STRATEGI YANG DIGUNAKAN BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PURWODADI UNTUK MENINGKATKAN SIZE BUSINESS WARUNG MIKRO YANG SEHAT TUGAS AKHIR - STRATEGI YANG DIGUNAKAN BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PURWODADI UNTUK MENINGKATKAN SIZE BUSI

  

STRATEGI YANG DIGUNAKAN BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR

CABANG PEMBANTU PURWODADI UNTUK MENINGKATKAN SIZE

BUSINESS WARUNG MIKRO YANG SEHAT

TUGAS AKHIR

Oleh :

Atik Fadhilah

  

NIM : 20110001

JURUSAN SYARIAH

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN )

  

SALATIGA

2013

  

MOTTO

  Hargailah orang lain jika anda ingin dihargai, berusahalah semaksimal mungkin jika ingin menjadi orang yang sukses dan apa yang kita lakukan baik itu perbuatan baik maupun buruk pasti akan ada balasanya.

  PERSEMBAHAN

  Tugas Akhir ini ku persembahkan kepada: Allah SWT atas semua rahmat dan karunia yang telah diberikan –

  Nya Bapak dan Ibu tersayang yang selalu mendo’akanku Bapak H. Abdul Aziz NP, S.Ag.,MM yang saya hormati selaku pembimbing TA Untuk saudara-saudaraku yang aku sayangi Untuk sahabat-sahabatku (Heni, Sinta, Tika, Rima) yang selalu memberiku semangat Untuk semua teman-teman DIII Angkatan 2010 Untuk sahabat-sahabatku Septi Utami dan yang ada dikontrakan

  (Ciknur, mbak mar, isti, elis, hesti, wahyu, riska, mazura, ida) yang selalu menemani saya disaat susah maupun senang dan selalu membantuku. Untuk adiku Ani Rofika, Koniah dan Maz Tres yang saya sayangi.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulilahirobil’alamin kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

  telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya sehingga Tugas Akhir berjudul “STRATEGI YANG DIGUNAKAN BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PURWODADI UNTUK MENINGKATKAN

  

SIZE BUSINESS WARUNG MIKRO YANG SEHAT ” dapat terlaksana dengan

  baik dan lancar. Shalawat serta salam kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang kita nantikan syafaat-Nya di Hari Kiamat kelak.

  Penulisan Tugas Akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III Jurusan Syariah Program Studi Perbankan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  Tugas Akhir ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, bimbingan, dan kerjasama serta dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun materiil. Maka dengan segenap kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M,Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Drs.H. Mubasirun M.Ag selaku ketua Jurusan Syariah STAIN Salatiga.

  3. Bapak H. Abdul Aziz NP, S.Ag.,MM. selaku Ketua Program Studi

  Tugas Akhir ini yang telah meluangkan waktu, bimbingan, pengarahan, dukungan, dan motivasi.

  4. Bapak / Ibu dosen Program Studi DIII Perbankan Syariah STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan selama kami mengikuti studi di Program Studi ini.

  5. Bapak Eko Suharyono, selaku General Manajer BSM KCP Purwodadi yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk melaksanakan praktik magang dan memberikan informasi serta pengarahan.

  6. Bapak dan ibu serta keluarga yang telah memberikan motivasi dan dukungan materiil maupun spiritual.

  7. Teman-teman DIII dan sahabat dekatku yang telah memberiku semangat.

  8. Saudara-saudaraku yang selalu memberikan dukungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

  9. Semua teman-teman yang telah memberikan semangat serta dukungan kepada saya yaitu rima, heny, sinta, tika, ciknnur, pepy, uky dan teman-teman kontraan yang lain.

