Peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengembangkan Diri Siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien Tahun 2017/2018 - Test Repository

  

PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

DALAM MENGEMBANGKAN DIRI SISWA

DI MADRASAH ALIYAH SABILIL MUTTAQIEN

DES. EMPLAK KEC. KALIPUCANG

KAB. PANGANDARAN TAHUN 2017/2018

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Saepul Yusup

  

NIM: 11114354

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INDTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

DALAM MENGEMBANGKAN DIRI SISWA

DI MADRASAH ALIYAH SABILIL MUTTAQIEN

DES. EMPLAK KEC. KALIPUCANG

KAB. PANGANDARAN TAHUN 2017/2018

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Saepul Yusup

  

NIM: 11114354

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INDTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018 Moh Hafidz, M.Ag. Dosen IAIN Salatiga

  Persetujuan Pembimbing

  Hal : Naskah Skripsi Lamp : 4 eksemplar Saudara : Saepul Yusup

  Kepada: Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

  Setelah meneliti dan mengadaan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Saepul Yusup NIM : 111141354 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Judul : PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM

  MENGEMBANGKAN DIRI SISWA DI MADRASAH ALIYAH SABILIL MUTTAQIEN DES. EMPLAK KEC. KALIPUCANG KAB. PANGANDARAN TAHUN 2018 Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

  Salatiga, 14 September 2018 Pembimbing Moh Hafidz, M.Ag.

  NIP. 197308012003121002

  

MOTTO

اَط ةَّف اَك ٱ َناَك ىِف اىُهَّقَفَتَيِّل ةَفِئ هِم َل ْىَلَف ْمُهْىِّم ةَق ْسِف َسَفَو اوُسِفىَيِل َنىُىِمْؤُمْل اَمَو ِّلُك

  

) 211 ( ا ٱ

َنوُزَرْحَي ْمُهَّلَعَل ىُعَجَز اَذِإ ْمُهَم ْىَق اوُزِرىُيِلَو

ْمِهْيَلِإ ِهيِّدل

Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).

  

Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang

untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi

peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya

mereka itu dapat menjaga dirinya.

  ”(Q.S At-Taubah:122)

  

PERSEMBAHAN

  Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, skripsi ini penulis persembahkan untuk :

  1. Bapak dan ibuku tersayang, Ujang Abdul Hamid dan Alm. Eti Winarsih yang selalu mendukungku, membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi dalam kehidupanku.

  2. Saudara kandungku kaka Asep Abdurrohman dan Dede Muhammad Syafei yang tak ada hentinya memberikan motivasi dan dukungannya sehingga proses dalam menempuh gelar sarjana ini bisa tercapai.

  3. Kepada paman Kuswan, Ujo dan Bibi Ros yang juga ikut mendoakanku didalam proses menempuh gelar sarjana ini.

  4. Ku haturkan untuk seluruh keluarga besar ku yang senantiasa memberikan dukungan serta do‟a yang tiada putusnya.

  5. Teman-teman seangkatan dan seperjuangan, terimakasih banyak buat dukungan dan d o‟anya

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum Wr. Wb Bismillahirrahmanirrohim

  Puji syukur

  alhamdulillahi robbil‟alamin, penulis panjatkan kepada Allah

  Swt yang selalu memberikan nikmat, kaunia, taufik, serta hidayah- Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi agung Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliau satu-satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benerang seperti ini yakni dengan ajarannya agama Islam.

  Skripsi ini berjudul Peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam

  

Mengembangkan Prestasi Siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien Tahun

2017/2018. Topik yang diangkat dalam penulisan skripsi ini bertujuan untuk

  menggambarkan prestasi yang didapat oleh siswa setelah di beri motivasi oleh Guru Bimbingan Konseling di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien.

  Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

  Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1.

  Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

  2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Bapak Suwardi, M.Pd.

  3. Ketua jurusan PAI IAIN Salatiga, Ibu Siti Rukhayati, M.Ag.

  4. Bapak Muh. Hafidz, M.Ag. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan saran, arahan dan bimbingan dengan ikhlas dan kebijaksanaan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

  5. Bapak Imam Mas Arum M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberi dukungan dan pengarahan selama masa perkuliahan di IAIN Salatiga.

  6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.

  7. Seluruh Guru, Ustadz, kyai serta keluarga besar Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien Emplak Ke. Kalipucang Kab. Pangandaran 8. Seluruh Guru dan Siswa Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien yang telah membantu dan berpartisipasi kemudian berkenan untuk memberikan informasi dan bantuan dalam penulisan sekripsi ini.

