Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada bulan Januari 2011-April 2015

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Atika Rahmah Dwi Putri Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 5 Januari 1995 Warga Negara : Indonesia

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jln. Gunung Sinabung No. 9, Krakatau Nomor Handphone : 081397981936

Email : atika_rahma95@yahoo.com Riwayat Pendidikan :

1. TK Yayasan Perguruan Gajah Mada Medan (1998-2000) 2. SD Yayasan Perguruan Gajah Mada Medan (2000-2006)

3. SMP Harapan 1 Medan (2006-2009)

4. SMA Negeri 1 Medan (2009-2012)

Riwayat Organisasi dan Pelatihan: 1. Manajemen Mahasiswa Baru 2012

2. Seminar dan Symposium Medan Emergency Meeting 2012 3. Seminar dan Workshop Basic Medical Emergency for Volunteer

LAMPIRAN 2

LAMPIRAN 3

LAMPIRAN 4

LAMPIRAN 5

DATA INDUK

NO USIA JENIS

KELAMIN

TEMPAT TINGGAL

PENDIDIKAN

TERAKHIR PEKERJAAN

KATEGORI

USIA ETIOLOGI GAGAL GINJAL KRONIK

1 76 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA >65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT

2 31 LAKI-LAKI MEDAN SARJANA BEKERJA 26-35 TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 3 68 PEREMPUAN MEDAN SD BEKERJA >65 TIDAK

DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 4 55 PEREMPUAN MEDAN SD BEKERJA 46-55 TIDAK

DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

TIDAK

GN PN

TIDAK HT 5 61 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA 56-65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 6 56 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 7 51 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 8 54 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SD BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 9 67 PEREMPUAN MEDAN SD TIDAK

BEKERJA >65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 10 47 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 11 41 LAKI-LAKI MEDAN SARJANA BEKERJA 36-45 TIDAK

DM TIDAK GINJAL TIDAK GN TIDAK

POLIKISTIK 12 68 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA >65 DM

GINJAL POLIKISTIK

TIDAK GN

TIDAK

PN HT 13 61 LAKI-LAKI MEDAN SD BEKERJA 56-65 DM GINJAL

POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 14 53 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 15 55 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 16 62 PEREMPUAN MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 17 46 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SARJANA BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT

18 61 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 19 70 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA >65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 20 57 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT

21 50 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SARJANA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 22 60 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 56-65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 23 54 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

24 48 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 25 51 PEREMPUAN MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 26 37 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 36-45 TIDAK

DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 27 42 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 36-45

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 28 61 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 29 49 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 30 37 PEREMPUAN MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA 36-45

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 31 31 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 26-35

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 32 67 PEREMPUAN MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA >65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 33 73 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA >65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 34 70 PEREMPUAN MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA >65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 35 47 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 36 61 PEREMPUAN MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT

POLIKISTIK 37 58 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SD BEKERJA 56-65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 38 39 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD BEKERJA 36-45

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT

39 54 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 40 43 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 36-45

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 41 41 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 36-45

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 42 52 LAKI-LAKI MEDAN SARJANA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT

43 60 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SD BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 44 54 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SD BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 45 52 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT

46 22 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 17-25 TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT 47 55 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK

GN PN

TIDAK HT 48 31 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 26-35

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT

49 61 LAKI-LAKI MEDAN SD BEKERJA 56-65 DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 50 35 PEREMPUAN MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA 26-35 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 51 50 PEREMPUAN MEDAN SLTP TIDAK

BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT

52 45 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA 36-45

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 53 38 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 36-45

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK

GN PN

TIDAK HT 54 46 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 55 40 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 36-45

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 56 49 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 57 44 PEREMPUAN MEDAN SLTA BEKERJA 36-45 TIDAK

DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 58 45 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD BEKERJA 36-45

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 59 41 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 36-45 TIDAK

DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 60 48 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 61 59 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 56-65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

62 46 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 63 57 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 56-65 TIDAK

DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 64 46 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT

65 55 LAKI-LAKI MEDAN SD BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 66 66 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA >65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 67 57 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 68 74 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD BEKERJA >65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 69 35 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 26-35

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 70 35 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 26-35

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 71 31 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 26-35

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 72 42 PEREMPUAN MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA 36-45

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 73 32 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 26-35

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 74 50 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 75 68 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA >65 TIDAK

DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT

76 46 LAKI-LAKI MEDAN SARJANA BEKERJA 46-55 TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 77 66 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA >65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 78 38 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 36-45

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 79 52 PEREMPUAN MEDAN SD BEKERJA 46-55 TIDAK

DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 80 55 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 81 52 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 82 49 PEREMPUAN MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 TIDAK

DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 83 55 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 84 60 LAKI-LAKI MEDAN SARJANA TIDAK

BEKERJA 56-65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 85 45 LAKI-LAKI MEDAN SARJANA BEKERJA 36-45 TIDAK

DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT

86 25 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SARJANA BEKERJA 17-25

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 87 46 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 88 77 LAKI-LAKI LUAR SLTA BEKERJA >65 TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK HT

MEDAN DM GINJAL POLIKISTIK

GN PN

89 46 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 90 52 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 91 66 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA >65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 92 74 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA >65 DM

GINJAL POLIKISTIK

TIDAK GN

TIDAK

PN HT 93 47 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 94 60 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SARJANA

TIDAK

BEKERJA 56-65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 95 71 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA >65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 96 28 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 26-35

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK

PN HT 97 31 PEREMPUAN MEDAN SLTA BEKERJA 26-35 TIDAK

DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT

98 53 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 99 40 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 36-45

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK

PN HT 100 77 PEREMPUAN LUAR SLTP BEKERJA >65 DM TIDAK TIDAK TIDAK HT

MEDAN GINJAL POLIKISTIK

GN PN 101 58 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 56-65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 102 66 PEREMPUAN MEDAN SLTP TIDAK

BEKERJA >65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 103 29 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SARJANA BEKERJA 26-35

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 104 73 PEREMPUAN MEDAN SD TIDAK

BEKERJA >65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 105 25 PEREMPUAN MEDAN SLTP TIDAK

BEKERJA 17-25

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK

PN HT 106 46 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 107 48 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 108 50 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 109 52 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 110 57 PEREMPUAN MEDAN SLTP TIDAK

