Pasukan Kamikaze Dalam Sejarah Militer Jepang Pada Perang Dunia Ii Kamikaze Butai De Daini Sekai Taisen Ni Nihon Gun No Rekishi De Aru Chapter III IV

BAB III
KAMIKAZE SEBAGAI PASUKAN MILITER JEPANG

3.1 Lahirnya Pasukan Kamikaze
Setelah meluluhlantakkan Pearl Harbour, Tentara Kekaisaran Jepang pun mulai
menyerbu kawasan Asia Tenggara dan Kepulauan di Samudera Pasifik. Kemenangan
demi kemenangan pun mereka raih hingga Pertempuran Midway menjadi titik balik
agresi Jepang Pasifik (Kutoyo, 1997:288). Dalam Pertempuran Midway, Kaigun
(Angkatan Laut Jepang) mengirimkan empat kapal induk ke Kepulauan Midway di
tengah Samudera Pasifik untuk menghabisi sisa armada Pasifik Amerika Serikat.
Alih-alih mengalahkan armada Amerika Serikat, kode komunikasi rahasia Kaigun
berhasil dibuka pihak AS. Jumlah kekuatan musuh bias diketahui dengan pasti, waktu
serangan Jepang juga diprediksi dengan tepat, sehingga armada Jepang dapat
dihancurkan dalam Pertempuran Midway. Pada perang tersebut, Amerika Serikat
mengalami sedikit kerugian sedangkan Jepang kehilangan empat buah kapal induknya,
yakni Akagi, Kaga, Soryu, dan Hiryu (Ojong, 2008:53). Ke empat kapal tersebut
mengalami kerusakan parah hingga akhirnya tenggelam karena dibom oleh pesawatpesawat tempur Amerika.
Sumarmo (1991:68) menyebutkan pada 15 Juli tahun 1944, Saipan, pangkalan
militer penting milik Jepang, jatuh ketangan pasukan Sekutu. Penguasaan atas
pangkalan militer Saipan memungkinkan pasukan sekutu untuk menggunakan pesawat
pembom jarak jauh Superfortress B-29 Untuk membumi hanguskan pulau utama

jepang. Setelah jatuhnya Pangkalan Militer Saipan, komando tertinggi Jepang

Universitas Sumatera Utara

meramalkan bahwa Sekutu akan mencoba untuk segera menduduki Filipina, yang
lokasinya strategis dan karena berada di ladang minyak antara Asia Tenggara dan
Jepang (www.wikipedia.org)
Jepang mulai menggunakan taktik Kamikaze waktu itu karena merasa sudah tidak
mampu lagi menerobos barisan armada tempur Amerika Serikat, dimana Angkatan Laut
Jepang sendiri hampir habis dan Angkatan Darat nya kewalahan. Ide penggunaan
pasukan khusus ini dicetuskan oleh Laksamana Muda Kimpei Teraoka yang merupakan
kepala staf komandan angkatan laut di Filipina yang mengeluh jika taktik biasa tidak
mungkin dilakukan, mereka (Pasukan Jepang) haruslah menjadi manusia super. Ide ini
kemudian direalisasikan oleh Laksamana Muda Takejiro Onishi yang menggantikan
Teraoka pada Oktober 1944 yang kemudian dikenal sebagai Bapak Kamikaze itu karena
Onishi lah yang dianggap bertanggung jawab dalam pembentukannya. Dalam waktu
yang sama pada tahun 1944, Letnan Tanaka menekankan pukulan telak pada sasaran
lawan ditekankan hanya bisa berhasil bila pilot ikut serta dalam pesawat roket itu
sampai kesasaran, bahkan dia bersedia menjadi orang yang pertama untuk melakukan
itu (www.wikipedia.org)

Pasukan Serangan Khusus ini, demikian sebutan unit Kamikaze udara maupun
laut itu (di Indonesia dikenal sebagai Jibaku-tai) ini sebenarnya bukanlah pertama kali
dibentuk. Pada perang-perang sebelumnya, baik Perang Tiongkok-Jepang (1894-1895)
dan Perang Rusia-Jepang (1905-1906), pasukan jepang membentuk unit kapal torpedo
bunih diri (kaiten) untuk menyerang kapal perang Tiongkok dan Rusia (Maar,
2009:294).

Universitas Sumatera Utara

Ramalan menjadi kenyataan pada 17 Oktober tahun 1944, ketika Pasukan Sekutu
menyerang Pulau Suluan, Untuk memulai Pertempuran Teluk Leyte. Armada Udara ke
1 Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, yang berpangkalan di Manila diberi tugas
membantu kapal Jepang yang akan mencoba menghancurkan pasukan Sekutu di Teluk
Leyte. Akan tetapi karena Armada Udara ke-1 Jepang pada waktu itu hanya mempunyai
40 pesawat : 34 pesawat tempur Mitsubishi Zero. tiga Nakajima B6N yaitu Pesawat
Torpedo Bomber, satu Mitsubishi G4M dan dua Yokosuka P1Y pesawat pembom yang
berpangkalan di daratan, dan satu pesawat pengintai. Misi yang di hadapi oleh angkatan
perang udara Jepang jadi terlihat mustahil untuk dilalukan. Oleh karena Itu Seorang
Komandan Armada Udara ke-1 Yaitu Laksamana Muda Takijiro Onishi memutuskan
membentuk Suatu kesatuan serangan bunuh diri yaitu Special Attack Air Force

