Pengaruh pemberian akut jus wortel (Daucus carota L.) pada tikus jantan Wistar : kajian terhadap organ hati dan aktivitas alanin aminotransferase - USD Repository

  

PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota L.)

PADA TIKUS JANTAN WISTAR : KAJIAN TERHADAP ORGAN HATI

DAN AKTIVITAS ALANIN AMINOTRANSFERASE

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Novianti NIM : 06 8114 107

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

  

PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota L.)

PADA TIKUS JANTAN WISTAR : KAJIAN TERHADAP ORGAN HATI

DAN AKTIVITAS ALANIN AMINOTRANSFERASE

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Novianti NIM : 06 8114 107

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

  HALAMAN PERSETUJUAN PENGARUH PEMBERIAN A PADA TIKUS JANTAN DAN AKTIVITAS

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus

  PADA TIKUS JANTAN WISTAR : KAJIAN TERHADAP OR

DAN AKTIVITAS ALANIN AMINOTRANSFERASE

Oleh:

  

Novianti

NIM : 068114107

Skripsi ini telah disetujui oleh

PEMBIMBING aucus carota L.)

  : KAJIAN TERHADAP ORGAN HATI ASE

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Bersukacita sabarlah dala bertekunlah

  Serakanlah segala kekuatiran memelihara kamu Tuhan Ke Hendrik, Ke Herw rsukacitalah dalam pengharapan, arlah dalam kesesakan, dan tekunlah dalam doa.

  Roma 12:12

erakanlah segala kekuatiranmu kepada -Nya, sebab Ia yang

memelihara kamu.

  1 Petrus 5:7 Kupersembahkan skripsi ini untu

  

Tuhan Yesus yang selalu menjaga, melindungi, dan

Papa dan mama, sebagai tanda kasih dan sayangku kepada kalia Ke Hendrik, Ke Herwin, dan Juliani atas doa, perhatian, dan dukungannya Daryono Thejo atas perhatian, dukungan, dan kerjas

  Teman-teman Farmasi angk’ 2006 dan Almamaterku

  Nya, sebab Ia yang

  1 Petrus 5:7 n skripsi ini untuk:

  , melindungi, dan membimbing ku ngku kepada kalian dan dukungannya dan kerjasamanya dan Almamaterku

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMI PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMI PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Novianti Nomor Mahasiswa Nomor Mahasiswa : 068114107

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

PENGARUH PEMBERIAN PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus aucus carota L.)

PADA TIKUS JANTAN JANTAN WISTAR : KAJIAN TERHADAP OR TERHADAP ORGAN HATI

DAN AKTIVITAS ALANIN AMINOTRANSFER ALANIN AMINOTRANSFERASE

  Dengan demikian, saya demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, hak untuk untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, ibusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan mempublikasikannya kepentingan akademis tanpaperlu meminta izin meminta izin dari saya maupun memberikan royalt royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Demikian pernyataan ini ya Dibuat di Yogyakarta Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 19 Desember

  19 Desember 2009 Yang menyatakan ( Novianti )

  

PRAKATA

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Akut Jus Wortel (Daucus carota L.) pada Tikus Jantan Wistar: Kajian terhadap Organ Hati dan Aktivitas Alanin Aminotransferase”. Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi.

  Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, terutama kepada:

  1. Ibu Rita Suhandi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan pengarahan demi tercapainya penyusunan skripsi ini.

  3. Ibu drh. Renny Kusumastuti M.P selaku Dosen Pendamping dalam pengamatan histopatologi yang telah menyediakan waktu dan memberikan banyak masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

  4. Ibu Phebe Hendra M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

  5. Bapak Dr. C.J. Soegihardjo, Apt., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

  6. Mama, Papa, Ke Hendrik, Ke Herwin, dan Juliani yang selalu memberi semangat dan dukungan yang penuh bagi penulis.

  7. Daryono Thejo kerjasamanya selama ini.

  8. Mas Parjiman, Mas berkerja di laboratorium.

  9. Pius dan Thomas yang telah membantu selama bekerja di laboratorium.

  10. Riana, teman-teman membantu penulis selama ini.

  11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu Penulis menyadari bahw kesalahan dan kekurangan. saran dan kritik dari penulis berharap skripsi pengetahuan.

  Thejo yang telah membantu dalam suka dan duka kerjasamanya selama ini.

  Parjiman, Mas Heru, dan Mas Kayat yang telah membantu berkerja di laboratorium.

  Pius dan Thomas yang telah membantu selama bekerja di laboratorium. teman kost Flourent, yang telah memberikan saran membantu penulis selama ini.

  Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan tik dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. berharap skripsi ini dapat berguna bagi pembaca dan perkembangan dan duka serta atas telah membantu selama Pius dan Thomas yang telah membantu selama bekerja di laboratorium. memberikan saran dan selalu ini masih banyak terjadi mengharapkan adanya skripsi ini. Akhir kata, dan perkembangan ilmu

  Penulis Novianti

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan menyatakan dengan sesungguhnya skripsi yang saya yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah

  Yogyakarta, 20 November 2009 November 2009 Penulis Penulis

  Novianti Novianti

  

INTISARI

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh akut jus wortel terhadap histopatologi hati, aktivitas Alanin Aminotransferase (ALT), dan melihat korelasi antara hasil pengamatan histopatologi organ hati dengan aktivitas ALT.

  Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Tiga puluh ekor tikus jantan Wistar, berat 100-200 gram, umur 60-90 hari dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negative. Kelompok ini diberi air minum 25 ml/kgBB. Kelompok II-V sebagai diberi jus wortel dengan dosis berturut-turut 1,094 g/kgBB, 2,188 g/kgBB, 4,375 g/kgBB dan 8,750 g/kgBB. Konsentrasi jus wortel adalah 35%. Penelitian ini mengamati perubahan berat badan, gejala klinis, jumlah tikus yang mati, histopatologi hati, dan aktivitas ALT. Aktivitas ALT pra perlakuan dan rasio organ hati dianalisis menggunakan Shapiro-Wilk kemudian dilanjutkan dengan

  

One Way ANOVA atau Kruskall Wallis. Aktivitas ALT pra dan pasca perlakuan

  dibandingkan dengan uji paired t-test. Aktivitas ALT hari ke-1 dan ke-14 pasca perlakuan dibandingkan dengan unpaired t-test. Perubahan berat badan dianalisis menggunakan Two Way ANOVA.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa jus wortel tidak menyebabkan kematian subjek uji (LD semu >8,750 g/kgBB). Pemberian jus wortel tidak

  50

  menimbulkan gejala toksik. Pengamatan histopatologi hati menunjukkan bahwa jus wortel menyebabkan perubahan struktural sel hati seperti radang akut polimorfonuklear (PMN) dan nekrosis. Jus wortel tidak menyebabkan perubahan aktivitas ALT. Aktivitas ALT tidak berkorelasi dengan kerusakan sel hati dalam penelitian ini.

  Kata kunci : Wortel, Daucus carota L., LD

  50 , histopatologi hati, aktivitas ALT

  

ABSTRACT

  The purpose of this research is to know the acute effect of carrot juice on liver histopathology, Alanine Aminotransferase (ALT) activity, and the correlation between liver histopathology and ALT activity.

  The research was a true experimental with random one way research. Thirty male rats of Wistar strain, weighty 100-200 grams and age 60-90 days were divided randomly in five group of dosage. The first group was a negative control group. This group was treated with drinking water 25 ml/kgBW. Then II-V group were treated with carrot juice in each dosage 1,094 g/kgBW, 2,188 g/kgBW, 4,375 g/kgBW and 8,750 g/kgBW. Concentration of carrot juice was 35%. The research observed the change of body weight, clinical symptoms, the amount of dead rat, liver histopathology and ALT activity. The ALT activity before treatment and liver’s ratio were analyzed with Shapiro-Wilk and then continued with One Way ANOVA or Kruskall Wallis. ALT activity before and after

  st

  treatment were compared with paired t-test. ALT activity at the 1 day and the

  th

  14 day after treatment were compared with unpaired t-test. The change of body weight was analyzed with Two Way ANOVA.

  The result showed that carrot juice did not cause death in experimental subject (pseudo LD

  50 >8,750 g/kgBW). Carrot juice treatment did not make any

  toxic symptoms. The observation of liver’s histopathology showed that carrot juice caused structural changes at liver cell, such as PMN acute inflammation and necrosis. Carrot juice did not cause change of ALT activity. The ALT activity did not have any correlation with liver cell damage in this research.

  Keywords: Carrot, Daucus carota L., LD , liver histopathology, ALT activity

  

50

  

DAFTAR ISI

  halaman HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ... ................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... vi PRAKATA................................................................................................... vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... ix

  INTISARI .................................................................................................... x

  

ABSTRACT................................................................................................... xi

  DAFTAR ISI................................................................................................ xii DAFTAR TABEL........................................................................................ xvii DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xxiii

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang .....................................................................................

  1 1. Permasalahan .............................................................................

  3 2. Keaslian penelitian.....................................................................

  3

  3. Manfaat ......................................................................................

  7 a. Manfaat teoritis ....................................................................

  7 b. Manfaat praktis ....................................................................

  7 B. Tujuan Penelitian ...................................................................................

  7 BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA A. Toksisitas Akut ......................................................................................

  8 1. Kondisi efek toksik ..........................................................................

  9 2. Mekanisme aksi efek toksik.............................................................

  10 3. Wujud efek toksik ............................................................................

  11 4. Sifat efek toksik ...............................................................................

  12 5. Kekerabatan dosis respon ................................................................

  13 6. Gejala efek toksik ............................................................................

  15 7. Median Lethal Dosage (LD ) .........................................................

  17

  50 B. Wortel (Daucus carota L.).....................................................................

  18 1. Sistematika tanaman ................................................................... ...

  18 2. Cultivar ............................................................................................

  18 3. Sinonim ........................................................................................ .

