PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA KAB. KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

  PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA KAB. KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006 S K R I P S I

  Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kewajiban Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Saijana Dalarn

  Ilmu Pendidikan Islam (Tarbiyah)

  N IM : 114 04 064 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUD1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI S A L A T I G A

  D EPA RTEM EN AG AM A RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI Jl. Station No. 03 Salatiga 9 323433,323706 Kode Pos 57021 Drs. H. M. Zulfa, M. Ag.

  Dosen STAIN Salatiga Jl. Stadion No. 03 Salatiga NOTA PEMBIMBING

  Lamp. : 1 (satu) eksemplar

  H a l : Naskah Skripsi

  Sdr/i Ihsan Yusuf Salatiga, 29 Agustus 2006 A s s a la m u ’a la ik u m Wr. Wb.

  Sctclah kami mencliti dan mcngadakan perbaikan, maka bersama in i: N a m a

  NIM Jurusan

  Program Studi J u d u 1

  IHSAN YUSUF 114 04 064 Tarbiyah

Pcndidikan Agama Islam

PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMA N 1 BOJA KAB. KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006

  Dengan ini kami mohon agar skripsi saudara / i tersebut di atas agar dapat dimunaqosahkan. Demikian untuk menjadikan periksa.

  W a ssa la m u 'a la ik u m Wr. Wb.

  Drs. H. »M. Zulfa, M. Ag.

  D E PA R T E M E N A G A M A RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI JL Stadion No. 03 Salatiga * (0298) 23433,23706 Kode Pos 57021

  

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudara : IHSAN YUSUF dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 04 064 yang beijudul : ’PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME

  

SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA KABUPATEN KENDAL TAHUN

PELAJARAN 2005/2006”. Telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hariRabu,

  tanggal 13 Sya’ban 1427 H, yang bertepatan dengan tanggal 6 September 2006 M, dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar

  SARJANA dalam Umu Tarbiyah.

  13 Sya’ban 1427 H S alatig a,---------------------------

  6 September 2006 M

  

NIP. 150 177 821 MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Hidup mulia atau mati syahid. * Inna fatahna laka fathan mubiina .... * Infiruu chifafan wa syiqola wa jahiduu fii sabilillah * PERSEM BAHAN Allah subhanahu wa ta’ala Rasulullah * Sallahu Alaihi W assalam , dan ulil amri fi sabilillah. Seluruh keluarga dan saudara- * saudara I. I. C dalam lindungan dan tolong-Nya.

KATA PENGANTAR

  Dengan nama Allah yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih, segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Rabby yang Maha Agung, Allah SWT, dengan kurnia dan tolong-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul ’’PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA KAB. KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006”.

  Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan studi program Strata 1 (SI) pada Jurusan Tarbiyah Program Studi PA1 STAIN Salatiga.

  Terselesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M. Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Drs. H. M. Zulla, M. Ag., sebagai dosen pembimbing skripsi yangtelah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan saran pada penulis.

  3. Bapak Drs. Wagiyo, M. Pd., selaku kepala sekolah SMAN 01 Boja yang telah mcngijinkan penulis untuk mengadakan penelitian.

  4. Ibu Dra. Dzuhro, selaku guru bidang studi PAI yang telah membantu dan membimbing penulis.

  5. Bapak, ibu dan seluruh keluarga besar Bapak Sanusi yang telah mendukung secara moril maupun materiil kepada penulis.

  6. Mas Panji, Mas Fauzan, Li’e, Mas Yani, Mas Kimo, Mas Hasan, Sri Mul, Om Ju, Safruddin, Ariswanto, dan seluruh saudara-saudara dalam 1.1. C.

  7. Semua pihak yang tidak mampu penulis sebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempuma sehingga kritik dan saran yang membangun penulis harapkan.

  Salatiga, 29 Agustus 2006 P e n u l i s

  Ihsan Yusuf NIM : 114 04 064

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  

  

   B A B I: PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

   B A B

  II: KAJIAN PUSTAKA

  

  1. Pcngertian Berdo’a

  14

  

  

  

  

  

  

   B A B

  III: LAPORAN IIASIL PUNELIT1AN

  

  

  2. Letak Geografis, Prestasi, Serta Hasil

  37 Akreditasi

  

  

  

  

  

  

  

   B A B

  IV: ANAFIS1S DATA

  

  

  

  

  

  

  

   DAP PAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN

  1 : Surat Permohonan Ijin penelitian LAMPIRAN

2 : Surat Keterangan Penelitian

LAMPIRAN 3 : Daftar Angket LAMPIRAN 4 : Lembar Konsultasi

  LAMPIRAN 5 : Tabel Harga Kritik dari r Product Moment (

  LAMPIRAN : Daftar Riwayat Hidup

  DAFTAR GAM BAR GAMBAR GAMBAR 1 : Gambar Gedung SMA N 1 Boja Kendal dan Lingkungannya 2 : Kegiatan-Kegiatan Islami di SMA N 1 Boja Kabupaten Kendal

  

DA FT A K TABEL

  V III: PROSENTASE KATEGORI KEGIATAN BERDO’A SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA TAHUN

  XII: PERSIAPAN MENCARI KORDASI ANTARA

   TABEL

  X I: PROSENTASE FREKUENSI SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA TAHUN

   TABEL

   TABEL X : PROSENTASE KATEGORI SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA TAHUN

  IX : PROSENTASE FREKUENSI KEGIATAN BERDO’A SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA TAHUN

   TABEL

  53 TABEL

  

  VII: DATA HASIL ANGKET SIKAP OPTIMISME SISWA

   TABEL

  

  

  IV : DATA TENTANG KEGIATAN BERDO’A SISWA

   TABEL

  

  

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kehidupan di dunia ini penuh dengan berbagai macam gejala, manusia

  sebagai makhluk yang berakal, diberikan kemampuan untuk memilih sesuatu yang dikehendakinya. Manusia kadang diberikan kesenangan dan juga diberikan kesusahan. Kemampuan manusia hanya terbatas pada sesuatu yang dapat ditangkap oleh akal, sesuatu yang kasat mata, sedangkan di balik itu akan datangnya musibah, bencana adalah Allah yang mengetahui.

