PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DI KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK BINA MANDIRI INDONESIA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Nur Hayati | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 6932 14631 1 SM

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DI KELAS TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN
DI SMK BINA MANDIRI INDONESIA SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

Rizka Putri Nurhayati
Email: [email protected]
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel
lingkungan belajar di kelas terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
kewirausahaan di SMK Bina Mandiri Indonesia tahun Pelajaran 2014/ 2015.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Bina Mandiri Indonesia
tahun Pelajaran 2014/ 2015 dengan sampel sebanyak 49 responden. Penelitian ini
menggunakan kuesioner WIHIC (What Is Happening In This Class) versi
Indonesia. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner (angket).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) terdapat
pengaruh secara simultan antara variabel kerjasama siswa, keadilan guru,
investigasi siswa, keterlibatan siswa, kekompakan siswa, orientasi tugas, dan
dukungan guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan di

SMK Bina Mandiri Indonesia Surakarta Tahun Pelajaran 2014/ 2015. Hasil ini
dapat diketahui melalui hasil uji F diperoleh nilai probabilitas sebesar (0,001). (2)
terdapat pengaruh secara parsial antara variabel kekompakan siswa hasil belajar
siswa pada mata pelajaran kewirausahaan di SMK Bina Mandiri Indonesia
Surakarta Tahun Pelajaran 2014/ 2015. Hasil ini dapat diketahui melalui uji t
variabel kekompakan siswa diperoleh nilai probabilitas sebesar (0,005).
Kata Kunci: Lingkungan Belajar di Kelas, Hasil Belajar, Kewirausahaan.

1

berpengaruh pula terhadap tingkah

PENDAHULUAN

laku siswa (Shadreck, 2012: 415).

Indonesia memiliki salah satu
tujuan

pembangunan


Berdasarkan

yaitu

selama kegiatan belajar mengajar

meningkatkan kualitas sumber daya

khususnya

manusia. Upaya untuk meningkatkan

peningkatan

di

Sekolah

merupakan


salah

tempat

memperoleh

satu

pendidikan

Indonesia

bidang

pendidikan.

secara.

sekolah


dengan

Sekolah

siswa

Siswa

lingkungan

interaksi

kelas

psikososial

guru

peran


tercapainya

tujuan

kerja

dan

Sikap

terhadap

lingkungan,

dan

mereka

siswa


menyebabkan

tersita,

semacam

materi

itu

pelajaran

kewirausahaan yang diberikan guru

itu,

kepada

memiliki


tanggapan

malam

tiduran dan bermalas-malasan.

sempurna.

pengaruh yang besar dalam proses
belajar,

malam,

tampak beberapa siswa yang tidur-

pembelajaran.

belajar


sampai

sehingga ketika belajar di kelas

dan termotivasi saat melaksanakan

lingkungan

siang

istirahat

menentukan

Selain

terhadap

menyebabkan waktu belajar dan


baik membuat siswa merasa nyaman

belajar.

wawancara

bekerja setelah sekolah dengan jam

membuat

Lingkungan belajar di kelas yang

aktivitas

materi.

siswa, beberapa siswa ada yang

dan


42). Lingkungan belajar yang aktif
akan

menyampaikan

Berdasarkan

serta mencapai tujuan (Rahmi, 2014:

kondusif

ramai dengan temannya,

tidur-tiduran, bermalas-malasan saat

peningkatan siswa dalam belajar

dan

beberapa


tidak jarang terlihat siswa yang

penting bagi perkembangan siswa
karena

dijumpai

siswa tidak mendengarkan guru, dan

berinteraksi

memiliki

pelajaran

belajar di kelas. Sebagaian besar

dengan diri mereka maupun dengan
guru.

mata

permasalahan mengenai lingkungan

menghabiskan sebagian besar waktu
di

pada

kewirausahaan di SMK Bina Mandiri

kualitas sumber daya manusia yaitu
dengan

pengamatan,

siswa

menjadi

tidak

Ketidaksempurnaan

informasi pelajaran yang diterima

siswa

siswa berakibat pada sulitnya siswa

akan

dalam memahami materi. Siswa

2

tugas

tersebut tidak dapat berkembang

secara maksimal, dan tugas tidak

secara optimal sehingga guru tidak

dapat

Selama

mampu memberikan perlakuan yang

mengerjakan tugas ada sebagian

sama pada setiap siswa pada saat

siswa yang bermalas-malasan dan

kegiatan pembelajaran.

tidak

dapat

mengerjakan

terselesaikan.

lain.

