HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MANAJEMEN KONFLIK SECARA KONSTRUKTIF PADA KARYAWAN COFFEE SHOP DI SLEMAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN
MANAJEMEN KONFLIK SECARA KONSTRUKTIF PADA
KARYAWAN COFFEE SHOP DI SLEMAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
Sony Hendarto Munindro
NIM : 019114120
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN
MANAJEMEN KONFLIK SECARA KONSTRUKTIF PADA
KARYAWAN COFFEE SHOP DI SLEMAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
Sony Hendarto Munindro
NIM : 019114120
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
M OTTO
Waktu ibarat pohon rindang yang berbuah lebat. Beberapa
orang berebut untuk mendapatkan buahnya, sementara
sebagian lainnya menunggu jatuhnya buah dibawah. Ada juga
yang duduk dibawahnya untuk berteduh, dan ada sebagian
lagi yang berlalu begitu saja tanpa peduli. (Iwa K)Fa'ina ma'al 'usri yusran, sesudah kesulitan akan datang kemudahan
(Alam Nasrah: 6) Don't forget just pretends, time of sorrow soon will end. It's not so easy (Dramagods, Something about You)After years of expensive education. A car full of books and anticipation.
I'm an expert on Shakespeare and that's a hell of a lot. But the world
don't need scholars as much as I thought. (Jamie Cullum, Twentysomething)Hidup seseorang takkan pernah berarti, sebelum dia berhasil memperjuangkan
sesuatu. (Dr. Martin Luther King. Jr) Life for nothing, or die for something (John Rambo, Rambo IV)Jazz is a mental attitude rather than a style. It uses a certain process of the mind
expressed spontaneously through some musical instrument. I'm concerned
with retaining that process.(Billy Evans)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kupersembahkan Karya S ederhana ini un tuk:
Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, yang telah melimpahkan segala Rahmat,
Hidayah, nikmat dan inspirasi yang takkan pernah terhitung dari kelahiran
hingga kematianku kelak
Bapakku, Eddy Munindro, Mamah, Venny Hendrastuti
Tidak ada balasan yang sebanding jika aku diminta untuk membalas segala
yang telah kalian berikan padaku dari kecil hingga sampai saat ini, takkan
pernah cukup, sungguh sebuah karunia besar, seluruh usaha kalian untukku.
I love you forever.. :')
Saudaraku, Ninuk, Ciput, Unggul, Keke, Aufa, yang telah mengingatkanku,
membantuku dalam suka dan duka, lifes like rock, keep struggling!
Semua guru dan dosen, yang telah menanamkan berbagai macam ideologi
dalam otak ini, hingga pada akhirnya aku membuktikan manisnya gula... Kalian
lah yang membukakan cakrawala, mengenalkanku tentang pengetahuan dan
kebenaran
WAP, seseorang yang selalu hadir dalam kegundahan hati. “...” (speechless)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN
MANAJEMEN KONFLIK SECARA KONSTRUKTIF PADA KARYAWAN
COFFEE SHOP DI SLEMAN
Sony Hendarto Munindro
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Coffee shop sebagai tempat bernaungnya karyawan, menciptakan interaksiantar individu didalamnya. Perbedaan latar belakang di antara karyawan
membentuk persepsi dan pola pikir, sehingga dalam interaksi sosial para
karyawan cenderung terjadi perbedaan pendapat, kegagalan komunikasi, dan
konflik. Dengan kecerdasan emosional, karyawan diharapkan bisa mengelola
konflik yang terjadi secara konstruktif.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional
dan manajemen konflik secara konstruksif pada karyawan coffee shop di Sleman.
Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan yang positif antara kecerdasan
emosional dan manajemen konflik secara konstruktif pada karyawan coffee shop
di Sleman. Arah hubungannya adalah semakin tinggi kecerdasan emosional maka
semakin tinggi manajemen konflik secara konstruktif, sebaliknya semakin rendah
kecerdasan emosional semakin rendah manajemen konflik secara konstruktifnya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Subjek penelitian adalah
karyawan coffee shop yang tersebar di berbagai tempat di Sleman. Subjek
penelitian ini adalah mahasiswa yang bekerja part-time, berjumlah 64 orang.
