Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. Agoesdjam Ketapang periode Juni 2008-Juni 2009 - USD Repository
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD DR. AGOESDJAM KETAPANG PERIODE JUNI 2008 - JUNI 2009 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh: Emilda Putri Pratiwi NIM : 058114074
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD DR. AGOESDJAM KETAPANG PERIODE JUNI 2008 - JUNI 2009 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh: Emilda Putri Pratiwi NIM : 058114074
THE EVALUATION OF THE UTILIZING ANTIBIOTIC AT TYPHOID
FEVER PATIENTS OF CHILDREN IN NURTURING INSTALLAION OF
DR. AGOESDJAM PUBLIC HOSPITAL IN PERIOD JUNE 2008 – JUNE 2009 SKRIPSI
Presented as Partitial Fulfilment of the Requirement
to Obtain Sarjana Farmasi (S. Farm.)
In Faculty of Pharmacy
By:
Emilda Putri Pratiwi
NIM : 058114074 Persetujuan Skripsi
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD DR. AGOESDJAM KETAPANG PERIODE JUNI 2008 - JUNI 2009
Oleh : Emilda Putri Pratiwi NIM : 058114074 Skripsi ini telah disetujui oleh :
Pembimbing Utama
Drs. Mulyono, Apt. tanggal 18 Mei 2010
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saat itu……….Masa yang sepertinya berulang namun berbeda Berada dalam kelas dengan materi kuliah yang aku anggap baru Tetapi aku merasa inilah saat pemenuhan janji atas kasih-Nya yang aku rasa tak pernah kunjung datang Perkataan-Nya bagai serasa nyata, ketika seorang dosen cantik berdiri di depan kelas dengan semangat menyala bertutur sebagai penutup akhir kuliah…………
“ Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah
mengeringkan tulang” (Ams 17 : 22)
Karena ketika ‘tulang itu terasa kering’ dan semangat itu lenyap Dia tetap mampu dan sanggup berbuat sesuatu untukku ‘hati yang gembira’ ketika aku tahu ‘Aku mampu melakukan banyak hal’Kupersembahkan karyaku yang sederhana ini untuk :
Tuhan Yesus Kristus yang menjadi kekuatan & harapanku dalam segala hal, Bunda Maria yang selalu menyertai dan memberkati setiap langkahku, Bapak dan ibuku tersayang yang tak pernah berhenti memberikan semangat, dukungan, nasehat, kasih, perhatian dan doanya,
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas
segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotika pada Pasien Anak Penderita Demam
Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni
2008 – Juni 2009” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi
pada program studi Ilmu Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan semangat, motivasi, dorongan, kritik dan saran sampai terselesaikannya
skripsi ini, terutama kepada : 1.Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dosen penguji atas segala arahan, kritik, saran dan waktunya.
2. Ibu Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt. selaku Dosen Pembimbing Akademik atas arahan, saran dan bimbingannya selama ini.
3. Bapak Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu serta memberikan bimbingan, saran, masukan, kritik dan motivasi kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
4. Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen penguji atas segala arahan, kritik,
6. Bapak drg. Joko Hartono selaku Direktur RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang yang telah berkenan memberikan kesempatan, dukungan dan motivasi kepada penulis selama penelitian.
7. Staff Rekam Medis RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang terutama Pak Iwan, Bu Jus, Pak Jack dan Bang Berli, yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan pengambilan data penelitian.
8. Staff Jamkesnas dan Jamkesda RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam melakukan penelitian.
9. Bapak Yohanes Djadjah, B.A. dan ibu Chatarina Mudjiati, orang tua penulis tercinta; atas semua doa, cinta, perhatian, motivasi dan dukungannya selama ini yang telah mampu memberi suatu kebahagiaan, warna serta inspirasi.
10. Kakak-kakak penulis : dr. Emanuel Budhi Hartoko, M.Sc., Sp.PD, dr. Margaretha Indah Wijilestari, MPH, Citra Dewi Mariana, S.T. dan Yakobus Agus Wiyono, S.T. atas doa, cinta, saran, dukungan dan motivasi yang telah kalian berikan selama ini.
11. Adek dan keponakkan penulis : Blasius Panut Nusanjaya, Yulius Pandu Nusanjaya dan Sonia Kartika Budhi Lestari yang telah memberikan doa dan
12. Keluarga Besar Komunitas Sant’ Egidio terutama teman-teman komunitas induk Roma, Yogyakarta, Padang dan Jakarta atas doa, cinta, pengalaman iman, kebersamaan pelayanan dan dukungan yang besar kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi.