  20 4. Penelaahan pustaka ..........................................................................

  20 a. Deskripsi ....................................................................................

  20 b. Kandungan kimia .......................................................................

  20 c. Khasiat .......................................................................................

  20 5. Keterangan lain ................................................................................

  21 C. Beta Karoten ..........................................................................................

  21

  D. Hati ........................................................................................................

  25 1. Definisi.............................................................................................

  25 2. Mikroskopi hati ................................................................................

  25 3. Komponen penyusun .......................................................................

  27 a. Enzim .........................................................................................

  27 b. Bilirubin .....................................................................................

  28 c. Protein ........................................................................................

  28 4. Fungsi...............................................................................................

  28 5. Pengamatan makroskopi ..................................................................

  29 6. Jenis kerusakan hati .........................................................................

  29 a. Radang Polimorfonuklear (PMN)..............................................

  29 b. Degenerasi..................................................................................

  30 c. Perlemakan hati (Steatosis)........................................................

  31 d. Nekrosis hati ..............................................................................

  31 e. Kolestatis....................................................................................

  32 f. Sirosis.........................................................................................

  33 E. ALT........................................................................................................

  33 F. Landasan Teori.......................................................................................

  35 G. Hipotesis ................................................................................................

  36 BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...........................................................

  37

  B. Variabel dan Definisi Operasional.........................................................

  37 1. Variabel penelitian ...........................................................................

  37 a. Variabel bebas............................................................................

  37 b. Variabel tergantung....................................................................

  37 c. Variabel pengacau terkendali.....................................................

  37 2. Variable pengacau tak terkendali....................................................

  37 3. Definisi operasional .........................................................................

  38 C. Bahan atau Materi Penelitian ..................................... ...........................

  38 D. Alat atau Instrument Penelitian..............................................................

  39 E. Tata Cara Penelitian.............................................. .................................

  39 1. Determinasi tanaman wortel (Daucus carota L.) ............................

  39 2. Pengelompokan hewan uji ...............................................................

  39 3. Penanganan hewan uji......................................................................

  40 4. Orientasi penetapan konsentrasi jus wortel (Daucus carota L.) ......

  40 5. Orientasi penetapan dosis jus wortel (Daucus carota L.)................

  40 6. Pemejanan jus wortel (Daucus carota L.) .......................................

  41 7. Pengamatan ......................................................................................

  41 8. Pengambilan darah dan pengukuran ALT .......................................

  42 9. Pengambilan dan pemeriksaan hispatologi .....................................

  43 F. Analisis Hasil ................................................. .......................................

  43 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Determinasi Tanaman Wortel (Daucus carota L.) ................................

  45 B. Pengelompokan Hewan Uji ...................................................................

  46

  C. Penangan Hewan Uji..............................................................................

  46 D. Penetapan Konsentrasi Jus Wortel (Daucus carota L.) .........................

  47 E. Penetapan Dosis Jus Wortel (Daucus carota L.) ...................................

  47 F. Pengamatan Gejala Klinis......................................................................

  48 G. Penentuan LD 50 ................................................................................. ....

  50 H. Pemeriksaan Makroskopi Organ Hati Tikus Jantan Setelah Pemberian Jus Wortel (Daucus carota L.)...............................................................

  50 I. Pemeriksaan Histopatologi Organ Hati Tikus Jantan Setelah Pemberian Jus Wortel (Daucus carota L.) ............................................

  51 J. Pemeriksaan ALT Tikus Jantan Setelah Pemberian Jus Wortel (Daucus carota L.).................................................................................

  65 K. Rasio Berat Organ Hati Tikus Jantan Setelah Pemberian Jus Wortel (Daucus carota L.).................................................................................

  70 L. Perubahan Berat Badan Tikus Jantan Setelah Pemberian Jus Wortel (Daucus carota L.).................................................................................

  72 M. Asupan Pakan dan Minum Tikus Jantan Setelah Pemberian Jus Wortel (Daucus carota L.).....................................................................

  73 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................

  76 B. Saran ......................................................................................................

  76 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

  78 LAMPIRAN.................................................................................................

  84 BIOGRAFI PENULIS ................................................................................. 109

  

DAFTAR TABEL

  halaman Tabel I. Gejala klinis dalam uji ketoksikan akut.....................................

  15 Tabel II. Klasifikasi ketoksikan suatu senyawa .......................................

  17 Tabel III. Hasil pengamatan gejala klinis..................................................

  49 Tabel IV. Jumlah tikus jantan yang mati (% respon) selama 24 jam setelah perlakuan .......................................................................

  50 Tabel V. Keadaan makroskopi organ hati tikus jantan setelah perlakuan

  51 Tabel VI. Gambaran histopatologis hati tikus jantan akibat pemejanan jus wortel (Daucus carota L.) ...................................................

  61 Tabel VII. Aktivitas ALT tikus jantan Wistar sebelum perlakuan .............

  65 Tabel VIII. Aktivitas ALT tikus jantan Wistar hari ke-1 setelah perlakuan.

  66 Tabel IX. Aktivitas ALT tikus jantan Wistar hari ke-14 setelah perlakuan ...................................................................................