Penelitian ini menggunakan Skala Kecerdasan Emosional dan Skala Manajemen
Konflik secara Konstruktif. Diperoleh reliabilitas alat ukur sebesar 0,938 untuk
skala Kecerdasan Emosional, dan 0,923 untuk skala Manajemen Konflik secara
Konstruktif.Hasil analisis data menyatakan bahwa sebaran data normal dan memiliki
korelasi linier. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi
Product Moment dari Pearson melalui program SPSS for windows versi 13.00,
dengan taraf signifikansi 0,05 (1 ekor), diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar
0,505 dengan probabilitas 0,000 (p < 0,05). Artinya ada hubungan positif yang
signifikan antara kecerdasan emosional dan manajemen konflik secara konstruktif
pada karyawan coffee shop di Sleman.
Kata Kunci: Kecerdasan Emosional, Manajemen Konflik secara Konstruktif,
Karyawan, Coffee ShopPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE CORRELATION BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE AND
CONSTRUCTIVE CONFLICT MANAGEMENT OF COFFEE SHOP
EMPLOYEES ON SLEMAN
Sony Hendarto Munindro
Faculty of Psychology
Sanata Dharma University
Yogyakarta
Coffee shop as work place, giving social interaction to employees inside.Differences between employees forming perception, so an social interaction
sometimes they put on confrontation, and conflict. With emotional intelligence,
employee should managed conflict with constructive approach.The purpose this study as to examining the correlation between emotional
intelegence and constructive conflict management of coffee shop employees on
Sleman. The research hypothesis was there is a positive correlation between
emotional intelligence and constructive conflict management of coffee shop
employees on Sleman. The higher emotional intelligence, the higher constructive
conflict management. On the contrary, the lower emotional intelligence, the lower
constructive conflict management level.The research type was a correlation research. The subject of this research
were coffee shop employee who part-time work on coffee shops was distributed in
any place in Sleman. The subject on this research is 64 subjects. This research
using Emotional Intelligence scale and Constructive Conflict Management scale.
Reliability on Emotional Intelligence scale is 0,938, then for Constructive Conflict
Management scale obtained 0,923.The result of this study showed that the data distribution is normal and had
a linear correlation. The research data was analysis used Pearson’s product
moment through SPSS program for windows version 13.00, with significant
standard 0,05 (one-tailed). The correlation coefficient (r) was 0,505 with
probability 0,000 (p<0,05). The result means that there was a positive correlation
between emotional intelligence and constructive conflict management of coffee
shop employees on Sleman.Keywords: Emotional Intelligence, Constructive Conflict Management,
Employees, Coffee ShopPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji syukur kepada Allah SWT atas berkah dan rahmatNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan antara Kecerdasan
Emosional dan Manajemen Konflik secara Konstruktif pada Karyawan Coffee
Shop di Sleman. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Psikologi. Penulis menyadari adanya berbagai
permasalahan dan kendala yang muncul saat melaksanakan dan menyusun
penelitian ini. Proses penulisan ini dari awal sampai akhir sangat banyak
melibatkan kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si sebagai Dekan, dosen wali. Terima kasih atas bimbingan dan bantuannya selama ini.
2. Ibu Sylvia Carolina MYM, S.Psi., M.Si sebagai Kaprodi Fakultas
Psikologi USD. Terima kasih atas nasihat dan motivasinya selama ini.
3. Bapak V. Didik Suryo Hartoko, S.Psi., M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi. Terima kasih untuk bantuan dan bimbingan yang amat singkat dan sungguh berarti.
4. Ibu Dr. Tjipto Susana, M.Si sebagai dosen penguji skripsi. Terima kasih banyak untuk bantuan, masukan, dan revisi selama dan setelah ujian skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kasih untuk bantuan, masukan, dan revisi selama dan setelah ujian skripsi.
6. Segenap kru Sekretariat, laboratorium, dan ruang baca Fakultas Psikologi USD, Mas Gandung, Mbak Nanik, Mas Doni, Mas Muji, Pak Gik. Terima kasih untuk segala hospitality dan bantuan yang telah diberikan selama menjadi mahasiswa di Fakultas Psikologi ini.