13. Keluarga Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat Yogyakarta dan Bujang Dare Kayong Yogyakarta atas doa, dukungan, kebersamaan dan pengalaman dalam berorganisasi, seni dan budaya yang menjadi motivasi penulis selama ini.
14. Keluarga Besar Asrama Mahasiswi Syantikara khususnya Sr. Benedict selaku kepala asrama, teman-teman Unit 5 (Mbak Lusi, Mbak Deta, † Mbak Ningnong,
Mbak Iin, Bina, Ikke, Trisna, Weny, Maya, Cocon, Yuni dan Nora), dan teman-
teman Unit Paviliun (Didi, Kak Vina, Weny, Ophy dan Tasya) atas kebersamaan telah kita alami.15. Teman-teman Lektor dan Team Persembahan Sendratari Malam Natal 2009 Kapel Maria Bintang Samudra yang telah memberikan doa dan dukungan serta kisah yang tidak akan pernah terlupakan.
16. Teman-Teman KKN Angkatan XXXVII Kelompok 22, Dukuh Caben (Deta, Diah, Sophie, Andre, Yaya, Ditya, Datia, Jimmy dan Yoyok) atas dukungan selama persiapan dan penulisan skripsi ini.
18. Teman-teman Angkatan 2005 terutama Kelas B dan FKK 2005 Fakultas Farmasi
Sanata Dharma Yogyakarta atas cerita suka duka yang telah kita alami bersama.
19. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang juga telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih membalas semua kebaikkan yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan bagi semua pihak yang membutuhkan.Yogyakarta, Mei 2010 Penulis
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, Mei 2010 Penulis Emilda Putri Pratiwi
INTISARI
Demam tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
enterik Gram (-) yaitu Salmonella typhi. Gejala – gejala dari demam tifoid antara lain
seperti demam, nyeri kepala, nyeri perut, muntah dan mual. Penyakit ini termasuk
penyakit menular endemik yang dapat menyerang banyak orang terutama pada anak
usia sekolah dan masih merupakan masalah kesehatan di daerah tropis terutama di
negara berkembang. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penggunaan
antibiotika pada penderita demam tifoid khususnya pasien anak selama rawat inap di
RSUD dr. Agoesdjam Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009.Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimental, dengan rancangan
deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Tahap penelitian meliputi perencanaan,
analisis situasi, pengumpulan data dan evaluasi, dengan instrument penelitian berupa
lembar rekam medis pasien. Data diambil dan dianalisis berdasarkan karakteristik
demografi pasien, outcome terapi, golongan dan jenis antibiotika, dan analisis drug
related problems (DRPs) penggunaan antibiotika selama rawat inap.Hasil yang diperoleh adalah 40 kasus. Persentase berdasarkan
karakteristik demografi pasien yaitu distribusi jenis kelamin laki-laki (55%) dan
perempuan (45%); distribusi umur ≤ 1 tahun (5%), 1-5 tahun (17%), dan > 5-12 tahun(78%); distribusi diagnosa penyakit demam tifoid tanpa penyakit lain (25%) dan
diagnosa penyakit demam tifoid dengan penyakit lain (75%). Penggunaan antibiotika
selama rawat inap yaitu golongan sefalosporin generasi I (2,9%), golongan
sefalosporin generasi III (31,9%) dan golongan kloramfenikol (65,2%). Outcome
terapi pasien, lama rawat inap terbanyak pada lama perawatan 1-3 hari (52,5%),
keadaan pasien keluar rumah sakit sebanyak 39 kasus (97%) keluar rumah sakit
dengan keadaan membaik dan sebanyak 1 kasus (3%) dengan keadaan sembuh.
Identifikasi DRPs penggunaan antibiotika diperoleh 3 kasus, yang terdiri dari 4 dalam
kasus dosis kurang (10%), 2 dalam kasus dosis berlebih (5%) dan 2 dalam kasus efek
obat yang tidak diinginkan (5%).
