S TM 0807850 Chapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitain ini mengenai hubungan kreativitas berwirausaha terhadap minat berwirausaha perbengkelan otomotif pada mahasiswadepartemen pendidikan teknik mesin paket keahlian otomotif, akan dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154. Objek penelitian akan diajukan kepada mahasiswa jurusan pendidikan teknik mesin paket keahlian otomotif angkatan akhir.

2. Populasi Penelitian

Arikunto menjelaskan (2006:130) menyatakan bahwa “populasi adalah seluruh subjek penelitian”, sedangkan pengertian yang lebih spesifik dijelaskan oleh Sugiyono (2006:54) yang berpendapat bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswaangkatan 2008-2012 yang telah lulus matakuliah kewirausahaan padadeparemen pendidikan teknik mesin paket keahlian otomotif.

Mengingat adanya keterbatasan biaya, tenaga, waktu dan ukuran populasi yang besar, maka dalam penelitian initidak semua populasi akan diteliti, oleh sebab itu penelitian ini mengambil subjek populasi yang telah ditentukan dengan catatan bagian tersebut dapat mewakili bagian lain yang diteliti.

3. Sample Penelitian

Arikunto (2006: 131) menjelaskan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil pupulasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila peneliti bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.”


(2)

Sampel adalah bagian dari jumlah populasi dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Kesimpulan yang diambil dari sampel tersebut akan diberlakukan untuk populasi, oleh karena itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili. (Sugiyono, 2010 :118).

Teknik penentuan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik Random Proportional sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang tiap unsur pembentuk populasi diberi kesempatan yang sama terpilih menjadi sampel.

Adapun untuk menentukan jumlah sampel, maka digunakan rumus Slovin sebagai berikut:

� = �

1+� 2 (Riduwan, 2004: 65)

Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

Berdasarkan rumus Slovin di atas, maka dalam penelitian ini diperoleh sampel sebagai berikut :

=

185

1 + 185 (0,10)

2

=

185

1 + 185 (0,01)

� = 185

2,85

� = 64,91≈65

Berdasarkan perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 65 orang.


(3)

Tabel 3.1

Perhitungan dan Distribusi Sampel Mahasiswa

No Kelas Jumlah

Mahaiswa Proporsi Sampel

1 OTO 2008 25 � = 25

185 x 65 9

2 OTO 2009 34 = 34

185 x 65 12

3 OTO 2010 38 = 36

185 x 65 13

4 OTO 2011 56 = 35

185 x 65 20

5 OTO 2012 32 � = 36

185 x 65 11

Jumlah 185 - 65

Berdasarkan pernyataan tersebut, karena sampel penelitian ini diambil secara Random Proportional samplingdengan sample mahasiswa peket keahlian otomotif angaktan 2008-2012 yang telah lulus matakuliah kewirausahaan.

B. Paradigma Penelitian

Sugiyono (2010: 66) menyatakan bahwa:

Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan rumusan masalah yang perlu di jawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.

Paradigma penelitian dibuat untuk memperjelas langkah, alur dan rancangan penelitian, yang akan diperjelas dengan alur penelitian sesuai dengan diagram alur, sebagai tahapan kegiatan penelitian secara keseluruhan. Paradigma dari penelitian ini diperoleh berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan sebelumnya. Adapun paragidma penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:


(4)

Kreativitas Berwirausaha 1) Kelancaran berfikir

2) Keluwesan berfikir 3) Kemampuan dalam

mengembangkan ide atau gagasan

4) Kemampuan untuk

mencetuskan gagasan atau ide asli.

Minat Berwirausaha Mahasiswa 1) Keingintahuan

2) Perasaan senang

3) Berorientasi kemasa depan 4) Kesungguhan

Hubungan antara kreativitas berwirausaha dengan minat berwirausaha perbengkelan otomotif pada mahasiswa

paket keahlian otomotif Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

Berdasarkan gambaran diatas antara kreativitas berwirausaha dengan minat berirausaha perbengkelan otomotif memiliki hubungan. Berdasarkan pola pikir tersebut, maka dalam penelitian ini penulis akan menempatkan kreativitas berwirausaha sebagai variabel bebas (variabel X) dan minat berwirausaha sebagai variabel terikat (Variabel Y).