  10. Semua pihak yang telah membantu terselesainya Tugas Akhir.

  Penyusun menyadari sepenuhnya, bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Akhirnya penyusun mohon maaf atas keterbatasan penyusun. Besar harapan penyusun, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Salatiga, Juli 2013 Penulis

  Atik Fadhilah 20110001

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan Bank Syariah Mandiri KCP Purwodadi untuk meningkatkan target pembiayaan terutama pembiayaan warung mikro dan bagaimana meningkatkan zise businees pembiayaan warung mikro yang sehat. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, sehingga teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara langsung dengan pihak yang terkait dengan penelitian dan peneliti terlibat secara langsung dengan objek penelitian dan penyusun ikut dalam proses pengumpulan kelengkapan data yang diperlukan. Penelitian ini menyimpulkan Strategi yang digunakan BSM KCP Purwodadi untuk meningkatkan size bussines pembiayaan warung mikro yang sehat. Dapat diukur dari kesehatan Bank Syariah Mandiri itu sendiri, yang menjalankan kegiatannya dengan baik, dapat dilihat dari kegiatan oprasionalnya, yaitu rendahnya NPF (Non Performa Finant), mampu memberikan berapapun pembiayaan yang diajukan calon nasabah dan mampu memenuhi semua kawajibannya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kata Kunci: Pembiayaan Warung Mikro, Bank Syariah Mandiri

  

DAFTAR ISI

  Halaman Judul ........................................................................................i Halaman Persetujuan Pembimbing .........................................................ii Halaman Pengesahan ..............................................................................iii Lembar Pernyataan..................................................................................iv Halaman Motto........................................................................................v Halaman Persembahan ............................................................................vi Kata Pengantar ........................................................................................vii Abstrak ....................................................................................................x Daftar Isi..................................................................................................xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian .....................................................1 B. Rumusan Masalah .................................................................5 C. Tujuan Penelitian .................................................................5 D. Manfaat Penelitia ..................................................................6 E. Penelitian Terdahulu ............................................................6 F. Metode Penelitian..................................................................9 G. Sistematika Penulisan ...........................................................11 BAB II LANDASAN TEORI

  B.

  Pembiayaan ...........................................................................15 C. Strategi ..................................................................................25 D.

  Manajemen Pemasaran..........................................................27 E. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) .......................30 F. Bisnis .....................................................................................34 G.

  Kendala dan Pengembangan Bank Syariah...........................36

  BAB III LAPORAN OBJEK A. Gambaran Umum ..................................................................39 B. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri (BSM) ........................40 C. Budaya Perusahaan ...............................................................41 D. Struktur Organisasi BSM KCP Purwodadi ...........................42 E. Prinsip Operasional Bank Syariah Mandiri (BSM) .............. 51 F. Produk-Produk BSM KCP Purwodadi ................................. 52 BAB IV ANALISIS A. Prosedur Pembiayaan Warung Mikro BSM KCP Purwodadi ............................................................................ 57 B. Strategi yang digunakan BSM KCP Purwodadi untuk meningkatkan size bussines warung mikro yang sehat .........75

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...........................................................................82 B. Saran ......................................................................................83 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................84 DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejarah dari Bank Syariah di Indonesia karena masyarakat Indonesia yang

  mayoritas Islam, perbankan syariah sudah muncul sejak tahun 1980-an namun realisasinya berdiri tahun 1991, oleh Bank Muamalat Indonesia. Bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim, Saat ini keberadaan bank syariah di Indonesia telah diatur dalam undang- undang yaitu UU No 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No 7 Tahun 1997 tentang Perbankan. Hingga tahun 2007 terdapat 3 institusi bank syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. (Resti Juliani, 2012:2)

  Pada tahun 2010 perbankan syariah tumbuh dengan volume usaha yang tinggi, yaitu sebesar 43,99% meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 26,55% dengan pertumbuhan dana yang dihimpun maupun pembiayaan yang juga relatif tinggi dibandingkan tahun 2009. Untuk kelembagaan Bank Syariah, terdapat enam Bank Umum Syariah (BUS) pada 2009, kemudian meningkat menjadi 10 BUS pada 2010. Sementara jumlah Unit Usaha Syariah

  2010. Jaringan kantor BUS dan UUS yang beroperasi pada 2010 mencapai 1.388, meningkat dibandingkan jumlah BUS dan UUS pada 2009 yang berjumlah 998.

