PENELITIAN and METODE PENELITIAN (1)

PENELITIAN &
METODE PENELITIAN

Penelitian ilmiah
 Woody; penelitian adalah suatu metode untuk

menemukan sebuah pemikiran yang kritis, meliputi
pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah,
membuat formulasi hipotesis atau mengadakan uji coba
yang sangat hati-hati atas segala kesimpulan yang diambil
dalam menentukan apakah kesimpulan tersebut sesuai
dengan hipotesis.
 Hill Way (Introduction to Research) ; penelitian
merupakan metode studi yang sifatnya mendalam dan
penuh kehati-hatian dari segala bentuk fakta yang bisa
dipercaya atas suatu masalah tertentu guna untuk
membuat pemecahan masalah tersebut.

Penelitian ilmiah
 Parson ; penelitian ialah suatu pencarian atas segala


sesuatu yang dilakukan secara sistematis, dengan
penekanan bahwa pencariannya dilakukan pada
masalah-masalah yang dapat dipecahkan dengan
penelitian.
 Hadi Sutrisno ; penelitian sebagai usaha untuk
menemukan, mengembangkan dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan
metode ilmiah.

Metode ilmiah
 Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal

sebagai scientific method adalah proses berpikir untuk
memecahkan masalah secara sistematis, empiris, dan
terkontrol.
 Langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai
berikut:
 Merumuskan masalah.

 Merumuskan hipotesis.


 Mengumpulkan data.
 Menguji hipotesis.

 Merumuskan kesimpulan.

Metode ilmiah
Merumuskan Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan
kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini
kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat
tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan
akan memudahkan orang yang melakukan metode
ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya,
menganalisis data tersebut, kemudian
menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah
keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah
permasalahan dengan mencari jawabannya bila
masalahnya sendiri belum dirumuskan?
I.


Metode ilmiah
II. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah
yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang
telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir
ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan
hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada
proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat
melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data
sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis
yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan
data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan
berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis
yang telah dirumuskan.

Metode ilmiah
III. Mengumpulkan Data


Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak
berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam
metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di
lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan
metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan
hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data
memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab
berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau
ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data
yang dikumpulkan.

Metode ilmiah
IV. Menguji Hipotesis

Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah
jawaban sementara dari suatu permasalahan yang telah
diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan
sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau
langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau
menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak

hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis
dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf
signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang
tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan
terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena
taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas
kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.

Metode ilmiah
Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah
metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan.
Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang
telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan
ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi
jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak
relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap
cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti
terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting,
walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan

masalah yang diajukannya.
V.

Metode Ilmiah vs Penelitian Ilmiah
 Setiap penelitian ilmiah harus menerapkan

metode ilmiah, akan tetapi setiap metode
ilmiah belum tentu penelitian ilmiah.
 Perbedaan metode ilmiah dengan penelitian
ilmiah :
Rumusan masalah;
Cara kerja pemecahan masalah.

Metode Ilmiah vs Penelitian Ilmiah
 Rumusan Masalah

 Rumusan masalah (metode ilmiah) dapat berupa masalah sederhana

atau masalah yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
ketika hari hujan, salah satu sudut lantai kamar di rumah anda

menjadi menjadi basah. Untuk menyelesaikan masalah ini, tidak perlu
melakukan penelitian ilmiah, cukup berpikir dengan metode ilmiah.
 Rumusan masalah (penelitian ilmiah) cukup kompleks sehingga
membutuhkan kegiatan yang kompleks pula untuk memecahkannya.
Misalnya: Apa yang menyebabkan masyarakat suku Pamona lebih
senang hidup dalam kawasan belantara dibanding di perkampungan
transmigrasi? Untuk memecahkan masalah ini tidak dapat dilakukan
secara sederhana melalui metode ilmiah, tetapi haruslah dengan
penelitian ilmiah yang dalam pelaksanaannya menerapkan prinsip
metode ilmiah. Dalam penelitian ilmiah anda harus merancang
instrumen untuk mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis
dan membahas hasil penelitian, dsb.

