Bab6 2015

BAB VI
KESIMPULAN

Upaya strategis dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Lombok
Barat telah ditetapkan dalam Rakerkesda Tahun 2008. Upaya ini cukup
memberikan daya ungkit, dimana kondisi fragmentasi program sudah dapat
dirubah sedikit demi sedikit menjadi komprehensif. Meski secara garis besar
RPJMD berubah namun upaya strategis ini terus menjadi fokusing program
dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Lombok Barat. Dengan adanya
kerja sama antara lintas program dan lintas sektor ini, Dinas Kesehatan
mengalami peningkatan dibeberapa hal misalnya penurunan jumlah kematian
bayi yang semula 60 menjadi 42, kematian ibu dari 7 menjadi 5, demikian pula
kasus gizi buruk yang mengalami penurunan (dari 92 menjadi 49), kemudian
peningkatan jumlah fasilitas kesehatan dari tahun ke tahun baik itu
puskesmas, pustu maupun poskesdes.
Berikut beberapa hal yang dapat disimpulkan dari Profil Kesehatan ini:
1. Keadaan Sarana Kesehatan
Sebagai upaya untuk pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat
seyogyanya ditambah jumlah Puskesmas dari 17 unit menjadi 21 unit lagi
sehingga kekurangan sekitar 4 unit


Puskesmas baru. Sedangkan

kebutuhan jumlah Pustu tersedia 59 unit bila dilihat berdasarkan letak
geografis pembangunan Pustu juga memerlukan penambahan pada desadesa yang secara geografis sulit. Sama halnya dengan pembangunan
Poskesdes yang dibangun berdasarkan swadaya masyarakat juga masih
kurang karena dari 122 desa poskesdes tersedia 117 buah.
2. Tenaga
Kondisi ketengaaan teknis kesehatan terutama yang masih dibutuhkan
adalah tenaga dokter umum, dokter gigi dan perawat. Namun jika ditinjau
kembali kondisi kapasitas fiskal Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
sendiri yang memperihatinkan, maka kemungkinan perekrutan cukup kecil.
Sementara untuk tenaga bidan telah memadai karena sejak tahun 2011 ini
Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Barat 15

Bab VI - 64

semua desa telah terisi oleh bidan desa. Saat ini tercatat 304 bidan yang ada
di Lombok Barat, termasuk yang bekerja di RS Tripat dan juga pelayanan
swasta. Diharapkan dengan adanya bidan yang ada di desa, dapat
membantu menurunkan angka kematian baik ibu bersalin maupun bayi.


3. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Dilihat dari segi pemanfaatan sarana kesehatan, kunjungan rawat jalan
puskesmas pada Tahun 2015, 88,70% menurun dari tahun sebelumnya
yaitu,98,91%. Pencatatan kunjungan rawat jalan ini berdasarkan kunjungan
ke dalam gedung dan luar gedung puskesmas (puskel dan pustu). Untuk
kegiatan diluar gedung, kemungkinan pelaporan yang belum optimal juga
terjadi karena tidak semua puskesmas melaporkan LB4 secara lengkap. LB4
disini yang menjadi sumber data dari profil kesehatan tentang kunjungan
puskesmas. Selain itu, mestinya klinik swasta juga menjadi salah satu
sumber data untuk kunjungan rawat jalan karena konsep wilayah
puskesmas. Namun sampai saat ini, baru beberapa klinik saja yang
melaporkan kunjungannya.
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan juga sangat diperlukan, selain
memperhatikan kepuasan pasien tetapi juga memperhatikan kepatuhan
petugas.
Kemudian, untuk mendapatkan data yang menyeluruh, perlu adanya
terobosan atau kebijakan dalam pendataan pemanfaatan sarana kesehatan
swasta yang sampai saat ini belum terkoordinir dengan baik, sehingga data
yang diperoleh nantinya menjadi lebih valid.

Pemeliharaan dan inventarisasi alat kesehatan oleh PAM Center juga
telah berjalan dengan baik pada tahun 2013, sehingga Kabupaten dapat
segera mengetahui alat yang rusak dan segera diperbaiki. Karena di PAM
center sendiri telah dipersiapkan tenaga ATEM 2 orang untuk memperbaiki
peralatan dan pemeliharaannya sendiri.

Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Barat 15

Bab VI - 65

4. Bina Kesehatan Masyarakat
Kinerja bidang Binkesmas pada Tahun 2015, mengalami peningkatan
yang cukup significan, hal ini tidak terlepas dari peran semua program yang
terus ikut serta melakukan upaya yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan
anak serta masalah gizi. Melalui kegiatan promosi kesehatan juga semua
program kesehatan di Kabupaten Lombok Barat berjalan dengan dan
terkoordinir.
Kasus gizi buruk pada tahun 2015 sebanyak 49 kasus. Jumlah kematian
bayi mengalami penurunan yaitu 42 bayi sedangkan kematian ibu sebanyak
5 ibu. Jika dihitung AKI dan AKB berdasarkan jumlah kasus terlapor

tersebut adalah 36,11 per 100.000 kelahiran hidup (AKI) dan 3 per 1000
kelahiran hidup (AKB).
Berdasarkan hasil survey PHBS tercatat bahwa rumah tangga sehat
tahun 2015 sebesar 59,03%, meningkat cukup tinggi dibandingkan tahun
2013 yaitu 53%. Dan Tahun 2014 tidak melakukan survey pemantauan
rumah tangga sehat sehingga data yang diperoleh menjadi nihil.
Sedangkan untuk posyandu aktif Tahun 2015 meningkat menjadi
77,65% dari Tahun 2014 yaitu 68,35%. Sedangkan untuk capaian Desa Siaga
aktif telah mencapai 100% dari 122 desa siaga yang telah terbentuk.

5. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kasus Penyakit Menular yang diamati Puskesmas antara lain Malaria,
TB Paru, AFP, DBD, ISPA dan Diare. Walaupun rata-rata penyakit tersebut
mengalami peningkatan namun hal ini semata-mata karena adanya
perbaikan pencatatan yang tadinya hanya mencatat kasus yang ditangani
dipuskesmas saja, tahun ini termasuk yang dirawat dirumah sakit.
Meskipun dilaporkan KLB namun telah ditangani 100%.
Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi tahun 2015 ini
tidak ada dilaporkan. Namun kemungkinan muncul pada tahun mendatang
tetap ada karena adanya faktor yang tidak dapat dikendalikan seperti

keturunan dan ketahanan tubuh.
Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Barat 15

Bab VI - 66

Cakupan rumah sehat mengalami peningkatan pada tahun 2015 yaitu
71,62%. Demikian pula dengan kepemilikan jamban sebesar 78,84%. Akses
air bersih yang layak tahun 2015 mencapai 85,17%.

6. Bina Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan
Sejak 1 Januari 2014 pemerintah telah meluncurkan program Jaminan
Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Program
ini dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan melalui mekanisme asuransi
social yang bertujuan agar seluruh penduduk Indonesia terlindung dalam
system asuransi sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan. Perlindungan ini diberikan kepada setiap orang yang telah
membayar iuran atau iurannya dibayarkan oleh pemerintah. Pada Tahun
2015 ini tercatat peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat sebanyak 420.793
atau sebesar 64,25%.

7. Pendanaan Pelaksanaan Program
Pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan Daerah yang dirintis sejak
tahun 2005 dan mulai berjalan sejak tahun 2008 memberikan kontribusi
dalam hal penyediaan data dan informasi untuk kepentingan pelaporan dan
kebijakan perencanaan baik di tingkat puskesmas maupun di tingkat
Kabupaten. Oleh karena itu tahun 2009, telah dibentuk Unit Pelaksana
Teknis Dinas Balai Data dan Informasi Kesehatan yang melayani
penyediaan data dan informasi di bidang kesehatan.
Pada tahun 2012, telah disepakati pengiriman laporan menggunakan
jaringan internet dan dalam bentuk softcopy, sehingga puskesmas harus
melakukan pencatatan dan pelaporan secara elektronik. Dan November
2014

telah

disepakati

untuk

penggunaan


Jaringan

Internet

serta

penggunaan aplikasi P-Care yaitu aplikasi BPJS yang wajib digunakan oleh
puskesmas dalam rangka data individual pelayanan kesehatan peserta JKN.
Sejak tahun 2011, 100%

puskesmas telah melakukan pencatatan

elektronik hanya saja belum dilengkapi dengan kegiatan luar gedung,
sehingga banyak data yang diluar gedung yang menggunakan aggregat data.
Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Barat 15

Bab VI - 67

Total anggaran yang dikelola Dinas Kesehatan hanya mengalami

peningkatan dari

98.281.534.345 (2014) menjadi

121,735,163,483.94

(2015) atau 12,16 % dari APBD termasuk dengan gaji pegawai. Sedangkan
total untuk anggaran kesehatan (termasuk rumah sakit) di Lombok Barat
yaitu 207,300,182,891.24.
Jika dihitung anggaran kesehatan perkapita maka sesungguhnya data
mencakup semua dana yang digunakan untuk kesehatan baik yang ada di
Dinas Kesehatan, Puskesmas, Rumah Sakit dan semua SKPD yang terkait,
sementara data yang ada di profil ini hanya mencakup anggaran alokasi dari
2 SKPD yaitu Dinas Kesehatan serta jajarannya dan Rumah sakit, sehingga
jika dihitung menjadi Rp.316.541.

Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Barat 15

Bab VI - 68