BEKERJA 56-65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 111 70 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SD BEKERJA >65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 112 68 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA >65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 113 55 LAKI-LAKI LUAR SARJANA BEKERJA 46-55 TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK HT

MEDAN DM GINJAL POLIKISTIK

GN PN

114 43 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 36-45 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 115 57 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 116 63 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 117 50 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 118 67 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA >65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 119 68 LAKI-LAKI MEDAN SARJANA TIDAK

BEKERJA >65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 120 53 LAKI-LAKI MEDAN SARJANA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 121 75 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA >65 DM GINJAL

POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 122 52 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SARJANA BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 123 25 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA 17-25

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK

PN HT 124 44 PEREMPUAN MEDAN SLTP BEKERJA 36-45 TIDAK

DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

TIDAK

GN PN

TIDAK HT 125 70 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA >65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT

126 48 PEREMPUAN MEDAN SARJANA BEKERJA 46-55 DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 127 57 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 56-65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 128 66 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA >65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 129 71 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA >65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 130 54 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 131 50 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 132 34 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SARJANA BEKERJA 26-35

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 133 34 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SARJANA BEKERJA 26-35

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 134 28 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD BEKERJA 26-35

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT 135 56 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 136 49 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM

GINJAL

POLIKISTIK GN

TIDAK PN

TIDAK HT 137 53 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 138 55 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT

POLIKISTIK 139 46 PEREMPUAN MEDAN SD TIDAK

BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 140 47 PEREMPUAN MEDAN SARJANA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT

141 34 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SD BEKERJA 26-35

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK

GN PN HT 142 49 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 46-55 DM

GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 143 52 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK

GN PN

TIDAK HT 144 61 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA 56-65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 145 50 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 146 52 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SARJANA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 147 70 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA >65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 148 51 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 149 49 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 150 51 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 151 55 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM

TIDAK GINJAL

TIDAK

GN PN

TIDAK HT

POLIKISTIK 152 48 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SARJANA BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK

GN PN HT 153 55 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT

154 62 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 155 75 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA >65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 156 64 LAKI-LAKI MEDAN SARJANA BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 157 38 PEREMPUAN MEDAN SD BEKERJA 36-45 TIDAK

DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

TIDAK

GN PN

TIDAK HT 158 46 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 159 43 LAKI-LAKI MEDAN SD BEKERJA 36-45 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 160 48 PEREMPUAN MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT

161 55 PEREMPUAN MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 162 35 PEREMPUAN MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA 26-35 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 163 71 PEREMPUAN MEDAN SARJANA BEKERJA >65 DM TIDAK TIDAK TIDAK HT

GINJAL POLIKISTIK

GN PN

164 49 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK

GN PN HT 165 52 LAKI-LAKI MEDAN SLTP BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 166 30 PEREMPUAN MEDAN SARJANA TIDAK

BEKERJA 26-35 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 167 50 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SD BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 168 70 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA >65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 169 48 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 170 44 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 36-45

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 171 43 PEREMPUAN MEDAN SLTA BEKERJA 36-45 TIDAK

DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 172 52 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT

173 28 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 26-35

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 174 26 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 26-35 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 175 74 PEREMPUAN LUAR SLTA BEKERJA >65 DM TIDAK TIDAK TIDAK HT

MEDAN GINJAL POLIKISTIK

GN PN

176 61 LAKI-LAKI MEDAN SARJANA BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 177 70 LAKI-LAKI MEDAN SLTP BEKERJA >65 TIDAK

DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 178 57 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SD BEKERJA 56-65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 179 59 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA 56-65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 180 55 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 TIDAK

DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 181 53 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 182 54 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 183 50 PEREMPUAN MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 184 28 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 26-35

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT

185 57 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SARJANA

TIDAK

BEKERJA 56-65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 186 58 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 187 56 LAKI-LAKI MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT

188 63 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 56-65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

189 35 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 26-35

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 190 48 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 191 60 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 56-65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT

192 45 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 36-45

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 193 52 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 194 35 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA 26-35

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 195 61 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 56-65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 196 28 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 26-35

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 197 34 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SARJANA BEKERJA 26-35

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN PN TIDAK HT 198 57 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 56-65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 199 41 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 36-45

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT 200 51 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 201 55 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT

202 21 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 17-25

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 203 73 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA >65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 204 30 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 26-35

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT

205 62 PEREMPUAN MEDAN SD TIDAK

BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 206 62 LAKI-LAKI MEDAN SARJANA BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 207 56 PEREMPUAN MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA 56-65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT

208 36 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 36-45 TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK

PN HT 209 63 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 210 71 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA >65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT

211 54 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 212 47 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 213 51 LAKI-LAKI MEDAN SLTP BEKERJA 46-55 TIDAK

DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT

214 69 PEREMPUAN MEDAN SLTP BEKERJA >65 TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 215 36 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 36-45

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 216 22 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 17-25

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK

PN HT

217 35 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA 26-35

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 218 36 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 36-45 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 219 40 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 36-45 TIDAK

DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 220 33 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 26-35

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT 221 36 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA 36-45 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 222 54 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 223 34 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 26-35

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 224 43 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA 36-45 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 225 41 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA 36-45 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 226 65 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD BEKERJA 56-65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

227 40 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 36-45 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 228 58 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 56-65

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT 229 62 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 56-65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK

GN PN

TIDAK HT 230 77 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA >65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 231 55 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 232 28 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 26-35

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK

PN HT 233 53 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 TIDAK

DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 234 47 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 235 18 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 17-25

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK

PN HT 236 58 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA 56-65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 237 30 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 26-35

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK

PN HT 238 39 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 36-45 TIDAK

DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 239 52 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SD BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 240 60 PEREMPUAN LUAR SLTP BEKERJA 56-65 DM TIDAK TIDAK TIDAK HT

MEDAN GINJAL POLIKISTIK

GN PN

241 43 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 36-45 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 242 54 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SARJANA BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 243 66 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA >65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 244 32 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA 26-35

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 245 54 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 246 75 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA >65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 247 70 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA >65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 248 34 PEREMPUAN MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA 26-35

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 249 45 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 36-45

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 250 48 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 251 66 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA >65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 252 36 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 36-45

TIDAK DM TIDAK GINJAL TIDAK GN TIDAK

POLIKISTIK 253 46 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 254 21 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 17-25