Metode Ilmiah vs Penelitian Ilmiah
 Cara Kerja Pemecahan Masalah

 Cara kerja penelitian ilmiah lebih kompleks dibanding metode ilmiah.
 Penelitian ilmiah diperlukan ketekunan, kesabaran, ketelitian, dan

keahlian khusus.

 Penelitian ilmiah dilakukan secara sadar, cermat dan sistematis
mengenai subjek tertentu sehingga dapat mengungkapkan fakta-fakta,
teori-teori, atau aplikasi-aplikasi.
 Penelitian ilmiah juga berkaitan dengan memperbaiki sesuatu yang
sedang berjalan baik berupa fakta, teori atau kegiatan, dan tidak hanya
mengungkap hal-hal yang bersifat baru.
 Penelitian ilmiah (scientific research) bukan hanya dilakukan untuk
pemuasan rasa ingin tahu, tetapi juga berkaitan dengan upaya untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan gejala sosial ataupun
kebendaan (alam).

Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah













mengidentifikasi dan merumuskan masalah
melakukan studi pendahuluan
merumuskan hipotesis
mengidentifikasi variabel dan definisi operasional
variabel
menentukan rancangan dan desain penelitian
menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian
menentukan subjek penelitian
melaksanakan penelitian
melakukan analisis data
merumuskan hasil penelitian dan pembahasan
menyusun laporan penelitian dan melakukan desiminasi.

Mengidentifikasi & Merumuskan Masalah
 Identifikasi masalah dilakukan agar rumusan


masalah menjadi tajam dan sebagai bentuk data
awal bahwa dalam penelitian ilmiah tersebut
memang dibutuhkan pemecahan masalah
melalui penelitian.
 Identifikasi masalah dirumuskan sesuai dengan
latar belakang masalah, berdasarkan fakta dan
data yang ada di lapangan.
 Identifikasi masalah pada umumnya
dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif,
 Rumusan masalah ditulis dalam bentuk kalimat
tanya (berbentuk pertanyaan).

Melakukan Studi Pendahuluan
 Studi pendahuluan untuk bahan penyusun

landasan teori yang dibutuhkan dalam
menyusun hipotesis maupun pembahasan hasil
penelitian nantinya.
 Sebuah penelitian dikatakan bagus apabila
didasarkan pada landasan teori yang kukuh dan

relevan, perlu dilakukan usaha memilah-milah
teori yang bersesuaian dan relevan.
 Studi pendahuluan juga dapat membuat
penelitian lebih fokus pada masalah yang
diteliti sehingga dapat memudahkan penentuan
data apa yang nantinya akan dibutuhkan.

Merumuskan Hipotesis

 Hipotesis biasa juga disebut kesimpulan sementara.
 Dengan menyatakan hipotesis, maka penelitian

ilmiah yang dilakukan peneliti akan lebih fokus
terhadap masalah yang diangkat.
 Dengan rumusan hipotesis, seorang peneliti tidak
perlu lagi direpotkan dengan data yang seharusnya
tidak dibutuhkannya, karena data yang diambilnya
melalui instrumen penelitian hanyalah data yang
berkaitan langsung dengan hipotesis.
 Hipotesis berkaitan dengan anggapan dasar.
 Anggapan dasar merupakan kesimpulan yang
kebenarannya mutlak sehingga ketika seseorang
membaca suatu anggapan dasar, tidak lagi
meragukan kebenarannya.

Mengidentifikasi Variabel dan
Definisi Operasional Variabel

 Sebuah variabel dalam penelitian ilmiah adalah





fenomena yang akan atau tidak akan terjadi
sebagai akibat adanya fenomena lain.
Variabel penelitian perlu ditentukan agar
masalah yang diangkat dalam sebuah penelitian
ilmiah menjadi jelas dan terukur.
Definisi operasional variabel itu sesuai dengan
maksud atau tujuan penelitian (terukur).
Definisi operasional variabel adalah definisi
khusus yang dirumuskan sendiri oleh peneliti.
Definisi operasional tidak sama dengan definisi
konseptual yang didasarkan pada teori tertentu.