kamikaze yang terdiri dari pilot-pilot berani mati.
3.2 Konsep Bushido Pada Pasukan Kamikaze
Pada Perang Dunia II, Jepang membentuk sebuah pasukan berani mati, yang
disebut pasukan Kamikaze. Pasukan ini melakukan serangan mendadak dengan
menabrakkan yang mereka kendalikan ke kapal musuh, dalam hal ini kapal
Amerika.Kamikaze berakar pada sebuah paham yang disebut Bushido.
Matsuura (1994:92) Menurut Bary (1971:395), dikatakan para Samurai
merupakan golongan yang diunggulkan serta menempati kedudukan paling tinggi dalam
pembagian masyarakat dibawahnya, yakni petani buruh-pedagang (農-工-商:no-koso). Bushido merupakan pengajaran yang berguna untuk menuntun masyarakat Jepang

Universitas Sumatera Utara

ke arah pembentukan masyarakat yang bermoral dan juga sebagai etika luhur. Oleh
karena itu, Samurai harus menjadi tokoh panutan dan pemimpin masyarakat. Kutipan :
武士という言葉自体は、既に奈良時代に,”武官”“武人”の意味で使われてい
た。しかし「武士道:新渡戸稲造」で述べる武士道の主体としての武士が台頭
するのは平安時代中期の10世紀以降のことである。

Terjemahan:
Arti kata Bushi sendiri sudah digunakan pada zaman Nara yang berarti “opsir militer”

atau “ksatria”.Tetapi setelah abad ke-10 pada pertengahan zaman Heian di dalam
(Bushido: Nitobe inazo) disebutkan bahwa menegakkan kepala Samurai merupakan inti
dari Bushido.
Jadi, Bushido(武士道) adalah jalan ksatria yang merupakan pedoman bagi kaum
Samurai dan kode etik bagi bangsa Jepang.
Menurut Bary (1971:395), dikatakan para Samurai merupakan golongan yang
diunggulkan serta menempati kedudukan paling tinggi dalam pembagian masyarakat
dibawahnya, yakni petani buruh-pedagang (農-工-商:no-ko-so). Bushido merupakan
pengajaran yang berguna untuk menuntun masyarakat Jepang ke arah pembentukan
masyarakat yang bermoral dan juga sebagai etika luhur. Oleh karena itu, Samurai harus
menjadi tokoh panutan dan pemimpin masyarakat. Sebagai guru masyarakat, Samurai
harus memiliki moral yang dapat menegakkan kewibawaannya seperti pengandalian
diri, kesiagaan untuk mati bila diperlukan, kesetiaan yang tinggi terhadap atasannya,
dan demi tugas Samurai sanggup mengalahkan segala keinginan pribadi, serta

Universitas Sumatera Utara

melakukannya dengan sungguh-sungguh. Bushido merupakan jalan ksatria, jalan
menuju kebenaran. Nitobe (2006:17) mengungkapkan dalam bukunya versi bahasa
Jepang tentang pengertian Bushido:

Kutipan :
武士道は一言でいえば「騎士道の規律」武士階級の「高い身分に伴う義
務」でる。

Terjemahan:
Singkat kata bushido berarti tata tertib jalan ksatria kewajiban yang membawa golongan
Samurai pada derajat yang tinggi.
Bellah (1985:90) menjelaskan bahwa Bushido adalah sesuatu yang sangat
istimewa terutama untuk persyaratan dari nilai dan etika Shogun Tokugawa dan Jepang
modern. Ini disebabkan karena para bushi (ksatria) mewujudkan atau seharusnya
mewujudkan nilai-nilai dasar negara Jepang dan karena faktanya bahwa etika Bushido
ada pada era keshogunan Tokugawa dan etika nasional jaman modern atau setidaknya
ada pada sebagian dari zaman itu. Nitobe (1998:4) dalam bukunya mengungkapkan
peranan Bushido:
Bushido adalah kode prinsip moral dimana ksatria dibutuhkan atau di
instruksikan untuk mengamati. Ini bukan kode tertulis; yang terbaik jika terdiri 12 dari
beberapa semboyan yang telah diturunkan dari mulut ke mulut atau datang dari tulisan
beberapa prajurit atau sarjana terkenal. Lebih sering merupakan kode yang tidak terucap
atau tidak tertulis, mempengaruhi semua sangsi yang kuat dari sumber kebaikan itu
sendiri, dan ditanamkan secara mendalam didalam hati yang terdalam. Ini diciptakan