7. Semua dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan pengetahuan dan kebijaksanaan selama 8 tahun ini.
8. Orang tuaku, Eddy Munindro dan Venny Hendrastuti. Terima kasih telah mendukung dengan sepenuh hati anak laki-lakimu ini, dengan keringat dan cucuran air mata. Akhirnya aku bisa mewujudkan impian kalian menjadi manusia seutuhnya. I Love You All... :)
9. Saudaraku, Ninuk, Ciput, Unggul, Keke, dan Aufa (welcome in the world, my cousin). Yang ikut mendoakan keberhasilanku ini. Secepatnya kita akan segera berkumpul lagi.
10. Teman-teman penghabisan di Psikologi. Mira, Anas, Dessy, Aris, Seto, Dion, Silva, Jelly, Rini, Gibon, Aconk dan yang belum disebutkan.
Akhirnya, kita bisa keluar dari “neraka” ini. Hahahahaha....
11. Sahabat-sahabatku, Anita, Yayack, Adi, Carlo Deny, Rini, Drian, Een, Adrie, Maria, Mayang, Shela, Ul2, Handung, dan masih banyak lagi lainnya, Terima kasih untuk doa dan dukungannya. I miss you all, d'you missed me?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kasih untuk doannya. Kapan kita sing a song hyuk??
13. The best friend, Mira. Makasih mie, untuk segala motivasi, dukungan, doanya selama ini.
14. Brexia Anwar “Awank” Baihaqi, Thanks dab untuk inspirasinya “with honours”. 150 hari menjelang deadline...
15. Klaten homebase, Anggie, devid, Tya... Weh, sanji saiki lulus!! Sanjingan wis dadi wong saiki!! Alhamdulillah.
16. Teman TK yang masih tersisa, Ibnu “Jhonny Saizhoku” Purwo Nuriman.
Jon, sekarang aku lulus lho... Makasih buat pinjeman propertinya :D
17. Sahabat selama di Jogja, Vendy Widyanto. Maturnuwun, untuk segala dukungan dan bantuannya, segala kesalahan mohon dimaafkan.
18. Riantri Suwasono dan Tony Widagdo di Gorontalo. Sukses bro ning perantauan!
19. Ronny “Awank” Matuda, dan semua kru Bjong Coffee Shop. Mas, aku saiki wis dadi tukang insinyur. Bjong is de best lah pokokmen :)
20. Fitri, Alaf, Michael, Inung, Indra, Galih, sebagai “mata-mata” di tiap coffee shop. Terimakasih untuk bantuan “ilegal”nya menyebarkan skala penelitian ini dari “belakang”. Terimakasih sudah membantu konspirasiku.
21. Teman-teman kost “wisma 240”, ayik, edo, galih, wawan, ian, risal, edo, andika, ikbal, pak aris, ari, indra, candra, roy, unggul, dito, bapak ibu kost, dan semua teman yang belum disebutkan. Terimakasih untuk dukungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Senang tinggal bersama kalian disini...
22. Mbah google... mbah sudah memberikan berbagai macam kebijaksanaan, pengetahuan, dan sebuah dunia tanpa batas, di mana segala sesuatu bisa didapatkan hanya dengan memasukan kata kunci dalam kotak search. Harus saya akui, bahwa mbah lah yang sebenarnya menjadi dosen pembimbing skripsi saya :D
23. statistikpsikologi.blogspot.com. Blog statistiknya pak agung. Terimakasih untuk tutorial SPSSnya, asumsi linear, korelasi, regresi, uji T, uji normalitas, komolgorov smirnov, dll
24. Teman-teman blogger di blogspot, wordpress, multiply, terimakasih untuk inspirasinya. Pendidikan dan pengetahuan sekarang tak lagi harus dengan bangku sekolahan.
25. Pak Rudi “Momo” Muliyono, Hipnoterapis. Terimakasih pak, untuk terapinya pada tanggal 19 Januari 2009. Efeknya, saya selalu mendapatkan apa yang saya perjuangkan. Hingga saya berhasil membuktikan, bahwa pikiran adalah energi terbesar di alam semesta ini, ternyata Tuhan adalah Mental energy itu sendiri. Manusia adalah ciptaan terbaik berdasarkan CitraNya.