Lingkungan belajar di kelas

Kurangnya kerjasama tim selama

demikian ini dapat mengakibatkan

kegiatan

mengajar

hasil belajar siswa tidak maksimal

menjadikan lingkungan belajar di

dan tujuan pembelajaran yang sudah

kelas

ditentukan di awal kegiatan tidak

bergantung

pada

siswa

belajar

kurang

Berdasarkan

cenderung

wawancara

pasif.

dapat

terhadap

tercapai.

guru mata pelajaran kewirausahaan,

Tengah

perilaku

pelajaran

siswa

semacam

ini

Hasil

Semester

Ulangan

Gasal

mata

Kewirausahaan

disebabkan oleh kebiasaan mereka

menunjukkan bahwa sebesar 76,5%

sewaktu

di

siswa memiliki nilai di atas 75 dan

Pertama.

Sebagian

Sekolah

Menengah

besar

sekitar 23,5% atau

siswa

12 siswa

berasal dari sekolah yang di bawah

memiliki nilai di bawah Kriteria

standar,

Ketuntasan

sehingga

kebiasaan-

Minimal

(KKM).

kebiasaan buruk dibawa sampai ke

Peneliti

tingkat Sekolah Menengah Keatas.

maksimalnya hasil belajar siswa

Selama

kegiatan

menduga

dilatarbelakangi

belajar

oleh

kurang

lingkungan

mengajar siswa jarang mengajukan

belajar di kelas yang tidak kondusif.

pertanyaan

Berdasarkan uraian di atas, maka

dan

menyebabkan

guru

pendapat,
kurang

penulis tertarik untuk mengadakan

bisa

memahami kekurangan-kekurangan

penelitian

tentang

siswa. Guru kurang memusatkan

lingkungan

belajar

perhatiannya

kaitannya

individual,

pada
tidak

karakteristik
kemampuan,
menyebabkan

siswa

secara

bisa

menelaah

minat,

bakat,

dan

potensi

keempat

siswa.

siswa
aspek

3

pengaruh
di

kelas

terhadap hasil

belajar

psikomotoris. Hasil belajar tidak

KAJIAN LITERATUR

hanya sekedar untuk mengetahui

Lingkungan Belajar di Kelas

tercapai atau tidaknya suatu tujuan
Lingkungan belajar di kelas
memiliki

pengaruh

instruksional,

dalam

perubahan

dalam

tingkah

hal
laku

ini
siswa,

meningkatkan hasil belajar siswa.

namun juga sebagai umpan balik

Lingkungan belajar di kelas yang

untuk memperbaiki proses belajar

baik membuat siswa merasa nyaman

mengajar.

dan termotivasi saat melaksanakan
What Is Happening In This Class?

aktivitas belajar. Oakes (mengutip

(WIHIC)

dari Drake, 2003: 35) berpendapat
bahwa lingkungan belajar juga sering

Fraser, Fisher, dan McRobbie

disebut dengan iklim kelas. Iklim

(1996) mengembangkan instrumen

kelas adalah segala situasi yang

lingkungan belajar bernama What Is

muncul akibat hubungan antara guru

Happening In This Class? Atau lebih

dan peserta didik yang menjadi ciri

sering

khusus dari kelas dan memengaruhi

(Myint, 2001). WIHIC terdiri dari 56

proses belajar mengajar (Edougha,

item kuesioner degan tujuh skala.

2013).