Universitas Sumatera Utara

tidak dari hasil ciptaan dari satu pikiran, bagaimanapun mampu, atau dalam kehidupan
perseorangan, bagaimanapun sudah dikenal. Itu tumbuh secara alamiah pada karir
militer selama berabad–abad dan bertahun–tahun. Oleh karena itu, semangat Bushido
semakin mempengaruhi jiwa pasukan militer di Jepang. Banyak tindakan dan keputusan
yang diambil berdasarkan pola pemikiran dari Bushido. Samurai mengabdi kepada
kaisar seutuhnya. Seward (1995:73) menyebutkan bahwa piagam kekaisaran diberikan
kepada para prajurit militer sejak tahun 1882, yang merupakan suatu etos untuk
membangkitkan kembali pentingnya semangat Bushido dalam berperang. Semua ajaran
Bushido sejak masa lampau dimasukkan sebagai esensi, antara lain :
1. Kaum militer mempunyai tugas utama yaitu kesetiaan
2. Kaum militer harus berlaku sopan dan rendah hati
3 .Kaum militer harus menghargai kekuatan serta kesehatan dengan tinggi
4. Kaum militer harus menghargai kesetiaan
5.Kaum militer harus sederhana, sebagai prinsip dasar
Semua tentara atau orang yang mengikuti militer wajib menghafal kode
tersebutkarena perubahan pertentangan kode Samurai, Bushido telah diserap oleh
pemikiran militer (Tsouras, 2007:4). Oleh karena itu, manifestasi semangat

Bushidoterhadap tentara Jepang pada saat Perang Dunia II sangat mencolok dalam
mengambil keputusan dan strategi.
Paham ini berasal dari mitologi-mitologi yang berkembang pada jaman Yamato
(sekitar abad 5-7 M). Nilai-nilai Bushido sangat berperan penting dalam pasukan
Kamikaze.

Universitas Sumatera Utara

Saruhum (1966:55) mengatakan dalam bushido, ada faktor heroisme yang
berakar pada harga diri, yaitu lebih baik mati daripada kalah. Pada jaman dahulu, para
prajurit Jepang yang dikenal dengan sebutan samurai akan melakukan upacara seppuku
atau hara-kiri, yakni sebuah ritual bunuh diri dengan menusukkan pedang kebagian
perut jika kalah dalam pertarungan. Hal ini justru memperlihatkan usaha mereka untuk
menebus harga diri yang hilang akibat kalah perang. Disiplin samurai ini telah membuat
bangsa Jepang sulit menerima kekalahan. Bagi mereka, kalah tidak berarti harus mati.
Kekalahan dapat di tebus kembali dengan kemenangan. Jika terpaksa kalah, maka
mereka mau kalah dengan penuh harga diri. Dalam perekrutan pilot Kamikaze, Bushido
berperan penting. Untuk meminta seseorang untuk menjadi relawan serangan Kamikaze
yang sudah pasti pilotnya akan terbunuh, sangatlah sulit jika tidak didukung oleh paham
Bushido. Ada ungkapan yang berbunyi Bushido to iu wa Shinu koto to Mitsuketari (

Jalan Bushi ditemukan dalam kematian). Ungkapan ini menekankan bahwa seorang
Bushilebih memilih bertempur sampai titik darah penghabisan daripada menyerah
kalah. Dan tindakan ini sangat terlihat pada pasukan Kamikaze, karena mereka lebih
baik mati dengan cara seperti ini demi membela kaisar dan negaranya.

3.3 Konsep Shinto Negara Pada Pasukan Kamikaze
Shinto (神) adalah sebuah kepercayaan yang dianut oleh sebagian besar
penduduk Jepang. Sejak zaman dahulu, Shinto telah menjadi bagian dari pandangan
hidup bangsa Jepang.

Universitas Sumatera Utara

Kata Shinto berasal dari 2 huruf kanji, yaitu shin (神) dan tō (道). Shin berarti
dewa dan tō berarti jalan. Jadi secara harafiah, Shinto dapat diartikan sebagai “jalan
para dewa” (Ono, 1998: 2).
Tanaka (1990: 294-295) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Shinto adalah
sebagai berikut:
一般に「神道」と言った場合、「日本民族などの固有の神、神霊に基づいて発
生し、民開してきた宗教の総称」であるとされているが、神や神霊についての
信念や伝統的な祭祀ばかりでなく、広く生活習俗や伝承されている考え方など

もその中に含まれる。
Terjemahan:
Shinto secara umum adalah sebuah kata yang dipakai untuk mewakili kepercayaan
tradisional masyarakat Jepang yang berbasis kepada kepercayaan terhadap dewa dan
roh, dan tidak hanya itu saja, secara luas ajaran Shinto juga menjadi pedoman bagi
masyarakat Jepang dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Kata Shinto berasal
dari bahasa Cina, yaitu shēntao (神道) yang berarti “jalan para dewa” (shen: “kekuatan
spiritual, ketuhanan” dan tao: “jalan”). Picken (1994: xxiv) menambahkan bahwa
Shinto juga dikenal dengan nama-nama lain, seperti kami no michi (jalan dewa)
kannagara no michi (jalan para dewa), Kodō (jalan yang kuno), Daidō (jalan yang
besar), atau Teidō (jalan kerajaan).
Menurut pendapat Tsuda dalam Kuroda (1993:10), arti kata Shinto sendiri dapat
dibagi dalam enam kategori, yaitu:
1. Agama kepercayaan yang dapat ditemukan dalam tradisi turun-temurun dalam
masyarakat Jepang, termasuk di dalamnya kepercayaan terhadap hal-hal gaib;