Kata kunci : demam tifoid, antibiotika, drug related problems (DRPs)
ABSTRACT
Typhoid fever is a kind of infection disease caused by enteric bacteria
Gram (-) called Salmonella typhi. Typhoid fevers indicate are fever, pain in the head
and stomach, vomiting, and make people feel queasy. It is a kind of endemic
spreading disease that infected a lot of people especially to the children in the school
age. It is a healthy problem that happens in tropical area especially in the developing
nations. The aim of this research is to evaluate the use of antibiotic that is given to the
children who get the fever during nurturing at DR. AGOESDJAM public hospital
period June 2008 to June 2009.This research is a non-experimental research, and done with the evaluative
descriptive design and the data were obtained by retrospective method. The steps of
this research are planning, analysis of the situation, collecting data and evaluating, the
instrument of this research is medical record of the patients. The data are take and
analysis based on the patients’ demographic characteristic, therapy outcome, the kind
and the classification of antibiotic and the analysis of drug related problems (DRPs)
about the use of antibiotic while being nurturing in the hospital.The research results 40 cases. Percentage of the patients’ demographic
characteristic that boys distribution (55%) and girls distribution (45%); age
distribution ≤ 1 year (5%), 1 to 5 year (17%) and > 5 to 12 year (78%); distribution oftyphoid fever diagnose without other diseases (25%) and the distribution of typhoid
fever diagnose with other diseases (75%). The use of antibiotic while being nurturing
in the hospital are first generation of cephalosporin (2.9%), third generation of
cephalosporin (31.9%) and chloramphenicol (65.2%). Patients’ therapy outcome, the
most duration nurturing in nurturing period 1 to 3 days (52.5%), there are 39 cases
(97%) where patients leave the hospital in better condition and meanwhile there is 1
case (3%) where patient recover from the disease. There are 3 types case of identified
by DRPs in using antibiotic, 4 cases of dosage too low (10%), 2 cases of dosage too
high (5%) and 2 cases of adverse drug reaction (5%). Key words : typhoid fever, antibiotic, drug related problems (DRPs)DAFTAR ISI Hal
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii PAGE TITLE .................................................................................................. iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi PRAKATA ...................................................................................................... vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... xi
INTISARI ....................................................................................................... xii
ABSTRACT ...................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ........................................................................................... xx DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xxvi DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. xxviii
1. Permasalahan ................................................................................. 3
2. Keaslian penelitian ........................................................................ 3
3. Manfaat penelitian ......................................................................... 4
a. Manfaat teoritis ......................................................................... 4
b. Manfaat praktis ......................................................................... 5
B. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
1. Tujuan umum ................................................................................. 5
2. Tujuan khusus ................................................................................ 5
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ............................................................ 7
A. Demam Tifoid ................................................................................... 71. Epidemiologi ................................................................................. 7
2. Etiologi .......................................................................................... 7
3. Patogonesis .................................................................................... 8
4. Komplikasi .................................................................................... 8
a. Komplikasi intestinal ................................................................ 9
a. Neonatus .................................................................................... 10
b. Balita ......................................................................................... 11
c. Anak usia sekolah ..................................................................... 11
6. Pencegahan .................................................................................... 12
7. Prognosis ....................................................................................... 12
8. Diagnosis ....................................................................................... 13
9. Penatalaksanaan terapi ................................................................... 14
a. Outcome .................................................................................... 14
b. Sasaran dan tujuan terapi .......................................................... 14
c. Strategi terapi ............................................................................ 14
B. Pengobatan pada Anak ...................................................................... 17
C. Antibiotika ........................................................................................ 18
D. Drug Related Problems (DRPs) ........................................................ 19
E. SOAP (Subjective Data, Objective Data, Assessment and Plan) ...... 21
1. Subjective Data (data subyektif) ................................................... 21
4. Plan ................................................................................................ 23
F. Lama Rawat Inap ............................................................................... 23
