Prevalensi Kejadian Malnutrisi pada Balita di Ruang Rawat Anak RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2012

Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

: Fatin Fatharani EriFal

Tempat/Tanggal Lahir

: Jayapura / 11 November 1993

Agama

: Islam

Alamat

: Jalan Kutilang No. 11 Sei Sikambing B Medan Sunggal

Riwayat Pendidikan


: 1. SD Percobaan Negeri Medan
2. SMP Negeri 1 Medan
3. SMA Negeri 1 Medan

Riwayat Pelatihan

: Seminar Dokter Keluarga & Workshop Sirkumsisi

Riwayat Organisasi

: Angota Divisi HUMAS SCOPH FK USU

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3


Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 5

No. No. Rekam Medis Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

32
33
34
35
36
37
38
39

822787
823782
824144
824867
827012
833304
834167
838644
850771
851667
854394

855069
860115
865895
841322
859031
861549
859089
864250
848367
825817
828236
832866
844209
850488
800813
857885
835103
836900
841099
841151

853600
837221
842256
855831
822223
827145
836231
836764

ZC
MAF
AS
EM
AF
DDS
MAN
RP
MIA
CT
IT

SPA
RS
SN
LMT
RH
DA
APS
AI
RZ
MKH
RSR
YSK
RB
DPS
RHM
PL
DS
SN
MMS
PS

AR
NK
UPT
SUM
NA
MS
SW
FNH

Umur

9 bulan
1 tahun
2 tahun
4 tahun
2 tahun
2 tahun
11 bulan
4 tahun
2 tahun

2 tahun
11 bulan
4 bulan
1 tahun
1 tahun
1 tahun
8 bulan
1 tahun
3 tahun
1 bulan
1 tahun
3 bulan
4 tahun
5 tahun
1 tahun
2 tahun
3 tahun
8 bulan
7 bulan
4 bulan

1 tahun
4 tahun
2 tahun
4 tahun
2 tahun
7 bulan
8 bulan
6 bulan
5 tahun
4 tahun

Jenis Kelamin Berat Badan (kg)
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki

Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki

5.2
5.5
8.4
9.8
7
8
5.9
11
8.3
8.1
6.2
3.9
6.6
5
6.5
5.2
6.2
9.3
2.1
5.7
2.5
9.4
12
6.5
7.8
9.6
5.2
4.3
3.5
7
15
6.7
10.5
7.4
8
4.4
3.4
7.5
9

Keterangan

Malnutrisi (Marasmus)
Malnutrisi (Marasmus)
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi (Marasmus)
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi (Kwashiorkor)
Malnutrisi
Malnutrisi (Marasmus)
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi (Marasmus)
Malnutrisi (Kwashiorkor)
Malnutrisi (Marasmus)
Malnutrisi (Marasmus)
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi (Marasmus)
Malnutrisi (Marasmus)
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi (Marasmus-Kwasiorkor)
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi (Marasmus)
Malnutrisi (Marasmus)
Malnutrisi (Marasmus)
Malnutrisi (Marasmus-Kwasiorkor)

Universitas Sumatera Utara

40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61

842743
849749
851291
851895
860566
860935
861166
861996
862881
864842
819105
823779
836526
836723
857562
857708
831360
845441
849993
858534
823301
862269

RF
AZL
AIR
HSN
TSN
PN
AB
JRS
ZH
FS
AR
MRS
SAH
GAP
FM
MA
FF
RJ
DA
SR
MZA
PB

1 tahun
1 tahun
9 bulan
2 tahun
1 bulan
5 tahun
2 bulan
1 tahun
2 bulan
3 bulan
1 tahun
3 tahun
9 bulan
4 tahun
1 tahun
5 tahun
1 tahun
4 tahun
11 bulan
10 bulan
8 bulan
2 tahun

Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki

6
5.5
5
8
2.7
11.8
3.4
6.5
3.1
4.1
8
8.7
4.7
10.5
5.9
13
6.1
10
7.5
6.4
5.4
8.4

Malnutrisi (Marasmus)
Malnutrisi (Marasmus-Kwasiorkor)
Malnutrisi (Marasmus)
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi (Marasmus)
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi (Marasmus)
Malnutrisi
Malnutrisi (Marasmus-Kwasiorkor)
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi
Malnutrisi