  Sedangkan jumlah layanan syariah mengalami penurunan dari 1792 pada 2009 menjadi 1140 pada 2010. (Erika Asdi, 2011:3) Pada masa krisis ekonomi yang berkepanjangan, usaha kecil menengah

  (UKM) dapat bertahan dan mempunyai potensi untuk berkembang, dengan demikian, UKM dapat dijadikan andalan untuk masa yang akan datang dan harus didukung dengan kebijakan-kebijakan yang kondusif, serta persoalan-persoalan yang menghambat usaha-usaha pemberdayaan UKM harus dihilangkan.

  Konstitusi kebijakan ekonomi pemerintah harus menempatkan UMK sebagai prioritas utama dalam pemulihan ekonomi untuk membuka kesempatan kerja dan mengurangi jumlah pengangguran. Kebijakan pemerintah dalam pengembangan UKM dalam jangka panjang bertujuan untuk meningkatkan potensi dan partisipasi aktif UKM dalam proses pembangunan nasional, khususnya dalam kegiatan ekonomi dalam rangka mewujudkan pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan. Sasaran dan pembinaan usaha kecil adalah meningkatnya jumlah pengusaha menengah dan terwujudnya usaha yang makin tangguh dan mandiri, sehingga pelaku ekonomi tersebut dapat berperan dalam perekonomian nasional. (Sartika Pratomo, 2004:24)

  Peraturan Bank Indonesia No.14/22/PBI/2012 tanggal 21 Desember 2012 tentang Pemberia Pembiayaan dan Bantuan Teknis Dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Dan dikeluarkannya PBI yang mengatur pokok-pokok aturan salah satunya adalah Kewajiban bank untuk menyalurkan dananya dalam bentuk pembiayaan kepada UMKM dengan pangsa sebesar minimal 20% secara bertahap yang diikuti dengan penerapan insentif/disinsentif dan PBI ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan yaitu 21 Desember 2012.

  Namun, khusus pengaturan untuk pencapaian rasio Pembiayaan UMKM mulai berlaku bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah pada tahun 2014.

  Termasuk dalam segmen mikro adalah pembiayaan dengan tujuan multiguna kepada nasabah perorangan dengan limit sampai dengan Rp50 juta yang disalurkan melalui warung mikro. Usaha produktif adalah usaha pada semua sektor ekonomi yang dimaksudkan untuk dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan pendapatan usaha mikro. Dalam memberikan pinjaman pihak Warung Mikro lebih mengutamakan UMKM yang sudah berjalan secara sehat.

  Hal ini disebabkan oleh pandangan bank terhadap usaha tersebut, jika UMKM baru mulai mengajukan pinjaman pada saat usahanya merosot, justru bank merasa khawatir dengan keadaan tersebut, karena dikwatirkan terjadinya kredit macet.

  Dalam menghadapi krisis ekonomi teori dynamic dan teori resource-based

  

strategy adalah strategi perusahaan yang memanfaatkan sumber daya internal

  yang superior untuk menciptakan kemampuan inti dalam menciptakan nilai tambah untuk mencapai keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif.

  Akibatnya perusahaan kecil tidak lagi tergantung pada strategi kekuatan pasar melalui monopoli dan fasilitas pemerintah. Dalam strategi ini UKM mengarah pada skill khusus secara internal yang bisa menciptakan produk inti yang unggul perekonomian nasional di masa mendatang, UKM harus dapat melakukan antisipasi secara tepat terhadap globalisasi ekonomi, karena dalam kondisi tersebut ekonomi indonesia akan semakin terintegrasi kedalam sistem ekonomi grobal yang ditandai oleh kemauan kuat untuk mengurangi berbagai bentuk proteksi serta mendorong proses deregulasi debirokrasi menuju sistem ekonomi yang terbuka dan lebih berorientasi pada mekanisme pasar. Ekonomi kokoh yang ingin diwujudkan adalah ekonomi yang memiliki pertumbuhan tinggi, memiliki keterkaitan industri, mendorong transformasi ekonomi dan mampu memeratakan hasil-hasil pertumbuhannya. Dengan adanya pembinaan UKM tersebut diharapkan akan mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi pengembangan UKM, strategi pengembangan UKM anatara lain adalah kemitraan, bantuan keuangan dan modal ventura. (Sartika Pratomo, 2004:29-30 )