  9. Sahabat-sahabat seperjuanganku maimun, faizal, gus alip, latif, Mustofa, Tri Murdianto, Niam, Fauzil, marjai, chuzaini, fajar Ali, Aziz Fuad, Muhammad Lutfi, Arip, Faiqoturrohmah dan teman-teman kuliah kelas I yang selalu memberikan semangat kepadaku, somoga sukses serta diberi kelancaran dalam menyelesaikan skripsi 10. Keluarga besar santri Pondok Pesantren Mansyaul Huda Sraten Tuntang Kabupaten Semarang.

  11. Keluarga Besar ITTAQO IAIN Salatiga terimakasih atas doa dan motivasinya sehingga penulisan skripsi ini bisa terselesaikan.

  12. Sahabat-sahabat seperjuanganku Posko 9 KKN Colok Candi Mulyo Kab.

  Magelang (Arif N, Arif Panca W, Aina, Asma, Desya, Nelli, Siti Lestari) yang selalu mendoakanku dalam segala hal tak terkecuali menyelesaikan tugas akhir ini.

  13. Keluarga Besar IMASASI (Ikatan Mahasiswa Studi Arab Se-Indonesia) Wilayah 6 yang selalu memberi semangat dan doanya.

  14. Sahabat-sahabat seperjuanganku angkatan 2014 khususnya jurusan PAI.

  15. Alumni Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien, Asep W, Tedi H, Dede S, Ahmad Munawir, Nurdin dan Alumni PSM Angkatan 2014 yang juga ikut mendoakan dan memberi semangat.

  16. Keluarga Besar BLEKMAFTIK (Drumblek Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan) IAIN Salatiga.

  17. Dan seluruh teman yang tidak bisa saya sebutka satu per satu terimakasih atas segala yang telah diberikan baik itu tenaga, motivasi, do‟a dan lain sebagainya.

  18. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

  Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik dari serta mendapatkan kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat.

  Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, serta penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembacanya. Aamiin.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 14 September 2018 Saepul Yusup NIM. 11114354

  

DAFTAR ISI

  LEMBAR BERLOGO .................................................................................... ii HALAMAN JUDUL ..................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... vi MOTTO .......................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii ABSTRAK ...................................................................................................... xix

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ......................................................................

  B.

  7 Fokus Penelitian ...................................................................................

  C.

  7 Tujuan Penelitian ..................................................................................

  D.

  7 Manfaat Penelitian ................................................................................

  E.

  7 Penegasan Istilah ..................................................................................

  F.

  Sistematika Penulisan ........................................................................... 11

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori .................................................................................... 12

  1. Guru Bimbingan dan Konseling ................................................... 12 a.

  Pengertian Guru Bimbingan dan Konseling ............................ 12 b.

  Pentingnya Guru Bimbingan dan Konseling ........................... 13 c. Tujuan Bimbingan dan Konseling ............................................ 14 d.

  Fungsi Bimbingan dan Konseling ............................................ 15 2. Diri Siswa ...................................................................................... 18 a.

  Pengertian Diri Siswa .............................................................. 18 b.

  Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Diri Siswa ......... 19 B. Kajian Pustaka ..................................................................................... 19

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................................... 23 B. Kehadiran Peneliti ............................................................................... 23 C. Lokasi Penelitian ................................................................................. 23 D. Sumber Jenis Data ............................................................................... 24 E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 24 F. Analisis Data ....................................................................................... 25 G. Pengecekan keabsahan Data ................................................................ 27 H. Tahap-tahap Penelitian ........................................................................ 27 BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA A. Paparan Data ........................................................................................ 29 1. Kondisi Umum Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien..................... 29 a. Sejarah Brdiri Madrasah Aliyah ............................................... 29 b. Profil Sekolah ........................................................................... 30

  c.

  Visi dan Misi MA Sabilil Muttaqien ....................................... 31 d. Lokasi Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien ............................. 36 e. Sarana Prasarana ....................................................................... 36 f. Data Siswa ............................................................................... 37 g.

  Keadaan Tenaga Kerja dan Tata Usaha ................................... 38 h. Struktur Organisasi MA Sabilil Muttaqien .............................. 40 i. Kegiatan Intra dan Ekstrakulikuler .......................................... 41 2. Peranan Guru bimbingan dan Konseling dalam Mengembangkan Diri Siswa di MA Sabilil Muttaqien tahun 2017/2018 ................

  42 a. Kondisi Prestasi Siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien tahun 2017/2018 .......................................................................

  42 b. Peranan Guru BK dalam Mengembangkan Diri Siswa Di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien tahun 2017/2018 .............

  44 c. Faktor Pendukung dan Penghambat Peranan Guru Bimbngan dan Konseling dalam Mengembangkan Diri siswa di MA

  Sabilil Muttaqien Tahun 2017/2018 .......................................

  46 B. Analisa Data ........................................................................................ 47 1.

  Kondisi Prestasi Siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien tahun 2017/2018 .............................................................................

