Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada bulan Januari 2011-April 2015

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Gagal ginjal kronik adalah kondisi dimana ginjal mengalami kerusakan
dan tidak dapat menyaring darah dengan baik seperti ginjal yang sehat. Oleh
karena itu, zat-zat sisa hasil metabolisme tubuh tidak dapat dibuang dan
menimbulkan permasalahan kesehatan yang lain. Diperkirakan lebih dari 20 juta
orang dewasa (lebih dari 10 %) di Amerika Serikat menderita gagal ginjal kronik.
Resiko terkena gagal ginjal kronik meningkat setelah usia 50 tahun dan paling
sering terjadi pada usia lebih dari 70 tahun (CDC, 2014).
Menurut United States Renal Data System (USRDS), prevalensi gagal
ginjal kronik meningkat dengan bertambahnya usia. Prevalensi pada usia 65-74
tahun adalah 7,2% dan pada usia lebih dari 85 tahun adalah 17%. Prevalensi gagal
ginjal kronik pada kulit hitam (15%) adalah 50% lebih tinggi dari orang kulit
putih atau ras lainnya (10%). Prevalensi pada orang Asia adalah 11%. Prevalensi
gagal ginjal kronik yang disertai dengan diabetes mellitus adalah 20,5%,
hipertensi adalah 15,7%, dan penyakit jantung adalah 18,4%. (USRDS, 2014).
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, prevalensi gagal
ginjal kronis berdasar diagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,2%. Prevalensi tertinggi di
Sulawesi Tengah sebesar 0,5%, diikuti Aceh, Gorontalo, dan Sulawesi Utara masingmasing 0,4%. Sementara Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Barat,

Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur masing-masing 0,3%.

Prevalensi

penderita batu ginjal berdasar wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,6%
(Dinas Kesehatan Republik Indonesia, 2013).
Fourth Report of Indonesian Renal Registry (2011) melaporkan dari seluruh

pasien yang didiagnosis dengan penyakit ginjal, 87% merupakan gagal ginjal terminal /
End Stage Renal Disease (ESRD). Pada tahun 2011, dilaporkan terdapat 13.619 pasien

yang didiagnosis ESRD di Indonesia. Di Sumatera Utara, dilaporkan terdapat 392 pasien
yang didiagnosis ERSD. Dari data pasien yang mengalami gangguan ginjal, dilaporkan
23% disertai penyakit diabetes melitus, 46% disertai hipertensi 11% disertai penyakit
kardiovaskuler, 2% disertai penyakit serebrovaskuler, 2% disertai penyakit saluran

1

2


pencernaan, 3% disertai penyakit salurankencing, 1% disertai Tuberkulosis, 2% disertai
penyakit Hepatitis B/ HbSAg+, 2% disertai penyakit hepatitis C/ anti HCV+, 4% disertai
keganasan dan 5% lain-lain dan melaporkan 78% dari seluruh pasien yang mengalami
gangguan ginjal menjalani hemodialisis. Tujuan tindakan hemodialisis adalah untuk
membuang zat racun/ toksik yang ada dalam tubuh, misalnya urea, asam urat, dan
kreatinin (PENEFRI, 2011).
Penderita gagal ginjal kronik di RSUP H. Adam Malik tahun 2011 yang tertinggi
pada kelompok umur 54-61 tahun (28%), jenis kelamin laki-laki (61%), dengan faktor
risiko hipertensi (75.3%), keluhan utama sulit buang air kecil (BAK) (32%), keluhan
tambahan mual dan muntah (25%), dengan hasil pemeriksaan fisik hipertensi dan anemia
(26.59%), penatalaksaan secara konservatif dan simptomatik (64%), disertai dengan
hemodialisis (36%), komplikasi hipertensi dan anemia (26.59%) (Siregar, 2012).
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pasien gagal ginjal
kronik yang menerima tindakan hemodialisis, penelitian mengenai karakteristik gagal
ginjal kronik pada pasien yang menjalani tindakan hemodialisis diperlukan untuk
penanganan yang lebih baik terhadap pasien gagal ginjal kronik.

1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Karakteristik Gagal
Ginjal Kronik yang di Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

Medan pada bulan Januari 2011 – April 2015.

1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan umum
Untuk mengetahui karakteristik penderita gagal ginjal kronik yang di
hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan (RSUP HAM
Medan) pada bulan Januari 2011 – April 2015.
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :

3

1. Untuk mengetahui distribusi pasien gagal ginjal kronik yang di
hemodialisis menurut usia.
2. Untuk mengetahui distribusi pasien gagal ginjal kronik yang di
hemodialisis menurut jenis kelamin.
3. Untuk mengetahui distribusi pasien gagal ginjal kronik yang di
hemodialisis menurut tempat tinggal.
4. Untuk mengetahui distribusi pasien gagal ginjal kronik yang di
hemodialisis menurut pendidikan.

5. Untuk mengetahui distribusi pasien gagal ginjal kronik yang di
hemodialisis menurut pekerjaan.
6. Untuk mengetahui distribusi pasien gagal ginjal kronik yang di
hemodialisis menurut etiologi GGK.

1.4. Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan sebagai berikut :

1. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi RSUP HAM Medan mengenai
karakteristik gagal ginjal kronik yang di hemodialisis pada bulan Januari
2011-April 2015 dan dapat mengembangkan kualitas pelayanan kesehatan
terutama permasalahan mengenai gagal ginjal kronik yang di hemodialisis.
2. Bagi Tenaga Kesehatan dan Masyarakat
Memberikan informasi bagi tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai
karakteristik gagal ginjal kronik yang di hemodialisis pada bulan Januari
2011-April 2015 di RSUP HAM Medan dan berguna untuk mendeteksi
dini penyakit tersebut.
3. Bagi Peneliti Lain
Sebagai masukan dan referensi bagi peneliti lain untuk diteliti lebih lanjut

dan diperdalam mengenai karakteristik gagal ginjal kronik yang di
hemodialisis pada bulan Januari 2011-April 2015.
4. Bagi Peneliti

4

Bagi peneliti untuk memperluas wawasan dan mengintegrasikan ilmu yang
telah didapat selama masa perkuliahan.