26. OCers dimanapun kalian berada. Kalian telah memberikan inspirasi paling ekstrim... Overclock otak!! Otakku kini bekerja pada frekuensi 4.8 Ghz, setara dengan core 2 quad extreme!!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kamu lah, skripsi ini berawal dan berakhir. Terimakasih kekasih elektronikku...
28. Seluruh karyawan coffee shop dimanapun kalian berada. Upah kalian besar di sorga. Semoga dengan berhasilnya skripsiku ini, kalian juga mendapatkan reward dari manajer masing-masing berupa kenaikan upah, hahahaha...
29. Persaudaraan Mason. Inspirasi terbesar akan Tuhan, manusia adalah
ciptaan terbaik berdasarkan CitraNya. We'll the Creator on little scale.
30. My true love, WAP. 'til I realized, life meant to be... I love you more than all :'( 31. Dan semua pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu...
Terimakasih atas segala bantuannya...
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, sehingga
kritik dan saran akan penulis terima dengan terbuka. Akhir kata, semoga tulisan
ini bermanfaat bagi pembaca.Yogyakarta, Oktober 2009 Hormat Saya, Sony Hendarto Munindro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii
MOTTO....................................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....................................................... vi
ABSTRAK.................................................................................................. vii
ABSTRACT................................................................................................ viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH................ ix
KATA PENGANTAR.................................................................................. x
DAFTAR ISI............................................................................................... xv
DAFTAR TABEL....................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xix
Bab I Pendahuluan......................................................................................1 A. Latar Belakang................................................................................
1 B. Rumusan Masalah...........................................................................
5 C. Tujuan Penelitian............................................................................
5 D. Manfaat Penelitian..........................................................................
5 Bab II Tinjauan Pustaka..............................................................................
7 A. Kecerdasan Emosional...................................................................
7
1. Pengertian Kecerdasan Emosional............................................
7
2. Aspek-aspek Kecerdasan Emosional.........................................
8
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional......
11 B. Manajemen Konflik secara Konstruktif.........................................
13
1. Pengertian Konflik...................................................................
13
2. Konflik Kerja pada Karyawan..................................................
15
3. Pengertian Manajemen Konflik................................................
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Gaya Manajemen Konflik........................................................
16
5. Aspek-aspek Manajemen Konflik secara Konstruktif..............
18 C. Karyawan Coffee Shop.................................................................
19
1. Pengertian Coffee Shop.............................................................
19
2. Pengertian Karyawan................................................................
21 D. Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Manajemen
Konflik secara konstruktif pada Karyawan Coffee Shop di
Sleman...........................................................................................
22 E. Hipotesis Penelitian........................................................................
25 Bab III Metodologi Penelitian...................................................................
26 A. Jenis Penelitian...............................................................................
26 B. Identifikasi Variabel Penelitian......................................................
26 C. Definisi Operasional Variabel Penelitian.......................................
26
1. Kecerdasan Emosional..............................................................
26
2. Manajemen Konflik secara Konstruktif....................................
28 D. Subjek Penelitian............................................................................
29 E. Metode dan Alat Pengumpulan Data..............................................
30
1. Skala Kecerdasan Emosional....................................................
31
2. Skala Manajemen Konflik secara Konstruktif..........................
32 F. Validitas dan Reliabilitas.................................................................
33
1. Validitas.....................................................................................
33
2. Analisis Aitem...........................................................................
34
3. Reliabilitas.................................................................................
34 G. Metode Analisis Data.....................................................................
35 H. Prosedur Penelitian.........................................................................
35 I. Uji Coba Alat Penelitian..................................................................
36
1. Skala Kecerdasan Emosional.....................................................
36 a) Analisis Aitem..................................................................
37 b) Reliabilitas.......................................................................
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Skala Manajemen Konflik secara Konstruktif...........................
40 a) Analisis Aitem..................................................................
40 b) Reliabilitas.......................................................................