Menentukan Rancangan atau
Desain Penelitian

 Rancangan penelitian merupakan prosedur

atau langkah-langkah aplikatif penelitian
yang berguna sebagai pedoman dalam
melaksanakan penelitian ilmiah bagi si
peneliti yang bersangkutan.
 Rancangan penelitian harus ditetapkan
secara terbuka sehingga orang lain dapat
mengulang prosedur yang dilakukan untuk
membuktikan kebenaran penelitian ilmiah
yang telah dilakukan peneliti.

Menentukan dan Mengembangkan
Instrumen Penelitian
 Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan






peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.
Beragam alat & teknik pengumpulan data yang dapat
dipilih sesuai dengan tujuan dan jenis penelitian ilmiah
yang dilakukan.
Setiap bentuk dan jenis instrumen penelitian memiliki
kelebihan dan kelemahannya, sebelum menentukan dan
mengembangkan instrumen penelitian, perlu dilakukan
pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Kriteria utama yang dipertimbangkan untuk menentukan
instrumen penelitian adalah kesesuaiannya dengan
masalah penelitian yang ingin dipecahkan.
Tidak semua alat atau instrumen pengumpul data cocok
digunakan untuk penelitian-penelitian tertentu.

Menentukan Subjek Penelitian

 Unsur yang terlibat dalam penelitian ilmiah dan berperan







sebagai sumber data disebut subjek penelitian.
Subjek penelitian berkaitan dengan populasi dan sampel
penelitian.
Penelitian ilmiah yang dilakukan menggunakan sampel
penelitian dalam sebuah populasi penelitian, maka
peneliti harus berhati-hati dalam menentukannya.
Penelitian yang subjeknya sampel, menyimpulkan hasil
penelitian yang berlaku umum terhadap seluruh
populasi, walau data yang diambil hanya sampel yang
jumlah jauh lebih kecil dari populasi penelitian.
Pengambilan sampel penelitian yang salah akan
mengarahkan peneliti kepada kesimpulan yang salah.
Sampel yang dipilih harus merepsentasikan populasi
penelitian.

Melaksanakan Penelitian

 Pelaksanaan penelitian adalah proses pengumpulan data






sesuai dengan desain atau rancangan penelitian.
Pelaksanaan penelitian harus cermat dan hati-hati,
keabsahan dan kebenaran data penelitian akan
menentukan kualitas penelitian yang dilakukan.
Peneliti harus fokus pada pemecahan masalah yang telah
dirumuskannya dengan mengambil data berdasarkan
instrumen penelitian yang telah dibuatnya secara ketat.
Berdasarkan cara pengambilan data terhadap subjek
penelitian, data dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu data langsung dan data tidak langsung.
Data langsung adalah data yang diperoleh secara
langsung oleh peneliti dari subjek penelitian.
Data tidak langsung adalah data yang diperoleh peneliti
tanpa berhubungan secara langsung dengan subjek
penelitian.

Melakukan Analisis Data

 Beragam data yang terkumpul saat peneliti





melaksanakan penelitian ilmiahnya tidak akan
bermakna apapun sebelum dilakukan analisis.
Ada beragam alat yang dapat digunakan untuk
melakukan analisis data, bergantung pada jenis data
itu sendiri.
Bila penelitian ilmiah yang dilakukan bersifat
kuantitatif, maka jenis data akan bersifat kuantitatif
juga.
Bila penelitian bersifat kualitatif, maka data yang
diperoleh akan bersifat kualitatif dan selanjutnya
perlu diolah menjadi data kuantitatif.
Untuk itu perlu digunakan statistik dalam
pengolahan dan analisis data.