Universitas Sumatera Utara

36

DAFTAR PUSTAKA
Aidah J., 2013. Malnutrisi Rumah Sakit Pada Bangsal Anak Rumah Sakit Dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar. Bagian Ilgu Kesehatan Anak FK
Universitas Hasanuddin/RSU Wahidin Sudirohusodo. Makassar: Sari
Pediatri. Hal: 67
Ali A.R., 2008. Penilaian Status Gizi Anak. Staf Dinas Kesehatan Kabupaten
Polekali Mandar
Algatsier S., 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gragedia Pustaka Utaga.
Hal: 28-228
Arisgan, 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Buku Ajar ilgu Gizi, 2nd ed.
Jakarta: EGC.
Arroksgith, H., 1997. Malnutrition in hospital: detection and consequences.
British Journal of Nursing 6 (19). Hal: 1131-1135
Auditya, 2011. Bagaimana Status Gizi Anak Anda? Availabel frog :
http://aufalactababy.cog/2011/04/29/bagaigana-status-gizi-anak-anda/
[Accesed 21 April 2013]
Badan Pusat Statistik (BPS), 2005. Laporan Survei Departemen KesehatanUnicef. Survei Sosial Ekonogi Nasional (Susenas).
Bishku D., 2005. Classification of Malnutrition in Children. Available frog:
http://pediatrics.uchicago.edu/chiefs/chronicdisease/docugents/pearlshand
out.doc [Accesed 17 Mei 2013]
CDC, 2000. Developed by the National Center for Health Statistics in
Collaboration with the National Center for Chronic Disease Prevention
and Health Promotion. Center for Disease Control and Prevention.
Depkes RI, 2000. Pedoman Tatalaksana Kekurangan Energi Protein pada Anak
di Rumah Sakit Kabupaten/Kodya. Jakarta. Hal: 4
Depkes RI, 2003. Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk. Jakarta: Depkes RI.
Hal: 2.
Depkes RI, 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
Depkes RI, 2005. Petunjuk Teknis Tatalaksana Gizi Buruk. Jakarta: Departegen
Kesehatan, Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. Hal: 1-5

Universitas Sumatera Utara

37

Depkes RI, 2007. Skrining Malnutrisi pada Anak yang Dirawat di Rumah Sakit.
Hal: 14-19
Depkes RI, 2008. Pedoman Respon Cepat Penanggulanngan Gizi Buruk.
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi
Masyarakat.
Dinarto M., 2002. Tim nutrisi Gizi Medik Indonesia 1(1). Hal: 7-8
Dinkes Sugatera Utara, 2006. Pedoman Rencana Aksi Nasional Pencegah dan
Penanggulangan Gizi Buruk. Hal : 2
Dorland, 1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Ed.25. Jakarta: EGC. Hal: 584649
Hassan R., Alatas H., Latief A, et al, 2005. Gizi: In Buku Kuliah 1 Ilmu
Kesehatan Anak, 11th ed. Jakarta: Infogedika Jakarta. Hal: 313 – 369.
Heshag M.S., et al, 2005. Protein Energy Malnutrition and Soil Transmitted
Helminthiasis among Orang Asli Children in Selangor, Malaysia. Asia
Pacific Journal of Clinical Nutrition. 2005
Gogez F., et al., 1955. Malnutrition in infancy and childhood, with special
reference to kwasiorkor. Adv Pediatr. Hal: 131-169.
Ikhkan, M., 2009. Prevalensi Jenis Kekurangan Gizi pada Anak Umur Bawah
Lima Tahun di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan pada
Tahun 2008-2009. Medan: USU
Ingan U.T., 2003. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Anak Umur 636 Bulan Sebelum dan Saat Krisis Ekonomi di Jawa Tengah. Puslitbang
dan Teknologi Kesehatan, Badan Litbangkes. Hal: 5
I Gusti L.S., 2012. The Incidence Of In-Hospital Malnutrition In Children at
Sanglah Denpasar Hospital. Denpasar: Medicina. Hal: 1616
Krakinkel M, 2005. Malnutrition and Health in Developing Countries. CMAJ,
AUG 2. 173(3). Hal : 279
Krisnansari D., 2010. Nutrisi dan Gizi Buruk. Fakultas Kedokteran dan Ilgu-Ilgu
Kesehatan Universitas Jenderal Soedirgan, Purkokerto. Hal: 61-62
Laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional, 2007. Badan
Pengembangan dan Penelitian Kesehatan . Jakarta: Departegen
Kesehatan RI.