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT

255 18 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 17-25

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK

PN HT 256 55 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 257 53 PEREMPUAN MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 258 47 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 TIDAK

DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 259 41 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 36-45 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 260 73 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA >65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK

GN PN

TIDAK HT 261 47 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 262 57 PEREMPUAN MEDAN SD TIDAK

BEKERJA 56-65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 263 38 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA 36-45

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT 264 49 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 265 50 PEREMPUAN LUAR SLTP BEKERJA 46-55 TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK HT

MEDAN DM GINJAL POLIKISTIK

GN PN

266 60 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD BEKERJA 56-65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 267 34 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 26-35 TIDAK

DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 268 20 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA 17-25

TIDAK DM

GINJAL

POLIKISTIK GN

TIDAK PN

TIDAK HT 269 75 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA >65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 270 51 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 271 18 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 17-25

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT 272 34 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 26-35

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT 273 42 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 36-45 TIDAK

DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 274 52 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SD BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 275 27 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SD BEKERJA 26-35

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 276 45 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 36-45 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 277 47 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 278 35 PEREMPUAN LUAR SLTP TIDAK 26-35 TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK HT

MEDAN BEKERJA DM GINJAL POLIKISTIK

GN PN

279 58 PEREMPUAN MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 280 55 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 281 23 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA 17-25

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 282 55 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM

GINJAL POLIKISTIK

TIDAK

GN PN

TIDAK HT 283 22 LAKI-LAKI MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA 17-25 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 284 77 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA >65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 285 32 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA 26-35

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK

PN HT 286 48 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 287 42 PEREMPUAN MEDAN SLTP TIDAK

BEKERJA 36-45

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 288 43 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 36-45

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 289 32 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 26-35

TIDAK DM

GINJAL POLIKISTIK

TIDAK

GN PN

TIDAK HT 290 41 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 36-45

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

291 47 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 292 31 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 26-35

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 293 51 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT

294 30 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 26-35

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK

GN PN

TIDAK HT 295 36 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 36-45 DM

GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 296 70 LAKI-LAKI MEDAN SLTP BEKERJA >65 TIDAK

DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 297 44 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SD BEKERJA 36-45

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 298 44 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA 36-45

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 299 66 LAKI-LAKI MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA >65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 300 40 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 36-45

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 301 49 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 302 49 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 303 47 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT

POLIKISTIK 304 51 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 305 59 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 56-65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 306 57 PEREMPUAN MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA 56-65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 307 49 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 308 31 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 26-35

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 309 81 LAKI-LAKI MEDAN SD BEKERJA >65 TIDAK

DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN PN TIDAK HT

310 61 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SD BEKERJA 56-65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 311 38 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 36-45

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 312 40 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 36-45

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 313 49 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SARJANA BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 314 31 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 26-35

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT 315 55 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SD BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 316 37 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 36-45

TIDAK DM TIDAK GINJAL TIDAK GN TIDAK

POLIKISTIK 317 25 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 17-25

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT 318 55 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 319 52 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 320 75 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA >65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 321 52 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 322 34 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 26-35

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 323 25 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA 17-25

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT 324 56 PEREMPUAN MEDAN SD TIDAK

BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 325 32 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 26-35

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT 326 46 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 327 61 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 56-65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 328 56 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 56-65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

329 57 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 330 37 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 36-45

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 331 39 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 36-45

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 332 59 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SARJANA BEKERJA 56-65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 333 39 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 36-45

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK

PN HT 334 48 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 335 62 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 56-65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 336 62 LAKI-LAKI MEDAN SLTA BEKERJA 56-65 TIDAK

DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT 337 43 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 36-45

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 338 53 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN PN TIDAK HT 339 25 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SARJANA BEKERJA 17-25

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 340 45 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 36-45

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 341 68 PEREMPUAN MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA >65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK

GN PN

TIDAK HT

342 66 PEREMPUAN MEDAN SLTA TIDAK

BEKERJA >65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 343 46 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT 344 63 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 56-65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 345 28 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 26-35

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 346 46 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 347 69 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA >65 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 348 74 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA >65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 349 53 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 350 30 LAKI-LAKI LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 26-35

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK PN

TIDAK HT 351 49 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA 46-55

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 352 34 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA 26-35

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

GN TIDAK

PN HT 353 66 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA

TIDAK

BEKERJA >65

TIDAK DM TIDAK GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK

PN HT 354 70 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTP BEKERJA >65

TIDAK DM GINJAL POLIKISTIK TIDAK GN TIDAK PN TIDAK HT 355 22 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SLTA BEKERJA 17-25

TIDAK DM TIDAK GINJAL TIDAK GN TIDAK

POLIKISTIK 356 50 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA 46-55 DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