  47 2. Peranan Guru BK dalam Mengembangkan Diri Siswa Di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien tahun 2017/2018 ...................

  48

  3. Faktor Pendukung dan Penghambat Peranan Guru Bimbngan dan Konseling dalam Mengembangkan Diri siswa di MA Sabilil Muttaqien Tahun 2017/2018 ..........................................................

  50 BAB V PENUTUP A.

  Kesimpulan .......................................................................................... 54 B. Saran .................................................................................................... 55 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

  56 LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

1.

  Tabel I Sarana Prasarana 2. Tabel II Jumlah Gedung 3. Tabel III Data Siswa MA Sabilil Muttaqien Tahun 2017/2018 4. Tabel IV Data Siswa MA Sabilil Muttaqien 3 Tahun Terakhir 5. Tabel V Data Pengajar MA Sabilil Muttaqien 6. Tabel VI Daftar jenis kegiatan Intra di MA Sabilil Mutaqien 7. Tabel VII Daftar Jenis Kegiatan Ekstrakulikuler/Pengembangan Diri di MA

  Sabilil Muttaqien

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Lampiran Hasil Transkip Wawancara 2. Lampiran Dokumentasi 3. Lampiran Surat Permohonan Izin Penelitian 4. Lampiran Surat Keterangan Penelitian 5. Lampiran Surat Pembimbing Skripsi 6. Lampiran Lembar Konsultasi Penelitian 7. Lampiran Daftar Nilai Skk 8. Lampiran Daftar Riwayat Hidup

  

ABSTRAK

  Yusup, Saepul. 2018. Peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam

  Mengembangkan Diri Siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien Tahun 2017/2018 . Skripsi. Jurusan Pendidikan

  Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Muh. Hafidz, M.Ag.

  Kata Kunci : Peranan Guru Bimbingan Konseling, Diri Siswa

  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengembangkan Diri Siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien Tahun 2017/2018. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: Pertama, Bagaimana kondisi diri siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien tahun 2017/2018. Kedua, Bagaimana peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam mengembangkan diri siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien tahun 2017/2018. Ketiga, Apa saja faktor penghambat dan faktor pendukung peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam mengembangkan diri siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien tahun 2017/2018.

  Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah Guru Bimbingan dan Konseling, Wali kelas dan kegiatan yang di lakukan oleh siswa sehari-hari.

  Hasil penelitian ini adalah pertama, kondisi diri siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien sudah mengalami perkembangan dengan baik. Kedua, peran guru bimbingan dan konseling di Madrasah Aliyah sabilil muttaqien dilakukan dengan cara: dengan diadakannya program ekstrakulikuler, kemudian adanya bimbingan secara klasikal dan diadakannya bimbingan khusus ketika ada jam kosong. Kemudian Faktor Pendukung dan Penghambat dalam mengembangkan prestasi siswa diantaranya: Pertama Faktor Pendukung yaitu, diadakannya pelatihan diluar lembaga, adanya program kepesantrenan dan adanya kontribusi atau bantuan dari guru lain. Kedua Faktor Penghambat yaitu, keterbatasan personal dan masih ada siswa yang minder untuk berkonsultasi dengan guru BK.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, dunia pendidikan memiliki berbagai tantangan

  dan permasalahan. Diantaranya muncul berbagai permasalahan kenakalan pada kalangan remaja khususnya di kalangan para siswa.

  Adapun bentuk permasalahannya yaitu sangat beragam, diantaranya sering terlambat masuk kelas, kurang disiplin, tidak menggunakan atribut lengkap, sering tidak masuk kelas/bolos, berambut gondrong, kurang mematuhi tata tertib di sekolah, dan lain sebagainya.

  Masa remaja merupakan suatu perubahan seseorang dari sifat kekanak- kanakan yang berpindah ke sifat dewasa, bukan lagi anak akan tetapi belum bisa di pandang sebagai seorang yang dewasa, remaja adalah umur yang menjembatani antara umur anak-anak dan umur dewasa. (Syafaat, 2008: 87).

  Karena bagaimanapun remaja dinilai dari berbagai sudut pandangan, remaja merupakan suatu proses peralihan dari anak menjelang remaja (Darajat, 1975: 11).

  Didalam perubahannya tentu harus ada faktor pendukung. Dari faktor pendukung tersebut seorang remaja akan memiliki motivasi bagi mereka untuk dapat mengetahui keadaan dirinya sendiri, apakah mereka akan menjadi seorang remaja yang berperilaku positif dan berprestasi? atau mungkin menjadi seorang remaja yang berperilaku negatif?.