Ketujuh skala tersebut diantaranya:

Hasil Belajar Siswa

Cooperation (CO) : Sejauh mana

disebut

dengan

WIHIC

siswa dapat bekerja sama dengan

Dimyati dan Mudjiono (2006:

siswa lainnya dalam menyelesaikan

3-4) mengemukakan bahwa hasil

tugas.

belajar merupakan hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan tindak

Equity (EQ) : Sejauh mana kesamaan

mengajar.

guru dalam memperlakukan siswa

Sudjana

(1991:

22)

berpendapat bahwa Benjamin Bloom
secara

garis

mengklasifikasikan

Investigation (IN) : Sejauh mana

besar
hasil

siswa memiliki keterampilan dalam

belajar

memecahkan

menjadi tiga ranah, yaitu ranah

suatu

permasalahan

dalam kegiatan belajar mengajar.

kognitif, ranah afektif, dan ranah

4

Involvement (IV) : Sejauh mana

diantaranya

cooperation

(X1),

minat dan perhatian siswa, partisipasi

equity (X2),

investigation

(X3),

siswa

involvement

dalam

diskusi

kelas,

(X4),

student

melakukan pekerjaan tambahan, dan

cohesiveness (X5), task orientation

menikmati suasana kelas.

(X6),

teacher

Sedangkan

Student Cohesiveness (SC) : Sejauh

(X7).

support

varaibel

terikatnya

adalah adalah hasil belajar siswa

mana siswa mengetahui temannya,

(Y). Penelitian ini dilakukan pada

saling membantu dan mendukung

bulan Maret-April 2015 di SMK

satu sama lain.

Bina Mandiri Indonesia Suakarta.
Task Orientation (TO) : Sejauh mana

Penelitian ini menggunakan seluruh

siswa dapat menyelesaikan tugas

anggota populasi yang berjumlah

yang telah direncanakan sebelumnya

49 orang sebagai subyek penelitian.

dan tetap fokus pada mata pelajaran.

Teknik pengambilan sampel yang

Teacher Support (TS) : Sejauh mana

digunakan dalam penelitian ini

guru

adalah sampling jenuh. Penelitian

dapat

membantu,

menjadi

ini

teman, dan menarik perhatian siswa.

menggunakan

pengumpulan
METODE PENELITIAN

kuantitatif

Teknik

dengan

analisis

adalah

regresi

penelitian ini terdiri dari varaiabel

dengan

bantuan

bebas yaitu lingkungan belajar di

SPSS versi 22.

dengan

7

sub

melalui

data

yang

digunakan dalam penelitian ini

metode survei. Variabel dalam

kelas

data

observasi dan kuesioner (angket).

Penelitian ini merupakan jenis
penelitian

metode

variabel

5

linear

berganda

software

IBM

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Regresi Berganda
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Unstandardized

Standardized

Collinearity

Coefficients

Coefficients

Statistics

Model
1

B
(Constant)

Std. Error

34,868

13,514

Cooperation

,121

,070

Equity

,062

Investigation
Involvement

Beta

t

Sig.

Tolerance

VIF

2,580

,014

,216

1,721

,093

,904 1,107

,116

,072

,532

,598

,772 1,295

,049

,078

,082

,621

,538

,816 1,225

,669

,427

,204

1,566

,125

,835 1,198

,317

,108

,360

2,931

,005

,939 1,065

Task Orientation

,153

,089

,216

1,710

,095

,887 1,128

Teacher Support

,150

,127

,146

1,179

,245

,919 1,088

Student
Cohesiveness

a. Dependent Variable: Y

Y= 34,868 + 0,121 X1+ 0,062 X2 + 0,049 X3 + 0,669 X4 + 0,317 X5 + 0,153 X6 +
0,150 X7
X1= kerjasama siswa (cooperation)

X5= kekompakan siswa (student
cohesiveness)

X2= keadilan guru (equity)

X6= orientasi tugas (task orientation)

X3= investigasi (investigation)

X7=

X4= keterlibatan siswa (involvement)

dukungan

support)

6

guru

(teacher

Uji F
Tabel 2. Hasil Uji F
ANOVAa
Sum of
Squares

Model
1

Df

Mean Square

Regression

226,000

7

32,286

Residual

313,918

41

7,657

Total

539,918

48

F
4,217

Sig.
,001b

a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X7, X2, X5, X6, X1, X4, X3

Berdasarkan hasil uji F pada

Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini

tabel ANOVA, didapat nilai Fhitung >

berarti ada pengaruh yang signifikan

Ftabel yaitu sebesar 4,217 > 2,243 dan

antara variabel lingkungan belajar di

probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05

kelas secara bersama-sama terhadap

yaitu sebesar 0,001 (p < 0,05),

hasil belajar siswa (Y).