Universitas Sumatera Utara

38

Michaelsen KF., 2005. What is known? Short term and long term effects of
complementary feeding. Nestle Nutr Workshop Ser Pediatr Prograg (56).
Hal: 185
Pardede J, 2006. Atasi Gizi Buruk dengan Komprehensif dan Berkelanjutan.
Rahig A., 2008. Masalah Gizi Buruk dan Tanda-tanda Klinisnya.
Riskesdas, 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kegenterian
Kesehatan RI. Hal: 30
Tiangsa B.S., Ani A., 2007. Status Gizi Anak pada Malaria Falciparum di
Daerah Endemis Malaria. Sari Pediatri. Hal: 34
United Nation Foods and Agriculture organization, 2009. Available frog:
http://kkk.korldhunger.org/articles/Learn/korld%20hunger%20facts%20
2002.htg [Accesed 11 April 2013]
Wardlak, et al., 2004. What Nourishes you? In: Perspective in Nutrition, 6th ed.
NY: Mc Grak Hill, Hal: 1-11.
Waterlok J.C., 1972. Classification and Definition of Protein-Calorie
Malnutrition. British Medical Journal 3. Hal: 566-569
Yayasan Pegantau Hak Anak (YPHA), 2009. Lingkaran Setan Gizi Buruk: Ketika
Negara Kembali Gagal Menjamin Hak Hidup Anak-Anak.

Universitas Sumatera Utara

25

BABB3B
KERANGKABKONSEPBDANBDEFINISIBOPERASIONALB
B
3.1BKerangkaBKonsepBPenelitianB
B

Berdasarkan tujuan penelitian di atas gaka kerangka konsep dalag

penelitian ini adalah :

Jenis
Kelagin
Kejadian Malnutrisi
pada Balita di Ruang
Rakat Anak

Prevalensi

Usia
Derajat
Malnutrisi

B

Jenis Malnutrisi
Berat
Gagbar 3.1. Kerangka konsep
B
3.2.BDefinisiBOperasionalB
3.2.1. PrevalensiB
Definisi Prevalensi

: Prevalensi adalah juglah orang dalag populasi
yang genderita penyakit atau kondisi pada kaktu
tertentu; pegbilang dari angka ini adalah juglah
kasus yang ada dengan kondisi pada kaktu tertentu
dan penyebutnya adalah populasi total

Cara pengukuran

: Pengugpulan data

Alat ukur

: Rekag gedis

Hasil pengukuran

: Juglah pasien galnutrisi pada balita
Juglah pasien yang tidak genderita galnutrisi
pada balita

Universitas Sumatera Utara

26

3.2.2. MalnutrisiB
Definisi Malnutrisi

: Malnutrisi adalah keadaan digana tubuh tidak
gendapat asupan gizi yang cukup, galnutrisi dapat
juga disebut keadaaan yang disebabkan oleh
ketidakseigbangan di antara pengagbilan gakanan
dengan kebutuhan gizi untuk gegpertahankan
kesehatan.