  Pengetahuan yang dimiliki manusia itu terbatas dan manusia adalah makhluk yang lemah serta penuh dengan kekurangan, masalah yang akan timbul dan yang akan dihadapi manusia sangat kompleks dan beragam, dengan keterbatasan akal manusia sering tidak mampu untuk mengatasi masalahnya. Oleh karena itu dengan keterbatasan manusia itulah manusia membutuhkan bantuan dan perlindungan dari yang Maha Mampu. Yaitu dengan mendekatkan diri kepada Nya. Do’a merupakan hak manusia yang kedudukannya sebagai makhluk kepada sang Maha Pencipta Allah, dengan sarana do’a inilah manusia akan selalu menyadari kedudukanya sebagai mahkluk yang kemampuannya terbatas. Begitu pentingnya berdo’a bagi diri manusia, walaupun manusia terkadang mempunyai keyakinan bahwa kemampuannya dirinya dapat diandalkan keberhasilannya. Akan tetapi apabila Allah belum menghendaki maka belum akan terwujud apa yang diharapkan. Manusia memang perlu mempunyai sikap optimisme karena dengan sikap optimisme itulah manusia akan mempunyai jiwa pantang menyerah, namun hal itu perlu adanya usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah yaitu dengan berdo’a, karena dengan berdo’a itulah akan menumbuhkan sikap optimisme yang tinggi, sehingga dalam melangkah kedepan akan lebih bersemangat.

  Berdo’a adalah salah satu bentuk usaha mendekatkan diri kepada Allah, usaha untuk mengingat Allah dan meminta pertolongan, perlindungan , sehingga manusia tidak akan takabur dengan kemampuan yang dimilikinya, yang menganggap mampu mengeijakan sesuatu tanpa pertolongan dari Allah. Dalam Al-Qur’an dan Hadis banyak sekali perintah dan ajaran tentang berdo’a, maka dari itu do’a adalah suatu rangkaian ibadah bagi seseorang muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah.

  Berdo’a sangat penting peranannya bagi manusia, yaitu untuk memacu semangat serta untuk menumbuh kembangkan rasa optimisme, dengan berdo’a itulah akan menimbulkan perasaan yakin, bahwa usaha dan cita- citanya akan tercapai, sehingga tidak akan ada perasaan berat dalam melangkah. Sikap optimisme akan terwujud dengan adanya perasaan pada dirinya bahwa usahanya akan tercapai namun hal itu harus disertai dengan

  3

  do’a yang selalu dikeijakan, dimana dengan itu akan menimbulkan pemikiran yang dinamis dan wawasan berfikir yang luas.

  Atas dasar permasalahan diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN I BOJA KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006.

  B. RUMUSAN MASALAH

  Adapun permasalahan yang menjadi pokok kajian skripsi ini adalah sebagai berikut:

  1. Seberapa jauh kegiatan berdo’a siswa kelas II SMAN I Boja

  2. Seberapa jauh sikap optimisme yang di miliki siswa kelas II SMAN I Boja

  3. Bagaimana pengaruh berdo’a terhadap sikap optimisme siswa kelas II SMAN I Boja

  C. TUJUAN PENELITIAN

  Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui kegiatan berdo’a siswa kelas II SMAN I Boja.

  2. Untuk mengetahui sikap optimisme siswa kelas II SMAN I Boja.

  3. Untuk mengetahui pengaruh berdo’a terhadap sikap optimisme siswa kelas II SMAN I Boja.

  4

D. MANFAAT HASIL PENELITIAN

  1 Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat di antaranya

  sebagai berikut:

  1. Agar siswa mengetahui pentingnya berdo’a bagi usaha untuk menanamkan sikap Optimisme.

  2. Dengan penelitian ini, diharapkan akan memberikan gambaran pentingnya sikap optimisme.

  3. Dengan penelitian ini , peneliti dapat mengetahui ada tidaknya pengaruh berdo’a terhadap sikap optimisme.

  E. fflPOTESIS

  Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”1.

  Hipotesis adalah, dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin salah, dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-

  ■ j fakta membenarkannya.

  Dari kedua pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, yang mungkin benar atau mungkin salah. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan akan ditolak jika salah. *

  2

  'Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm.64.

  5

  Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis “ Ada pengaruh yang positif antara berdo’a terhadap sikap optimisme siswa kelas II SMAI Boja.