sehingga dapat disimpulkan bahwa
Uji t
Tabel 3. Hasil Uji t
Coefficientsa

Model
1

(Constant)

Unstandardized

Standardized

Collinearity

Coefficients

Coefficients

Statistics

B

Std. Error

Beta

34,868

13,514

Cooperation

,121

,070

Equity

,062

Investigation
Involvement

T

Sig.

Tolerance

VIF

2,580

,014

,216

1,721

,093

,904

1,107

,116

,072

,532

,598

,772

1,295

,049

,078

,082

,621

,538

,816

1,225

,669

,427

,204

1,566

,125

,835

1,198

,317

,108

,360

2,931

,005

,939

1,065

Task Orientation

,153

,089

,216

1,710

,095

,887

1,128

Teacher Support

,150

,127

,146

1,179

,245

,919

1,088

Student
Cohesiveness

a. Dependent Variable: Y

7

dan nilai t

Berdasarkan hasil pengolahan
data

diperoleh

nilai

t

sehingga

hitung

sebesar 2,018,

tabel

diperoleh

hasil

bahwa

cooperation (X1) sebesar 1,721 dan

1,566 < 2,018. Nilai probabilitas

nilai t

sebesar 2,018, sehingga

involvement (X4) lebih besar dari

diperoleh hasil bahwa 1,721 < 2,018.

0,05 yaitu sebesar 0,125. Sehingga

Nilai probabilitas cooperation (X1)

dapat

lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar

pengaruh

0,093. Sehingga dapat disimpulkan

variabel involvement (X4) terhadap

tidak ada pengaruh secara parsial

variabel hasil belajar siswa (Y). Nilai

antara variabel cooperation (X1)

t

terhadap variabel hasil belajar siswa

sebesar 2,931 dan nilai t

(Y). Nilai t

equity (X2) sebesar

2,018,

sehingga

sebesar 2,018,

bahwa

2,931

tabel

hitung

0,532 dan nilai t
sehingga

tabel

diperoleh

hasil

bahwa

hitung

disimpulkan
secara

tidak
parsial

ada
antara

student cohesiveness (X5)

probabilitas

tabel

sebesar

diperoleh

hasil

2,018.

Nilai

>

student

cohesiveness

0,532 < 2,018. Nilai probabilitas

(X5) lebih kecil dari 0,05 yaitu

equity (X2) lebih besar dari 0,05

sebesar

yaitu sebesar 0,598. Sehingga dapat

disimpulkan ada pengaruh secara

disimpulkan

parsial

tidak ada pengaruh

0,005.

antara

Sehingga

variabel

dapat

student

secara parsial antara variabel equity

cohesiveness (X5) terhadap variabel

(X2) terhadap variabel hasil belajar

hasil belajar siswa (Y). Nilai t

siswa (Y). Nilai t

task orientation (X6) sebesar 1,710

hitung

investigation

(X3) sebesar 0,621 dan nilai t

dan nilai t

tabel

tabel

hitung

sebesar 2,018,

sebesar 2,018, sehingga diperoleh

sehingga

hasil bahwa 0,621 < 2,018. Nilai

1,710 < 2,018. Nilai probabilitas task

probabilitas investigation (X3) lebih

orientation (X6) lebih besar dari 0,05

besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,538.

yaitu sebesar 0,095. Sehingga dapat

Sehingga dapat disimpulkan tidak

disimpulkan

ada pengaruh secara parsial antara

secara parsial antara variabel task

variabel investigation (X3) terhadap

orientation (X6) terhadap variabel

variabel hasil belajar siswa (Y). Nilai

hasil belajar siswa (Y). Nilai t

t hitung involvement (X4) sebesar 1,566

teacher support (X7) sebesar 1,179

8

diperoleh

hasil

bahwa

tidak ada pengaruh

hitung

dan nilai t
sehingga

sebesar 2,018,

tabel

diperoleh

hasil

dapat

bahwa

disimpulkan

tidak
parsial

ada

pengaruh

secara

1,179 < 2,018. Nilai probabilitas

variabel

teacher

teacher support (X7) lebih besar dari

terhadap variabel hasil belajar siswa

0,05 yaitu sebesar 0,245. Sehingga

(Y).