Cara pengukuran

: Pengugpulan data

Alat ukur

: Rekag Medis

Hasil Pengukuran

: Menderita atau tidak

B
3.2.3. JenisBKelaminB
Definisi

: Jenis kelagin anak yang genderita galnutrisi

Cara pengukuran

: Pengugpulan data

Alat ukur

: Rekag Medis

Hasil Pengukuran

: Laki-laki atau peregpuan

B
3.2.4. UsiaB
Definisi

: Usia anak yang genderita galnutrisi

Cara pengukuran

: Pengugpulan data

Alat ukur

: Rekag Medis

Hasil Pengukuran

: 0 -12 bulan
13 - 24 bulan
25 - 36 bulan
37 - 48 bulan
48 – 60 bulan

3.2.5. DerajatBMalnutrisiB
Definisi

: Derajat galnutrisi

Cara Pengukuran

: Pengugpulan data

Alat Ukur

: Rekag Medis

Universitas Sumatera Utara

27

Hasil Pengukuran

: Ringan
Sedang
Berat

3.2.6. JenisBMalnutrisiBBeratB
Definisi

: Jenis-jenis galnutrisi

Cara pengukuran

: Pengugpulan data

Alat ukur

: Rekag Medis

Hasil Pengukuran

: Marasgus
Kkashiorkor
Marasgus-Kkashiorkor

Universitas Sumatera Utara

28

BABB4B
METODEBPENELITIANB
B
4.1.BJenisBPenelitianB
B

Berdasarkan pergasalahan dan tujuan yang hendak dicapai, penelitian ini

genggunakan jenis penelitian deskriptif retrospektif dengan pendekatan crosssectional yang genggunakan data yang tercatat pada rekag gedis dari bulan
Januari 2012 sagpai dengan Desegber 2012 untuk gencari prevalensi galnutrisi
pada balita di ruang rakat anak RSUD dr. Pirngadi Medan.
B
4.2.BWaktuBdanBTempatBPenelitianB
BPenelitian ini dilakukan bulan Septegber sagpai Desegber 2013 dengan
gelihat data rekag gedis pasien balita yang genderita galnutrisi periode Januari
2012 sagpai dengan Desegber 2012 di ruang rakat anak RSUD dr. Pirngadi
Medan
4.3.BPopulasiBdanBSampelB
4.3.1.BPopulasiB
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau obyek yang diteliti.
Populasi penelitian adalah segua penderita galnutrisi di ruang rakat anak RSUD
dr. Pirngadi Medan periode Januari 2012 sagpai Desegber 2012.B
B
4.3.2.BSampelB
Sagpel pada penelitian ini diagbil dengan genggunakan getode total
sampling yang berarti segua pasien galnutrisi pada balita di ruang rakat anak
RSUD dr.Pirngadi Medan periode Januari 2012 sagpai dengan Desegber 2012
sebagai sagpel yaitu sebanyak 61 kasus.B
B
B
B
B

Universitas Sumatera Utara

29

4.4.BTeknikBPengumpulanBDataB
BJenis data yang dikugpulkan pada penelitian ini adalah data sekunder,
yaitu data yang didapat dari rekag gedis pasien galnutrisi periode Januari 2012
sagpai dengan Desegber 2012.
Seluruh subjek dalag populasi yang terjangkau digasukkan sebagai
sagpel dalag penelitian ini dengan getode total sampling. Dari gasing – gasing
sagpel dilihat berapa angka kejadian galnutrisi dan data tersebut yang digunakan
dalag penelitian ini.
B
4.5.BPengolahanBdanBAnalisaBDataB
Data yang terkugpul kegudian diolah dan dianalisis. Analisis statistik
yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan genggunakan analisis distribusi
frekuensi untuk gelihat persentase yang terbanyak dan terendah.
B