  Setelah memasuki masa remaja seseorang akan sangat mudah dipengaruh dengan lingkungan yang ada di sekitarnya khususnya di lingkungan pendidikan atau sekolah karena akan mempengaruhi proses belajar mereka untuk menjadi siswa yang disiplin di sekolah. Remaja juga berisiko jika perilaku antisosialnya mengakibatkan hasil dari pendidikan yang buruk, menganggur, tidak mampu mempertahankan hubungan, dan sebagainya (Geldard, 2009: 362) .

  Pendidikan pada dasarnya merupakan usaha sadar untuk pengembangan kepribadian yang berlangsung seumur hidup baik di sekolah maupun madrasah, maknanya yaitu bahwa inti tujuan pendidikan adalah terwujudnya kepribadian yang optimal dari setiap siswa. Tujuan ini pulalah yang ingin di capai oleh layanan bimbingan konseling (Tohirin, 2009: 5-6).

  Menurut Sada (2015): (101) Pendidik bertanggung jawab atas amanat yang diserahkan kepadanya. Allah SWT menjelaskan:

  ََّاللَّ َّىِإ ََِِْْْلا ِب اُْوُكْحَت ْىَأ ِساٌَّلا َيْيَب ْنُتْوَكَح اَذِإ َّ اَِِلَُْأ ٰىَلِإ ِتاًَاَهَ ْلْا اُّّدَؤُت ْىَأ ْنُكُرُهْأَي َ َّاللَّ َّىِإ )

  

85

ا صري ِاَب اصَيِوَع َىاَك ََّاللَّ َّىِإ ۗ َِِب ْنُكُظََِي اَّوًَِِ

  Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat

  ”. (Q.S. An- Nisa‟: 58). Rasululloh saw brsabda melalui haditsnya:

  

َلا َّلَج ََّّزَع ِالله َُْج َّ َِِب ىَغ َتْبُي اَّوِه اصوْلِع َنَّلَََت ْيَه : َنَّلَع َّ َِْيَلَع ُالله ىَّلَص ِالله ُِ ُْْعَر ََِاق

َِِب َبْي ِاُيِل َّلاِا َُُوَّلَََتَي ،اََِحْي ِر : يٌََِْي ،ِةَهاَيِقْلا َم َْْي ِةٌََّجْلا َف ْرَعِْ ِجَي ْنَل اَيًُّْْلا َيِه صاضرع .) ٍحْيِحَص ٍداٌَْعِئِب َدُّاَد ُْْبَأ ٍُا ََّر

  Artinya :

  Rosululloh saw bersabda:“ Barang siapa yang mempelajari

ilmu pengetahuan yang semistinya bertujuan untuk mencari ridho Allah

  

„Azza wa Jalla. Kemudian ia mempelajarinya dengan tujuan hanya untuk

mendapatkan kedudukan / kekayaan duniawi, maka ia tidak akan

mendapatkan baunya syurga kel ak pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud)

  Sanad Hadist ini Shohih Dalam belajar ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh siswa, diantaranya adalah kesiapan mereka dalam melaksanakan pembelajaran dan memiliki motivasi untuk mengikuti pelajaran termasuk disiplin sekolah.

  Kedisiplinan di sekolah merupakan tata tertib yang mengatur proses kegiatan belajar mengajar yang melibatkan aktivitas seorang guru, murid dan pegawai terhadap tata tertib di sekolah, sehingga akan menjadi semakin baik kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan.

  Disamping itu kedisiplinan di sekolah pada dasarnya juga merupakan persyaratan untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang baik, sehingga kepatuhan terhadap kedisiplinan di sekolah sangat besar pengaruhnya untuk mencapai tujuan suatu pendidikan.

  Pendidikan di sekolah, tentunya tidak lepas dari peranan seorang guru yang harus melibatkan dirinya untuk menciptakan generasi yang mempunyai adab yang positif, seorang guru adalah suatu jabatan profesional, yang memiliki peranan dan kompetensi profesional (Hamalik, 1991: 9).

  Guru tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas tentang disisplin ilmu, tetapi seorang guru harus bisa mengajar dan mendidik supaya dirinya dapat menjadi contoh yang patut di tiru oleh siswanya, disamping itu menjadi seorang guru tidaklah mudah, sebab seorang guru juga dihadapkan dengan tantangan yang sangat besar karena siswa yang di didiknya tentu mempunyai dasar pribadi yang berbeda-beda.

  Melihat fenomena tersebut maka suatu lembaga pendidikan harus mempunyai upaya dalam mengatasi berbagai perilaku siswa yang kurang disiplin yaitu diadakannya seorang guru bimbingan konseling yang dikhususkan untuk memberikan motivasi bagi siswa yang kurang disiplin, supaya siswa jera dan tidak mengulangi lagi tindakan yang menyimpang dari tata tertib sekolah, selain itu diharapkan bisa menjadikan siswa tersebut memiliki keinginan untuk berprestasi.