  67 Tabel X. Perbandingan hasil pengukuran aktivitas ALT tikus jantan

  Wistar sebelum perlakuan, hari ke-1, dan hari ke-14 setelah perlakuan ...................................................................................

  68

  

DAFTAR GAMBAR

  halaman Gambar 1. Foto purple dragon carrot (a), purple haze carrot (b), dan solar yellow carrot (c) ............................................................

  19 Gambar 2. Foto Chantenay carrot (a), Danvers carrot (b), Imperator carrot (c), dan Nantes carrot (d)..............................................

  19 Gambar 3. Stru 22 ktur β-karoten ....................................................................

  ●

  Gambar 4. Penangkapan radikal peroksil (ROO ) oleh

  23 β-karoten ............ Gambar 5. Perlemakan organ hati..............................................................

  31 Gambar 6. Kerja GPT di otot dan hati .......................................................

  34 Gambar 7. Indikasi infeksi cacing .............................................................

  51 Gambar 8. Foto mikroskopi organ hati tikus jantan normal setelah pemberian air minum Aqua 25 ml/kgBB dengan pengecatan Hematoksilin-Eosin (HE), perbesaran 400x. Keterangan : (1) hepatosit; (2) sinusoid; (3) vena sentralis; (4) sel Kupffer .......

  52 Gambar 9. Foto mikroskopi organ hati tikus jantan hemorrhage (a) dan degenerasi hidrofik (b) setelah pemberian air minum Aqua 25 ml/kgBB dengan pengecatan HE, perbesaran 400x. Keterangan : (1) hepatosit; (2) sinusoid; (3) vena sentralis .....

  53 Gambar 10. Foto mikroskopi organ hati tikus jantan yang mengalami degenerasi hidrofik (a) multifokal setelah pemberian air minum Aqua 25 ml/kgBB dengan pengecatan HE, perbesaran 100x. Keterangan : (1) vena sentralis.......................................

  53

  Gambar 11. Foto mikroskopi organ hati tikus jantan yang mengalami degenerasi hidrofik (a) dan nekrosis (b) setelah pemberian jus wortel 1,094 g/kgBB dengan pengecatan HE, perbesaran 400x. Keterangan : (1) hepatosit; (2) sinusoid; (3) vena sentralis ....................................................................................

  54 Gambar 12. Foto mikroskopi organ hati tikus jantan yang mengalami radang akut PMN (a) setelah pemberian jus wortel 1,094 g/kgBB dengan pengecatan HE, perbesaran 400x. Keterangan : (1) hepatosit; (2) sinusoid; (3) vena sentralis .....

  55 Gambar 13. Foto mikroskopi organ hati tikus jantan yang mengalami nekrosis (a) dan timbul jaringan ikat fibroblast (b) setelah pemberian jus wortel 1,094 g/kgBB dengan pengecatan HE, perbesaran 400x. Keterangan : (1) hepatosit; (2) sinusoid ......

  56 Gambar 14. Foto mikroskopi organ hati tikus jantan yang mengalami degenerasi hidrofik (a) multifokal, nekrosis (b) multifokal, dan timbul jaringan ikat fibroblast (c) setelah pemberian jus wortel 1,094 g/kgBB dengan pengecatan HE, perbesaran 100x. Keterangan : (1) vena sentralis.......................................

  56 Gambar 15. Foto mikroskopi organ hati tikus jantan yang mengalami nekrosis (a), degenerasi hidrofik (b), dan peradangan akut PMN (c) setelah pemberian jus wortel 2,188 g/kgBB dengan pengecatan HE, perbesaran 400x. Keterangan : (1) hepatosit; (2) sinusoid...............................................................................

  57

  Gambar 16. Foto mikroskopi organ hati tikus jantan yang mengalami nekrosis (a) difus dan peradangan PMN (b) setelah pemberian jus wortel 2,188 g/kgBB dengan pengecatan HE, perbesaran 100x. Keterangan : (1) vena porta; (2) arteria hepatika ....................................................................................

  58 Gambar 17. Foto mikroskopi organ hati tikus jantan yang mengalami nekrosis (a), degenerasi hidrofik(b), dan hemorrhage (c) setelah pemberian jus wortel 4,375 g/kgBB dengan pengecatan HE, perbesaran 400x. Keterangan : (1) hepatosit; (2) sinusoid...............................................................................

  59 Gambar 18. Foto mikroskopi organ hati tikus jantan yang mengalami nekrosis (a) difus dengan jaringan ikat fibroblast (b), dan degenerasi hidrofik (c) multifokal, serta hemorrhage (d) setelah pemberian jus wortel 4,375 g/kgBB dengan pengecatan HE, perbesaran 100x. Keterangan : (1) vena porta

  59 Gambar 19. Foto mikroskopi organ hati tikus jantan yang mengalami nekrosis (a) dan degenerasi hidrofik (b) setelah pemberian jus wortel 8,750g/kgBB dengan pengecatan HE, perbesaran 400x. Keterangan : (1) hepatosit; (2) vena sentralis ................