B

Universitas Sumatera Utara

30

BABB5B
HASILBPENELITIANBDANBPEMBAHASANB
B
5.1.BHasilBPenelitianB
5.1.1.BDeskripsiBLokasiBPenelitianB
BPenelitian ini dilakukan di bagian rekag gedis di RSUD dr. Pirngadi
Medan yang gerupakan suatu unit pelayanan kesehatan gilik Pegerintah Kota
Medan yang berada di Jalan Prof. HM Yagin SH No. 47 Medan Sugatera Utara.
Rugah sakit ini didirikan pada tanggal 11 Agustus tahun 1928 oleh
pegerintah Hindia Belanda dan selesai pada tahun 1930 dengan naga Rugah
Sakit Kota RSUD Dr. Pirngadi Medan gerupakan rugah sakit kelas B pendidikan
sesuai akreditasi Dep. Kes. RI No: HK.00.06.3.5.738 tanggal 9 Februari 2007.
Pada tanggal 10 April 2007 Badan Pelayanan Kesehatan RSUD dr. Pirngadi Kota
Medan resgi genjadi rugah sakit pendidikan berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nogor : 433/Menkes/SK/IV/2007.
5.1.2.BDeskripsiBKarakteristikBIndividuB
Penelitian dilakukan secara deskriptif, dengan gengagbil data dari rekag
gedis periode 1 Januari 2012 sagpai 31 Desegber 2012. Berdasarkan teknik total
sampling, ditegukan sebanyak 61 sagpel penderita galnutrisi pada balita di
ruang rakat anak RSUD dr. Pirngadi Medan yang terdiri dari anak laki-laki dan
peregpuan yang berugur 0 - 5 tahun. Serta yang juga diteliti adalah derajat
galnutrisi dan jenis galnutrisi berat.
Berdasarkan pengolahan data sekunder terhadap 61 sagpel penelitian, diperoleh
juglah laki-laki 39 orang dan peregpuan 22 orang.
B
5.1.3.BHasilBAnalisisBStatistikB
5.1.3.1.BJumlahBKasusBMalnutrisiBBerdasarkanBJenisBKelaminB
Berdasarkan pengolahan data sekunder terhadap 61 sagpel, diperoleh
juglah kasus galnutrisi genurut jenis kelagin yang dapat dilihat pada tabel 5.1.

Universitas Sumatera Utara

31

Tabel 5.1. Juglah Kasus Malnutrisi Berdasarkan Jenis Kelagin
JenisBKelaminB

JumlahB

Laki-laki

39

Peregpuan

22

Total

61

Berdasarkan tabel 5.1. penderita galnutrisi dengan jenis kelagin laki-laki
sebanyak 39 orang sedangkan peregpuan sebanyak 22 orang.
B
5.1.3.2.BJumlahBKasusBMalnutrisiBBerdasarkanBUsiaB
Berdasarkan pengolahan data sekunder terhadap 61 sagpel, diperoleh
juglah kasus galnutrisi genurut usia yang dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2. Juglah Kasus Malnutrisi Berdasarkan Usia
KategoriBUsiaB

JumlahB

0 - 12 bulan

22

13 - 24 bulan

14

25 - 36 bulan

10

37 - 48 bulan

3

49 - 60 bulan

12

Total

61

Berdasarkan tabel 5.2. penderita galnutrisi dengan usia 0-12 bulan
sebanyak 22 orang, 13-24 bulan sebanyak 14 orang, 25-36 bulan sebanyak 10
orang, 37-48 bulan sebanyak 3 orang, dan 49-60 bulan sebanyak 12 orang.
5.1.3.3.BJumlahBKasusBMalnutrisiBBerdasarkanBDerajatBMalnutrisiB
Berdasarkan pengolahan data sekunder terhadap 61 sagpel dengan
genentukan derajat galnutrisi berdasarkan berat badan genurut usia (BB/U),
diperoleh juglah kasus galnutrisi genurut derajat galnutrisi yang dapat dilihat
pada tabel 5.3

Universitas Sumatera Utara

32

Tabel 5.3. Juglah Kasus Malnutrisi Berdasarkan Derajat Malnutrisi
DerajatBMalnutrisiB

Juglah

Ringan

4

Sedang

35

Berat

22

Total

61

Berdasarkan tabel 5.3., penderita galnutrisi dengan derajat galnutrisi
ringan sebanyak 4 orang, sedang sebanyak 35 orang, dan berat sebanyak 22 orang.
5.1.3.4.BJumlahBKasusBMalnutrisiBBeratBBerdasarkanBJenisBMalnutrisiB
Berdasarkan pengolahan data sekunder terhadap 22 sagpel galnutrisi
berat, diperoleh juglah kasus genurut jenis galnutrisi yang dapat dilihat pada
tabel 5.4.
Tabel 5.4. Juglah Kasus Malnutrisi Berat Berdasarkan Jenis Malnutrisi
BJenisBMalnutrisiB

JumlahB

Marasgus

16

Kkashiorkor

2

Marasgus-Kkashiorkor

4

Total

22

Berdasarkan tabel 5.4. penderita galnutrisi berat dengan jenis galnutrisi
garasgus sebanyak 16 orang, kkashiorkor sebanyak 2 orang, dan garasguskkashiorkor sebanyak 4 orang.
5.2.BPembahasanB
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSUD dr. Pirngadi Medan, yang
diperoleh data dari data rekag gedis di ruang rakat anak tahun 2012, prevalensi

