PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, DAN KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus pada Kantor SAMSAT UPTD Batusangkar Provinsi Sumatera Barat)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Menurut Rochmat Soemitro dalam Siti Resmi

(2011: 1) pajak

adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang
dapat

dipaksakan)

dengan

tiada

mendapat

imbalan


jasa

timbal

(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum.
Pajak juga merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang
penting selain penerimaan lainnya yaitu penerimaan migas maupun
penerimaan bukan pajak. Pemerintah berupaya secara terus-menerus untuk
meningkatkan target penerimaan negara dari sektor pajak.
Penerimaan pajak dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi suatu
negara karena pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan pendapatan
masyarakat sehingga masyarakat mempunyai kemampuan finansial untuk
membayar pajak.
Pajak sangat banyak jenis dan penggolongannya, salah satu dari
beberapa jenis pajak yang memiliki potensi yang semakin meningkat seiring
kemajuan teknologi dan standar kebutuhan sekunder yang menjadi
kebutuhan primer adalah pajak kendaraan bermotor karena jumlah
kendaraan bermotor di Indonesia bertambah setiap tahunnya. Sebagaimana
dalam table 1.1 berikut ini:


1

2

Tabel 1.1
Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia
Tahun 2013 - 2015
Jumlah Kendaraan Bermotor (Unit)

Jenis Kendaraan
Bermotor
Mobil Penumpang
Mobil Bis
Mobil Barang
Sepeda motor
Jumlah

2013


2014

2015

11 484 514

12 599 038

13 480 973

2 286 309
5 615 494
84 732 652
104 118 969

2 398 846
6 235 136
92 976 240
114 209 260


2 420 917
6 611 028
98 881 267
121 394 185

Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)
Dari table 1.1 tersebut dapat dilihat bahwa pertumbuhan kendaraan
bermotor di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat dari tahun 2013
sampai dengan tahun 2015, maka dengan meningkatnya pertumbuhan
kendaraan bermotor maka diharapkan meningkatnya target peneriman
negara dari sektor pajak kendaraan bermotor.
Pajak Kendaraan bermotor merupakan pajak daerah. Dalam rangka
pemerataan pelaksanaan pembangunan, pemerintah pusat tidak mungkin
melaksanakannya secara efektif. Disenteralisasi dari pemerintah pusat
untuk mengawasi serta mengatur secara langsung urusan-urusan yang ada
di

daerah

sangat


di

butuhkan.

Demi

efisiensi

dan

efektivitas

penyelenggaran urusan-urusan pemerintah pusat tersebut, maka sebagian
urusan-urusan tersebut diserahkan kepada pemerintah daerah. Baik yang
menyangkut kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, maupun pembiayaan
namun tidak lepas dari pada tanggung jawab pemerintah daerah kepada
pemerintah pusat. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah diatur dalam

3


Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang perubahan atas UndangUndang Nomor 34 tahun 2000.
Sebagai informasi Pajak Kendaran Bermotor merupakan pajak yang
memiliki pengaruh atau kontiribusi yang sangat besar terhadap pendapatan
daerah di Provinsi Sumatra Barat dimana pajak kendaraan bermotor
memberikan kontribusi sebesar 70% sampai dengan 80% terhadap
pendapatan daerah provinsi Sumatra barat dimana artinya pajak kendaraan
bermotor sangat penting untuk pembangunan daerah. (sumbarprov.go.id)
Kantor Bersama SAMSAT (Sistem Administrasi Manungggal Satu
Atap) merupakan salah satu tempat pelayanan publik yang menangani
pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (BBNKB), pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor
(STNK) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan
(SWDKLLJ) yang akan selalu berubah menyesuaikan dengan kondisi
perkembangan masyarakat yang selalu menuntut adanya peningkatan
pelayanan publik.
Kantor SAMSAT Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar yang
merupakan salah satu Kantor SAMSAT dari 19 unit Kantor SAMSAT yang
ada di Provinsi Sumatera Barat dan merupakan bagian dari Dinas
Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Barat. Dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya Kantor SAMSAT Batusangkar melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sesuai dengan aturan yang berlaku.