  60 Gambar 20. Konversi 64 β-karoten menjadi vitamin A.................................... Gambar 21. Grafik batang aktivitas ALT sebelum perlakuan. Keterangan:

  Kontrol negatif (Aqua 25 ml/kgBB); D1 = Dosis 1 (Jus

  Wortel (JW) 1,094 g/kgBB); D2 = Dosis 2 (JW 2,188 g/kgBB); D3 = Dosis 3 ( JW 4,375 g/kgBB); dan D4 = Dosis 4 (JW 8,750 g/kgBB) ...............................................................

  65 Gambar 22. Grafik batang aktivitas ALT pada hari pertama setelah perlakuan. Keterangan: Kontrol negatif (Aqua 25 ml/kgBB); D1 = Dosis 1 (Jus Wortel (JW) 1,094 g/kgBB); D2 = Dosis 2 (JW 2,188 g/kgBB); D3 = Dosis 3 ( JW 4,375 g/kgBB); dan D4 = Dosis 4 (JW 8,750 g/kgBB) ............................................

  66 Gambar 23. Grafik batang aktivitas ALT pada hari ke-14 setelah perlakuan. Keterangan: Kontrol negatif (Aqua 25 ml/kgBB); D1 = Dosis 1 (Jus Wortel (JW) 1,094 g/kgBB); D2 = Dosis 2 (JW 2,188 g/kgBB); D3 = Dosis 3 ( JW 4,375 g/kgBB); dan D4 = Dosis 4 (JW 8,750 g/kgBB) ............................................

  67 Gambar 24. Grafik batang aktivitas ALT pada hari ke-0, hari ke-1 dan hari ke-14. Keterangan: Kontrol negatif (Aqua 25 ml/kgBB); D1= Dosis 1 (Jus Wortel (JW) 1,094 g/kgBB); D2 = Dosis 2 (JW 2,188 g/kgBB); D3 = Dosis 3 ( JW 4,375 g/kgBB); dan D4 = Dosis 4 (JW 8,750 g/kgBB). Warna biru= hari ke-0; warna hijau= hari ke-1; dan warna abu-abu= hari ke-14 .........

  69 Gambar 25. Grafik batang rasio organ hati hari pertama setelah perlakuan.

  Keterangan: Kontrol negatif = Aqua 25 ml/kgBB; Dosis 1 = Jus Wortel (JW) 1,094 g/kgBB; Dosis 2 = JW 2,188 g/kgBB;

  Dosis 3 = JW 4,375 g/kgBB; dan Dosis 4 = JW 8,750 g/kgBB .....................................................................................

  71 Gambar 26. Grafik batang rasio organ hati reversibilitas pada hari ke-14 setelah perlakuan. Keterangan: Kontrol negatif (Aqua 25 ml/kgBB); Dosis 1 = Jus Wortel (JW) 1,094 g/kgBB); Dosis 2 = JW 2,188 g/kgBB; Dosis 3 = JW 4,375 g/kgBB); dan Dosis 4 = JW 8,750 g/kgBB ....................................................

  72 Gambar 27. Selisih perubahan berat badan per hari per kelompok perlakuan. Keterangan: Kontrol negatif (Aqua 25 ml/kgBB); Dosis 1 = Jus Wortel (JW) 1,094 g/kgBB); Dosis 2 = JW 2,188 g/kgBB; Dosis 3 = JW 4,375 g/kgBB); dan Dosis 4 = JW 8,750 g/kgBB ....................................................................

  73 Gambar 28. Selisih perubahan jumlah pakan per hari per kelompok perlakuan. Keterangan: Kontrol negatif (Aqua 25 ml/kgBB); Dosis 1 = Jus Wortel (JW) 1,094 g/kgBB); Dosis 2 = JW 2,188 g/kgBB; Dosis 3 = JW 4,375 g/kgBB); dan Dosis 4 = JW 8,750 g/kgBB.....................................................................

  74 Gambar 29. Perubahan jumlah minum per hari per kelompok perlakuan.

  Keterangan: Kontrol negatif (Aqua 25 ml/kgBB); Dosis 1 = Jus Wortel (JW) 1,094 g/kgBB); Dosis 2 = JW 2,188 g/kgBB; Dosis 3 = JW 4,375 g/kgBB); dan Dosis 4 = JW 8,750 g/kgBB ..........................................................................

  74

  

DAFTAR LAMPIRAN

  88 Lampiran 11. Foto proses pembedahan .......................................................

  94 Lampiran 18. Analisis statistik selisih berat badan pasca perlakuan ............

  93 Lampiran 17. Analisis statistik berat badan pra perlakuan ...........................

  92 Lampiran 16. Pengamatan gejala klinis dosis 4 Jus Wortel 8,750 g/kgBB ..

  91 Lampiran 15. Pengamatan gejala klinis dosis 3 Jus Wortel 4,375 g/kgBB ..

  90 Lampiran 14. Pengamatan gejala klinis dosis 2 Jus Wortel 2,188 g/kgBB ..

  89 Lampiran 13. Pengamatan gejala klinis dosis 1 Jus Wortel 1,094 g/kgBB ..

  88 Lampiran 12. Pengamatan gejala klinis kontrol negatif Aqua 25 ml/kgBB .

  87 Lampiran 10. Foto pengambilan sampel darah.............................................

  Halaman Lampiran 1. Penentuan dosis dari konsentrasi............................................