  Guru bimbingan konseling bisa di katakan juga sebagai konselor, untuk menjadi guru bimbingan konseling harus mempunyai beberapa metode pendekatan yang baik dalam mengatasi berbagai permasalahan siswa yang dihadapinya. Seorang guru bimbingan konseling juga harus memiliki kecakapan yang lembut untuk bisa mengendalikan siswa yang notabennya di latar belakangi oleh lingkungan yang kurang baik.

  Seorang guru mempunyai peranan sebagai orang tua. Disekolah, guru bukan hanya mengajar dan mendidik, akan tetapi guru juga berperan layaknya orang tua bagi anak-anaknya, yang menanggung amanat untuk masa depan anaknya dan dapat mengarahkannya kedalam hal yang positif, tidak hanya pintar dalam bidang akademik juga harus memiliki prestasi dan prilaku yang terpuji.

  Untuk dapat menjadikan seorang siswa menjadi perilaku santun, berprestasi dan terhindar dari berbagai penyimpangan remaja, maka pendidikan norma di pandang sangat penting sekali di lingkungan sekolah. Disinilah peranan guru bimbingan konseling sangat di butuhkan untuk membimbing siswa yang mempunyai perilaku kurang disiplin menjadi disiplin dan diharapkan memiliki dampak dalam mengembangkan prestasi siswa tersebut. Kemudian senantiasa menjadi guru bimbingan konseling yang dapat memberi motivasi para siswa untuk sebisa mungkin melakukan berbagai macam perilaku yang positif.

  Dengan banyaknya berbagai macam kenakalan remaja khususnya di sekolah, tugas dari seorang guru menjadi tidak mudah lagi, karena harus mengarahkan anak didiknya ke arah yang positif. Maka guru bimbingan konseling sangat di butuhkan sekali untuk membantu meringankan tugas para guru, supaya bisa fokus terhadap kewajiban-kewajiban guru sebagaimana mestinya. Disinilah guru bimbingan konseling di tugaskan untuk dapat memberikan dan menanamkan berbagai nilai spiritual dan nilai sosial yang kiranya bisa di aplikasikan oleh para siswa di sekolah maupun di kehidupannya sehari-hari, supaya didalam kegiatan pembelajaran mereka tidak melakukan tindakan yang menyimpang dari tata tertib di sekolah dan juga menjadi siswa yang mempunyai prestasi.

  MA atau Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien merupakan sekolah swasta yang berbasis pesantren dan tempatnya berada di ruang lingkup Yayasan Perguruan Islam Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien. Dengan demikian siswa yang belajar di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien tidak hanya sekedar belajar tentang ilmu agama, akan tetapi para siswa juga di wajibkan untuk belajar ilmu umum, supaya menjadi generasi yang agamis dan berpengetahuan luas. lembaga pendidikan yang berada di ruang lingkup Yayasana Perguruan Islam Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien bukan hanya sekedar Madrasah Aliyah akan tetapi dilengkapi dengan Madrasah Tsanawiyah Sabilil Muttaqien dan disertai dengan pendidikan non formal yaitu

  Madrasah Mu‟allimin Al-

Islamiyah. Di sekolah yang berbasis Pondok Pesantren tersebut Madrasah

  Aliyahnya maupun Madrasah Tsanawiyahnya masing-masing mempunya guru bimbingan konseling.

  Dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGEMBANGKAN DIRI SISWA DI MADRASAH ALIYAH SABILIL MUTTAQIEN DES. EMPLAK KEC. KALIPUCANG KAB.

  PANGANDARAN TAHUN 2017/20 18”.

  B. Fokus Penelitian 1.

  Bagaimana kondisi diri siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien tahun 2017/2018? 2. Bagaimana peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam mengembangkan diri siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien des.

  Emplak kec. Kalipucang kab. Pangandaran tahun 2017/2018? 3. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat peranan Guru

  Bimbingan dan Konseling dalam mengembangkan diri siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien des. Emplak ke. Kalipucang kab. Pangandaran tahun 2017/2018?

  C. Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui kondisi prestasi siswa di Madrasah Aliyah Sabilil tahun 2017/2018.

  2. Bagaimana peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam mengembangkan diri siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien tahun 2017/2018.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat peranan Guru

  Bimbingan dan Konseling dalam mengembangkan diri siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien tahun 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

  Secara teoritis, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau sebuah informasi yang jelas untuk mengetahui peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam mengembangkan diri siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien.

  Secara praktis, hasil penelitian dapat memberikan manfaat bagi: 1. Guru Bimbingan dan Konseling, supaya memberikan motivasi dan nilai- nilai spiritual serta senantiasa mengembangkan siswa yang kurang disiplin menjadi berprestasi.

  2. Siswa, melalui penelitian ini, para siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien dapat termotivasi untuk menyadari bahwa prilaku negatif adalah tindakan yang menyimpang dari tata tertib sekolah.