C. Metode Penelitian Dan Diagram Alur Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode Penelitian adalah cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan jenis studi korelasi. Arikunto (2010:3) mengatakan bahwa:

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang paling sederhana dibandingkan dengan penelitian-penelitian yang lain, karena dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek atau wilayah penelitian. Peneliti


(5)

Responden (Mahasiswa 2008-2012

paket keahlian otomotif)

Variabel X Kreativitas Berwirausaha

Variabel Y Minat Berwirausaha

Perbengkelan Otomotif

Hasil Penelitian

Temuan

Kesimpulan

Saran

dalam hal ini hanya memotret apa yang terjadi pada diri objek atau wilayah yang ditelti, kemudian memaparkan apa yang terjadi dalam bentuk laporan secara lugas. Sedangkan penelitian korelasi menurut Arikunto (2010: 4) merupakan:

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.

Berdasarkan teori diatas, metode penelitian yang cocok untuk digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Melalui metode penelitian deskriptif dapat diperoleh deskripsi mengenai hubungan antara kerativitas berwirausaha dan minat berwirausaha mahasiswa. Sedangkan penelitian korelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat hubungan kerativitas berwirausaha terhadap minat berwirausaha.

2. Diagram Alur Penelitian

Metode penelitian dibuat agar memudahkan dalam proses penelitian yang telah ditetapkan, maka dikembangkan sebagai berikut:

Keterangan: Ruang lingkup penelitian

Alur penelitian

Gambar 3.2Diagram Alur Penelitian D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2010:161) variabel adalah objek penelitian, sedangkan menurut Sugiyono (2011:38), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga


(6)

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Variabel bebas (X) independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbul variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kreativitas berwirausaha. 2) Variabel Terikat (Y) Dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah minat brwirausaha.

2. Definisi Operasional a. Kreativitas berwirausaha

Kreativitas berwirausaha merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dalam berwirausaha baik suatu gagasan atau ide untuk memecahkan permasalahan dalam berwirausaha. Dari pengrtian tersebut maka indikator yang dapat diukur adalah:

1) Kelancaran berfikir.

a) Tingkat kemampuan menemukan ide atau gagasan baru, b) Memiliki wawasan yang luas.

2) Keluwesan berfikir.

a) Tingkat pencarian cara dalam pengembangan ide atau gagasan baru, b) Tingkat tantangan untuk melakukan hal yang berbeda.

3) Kemampuan dalam mengembangkan ide atau gagasan dan menguraikan secara rinci.

a) Tingkat pengembangan ide atau gagasan orang lain, b) Tingkat pengembangan ide sendiri secara rinci dan detail. 4) Kemampuan untuk mencetuskan ide atau gagasan asli.

a) Tingkat menghasilkan ide yang tidak terpikirkan sebelumnya, b) Tingkat keberanian dalam menyampaikan ide atau gagasan, c) Tingkat keyakinan atas ide atau gagasan yang dimiliki.


(7)

b. Minat berwirausaha

Minat berwirausaha perbengkelan otomotif merupakan pemusatan pikiran, keinginan, perasaan dan perhatian yang besar untuk melaksanakan kegiatan berwirausaha perbengkelan otomotif.

1) Keingintahuan:

Adanya keingintahuan tentang kegiatan perintisan usaha perbengkelan otomotif.

2) Perasaan senang:

Mempunyai perasaan senang untuk terlibat dalam kegiatan perintisan usaha perbengkelan otomotif.

3) Berorientasi pada masa depan

Berorientasi ke masa depan terhadap apa yang dipelajari tentang kegiatan yang berhubungan dalam berwirausaha perbengkelan otomotif.

4) Kesungguhan

Memiliki kesungguhan untuk terlibat dalam pengembangan minat terhadap kegiatan perintisan berwirausaha perbengkelan otomotif.

E. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, penentuan teknik pengumpulan data disesuaikan dengan permasalahan yang akan diteliti. Penulis memilih teknik pengumpulan data berupa kuesioner (angket) karena dianggap sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti dan jenis data yang diperlukan.

Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, jawaban responden adalah data yang digunakan dalam penelitian, Arikunto, S (2006:151) mengemukakan bahwa “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.