F. METODE PENELITIAN

  1. Populasi dan Sampel

  a. Populasi Populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian.”J sedangkan menurut Sustrisno Hadi populasi adalah “semua inidvidu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel im hendak di generalisasikan, disebut populasi atau universe”.3

  4 Dengan kata lain populasi adalah sekumpulan individu yang menjadi subyek dalam penelitian. Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah siswa kelas II SMA I Boja

  b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.5 Untuk itu dari semua individu yang terdapat dalam populasi diambil sebagian guna mewakili seluruh populasi. Pemyataan diatas diperkuat oleh pendapat Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek dijelaskan sebagai berikut:

3 Suharsimi Arikunto, Op. Cit. him. 108.

  6

  “Apabila, subyek kurang dan 100, lebih baik diambil semuanya sehinnga penelitian mempakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10 %-15 % atau 20 %-25 % atau lebih”.6

  Dalam hal ini penulis mengambil sampel 15 % dan jumlah populasi yang ada.Teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan di dalam penelitian ini adalah “ Porposional random sampling” artinya pengambilan sampel secara porposional random sampling dimaksudkan agar setiap individu dalam kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.

  2. Variabel Penelitian Ada dua variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini, yaitu berdo’a sebagai variabel bebas (X) dan sikap Optimisme variabel terikat variabel kedua (Y).

  Dari variabel di atas dapat diuraikan menjadi beberapa indikator, diantaranya: a. Variabel Bebas ( pengaruh) berdo’a :

  1. Berdo’a sehabis shalat fardhu

  2. Berdo’a ketika akan berpergian

  3. Berdo’a ketika hendak memulai pekeijaan

  4. Berdo’a saat menghadapi ujian sekolah

  5. Berdo’a saat menghadapi musibah

  b. Variabel Terikat sikap optimisme siswa:

  1. Mempunyai harapan-harapan yang pasti

  2. Menciptakan pemikiran yang harmonis

  3. Mempunyai pandangan yang positif terhadap kehidupan

  4. Memperluas wawasan berfikir 5

  7

  Definisi Operasional Untuk menghindari kesalah pahaman dan untuk mempeijelas ruang lingkup pembahasan skripsi, perlu penulis jelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam judul skripsi ini, yaitu:

  1. Pengaruh Pengaruh adalah “ daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu ( orang, benda, dan sebagainya ) yang ikut membentuk kepercayaan, watak atau perbuatan seseorang.7

  2. Berdo’a Berdo’a berasal dari bahasa Arab yang sudah di indonesiakan yang berarti meminta, memohon, memanggil, memuji dan sebagainya.8 Berdo’a berarti seruan, panggilan, atau permintaan sesuatu sesuai dengan hajatnya atau memohon perlindungan kepada Allah SWT dari bencana, bahaya, malapetaka, dan sebagainya.9

  3. Sikap Optimisme Siswa Sikap optimisme berasal dari bahasa inggris “ Attitude Sikap adalah “ kecenderungan untuk memberikan respon baik positif maupun negatif terhadap orang , benda atau sitiuasi-situasi.10 Sedangkan optimisme adalah “ faham keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang

7 W.J.S, Poerwadarminto,

  Kamus Umum Bahasa Indonesia, PT. Balai Pustaka, Jakarta, 1985, him. 731.

  8

  baik dan menyenangkan, orang yang selalu berpengharapan ( berpandangan) baik dalam menghadapi segala hal.11

  4. Teknik Pengumpulan Data

  1. Metode Angket Yaitu suatu materi pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya dan hal-hal yang diketahuinya. Metode angket atau quesioner yaitu susunan daftar pertanyaan yang di ajukan peneliti kepada responden untuk dijawab. Adapun angket yang penulis pilih adalah angket langsung di mana sejumlah pertanyaan di kirimkan langsung kepada orang yang ingin di teliti untuk dimintai pendapatnya, keyakinanya.1

  1

  12

  2 Metode interview Suatu metode pengambilan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang di keijakan secara sistematis dan berdasarkan tujuan penyelidikan.13

  Dalam interview ini penulis menggunakan jenis bebas terpimpin , artinya wawancara beijalan dengan bebas tetapi masih terpenuhi komparabilitas terhadap persoalan-persoalan penelitian . Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang keadaan guru, kariawan, dan situasi sekolah.

  3. Metode Dokumentasi Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian dapat juga dilakukan dengan metode dokumentasi. Dr. Suharsimi Arikunto

  9 “ menyatakan bahwa dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variasi yang berupa catatan , transkip, buku, surat, majalah, notulen rapat dan lain-lain.”14

  5. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah di baca dan di interprestasikan. Proses ini sering kali digunakan dalam statistik, salah satu fungsi pokok statistik adalah, menyederhanakan data yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah di pahami.

  Di dalam menganalisis dat ahasil penelitian, penulis menggunakan beberapa tahapan di antaranya adalah :

  1. Analisis Pertama Di dalam analisis pendahuluan ini, penulis mempergunakan data yang telah terkumpul dari hasil penelitian, kemudian di masukkan ke dalam tabel distribusi frekwensi untuk tiap-tiap item. Untuk memudahkan penggolongan data setatistiknya, maka dari empat altematif jawaban dari setiap item atau soal di beri skor sebagai berikut:

  a. Untuk jawaban Adenganskor = 4

  b. Untuk jawaban B dengan skor = 3

  c. Untuk jawaban C dengan skor = 2

  d. Untuk jawaban D dengan skor = 1

  10

  2. Analisis Kedua Analisis hipotesis di gunakan untuk menguji hipotesis yang penulis ajukan, yaitu dengan cara perhitungan statistik dengan perhitungan korelasi product moment, yaitu :

  Keterangan: rxy : Koefisiensi korelasi variabel x dan variabel y xy : Produk dari variabel x dan y x : Variabel I ( berdo’a ) y : Varibel II ( sikap Optimisme) x 2 : Nilai dari aktifitas berdo’a ( produk dari x ) y 2 : Nilai sikap Optimisme siswa ( produk dari y )

  N : Jumlah sampel ( responden) Selanjutnya untuk mengambil kesimpulan dan hasil koefisiensi korelasi antara variabel x dan variabel y, maka data yang telah di peroleh dari r„ (hasil observasi) di banding dengan r, (r dalam tabel) Baik dalam taraf signifikansi 5% maupun 1%, apabila nilai r a lebih besar atau sama dengan nilai r , , maka hasil yang di peroleh sighnifikan rum us: rxy = sehingga hipotesis yang di ajukan dapat di terima, akan tetapi bila r

  1 1

  lebih kecil dari nilai r,, maka hasil yang di peroleh non signifikan sehingga hipotesis yang di ajukan di tolak.