  3. Dari segi kepustakaan, diharapkan menjadi salah satu karya tulis ilmiah yang dapat menambah khazanah.

E. Penegasan Istilah

  Supaya terhindar dari penafsiran yang berbeda, maka penulis perlu menjelaskan beberapa istilah :

1. Guru

  Guru adalah seorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator agar siswa dapat belajar dan atau mengembangkan potensi dasar kemampuannya secara optimal, melalui lembaga pendidikan sekolah, baik didirikan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. D alam bahasa „Arab, kata guru dikenal dengan al-

  mu‟alim atau al-ustadz yang bertugas

  memberikan ilmu dalam majelis taklim (tempat memperoleh ilmu (Suparlan, 2006: 9-10)

  Jadi dapat di simpulkan bahwa guru dapat di artikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspek, baik spiritual, emosional, intelektual, fisikal, maupun sapek lainnya.

2. Bimbingan dan Konseling a.

  Bimbingan Istilah bimbingan merupakan terjemahan dari kata “guidance”, yaitu bantuan atau tuntunan ada juga yang menerjemahkan dengan arti pertolongan.

  Jadi bimbingan bisa di artikan sebagai bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar individu dapat dibimbing mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan, melalui interaksi, dan pemberian nasehat serta gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku (Tohirin, 2009: 15-20).

  b.

  Konseling Konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara dan dengan cara sesuai keadaan yang di hadapi individu untuk mencapai kesejahteraan hidupnya (Bimo, 2005: 7)

  Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa guru bimbingan konseling adalah seorang yang memeberikan bantuan kepada siswa yang memiliki masalah pada dirinya dengan memecahkan segala persoalannya dengan melakukan berbagai metode supaya dapat menjadi motivasi pada siswa untuk mencapai kehidupan yang sejahtera.

3. Diri Siswa

  Siswa adalah seorang pelajar yang duduk dimeja belajar dengan setrata sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas.

  Siswa dan siswi tersebut belajar agar bisa mendapatkan ilmu pengetahuan sehingga bisa mencapai pemahaman ilmu yang sudah didapatkan didunia pendidikan. Siswa ataupun peserta didik ialah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tua mereka untuk dapat mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan disekolah dan dengan tujuan supaya dapat menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, memiliki ketrampilan, mempunyai pengalaman, memiliki kepribadian, dan berakhlak mulia serta mandiri.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

  Skripsi ini tersusun menjadi lima bab, secara sistematis dapat dijabarkan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, bab ini berisikan latar belakang masalah, fokus masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah serta sistematika penulisan skripsi.

  BAB II : Kajian Pustaka, bab ini berisikan tentang uraian berbagai teori yang menjadi landasan teoritik penelitian yang berkaitan dengan peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam mengembangkan Diri siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien Desa Emplak Kec. Kalipucang Kab.

  Pangandaran. Dan kajian terdahulu atau telaah beberapa penelitian terdahulu.

  BAB III : Metode Penelitian, bab ini erisi tentang jenis penelitian yang di gunakan, lokasi dan waktu penelitian, seumber-sumber yang menjadi data, prosedur pengumpulan data, analisis data serta pengecekan keabsahan data.

  BAB IV : Pembahasan, bab ini berisikan paparan data dan analisis data tentang peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam mengembangkan Diri siswa di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien Desa Emplak Kec. Kalipucang Kab. Pangandaran.

  BAB V : Penutup, Bab terakhir berisi Kesimpulan dan Saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Guru Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Guru Bimbingan dan Konseling Guru (dalam bahasa jawa) adalah seorang yang harus di gugu dan

  harus ditiru oleh semua muridnya. Harus digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh semua murid (Dawam, 2010: 17).

  Bimbingan merupakan “helping,” yang identik dengan “aiding,

  assisting, atau availing,

  ” yang berarti bantuan atau pertolongan. Makna bantuan dalam bimbingan menunjukan bahwa yang aktif dalam mengembangkan diri, mengatasi masalah, atau mengambil keputusan adalah individu atau peserta didik sendiri. Dalam proses bimbingan, pembimbing tidak memaksakan kehendaknya sendiri tetapi berperan sebagai fasilitator (Yusuf, 2014: 6).

  Konseling sebuah kata yang di adopsi dari bahasa inggris “coun-

  seling” yang di dalam kamus artinya dikaitkan dengan kata “coun-sel”

  memiliki beberapa arti, yaitu nasihat (to obtain counsel), anjuran (to give

  counsel), dan pembicaraaan (to take counsel). Berdasarkan arti di atas,

  konseling secara etimologis berarti pemberian nasehat, anjuran, dan pembicaraan dengan bertukar fikiran (Juairiah, 2011: 6).