  87 Lampiran 9. Foto tata cara pemberian kode................................................

  86 Lampiran 8. Kondisi pemeliharaan tikus ....................................................

  86 Lampiran 7. Foto cara penimbangan pakan ................................................

  85 Lampiran 6. Foto blender ...........................................................................

  85 Lampiran 5. Foto jus wortel konsentrasi 35% dan 4,376% ........................

  84 Lampiran 4. Foto umbi wortel yang digunakan..........................................

  84 Lampiran 3. Perhitungan pemberian volume pada tikus.............................

  84 Lampiran 2. Konversi dari dosis terendah ke konsetrasi terendah .............

  95 Lampiran 19. Analisis statistik aktivitas ALT pra perlakuan ....................... 100 Lampiran 20. Analisis statistik aktivitas ALT pasca perlakuan H1.............. 101

  Lampiran 21. Analisis statistik aktivitas ALT pasca perlakuan H14............ 102 Lampiran 22. Analisis statistik aktivitas ALT pra perlakuan dan pasca perlakuan H1 .......................................................................... 103 Lampiran 23. Analisis statistik aktivitas ALT pra perlakuan dan pasca perlakuan H14 ........................................................................ 104 Lampiran 24. Berkas pemeriksaan histopatologi.......................................... 105 Lampiran 25. Konversi dari dosis tikus ke dosis manusia............................ 108

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan bahan alam untuk pengobatan secara tradisional menjadi

  pilihan pertama bagi masyarakat untuk menyembuhkan penyakit. Penggunaan bahan alam dalam pengobatan biasanya menggunakan takaran yang tidak tentu, misalnya segenggam, seruas, sebatang, helai, sejumput, yang sulit dipastikan jumlahnya. Penggunaan obat tradisional yang tidak pasti ini dapat menimbulkan efek samping dalam penggunaannya dalam pengobatan. Penggunaan takaran yang lebih pasti dalam satuan gram akan mengurangi kemungkinan terjadinya efek samping dari obat tradisional karena batas antara obat dan racun dalam obat tradisional sangat tipis (Sari, 2006).

  Wortel merupakan salah satu jenis sayuran yang digunakan untuk konsumsi, pengobatan, maupun keperluan yang lain (Rukmana, 1995). Dalam masyarakat, wortel dikonsumsi sebagai makanan dan minuman (dalam bentuk jus maupun sari). Menurut penelitian yang telah dilakukan, wortel dapat digunakan sebagai obat anti inflamasi (Hapsari, 2003), analgesik (Putra, 2003), dan sebagai hepatoprotektif (Nuraeni, 2003). Karena dapat digunakan sebagai hepatoprotektif maka wortel juga dimungkinkan memiliki aktivitas dalam membunuh sel normal sehingga menimbulkan efek toksik. Di dalam wortel terdapat kandungan beta karoten yang berfungsi sebagai antioksidan. Di sisi lain, karotenoid dapat berperan sebagai prooksidan, yang dimodulasi oleh Fe dalam jaringan. Ditemukan bahwa kadar Fe dalam hepar tikus yang diberi senyawa karotenoid ternyata lebih tinggi (Winarsi, 2007). Menurut Halliwell dan Gutteridge (1990), Fe dapat meningkatkan kadar radikal bebas oksi endogenus melalui reaksi Fenton. Dalam kondisi yang terkena intensitas cahaya yang tinggi dan kadar oksigen yang tinggi, beta karoten akan mengalami autooksidasi. Produk oksidasi dari beta karoten adalah apo 8, 10, 12, dan 14-karotenal yang apabila tidak segera dinetralkan oleh antioksidan lain seperti tokoferol dan vitamin C, dapat menginisiasi kerusakan sel seperti neolpasma (Null, 2000).

  Konsumsi beta karoten berlebih dapat meningkatkan mortalitas dengan resiko relatif 1,06 (Bjelakovic, Nikolova, Gluud, Simonetti, & Gluud, 2007).

  Berbeda dengan pernyataan sebelumnya, menurut penelitian yang lain, beta karoten dapat mengurangi resiko terjadinya kanker.