TIDAK GN

TIDAK PN

TIDAK HT 357 43 PEREMPUAN LUAR

MEDAN SD

TIDAK

BEKERJA 36-45

TIDAK DM

TIDAK GINJAL POLIKISTIK

TIDAK GN

TIDAK

PN HT

*DM = DIABETES MELITUS *GN= GLOMERULONEFRITIS *PN= PYELONEFRITIS

LAMPIRAN 6

DATA OUTPUT SPSS

Statistics JENIS KELAMIN

N Valid 357

Missing 0

JENIS KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

LAKI-LAKI 176 49.3 49.3 49.3

PEREMPUAN 181 50.7 50.7 100.0

Total 357 100.0 100.0

Statistics TEMPAT TINGGAL

N

Valid 357

Missing 0

TEMPAT TINGGAL

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

LUAR MEDAN 266 74.5 74.5 74.5

MEDAN 91 25.5 25.5 100.0

Statistics PENDIDIKAN

N

Valid 357

Missing 0

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

SD 67 18.8 18.8 18.8

SLTP 65 18.2 18.2 37.0

SLTA 193 54.1 54.1 91.0

SARJANA 32 9.0 9.0 100.0

Total 357 100.0 100.0

Statistics PEKERJAAN

N

Valid 357

Missing 0

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

BEKERJA 222 62.2 62.2 62.2

TIDAK BEKERJA 135 37.8 37.8 100.0

Statistics KATEGORI USIA

N

Valid 357

Missing 0

Mean 6.90

Std. Error of Mean .073

Median 7.00

Mode 7

Std. Deviation 1.371

Range 5

Minimum 4

Maximum 9

Sum 2464

KATEGORI USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

17-25 17 4.8 4.8 4.8

26-35 47 13.2 13.2 17.9

36-45 57 16.0 16.0 33.9

46-55 123 34.5 34.5 68.3

56-65 59 16.5 16.5 84.9

>65 54 15.1 15.1 100.0

Total 357 100.0 100.0

Statistics DIABETES MELITUS

N

Valid 357

Missing 0

Mean 1.71

Std. Error of Mean .024

Median 2.00

Mode 2

Std. Deviation .454

Range 1

Maximum 2

Sum 611

DIABETES MELITUS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

DIABETES MELITUS 103 28.9 28.9 28.9

TIDAK DIABETES MELITUS 254 71.1 71.1 100.0

Total 357 100.0 100.0

Statistics GINJAL POLIKISTIK

N

Valid 357

Missing 0

Mean 1.75

Std. Error of Mean .023

Median 2.00

Mode 2

Std. Deviation .433

Range 1

Minimum 1

Maximum 2

Sum 625

GINJAL POLIKISTIK

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

PENYAKIT GINJAL POLIKISTIK 89 24.9 24.9 24.9

TIDAK PENYAKIT GINJAL POLIKISTIK 268 75.1 75.1 100.0

Statistics GLOMERULONEFRITIS

N

Valid 357

Missing 0

Mean 1.90

Std. Error of Mean .016

Median 2.00

Mode 2

Std. Deviation .305

Range 1

Minimum 1

Maximum 2

Sum 677

GLOMERULONEFRITIS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

GLOMERULONEFRITIS 37 10.4 10.4 10.4

TIDAK GLOMERULONEFRITIS 320 89.6 89.6 100.0

Total 357 100.0 100.0

Statistics PYELONEFRITIS

N

Valid 357

Missing 0

Mean 1.95

Std. Error of Mean .012

Median 2.00

Mode 2

Std. Deviation .225

Range 1

Minimum 1

Maximum 2

PYELONEFRITIS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

PYELONEFRITIS 19 5.3 5.3 5.3

TIDAK PYELONEFRITIS 338 94.7 94.7 100.0

Total 357 100.0 100.0

Statistics HT

N

Valid 357

Missing 0

Mean 1.45

Std. Error of Mean .026

Median 1.00

Mode 1

Std. Deviation .499

Range 1

Minimum 1

Maximum 2

Sum 519

HT

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

HIPERTENSI 195 54.6 54.6 54.6

TIDAK HIPERTENSI 162 45.4 45.4 100.0

44

DAFTAR PUSTAKA

Bukit, S., 2014. Hubungan Lipid Profile dan Left Ventricular Mass Index ( LVMI

) pada Pasien PGK dengan Hemodialisis. Medan: Universitas Sumatera

Utara.

Butar-Butar, A., 2013. Hubungan Karakteristik Pasien dengan Kualitas Hidup

Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Available at: http://www.depkes.go.id/resources/download/general/hasil%20riskesdas%20 2013.pdf [Accessed 5 Mei 2015]

Fuad, A., 2010. Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Penderita Penyakit

Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler di RSUP H Adam Malik Medan tentang Pentingnya Pembatasan Garam. Medan: Universitas

Sumatera Utara.

Govindaraju, S., 2014. Karakteristik Penderita Penyakit Ginjal Kronik yang

Menjalani Hemodialisis di RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2013.

Medan: Universitas Sumatera Utara.

Goldfarb, D.A., Poggio, E.D., 2012. Etiology, Pathogenesis, and Management of

Renal Failure. Dalam: Campbell-Walsh Urology. editor. Louis RK, et al.

45

Hanifa, A., 2010. Prevalensi Hipertensi sebagai Penyebab Penyakit Ginjal

Kronik di Unit Hemodialisis Rsup H.Adam Malik Medan Tahun 2009.

Medan: Universitas Sumatera Utara.

Harasyid, A.M., 2011. Hubungan Lamanya Hemodialisis Dengan Kualitas Hidup

Pasien Penyakit Ginjal Kronik di RSUP H. Adam Malik Bulan Juni – September 2011. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Hustrini, N.M., Tanto, C., 2014. Penyakit Ginjal Kronik. Dalam: Kapita Selekta. editor. Tanto C, et al. Edisi ke-4. Jakarta: Media Aesculapius, h. 644-647.

Hustrini, N.M., Tanto, C., 2014. Hipertensi. Dalam: Kapita Selekta. Jilid Keempat. editor. Tanto C, et al. Edisi ke-4. Jakarta: Media Aesculapius, h. 635-637.

Indonesia Renal Industry, 2011. 4th Report of Indonesian Renal Registry.

Available at: http://www.pernefriinasn.org/Laporan/4t%220Annual20Report %20 Of% 20IR R%202011.pdf [Accessed 4 Mei 2015]

Krause, R.S., 2013. Dialysis Complication of Chronic Renal Failure. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/1918879-overview#a7 [Accessed 5 Mei 2015]

Levey, S.A., De Jong, E.P., Coresh, J., Nahas, E.M., Astur, C.B., Matsushita, K., et al., 2010. The Definition, Classification and Prognosis of Chronic Kidney

Disease: a KDIGO Controversies Conference Report. London: International

of Society of Nefrology. Available at : http://www.kidney-international.org. [Accessed 5 Mei 2015]

46

National Kidney Foundation, 2002. Clinical Practice Guidelines for Chronic

Kidney Disease: Evaluation, Classification and Stratification. New York:

National Kidney Foundation. Available at:

http://www.kidney.org/sites/default/files/docs/ckd_evaluation_classification_ stratification.pdf [Accessed 5 Mei 2015]

Muharni, S.I., 2011. Pola Hidup Penderita Gagal Ginjal Kronik Sebelum

Menjalani Terapi Haemodialisa di BPK RSU Langsa. Medan: Universitas

Sumatera Utara.

Pane, J.P., 2014. Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Rawat Inap di RS Haji

Medan Tahun 2009. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Prodjosudjadi, W., 2014. Glomerulonefritis. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. editor. Alwi I, et al. Edisi ke-6. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, h. 2072-2079.