Merumuskan Hasil Penelitian dan Pembahasan
 Merumuskan hasil penelitian dan melakukan








pembahasan adalah kegiatan menjawab pertanyaan atau
rumusan masalah penelitian, sesuai dengan hasil analisis
data yang telah dilakukan.
Saat melakukan pembahasan, berarti peneliti melakukan
interpretasi dan diskusi hasil penelitian.
Hasil penelitian dan pemabahasannya merupakan inti
dari sebuah penelitian ilmiah.
Pada penelitian ilmiah dengan hipotesis, maka pada
langkah inilah hipotesis itu dinyatakan diterima atau
ditolak dan dibahas mengapa diterima atau ditolak.
Bila hasil penelitian mendukung atau menolak suatu
prinsip atau teori, maka dibahas pula mengapa demikian.
Pembahasan penelitian harus dikembalikan kepada teori
yang menjadi sandaran dalam penelitian yang dilakukan.

Menyusun Laporan Penelitian dan
Melakukan Desiminasi

 Seorang peneliti yang telah melakukan penelitian





ilmiah wajib menyusun laporan hasil penelitiannya.
Penyusunan laporan dan desiminasi hasil penelitian
merupakan langkah terakhir dalam pelaksanaan
penelitian ilmiah.
Format laporan ilmiah seringkali telah dibakukan
berdasarkan institusi atau pemberi sponsor di mana
penelitian itu melakukannya.
Desiminasi dapat dilakukan dalam bentuk seminar
atau menuliskannya dalam jurnal-jurnal penelitian.
Desiminasi penting dilakukan agar hasil penelitian
diketahui oleh masyarakat luas (masyarakat ilmiah)
dan dapat dipergunakan bila diperlukan.

Jenis Penelitian Ilmiah
Ditinjau dari segi tujuan esensialnya :
 Penelitian dasar atau penelitian murni (basic
research), bertujuan menemukan suatu generalisasi atau
keumuman, dan berusaha menemukan dalil-dalil atau
teori-teori yang berlaku secara umum dimana penelitian
ini diselenggarakan dalam rangka
memperluas/memperdalam pengetahuan secara teoritis.
 Penelitian penerapan (applied research), diarahkan
pada penggunaan secara praktis di bidang kehidupan
sehari-hari, yang diselenggarakan dalam rangka mengatasi
masalah nyata dalam kehidupan, untuk mencari sesuatu
yang lebih baik. Penelitian ini menguji manfaat dari teoriteori ilmiah serta mengetahui hubungan empiris dan
analisis dalam bidang-bidang tertentu.

Jenis Penelitian Ilmiah
Ditinjau dari segi Bidang yang diteliti :
 Penelitian bidang sosial ; Penelitian ini
secara khusus berbentuk penilaian
pendidikan, ekonomi, hukum, psikologi dan
lain-lain.
 Penelitian bidang eksakta ; Penelitian ini
secara khusus berbentuk penelitian ilmu
pengetahuan alam, penelitian kimia,
rekayasa, dan sebagainya.

Jenis Penelitian Ilmiah
Ditinjau dari segi tempat dilaksanakan penelitian :
 Penelitian laboratorium ; penelitian yang dilakukan
dalam ruangan tertutup, dimana kelompok eksperimen
dijauhkan dari variable pengganggu sebab dapat
memengaruhi hasil dari pengujian hubungan sebab akibat.
 Penelitian kasus ; penelitian yang dilakukan secara
intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi,
lembaga atau gejala tertentu.
 Penelitian kepustakaan ; penelitian yang dilakukan
hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil
penelitian baik yang telah maupun yang belum
dipublikasikan.

Jenis Penelitian Ilmiah
Jenis penelitian menurut tujuan umum :
 Penelitian eksploratif ; jenis penelitian yang bertujuan untuk
menemukan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru itu dapat saja
berupa pengelompokan suatu gejala, fakta, dan penyakit
tertentu.
 Penelitian pengembangan ; jenis penelitian yang bertujuan
untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan / atau
perubahan sebagai fungsi waktu. Misalnya: penelitian tentang
pemanfaatan terapi gen untuk penyakit-penyakit menurun.
 Penelitian verifikatif ; jenis penelitian bertujuan untuk
menguji kebenaran suatu fenomena. Misalnya, masyarakat
percaya bahwa air sumur Barania mampu mengobati penyakit
mata & kulit. Fenomena ini harus dibuktikan secara klinik dan
farmakologik, apakah memang air tersebut mengandung zat
kimia yang dapat menyembuhkan penyakit mata & kulit ?