(8)

Alasan peneliti menggunakan kuesioner (angket) adalah karena keterbatasan waktu dalam penelitian, responden dapat lebih mudah dan leluasa dalam memberikan jawaban terhadap suatu pernyataan, jawaban dari responden lebih seragam, sehingga hasil angket akan lebih mudah dikelompokkan sesuai masing-masing masalah dan memudahkan dalam pengolahan data.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

a. Menginvetarisir jumlah mahasiswa yang akan menjadi responden.

b. Mencari informasi mengenai waktu yang tepat untuk penyebaran kuesioner ke responden.

c. Menyebarkan kuesioner penelitian sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan.

d. Mencatat data hasil kuesioner yang sudah diisi responden.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner (angket). Menurut Arikunto, S (2006:136) menyatakan bahwa:

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehinga lebih mudah diolah.

Instrumen penelitian ini digunakan sebagai alat bantu dalam melaksanakan penelitian, dalam penyusunan sebuah instrumen diperlukan kisi-kisi instrumen dimana kisi-kisi digunakan untuk menjabarkan konsep yang menjadi pusat perhatian dalam lingkup masalah dan tujuan penelitian ke dalam dimensi-dimensi yang dapat diukur.

Pernyataan yang disusun dalam angket didasarkan pada aspek-aspek yang berhubungan dengan variabel penelitian, yaitu hubungankerativitas dan minat berwirausaha perbengkelan otomotif. Kriteria penilaian kuesioner (angket) dengan menggunakan skala likert dengan menjabarkan variabel menjadi dimensi dimensi dapat dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur sehingga data


(9)

dijadikan titik tolak dalam pembuatan instrumen berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.

Adapun langkah-langkah dalm menyusun angket adalah sebagai berikut: 1. Menyusun kisi-kisi daftar pernyataan/pertanyaan angket

2. Merumuskan item-item pernyataan/pertanyaan dan alternative jawaban 3. Menetapkan skala pemberian skor untuk setiap item pernyataan. Alat ukur

yang digunakan dalam pemberian skor daftar pernyataan/pertanyaan mengunakan skala likert dengan ukuran ordinal seperti pada tabel 3.2 dan tabel 3.3.

Cara penilaian kuesioner dengan mengacu pada skala likert berdasarkan masing-masing variabel yang diukur, dapat dilihat di bawah ini:

a. Jawaban instrument penelitian yang berkenan dengan pernyataan-pernyataan kreativitas berwirausaha.

Tabel 3.2

Skala Penilaian Instrumen Kreativitas Berwirausaha

No Pilihan Jawaban Bobot Nilai

Positif Negatif

1 Sangat setuju 5 1

2 Setuju 4 2

3 Ragu-ragu 3 3

4 Tidak setuju 2 4

5 Sangat tidak setuju 1 5

b. Jawaban instrumen penelitian yang berkenan dengan pernyataan-pernyataan minat berwirausahaperbengkelanotomotif.

Tabel 3.3

Skala Penilaian Instrumen Minat Berwirausaha Perbengkelan Otomotif.

No Pilihan Jawaban Bobot Nilai

Positif Negatif

1 Sangat Setuju 5 1

2 Setuju 4 2

3 Ragu-ragu 3 3

4 Tidak Setuju 2 4


(10)

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan angket yang sudah digunakan dan diuji, angket kreativitas berwirausaha menggunakan angket yang dikembangkan oleh Princenton Creative Research sedangkan angket minat berwirausaha menggunakan penelitian kontribusi mata pelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif. Instrumen penelitian ini sudah diuji sehingga instrument ini tidak diperlukan pengujian kembali pada penelitian ini.

F. Pengujian Persyaratan Analisis Data 1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan sebelum pengujian hipotesis, fungsinya untuk mengetahui kondisi data apakah data berdistribusi normal atau tidak. Persyaratan untuk melakukan uji hipotesis bahwa data setiap variabel yang akan di analisis harus berdistribusi normal. Adapun langkah-langkah untuk mencari normalitas suatu data adalah sebagai berikut:

a. Membuat tabel aturan sturges dengan memperhatikan tabel dibawah ini: Tabel 3.4

Persiapan Uji Normalitas

Interval F Xin Zi Lo Li ei X2

Jumlah

b. Menentukan rentang dengan rumus R= Xa-Xb

Dimana: Xa = Data terbesar Xb = Data terkecil

c. Menentukan banyaknya kelas interval (i) dengan rumus:

i = 1+3,3 log n

dimana n = Jumlah sampel

d. Menghitung jumlah kelas interval dengan rumus:

� =


(11)

i = Banyak kelas e. Menghitung rata-rata (x) dengan rumus:

x =

dimana: fi = Jumlah frekuensi

xi = Data tengah-tengah dalam interval

f. Menghitung standar deviasi (S) dengan rumus:

= � −

2 � (� −1)

g. Tentukan batas bawah kelas interval (xin) dengan rumus:

(xin) = Bb-0,5

dimana Bb= batas bawah interval

h. Hitung nilai Zi untuk setiap batas bawah kelas interval dengan rumus:

= � −

i. Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan pada kolom Lo. Harga xidan xn selalu diambil nilai peluang 0,5000.

j. Hitung luas tiap kelas interval, isikan pada kolom Li, contoh Lo1-Lo2

k. Hitung frekuensi harapan dengan rumus: ei = Li. Σfi

l. Hitung nilai X2 untuk tiap kelas interval dan jumlahkan dengan rumus:

2 =

2

m. Lakukan interpolasi pada tabel X2 untuk menghitung p-value.

n. Kesimpulan kelompok data berdistribusi normal jika p-value > α = 0,05

(Siregar S, 2004:87)

2. Uji Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk meramalkan (memprediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Analisis ini didasari oleh hubungan fungsional atau sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Maka dalam penelitian ini, dengan analisis regresi dapat


(12)

mengetahui apakah ada hubungankreativitas berwirausaha (X) dengan minat berwirausaha perbengkelan otomotif (Y). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :

= + (Siregar S, 2004:197)

Keterangan:

ŷ = Minat Berwirausaha

X = Kreativitas Berwirausaha a = Nilai konstanta y jika x = 0

b =Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Dengan rumus a dan b sebagai berikut:

=

.

=

�. . − .

� 2 2 (Siregar S, 2004:199)

G. Pengujian Hipotesis 1. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis asosiatif (hubungan), untuk menguji hipotesis ini menggunakan teknik korelasi. Terdapat berbagai macam teknik korelasi, yaitu korelasi pearson product moment (r), korelasi rasio (η), korelasi Spearman rank (ρ) dan lain sebagainya. Penggunaan korelasi tersebut tergantung data yang dikorelasikan, untuk data jenis interval maka korelasi yang digunakan adalah korelasi pearson product moment.

a. Analisis Koefesien Korelasi

Koefisien korelasi merupakan suatu alat statistik yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel agar dapat menentukan tingkat hubungan antar variabel-variabel. Untuk nilai kolerasi product momen, digunakan rumus sebagai berikut:

=

n.( xiyi )−( xi ) .( yi )


(13)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara varibel x dan y

xi = Skor tiap item soal yi = Skor total seluruh item n =Jumlah responden Σxy = Jumlah perkalian xy

Harga koefisien korelasi (rxy) yang diperoleh, diinterpretasikan pada tabel indeks

korelasi di bawah ini:

Tabel 3.5

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat kuat

(Sugiyono, 2010:257) b. Uji Keberartian Regresi Sederhana

Pemeriksaan keberartian regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa koefisien regresi b sama dengan nol (tidak berarti) melawan hipotesis tandingan bahwa koefisien arah regresi tidak sama dengan nol. Kriteria uji keberartian persamaan regresi menggunakan uji ANOVA dengan sebagai berikut:

Jika nilai F-hitung> F-tabel maka persamaan regresi berarti pada αyang

dipilih. Jika sebaliknya maka persamaan regresi tidak berarti.

Jika nilai Sig.(p-value) < 0.05 maka persamaan regresi berarti, jika sebaliknya maka persamaan regresi tidak berarti.

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut: 1. Membuat tabel bantu perhitungan ANOVA


(14)

Tabel 3.6

Tabel Bantu Perhitungan ANOVA

Sumber dk JK JKR F

Regresi (a) Regresi (a/b) Residu Total Tuna Cocok Galat (E) 1 k-1 n-k n k-2 n-k =1 � 2 = . − . /� = − 2 � = −

= 2 �

2

��

2 =

/(�−1) 2 =

/(�−�)

2 =

�−2

2= /(�−�) 2 2 �2 2

(Siregar S, 2004:208) Keterangan:

k = jumlah bariabel dalam analisi regresi

K = Banyaknya kelompok data yi, karena nilai xi yang sama, jika tidak ada

nilai xi yang sama, maka tidak ada galat (error sebab kelompok xi).

2. Menentukan rumusan hipotesis H0 dan Ha

H0: ρ = 0 : Tidak ada hubungan variabel Xterhadap variabel Y.