  Atas dasar inilah yang mendorong penyusun untuk melakukan pengamatan tentang pembiayaan warung mikro yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Purwodadi, dan dari hasil dari penelitian ini akan disusun dalam bentuk Tugas Akhir (TA) dengan judul :

  “ STRATEGI YANG

DIGUNAKAN BANK SYARIAHMANDIRI KANTOR CABANG

PEMBANTU PURWODADI UNTUK MENINGKATKAN SIZE BUSINESS

WARUNG MIKRO YANG SEHAT”.Adanya Bank Syariah Mandiri Purwodadi

  disertakan dalam judul penulisan ini karena tempat penelitian penulis berada di tempat tersebut.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas,maka pokok masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana prosedur pembiayaan warung mikro Bank Syariah Mandiri

  KCP Purwodadi? 2. Bagaimana Strategi yang digunakan Bank Syariah Mandiri KCP

  Purwodadi untuk meningkatkan size business warung mikro yang sehat? 3. Bagaimana kendala-kendala yang dihadapi warung mikro di Bank Syariah

  Mandiri KCP Purwodadi ? C.

   Tujuan Penelitian

  Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dijadikan bahan dalam pembuatan Tugas Akhir oleh penyusun sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang (munaqasah) Diploma III Jurusan Syariah Program Studi Perbankan Syariah STAIN Salatiga.

  Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan: 1.

  Untuk mengetahui bagaimana prosedur pembiayaan warung mikro Bank Syariah Mandiri KCP Purwodadi? 2. Untuk mengetahui bagaimana strategi yang digunakan Bank Syariah

  MandiriKCP Purwodadi untuk meningkatkan size businees warung mikro yang sehat

  3. Untuk mengetahui bagaimana kendala-kendala yang dihadapi warung mikro di Bank Syariah Mandiri KCP Purwodadi ?

D. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah: 1.

  Bagi penyusun Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas lagi tentang strategi pembiayaan Bank Syariah Mandiri Purwodadi dan dapat menunjang tercapainya profesionalitas sebagai calon tenaga kerja.

  2. Bagi perusahaan Bagi perusahaan yang bersangkutan dapat memberikan informasi terhadap masalah-masalah yang dihadapi serta memberikan sumbangan pemikiran terhadap kebijaksanaan yang diambil.

  3. Bagi akademik Manfaat penelitian ini bagi akademik adalah sebagai sumber informasi dan bahan referensi serta bahan untuk penelitian selanjutnya.

  4. Bagi pembaca Wawasan tentang manajemen yang digunakan untuk memasarkan produk dan produk yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri Purwodadi, serta sebagai bahan referensi dan informasi bagi yang membutuhkan.

E. Penelitian Terdahulu

  Terkait dengan Tugas Akhir yang akan diteliti oleh penyusun, ada beberapa telaah pustaka-pustaka dari penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dibuat sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan maupun pembeda bagi penelitian ini:

  Durotun Najiyah, Strategi Pemasaran BRI Unit Tegal Rejo Terhadap

Persaingan Lembaga Keuangan dan Perbankan di Wilayah Tegal Rejo, 2005.

  Penelitian dalam Tugas Akhir penyusun ini menyimpulkan bahwa pada penelitian strategi yang digunakan BRI Unit Tegalrejo untuk menarik minat nasabah dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu dengan cara promosi, undian, dan juga tingkat suku bunga KUPEDES mulai 01 April 2005, untuk GOLBERTAP 1,25 % sedangkan non GOLBERTAP 2,00 % mendapat PBTW (Pengembalian Bunga Tepat Waktu) setiap 6 bulan sekali.