4

Dari observasi yang penulis lakukan di Kantor SAMSAT
Batusangkar selama tahun 2015 telah direalisasikan kegiatan pemungutan
Pajak kendaraan bermotor sebagaimana dalam tabel 1.2 berikut ini:

5

Tabel 1.2
Target dan Realiasi Kinerja
Kantor UPTD Samsat Batusangkar
Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2013 - 2015
N
o

Jenis

SPKB

2013
Reali
sasi
(unit)
4
3.255

5
93,
00

Targ
et
(unit
)
6
4.00
0.


2.5
00.

2.126

85,
04

Perpanj
angan
pajak

2.0
00.

1.877

Mutasi


1.5
00.

1.255

1
1.

2
Pengur
usan
STNK

2.

Pengur
usan
Balik
Nama


3.

4.

Tar
get
(uni
t)
3
3.5
00.

2014
Reali
sasi
(unit)
7
3.352

8
83,
81

Tar
get
(uni
t)
9
4.5
00

3.00
0.

2.457

81,
89

93,
85

2.50
0.

1.989

83,
67

1.75
0.

1.377

%

%

2015
Reali
sasi
(unit)

%

10
3.650

11
81,
11

3.0
00

2.762

92,
07

79,
56

2.5
00

2.122

84,
88

78,
68

2.0
00

1.500

75,
00

Sumber : Kantor UPTD Samsat Batusangkar 2016.
Pada tabel 1.2 tersebut penulis tidak menghitung biaya dan
pembiayaan yang dibutuhkan, sehingga jumlah uang yang masuk tidak
dibutuhkan datanya, akan tetapi penulis akan menghitung jumlah wajib
pajak dan realisasi yang membayar pajak, pada tabel diatas fenomena yang
dilihat atau di fokuskan pada penelitian ini merupakan pajak kendaran
bermotor atau dari data diatas pada perpanjangan pajak atau pajak tahunan
yang harus di bayar oleh wajib pajak kendaraan bermotor. Dari tabel 1.2 di

6

atas dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 jika dilihat dari penerimaan
pajaknya maka terlihat baik karena selalu meningkat setiap tahunnya, tetapi
jika di lihat dari perbandingan antara target dan realisasinya tidak sesuai
dimana setiap tahunnya realisasinya masih sangat jauh dari target yang
diharapkan akan tercapai. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan
petugas SAMSAT dinyatakan bahwa target yang di tetapkan oleh SAMSAT
sebenarnya sudah dibawah dari jumlah peredaran kendaraan bermotor di
Kabupaten Tanah Datar setiap tahunnya, yang artinya target tersebut di
tetapkan lebih rendah dari pada jumlah kendraan bermotor yang terdaftar di
Kantor SAMSAT UPTD Batusangkar Provinsi Sumatra Barat, jadi
meskipun target yang ditetapkan sudah rendah tetapi masih belum tercapai
yang berarti masih banyak yang tidak memnbayar pajak kendaraan
bermotor. Belum tercapainya target yang diharapkan maka dapat di lihat
bahwa masih rendahnya tingkat kepatuhan pajak di Kantor SAMSAT
Batusangkar. Rendahnya tingkat kepatuhan pajak mencerminkan masih
rendahnya kesadaran Wajib Pajak. Kesadaran wajib pajak adalah sikap
mengerti wajib pajak badan atau perorangan untuk memahami arti, fungsi
dan tujuan pembayaran pajak. kesadaran wajib pajak merupakan faktor
terpenting dalam sistem perpajakan modern (Harahap, 2004: 43).
Pengetahuan juga berperan penting dalam peningkatan kesadaran
membayar pajak. Pemahaman Wajib Pajak mengenai arti dan manfaat dari
pajak dapat meningkatkan kesadaran dari Wajib Pajak dalam membayar
pajak hal tersebut berhubungan dengan Pengetahuaan Wajib Pajak.