G. Keterangan Empiris ........................................................................... 23
BAB III. METODELOGI PENELITIAN ....................................................... 24
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................ 24 B. Definisi Operasional .......................................................................... 24 C. Subyek Uji ......................................................................................... 27 D. Bahan Penelitian ............................................................................... 27 E. Lokasi Penelitian ............................................................................... 27 F. Tata Cara Penelitian ........................................................................... 281. Persiapan ........................................................................................ 28
2. Pengumpulan data ......................................................................... 28
a. Penelusuran data ........................................................................ 28
b. Pengambilan data ...................................................................... 29
3. Penyelesaian data ........................................................................... 29
4. Analisis hasil data .......................................................................... 30
G. Kesulitan Penelitian .......................................................................... 31
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 32
A. Karakteristik Demografi Pasien ........................................................ 331. Distribusi jenis kelamin ................................................................. 33
2. Distribusi umur .............................................................................. 34
3. Distribusi diagnosa penyakit ......................................................... 36
B. Profil Penggunaan Obat .................................................................... 37
1. Obat sistem gastrointestinal ........................................................... 38
2. Obat sistem pernafasan .................................................................. 38
3. Obat sistem saraf pusat .................................................................. 38
4. Hormon .......................................................................................... 39
5. Antiinfeksi ..................................................................................... 39
6. Vitamin dan mineral ...................................................................... 40
7. Nutrisi ............................................................................................ 40
1. Golongan dan jenis antibiotika ...................................................... 40
2. Cara pemberian antibiotika ............................................................ 43
D. Outcome Terapi ................................................................................. 43
1. Lama Rawat Inap ........................................................................... 43
2. Keadaan pasien keluar ................................................................... 44
E. Drug Related Problems (DRPs) ........................................................ 45
1. Dosis kurang .................................................................................. 46
2. Dosis berlebih ................................................................................ 47
3. Efek obat yang tidak diinginkan .................................................... 48
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 50
A. Kesimpulan ....................................................................................... 50 B. Saran .................................................................................................. 51DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 53
LAMPIRAN .................................................................................................... 56
BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 141
DAFTAR TABEL Hal
Tabel I Gejala – gejala Umum Penyakit Demam Tifoid ………….. 10
Tabel II Pengkategorian dan Rangkuman dari Penyebab Munculnya Drug Related Problems (DRPs) Menurut Cipolle, Strand, Morley (2004) ………………... 20Tabel III Profil Penggunaan Obat pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD dr.
Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 ……………………………………………………… 37 Tabel IV Golongan Antibiotika Pengobatan pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap
RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 ………………………………………………… 41 Tabel V Golongan dan Jenis Antibiotika Pengobatan pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap
RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 ………………………………………………… 42 Tabel VI Jenis DRPs Penggunaan Antibiotika pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 ……………………………………………………… 46
Tabel VII Kasus DRPs Dosis Kurang pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 ……………………………………………………… 47
Tabel VIII Kasus DRPs Dosis Berlebih pada Pasien Anak Penderita
Tabel IX Kasus DRPs Efek Obat yang Tidak Diinginkan pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 49
Tabel X Kajian DRPs Kasus 1 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 56 Tabel XI Kajian DRPs Kasus 2 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 58
Tabel XII Kajian DRPs Kasus 3 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 60 Tabel XIII Kajian DRPs Kasus 4 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 62
Tabel XIV Kajian DRPs Kasus 5 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 64 Tabel XV Kajian DRPs Kasus 6 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 66
Tabel XVI Kajian DRPs Kasus 7 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 68 Tabel XVII Kajian DRPs Kasus 8 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 70
Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 72 Tabel XIX Kajian DRPs Kasus 10 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 74
Tabel XX Kajian DRPs Kasus 11 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 76 Tabel XXI Kajian DRPs Kasus 12 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 78