  Elis Rahmawati,

  Strategi Pemasaran BMT “ AMAL MULIA” Suruh Dalam

Mengelola Nasabah, 2005. Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan penyusun

  yang dituangkan dalam Tugas Akhir ini adalah pada penelitian ini strategi pemasaran yang digunakan untuk mengenalkan produknya adalah dengan cara menemui nasabahnya kemudian menawarkan produk

  BMT “ AMAL MULIA” baik

  pendanaan ataupun pembiayaan. Dan ternyata strategi tersebut sangat efektif karena mampu memperluas jarisan usaha yang dapat dibuktikan dengan bertambahnya jumlah nasabah setiap tahunya.

  Sri Sulistyani,

  Analisis Tingkat Perkembangan Pembiayaan Ba’i Bitsaman

Ajil (BBA) di BMT Anda Salatiga Tahun 2002-2006 , 2007. Penelitian dalam

  Tugas Akhir penyusun ini menyimpulkan bahwa pembiayaan BMT berfungsi untuk meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil dalam rangka pengentasan kemiskinan, juga sebagai upaya melepas masyarakat dari jeritan rentenir yang mengenakan suku bunga yang sangat tinggi. Dan disimpulkan juga bahwa dari tahun ke tahun jumlah anggota dan calon anggota penerima pembiayaan BBA semakin menurun, sedangkan dilihat dari jumlah dana yang dibiayakan serta jumlah pembiayaan BBA yang mengalami kemacetan.

  Barkiyah, Prosedur Pembiayaan di BMT Rama Salatiga, 2007. Penelitian dalam Tugas Akhir penyusun ini menyimpulkan bahwa penyaluran pembiayaan merupakan hal yang penting. Dikarenakan sumber pendapatan utamanya berasal dari jasa pembiayaan yang disalurkan, sehingga dalam mengambil kebijakan yang terkait dengan pembiayaan memerlukan kecermatan serta ketelitian dengan seksama agar lembaga keuangan yang bersangkutan tidak mengalami kerugian.

  Yuliyanti, Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Dalam Pencapaian

  

Target di PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Salatiga, 2011, Penelitian

  dalam Tugas Akhir penyusun ini menyimpulkan bahwa strategi yang digunakan

  

Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Salatiga mempunyai kendala yang dihadapi

  yaitu dalam pemasaran produk adalah kurangnya pengetahuan yang mendalam masyarakat mengenai Bank Syariah dan kurangnya sumber daya manusia pemasaran yang kompeten dan ketetapan sistem dari pusat yang sangat ketat. Sehingga perkembanganya kurang pesat jika dibandingkan dengan Kantor Cabang Bank Syariah Mandiri yang lain.

  Penelitian yang akan di teliti berbeda dengan penelitian-penelitian yang sudah ada. Jika penelitian sebelumnya membahas hal tentang strategi pemasaran dan menganalisis tentang strategi pembiayaan dengan produk dan tempat yang berbeda dan perkembangannya. Perbedaan strategi pemasaran pembiayaan yang penyusun teliti ini berbeda dengan strategi pembiayaan yang sudah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Produk ini mempunyai karakteristik yang berbeda dengan strategi pembiayaan lain. Berdasarkan telaah pustaka diatas bahwa penelitian tentang berjudul

  „„ STRATEGI YANG DIGUNAKAN BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PURWODADI UNTUK

MENINGKATKAN SIZE BUSINESS WARUNG MIKRO YANG SEHAT

  Belum pernah diteliti oleh penelitian sebelumnya baik dari strategi, tempat atau jenis pembiayaannya.

F. Metode Penelitian 1.

  Pendekatan kualitatif Jenis penelitian atau penulisan dalam tugas akhir ini menggunakan pendekatan kualitatif, karakteristik penelitian kualitatif yaitu: a.