Universitas Sumatera Utara

2. Sebuah kekuasaan, kekuatan, aktifitas atau tindakan dewa, status dewa, menjadi
dewa, atau dewa itu sendiri;

3. Konsep dan ajaran mengenai dewa;
4. Ajaran yang disebarkan oleh kuil-kuil tertentu;
5. Jalan para dewa sebagai sebuah norma politik atau moral; dan
6. Sekte Shinto seperti yang ditemukan dalam sebuah agama baru.
Ono (1998: 3) menjelaskan bahwa Shinto sangat berbeda dengan agama lainnya
karena Shinto tidak memiliki pendiri dan tidak memiliki kitab suci. Penganut aliran
Shinto percaya dengan keberadaan para roh leluhur dan banyak dewa. Dewa dalam
Shinto dikenal dengan sebutan kami (神).
Sasaki (1987: 67) menjelaskan bahwa:
神道は日本でもっとも古い宗教であり、自然崇拝に始まり祖先崇拝を本
流とする。このため神道には多くの神々が登場する。

Terjemahan:
Shinto adalah agama tua di Jepang, dimulai dari pemujaan kepada alam dan
berkembang menjadi pemujaan terhadap nenek moyang. Untuk alasan inilah, Shinto
memiliki banyak kami.
Ono (1998: 6) mengemukakan bahwa yang disebut kami adalah sebagai berikut: Kami
are the object of worship Shinto. What is meant by kami? Fundamentally, the term is an
honorific for noble, sacred spirits, which implies a sense of adoration for their virtues
and authority.


Universitas Sumatera Utara

Terjemahan:
Kami merupakan objek penyembahan dalam Shinto. Apakah yang disebut
dengan kami? Pada dasarnya, istilah ini adalah sebutan kehormatan untuk roh-roh suci
dan mulia, yang menunjukkan rasa kekaguman bagi kebaikan dan kekuasaan mereka.
Dalam Shinto, disebutkan bahwa terdapat delapan juta kami yang dikenal
dengan sebutan yaoyorozu no kami (八百万の神), walaupun jumlah kami yang
sebenarnya tidak dapat dipastikan.Keberadaan para kami ini diceritakan pada dua
dokumen sejarah yang memuat kisah-kisah mitologi Shinto, yaitu Kojiki (古事記) dan
Nihon Shoki (日本書紀). Untuk menghormati para dewa, maka didirikanlah kuil-kuil
untuk menyembah mereka. Kuil untuk para penganut Shinto disebut jinja (神社). Di
depan kuil biasanya terdapat torii (sebuah gerbang penanda pintu masuk kuil) dengan
shimenawa (tali yang terbuat dari jerami) yang digantungkan diantaranya.
Picken dalam Wright (2004) mengemukakan bahwa terdapat empat prinsip
penting dalam Shinto, yaitu:
1. Tradisi dan keluarga; keluarga merupakan alat utama yang melakukan tradisi.
Kegiatan utama mereka berhubungan dengan kelahiran dan pernikahan.
2. Kecintaan pada alam; alam adalah sesuatu yang suci, melakukan kontak dengan alam
sama dengan mendekatkan diri pada kami. Benda-benda dari alam disembah sebagai
roh-roh yang suci.
3. Kebersihan fisik; penganut Shinto harus sering mandi, mencuci tangan, dan
membersihkan mulut mereka.
4. Matsuri; penyembahan dan penghormatan diberikan kepada para kami dan roh-roh
leluhur. Selain itu, terdapat pula konsep kesucian dan ketidaksucian. Kebersihan tubuh

Universitas Sumatera Utara

dan pikiran sangat penting terutama jika ingin melakukan aktifitas keagamaan, karena
para kami sangat membenci ketidaksucian lebih dari apapun.
Harun (1985:450) mengatakan shinto yang secara harfiah bermakna jalan/jalur
dewa adalah sebuah agama yang berasal dari jepang. Shinto sebagai agama asli bangsa
Jepang , agama tersebut memiliki sifat yang cukup unik. Proses pembentukannya,
bentuk-bentuk upacara keagamaannya maupun ajaran-ajarannya memperlihatkan
perkembangan yang sangat rumit.
Banyak istilah-istilah dalam agama Shinto yang sulit diterjemahkan dengan tepat
kedalam Bahasa lainnya. Kata-kata Shinto sendiri sebenarnya berasal dari Bahasa China
yang berarti “jalan para dewa”, “pengajaran para dewa”, atau “agama para dewa”. Dan
nama Shinto itu sendiri baru dipergunakan untuk pertama kalinya untuk menyebut
agama asli Jepang itu ketika agama Buddha dan agama konfusius sudah memasuki
Jepang pada abad keenam masehi (www.wikipedia.org).
Dewi matahari Shinto disebut Tensho Daijin atau juga dikenal dengan
Amaterasu Omikami. Amaterasu adalah ratu dari seluruh “Kami”, ia adalah anak dari
Izanagi dan Izanami (Dewa pencipta dari mitologi Jepang). Keluarga kekaisaran Jepang
mengatakan bahwa mereka adalah keturunan langsung dari garis keturunan dewi
Amaterasu. Oleh karena itu maka para kaisar Jepang dianggap sebagai keturunan para
dewa.
Di dalam agama Shinto, kesetiaan kepada kaisar adalah hal yang mutlak. Hal ini
berakar pada salah satu paham Bushido, yakni taat kepada orang tua. Seseorang yang
taat kepada orang tua otomatis dia akan setia pada tuannya, dalam hal ini adalah kaisar.
Pada saat Perang Dunia II, kaisar dianggap sebagai panglima militer tertinggi. Selain

