Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Kepala Sungai Kecamatan Secanggang)
ABSTRAK
PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
(Studi Kasus di Desa Kepala Sungai Kecamatan Secanggang Langkat)
Nama
NIM
Fakultas
Departemen
Pembimbing
: Farahnaz Rizqillah
: 120903024
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
: Ilmu Administrasi Negara
: Drs. Burhanuddin Harahap, M.Si
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang merupakan sarana bagi
masyarakat dalam menampung segala aspirasinya untuk merencanakan
pembangunan desanya. Disini dibutuhkan prakarsa dan swadaya masyarakat
untuk ikut serta dalam merencanakan pembangunan di desanya sendiri. Orientasi
pembangunan yang mengikutsertakan partisipasi masyarakat terkandung suatu
pengertian bahwa rakyat adalah subjek pembangunan, bukan objek pembangunan.
Sebagai subjek pembangunan berarti rakyat didorong untuk aktif terlibat dalam
proses pembangunan sejak perencanaan sampai dengan pelaksanaan serta
pemeliharaan dan pengembangan suatu hasil pembangunan. Kenyataan
menunjukkan bahwa secara umum masih kurang maksimalnya kinerja dari fungsi
BPD desa Kepala Sungai dalam hal pembangunan. Oleh karena itu, yang menjadi
persoalan dalam hal ini adalah apakah BPD benar - benar melaksanakan
peranannya dalam pembangunan desa sesuai dengan yang telah disepakati
bersama.
Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui sejauh mana Peran Badan
Permusyawaratan Desa dalam pembangunan dan untuk mengetahui apa saja yang
menjadi faktor - faktor penghambat Badan Permusyawaratan Desa dalam
Pembangunan di Desa Kepala Sungai Kecamatan Secanggang Kabupaten
Langkat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan pengumpulan
data primer berupa wawancara dan observasi dilapangan, dan pengumpulan data
sekunder berupa dokumentasi dan studi kepustakaan.Penentuan informan dalam
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dimana informan dalam
penelitian ini sebanyak 7 orang yang terdiri dari BPD, unsur Pemerintah Desa,
dan unsur Masyarakat. Peran Badan Permusyawaratan Desa dalam pembangunan
di Desa Kepala Sungai dapat dikatakan sudah baik, hal ini terlihat dari jawaban
informan terhadap Peran Badan Permusyawaratan Desa dalam Pembangunan di
desanya. Adapun faktor - faktor yang dapat menghambat Peran Badan
Permusyawaratan Desa dalam Pembangunan di Desa Gunung Tua Panggorengan
adalah masih kurangnya sarana dan prasarana bagi BPD serta masih terbatas dan
kurangnya sumber daya manusia yang tersedia yaitu masyarakatnya yang
terkadang kurang aktif dalam proses perencanaan pembangunan desa.
Kata Kunci : Peranan Badan Permusyawaratan Desa, Pembangunan
14
Universitas Sumatera Utara
PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
(Studi Kasus di Desa Kepala Sungai Kecamatan Secanggang Langkat)
Nama
NIM
Fakultas
Departemen
Pembimbing
: Farahnaz Rizqillah
: 120903024
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
: Ilmu Administrasi Negara
: Drs. Burhanuddin Harahap, M.Si
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang merupakan sarana bagi
masyarakat dalam menampung segala aspirasinya untuk merencanakan
pembangunan desanya. Disini dibutuhkan prakarsa dan swadaya masyarakat
untuk ikut serta dalam merencanakan pembangunan di desanya sendiri. Orientasi
pembangunan yang mengikutsertakan partisipasi masyarakat terkandung suatu
pengertian bahwa rakyat adalah subjek pembangunan, bukan objek pembangunan.
Sebagai subjek pembangunan berarti rakyat didorong untuk aktif terlibat dalam
proses pembangunan sejak perencanaan sampai dengan pelaksanaan serta
pemeliharaan dan pengembangan suatu hasil pembangunan. Kenyataan
menunjukkan bahwa secara umum masih kurang maksimalnya kinerja dari fungsi
BPD desa Kepala Sungai dalam hal pembangunan. Oleh karena itu, yang menjadi
persoalan dalam hal ini adalah apakah BPD benar - benar melaksanakan
peranannya dalam pembangunan desa sesuai dengan yang telah disepakati
bersama.
Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui sejauh mana Peran Badan
Permusyawaratan Desa dalam pembangunan dan untuk mengetahui apa saja yang
menjadi faktor - faktor penghambat Badan Permusyawaratan Desa dalam
Pembangunan di Desa Kepala Sungai Kecamatan Secanggang Kabupaten
Langkat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan pengumpulan
data primer berupa wawancara dan observasi dilapangan, dan pengumpulan data
sekunder berupa dokumentasi dan studi kepustakaan.Penentuan informan dalam
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dimana informan dalam
penelitian ini sebanyak 7 orang yang terdiri dari BPD, unsur Pemerintah Desa,
dan unsur Masyarakat. Peran Badan Permusyawaratan Desa dalam pembangunan
di Desa Kepala Sungai dapat dikatakan sudah baik, hal ini terlihat dari jawaban
informan terhadap Peran Badan Permusyawaratan Desa dalam Pembangunan di
desanya. Adapun faktor - faktor yang dapat menghambat Peran Badan
Permusyawaratan Desa dalam Pembangunan di Desa Gunung Tua Panggorengan
adalah masih kurangnya sarana dan prasarana bagi BPD serta masih terbatas dan
kurangnya sumber daya manusia yang tersedia yaitu masyarakatnya yang
terkadang kurang aktif dalam proses perencanaan pembangunan desa.
Kata Kunci : Peranan Badan Permusyawaratan Desa, Pembangunan
14
Universitas Sumatera Utara