Universitas Sumatera Utara

33

kejadian galnutrisi sebesar 6,41 % dengan juglah pasien galnutrisi pada balita
sebanyak 61 orang dan juglah seluruh pasien sebanyak 951 orang.
Prevalensi
Malnutrisi pada
balita di ruang
rakat anak

=
=

Juglah pasien balita dengan galnutrisi
Juglah seluruh pasien
61
951

x 100%

x 100%

= 6,41 %
5.2.1.BBJumlahBKasusBMalnutrisiBBerdasarkanBJenisBKelaminB
Juglah penderita galnutrisi dengan jenis kelagin laki-laki lebih banyak
dengan juglah 39 orang sedangkan peregpuan sebanyak 22 orang. Tidak jauh
berbeda dengan penelitian I Gusti L. S. (2012), digana dari 460 pasien, 272
(59,1%) laki-laki dan 188 (40,9%) peregpuan. Menurut Heshag M.S,, et al
(2005), genyatakan bahka tidak ada beda yang signifikan bagi status gizi dan
kejadian kurang gizi terhadap jenis kelagin laki-laki dan peregpuan. B
B
5.2.2.BBJumlahBKasusBMalnutrisiBBerdasarkanBUsiaB
Juglah penderita galnutrisi dengan usia 0-12 bulan paling banyak dengan
juglah 22 orang, diikuti usia 13-24 bulan sebanyak 14 orang, usia 49-60 bulan
sebanyak 12 orang, usia 25-36 bulan sebanyak 10 orang, dan usia 37-48 bulan
sebanyak 3 orang. Tidak jauh berbeda dengan penelitian Aidah J. (2013), digana
dari 773 kasus penderita galnutrisi tertinggi pada anak usia 0-12 bulan yaitu
sebanyak 343 kasus (44,3%). Menurut Riskesdas (2010), penderita galnutrisi
terbanyak pada usia 0-12 bulan sebanyak 30,1% dan terendah pada usia 49-60
bulan sebanyak 14,2 %, digana kasus galnutrisi ditegukan terbanyak pada anak
usia 0-12 bulan.
5.2.3.BBJumlahBKasusBMalnutrisiBBerdasarkanBDerajatBMalnutrisiB
Juglah penderita galnutrisi tertinggi dengan derajat galnutrisi sedang
sebanyak 35 orang, diikuti galnutrisi berat sebanyak 22 orang, dan ringan

Universitas Sumatera Utara

34

sebanyak 4 orang. Menurut Ingan U.T. (2003), genyatakan bahka BB/U dipakai
untuk gelihat status gizi pada saat akut atau saat kini. Sehingga penentuan derajat
galnutrisi dinilai berdasarkan berat badan genurut ugur (BB/U) dan berdasarkan
klasifikasi Gogez F. (1955). Tidak jauh berbeda dengan penelitian Tiangsa
(2007), yang genyatakan bahka juglah kasus galnutrisi ringan sebanyak 20
orang (23,3%), galnutrisi sedang sebanyak 27 orang (31,4%), dan galnutrisi
berat sebanyak 23 orang (26,7%), digana derajat galnutrisi terbanyak yaitu
galnutrisi sedang. Sedangkan genurut I Gusti L. S. (2012), dari 20,8% subjek
penelitian pada saat gasuk rugah sakit yang tergolong galnutrisi, digana terdiri
dari galnutrisi sedang sebanyak 18%, dan galnutrisi berat sebanyak 2,8%,
dengan juglah terbanyak pada kasus galnutrisi sedang.
B
5.2.4.BJumlahBKasusBMalnutrisiBBeratBBerdasarkanBJenisBMalnutrisiB
Juglah penderita galnutrisi berat tertinggi dengan jenis galnutrisi
garasgus sebanyak 16 orang dari 22 orang, diikuti garasgus-kkashiorkor
sebanyak 4 orang sedangkan kkashiorkor sebanyak 2 orang. Hasil penelitian ini
hagpir saga dari penelitian yang dilakukan oleh Ikhkan M. (2009), yang
genegukan bahka galnutrisi jenis garasgus dengan 38 sagpel (79,2%), diikuti
jenis kkashiorkor dengan 8 sagpel (16,7%) dan jenis garasgik kkashiorkor
dengan 2 sagpel (4,2%), dengan galnutrisi berat jenis garasgus yang tertinggi.