Universitas Sumatera Utara

itu, kaisar juga diyakini sebagai dewa yang hidup. Karena itu, sebagian besar
masyarakat Jepang sangat menghormati kaisar, dan mau membela kaisar walaupun
harus berkorban nyawa. Apapun yang diperintahkan atas nama kaisar akan dituruti
khususnya pada militer. Ada yang mengatakan bahwa bila seseorang meninggal untuk
Kaisar, dan didoakan di Kuil Yasukuni, mereka akan bahagia selamanya. Didalam
sebagian besar surat-surat yang ditulis oleh pilot-pilot Kamikaze, mereka senang dan
bangga diberi kesempatan untuk melakukan misi terhormat ini.
Sebagai seorang keturunan dewa, Kaisar Jimmu pada tahun 600 SM pernah
mengungkapkan sebuah konsep yang bernama Hakko Ichiu. Konsep Hakko Ichiu
sendiri memiliki arti “8 penjuru dibawah 1”. Orang Jepang pada masa itu berasumsi
bahwa seluruh dunia merupakan keluarga besar dan Jepang sebagai keturunan dewa
menjadi pemimpin seluruh dunia. Asumsi bahwa kaisar sebagai perwujudan dunia nyata
berasal dari shintoisme. Ajaran ini sudah mendarah daging dalam akar budaya Jepang.
Bahkan pada era Meiji, Shinto menjadi agama nasional (Cross, 2015:7).
Oleh karena itu, ketika jepang melakukan invasi para tentara dengan semangat
tinggi rela melakukan apapun demi kaisar yang dianggap yang dianggap dewa dengan
menggunakan Hakko ichiu sebagai pemacu semangat benar-benar efektif bagi jepang
pada masa itu. Dengan konsep Shinto tersebutlah yang menjerumuskan Jepang kedalam
kancah Perang Dunia II.
Karena kaisar adalah wakil dewa di bumi dan karena kehendak kaisar
merupakan kehendak dewa yang mutlak, maka tidak ada satu pun yang berani
membantah kehendak kaisar. hakko ichiu adalah perintah dewa yang harus
silaksanakan. Hakko ichiu baru dapat dilaksanakan pada saat pemerintahan kaisar Meiji

Universitas Sumatera Utara

yang dimulai dengan invasi ke wilayah daratan china dan kepulauan Sakhalin yang
menyebabkan terjadinya perang Sino-Jepang dan perang Rusia-Jepang dan memperoleh
kemenangan.
Kemenangan tersebut tidak lantas membuat jepang merasa puas, mereka
semakin bertambah agresif dan dengan segera menginvasi wilayah asia lainnya dan
kepulauan dipasifik. Kemenangan demi kemenangan mereka raih hingga tiba saatnya
mereka mengalami kekalahan. dan disaat kritikal, ketika Jepang mulai terancam dan
kaisar adalah titisan Dewa Matahari yang harus dijaga keberadaannya, maka
dibentuklah pasukan Kamikaze dan nantinya mereka akan berjuang habis-habisan
dengan seluruh kemampuan dalam bertempur.
Bila seorang pilot Pesawat Ohka dan Kamikaze lainnya selesai melakukan
misinya, Kementerian Angkatan Laut akan mengirimkan surat kepada orang tua pilot
tersebut mengenai kematian yang berani demi kehormatan negara. Bukan itu saja, radio
dan koran yang menjadi suara pemerintah dalam hal ini. Segala macam serangan
Kamikaze dianggap sebagai Divine Heroes. Orang Jepang cenderung menganggap
kematian selama masa perang merupakan bunga sakura yang berguguran. Dimana
setelah pilot dan pelaut itu meninggal mereka akan bertemu kembali di Altar Kuil
Yasukuni di Tokyo. Pilot Kamikaze juga diperlakukan sebagai dewa dan orang suci.
Mereka disebut sebagai washi-kami (dewa elang) dan kaminari-kami (dewa guntur).
Laksamana Onishi sendiri mengatakan sukarelawan kamikaze pertama juga dianggap
dewa. Semua pilot Kamikaze sama seperti anggota lain yang gugur, menerima promosi
anumerta dan dekorasi (Ahmad, 1992:337).