  Konseling adalah suatu proses learning-oriented atau suatu proses yang berorientasikan belajar, yang dilaksanakan dalam satu lingkungan sosisal, antara seorang dengan seorang, dimana konselor harus memiliki kemempuan profesional dalam bidang keterampilan dan pengetahuan psikologis, konselor berusaha membantu klien tersebut dalam hubungannya dengan keseluruhan program, agar individu dapat mempelajari lebih baik tentang dirinya (Risaldi dan Idris, 2014: 6).

  Jadi, Guru Bimbingan dan konseling adalah seseorang yang harus di tiru dan di gugu serta dapat memberikan motivasi kepada siswa yang mempunyai masalah, dengan cara memberikan nasehat-nasehat agar dapat menggugah siswa tersebut untuk memiliki motivasi pada dirinya supaya menjadi siswa berperilaku positif dan berprestasi. Serta dapat membantu peserta didik baik individu maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar dan karir.

2. Pentingnya Guru Bimbingan dan Konseling

  Kehadiran guru bimbingan konseling di sekolah di pandang sangat penting karena merupakan proses membantu siswa untuk mendapatkan arahan dan pemahaman diri yang dibutuhkan agar bisa membuat pilihan dan bertindak menuju cita-cita yang diharapkan. Adapun pentingnya guru bimbingan dan konseling di sekolah diantaranya: a.

  Untuk memberikan bantuan kepada peserta didik yang memiliki perbedaan di dalam pribadinya.

  b.

  Untuk membantu peserta didik agar bisa menghadapi perkembangan dan persoalan di dalam hidupnya . c.

  Untuk membantu peserta didik dalam menyikapi perkembangan kehidupan masyarakat yang berubah secara dinamis.

  d.

  Untuk membantu peserta didik agar lebih bijak dalam menggunakan sosial media atau internet agar tidak larut dan ketagihan dengan efek negatif dari perkembangan teknologi dan informasi.

  e.

  Untuk membantu peserta didik didalam menemukan sekaligus membantu mengembangkan kemampuan peserta didik agar mempunyai kemampuan dalam menghadapi tantangan kehidupan mendatang yang akan mengalami perkembangan industri dan pesatnya teknologi informasi (Azzet, 2011: 54-56).

3. Tujuan Bimbingan Konseling

  Bimbingan konseling merupakan pelayanan bantuan untuk peserta didik baik individu maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karier; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku. Tujuan bimbingan dan konseling, yaitu untuk membantu memandirikan peserta didik dalam mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal (Hikmawati, 2012: 64).

  Dalam perogram pendidikan di sekolah, layanan bimbingan ditunjukan kepada para siswa, dengan harapan bahwa para siswa di sekolah dapat: a.

  Memperkembangkan pengertian dan pemahaman diri dalam kemajuan sekolah. b.

  Memperkembangkan pengetahuan tentang dunia kerja, kesempatan kerja, serta rasa tanggung jawab dalam memilih suatu kesempatan kerja tertentu.

  c.

  Memperkembangkan pengetahuan untuk memilih, mempertemukan pengetahuan tentang dirinya dengan informasi tentang kesempatan yang ada secara bertanggung jawab; dan d. Mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan dan harga diri orang lain (Kurikulum bimbingan konseling. 1975) (Aqib, 2012: 33).

4. Fungsi Bimbingan dan Konseling

  Suatu pelayanan dikatakan tidak berfungsi apabila ia tidak memperlihatkan kegunaan ataupun tidak memberikan manfaat serta keuntungan tertentu. Fungsi Bimbingan dan Konseling di tinjau dari kegunaan maupun keuntungan-keuntungan apa yang di peroleh dari pelayanan tersebut (Prayitno, 2013: 197).

  Berdasarkan perbaikan dan tujuan yang ingin di capai, layanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi, yaitu: fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, fungsi perbaikan, fungsi pemeliharaan dan pengembangan, dan fungsi penyesuaian.

  a.

  Fungsi Pemahaman Bimbingan dan konseling dapat berfungsi pemahaman, artinya menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kebutuhan pengembangan murid, pemahaman itu meliputi:

  1) Pemahaman tentang diri murid, baik oleh murid itu sendiri maupun oleh orang tua, guru dan pembimbing. Aspek-aspek yang perlu di pahami mengenai murid, misalnya: identitas dan ciri-ciri kepribadiannya, kemampuan, prestasi belajar, minat, cita-cita serta gaya hidupnya.

  2) Pemahaman tentang lingkungan murid termasuk keluarga dan lingkungan sekolah. Hal ini perlu di fahami baik oleh murid itu sendiri maupun oleh orang tua dan guru pembimbing.