  Kata, berfokus pada kata bukan angka.

  b.

  Keterlibatan peneliti, peneliti terlibat dekat dengan hal-hal yang diteliti.

  c.

  Sudut pandang partisipan, menyelidiki dan menyajikan berbagai perspektif subjektif para partisipan.

  d.

  Riset skala kecil, mengeksplorasi penelitian secara terperinci.

  e.

  Fokus yang holistik, tidak hanya terpaku pada satu atau dua variabel, tetapi lebih luas cakupannya.

  f.

  Fleksibel, tidak hanya meneliti topik, tetapi juga menyelidiki hal baru yang diungkapkan informan tentang pemahaman mereka.

  g.

  Proses, menangkap proses yang berlangsung dari waktu ke waktu.

  h.

  Latar alami, dilakukan di lingkungan alami tempat orang berada. i.

  Induktif ke deduktif, mendapatkan gagasan dari hasil mengumpulkan dan meneliti data. (Daymon, 2008:7-9)

  2. Data primer dan data sekunder Adapun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

  a.

  Data Primer Yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli,atau merupakan sumber lansung dari obyek yang diteliti. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa individu yang diwawancarai, hasil observasi atas obyek dan hasil dari kelompok fokus dan panel.

  b.

  Data Sekunder Yaitu merupakan sumber data yang diperoleh dari tangan kedua, atau penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, melalui media dokumen, buku-buku dan arsip-arsip yang berkaitan dengan topik data yang akan diteliti.

  3. Teknik pengumpulan data a.

  Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan antara pihak bank kepada calon nasabah dan kepada pihak-pihak yang berkaitan.

  b.

  Observasipartisipan Penelitian inipeneliti terlibat secara langsung dengan objek penelitian.

  Dan penyusun ikut dalam proses pengumpulan kelengkapan data yang diperlukan.

G. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan merupakan uraian mengenai hal-hal yang akan dilaporkan secara sistematika bab demi bab, dari bab hasil laporan penelitian diperoleh gambaran yang berurutan dan saling terkait. Adapun sistematika penulisan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut :

  BAB I Pendahuluan. dalam pendahuluan ini dijelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dan berhubungan dengan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka, metodologi laporan tugas akhir, serta sistematika penulisannya.

  BAB IILandasan Teori. dalam bab dimaksudkan sebagai bab untuk mengantarkan pada kerangka teoristik yang membahas tentang, pengertian strategi, pengertian manajemen pemasaran, size business, bauran pemasaran , pengertian pembiayaan, pembiayaan menurut tujuan penggunaan, produk pembiaan berdasarkan skim dan proses pembiayaan.

  BAB III Laporan Obyek.Dalam bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum perusahaan Bank SyariahMandiri Purwodadi dan penyusun menggambarkan secara umum tentang obyek penelitian antara lain, sejarah mengenai pendirian Bank Syariah Mandiri, visi dan misi, stuktur organisasi, dan produk-produk yang ditawarkan.

  BAB IV Analisis.Bab ini merumuskan tentang hal yang berkaitan dari penjelasan diawal, berisi tentang prosedur, strategi dan pembiayaan warung mikro.

  BAB V Penutup. Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Prosedur 1. Pengertian Prosedur Prosedur adalah suatu urutan klerikal atau pekerjaan, biasanya melibatkan

  beberapa orang atau dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang- berulang. (Mulyadi, 2001:5)

  Prosedur menurut kamus lengkap bahasa Indonesia dapat juga berarti cara memecahkan suatu masalah yang dilakukan langkah demi langkah, cara melakukan kegiatan yang disusun secara sistematis. (Em Zul Fajri, 2005:672) 2.

   Prosedur Oprasional Produk Penyaluran Dana

  Prosedur operasional pembiayaan secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut: a.

  Karyawan bagian operasiaonal pembiayaan menerima dokumen-dokumen dari bagian support pembiayaan yang telah lengkap, yaitu:

1. Surat sanggup, TTUN (Tanda Terima Uang Nasabah) 2.

  Memo droping 3. Surat Kuasa Debet 4.

