Formulasi Dan Uji Efek Anti-Aging Dari Masker Wajah Yang Mengandung Minyak Biji Bunga Matahari (Helianthus Annuus L.)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Sehingga kulit adalah organ tubuh yang pertama kali
terkena polusi dan zat – zat yang terdapat di lingkungan kita. Kulit merupakan
organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan.
Kulit juga sangat kompleks, elastis, dan sensitif. Banyak faktor baik dari luar
tubuh maupun dari dalam tubuh dapat mempengaruhi struktur dan fungsi kulit,
misalnya: udara kering, kelembapan udara yang rendah, sinar matahari, usia,
berbagai penyakit kulit maupun penyakit dalam tubuh. Oleh karena faktor-faktor
tersebut menyebabkan dapat terjadi penguapan yang berlebihan pada epidermis
kulit sehingga dapat menyebabkan kulit menjadi kering (Wasitaatmadja, 1997).
Penyebab utama penuaan dini yang dialami orang Indonesia adalah aktivitas
berlebihan dibawah sinar matahari (Bogadenta, 2012).
Selain

matahari

memberikan


cahaya

tampak,

matahari

juga

menyampaikan cahaya yang tidak tampak yang disebut radiasi ultraviolet
(Ultraviolet Radiation). Sekitar satu sampai dua puluh sinar yang kita terima di
bumi adalah sinar ultraviolet. Ultraviolet A (UVA) dan Ultraviolet B (UVB)
adalah dua tipe yang sangat penting yang bertransmisi melalui atmosfir kita. Dan
yang ketiga dari tipe Ultraviolet adalah Ultraviolet C (UVC) yang disaring oleh
atmosfir tanpa ada konsekuensi. Kerusakan yang dapat ditimbulkan dari radiasi
ultraviolet dapat mengakibatkan pewarnaan kulit dari sinar matahari (Sun-tans),

1

terbakar akibat sinar matahari (Sun-Burn), penuaan dini (Premature Aging), dan

kanker kulit. Besarnya radiasi yang mengenai kulit tergantung pada jarak antara
suatu tempat dan garis khatulistiwa, kelembapan udara, musim, ketinggian tempat
dan jam waktu tempat. Semakin dekat jarak antara suatu tempat dan garis
khatulistiwa, semakin lembab udara dan semakin tinggi suatu tempat, semakin
besar radiasi UV tertinggi adalah pukul 08.00 – 15.00 waktu setempat, yaitu
ketika orang sedang aktif diluar rumah (Latifah dan Tranggono, 2007).
Indonesia yang beriklim tropis dengan sinar matahari yang berlimpah
dapat menyebabkan resiko tinggi terhadap kerusakan kulit yang berujung pada
penuaan dini (Premature Aging). Oleh karena itu, sediaan anti-aging dianggap
penting untuk perawatan kulit (Vinski, 2012).
Pada dasarnya, sumber – sumber nabati yang ada di lingkungan kita selain
mengandung komponen dasar untuk sumber pangan, sandang dan industri, juga
memiliki manfaat bagi dunia farmasi, khususnya untuk kepentingan obat – obatan
dan kosmetik. Oleh karena itu bahan alamiah sangat cocok dalam pengolahan
bahan baku kosmetik, bahan alamiah ini mengandung bahan yang dapat
melindungi kulit. Seperti bengkoang, alpukat, dan mentimun telah banyak
digunakan dalam formulasi produk-produk kecantikan untuk masker, pelembab,
body lotion, dan sebagainya (Jaelani, 2009).
Terapi anti-aging akan lebih baik dilakukan sedini mungkin di saat seluruh
fungsi sel-sel tubuh masih sehat dan berfungsi dengan baik. Dengan kemajuan

teknologi dan ilmu kosmetika, penurunan dan penghambatan penuaan dapat
dilakukan sehingga kulit dapat terlihat lebih muda (Fauzi dan Nurmalina, 2012).

