Prevalensi Kejadian Malnutrisi pada Balita di Ruang Rawat Anak RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 Chapter II

5

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Malnutrisi
Malnutrisi

adalah

suatu

keadaan

klinis

yang

disebabkan

ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran energi, baik karena kekurangan
atau kelebihan asupan makanan maupun akibat kebutuhan yang meningkat. Pada

pembahasan selanjutnya yang dimaksud dengan malnutrisi adalah keadaan klinis
sebagai akibat kekurangan asupan makanan ataupun kebutuhan nutrisi yang
meningkat ditandai dengan adanya gejala klinis, antropometris, laboratoris dan
data analisis diet. (Depkes RI, 2007)
Anak balita (bawah lima tahun) sehat atau kurang gizi dapat diketahui dari
pertambahan berat badannya tiap bulan sampai usia minimal 2 tahun (baduta).
Apabila pertambahan berat badan sesuai dengan pertambahan umur menurut suatu
standar organisasi kesehatan dunia, dia bergizi baik. Kalau sedikit dibawah
standar disebut bergizi kurang yang bersifat kronis. Apabila jauh dibawah standar
dikatakan bergizi buruk. Jadi istilah gizi buruk adalah salah satu bentuk
kekurangan gizi tingkat berat atau akut (Pardede, J, 2006).
Malnutrisi ringan dan sedang umumnya tidak menunjukkan gejala klinis
yang spesifik: anak tampak kurus, BB/TB : 70-90% atau diantara -2SD dan -3SD
(Z-score), sangat mungkin terdapat gejala defisiensi nutrien mikro. Malnutrisi
berat umumnya menunjukkan gejala klinis yang khas, BB/TB < 70% atau 95 %

1 (Ringan)

81-90 %


90-95 %

2 (Sedang)

70-80 %

85-89 %

3 (Berat)