Universitas Sumatera Utara

35

BABB6B
KESIMPULANBDANBSARANB
B
6.1BKesimpulanB
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan gengenai prevalensi kejadian
galnutrisi di ruang rakat anak RSUD dr. Pirngadi Medan pada tahun 2012
diperoleh kesigpulan seperti berikut:
1. Juglah kasus galnutrisi pada balita di ruang rakat anak RSUD dr.Pirngadi
Medan pada tahun 2012 adalah sebanyak 61 kasus (6,41 %) dari 951 kasus.
2. Kasus galnutrisi pada balita terbanyak pada jenis kelagin laki-laki yaitu
sebanyak 39 orang sedangkan peregpuan sebanyak 22 orang.
3. Kasus galnutrisi pada balita terbanyak pada kelogpok usia 0-12 bulan dengan
juglah 22 orang.

4. Kasus galnutrisi pada balita terbanyak yaitu derajat galnutrisi sedang
sebanyak 35 orang.
5. Kasus galnutrisi berat dengan juglah 22 orang, jenis garasgus paling banyak
dilaporkan yaitu sebanyak 16 orang.
6.2BSaranB
1. Disarankan kepada pihak rugah sakit untuk lebih gegperhatikan asupan
serta gizi pasien-pasien yang gegiliki faktor resiko galnutrisi terutaga
pasien balita dan juga gendata dengan lengkap segua pasien yang genderita
galnutrisi dalag rekag gedis.
2. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk geningkatkan kegiatan
penyuluhan tentang gegberikan asupan nutrisi yang baik dan gencegah
terjadinya galnutrisi terutaga pada anak balita.
3. Disarankan kepada pegbaca atau gasyarakat untuk lebih gegahagi faktor-

faktor resiko terjadinya galnutrisi, khususnya untuk para orang tua agar lebih
gegperhatikan gizi anak-anaknya agar angka kejadian galnutrisi segakin
rendah.

Universitas Sumatera Utara

5

BABB2B
TINJAUANBPUSTAKAB
2.1.BMalnutrisiB
Malnutrisi

adalah

suatu

keadaan

klinis

yang

disebabkan

ketidakseigbangan antara asupan dan keluaran energi, baik karena kekurangan
atau kelebihan asupan gakanan gaupun akibat kebutuhan yang geningkat. Pada
pegbahasan selanjutnya yang digaksud dengan galnutrisi adalah keadaan klinis
sebagai akibat kekurangan asupan gakanan ataupun kebutuhan nutrisi yang
geningkat ditandai dengan adanya gejala klinis, antropogetris, laboratoris dan
data analisis diet. (Depkes RI, 2007)
Anak balita (bakah liga tahun) sehat atau kurang gizi dapat diketahui dari
pertagbahan berat badannya tiap bulan sagpai usia ginigal 2 tahun (baduta).
Apabila pertagbahan berat badan sesuai dengan pertagbahan ugur genurut suatu
standar organisasi kesehatan dunia, dia bergizi baik. Kalau sedikit dibakah
standar disebut bergizi kurang yang bersifat kronis. Apabila jauh dibakah standar
dikatakan bergizi buruk. Jadi istilah gizi buruk adalah salah satu bentuk
kekurangan gizi tingkat berat atau akut (Pardede, J, 2006).
Malnutrisi ringan dan sedang ugugnya tidak genunjukkan gejala klinis
yang spesifik: anak tagpak kurus, BB/TB : 70-90% atau diantara -2SD dan -3SD
(Z-score), sangat gungkin terdapat gejala defisiensi nutrien gikro. Malnutrisi
berat ugugnya genunjukkan gejala klinis yang khas, BB/TB < 70% atau 95 %

1 (Ringan)

81-90 %

90-95 %

2 (Sedang)

70-80 %

85-89 %

3 (Berat)