  3) Pemahaman tentang lingkungan “yang lebih luas”. Aspek yang perlu dipahami mngenai lingkungan ini, contohnya: informasi pendidikan, informasi pekerjaan, informasi keadaan daerah, informsi budaya atau nilai-nilai dan sebagainya.

  b.

  Fungsi Pencegahan Bimbingan dan konseling dapat berfungsi pencegahan, artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Beberapa kegiatan bimbingan pencegahan antara lain: 1)

  Program orientasi, yang memberikan kesempatan kepada para murid untuk lebih mengenal sekolah sebagai lingkungan yang baru.

  Dalam program ini dapat disampaikan berbagai informasi seperti: cara-cara belajar, fasilitas belajar, hubungan sosial, tata tertib sekolah, dan sebagainya. 2)

  Program kegiatan kelompok, seperti: diskusi, bermain peran, dinamika kelompok dan teknik pendekatan kelompok lainnya.

  Melalui kegiatan ini diharapkan murid memperoleh pemahaman diri secara lebih baik di samping meningkatkan pemahaman lingkungan.

  c.

  Fungsi Perbaikan Pelayanan bimbingan dan konseling dapat berfungsi perbaikan, artinya dapat membantu mengantisipasi serta dapat mengatasi maslah- masalah yang di alami oleh murid. Menurut Prayitno istilah perbaikan berkonotasi bahwa murid adalah orang “tidak baik atau rusak”. Dalam pelayanan bimbingan dan kosneling pemberian istilah “tidak baik, “rusak” atau “sakit” sama sekali tidak boleh dilakukan. Untuk ini Prayitno menyebut fungsi bimbingan konseling ini disebut fungsi pengentasan.

  d.

  Fungsi pemeliharaan dan pengembangan Bimbingan dan konseling dapat berfungsi perkembangan, artinya layanan yang diberikan dapat membantu para murid dalam mengembangkan keseluruhan peribadinya secara terarah dan mantap. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang sudah bersifat positif dijaga agar lebih baik.

  Secara keseluruhan, jika semua fungsi terdahulu telah terlaksana dengan baik dapatlah dikatakan bahwa murid yang bersangkutan mampu berkembang secara wajar, terarah dan mantap menuju perwujudan dirinya secara optimal, keterpaduan semua fungsi tersebut akan sangat membantu perkembangan murid secara terpadu. e.

  Fungsi Penyesuaian Bimbingan dan konseling dapat berfungsi penyesuaian, artinya pelayanan bimbingan dan konseling dapat membantu terciptanya penyesuaian antara murid dan lingkungannya. Dengan demikian, adanya kesesuaian antara pribadi murid dan sekolah sebagai lingkungan merupakan sasaran fungsi itu.

  Fungsi penyesuaian mempunyai dua tujuan: Pertamma, yaitu bantuan kepada para murid agar dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekolah. Kedua, adalah bantuan dalam mengembangkan program pendidikan yang sesuai dengan keadaan masing-masing murid. Jadi, dalam arah kedua tujuan ini lingkungan yang disesuaikan terhadap keadaan murid (Adhiputro, 2013: 14-16).

B. Diri Siswa 1. Pengertian Diri Siswa

  Siswa adalah seorang pelajar yang duduk dimeja belajar dengan setrata sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas.

  Siswa dan siswi tersebut belajar agar bisa mendapatkan ilmu pengetahuan sehingga bisa mencapai pemahaman ilmu yang sudah didapatkan didunia pendidikan. Siswa ataupun peserta didik ialah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tua mereka untuk dapat mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan disekolah dan dengan tujuan supaya dapat menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, memiliki ketrampilan, mempunyai pengalaman, memiliki kepribadian, dan berakhlak mulia serta mandiri .

2. Faktor yang Memepengaruhi Perkembangan Diri Siswa

  Faktor yang mempengaruhi diri siswa tidak semata-mata timbul dari pribadinya masing-masing, melainkan adanya bantuan dari lingkungan sekitarnya. Adapun faktor yang mempengaruhi diri siswa antara lain: Pertama, strategi pendekatan pribadi Guru terhadap siswa yang kurang menonjol dalam bidang-bidang tertentu sesuai dengan tujuh macam kecerdasan (Musik, Body Kinesthetic, logika matematis, bahasa, ruangan, intrepersonal dan intrapersonal). Kedua, Strategi guru melibatkan siswa dalam pembelajaran secara penuh dengan suasana gembira dan menyenangkan. Ketiga, strategi guru membuat alat bantu dan menciptakan ruangan yang hidup (Tu‟us, 2004: 78).

C. Kajian Pustaka

  Sebelum penulis melakukan penelitian tentang Peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam mengembangkan prestasi siswa yang dilakukan di Madrasah Aliyah Sabilil Muttaqien, penulis terlebih dulu melakukan beberapa telaah penelitian yang terdahulu.