2

Minyak biji bunga matahari diklasifikasikan sebagai minyak oleat-linoleat.
Komposisi dari miyak biji bunga matahari yaitu asam lemak linoleat (66%), asam
oleat (21,3%), asam palmitat (6,4%), asam arakidonat (4,0%), asam stearat (1,3%)
dan asam behenat (0,8%). Minyak biji bunga matahari didapat dari tumbuhan
yang bernama latin Helianthus annuus L. dengan cara mengekstrasi secara
mekanik (Rowe, dkk., 2006).
Asam linoleat dan oleat sangat luas digunakan untuk bahan-bahan
kosmetik dan juga bahan makanan yang bersifat tidak toksik. Asam linoleat
(omega-6) dan asam linolenat (omega-3) merupakan asam lemak tak jenuh ganda
dan berperan sebagai asam lemak essensial bagi tubuh. Asam linoleat memiliki
fungsi yang sama dengan asam linolenat, yaitu dapat mencegah kekeringan kulit
dan peradangan (Rowe, dkk., 2009)
Sebuah penelitian menjelaskan bahwa sediaan krim tangan yang
mengandung minyak biji bunga matahari dengan konsentrasi 10, 12, 14, 16, dan
18% mampu mengurangi penguapan air. Minyak biji bunga matahari mengandung

asam lemak essensial yang sangat bermanfaat bagi kulit. Salah satu manfaatnya
adalah membuat lapisan tipis pada kulit untuk mengurangi penguapan air dari
kulit (Husna, dkk., 2012).
Beberapa tahun ini, penjualan dari kosmetik berbahan dasar alami
bertumbuh dengan sangat cepat sebanding dengan individu yang semakin serius
terhadap permasalahan kesehatan dan kecantikan (Yeom, dkk., 2011)
Masker wajah sangat disukai dari sifatnya yang dapat mengencangkan
kulit dan efek pembersih kulit. Karakteristik khusus dari sediaan masker adalah
mudah digunakan dan dibersihkan, waktu untuk pengeringan yang sangat cepat.

3

Salah satu yang sangat populer sediaan masker wajah adalah tipe wash-off dengan
basis clay, yang sering disebut dengan clay facial masks atau dengan nama di
pasaran adalah sediaan “mud packs” (Gaffney, 1992).
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
tentang efek anti-aging dari minyak biji bunga matahari dalam formulasi sediaan
masker wajah.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas perumusan masalah dari peneliti adalah :
a. Apakah minyak biji bunga matahari dapat diformulasikan dalam sediaan
masker wajah ?
b. Apakah perbedaan konsentrasi minyak biji bunga matahari dalam sediaan
masker wajah mempengaruhi efektifitas anti-aging ?
c. Apakah penggunaan sediaan masker wajah mengandung minyak biji
bunga matahari menunjukkan peningkatan kondisi kulit menjadi lebih baik
selama empat minggu perawatan ?

1.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis dari penelitian ini
adalah:
a. Minyak biji bunga matahari dapat diformulasikan dalam sediaan masker
wajah.
b. Perbedaan konsentrasi minyak biji bunga matahari dalam sediaan masker
wajah mempengaruhi efektifitas anti-aging.

4

c. Penggunaan sediaan masker wajah mengandung minyak biji bunga

matahari menunjukkan peningkatan kondisi kulit menjadi lebih baik
selama empat minggu perawatan

1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan hipotesis di atas tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk

mengetahui

apakah

minyak

biji

bunga

matahari

dapat


diformulasikan dalam sediaan masker wajah.
b. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi minyak biji bunga
matahari dalam sediaan masker wajah mempengaruhi efektifitas antiaging.
c. Untuk mengetahui peningkatan kondisi kulit menjadi lebih baik selama
empat minggu perawatan dengan masker mengandung minyak biji bunga
matahari.

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah membuat formula masker wajah yang
memiliki efek sebagai anti-aging dari minyak biji bunga matahari sehingga dapat
digunakan sebagai bahan alami dalam kosmetika.

5