Purnamasari, D., 2014. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. editor. Alwi I, et al. Edisi ke-6. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, h. 2323-2327.

Price, S.A., Wilson, L.M., 2012. Gagal Ginjal Kronik. Dalam: Buku Patofisologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2. editor. Hartanto H, et al. Edisi ke-6. Jakarta: EGC, h. 912-949.

Parsudi, I., Siregar, P., Roesli, R.M.A., 2014. Dialisis Peritoneal. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. editor. Alwi I, et al. Edisi ke-6. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, h. 2197-2205.

47

Romauli, 2009. Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik (Ggk) Yang Di

Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi Tahun 2007-2008. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sheila, 2011. Prevalensi Diabetes Mellitus dan Hipertensi pada Gagal Ginjal

Kronik Stage 5 yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Rasyida Medan Tahun 2011. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Siregar, B.Y., 2012. Karakteristik dan Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik

di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2011. Medan:

Universitas Sumatera Utara.

Siallagan, H., 2012. Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik yang Dirawat

Inap di RS Martha Friska Medan Tahun 2011. Medan: Universitas Sumatera

Utara.

Sinabariba, R., 2002. Karakteristik Penderita Gagal GGinjal Kronik Rawat Inap

di RSUP. Haji Adam Malik Medan Tahun 2000-2001. Medan: Universitas

Sumatera Utara.

Suhardjono, 2014. Hemodialisis: Prinsip Dasar dan Pemakaian Kliniknya. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. editor. Alwi I, et al. Edisi ke-6. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, h. 2192-2196.

Suwitra, K., 2014. Penyakit Ginjal Kronik. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. editor. Alwi I, et al. Edisi ke-6. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, h. 2159-2165.

48

Susalit, E., 2014. Transplantasi Ginjal. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. editor. Alwi I, et al. Edisi ke-6. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, h. 2159-2165.

Sukandar, E., 2013. Nefrologi Klinik. Edisi Ke-4. Bandung: Pusat Informasi Ilmiah (PII) Bagian IPD Fakultas Kedokteran UNPAD, h. 561-755.

Tarigan, E.S., 2005. Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang

Dirawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 1999-2003. Medan:

Universitas Sumatera Utara.

United States Center for Disease and Prevention, 2014. Nation Kidney Chronic

Kidney Disease Fact Sheet. USA: United States Center for Disease Control

and Prevention. Available at: http://www.cdc.gov/diabetes/pubs/pdf/kidney _factsheet.pdf [Accessed 5 Mei 2015]

United States Renal Data System, 2014. Identification and care of Patient with

Chronic Kidney Disease. USA: United States Renal Data System. Available

at: http://www.usrds.org/2014/download/V1_Ch_02_Care-and-ID-of-CKD-Patients.pdf [Accessed 5 Mei 2015]

Umri, M., 2011. Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang Dirawat Inap

di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010. Medan: Universitas Sumatera

Utara.

Wurara, Y.G.V., Kanine, E., Wowiling F., 2013. Mekanisme Koping pada Pasien

Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisis di Rumah Sakit Prof. Dr. R. D Kandou Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi

49

William, J.C., Amen, J.R., Flavio, G.C., 2008. Chronic Renal Failure and

Dialysis. Dalam: Smith’s General Urology. editor. Tanagho EA, McAninch JW. Edisi ke-17. USA: TheMcGraw-Hill Companies, h. 535-538.

Yeun, J.Y., Depner, T.A., 2000. Complication Related to Inadequate Delivered

Dose: Recognition and Management in Acute and Chronic Dialysis. Dalam: Complication of Dialysis. editor. Lamiere N, Mehta RL. Edisi berilustrasi.

USA: Taylor & Francis Group, h. 89-113.

Yuliaw, A., 2009. Hubungan Karakteristik Individu dengan Kualitas Hidup

Dimensi Fisik Pasien Gagal Ginjal Kronik di RS Dr. Kariadi Semarang.

28 BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disebutkan diatas maka kerangka konsep dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

3.2. Variabel dan Definisi Operasional No Variabel Definisi

operasional

Cara ukur

Alat ukur

Hasil ukur Skala ukur 1 Gagal Ginjal

kronik

suatu proses patofisologis dengan etiologi yang bersama mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif yang terjadi selama kurang lebih 3 bulan yang

observasi rekam medis

- -

Penderita Gagal Ginjal Kronik

Yang Di Hemodialisis

 Usia  Pendidikan  Tempat tinggal  Jenis kelamin  Perkerjaan  Etiologi GGK

29

berhubungan dengan GFR <60ml/menit/1,73 m2.

2 Hemodialisis salah satu terapi pengganti ginjal buatan dengan tujuan untuk eliminasi sisa-sisa produk metabolisme (protein) dan koreksi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit antara kompartemen

darah dan

diasillat melalui selaput membran semipermeabel yang berperan sebagai ginjal buatan.

observasi rekam medis

- -

3 Usia lamanya waktu hidup pasin gagal ginjal kronik yang dihitung sejak tahun dilahirkan sampai

observasi rekam medis

 0-5 tahun  6-11 tahun  12-16 tahun  17-25 tahun  26-35 tahun  36-45 tahun

30

menjadi pasien di

RSUP HAM

Medan.

 46-55 tahun  56-65 tahun  >65 tahun 4 Pendidikan pendidikan

formal tertinggi dari pasien yang tertulis di rekam medis.

observasi rekam medis

 SD  SMP

 SMA

 Diploma  Sarjana

Ordinal

5 Tempat Tinggal

tempat dimana pasien tinggal sesuai yang tertulis di rekam medis.

observasi rekam medis

 Medan  Luar Medan

Nominal

6 Jenis Kelamin

sifat jasmani yang

membedakan dua makhluk sebagai laki-laki atau perempuan.

observasi rekam medis

 Laki-laki  Perempuan

Nominal

7 Pekerjaan aktivitas utama sehari-hari pasien gagal ginjal kronik yang tertulis di rekam medis.

observasi rekam medis

 Bekerja  Tidak Bekerja

Nominal

8 Etiologi GGK

ilmu yang

mempelajari tentang asal atau penyebab

observasi rekam medis

 Diabetes Melitus  Hipertensi  Glomerulonefr

31

terjadinya gagal ginjal kronik yang tertulis di rekam medis.

itis  Ginjal

polikistik  Pyelonefritis

32 BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui karakteristik penderita Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada bulan Januari 2011 – April 2015. Desain penelitian yang digunakan ialah cross-sectional (potong lintang). Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan mengumpulkan data rekam medis.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, Jl. Bunga Lau No. 17. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan bahwa rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit pusat rujukan di Sumatera Utara.