Universitas Sumatera Utara

3.4 Kamikaze Pada Perang Dunia II
Komandan Asaiki Tamai Menyatakan bahwa sekelompok pilot muda berbakat
sebanyak 23 orang yang sudah dilatihnya Akan segera bergabung dengan Special Attack
Air Force kamikaze. Semua pilot mengangkat kedua tangan mereka, sebagai tanda
bahwa mereka setuju untuk melaksanakan misi tersebut. Kemudian Tamai meminta
Letnan Yukio Seki untuk memimpin special attack air force kamikaze. Seki Menutup
matanya dan menunduk untuk berpikir selama sepuluh detik sebelum menjawab" biar
aku yang melakukan hal itu". Yukio Seki terpilih menjadi pilot kamikaze yang ke 24
dalam unit kamikaze pertama ini.ada empat kesatuan unit serangan kamikaze yang
pertama ini yaitu Unit Shikishima, Unit Yamato, Unit Asahi, dan Unit Yamazakura
(Rielly, 2010:46)
Nama-nama ini di ambil dari sebuah puisi patriotik yang di buat oleh sarjana
klasik Jepang, Motoori Norinaga yang bunyinya:
“Jika seseorang bertanya tentang Yamato orang Jepang jiwa Shikishima kota di
Jepang , Itu adalah bunga yamazakura bunga buah ceri gunung bahwa ialah fragrant di
Asahi Matahari Terbit”.
Para penerbang Kamikaze dilatih lebih keras dan berat. Segala sesuatunya harus
lebih dari biasanya dan dipaksakan dalam waktu enam bulan untuk memperisapkan
serangan yang diyakini menentukan nasib Jepang itu dimana para instruktur harus
mempersiapkan ratusan pilot tanpa pengalaman menjadi pilot kamikaze. Banyak kasus
trainee yang dipukul tongkat babu atau pemukul baseball bahkan hajaran dari instruktur.
Mereka berlatih di tengah musim dingin, terbang di tengah badai salju berketinggian
1500 kaki. Tak sedikit pilot yang mengalami gangguan psikologis walau akhirnya bisa

Universitas Sumatera Utara

diatasi. Belum lagi latihan dengan Ohka yang cukup berbahaya. Saat latihan keras itu,
Kepala Staf Komandan Angkatan Laut Kekaisaran, Laksamana Noritake Toyoda
sempat melakukan kunjungan pada bulan Desembernya untuk memberikan semangat
dan terakhir, membuat foto bersama serta memberi hadiah berupa sebilah pedang
pendek dan hachimaki berupa ikat kepala tradisional berwarna putih bertuliskan Jinrai
Butai (Rielly, 2010:17)
Saat untuk berangkat ke pangkalan Kyushu, para pilot berdoa dahulu di Kuil
Yasukuni, Kuil Meiji dan pelataran Istana Kekaisaran Jepang, memohon kesuksesan
misi mereka.Kebanyakan para orang tua diizinkan menungunjungi putra mereka saat
misi mereka sudah dekat.Umumnya, sebelum mengucapkan perpisahan, sayonara, para
orang tua menerima berbagai macam tanda mata dari putranya.
Pada tanggal 28 Juni 1945, Skuadron Divine Thunderbolts atau Jinrai Butai
bergerak ke arah paling selatan di pulau Kyushu.Disana mereka berpencar. Sebagian ke
markas Pangkalan udara Angkatan Laut Izumi dan yang lain ada yang ke pangkalan
Myakonojo .
Dari sini mereka ke Tomitaka, Usa, Oita dan ke pangkalan udara pusat Angkatan
Laut di Kanoya. latihan tetap berjalan meski sorti pertama sudah dilakukan. Bila tidak
berlatih, merka berlatih kendo, yudo, renang bahkan tenis.
Axelrod (2008:482) mengatakan sedikitnya satu orang sumber menyebutkan
pesawat Jepang yang menabrak USS Indiana dan USS Reno di pertempuran pulau
midway pada tahun 1944 adalah sebagai serangan kamikaze yang pertama Pada Perang
Dunia II. akan Tetapi, ada sedikit bukti bahwa serangan ini adalah bukan sekedar dari
tabarakan biasa tapi kemungkinan adalah sesuatu yang umum terjadi pada pertempuran