Tabel XXII Kajian DRPs Kasus 13 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 80 Tabel XXIII Kajian DRPs Kasus 14 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 82
Tabel XXIV Kajian DRPs Kasus 15 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 84 Tabel XXV Kajian DRPs Kasus 16 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 86
Tabel XXVI Kajian DRPs Kasus 17 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 88 Tabel XXVII Kajian DRPs Kasus 18 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode
Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 92 Tabel XXIX Kajian DRPs Kasus 20 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 94
Tabel XXX Kajian DRPs Kasus 21 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 96 Tabel XXXI Kajian DRPs Kasus 22 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 98
Tabel XXXII Kajian DRPs Kasus 23 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 100 Tabel XXXIII Kajian DRPs Kasus 24 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 102
Tabel XXXIV Kajian DRPs Kasus 25 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 104 Tabel XXXV Kajian DRPs Kasus 26 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 106
Tabel XXXVI Kajian DRPs Kasus 27 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 108 Tabel XXXVII Kajian DRPs Kasus 28 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode
Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 112 Tabel XXXIX Kajian DRPs Kasus 30 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 114
Tabel XL Kajian DRPs Kasus 31 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 116 Tabel XLI Kajian DRPs Kasus 32 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 118
Tabel XLII Kajian DRPs Kasus 33 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 120 Tabel XLIII Kajian DRPs Kasus 34 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 122
Tabel XLIV Kajian DRPs Kasus 35 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 124 Tabel XLV Kajian DRPs Kasus 36 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 126
Tabel XLVI Kajian DRPs Kasus 37 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 128 Tabel XLVII Kajian DRPs Kasus 38 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode
Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 132 Tabel XLIX Kajian DRPs Kasus 40 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 134
DAFTAR GAMBAR Hal
Gambar 1 Distribusi Jenis Kelamin pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008
- – Juni 2009 ………………………………………......... 33 Gambar 2 Distribusi Umur Kelamin pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008
- – Juni 2009 ………………………………………......... 35 Gambar 3 Distribusi Diagnosa Penyakit pada Kelamin pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008
- – Juni 2009 ………………………………………......... 36 Gambar 4 Lama Perawatan Pasien Anak Penderita Demam
Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 ……………… 44 Gambar 5 Keadaan Pasien Anak Penderita Demam Tifoid Keluar di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 Berdasarkan Outcame ……………………………………………….. 45
DAFTAR LAMPIRAN Hal
Lampiran 1 Analisis SOAP ………………………………………... 57
Lampiran 2 Golongan Obat yang Digunakan Pasien Selama Rawat Inap ……………………………………………. 137 Lampiran 3 Surat Persetujuan Ijin Penelitian dari Pihak RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang ………………… 141BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Demam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang
disebabkan oleh Salmonella typhi yang masih dijumpai secara luas di berbagai negara
berkembang yang terutama terletak di daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini juga
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena penyebarannya
berkaitan erat dengan urbanisasi, kepadatan penduduk, kesehatan lingkungan, sumber
air, dan sanitasi yang buruk serta standar higiene industri pengelohan makanan yang
masih rendah (Widoyono, 2008).Besarnya angka pasti kasus demam tifoid di dunia sangat sulit ditentukan
karena penyakit ini dikenal mempunyai gejala dengan spektrum klinis yang sangat
luas. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health
Organization (WHO) tahun 2003 memperkirakan terdapat sekitar 17 juta kasus demam tifoid di seluruh dunia dengan insidensi 600.000 kasus kematian tiap tahun
Di negara berkembang kasus demam tifoid dilaporkan sebagai penyakit endemis yang
sebenarnya adalah 15-25 kali lebih besar dari laporan rawat inap di rumah sakit. Di
Indonesia ditemukan 900.000 kasus demam tifoid dengan lebih dari 20.000 kasus
yang meninggal per tahun. Umur penderita yang terkena di Indonesia dilaporkan
Penularan penyakit ini terjadi melalui saluran cerna dengan tertelannya
bakteri Salmonella typhi, kemudian bakteri berkolonisasi dan menembus epitel dan
menginfeksi folikel limfoid di usus halus (Peyeri Patches). Patogenitas tergantung
pada faktor jumlah kuman, keasaman lambung, dan virulensi dengan menyebarnya
bakteri melalui duktus torasikus ke sirkulasi sistemik (Chen dan Pohan, 2008).Bahaya yang ditimbulkan dari penyakit ini dapat berupa perdarahan
akibat luka pada usus yang dapat menimbulkan syok dan kematian pada penderita.
Maka untuk mencegah kejadian yang berbahaya akibat penyakit tersebut dapat
dilakukan dengan pemberian antibiotika yang sesuai dan tepat (Musnelina, Afdhal,
Gani, Andayani, 2004).Pemilihan obat antibiotika atau obat alternatif lainnya oleh tenaga medis
merupakan basis terakhir dari mata rantai distribusi obat yang legal di masyarakat dan
merupakan pilihan terapi pada sebagian besar penyakit demam tifoid. Adanya
penggunaan antibiotika yang tidak rasional dapat menyebabkan resistensi pada pasien
terhadap salah satu atau lebih jenis antibiotika, yang sekarang dikenal dengan multi
drug resistance (MDR) Salmonella typhi. Penyebab terjadinya MDR Salmonella typhi
berkaitan dengan kasus drug related problems (DRPs) seperti pemakaian antibiotika
yang berlebih, penggunaan antibiotika yang salah dan pemberian antibiotika yang
kurang tepat (Hadinegoro, 1999).Karena pentingnya terapi terutama pada ketepatan pemilihan obat
penderita demam tifoid. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data dari rekam
medik periode Juni 2008 – Juni 2009 di Instalasi Rawat Inap RSUD DR.