4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus – November 2015. 4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien dengan diagnosa Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan periode Januari 2011 – April 2015.

4.3.2. Sampel

Teknik pengambilan sampel ini menggunakan metode total sampling pada pasien rawat inap di Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada bulan Januari 2011-April 2015.

33

4.3.2.1. Kriteria Inklusi

 Sampel penderita gagal ginjal kronik yang sedang dilakukan hemodialisis berdasarkan hasil pemeriksaan dokter pada bulan Januari 2011 – April 2015.

4.3.2.2. Kriteria Eksklusi

 Data rekam medis yang tidak lengkap. 4.4. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari status pasien dari bagian rekam medis di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan.

4.5. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini akan diproses dan dianalisis dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS (Statistic Package for Social Science), untuk melihat karakteristik penderita Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada bulan Januari 2011 – April 2015.

34 BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

RSUP H. Adam Malik ini beralamat di Jalan Bunga Lau no. 17, Medan, terletak di kelurahan Kemenangan, kecamatan Medan Tuntungan. RSUP H. Adam Malik juga ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.502/Menkes/IX/1991 tanggal 6 September 1991 dan secara resmi pusat pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dipindahkan ke RSUP H. Adam Malik pada tanggal 11 Januari 1993. Dengan ditetapkannya RSUP H. Adam Malik sebagai Rumah Sakit Pendidikan, maka Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dapat menggunakannya sebagai Pusat Pendidikan Klinik calon dokter dan Pendidikan Keahlian calon dokter spesialis.

5.1.2. Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis Distribusi karakteristik penderita gagal ginjal kronik yang di hemodialisis pada bulan Januari 2011 – April 2014 yang meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan tempat tinggal adalah sebagai berikut :

Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1. Laki-laki 176 49,3

2. Perempuan 181 50,7

Total 357 100

Berdasarkan tabel 5.1. dapat diketahui bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 357 orang. Dimana penderita perempuan lebih banyak

35

dibandingkan laki-laki yaitu sebanyak 181 orang (50,7%), sedangkan penderita laki-laki sebanyak 176 orang (49,3%).

Tabel 5.2. Distribusi Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis Berdasarkan Usia

No. Umur Frekuensi Persentase (%)

1. 17-25 17 4,8

2. 26-35 47 13,2

3. 36-45 57 16,0

4. 46-55 123 34,5

5. 56-65 59 16,5

6. >65 54 15,1

Total 357 100

Berdasarkan tabel 5.2. dapat diketahui bahwa kategori usia penderita gagal ginjal kronik yang di hemodialisis paling tinggi terdapat dalam kelompok usia 46-55 tahun yaitu sebanyak 123 orang (34,5%), sedangkan jumlah penderita yang paling rendah terdapat pada kelompok usia 17-25 tahun yaitu sebanyak 17 orang (4,8%).

Tabel 5.3. Distribusi Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis Berdasarkan Pendidikan

No. Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1. SD 67 18,8

2. SLTP 65 18,2

3. SLTA 193 54,1

4. Sarjana 32 9,0

Total 357 100

Berdasarkan tabel 5.3. dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan penderita gagal ginjal kronik yang di hemodialisis dengan pendidikan terakhir SLTA yang

36

paling banyak yaitu sejumlah 193 orang (54,1%) dan yang terendah pada tingkat pendidikan terakhir adalah sarjana yaitu sejumlah 32 orang (9,0%).

Tabel 5.4. Distribusi Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

1. Bekerja 222 62,2

2. Tidak Bekerja 135 37,8

Total 357 100

Berdasarkan tabel 5.4. dapat diketahui bahwa status pekerjaan penderita gagal ginjal kronik yang di hemodialisis yang paling banyak adalah yang bekerja yaitu sejumlah 222 orang (62,2%), sedangkan yang sedikit adalah yang tidak bekerja sejumlah 135 orang (37,8%).

Tabel 5.5. Distribusi Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis Berdasarkan Tempat Tinggal

No. Tempat Tinggal Frekuensi Persentase (%)

1. Medan 91 25,5

2. Luar Medan 266 74,5

Total 357 100

Berdasarkan tabel 5.5. dapat diketahui bahwa tempat tinggal penderita gagal ginjal kronik yang di hemodialisis yang paling banyak yaitu berada di luar medan sejumlah 266 orang (74,5%), dan yang paling sedikit adalah yang berada di daerah medan sejumlah 91 orang (25,5%).

37

5.1.3. Distribusi Etiologi Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis Distribusi etiologi pasien gagal ginjal kronik yang di hemodialisis pada bulan Januari 2011 – April 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 5.6. Distribusi Etiologi Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis

No. Etiologi Gagal Ginjal Kronik Frekuensi Persentase (%)

1. Hipertensi 195 54,6

2. Diabetes Melitus 103 28,9

3. Ginjal Polikistik 89 24,9

4. Glomerulonefritis 37 10,4

5. Pyelonefritis 19 5,3

Total 357 100

Berdasarkan tabel 5.6. dapat diketahui bahwa etiologi dari gagal ginjal kronik yang paling tinggi adalah hipertensi yaitu sejumlah 195 orang (54,6%), kemudian diabetes melitus sejumlah 103 orang (28,9%), ginjal polikistik sejumlah 89 orang (24,9%), glomerulonefritis sejumlah 37 orang (10,4%), dan yang paling rendah adalah pyelonefritis yaitu sejumlah 19 orang (5,3%).