Universitas Sumatera Utara

laut dan udara. Kapten Masafumi Arima, panglima Armada Kecil Udara ke-26 Orang
Yang kadang kadang di akui keberadaannya karena taktik kamikaze ciptaanya.
Axelrod (2007:482) mengatakan Arima yang secara pribadi memimpin sekitar
100 pesawat Yokosuka D4Y Suisei yaitu pesawat tempur jenis dive bomber milik jepang
pada kapal induk USS Franklin di dekat teluk Leyte pada tanggal 13 oktober tahun
1944. Walaupun Arima tewas dalam serangan itu, dan sebagian pesawat yang di
kendarainya berhasil menabarak USS Franklin, tidak dijelaskan bahwa serangan ini
adalah serangan bunuh diri terencana.
Menurut salah seorang saksi mata dari pasukan sekutu , kamikaze yang pertama
menyerang dilakukan oleh seorang pilot yang tak dikenal, yang mungkin dari Angkatan
Udara Tentara Kekaisaran Jepang, pada tanggal 21 Oktober tahun 1944. Kapal
Angkatan Laut australia, yaitu kapal penjelajah HMAS Australia, diserang oleh pesawat
tak dikenal milik jepang Jepang yang tidak jauh dari kepulauan Leyte. Sedikitnya 30
orang Awak kapal meninggal akibat serangan ini termasuk seorang komandan, Kapten
Emile Dechaineux dan melukai Komodor John Collins yaitu panglima angkatan perang
Australia.
Young (2013:253) mengtakan pada 25 Oktober, Australia kembali diserang dan
terpaksa mundur ke Hebrides Baru (sekarang Vanuatu) untuk memperbaiki kapal kapal yang kerusakaannya tidak terlalu berat. Di Hari yang sama pasukan serangan
khusus Kamikaze melakukan misi pertamanya. Lima buah pesawat zero, yang dipimpin
oleh Yukio Seki Berhasil menghancurkan Kapal penghancur (destroyer) Amerika
Serikat, USS St. Lo, walaupun hanya Sebuah pesawat yang berhasil menabrak kapal,
Bom yang dibawa oleh peswat itu meledak dan menyebabkan gudang bom kapal

Universitas Sumatera Utara

meledak menenggelamkan kapal. Karena banyak kapal perang pengangkut pesawat
Amerika Serikat yang deknya terbuat dari kayu kapal - kapal perang AS Menjadi
Rentan terhadap serangan kamikaze dari pada kapal - kapal perang milik inggris yang
deknya terbuat dari baja. HMAS Australia kembali Beroperasi pada Januari 1945;
menjelang akhir perang dunia II kapal yang baru saja diperbaiki kembali di serang oleh
kamikaze dan Menewaskan sebanyak 86 Awak kapal. Kapal lain yang selamat dalam
Serangan ulang kamikazes selama Perang Dunia II Termasuk USS Franklin dan USS
Intrepid.
Puncak Serangan terjadi pada 6 April tahun 1945 di kepulauan Okinawa.
Serangan kamikaze di kepulauan Okinawa ini Dipusatkan untuk menghancurkan kapal
kapal perusak (Destroyer) milik pasukan sekutu Serangan ini, Melibatkan sekitar 1.465
pesawat, Menciptakan kekacauan yang cukup besar tetapi menjelang akhir pertempuran,
sedikitnya 21 kapal milik Amerika Serikat berhasil ditenggelamkan oleh kamikaze
(Henry, 2012:10)
Karena waktu itu jepang masih kalah jauh dalam hal teknologi perang dari
Pasukan Sekutu Jepang melatih pilot- pilot dari armada tempur udaranya untuk
dijadikan pilot - pilot kamikaze yang cenderung lebih mudah bagi jepang Untuk
menghancurkan pesawat-pesawat atau kapal-kapal milik pasukan sekutu. Pasukan
angkatan laut sekutu juga sudah mulai mengembangkan teknik untuk menangkal
serangan -serangan pilot - pilot kamikaze jepang seperti menembaki pesawat-pesawat
kamikaze dengan senapan anti serangan udara yang ada di kapal- kapal perang ke arah
pesawat - pesawat kamikaze yang terbang mendekat ke arah kapal sebelum pesawat pesawat kamikaze jepang menabrak kapal - kapal perang milik pasukan sekutu.

Universitas Sumatera Utara

Walaupun taktik seperti itu tidak bisa dipakai untuk melawan serangan - serangan
pesawat kamikaze jepang yang menyerang dari sudut tinggi yaitu serangan khas pilot
kamikaze yang menggunakan pesawat buatan jepang yang bernama ohka Selama tahun
1945, militer Jepang mulai menyimpan ratusan pesawat - pesawatnya untuk dipakai
pada misi - misi kamikaze dan kapal bunuh diri untuk menghadapi aramada laut
pasukan sekutu.
Menjelang akhir Perang Dunia II, industri pesawat terbang Jepang yang saat itu
berlokasi di Pulau Jawa wilayah Indonesia telah mengorbankan 2.525 Buah pesawat
terbang yang digunakan dalam misi kamikaze, dan angkatan udara jepang telah
mengorbankan 1.387 pilot terbaiknya untuk digunakan dalam misi yang sama ( Misi
kamikaze-Red ). Menurut pengumuman resmi pihak militer Jepang untuk melakukan
misi menengelamkan 81 kapal dan merusakkan 195 buah kapal perusak ( Destroyer )
milik pasukan sekutu pihak militer Jepang telah kehilangan hampir 80% dari kekuatan
armada tempurnya. Akan tetapi Pihak Sekutu menyatakan bahwa Jepang mengerahkan
Sekitar 2.800 Pilot Kamikaze yang menengelamkan 34 kapal Angkatan Laut,
merusakkan 368 orang lain, membunuh 4.900 awak kapal, dan melukai di atas 4.800
orang pasukan sekutu. Sekitar 20% dari jumlah kapal yang dimiliki pasukan sekutu
tenggelam oleh serangan yang dilancarkan pilot kamikaze milik armada perang Jepang
saat itu (Axelrod, 2008:270).