Jenis Penelitian Ilmiah
Jenis penelitian menurut pendekatan analitik :
 Penelitian kuantitatif ; menekankan analisisnya pada
data numerikal, yang diolah dengan metoda statistik. Pada
dasarnya metoda kuantitatif akan diperoleh signifikansi
perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar
variabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian kuantitaif
merupakan penelitian dengan jumlah sampel besar.
 Penelitian kualitatif ; menekankan analisis proses dari
proses berfikir secara deduktif dan induktif yang berkaitan
dengan dinamika hubungan antar fenomena yang diamati,
dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian
kualitatif bukan tanpa menggunakan dukungan data
kuantitatif, akan tetapi lebih ditekankan pada kedalaman
berfikir formal dari peneliti dalam menjawab
permasalahan yang dihadapi.

Jenis Penelitian Ilmiah
Jenis penelitian menurut proses berlangsungnya prosedur penelitian :
 Penelitian historis (historical research) ; penelitian untuk
merekonstruksi kondisi masa lampau secara objektif, sistematik,
dan akurat. Bukti sejarah dikumpul, dievaluasi, dianalisis, &
disintesis. Selanjutnya, dirumuskan kesimpulan berdasarkan buktibukti tersebut. Penelitian historis dpt pula digunakan menguji
hipotesis tertentu.
 Penelitian eksperimental ; penelitian untuk menyelidiki
hubungan antara sebab dan akibat. Penelitian ini biasa meneliti
proses pembelajaran yang dilakukan secara sistematis, objektif dan
juga terkontrol guna memprediksikan hubungan sebab akibat antar
variabel.
 Penelitian survei ; penelitian yang mengambil sampel dari satu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan
data yang pokok. Umumnya pengertian survey dibatasi pada
penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi
untuk mewakili seluruh populasi.

Jenis Penelitian Ilmiah
Jenis penelitian menurut rancangan penelitian:
 Penelitian korelasional ; penelitian untuk
mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu
faktor berhubungan dengan variasi-variasi pada
satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada
koefisien korelasi.
 Penelitian kausal-komparatif ; penelitian untuk
menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat
dengan berdasarkan atas pengamatan terhadap
akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang
mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.

Jenis Penelitian Ilmiah
 Penelitian eksperimental sungguhan ; penelitian untuk

menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan
cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental
dengan satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan
hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak
dikenai kondisi perlakuan.
 Penelitian eksperimental-semu ; penelitian untuk memperoleh
informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat
diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang
tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang
relevan.
 Penelitian tindakan ; penelitian dengan melakukan tindakan
terhadap suatu kelompok dengan tujuan untuk menjadikan
perubahan terhadap situasi, perilaku, dan/atau organisasi,
mekanisme kerja, akhir kerja dan sebagainya.

TERIMA KASIH

SELAMAT BERKARIER
SEMOGA MENJADI
PENELITI YANG ANDAL

33

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 STUDI KASUS PENGONTROL SUHU ALIRAN AIR DALAM PIPA DENGAN METODE KONTROL FUZZY LOGIK

28 240 1

PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PAKAIAN JADI (Study Kasus di UD Hardi, Ternate)

24 208 2

AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI

55 262 32

HASIL PENELITIAN KETERKAITAN ASUPAN KALORI DENGAN PENURUNAN STATUS GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE NOVEMBER 2010

7 171 21

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

The Correlation between students vocabulary master and reading comprehension

16 145 49

Improping student's reading comprehension of descriptive text through textual teaching and learning (CTL)

8 140 133

The correlation between listening skill and pronunciation accuracy : a case study in the firt year of smk vocation higt school pupita bangsa ciputat school year 2005-2006

9 128 37

PENGARUH METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA

34 139 204