AGOESDJAM Ketapang.
Bagaimana karakteristik demografi pada pasien anak penderita demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009? b. Bagaimana pola penggunaan antibiotika selama pengobatan pada pasien anak penderita demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM
Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009? c. Bagaimana outcome terapi pada pasien anak penderita demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008
- – Juni 2009? d.
Jenis kasus drug related problems (DRPs) apa saja yang teridentifikasi pada penggunaan antibiotika pasien anak penderita demam tifoid di Instalasi Rawat
Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009?
2.Keaslian penelitian
Berdasarkan studi pustaka penulis, penelitian tentang Evaluasi
Penggunaan Antibiotika pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi
Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 a) Kajian Penggunaan Obat Demam Tifoid Bagi Pasien Anak di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Januari 2000 – Desember 2001 oleh Triana (2003) dengan pendekatan dari segi karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin dan umur, jumlah obat, golongan dan jenis obat, bentuk sediaan obat dan cara pemberian obat, efek samping obat, interaksi obat, ketepatan indikasi dan lama perawatan.
b) Evaluasi DTP pada Pengobatan Kasus Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 – Juni 2008 oleh Sari (2009). Penelitian kasus demam tifoid ini dilakukan untuk mengevaluasi pengobatan yang digunakan selama perawatan dengan pendekatan evaluasi menggunakan DTP.
c) Pola Pemberian Antibiotika Pengobatan Demam Tifoid Anak di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Tahun 2001 – 2002 oleh Musnelina, Afdhal, Gani, dan Andayani (2004). Pada penelitian ini untuk melihat bagaimana pola pemberian antibiotika dan alternatif antibiotika yang menjanjikan pada pengobatan demam tifoid anak digunakan seluruh pasien demam tifoid anak di instalasi rawat inap dengan periode yang telah ditentukan.
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat memberikan gambaran evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid di Instalasi b.
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat memberikan masukan kepada RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang dalam penerapan pelayanan kefarmasian khususnya pada upaya peningkatan kualitas peresepan untuk terapi pengobatan antibiotika pasien anak penderita demam tifoid.
B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengevaluasi penggunaan
antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid di Intalasi Rawat Inap RSUD
DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009.Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk : a. Mengetahui karakteristik demografi pada pasien anak penderita demam tifoid yang dirawat di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009.
b.
Mengetahui pola penggunaan antibiotika selama pengobatan pada pasien anak penderita demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009.
c.
Mengetahui outcome terapi pada pasien anak penderita demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 d.
Mengetahui jenis kasus drug related problems (DRPs) apa saja yang teridentifikasi pada penggunaan antibiotika pasien anak penderita demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009.
kuman Salmonella typhi dengan gejala demam lebih dari satu minggu, gangguan pada
saluran pencernaan dan gangguan kesadaran. Penyakit ini termasuk penyakit menular
endemik yang dapat menyerang banyak orang dan masih merupakan masalah
kesehatan di daerah tropis terutama di negara-negara berkembang (Musnelina,
Afdhal, Gani, Andayani, 2004).1. Epidemiologi Demam tifoid tersebar hampir di semua negara. Seperti penyakit menular
lainnya, tifoid banyak ditemukan di negara berkembang yang higiene pribadi dan
sanitasi lingkungannya kurang baik. Prevalensi kasus bervariasi tergantung dari
lokasi, kondisi lingkungan setempat dan perilaku masyarakat (Widoyono, 2008).2. Etiologi Penyebab demam tifoid adalah bakteri Salmonella typhi yang merupakan
bakteri Gram (-), tidak berkapsul, mempunyai flagela dan tidak membentuk spora.
Bakteri ini mempunyai tiga antigen yang penting untuk pemeriksaan laboratorium,
yaitu antigen O (somatik), antigen H (flagela) dan antigen K (selaput) (Widoyono,
Salmonella mati dengan pemanasan sampai 54,4ºC selama 1 jam atau
60ºC selama 15 menit. Bakteri ini dapat hidup pada suhu kering atau suhu rendah
selama beberapa hari dan dapat bertahan hidup berminggu-minggu dalam sampah,
serta bahan makanan kering (Ashkenazi dan Thomas, 1999).3. Patogenesis