  3. Analisis Lanjutan Yaitu analisis lanjutan yang di dasarkan pada hasil analisis uji hipotesis.

G. SITEMATIKA PENULISAN SEKRIPSI

  Untuk memudahkan penyusunan dan pemecahan terhadap isi skripsi ini, maka penulis menyusun sistematika skripsi sebagai berikut: Bab. I : Pendahuluan

  Dalam pendahuluan ini memuat pokok-pokok pikiran tentang Latar belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Hasil Penelitian, Definisi Operasional, Hipotesis, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan Skripsi.

  Bab. II : Landasan Teori

  Bab ini mengandung beberapa sub bab: A. Berdo’a : didalamnya memuat pengertian berdo’a, dalil-dalil tentang do’a, aktivitas do’a, tata cara berdo’a.

  3 B. Sikap Optimisme

  Memuat pengertian Optimisme, realisasi, peranan do’a bag "cap optimisme.

  12

  B. Penyajian Data, meliputi:

  C. Analisis Ketiga

  B. Analisis Kedua

  A. Analisis Pertama

  Dalam bab ini terdiri dari:

  2. Data tentang Sikap Optimisme : Analisis Data

  1. Data tentang berdo’a

  5. Keadaan Siswa

  Bab. Ill Bab. IV

  4. Keadaan Guru dan Karyawan

  3. Keadaan Fasilitas ( Sarana dan Prasarana)

  2. Letak Geografis, Prestasi, Serta Hasil Akreditasi

  1. Tinjauan Historis v

  Bab ini akan membahas secar global gambaran umum keadaan v > * SMAN 1 Boja Kabupaten Kendal. A. Gambaran Umum SMAN I BOJA

  : Laporan Hasil Penelitian

  D. Analisis Lanjutan Bab. V : Penutup Dalam bab ini berisi, Kesimpulan, Saran-saran dan Penutup.

BAB II LANDASAN TEORI A. Berdo’a

  1. Pengertian Berdo’a Kata do’a berasal dari bahasa Arab yaitu : a j c . ^ _ j c . -Ic. IJ

  Yang artinya “ memanggil, mendo’a, memohon.”1 Sedangkan pengertian do’a secara istilah sebagaimana yang di kemukakan oleh Aboebakar Atjeh, berdo’a adalah “mengemukakan rasa hati kepada Tuhan baik berupa syukur, baik berupa pengaduan keluh kesah, baik berupa suatu permohonan, sesuatu keinginan yang ingin hendak di peroleh berupa benda, berupa tujuan atau berupa ampunan.”*

  2 Sedangkan Ath Theiby memberi pengertian do’a adalah “ melahirkan kehinaan dan kerendahan diri serta menyatakan kehajatan dan ketundukan diri kepada Allah SWT.3

  Sedangkan Mutawali mengartikan do’a adalah ” Seruan dari bawah keatas dan tidak di hadapkan kecuali kepada dzat yang kekuasaannya melebihi kekuasaan yang berdo’a.”4

  Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Yayasan Penyelenggara Penafsiran Al-Qur’an, Jakarta, 1982Jiln.l27.

  2 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat, Ramadhani, Surabaya, 1985, hlm.263.

  3 TM. Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Dzikir dan Do ’a, Bulan B intang, Jakarta,

  14

  Sedangkan menurut Syahminan Zaeni berdo’a adalah “ memohon sesuatu kepada Allah dengan cara menyatakan kerendahan diri dan ketundukan kepada-Nya.”5

  Dari beberapa pendapat di atas maka dapat di ambil pengertian bahwa berdo’a adalah memohon, menyeru dan menyatakan kehajatan dan ketundukan kepada Allah SWT. Dalam pengertian tersebut tersirat bahwa di waktu seseorang melakukan aktifitas berdo’a, maka seseorang tersebut sedang menghadap Allah SWT. Serta ia sedang mengakui akan kekuasaan Allah SWT dan menyatakan ketundukannya kepada-Nya. Maka tidak sepantasnya kalau manusia itu bersikap sombong dan membanggakan diri atas kekuatannya, kemampuan, serta daya yang di milikinya.

  Dalam kenyataannya tidak ada manusia yang terlepas dari harapan dan keinginan untuk mendapatkan bantuan dari orang lain atau dari yang Maha Kuasa. Boleh saja manusia merasa mampu untuk berdiri sendiri, tetapi pada saat-saat tertentu, manusia akan membutuhkan bantuan yang datang di luar pribadinya. Sebagai seorang muslim, kita meyakini bahwa sumber dari segala kekuatan, kekuasaan itu ada pada Allah swt. Kita diseru untuk selalu ingat akan kekuasaan-Nya, dan Dia menyuruh manusia supaya memohon kepada-Nya, dan Dia beijanji akan mengabulkan permohonan (do’a ) hamba-Nya.