support

antara
(X7)

Keofisien Determinasi
Tabel 4. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model
R
R Square
Square
the Estimate
a
1
,647
,419
,319
2,767
a. Predictors: (Constant), X7, X2, X5, X6, X1, X4, X3
b. Dependent Variable: Y

DurbinWatson
1,759

diri siswa sendiri. Faktor non sosial

Berdasarkan hasil uji koefisien
nilai

meliputi kualitas sekolah tempat

koefisien determinasi (Adjusted R

belajar, fasilitas belajar, sarana dan

Square) sebesar 0,319 atau 31,9%.

prasarana belajar. Sedangkan faktor

Hal

internal diantaranya faktor fisik yaitu

determinasi,

ini

dilihat

dapat

lingkungan

bahwa

diartikan

belajar

di

bahwa

kesehatan,

kelas

fungsi

(panca

kebutuhan

nutrisi.

dipengaruhi oleh cooperation, equity,

indera),

investigation, involvement, student

Faktor psikologis yang berhubungan

cohesiveness,

orientation,

dengan aspek-aspek yang mendorong

teacher support, sedangkan sisanya

atau menghambat aktivitas belajar

sebesar

pada

task

68,1%

(100%-31,9%)

dan

fisik

siswa

seperti

dipengaruhi faktor lain selain faktor

keingintahuan,

yang diteliti dalam penelitian ini.

gangguan emosional, serta sikap dan

Faktor lain diantaranya faktor non

kebiasaan belajar yang buruk (Yusuf,

sosial dan faktor yang berasal dari

2009: 23).

9

sikap

rasa
kreatif,

pelajaran

PENUTUP

kewirausahaan

di

SMK Bina Mandiri Indonesia

Kesimpulan

Surakarta Tahun Pelajaran 2014/
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan,

dapat

2015.

ditarik

2. Secara

parsial,

dari

ketujuh

kesimpulan sebagai berikut:

varaiabel lingkungan belajar di

1. Secara

kelas hanya variabel student

simultan,

lingkungan

(X5)

yang

belajar di kelas yang terdiri dari

cohesiveness

cooperation,

equity,

berpengaruh signifikan tehadap

involvement,

hasil belajar siswa pada mata

investigation,

cohesiveness,

student

orientation,

belajar

kewirausahaan

di

support

SMK Bina Mandiri Indonesia

terhadap

hasil

Surakarta Tahun Pelajaran 2014/

pada

mata

2015.

teacher

berpengaruh

pelajaran

task

siswa

meningkatkan kekompakan siswa
seperti

Saran

guru

mengusahakan

terjadinya kerja sama yang baik
Berdasarkan hasil penelitian

dalam

pelaksanaan

tugas,

yang telah dilakukan, adapun saran

memelihara

yang dapat diberikan oleh peneliti

kelompok agar siswa dapat lebih

melalui penelitian ini adalah sebagai

mengenal satu sama lain dan

berikut:

timbul rasa kekompakan yang

1. Bagi Guru

kegiatan-kegiatan

tinggi.

Guru sebaiknya berusaha untuk

2. Bagi Siswa

dapat meminimalkan unsur-unsur

Siswa hendaknya memusatkan

yang dapat menganggu kegiatan

perhatian pada guru dan materi

belajar

mengajar

selama

kegiatan

tercipta

kondisi

mengajar

berlangsung

agar

dapat

lingkungan

belajar
agar

belajar di kelas yang kondusif.

lingkungan belajar dikelas yang

Selain itu, guru perlu melakukan

aktif, efektif, dan kondusif dapat

suatu tindakan kelas yang mampu

tercipta.