5.2. Pembahasan

5.2.1. Analisis Distribusi Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis Berdasarkan Jenis Kelamin

Dalam penelitian ini diketahui bahwa jumlah penderita perempuan 181 orang (50,7%) yang menderita gagal ginjal kronik yang di hemodialisis lebih banyak dibandingkan dengan penderita laki-laki yaitu sejumlah 176 orang (49,3%). Hal ini sejalan dengan beberapa penelitan yang dilakukan oleh Wurara et al. (2013), yang menyatakan bahwa penderita perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki yaitu sejumlah 30 orang (50,8%), sedangkan penderita laki-laki sejumlah 29 orang (49,2%), Bukit (2014) menyatakan bahwa penderita perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki yaitu sejumlah 28 orang (50,9%),

38

sedangkan penderita laki-laki yaitu sejumlah 27 orang (49,1%) dan Yuliaw (2009) menyatakan bahwa responden memiliki karakteristik individu yang baik hal ini bisa dilihat dari jenis kelamin, bahwa perempuan lebih banyak menderita penyakit gagal ginjal kronik, sedangkan laki-laki lebih rendah.

5.2.2. Analisis Distribusi Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis Berdasarkan Usia

Dalam penelitian ini diketahui bahwa jumlah penderita gagal ginjal kronik yang di hemodialisis yang tertinggi pada kelompok usia 46-55 tahun sebanyak 123 orang (34,5%), kemudian diikuti oleh kelompok usia 56-65 tahun sebanyak 59 orang (16,5%), 36-45 tahun sebanyak 57 orang (16,0%), >65 tahun sebanyak 54 orang (15,1%), 26-35 tahun sebanyak 47 orang (13,2%), dan yang terendah adalah kelompok usia 17-25 tahun sebanyak 17 orang (4,8%). Hal ini juga sesuai dengan beberapa penelitian yang dilakukan oleh Govindaraju (2014), yang menyatakan bahwa kelompok usia yang paling tinggi adalah usia 49-57 tahun sejumlah 91 orang (34,7%), Fuad (2010) menyatakan bahwa kelompok usia yang paling tinggi adalah usia 49-58 tahun sejumlah 28 orang (28,9%) dan Siallagan (2012) menyatakan bahwa kelompok usia yang paling tinggi adalah usia 49-55 tahun sejumlah 50 orang (24,8%), dan yang terendah adalah kelompok usia 14-27 tahun sejumlah 4 orang (2%). Semakin meningkatnya umur, proporsi penderita GGK semakin meningkat (hal ini dapat terjadi karena pada saat usia lebih dari 40 tahun akan terjadi proses hilangnya beberapa nefron dan penurunan fungsi ginjal sekitar 10 ml/menit/1,73 m2).

5.2.3. Analisis Distribusi Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis Berdasarkan Pendidikan

Dalam penelitian ini diketahui bahwa jumlah penderita gagal ginjal kronik yang di hemodialisis berdasarkan tingkat pendidikan yang paling tinggi adalah SLTA sejumlah 193 orang (54,1%), dan kelompok tingkat pendidikan yang terendah adalah sarjana sejumlah 32 orang (9,0%). Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian yang dilakukan oleh Butar-butar (2013), yang menyatakan

39

bahwa tingkat pendidikan yang tertinggi adalah SLTA sejumlah 26 orang (46,40%), Muharni (2011) menyatakan tingkat pendidikan yang tertinggi adalah SLTA sejumlah 21 orang (52,50%) dan Harasyid (2011) menyatakan bahwa tingkat pendidikan yang tertinggi adalah SLTA sejumlah 20 orang (37,7%) serta Yuliaw (2009) menyatakan bahwa pada penderita yang memiliki pendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dengan teori dimana pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang penting untuk terbentuknya tindakan, perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih bagus daripada yang tidak didasari pengetahuan.

5.2.4. Analisis Distribusi Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis Berdasarkan Pekerjaan

Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa status pekerjaan penderita gagal ginjal kronik yang di hemodialisis yang paling banyak adalah yang bekerja yaitu sejumlah 222 orang (62,2%), sedangkan yang paling sedikit adalah yang tidak bekerja sejumlah 135 orang (37,8%). Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian yang dilakukan oleh Umri (2011), yang menyatakan bahwa status pekerjaan penderita gagal ginjal kronik yang di hemodialis yang paling banyak adalah yang bekerja sejumlah 89 orang (56%), dan yang paling sedikit adalah yang tidak bekerja sejumlah 70 orang (44%), Tarigan (2005) menyatakan bahwa status pekerjaan penderita gagal ginjal kronik yang di hemodialis yang paling banyak adalah yang bekerja sejumlah 125 orang (69%), sedangkan yang paling sedikit adalah yang tidak bekerja sejumlah 56 orang (31%) dan Pane (2014) menyatakan bahwa status pekerjaan penderita gagal ginjal kronik yang di hemodialis yang paling banyak adalah yang bekerja sejumlah 76 orang (82,6%), sedangkan yang paling sedikit adalah yang tidak bekerja sejumlah 16 orang (17,4%) (penelitian ini juga mendapatkann bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan resiliensi responden. Responden yang memiliki pekerjaan maupun yang tidak memiliki pekerjaan sama-sama berkemungkinan memiliki tingkat resiliensi tinggi, sedang maupun rendah).

40

5.2.5. Analisis Distribusi Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis Berdasarkan Tempat Tinggal

Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa tempat tinggal penderita gagal ginjal kronik yang di hemodialisis yang paling banyak yaitu berada di luar medan sejumlah 266 orang (74,5%), dan yang paling sedikit adalah yang berada di daerah medan sejumlah 91 orang (25,5%). Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian yang dilakukan oleh Sinabariba (2002), yang menyatakan bahwa penderita gagal ginjal kronik yang di hemodialisis paling banyak berasal dari luar medan yaitu sejumlah 101 orang (63,9%), dan yang paling sedikit berasal dari medan yaitu sejumlah 57 orang (36,1%), Tarigan (2005) menyatakan bahwa penderita gagal ginjal kronik yang di hemodialisis paling banyak berasal dari luar medan yaitu sejumlah 115 orang (63,5%) dan paling sedikit berasal dari medan yaitu sejumlah 66 orang (36,5%).