Ha: ρ > 0 : Ada hubungan variabel X terhadap variabel Y.

3. Menetukan uji statistika yang sesuai.

Untuk menentukan nilai uji F di atas adalah:

a. Menentukan Jumlah Kuadrat Regresi dengan rumus :

= − 2 = . − . (Siregar S, 2004:204)

b. Menentukan Jumlah Kuadrat Residu dengan rumus :

= 2−( )2

� − ( ) (Siregar S, 2004:206) c. Menentukan varian koefisien regresi korelasi a dan b

2 =

(�−1) 2 =

(�−�) (Siregar S, 2004:208)

d. Menghitung nilai F dengan rumus: � =

2 2

4. Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel F dengan derajat kebebasan untuk db1 = k-1 dan db2 = n – k.


(15)

5. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria pengujian: Jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0.

c. Menguji Signifikan Koefesien Korelasi Rumusan hipotesis H0 dan Ha

H0: ρ = 0 : Tidak ada hubungan variabel Xterhadap variabel Y.

Ha: ρ> 0 : Ada hubungan variabel X terhadap variabel Y.

Adapun rumus yang digunakan adalah rumus uji statistik t-student:

=

�−2

1− 2 (Sugiyono, 2010:257)

Keterangan : t = Uji signifikan r = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden uji coba

Setelah didapat nilai t-student, kemudian dikonsultasikan dengan t-tabel. Apabila thitung> ttabel,maka hipotesis diterima dengan derajat kebebasan dk = n – 2.


(1)

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan angket yang sudah digunakan dan diuji, angket kreativitas berwirausaha menggunakan angket yang dikembangkan oleh Princenton Creative Research sedangkan angket minat berwirausaha menggunakan penelitian kontribusi mata pelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif. Instrumen penelitian ini sudah diuji sehingga instrument ini tidak diperlukan pengujian kembali pada penelitian ini.

F. Pengujian Persyaratan Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan sebelum pengujian hipotesis, fungsinya untuk mengetahui kondisi data apakah data berdistribusi normal atau tidak. Persyaratan untuk melakukan uji hipotesis bahwa data setiap variabel yang akan di analisis harus berdistribusi normal. Adapun langkah-langkah untuk mencari normalitas suatu data adalah sebagai berikut:

a. Membuat tabel aturan sturges dengan memperhatikan tabel dibawah ini: Tabel 3.4

Persiapan Uji Normalitas

Interval F Xin Zi Lo Li ei X2

Jumlah

b. Menentukan rentang dengan rumus R= Xa-Xb

Dimana: Xa = Data terbesar Xb = Data terkecil

c. Menentukan banyaknya kelas interval (i) dengan rumus: i = 1+3,3 log n

dimana n = Jumlah sampel

d. Menghitung jumlah kelas interval dengan rumus:

� =


(2)

i = Banyak kelas e. Menghitung rata-rata (x) dengan rumus:

x =

dimana: fi = Jumlah frekuensi

xi = Data tengah-tengah dalam interval

f. Menghitung standar deviasi (S) dengan rumus:

= � −

2 � (� −1)

g. Tentukan batas bawah kelas interval (xin) dengan rumus:

(xin) = Bb-0,5

dimana Bb= batas bawah interval

h. Hitung nilai Zi untuk setiap batas bawah kelas interval dengan rumus:

= � −

i. Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan pada kolom Lo. Harga xidan xn selalu diambil nilai peluang 0,5000.

j. Hitung luas tiap kelas interval, isikan pada kolom Li, contoh Lo1-Lo2

k. Hitung frekuensi harapan dengan rumus: ei = Li. Σfi

l. Hitung nilai X2 untuk tiap kelas interval dan jumlahkan dengan rumus:

2 =

2

m. Lakukan interpolasi pada tabel X2 untuk menghitung p-value.

n. Kesimpulan kelompok data berdistribusi normal jika p-value > α = 0,05 (Siregar S, 2004:87)

2. Uji Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk meramalkan (memprediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Analisis ini didasari oleh hubungan fungsional atau sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Maka dalam penelitian ini, dengan analisis regresi dapat


(3)

mengetahui apakah ada hubungankreativitas berwirausaha (X) dengan minat berwirausaha perbengkelan otomotif (Y). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :

= + (Siregar S, 2004:197)

Keterangan:

ŷ = Minat Berwirausaha X = Kreativitas Berwirausaha a = Nilai konstanta y jika x = 0

b =Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Dengan rumus a dan b sebagai berikut:

=

.