10

Selama

berinteraksi

dengan anggota kelas, siswa

itu,

alangkah

baiknya

dapat

diharapkan lebih variatif dalam

memupuk

kekompakan

antar

mengembangkan

siswa dengan

cara

menjalin

penelitian

tentang

selanjutnya

penelitian

variabel-variabel

lain

komunikais dengan baik, saling

yang dapat mempengaruhi hasil

mendukung,

belajar

dan

membangun

dapat

kepercayaan

siswa,

terbatas

tidak

pada

hanya
variabel

dengan anggota lainnya.

lingkungan belajar di kelas, dari

3. Bagi Peneliti Selajutnya

hasil penelitian-penelitian yang

Penelitian selanjutnya sebaiknya

baru

menggunakan

memperkaya ilmu pengetahuan

ukuran

sampel

diharapkan

yang lebih besar agar hasil yang

terutama

diperoleh lebih akurat. Selain

pendidikan.

Arikunto,

DAFTAR PUSTAKA

dalam

Suharsimi.

dapat

dunia

(2009).

Dasar-Dasar
Evaluasi
Pendidikan . Jakarta: Bumi

Abdurrahman, Maman & Muhidin,
Sambas Ali. (2011). Panduan
Praktis Memahami Penelitian .
Bandung: Pustaka Setia.

Aksara.
Arikunto,

Suharsimi.

(2010).

Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta:

Aldridge, J., Fraser, B., & Ntuli, S.
(2009). Utilising Learning

PT. Rineka Cipta

Environment Assessments to
Improve Teaching Practices
Among In Service Teachers
Undertaking
a
Distance
Education Programme. South
African Journal of Education ,

Badudu J.S dan Zain, Sutan
Mohammad. (1996). Kamus
Umum Bahasa Indonesia .
Jakarta:
Pustaka
Sinar
Harapan.

29(2), 147-170.

Brown, G. (2008). The Ontology of

Arifin,

Zainal.

Learning

(1990).

Evaluasi
Instruksional Prinsip Teknik
Prosedur. Bandung: Remaja

Chionh, Y. H., & Fraser, B. J.
(1998). Validation and use of
the ‘What is Happening In

Rosdakarya
Arikunto,

Suharsimi.

Environments.

Faculty of Education-Papers,
47.

(2006).

Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta:

This Class? (WIHIC) "
questionnaire in Singapore .

Rineka Cipta.

Paper presented at the annual

11

meeting of the American
Educational
Research
Association, San Diego, April,
1998.

Classroom
Environment,
Mathematics Efficacy, and
Mathematics Achievement: A
Study in Keningau, Sabah,
Malaysia. Masters Thesis,

Danim, Sudarwan. (2002). Inovasi

Universiti Malaysia Sabah.

Pendidikan dalam Upaya
Peningkatan Profesionalisme
Tenaga
Kependidikan.

Myint, S. K. (2001). Using The
WlHlC
Questionnaire
to
Measure
The
Learning
Environment. Teaching and
Learning, 22(2), 54-61.

Bandung: Pustaka Setia.
Dimyati dan Mudjiono. (2002).
Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Rineka Cipta.

Priyatno, D. (2008). Mandiri Belajar
SPSS (Statistical Product and
Service
Solution)
untuk
Analisis Data dan Uji Statistik.

Drake, V. L. H. (2003). High School
Students' Perceptions of
Being Tracked in Science

Yogyakarta: Mediakom

(Doctoral
dissertation,
University of Georgia).
E.Edougha,

Dennis.

Purwanto, Ngalim M. (1986). Ilmu
Pendidikan
Teoritis
dan
Praktis. Bandung: Remadja

2013.

Enhancing The Dimensions
of
Classroom
Learning
Environment
for
Better
Academic Achievement and
Effective Teaching.

Karya.
Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil
Belajar. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Raaflaub, C. A., & Fraser, B. J.
(2002).
Investigating
the

Fraser, B. J. (1998). Classroom
Environment
Development,
Applications.

Instruments:
Validity and

Learning Environment in
Canadian Mathematics and
Science Classrooms in Which
Laptop Computers Are Used.

Learning
environments research, 1(1), 734.
Lungan,

R.
(2006).
Aplikasi
Statistika
dan
Hitung
Peluang . Yogyakarta: Graha

Rahmi, R. A., & Diem, C. D. (2014).
Junior
High
School
Perception
of
Students’
Classroom Environment and
Their English Achievement.