42 Bab IV Pelaksanaan dan Hasil Penelitian...................................................
43 A. Pelaksanaan Penelitian...................................................................
43 B. Hasil Penelitian..............................................................................
44
1. Deskripsi Hasil Penelitian.........................................................
44
2. Hasil Uji Asumsi.......................................................................
47 a) Uji Normalitas..................................................................
47 b) Uji Linearitas....................................................................
48
3. Hasil Uji Hipotesis.....................................................................
49 C. Pembahasan....................................................................................
50 Bab V Kesimpulan dan Saran.....................................................................
53 A. Kesimpulan....................................................................................
53 B. Keterbatasan Penelitian..................................................................
54 C. Saran..............................................................................................
54 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
57 LAMPIRAN................................................................................................
60
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14
39
48
47
46
44
42
41
40
39
Skor Jawaban pada Skala Kecerdasan Emosional dan
Manajemen Konflik secara Konstruktif.....................................
38
33
32
31
Penyebaran Aitem Skala Manajemen Konflik secara
Konstruktif Sebelum Uji Coba..................................................
Penyebaran Aitem Skala Manajemen Konflik secara
Konstruktif Setelah Uji Coba.....................................................
Penyebaran aitem skala Manajemen Konflik secara Konstruktif
untuk penelitian...........................................................................
Deskripsi Data Penelitian............................................................
Kriteria Kategorisasi Tingkat Kecerdasan Emosional.................
Kriteria Kategorisasi Tingkat Manajemen Konflik secara
Konstruktif...................................................................................
Uji Normalitas.............................................................................
Uji Linearitas...............................................................................
Penyebaran Aitem Skala Kecerdasan Emosional Sebelum Uji
Coba............................................................................................
Penyebaran Aitem Skala Kecerdasan Emosional Setelah Uji
Coba............................................................................................
Penyebaran aitem Skala Kecerdasan Emosional untuk
penelitian.....................................................................................
Blue Print Skala Kecerdasan Emosional....................................
Blue Print Skala Manajemen Konflik secara Konstruktif..........
49 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A Lampiran B Lampiran C Lampiran D Lampiran E Lampiran F
Skala Penelitian (Sebelum Uji Coba)................................ Tabulasi Uji Coba.............................................................. Uji Validitas dan Reliabilitas............................................. Skala Penelitian (Setelah Uji Coba).................................. Tabulasi Penelitian............................................................. Uji Normalitas, Uji Linearitas, Uji Hipotesis....................
60
61
62
63
64
65 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi sebagai suatu sistem terdiri dari komponen-komponen
(subsistem) yang saling berkaitan atau saling tergantung (interdependence) satu
sama lain dan dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu (Kast &
Rosenzweigh dalam Robbins, 1996). Dalam proses interaksi antara suatu
subsistem dengan subsistem lainnya tidak ada jaminan akan selalu terjadi
kesesuaian atau kecocokan antara individu pelaksananya. Setiap saat ketegangan
dapat saja muncul, baik antar individu maupun antar kelompok dalam organisasi.