  15

  Allah SWT berfirman: ^ ......................................................... ..................................

  • * I ^£1

  Artinya: “ Serulah Aku’ Akan Kukabulkan do’amu. (Q.S. Almu’min: 60) Dengan demikian berdo’a merupakan anjuran kepada setiap hamba-Nya, untuk selalu memohon, menyeru serta meminta apa saja yang bermanfaat baginya, maka seandainya manusia itu mau berdo’a kepada Allah SWT. Maka Dia akan mengabulkan permintaannya.

  Prof. Dr. Zakiah Daradjat mengatakan: Sebagai seorang muslim, seharusnya ia mengetahui dan menyadari sepenuhnya, bahwa yang paling dekat padanya adalah Allah SWT.

  Kepada-Nya kita kembali, kepada-Nya kita berserah diri, dan dengan sendirinya kita akan menerima apa saja yang telah ditentukan-Nya bagi kita.6

  2. Dalil-dalil Tentang Berdo’a Banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist Nabi yang mendorong manusia untuk selalu melakuakan kegiatan berdo’a kepada Allah SWT.

  Diantara ayat-ayat AL-Qur’an yang memerintahkan kita untuk selalu melakukan berdo’a antara lain : firman Allah surat ( Al-A’raf ayat 55 )

  (OO ;t_alJC-V' ) ( j j

  V A j I L c - ^ J a J 1 j C O l

  16

  Artinya : Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah SWT. Tidak menyukai orang- orang yang melampaui batas. (Q.S. Al-A’ r a f : 55 )7

  Ayat lain mengenai do’a adalah surat ( Al-Baqarah ayat 186):

  \ e jc - J <■, ij-> \ l i ^ yjc- U c . ( il L a il3 I j ( ^ A1 : SjLlI ) . j J lji« j ilj J jxyuA * j Ic-J lil

  Artinya : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka ( jawablah ), bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mertdo’a apabila ia berdo’a kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi ( segala perintah) Ku dan hendaknya mereka beriman kepada- Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. ( Q.S. Al- Baqarah :186 )8

  Dari kedua ayat tersebut di atas jelas bahwa kita umat Nabi Muhammad saw. Dianjurkah untuk selau ( berdo’a ) mendekatkan diri kepada Allah dengan jalan mengabdikan diri kepada-Nya dan senantiasa ingat akan kekuasaan dan kebesaran-Nya, cara berdo’a ( memohon) yaitu dengan merendahkan diri dan dengan suara yang lembut, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-oarang yang melampaui batas.

  Berdasarkan pengertian surat Al-Baqoroh ayat 181 di atas, menunjukkan bahwa Allah itu dekat kepada hamba-Nya, Allah akan mengabulkan permohonan ( do’a ) setiap hamba-Nya yang mau memohon, meminta kepada-Nya.

7 Departemen Agama RI,

  Al-Qur’an dan Terjemahanya, Yayasan Penyelenggara

  17 Seadangkan diantara Hadist Nabi yang menunjukkan supaya kita selalu berdo’a, memohon kepada Allah diantaranya:

  e\c. .ill ; J IS ^L jj Ailc. 4iil (^L-a (jc. jjJb (jj J U*jll jc. ( jail olJJ ) oJ bail

  Artinya : “ Dari Nu’man bin Basyir dari Nabi saw. Telah bersabda : Do’a itu adalah ibadah. “9 1 Hadist yang lain yaitu : >Lu,i « 4 d r .

  .djC-JU (J LxJ all I jC-.ll ^1 ul 4 ^jiajVI La • (J IS

  ( j3 il * j j ) Artinya : “ Dari Ubaidah bin Shamid semoga Allah ta’ala meridhoi-Nya, sesungguyhnya Rosulullah swt. Telah bersabda : Tidak ada seoarang manusia muslim yang berdo’a kepada Allah SWT. Dengan suatu do’a kecuali Allah SWT. Akan memberikan apa yang di mohonnya atau menghendaki sesuatu kejahatan yang sebanding dengan do’anya selama ia tidak berdo’a dengan sesuatu yang mengandung dosa atau memutus silaturrohim. “( HR. Tirmidzi)'°

9 Abdurrahman Muhammad Ustman,

  Sunah Tirmidzi wa Huwa Jaami’ Ushakhah, Juz 5

  18

  Ayat-ayat dan Hadist tersebut menunjukkan bahwa do’a ( memohon) kepada Allah itu adalah diperintahkan oleh Allah, do’ajuga merupakan sebagian dari ibadah. Allah akan mengabulkan setiap do’a hamba-Nya yang mau melakukan do’a.

  Manusia yang hidup tanpa gejolak, tanpa kekuasaan istemewa, bekeija dan beijuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, juga memerlukan do’a sebagai motivasi dirinya agar dapat melanjutkan usaha, pekeijaan dan kegiatan untuk mencapai cita-cita. Do’a merupakan pendorong untuk mencapai harapan dan keinginan untuk hidup yang lebih baik, teratur dan terhindar dari segala hambatan, tantangan, ancaman atau gangguan.

  Do’a merupakan hal yang perlu dan seharusnya dilakukan oleh setiap manusia. Ini dikarenakan pengetahuan yang dimiliki manusia sangatlah terbatas dan manusia adalah makhluk yang lemah serta serba kekurangan. Masalah yang akan timbul dan yang akan dihadapi oleh manusia itu sangat komplek, sehingga dengan keterbatasan manusia itu sering tidak mampu untuk mengatasai permasalahan yang dihadapinya.