  Hati merupakan organ penting dalam metabolisme dan ekskresi, yang bertugas dalam proses detoksifikasi. Hati merupakan organ yang sangat rentan karena posisinya dalam sirkulasi cairan badan. Sebagian besar toksin masuk ke dalam saluran gastrointestinal, dan setelah diserap toksin dibawa oleh vena portae ke hati (Lu, 1995). Karena fungsi hati sebagai organ ekskresi sangat berhubungan erat dengan darah maka kondisi hati biasanya dapat diketahui melalui pengujian sampel darah melalui pengukuran aktivitas Alanin Aminotrasnferase (ALT). ALT merupakan suatu enzim yang hanya ditemukan di hepatosit. Ketika suatu sel mengalami kerusakan, enzim akan menyebar dan masuk ke dalam darah. Peningkatan aktivitas ALT secara drastis menunjukkan bahwa hati mengalami kerusakan akut. Karena hal tersebut, maka selanjutnya dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh pemberian akut jus wortel (Daucus carota L.) pada tikus jantan Wistar: kajian terhadap organ hati dan aktivitas Alanin Aminotransferase.

  1. Permasalahan

  Dari latar belakang, timbul permasalahan yang menarik untuk diteliti lebih dekat, yaitu: a. Bagaimana gejala, wujud, sifat dan mekanisme efek toksik jus wortel (Daucus

  carota L.)?

  b. Berapa LD jus wortel (Daucus carota L.)?

  50

  c. Bagaimana pengaruh akut jus wortel (Daucus carota L.) terhadap keadaan histopatologi organ hati tikus jantan Wistar ? d. Bagaimana pengaruh akut jus wortel (Daucus carota L.) terhadap aktivitas

  ALT tikus jantan Wistar ?

  e. Bagaimana korelasi antara hasil pengamatan histopatologi organ hati dengan aktivitas ALT ?

  2. Keaslian penelitian

  Dari pustaka yang ditemukan, telah banyak pengujian terhadap wortel baik dalam bentuk jus maupun sari.

  a. Antaraksi Sari Wortel (Daucus carota L.) – Parasetamol : Kajian Terhadap Kehepatotoksikan dan Kinerja Toksikokinetika Parasetamol pada Tikus (Wijoyo, 2001) Pra perlakuan sari wortel efektif dalam menggeser kinerja farmakokietika parasetamol. Semakin tinggi dosis sari wortel maka kecepatan pembentukan metabolit merkapturat semakin dominan. b. Daya Antiinflamasi Infusa Umbi Wortel (Daucus carota L.) pada Mencit Jantan (Hapsari, 2002) Infusa Umbi Wortel memiliki daya anti inflamasi pada mencit jantan.

  c. Efek Hepatoprotektif Air Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.) terhadap Mencit Jantan yang Terinduksi CCl

  4 (Nuraeni, 2003)

  Dosis efektif air perasan umbi wortel pada mencit 20 gram terinduksi CCl

  4

  sebesar 12,189 ml/kgBB. Efek hepatoprotektif ditandai dengan menurunnya aktivitas ALT dan menurunnya derajat kerusakan sel hati mencit akibat induksi CCl 4 .

  d. Efek Analgesik Air Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.) pada Mencit Putih Betina (Putra, 2003) Air perasan umbi wortel memiliki efek analgesic pada mencit putih betina yang ditunjukkan dengan adanya penurunan persen geliat.

  e. Efek Hepatoprotektif Kombinasi Jus Wortel (Daucus carota L.) dan Apel Hijau (Pyrus malus L.) Pada Mencit Jantan yang Terinduksi Parasetamol (Widyaningrum, 2004) Kombinasi Jus wortel dan apel dengan perbandingan 1:2 merupakan kombinasi yang mampu memberikan efek hepatoprotektif yang paling baik.

  f. Efek Hepatoprotektif Sari Umbi Wortel (Daucus carota L.) pada Tikus Jantan Terinduksi Parasetamol : Kajian terhadap Lama masa Praperlakuan (Wijoyo, 2004) Membuktikan bahwa sari wortel selama 6 hari efektif memberikan efek hepatoprotektif pada tikus yang terinduksi parasetamol. g. Daya Analgesik Kombinasi Jus Wortel (Daucus carota L.) dan Apel Hijau (Pyrus malus L.) Pada Mencit Betina (Berchmans, 2005) Kombinasi jus yang dibuat adalah 1:1 untuk 100 ml. Kombinasi jus ini yang memiliki daya analgesik yang paling optimum.

  h. Kombinasi Sari Wortel (Daucus carota L.) dan Tomat (Lycopersicon

  lycopersicum) sebagai Hepatoprotektor Mencit Terinduksi Parasetamol

  (Febriyana, 2005) Kombinasi sari wortel dan tomat memiliki efek hepatoprotektif. Kombinasi yang paling baik, yaitu dengan perbandingan 1:1. i. Pengaruh Pra Perlakuan Beta Karoten secara Per Oral terhadap Aktivitas

  Glutation S Transferase Hati Tikus Menggunakan Substrat 1 Kloro 2, 4

  Dinitobenzen (Prasojo, 2005) Pemberian beta karoten secara per oral meningkatkan aktivitas Glutation S Transferase hati. j. Pengaruh Perlakuan Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.) secara

  Subkronis terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Jantan dan Betina (Mayana, 2006) Spektrum efek toksik pada hepar tikus jantan dan betina akibat pemberian perasan umbi wortel adalah hiperemi multifokal, hemorrhage, dan degenerasi melemak. k. Pengaruh Perlakuan Beta Karoten secara Per Oral terhadap Aktivitas