Banyak faktor yang melatarbelakangi munculnya ketidakcocokan atau
ketegangan, antara lain: sifat-sifat pribadi yang berbeda, perbedaan kepentingan,
kegagalan komunikasi, perbedaan nilai, dan sebagainya. Perbedaan-perbedaan
inilah yang akhirnya membawa individu ke dalam suasana konflik.Memasuki tahun 2007, perkembangan coffee shop di Yogyakarta meningkat
pesat. Coffee shop menjadi sebuah tempat alternatif lain bagi mereka yang
menginginkan suasana santai tanpa alkohol, dengan menu utama kopi (“Warung
Kopi Kian Menjamur di Jogja”, 2007). Coffee shop sebagai sebuah
kecenderungan baru kehidupan di Yogyakarta telah memberikan sebuah warna
baru dalam kewirausahaan, di mana memberikan peluang bisnis dan kesempatan
kerja.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Coffee shop sebagai sebuah perusahaan mempekerjakan karyawan sebagai
motor penggerak usaha mereka. Coffee shop sebagai tempat bernaungnya
karyawan, menciptakan interaksi antar individu didalamnya. Perbedaan latar
belakang di antara karyawan membentuk persepsi dan pola pikir, sehingga dalam
interaksi sosial para karyawan cenderung terjadi perbedaan pendapat, kegagalan
komunikasi, dan konflik.Konflik sebagai bagian dari proses sosial melibatkan individu atau
kelompok, dimana segala yang berhubungan dengan usaha pencapaian tujuan
hampir dipastikan akan selalu berhadapan dengan berbagai pertentangan atau
konflik yang melibatkan antar kelompok (Miyarso, 2004). Konflik yang terjadi
dalam interaksi sosial antar karyawan coffee shop merupakan konflik
interpersonal, walaupun tidak menutup kemungkinan terjadi konflik antar
kelompok (gap) dalam keseluruhan total karyawan.Dampak terjadinya konflik menurut Soekanto (1990) antara lain adalah
bertambahnya solidaritas dalam kelompok, retaknya kesatuan, perubahan
kepribadian para individu, munculnya akomodasi, dominasi, dan takluknya salah
satu pihak. Dampak tersebut tentunya mempengaruhi kinerja karyawan dan
kelangsungan hidup perusahaan, dalam hal ini coffee shop.Konflik interpersonal mempengaruhi emosi pihak-pihak yang terlibat,
sehingga tidak jarang perasaan atau emosi lebih cenderung meluap saat konflik
terjadi, dalam hal ini marah. Marah, keadaan emosional yang tidak stabil
cenderung memperburuk keadaan setelah konflik. Hubungan interpersonal di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antara pihak-pihak yang terlibat semakin buruk, hal ini tentunya akan
mempengaruhi kinerja dan stabilitas perusahaan.Sebagai contoh dalam lingkungan coffee shop, konflik cenderung terjadi
akibat kegagalan komunikasi dan sikap kurang hormat salah satu karyawan
terhadap karyawan lain, dimana karyawan ini merasa memiliki kemampuan yang
lebih, sehingga menjadi sombong dan memandang rendah karyawan lain.
Hasilnya, pekerjaan yang seharusnya dilakukan berkelompok (team work), pada
akhirnya berjalan sendiri-sendiri, dan hubungan antar pihak-pihak yang terlibat
kian renggang, karena tidak ada kepedulian untuk membuat keadaan menjadi
lebih baik. Berdasarkan fenomena tersebut, konflik yang tidak terselesaikan, atau
tidak berakhir secara menang-menang mengakibatkan produktivitas menurun, dan
hubungan antar karyawan menjadi renggang.Menurut sumber yang didapat dari pengelola coffee shop, konflik yang
terjadi pada karyawan coffee shop cenderung merupakan konflik interpersonal.
Konflik terjadi antara karyawan satu dengan lainnya, akibat dari ketidakcocokan
individu, sehingga pada akhirnya konflik ini menyebabkan pihak yang kalah,
merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk keluar dari coffee shop. Kondisi
seperti ini hampir ditemukan dalam setiap coffee shop yang diteliti. Konflik
merupakan bagian dari suatu proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi sosial (Soekanto, 1990).Dibutuhkan kecerdasan emosional di antara pihak-pihak yang terlibat untuk
mencapai tujuan bersama, dalam hal ini kepentingan semua pihak terpenuhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kemampuan untuk mengelola konflik secara positif, dimana semua kepentingan
pihak-pihak yang terlibat di dalamnya bisa terpenuhi disebut dengan manajemen
konflik secara konstruktif Kemampuan seseorang menangani emosi atau suasana hatinya dengan baiksehingga dapat dikelola secara efektif merupakan bagian dari kecerdasan emosi.