  Oleh karena itu manusia membutuhkan pertolongan dan perlindungan . Dan Allahlah yang dapat memberikan perlindungan tanpa ada batasanya kepada setiap hamba-Nya, oleh karena itu sudah selayaknya manusia tidak bersikap sombong dan manusia harus selalu memohon ( berdo’a ) kepada Allah di setiap saat dan kesempatan.

  19

  3. Aktivitas Berdo’a Berdo’a itu sangat penting bagi manusia do’a dapat memperkuat kesehatan mental, baik untuk penyembuhan, pencegahan, maupun untuk pembinaan, mau dan pandai berdo’a, insya Allah kesehatan mental kita akan dapat dipertahankan. selanjutnya ketentraman dan kebahagiaan hidup akan dapat diraih.11 Adapun beberapa aktifitas berdo’a antaralain :

  a. Berdo’a Secara Rutin Nabi Muhammad saw. Menganjurkan kepada umatnya untuk selalu berdo’a setiap waktu dan setiap saat di manapun kita berada, sebagai mana sabdanya: “ Dari Abi Ummah berkata bahwasannya Rasulullah saw. Telah ditanya seseorang. Do’a di waktu apakah yang paling di dengar oleh Allah ? Nabi menjawab di waktu tengah malam atau sesudah salat fardhu ( HR. Tirmidzi )1

  1 Pada hadist diatas secara implisit menunjukkan bahwa manusia dianjurkan untuk senantiasa melakukan kegiatan berdo’a secara rutin .

  12

  Dimana dalam hadist tersebut Nabi menyebut bahwa salah satu do’a yang paling di dengar Allah adalah sesudah salat fardlhu, itu merupakan hal yang senantiasa di lakukan oleh setiap muslim. Didalam salat itu sendiri banyak memuat do’a-do’a. Berdo’a memang seharusnya selalu dilakukan oleh setiap manusia yang pada dasamya manusia memiliki berbagai kekurangan dan keterbatasan akan kemampuannya untuk mencapai suatu

  20

  yang di kehendakinya, manusia yang selalu mendapatkan berbagai kesulitan serta berbagai masalah sebaiknya setiap saat dan waktu hams selalu memohon, ingat kepada -Nya, manusia sebagai hamba yang dhoif seharusnya menyadari akan hal itu.

  b. Berdo’a Sehabis Shalat Fardhu Setiap selesai Shalat Nabi Muhammad s.aw. menganjurkan kita untuk berdo’a kepda Allah SWT.

  Diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim Dari Tsauban r.a., bahwa ia berkata:

  

I A j (j-o l I # j <dll

  . f l V j j U £ L J \ Cxi\ Artinya : “ Adalah Rasulullah s.aw. apabila berpaling dari shalatnya, beliau membaca istigfar tiga kali, kemudian beliau mengucapkan : “ Ya Allah, Engkaulah yang mempunyai kesejahteraan dan dari engkaulah kesejahteraan, Maha berbahagialah Engkau wahai Tuhan yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”.13 *

  Dalam riwayat lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dan lain-lainnya ari Siti ‘Aisayh r.a., bahwa ia berkata :

  • (JjiL La jl . j a&l (J (j ^

  ^luM lJ-OA.I O jj ) .^1 j £ V j j L j <»ll£ ^LuJl dul ^111

  Artinya : “ Adalah Rasulullah s.a.w. apabila telah bersalam ( dari mengeijakan shalat ), beliau tidak duduk melainkan sekedar tempo yang cukup beliau mengucapkan : “ Allahumma Antassalam waminkassalam tabarokta yaa daljalali wal ikroom”.............. yang teijemahannya sebagaimana yang tersebut, hadist di atas.14

  Berdo’a Langsung setelah selesai shalat fardhu, sungguh tinggi nilainya , ditinjau dari psikologi.15 Betapa tidak ketika selesai shalat, jiwa kita sangat dekat dengan Allah s.w.t. Kalimah-kalima do’a yang kita baca, yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam, menimbulkan bahwa Allah sangat dekat dengan kita. Apabila do’a itu kita fahami maknanya, maka setiap kita ucapkan, makin mempunyai arti dan dampak yang besar terhadap jiwa kita.

  Oleh karena itu, seharusnya setiap diri muslim membiasakan diri untuk berdo’a dengan ikhlas dan khusuk, setelah shalat fardhu. Dengan demikian hati kita akan semakin bertambah dekat kepada-Nya.

  c. Berdo’a Ketika Hendak Memulai Pekeijaan Dalam menghadapi tantangan yang tidak mudah dan gampang, selalau dibutuhkan akan tenaga, disamping itu seorang muslim tidak boleh

  22

  melupakan akan pertolongan Allah yang bisa diperoleh dengan jalan berdo’a.16 Dalam berbagai riwayat telah banyak dijelaskan tentang pentingnya berdo’a ketika hendak melakukan suatu pekeijaan, Nabi

  Muhammad s.a.w. selalau mengajarkan kepada umatnya untuk setiap akan melakukan pekeijaan supaya berdo’a terlebih dahulu.