Ilmu. Diperoleh 15 Januari
2015
dari
http://www.academia.edu/4517
858/Pengertian_Data

International
Journal
of
Applied
Linguistics
and
English Literature, 3(3), 41-47.

Mulyasa. (2006). Menjadi Guru
Profesional
Menciptakan
Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan . Bandung: PT.

Rusman.

(2012).

Belajar dan
Pembelajaran
Berbasis
Komputer Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad
21. Bandung: Alfabeta.

Remaja Rosdakarya.
Murugan Rajoo, (2011). Students'
Perceptions of Mathematics
12

Shadreck,

Mandina.

Suryana.

(2006). Kewirausahaan
pedoman Praktis: Kiat dan
Proses
Menuju
Sukses.

(2012).

Zimbabwean
Science
Student's Perception of Their
Classroom
Learning
Environment and Attitude
Toward Science. Mediteranean
Journal of Social Science, 3

Jakarta: Salemba Empat.
Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi
Pendidikan Suatu Pendekatan
Baru.
Bandung:
Remaja

(11), 415-425.

Rosdakarya.

Slameto.

(2003). Belajar dan
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhinya.
Jakarta:

Tarmidi. (2006). Iklim Kelas dan
Prestasi Belajar. Thesis. USU
Respository.

PT. Rineka Cipta
Subini,

Totalia, Salman, A. & Hiendrayani,
Aniek. (2013). SPSS & DEA

Nini.

(2013). Psikologi
Pembelajaran .
Yogyakarta:
Mentari Pustaka.

: Implementasi pada Bidang
Pendidikan dan Ekonomi .

Sudijono, Anas. (2008). Pengantar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

Yogyakarta: Pohon Cahaya.
Treagust, D. F. (2004). LEARNING
ENVIRONMENT
AND
STUDENTS'OUTCOMES IN
SCIENCE
CLASSES
IN
INDONESIAN
LOWER
SECONDARY
SCHOOLS.

Sudjana, Nana. (1991). Penilaian
Hasil
Proses
Belajar
Mnegajar.
Bandung:
PT.

Remaja Rosdakarya.

Journal of Science and
Mathematics Education in
Southeast Asia, 27(1), 139165.

Sudjana, Nana. (2005). Penilaian
Hasil
Proses
Belajar
Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Widoyoko,

Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi
Pendidikan. Yogyakarta: UNY
Press

Eko

Putro.

Evaluasi
Pembelajaran .

(2013).
Program

Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Sugiyono (2008). Metode Penelitian

Yang, X. (2013). Investigation of
Junior Secondary Students’

Pendidikan:
Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R
& D. Bandung: Alfabeta

Perceptions of Mathematics
Classroom
Learning
Environments
in
China. Eurasia Journal of
Mathematics,
Science
&
Technology
Education, 9(3),

Sugiyono (2011). Metode Penelitian
Pendidikan:
Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R
& D. Bandung: Alfabeta

273-284.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2004).
Landasan Psikologi Proses
Pendidikan. Bandung Remaja

Yusuf, Syamsu dan Nurikhsan,
Juntika. (2006). Landasan
Bimbingan dan Konseling .
Bandung:
PT.
Remaja

Rosda Karya.

13

.com/2013/04/faktor-faktoryang-mempengaruhi-motivasibelajar.html

Rosdakarya. Diperoleh tanggal
12
Juni
2015
dari
http://ewintribengkulu.blogspot

14

Dokumen yang terkait

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK BINA WARGA BANDUNG.

1 15 43

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS SISWA JURUSAN PEMASARAN KELAS X DAN XI DI SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

2 2 17

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 17

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015.

0 0 14

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XII IS DI SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015 2016 | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 7397 15538 1 SM

0 0 20

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IIS DI SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015 2016 | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 7427 15601 1 SM

0 0 18

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 2015 | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 7131 15012 1 SM

0 0 15

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA. | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 8689 18334 1 SM

0 0 16

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN KREATIVITAS GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 9432 20048 1 SM

0 0 16

this PDF file PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN DAN FASILITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA | | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 1 SM

0 0 16