Hubungan Motivasi dan Psikis terhadap Keikutsertaan Suami dalam Vasektomi di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deliserdang

93

DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, (2007). Peran Suami Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Yang
Berwawasan Gender. The Soedirman Journal of Nursing, Volume 2, No.2 Juli
2007.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta,
Rineka Cipta.
Arum, D.N.S., Sujiyatini, (2009). Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini.
Jogjakarta, Nuha Medika.
BKKBN, (2008). Kesadaran Akan Pentingnya Kontrasepsi di Indonesia Perlu
ditingkatkan, http://gemapria.bkkbn.go.id/article-detail.php?artid=96. Artikel
diakses 10 september 2008.
,(2008).
KB
Sebagai
Suatu
http://gemapria.bkkbn.go.id/article-detail.php?artid=96. Artikel
september 2008.

Kebutuhan,

diakses 02

, (2007). Panduan Pelaksanaan KIP/Konseling Kontrasepsi Pria. Jakarta.
, (2005). Peningkatan Partisipasi Pria dalam KB & KR. Jakarta.
, (2003). Peningkatan Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi Di Indonesia, Nomor : 252- Tahun XXX – 2003
website : http://www.bkkbn.go.id ISSN : 0120-0197
,(1980). Keluarga Berencana Pandangan Agama Tentang Vasektomi
(MOP), http://www.usu.id/bitstream/123456789/21977/3/Chapter II.pdf. by
Riski 2011.
Budisantoso, S.I. (2009). Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana Di
Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia
Vol.4 / No.2.
Data Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana Deli Serdang,
(2011).
Dusseldorp, (1981). Teori Partisipasi, http://www.scribd.com/doc/82179464/teoripartisipasi.
Ebrahim, (1997). Keluarga Berencana,http://www.usu.id/bitstream/ 123456789/
21977/3/ Chapter II.pdf

93


94

Ekasari. F, (2008). Pencapaian Millenium Development Goals Melalui
Peningkatan Partisipasi
Pria,
http://gemapria.bkkbn.go.id/articledetail.php?artid=94, (Artikel) diakses 07 agustus 2008.
Everett, S. (2008). Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reprodukstif. Jilid I, Edisi
ke2, Jakarta, EGC.
Gasverzs, V. (1991). Tehnik Penarikan Contoh Untuk Penelitian Survey, Edisi
ke1, Bandung, Penerbit Tarsito.
Glasier. A. (2006). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jilid I,
Jakarta, EGC.
Gusna,

(2010),
Vasektomi
Mampu
Mensejahterakan
Keluarga,

http://gemapria.bkkbn.go.id/article-detail.php?artid=96. Artikel diakses 10
Maret 2010.

Hartanto, H. (2004). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jilid IV, Jakarta,
Pustaka Sinar Harapan.
LDUIPULDU BKKBN, 1998, Faktor-Faktor Sosial Budaya Yang Mempengaruhi
Pemakaian Kontrasepsi Mantap Pria, di Jawa Barat dan NTB.
Mardikanto, (2001). Teori Partisipasi, http://www.scribd.com/doc/82179464/teoripartisipasi.
, (1994). Teori Partisipasi, http://www.scribd.com/doc/82179464/teoripartisipasi.
Meilani, N., Setiyawati, N., Estiwidani, D., Suherni, (2010). Pelayanan Keluarga
Berencana. Jilid I, Yogyakarta, Fitramaya.
Mudita, I.P. (2009). Perbedaan Fertilitas Antara Penduduk Pendatang dan Penduduk
Lokal. Jurnal Piramida Vol.v No.1, ISSN : 1907-3275
Mulyanti, S. (2011). Fungsi Psikis,
fungsi-psikis.html

http://bidansrimulyanti.blogspot.com/ 2012/03/

Mochtar, (1998). Keluarga Berencana Nasional, http:// www.usu. id/
123456789/21977/3/Chapter II.pdf


bitstream/

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta, Rineka
Cipta.
Pieter, H.Z., Lumongga, N., (2010). Pengantar Psikologi untuk Kebidanan. Jilid I,
Edisi ke-I, Jakarta, Kencana.

95

, (2010). Pengantar Psikologi untuk Keperawatan. Jilid I, Edisi ke-I,
Jakarta, Kencana.
Pinem. S. (2009). Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jilid I, Jakarta, KDT.
Pramesti, O. L. (2012). Rendahnya Partisipasi Pria Mengikuti Program KB,
http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/02/rendah-partipasi-pria. (Berita
Kesehatan) diakses 28 februari 2012.
Proverawati, A., Islaely, A.D., Aspuah, S., (2010). Panduan Memilih Kontrasepsi.
Jilid I, Yogyakarta, Nuha Medika.
Saifuddin, A.B.S. (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Edisi ke-2,
Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sastropoetra, (1995). Teori Partisipasi, http://www.scribd.com/doc/82179464/teoripartisipasi.
Saputra, D. (2008). Partisipasi Pria Dalam Program KB, http://www.google.com.
selasa 18 maret 2008.
Setiawan, A., Saryono.,(2010). Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta.
Muha Medika
Soekanto, (1993). Teori Partisipasi, http://www.scribd.com/doc/82179464/teoripartisipasi.
Sudrajat, A. (2008). Teori-teori Motivasi. http://www.Wikipedia.com. 6 Februari
2008.
Sukma,
Lalita
Pathya.
(2009).
Gengsi
Punya
http://cetak.compas.com/read/2009/04/16/032720.

Anak

Banyak.


Suratun., Maryani, s., Hartini., T., Rusmiati, Pinem, S., (2008). Pelayanan Keluarga
Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Jilid I, Jakarta, KDT.
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia, (2007). Masih Terbatas Pria Yang
Mau
Ber-KB,
http://gemapria.bkkbn.go.id/article-detail.php?artid=130,
Artikel diakses 22 maret 2010.
Susilawati, 2010, Gambaran Pelaksanaan Program Peningkatan Partisipasi Pria
Dalam KB Di Kabupaten XX.
Suprihastuti., Wilopo., Sukamdi., (2002). Pengambilan Keputusan Penggunaan
Alat Kontrasepsi Pria Di Indonesia. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat
XVIII(1)

96

Studi Kualitatif (FGD), (1999), Peran Pria Dalam Penggunaan Kontrasepsi di DKI
Jakarta dan D.I. Yogyakarta, PUBIO-BKKBN, 1999, di Wilayah Jakarta
Timur, Jakarta Pusat, Kab.Kulonprogo dan Gunungkidul.
Speroff, L.M.D. (2005). Pedoman Klinis Kontrasepsi. Jilid I, Edisi ke-2, Jakarta,
EGC.

Winardi. J, (2007), Pemotivasian Dalam Manajemen, Jakarta, Raja Grafindo
Persada.
Zurnali, C. (2004).Variabel-Variabel Motivasi, http://www.google.com.