  Glutation S Transferase Kelas MU Hati Tikus dengan Substrat 1,2 Dikloro 4

  Nitrobenzen (Suteja, 2006)

  Perlakuan beta karoten secara per oral dapat meningkatkan aktivitas glutation

  S transferase kelas MU. Glutation S transferase kelas MU merupakan antioksidan alami yang ada di dalam tubuh.

  l. Toksisitas Akut Sari Wortel (Daucus carota L.) Kajian terhadap Organ Lambung, Ginjal, dan Hati pada Mencit Putih Betina Galur Balb/c (Karlina, 2009) LD

  50 semu>16,7 ml/kgBB. Terjadi radang pada lambung dan ginjal yang bersifat terbalikan, serta nekrosis pada organ hati (24 jam setelah perlakuan).

  Terjadi peningkatan aktivitas ALT yang bermakna tetapi tidak untuk kadar kreatinin serum. m. Pengaruh Pemberian Akut Jus Wortel (Daucus carota L.) Pada Tikus Jantan

  Wistar: Kajian terhadap Organ Ginjal dan Kadar Kreatinin Serum (Thejo,

  2009) Ginjal mengalami hemorrhage, nekrosis tubulus dan glomerulus, namun tidak mematikan (LD

  50 semu>8,750 g/kgBB). Kadar kreatinin tidak menunjukkan adanya perubahan yang bermakna dan tidak berkorelasi dengan kondisi ginjal.

  Namun, sejauh pengetahuan peneliti, belum ada penelitian tentang pengaruh pemberian akut jus wortel (Daucus carota L.) pada tikus jantan Wistar: kajian terhadap organ hati dan aktivitas Alanin Aminotransferase.

3. Manfaat penelitian

  a. Manfaat teoritis Mendapat data-data ilmiah yang berguna untuk pengembangan penggunaan jus wortel dalam pengobatan dan dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian lain yang berhubungan dengan jus wortel.

  b. Manfaat praktis Jus wortel dapat berkembang menjadi salah satu cara pengobatan alami dengan biaya yang murah serta memiliki batas keamanan yang terjamin.

B. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini betujuan untuk : 1. Mengetahui gejala, wujud, sifat dan mekanisme efek toksik jus wortel.

  2. Mengetahui LD

  50 jus wortel.

  3. Mengetahui pengaruh akut jus wortel terhadap keadaan histopatologi organ hati tikus jantan Wistar.

  4. Mengetahui pengaruh akut jus wortel terhadap aktivitas ALT tikus jantan Wistar.

  5. Mengetahui korelasi antara hasil pengamatan histopatologi organ hati dengan aktivitas ALT.

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Toksisitas Akut Uji toksisitas akut merupakan uji toksisitas dengan pemberian suatu

  senyawa pada hewan uji pada suatu saat. Toksisitas akut dinyatakan sebagai LC

  50

  (Median Lethal Concentrasion), LD

  50 (Median Lethal Dose) atau TLM (Toleran

Limit Median) yaitu besar kadar atau dosis yang dalam kondisi spesifik dapat

menyebabkan kematian setengah jumlah populasi dalam jangka waktu tertentu.

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol 50% daun jarong (Stachytarpheta indica (l.) vahl.) terhadap aktivitas alanin aminotransferase dan aspartate aminotransferase pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 3 106

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol 90% daun jarong (Stacytarpheta indica vahl.) terhadap kadar alanin aminotransferase dan aspartat aminotransferase pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 133

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang dekokta Daun Tempuyung (Sonchus arvensis L.) terhadap aktivitas AST-ALT pada tikus jantan Galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.

3 7 127

Efek hepatoprotektif jangka panjang infusa daun tempuyung (sonchus arvensis l.) terhadap aktivitas alanin aminotransferase dan aspartate transaminase pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

1 3 130

Pengaruh ekstrak air herba putri malu terhadap LD50, aktivitas dan indeks organ pada tikus jantan sebagai penunjang uji toksisitas akut - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 8

Pengaruh pemberiaan jus umbi wortel (Daucus carota,L.) terhadap perubahan kadar kolesterol total dan trigliserida tikus putih jantan - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 40

Efek Hepatoprotektif infusa daun ceplikan [Reullia tuberosa L.] pada mencit jantan terinduksi karbon tetraklorida [CCL] : kajian terhadap aktivitas serum alanin aminotransferase - USD Repository

0 0 100

Efek analgesik jus umbi wortel [Daucus carota L.] pada mencit putih betina - USD Repository

1 2 107

Pengaruh pemberian air barkarbonasi terhadap profil farmakokinetika parasetamol pada tikus putih jantan - USD Repository

0 1 195

Pengaruh pemberian akut jus wortel (Daucus carota L.) pada tikus jantan Wistar : kajian terhadap organ ginjal dan kadar kreatinin serum - USD Repository

0 0 134