5.2.6. Analisis Distribusi Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di Hemodialisis Berdasarkan Etiologi GGK

Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa etiologi dari gagal ginjal kronik yang paling tinggi adalah hipertensi yaitu sejumlah 195 orang (54,6%), kemudian diabetes melitus sejumlah 103 orang (28,9%), ginjal polikistik sejumlah 89 orang (24,9%), glomerulonefritis sejumlah 37 orang (10,4%), dan yang paling rendah adalah pyelonefritis yaitu sejumlah 19 orang (5,3%). Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2012), yang menyatakan bahwa etiologi dari gagal ginjal kronik yang tertinggi adalah hipertensi sejumlah 61 orang (75,3%), Sheila (2011) menyatakan bahwa etiologi dari gagal ginjal kronik yang tertinggi adalah hipertensi sejumlah 68 orang (57%), Hanifa (2010) menyatakan bahwa etiologi dari gagal ginjal kronik yang tertinggi adalah hipertensi sejumlah 61 orang ( 60,4%), Romauli (2009) menyatakan bahwa etiologi dari gagal ginjal kronik yang tertinggi adalah hipertensi sejumlah 63 orang (42,6%) dan Siallagan (2012) menyatakan bahwa etiologi dari gagal ginjal kronik yang tertinggi adalah hipertensi sejumlah 42 orang (30,2%). Hipertensi dapat menyebabkan nefrosklerosis (pengerasan ginjal) dimana terjadi perubahan

41

patologis pada pembuluh darah ginjal. Keadaan ini merupakan salah satu penyebab utama GGK. DM merupakan gangguan metabolik yang dapat mengakibatkan GGK. Penyakit ginjal polikistik ditandai dengan kista-kista multipel, bilateral dan berekspansi yang semakin lama mengganggu dan menghancurkan parenkim ginjal normal akibat penekanan. Penyakit ini dapat menurunkan fungsi ginjal yang progresif lambat dan sekitar 50% akan menjadi GGK pada usia 60 tahun.

42 BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Berdasarkan karakteristik gagal ginjal kronik yang di hemodialisis di RSUP Haji Adam Malik Medan pada januari 2011 – April 2015 adalah sebanyak 357 orang, penderita perempuan lebih banyak dibadingkan laki-laki yaitu sebanyak 181 orang (50,7%).

b) Dari keseluruhan penderita maka dapat dikelompokan usia yang terbanyak adalah 46-55 tahun yaitu sebanyak 123 orang (34,5%).

c) Penderita GGK yang di hemodialisis berdasarkan pendidikan terakhir yang terbanyak adalah SLTA yaitu sebanyak 193 orang (54,1%), dan yang bekerja lebih banyak dibandingkan penderita yang tidak bekerja yaitu sebanyak 222 orang (62,2%).

d) Penderita gagal ginjal kronik yang di hemodialisis lebih banyak berasal dari luar medan dibandingkan dari kota medan yaitu 266 orang (74,5%). e) Berdasarkan karakteristik etiologi gagal ginjal kronik yang paling banyak

disebabkan oleh hipertensi yaitu sebanyak 195 orang (54.6%), kemudian diikuti oleh diabetes melitus yaitu sebanyak 103 orang (28,9%), ginjal polikistik yaitu sebanyak 89 orang (24,9%), glomerulonefritis yaitu sebanyak 37 orang (10,4%), dan pyelonefritis yaitu sebanyak 19 orang (5,3%).

6.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat direkomendasikan beberapa saran sebagai berikut :

a) Kepada petugas kesehatan baik dokter maupun perawat RSUP Haji Adam Malik Medan diharapkan agar memberikan penyuluhan penyebab

43

terjadinya GGK kepada penderita dimana etiologi yang terbanyak disebabkan oleh hipertensi.

b) Diharapkan bagi pihak RSUP Haji Adam Malik Medan sebaiknya untuk melengkapi pencatatan dan pengisian data rekam medik penderita GGK yang di hemodialisis seperti data demografinya dan riwayat perjalanan penyakit.

c) Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk melanjutkan penelitian di rumah sakit yang sama ataupun yang berbeda.

5.2.1. Jenis Kelamin……… 37

5.2.2. Usia………..……….. 38

5.2.3. Pendidikan……….. 38

5.2.4. Pekerjaan………..……….. 39

5.2.5. Tempat Tinggal………..……….... 40

5.2.6. Etiologi GGK………..……… 40

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN………..……… 42

6.1. Kesimpulan………..………... 42

6.2. Saran……….. 43

DAFTAR PUSTAKA... 44 LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1. Klasifikasi Penyakit Ginjal atas Dasar Derajat Penyakit... 9 2.2. Klasifikasi Penyakit Ginjal atas Dasar Diagnosis Etiologi... 9 2.3. Faktor yang berperan dalam Progresivitas Gagal Ginjal Kronik.. 10 2.4. Komplikasi Gagal Ginjal Kronik... 16 2.5. Rencana Tatalaksana Penyakit Ginjal Kronik Sesuai Derajatnya. 18 3.2. Variabel dan Definisi Operasional... 28 5.1. Distribusi Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di

Hemodialisis Berdasarkan Jenis Kelamin……… 34 5.2. Distribusi Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di

Hemodialisis Berdasarkan Usia……… 35 5.3. Distribusi Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di

Hemodialisis Berdasarkan Pendidikan……….. 35 5.4. Distribusi Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di

Hemodialisis Berdasarkan Pekerjaan……… 36 5.5. Distribusi Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di

Hemodialisis Berdasarkan Tempat Tinggal………. 36 5.6. Distribusi Etiologi Penderita Gagal Ginjal Kronik yang di

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

DAFTAR SINGKATAN

BAK Buang Air Kecil

BUN Blood Uremic Nitrogen

CAPD Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis CDC Centers for Disease Control and Prevention COP Cardiac Output Pressure

DP Dialisis Peritoneal

EPO Eritropoitin

ESRD End Stage Renal Disease GFR Glomerular Filtration Rate

GGA Gagal Ginjal Akut

GGK Gagal Ginjal Kronik GGTA Gagal Ginjal Tahap Akhir GSA Guadinosuccinic acid

HD Hemodialisis

HLA Human Leucocyte Antigen IRR Indonesian Renal Registry

KDOQI Kidney Disease Outcome Quality Initiative LES Lesi Eritematosus Sistemik

PENEFRI Perhimpunan Nefrologi Indonesia PGK Penyakit Ginjal Kronik

PRC Packed Red Cell

Riskesdas Riset Kesehatan Dasar

RSUP HAM Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik SPSS Statistic Package for Social Science

TGF-β Transforming Growth Factor β TPG Terapi Pengganti Ginjal

USRDS United States Renal Data System VCES Volume Cairan Ekstraselular

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian di Adam Malik Lampiran 4 Surat Ethical Clearance

Lampiran 5 Data Induk