  Adapun hadist yang menganjurkan agar setiap mau bekeija untuk berdo’a adalah: Diriwayatkan oleh Turmudzy dari Abu Bakar Ash Shiddiq r.a., bahwa ia berkata:

  

J j a . ^$111 : J IS \ j a \ 2 I j Mil . j . £ mLyam ill Jjxiij

( ®jj) . J

  Artinya : “ Adapun Rasulullah s.aw. apabila menghendaki suatu urusan , beliau mengucapkan : “ Ya, Allah, semoga Engkau memberi kebaikan untuk ku dan pilihkanlah yang baik untuk ku”.17

  Memang sudah selayaknya ketika akan melakukan suatu pekeijaan atau berusaha terlebih dahulu berdo’a, dengan harapan supaya apa yang diusahakan dapan terlaksana dengan baik, sukses, Allahlah yang menentukan segala urusan manusia, oleh karena itu manusia harus berdo’a dan berusaha.

  d. Berdo’a Ketika Akan Berpergian

  23

  Setiap kali kita melangkah meninggalkan rumah, pergi ke tempat yang dituju, tentu kita menginginkan keselamatan dalam peijalanan, dan selamat kembali sampai rumah. Nabi Muhammad s.a.w. mengajarkan kepada kita agar berdo’a ketika akan berpergian.

  Adapun hadist Nabi yang menerangkan agar setiap hendak berpergian harus berdo’a adalah : Diriwayatkan oleh Ahmad dan A1 Bazzar d a ri4 Ali r.a., bahwa ia berkata : \ j L j i jju i

  Jjj-al : J la J 1 j I I jl. j alll J j (j l£ ' j i x J A i j J j a J cSLj ojj )

  ( . . ^ 1

  Artinya : “ Adalah Rosulullah s.a.w. apabila hendak berpergian ( ketiica keluar dari rumahnya ), beliau mengucapkan : “ Ya, Allah, dengan Engkau aku dapat berpergian jauh, dan dengan Engkau aku berpindah tempat dan dengan Engkau aku dapat beijalan”. ( HR. Ahmad ) 18

  e. Berdo’a Saat Menghadapi Musibah Manusia hidup di dunia ini tidak terlepas dari kesulitan yang menghimpit jalan hidupnya. Banyak manusia yang tiba- tiba ditimpa musibah.

  Musibah yang datang pada manusia pada hakekatnya datangnya dari Allah. Seseorang yang teguh pendiriannya pada jalan dan pada

  24

  ketentun yang digariskan oleh Allah, mereka tidak akan mudah putusasa dan tidak akan menyerah. Ia akan senantiasa ingat akan kebesaran Allah, serta memohon agar dihindarkan dari bencana dan musibah tersebut, karena ia telah menyadari bahwa segala sesuatu yang datang pada diri manusia itu adalah datangnya dari Allah dan hanya Allahlah yang dapat melepaskannya dari bencana dan musibah tersebut, manusia sekedar menjalani dan berusaha.

  4. Tata Cara Berdo’a Seseorang yang berdo’a berrarti ia sedang menghadap kehadirat Allah untuk memohon serta mencurahkan segala yang ada pada dirinya.

  Oleh karena itu sudah selayaknya di saat berdo’a ia harus mempergunakan tata cara atau adab sopan santun kepada yang dimintai perlindungan. Hal ini dilakukan sehingga hal itu merupakan cerminan ketundukan hamba kepada Rabb-Nya.

  Menurut adab berdo’a yang disampaikan oleh Al-Ghazali sebagai ditegaskan oleh Hasbi Ash Shiddieqy, yaitu : 1. “ Pada waktu yang baik dan mulia seperti pada hari Arafah, pada bulan Ramadhan, hari jum ’at, pada sepertiga malam yang terakhir, dan pada waktu sahur.

  2. Dalam keadaan mulia seperti kertika bersujud dari shalat, ketika berhadapan dengan musuh dalam peperangan, ketika lama hujan , setelah menunaikan shalat, ketika jiwa sedang

  25

  3. Dengan menghadap kiblat.

  4. Merendahkan suara yaitu antar aterdengar dengan tak terdengar, dengan tak terdengar oleh orang yang berada disisi kita.

  5. Tanpa bersajak yakni tanpa menggunakan kata-kata bersajak dalam berdo’a itu, tetapi cukup dengan kata-kata yang biasa dan sederhana, sopan dan tepat mengenai sesuatu yang di hajati dengan do’a itu. Atau baik kiranya jika memilih lafadz-lafadz yang diterima dari Rasulullah s.a.w. yang kandungannya sesuai dengan apa yang kita do’akan pula.

  6. Mengokohkan kepercayaan bahwa do’a kita akan diperkenankan oleh Allah dan tidak merasa gelisah jika do’a itu tidak diperkenankannya.

  7. Berdo’a khusu’ dan tawadhu’ dengan merasakan kebesaran-nya.

  8. Mengulang-ulang do’a itu dua atau tiga kali yaitu do’a tentang sesuatu yang sangat dihayati, memohonya kepada Allah akan lebih baik dibaca berulang-ulang sampai tiga kali.

  9. Menyebut atau memuji Allah pada permulaannya.

  10. Bertaubat sebelum berdo’a dan menghadapkan diri dengan sesungguhnya kepada Allah SW T.19 Sedangkan menurut Hamzah Ya’kub do’a hendaknya dilakukan dengan rendah diri (thadharu’ ) dengan suara perlahan. “ Dalam

  26

  mengharap terkabulnya do’a hendaknya tidak mudah putus asa. 20Berdo‘a dengan sesungguhnya-sungguhnya dan membulatkan kemauan. Salah satu khaiflyah berdo’a adalah dengan kalimat singkat tetapi padaf’.

  Jika seseorang sedang melakukan kegiatan berdo’a berarti ia sedang kontak dengan Allah, ia mempunyai keyakinan Allah akan mengabulkan do’a-do’anya. Hal itu tidak terlepas dari adab atau tata cara berdo’a kepada Allah SWT.