Salovey dan Mayer (dalam Hariwijaya, 2005; Stein & Book, 2004)
mendefinisikan bahwa kecerdasan emosi merupakan himpunan bagian dari
kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan dan emosi
baik pada diri sendiri maupun pada orang lain, memilah-milah semuanya, dan
menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan. Goleman
(1999) mengatakan bahwa tanpa kecerdasan emosi, orang tidak akan bisa
menggunakan kemampuan-kemampuan kognitif sesuai dengan potensi yang
maksimal.Individu yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, akan mampu
mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, mampu mengelola emosinya
sehingga mampu untuk menunda kepuasan atau kenikmatan sebelum tercapainya
suatu tujuan, mampu bertahan menghadapi kegagalan dan berusaha bangkit,
memiliki rasa percaya diri, sadar akan kemampuan diri, mampu menggerakkan
hasrat menuju sasaran, cermat membaca situasi sosial, serta memiliki
keterampilan untuk bekerja sama (Hariwijaya, 2005).Dari uraian di atas secara ringkas dapat dikatakan bahwa dengan kecerdasan
emosional yang tinggi, pihak-pihak yang terlibat dalam konflik bisa mengelola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan menyelesaikan konflik yang terjadi secara konstruktif. Banyaknya
pengalaman dalam interaksi sosial mengenai pengambilan keputusan berat
sebelah dalam penyelesaian konflik yang dirasa membuat sebagian pihak merasa
dikalahkan, inferior, sementara pihak yang lain merasa menang dan berkuasa,
sementara win-win solution sepertinya jarang bisa didapatkan, menjadi dasar
penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini. Maka, penulis ingin membuktikan
apakah ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosi dengan manajemen
konflik secara konstruktif, dalam hal ini pada karyawan coffee shop di Sleman.B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan yang positif antara
kecerdasan emosional dan manajemen konflik secara konstruktif pada karyawan
coffee shop di Sleman?C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang positif antara
kecerdasan emosional dan manajemen konflik secara konstruktif pada karyawan
coffee shop di Sleman.D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang hubungan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kecerdasan emosional dan manajemen konflik secara konstruktif, khususnya dalam bidang psikologi Industri dan Organisasi.
2. Secara Praktis Penelitian ini secara praktis diharapkan dapat memberikan pemahaman dan informasi bagi karyawan tentang kecerdasan emosi dalam manajemen konflik secara konstruktif, sehingga ketika terjadi konflik di antara karyawan, pengelolaan konflik akan bersifat konstruktif dan menciptakan situasi menang-menang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecerdasan Emosional
1. Pengertian Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional merujuk kepada kemampuan mengenali perasaan
diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan
kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam
berhubungan dengan orang lain (Goleman, 1999). Goleman (dalam Mutadin,
2002) mengatakan bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial
yang baik. Apabila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati
individu yang lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat
emosional yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan
sosial serta lingkungannya.Sementara Howes dan Herald (dalam Mutadin, 2002) mengatakan pada
intinya, kecerdasan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang
menjadi pintar menggunakan emosi. Pendapat yang sejalan dikemukakan Salovey
dan Mayer (dalam Hariwijaya, 2005; Stein & Book, 2004) yang mendefinisikan
kecerdasan emosi sebagai kemampuan memantau, mengenali emosi, dan
mengendalikan emosi sendiri dan orang lain, serta menggunakan emosi-emosi itu
untuk memadukan pikiran dan tindakan, sehingga membantu perkembangan
emosi dan intelektual.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cooper dan Sawaf (dalam Mutadin, 2002) mengatakan bahwa kecerdasan
emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif
menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang
manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan, untuk belajar
mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta menanggapinya
dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam interaksi sosial.Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan
emosional adalah serangkaian kemapuan dalam menerapkan kepekaan emosi
untuk mengenali perasaan diri sendiri atau orang lain dan mengelolanya dalam
berinteraksi dengan lingkungan sosial. Hal ini juga berarti menempatkan emosi
dalam porsi yang tepat dalam mengendalikan perasaan positif atau negatif,
sehingga membantu individu dalam bersosialisasi dengan orang lain dalam
lingkungan dan menyikapi masalah hidupnya.2. Aspek-aspek kecerdasan emosional
Dari berbagai teori tentang kecerdasan emosional yang ada, penulis
mengacu pada teori kecerdasan emosional milik Goleman (1999), karena dengan
jelas menyebutkan komponen tentang kecerdasan emosional.Goleman (1999) mengungkapkan bahwa kecerdasan emosi terdiri dari lima komponen atau aspek-aspek, antara lain : a. Mengenali emosi diri Kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Individu