=

�. . − .

� 2 2 (Siregar S, 2004:199)

G. Pengujian Hipotesis

1. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis asosiatif (hubungan), untuk menguji hipotesis ini menggunakan teknik korelasi. Terdapat berbagai macam teknik korelasi, yaitu korelasi pearson product moment (r), korelasi rasio (η),

korelasi Spearman rank (ρ) dan lain sebagainya. Penggunaan korelasi tersebut tergantung data yang dikorelasikan, untuk data jenis interval maka korelasi yang digunakan adalah korelasi pearson product moment.

a. Analisis Koefesien Korelasi

Koefisien korelasi merupakan suatu alat statistik yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel agar dapat menentukan tingkat hubungan antar variabel-variabel. Untuk nilai kolerasi product momen, digunakan rumus sebagai berikut:

=

n.( xiyi )−( xi ) .( yi )


(4)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara varibel x dan y

xi = Skor tiap item soal yi = Skor total seluruh item n =Jumlah responden Σxy = Jumlah perkalian xy

Harga koefisien korelasi (rxy) yang diperoleh, diinterpretasikan pada tabel indeks

korelasi di bawah ini:

Tabel 3.5

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat kuat

(Sugiyono, 2010:257)

b. Uji Keberartian Regresi Sederhana

Pemeriksaan keberartian regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa koefisien regresi b sama dengan nol (tidak berarti) melawan hipotesis tandingan bahwa koefisien arah regresi tidak sama dengan nol. Kriteria uji keberartian persamaan regresi menggunakan uji ANOVA dengan sebagai berikut:

Jika nilai F-hitung> F-tabel maka persamaan regresi berarti pada αyang

dipilih. Jika sebaliknya maka persamaan regresi tidak berarti.

Jika nilai Sig.(p-value) < 0.05 maka persamaan regresi berarti, jika sebaliknya maka persamaan regresi tidak berarti.

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut: 1. Membuat tabel bantu perhitungan ANOVA


(5)

Tabel 3.6

Tabel Bantu Perhitungan ANOVA

Sumber dk JK JKR F

Regresi (a) Regresi (a/b) Residu Total Tuna Cocok Galat (E) 1 k-1 n-k n k-2 n-k =1 � 2 = . − . /� = − 2 � = −

= 2 �

2

��

2 =

/(�−1) 2 =

/(�−�)

2 =

�−2

2= /(�−�) 2 2 �2 2

(Siregar S, 2004:208) Keterangan:

k = jumlah bariabel dalam analisi regresi

K = Banyaknya kelompok data yi, karena nilai xi yang sama, jika tidak ada

nilai xi yang sama, maka tidak ada galat (error sebab kelompok xi).

2. Menentukan rumusan hipotesis H0 dan Ha

H0: ρ = 0 : Tidak ada hubungan variabel Xterhadap variabel Y.

Ha: ρ > 0 : Ada hubungan variabel X terhadap variabel Y.

3. Menetukan uji statistika yang sesuai.

Untuk menentukan nilai uji F di atas adalah:

a. Menentukan Jumlah Kuadrat Regresi dengan rumus :

= − 2 = . − . (Siregar S, 2004:204)

b. Menentukan Jumlah Kuadrat Residu dengan rumus :

= 2−( )2

� − ( ) (Siregar S, 2004:206)

c. Menentukan varian koefisien regresi korelasi a dan b

2 =

(�−1)

2 =

(�−�) (Siregar S, 2004:208)

d. Menghitung nilai F dengan rumus: � =

2 2

4. Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel F dengan derajat kebebasan untuk db1 = k-1 dan db2 = n – k.


(6)

5. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria pengujian: Jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0.

c. Menguji Signifikan Koefesien Korelasi

Rumusan hipotesis H0 dan Ha

H0: ρ = 0 : Tidak ada hubungan variabel Xterhadap variabel Y.

Ha: ρ> 0 : Ada hubungan variabel X terhadap variabel Y.

Adapun rumus yang digunakan adalah rumus uji statistik t-student:

=

�−2

1− 2 (Sugiyono, 2010:257)

Keterangan : t = Uji signifikan r = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden uji coba

Setelah didapat nilai t-student, kemudian dikonsultasikan dengan t-tabel. Apabila thitung> ttabel,maka hipotesis diterima dengan derajat kebebasan dk = n – 2.