  Dari uraian tatacara berdo’a tersebut, maka seseorang yang melakukan do’a seharusnya dengan sepenuh hati dan dengan penyerahan sepenuhnya kepada Allah. Kita yakin bahwa do’a kita akan dikabulkan oleh Allah, maka didalam melaksanakn do’a harus memperhatikan tata cara serta adab berdo’a, sebagaimana yang telah di contohkan oleh Rasulullah s.a.w. serta para sahabatnya, kita harus yakini dengan sepenuh hati bahwa do’a kita akan dikabulkan.

  B. Sikap Optimisme

  1. Pengertian Secara harfiah, sikap berasal dari bahasa inggris “ attitude “2I

  Sikap adalah “ kecenderungan untuk memberikan respon baik positif maupun negative terhadap orang, benda atau situasi-situasi“.22 Sikap adalah kesungguhan (kehebatan) dari pengaruh positif atau negative terhadap sebuah objek psikologi sedangkan sobjek psikologi itu

20 Hamzah Ya’kub, Tingkat Ketenangan dan Kebahagiaan Mu 'min, Bina Ilmu, Surabaya, 1980, hlm.27.

  27

  adalah beberapa symbol, orang, kata (prase) slogan atau ide dari orang yang dapat berbeda seperti dalam memperhatikan pengaruh positif atau negative tadi”.

  “ Sikap adalah sebuah keadaan mental dan jiwa yang siap (untuk melakukan sesuatu) yang diatur melalui pengalaman (rangsangan), dan menggunakan sebuah petunjuk atau pengaruh yang dinamis terhadap respon individu untuk semua objek dan situasi yang berhubungan”.

  Mengacu pada pendapat diatas, maka dapat diambil pengertian bahwa pengertian sikap adalah, kecenderungan atau kesiapan seseorang untuk bereaksi (berbuat, menanggapi) terhadap objek tertentu, atau dasar rangsangan yang diterima.

  Kemudian pengertian optimisme adalah “ Faham (keyakinan) atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan, sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segal hal” 23 Helen Keller memberikan pengertian optimisme, “ optimisme adalah sebuah keyakinan yang akan membawa pada pencapaian hasil.24

  Tidak ada yang dapat diperbuat tanpa adanya harapan dan keyakinan, Harapan dikenal dengan ( • W i ) , harapan dapat disamakan dengan optimisme, disebut dalam kitab Dchyak Ulumuddin:

23 Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1994,

  28 L

  . jj Uailj V ^ dJic

  " 2 5 “ Harapan ialah keingginan hati untuk menunggu apa yang disukai”.

  Setelah diketahi pengertian sikap dan optimisme maka selanjutnya penulis memberi batasan pengertian sikap optimisme, yaitu suatu perbuatan yang berdasarkan pada keyakinan terhadap segala harapan yang baik.

  2. Realisasi Sikap Optimisme Sikap optimisme sangat penting bagi diri seseorang dalam mengarungi kehidupan guna menggapai suatu keberhasilan. Seseorang yang memiliki rasa optimisme yang tinggi berarti ia sebagai seseorang yang bermental seorang pemenang, ia memiliki rasa optimisme yang tinggi, Dia berusaha dengan sungguh-sungguh dan yakin akan usahanya tersebut.

  Sikap optimisme dapat dilihat dari tingkah laku seseorang, Adapun yang dapat dilihat yaitu : a. Mempunyai Harapan-harapan Yang Positif

  Yang dimaksud dengan Harapan-harapan yang positif disini ialah, segala sesuatu yang di cita-citakan yang bersifat positif. Mereka yang melihat cakrawala dunia penuh wama-wami dan mendorong dirinya penuh dengan harapan dan keberanian. Harapan-harapan atau cita-cita 2

  5

  29

  yang positif akan melahirkan keberanian untuk menempuh segala resiko karena ia sadar bahwa segala sesuatu itu pasti ada resikonya.

  Sikap yang positif akan membentuk karakter positif yang akan mengantarkannya menjadi pemenang, untuk mencapai sebuah keberhasilan.

  Dengan bekal harapan dan sikap yang poisitif tersebut akan memberikan suatu keyakinan yang positif atas segala perbuatan yang di usahakan.

  b. Mempunyai Wawasan Berfikir Islam membimbing manusia sesuai dengan perkembangan untuk menuju kesempumaan, bahkan Islam memberikan jangkauan yang luas dalam menjalani kehidupan menuju kemajuan dunia yang lebih dekat dari padanya.

  Dalam kehidupannya manusia tidak berhenti untuk terus- menerus mencari ilmu dan pengetahuan. Dunia semakin berwama- wami Karena hasil ilmu pengetahuan manusia. Harta yang paling berharga bukannya uang, melainkan ilmu pengetahuan karena dengan ilmu pengetaqhuan, segala sesuatu menjadi mudah.

  Ali bin Abi Thalib memberikan nasihat kepada Kumail bin Ziad tentang ilmu, “ Wahai kumail, ilmu adalah lebih utama dari pada harta. Ilmu menjaga mu, sedangkan kau harus menjaga hartamu. Harta akan kau nafkahkan, sedangkan ilmu bertambah subur bila kau

  nafkahkan. Demikian pula budi yang timbul dengan harta akan hilang

  dengan hilangnya harta.”26

  30

  Semangat mencari ilmu pengetahuan seharusnya melekat kepada setiap oaring karena dengan ilmu tersebut segala sesuatu dapat

  1