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1. Kamikaze adalah sebuah istilah bahasa Jepang yang berasal dari nama angin topan
dalam legenda yang disebut-sebut telah menyelamatkan Jepang dari invasi Mongol pada
tahun 1281. Kamikaze

sebenarnya

merupakan

istilah

yang

digunakan

oleh

masyarakat Barat. Bangsa Jepang sendiri menyebut unit pasukan khusus ini
Shinpu. Baik Kamikaze maupun Shinpu memiliki karakter kanji yang sama, 神風.
Jepang baru mulai menggunakan istilah Kamikaze setelah Perang Dunia II selesai.
2. Kamikaze muncul pada tentara kekaisaran Jepang disaat menjelng akhir perang dunia
II (1944). Kamikaze saat itu berfungsi untuk mempertahankan daerah kekuasaan Jepng
disaat Jepang mulai terdesak dan sadar kalah kekuatan. Pasukan kamikaze bekerja
dengan cara membawa pesawat mereka kearah selatan untuk mencari dan menemukan
musuh dan kemudian menabrakkan pesawat mereka ke kapal-kapal musuh. Armada
lawan harus dihancurkan saat masih berada di laut, jauh dari perairan Jepang. Dilandasi
semangat samurai dan nilai bushido, muncul gagasan menabrakkan pesawat terbang ke
kapal musuh agar kapal tersebut tenggelam.
3. Pembentukan Kamikaze terjadi saat Jepang tengah dalam kondisi genting
mempertahankan Filipina agar tidak lepas ke tangan Amerika. Jika Filipina
dikuasai Amerika, maka pasokan minyak dari Indonesia tidak akan bisa sampai ke
Jepang. Ide penggunaan pasukan khusus ini dicetuskan oleh Laksamana Muda Kimpei

Universitas Sumatera Utara

Teraoka yang merupakan kepala staf komandan angkatan laut di Filipina.Dan kemudian
direalisasikan oleh Laksamana muda Takajiro ohnishi.
4. Awalnya, Kamikaze tidak dipertimbangkan untuk menjadi strategi utama perang.
Kamikaze hanya dimaksudkan sebagai penjamin keberhasilan pelaksanaan operasi
shōyang dipimpin oleh Laksamana Kurita Takeo, walaupun pada akhirnya operasi
ini tidak berhasil. Pesawat-pesawat yang digunakan dalam misi Kamikaze diisi dengan
bom, untuk

kemudian

bisa menimbulkan

ditabrakkan

ledakan

ke

hebat. Target

arah
utama

kapal-kapal
serangan

Sekutu
ini

ialah

supaya
kapal

induk. Laksamana Muda Takejiro Onishi dikenal sebagai Bapak Kamikaze itu karena
Ohnishi lah yang dianggap bertanggung jawab dalam pembentukannya. Sekitar 4.000
pilot yang tewas dalam misi Kamikaze. 3.000 pilot dari jumlah keseluruhan pilot
adalah pilot remaja, mereka baru saja mengikuti wajib militer dan mendaftar
dalam program pelatihan pilot spesial untuk remaja pria.
5. Pembentukan Unit khusus kamikaze sendiri masih penuh dengan kontroversi
sehingga bagi warga Jepang sendiri penuh dengan pro dan kontra. Banyak dari para
pilot Jepang yang menyatakan kecewa kepada pemerintah Jepang lantaran pembentukan
pasukan kamikaze itu sendiri. Karena mereka beranggapan bahwa pembentukan unit
kamikaze merupakan suatu kesalahan yang besar yang pernah dilakukan oleh
pemerintah Jepang. Pembentukan pasukan kamikaze sangat sangat dipengaruhi oleh
ajaran bushido. Bushido yang merupakan jalan hidupnya para ksatria menekankan
bahwa seorang Bushi lebih memilih bertempur sampai titik darah penghabisan daripada
menyerah kalah.

Universitas Sumatera Utara

6. Di dalam agama Shinto, kesetiaan kepada kaisar adalah hal yang mutlak.Hal ini
berakar pada salah satu paham Bushido, yakni taat kepada orang tua. Seseorang yang
taat kepada orang tua otomatis dia akan setia pada tuannya, dalam hal ini adalah kaisar.
4.2 Saran
Dari penjelasan tentang skripsi yang telah diuraikan tadi, maka menurut penulis
maka sudah sebaiknya pemerintah Jepang memikirkan secara matang sebelum
memutuskan untuk membentuk unit pasukan khusus kamikaze tersebut karena para
pilot kamikaze tersebut merupakan para pemuda terpelajar yang seharusnya dilindungi
oleh pemerintah karena merupakan ujung tombak dari masa depan Jepang yang akan
menjadi penentu masa depan Jepang di kemudian hari.
Selain itu, sebaiknya pemerintah Jepang tidak mengulangi lagi kesalahan yang
sama agar perdamaian tetap terjaga demi kelangsungan masa depan Jepang yang cerah.

Universitas Sumatera Utara