Analisis Efisiensi dan Keterpaduan Pasar Sayuran Organik di Kecamatan Medan Johor

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan dampak dari sistem pertanian
konvensional terhadap lingkungan, kesehatan dan keamanan pangan, mengakibatkan saat ini
pertanian organik menjadi suatu bisnis dalam dunia pertanian. Bisnis pertanian organik selain
memproduksi suatu produk yang aman untuk dikonsumsi, diharapkan pula dalam jangka
panjang dapat meningkatkan dan mempertahankan tingkat produksi serta kesuburan lahan
(Salikin, 2003).
Menurut United States Department of Agriculture Consumer Brochure, produk pertanian
organik adalah produk yang dihasilkan dengan mengutamakan penggunaan sumber-sumber
terbarukan (renewable resources), serta terdapat konversi lahan dan air untuk meningkatkan
kualitas lingkungan bagi generasi mendatang.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
kandungan gizi pangan organik lebih tinggi dibandingkan dengan pangan konvensional.
Selain unggul dari sisi nutrisi dan cita rasa, bahan pangan organik juga bebas bahan kimia
berbahaya, sehingga baik untuk kesehatan (Anwar, 2006).
Sayuran adalah salah satu kelompok hortikultura yang mempunyai arti dan kedudukan
tersendiri dalam proses pembangunan nasional di sub sektor pertanian. Sayuran merupakan
sumber vitamin dan mineral yang penting bagi pemenuhan gizi. Dengan asumsi bahwa
sayuran organik lebih baik daripada sayuran anorganik maka sudah seharusnyalah
ditingkatkan produksi dan produktivitas sayuran organik.


Universitas Sumatera Utara

sehingga bisnis ini masih berpeluang besar untuk dikembangkan. Di Indonesia khsususnya
dibudidayakan oleh masyarakat di daerah-daerah sentra sayuran dataran rendah maupun
dataran tinggi dengan bermacam-macam varietas yang ditanam
Sayuran dapat dibudidayakan secara non organik maupun organik. Berbagai kendala yang
dihadapi dalam budidaya sayuran organik antara lain : (1) belum ada insentif harga yang
memadai untuk produsen produk pertanian organik, (2) perlu investasi mahal pada awal
pengembangan karena harus memilih lahan yang benar-benar steril dari bahan agrokimia, (3)
pangsa pasar yang terbatas. Sayuran organik mempunyai nilai jual cukup tinggi dibandingkan
sayuran non-organik.Hal ini dikarenakan harga produk organik khususnya sayuran organik
lebih mahal dan relatifstabil daripada non organik. Pangsa pasar produk sayuran organik di
dalam negeri masih terbatas atau relatif kecil, yaitu kalangan masyarakat menengah ke atas.
Tabel 1. Harga Komoditi Sayuran Organik di Berbagai Tingkat
No

Komoditi

Harga di tingkat Petani


Harga di Tingkat
Pemasok

Harga
Konsumen

1

Bayam

3000

5000

9000

2.

Kangkung


2700

4000

6000

3.

Seledri

3000

4500

7000

Dari tabel 1 di atas dapat disimpulkan bahwa harga sayuran di tingkat petani selalu lebih
rendah dibandingkan dengan harga sayuran di tingkat pemasok, hal ini disebabkan karena
petani tidak memiliki bargaining position yang kuat dibandingkan dengan lembaga

pemasaran lainnya. Selain itu, petani juga tidak memiliki informasi pasar yang lengkap
padahal tinggi rendahnya harga jual sayuran tergantung dari informasi pasar. Selain itu,
permasalahan tataniaga lainnya adalah kurangnya pengetahuan tentang pemasaran yang

Universitas Sumatera Utara

disebabkan karena lemahnya penguasaan aspek-aspek manajemen

sehingga para pelaku

pasar tidak bekerja secara professional.
Kota Medan merupakan salah satu daerah potensi sayuran organik yang cukup besar sebagai
penghasil sayuran organik. Namun bagaimana pola pemasarannya dan lembaga pemasaran
yang terlibat belum diketahui. Untuk itu, peneliti disini tertarik untuk meneliti tentang
analisis efisiensi pemasaran sayuran organik dan Keterpaduan Pasar Sayuran Organik di Kota
Medan.
1.2 Identifikasi Masalah
1.

Bagaimana rantai pemasaran sayuran organik di Kota Medan?


2.

Bagaimana tingkat farmer’s share dan efisiensi tataniaga sayuran organik di Kota
Medan?

3.

Bagaimana struktur pasar dan keterpaduan pasar sayuran organik di Kota Medan?

1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis rantai pemasaran sayuran organik di Kota Medan
2. Untuk Menganalisis farmer’share dan tingkat efisiensi tataniaga sayuran organik di
Kota Medan
3. Untuk Menganalisis struktur pasar dan keterpaduan pasar sayuran organik di Kota
Medan

Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi petani,penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan untuk memperbaiki
sistem tataniaga sayuran organik yang lebih baik.
2. Bagi pembaca, penelitian ini dapat menjadi bahan informasi buat yang membutuhkan.
3. Bagi pemerintah, peneliian ini dapat memberikan informasi untuk menjadi bahan
evaluasi perbaikan dan peningkatan kualitas proses tataniaga.

Universitas Sumatera Utara