7

Pengetahuan pajak adalah informasi pajak yang dapat digunakan Wajib
Pajak sebagai dasar untuk bertindak, mengambil keputusan dan untuk
menempuh arah atau strategi tertentu sehubungan dengan pelaksanaan hak
dan kewajibannya di bidang perpajakan (Veronica Carolina, 2009: 7).
Sebagian besar Wajib Pajak memperoleh pengetahuaan pajak dari petugas
pajak, televisi, radio, majalah, surat-surat kabar, buku-buku mengenai pajak,
internet ataupun seminar pajak dan pelatihan pajak. Namun kegiatan
sosialisasi mengenai pajak tidak sering dilakukan. Kurangnya sosialisasi
menimbulkan rendahnya kesadaran masyarakat dan berdampak pada
rendahnya tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam melakukan kewajiban
perpajakannya (Supriyati & Nur Hidayati, 2008).
Memberi pelayanan yang baik dapat meningkatkan kepatuhan dari
Wajib Pajak (Rajif, 2012). Untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak
dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, kualitas pelayanan pajak harus
di tingkatkan oleh aparat pajak (Supadmi, 2010). Pelayanan fiskus yang baik
akan memberikan kenyamanan bagi wajib pajak. Keramahan petugas pajak
dan kemudahan dalam sistem informasi perpajakan termasuk dalam
pelayanan perpajakan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan
penelitian

yang

berjudul

“Pengaruh

Kesadaran

Wajib

Pajak,

Pengetahuan Pajak, dan Kualitas Pelayanan Fiskus Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Kasus pada
Kantor SAMSAT UPTD Batusangkar Provinsi Sumatera Barat).”

8

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di
atas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1.

Apakah berpengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib
pajak kendaraan bermotor

2.

Apakah berpengaruh pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib
pajak kendaraan bermotor

3.

Apakah berpengaruh kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan
wajib pajak kendaraan bermotor

4.

Apakah berpengaruh kesadaran wajib pajak, pengetahuan pajak, dan
kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan
bermotor

1.3. Tujuan Penelitian
Adapun maksud dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan
wajib pajak kendaraan bermotor.
2. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan pajak terhadap kepatuhan
wajib pajak kendaraan bermotor.
3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan fiskus terhadap
kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.

9

4. Untuk mengetahui pengaruh kesadaran wajib pajak, pengetahuan pajak,
kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan
bermotor.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang diharapkan adalah sebagai
berikut :
1. Penulis
Dapat menambah wawasan, pengalaman, serta ilmu yang tidak
didapatkan di bangku perkuliahan terutama dalam bidang perpajakan.
2. Aparat Pajak
Diharapkan dapat menambah sedikit masukan yang sifatnya
mengarah pada peningkatan pendapatan pajak, dan dapat dijadikan
sebagai tambahan informasi bagi pihak-pihak lain yang terkait pada
masalah yang penulis bahasa.
3. Peneliti selanjutnya
Penulisan ini dapat dijadikan sebagai bahan pustaka dan bahan
penelitian lebih lanjut mengenai masalah yang dapat dijadikan informasi
tambahan dalam melaksanakan penyusunan Tugas Akhir.
1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kantor SAMSAT Batusangkar Kabupaten
Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Waktu penelitian mulai bulan
November 2016 sampai dengan selesai.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, DAN KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus pada Kantor SAMSAT UPTD Batusangkar Provinsi Sumatera Barat)

0 2 41

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, DAN KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus pada Kantor SAMSAT UPTD Batusangkar Provinsi Sumatera Barat)

0 0 1

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, DAN KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus pada Kantor SAMSAT UPTD Batusangkar Provinsi Sumatera Barat)

0 0 1

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, DAN KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus pada Kantor SAMSAT UPTD Batusangkar Provinsi Sumatera Barat)

0 0 2

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, DAN KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus pada Kantor SAMSAT UPTD Batusangkar Provinsi Sumatera Barat)

0 7 7

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, DAN KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus pada Kantor SAMSAT UPTD Batusangkar Provinsi Sumatera Barat)

0 1 4

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, DAN KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus pada Kantor SAMSAT UPTD Batusangkar Provinsi Sumatera Barat)

0 2 5

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, DAN KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus pada Kantor SAMSAT UPTD Batusangkar Provinsi Sumatera Barat)

0 0 5

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, DAN KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus pada Kantor SAMSAT UPTD Batusangkar Provinsi Sumatera Barat)

0 0 2

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, DAN KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus pada Kantor SAMSAT UPTD Batusangkar Provinsi Sumatera Barat)

0 0 2