   Copy Up b.

  Siapkan kartu pinjaman atau pembiayaan berdasarkan Copy Up (Usulaan Pembiayaan). Kartu pinjaman atau pembiayaan mencakup data sebagai

1. Nama Debitur 2.

  Alamat rumah atau surat debitur 3. Tanggal diberikan atau dropping 4. Angsuran pertama 5. Jangka waktu pembiayaan 6. Debet rekening debitur 7. Jangka waktu pembiayaan 8. Debet rekening debitur 9. Tanggal akad 10.

  Jatuh tempo akad 11. Jumlah nominal 12. Jumlah margin atau bagi hasil 13. Segmen pembiayaan 14. Nama accoun manager 15. Nomor akad pembiayaan 16. Tujuan pembiayaan 17. Margin setara 18. Plafon pembiayaan 19. Nilai jaminan c. Bedasarkan memo dropping siapkan lembar manifold penarikan pinjaman atau pembiayaan.

  Tiket penarikan atau pembiayaan terdiri dari empat lembar: 1.

  Nota kredit

  2. Tiket debet 3.

  Tiket kredit 4. Copy kartu kewajiban nasabah d. Pada saat penarikan pinjaman atau pembiayaan, debitur dikenakan biaya- biaya lain antara lain:

  1. Biaya administrasi 2.

  Biaya BMBS (Badan Arbitrase Bank Syariah) 3. Biaya Notaris 4. Biaya Asuransi e. Paraf kartu pinjaman atau pembiayaan, tikat atau lembar manifold penarikan pinjaman dan tiket untuk pendebetan biaya-biaya, kemudian terukan berikut surat sanggup, copy up dan dokumen lain kepada karyawan pemeriksa (checker), yang akan memeriksa kebenaran pembukuan dan membubuhkan parafnya pada kartu pinjaman atau pembiayaan dan lembar manifold penarikan pinjaman (tiket) f.

  Kepala bagian atau pejabat bank membubuhkan tanda tangan pada lembar

  manifold , paraf pada pada kartu pinjaman atau pembiayaan dan tiket

  biaya-biaya, kemudian mengembalikan semua dokumen tersebut kepada karyawan pinjaman atau pembiayaan semua.

  g.

  Teruskan lembar kartu kewajiban dari lembar manifold penarikan pinjaman atau pembiayaan kepada karyawan peemegang kartu kewajiban nasabah, yang akan memberi tanda terima dengan jalan membubuhkan paraf pada lembar tickler yang ada. h.

  Teruskan kepada petugas yang akan ditunjukan untuk di file.

  1. Kartu pinjaman atau pembiayaan menurut tanggal angsuran (jika perlu dapat di file menurut nisbah bagi hasil keuntungan atau mark

  up terlebih dahulu) 2.

  Copy up dan dokumen yang lain di file perdebitur sesuai segmentasi pembiayaan dan menurut abjad.

3. TTUN (Tanda Terima Uang Nasabah) dan surat sanggup menurut

  abjad dan dipisah persegmentasi. (Muhamad, 2001: 70-72) B.

   Pembiayaan 1. Pengertian Pembiayaan

  Pembiayaan secara luas berarti financing atau pembelanjaan, yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang lain. Dalam arti sempit pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti bank syariah kepada nasabah. (Muhammad, 2001:8)

  Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesempatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil menurut ( UU Perbankan Syariah No. 10/1998).

  Pembiayaan Mikro adalah pembiayaan bersifat produktif kepada nasabah/calon nasabah perorangan/badan usaha dengan limit s.d. Rp100 juta menurut (Bank Syariah Mandiri).

  Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa: a.

  Transaksi bagi hasil dalam bentuk Mudharabah dan musyarakah.

  b.

  Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiyah bittamlik .

  c.

  Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam dan istishna.

  d.

  Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qard.

  e.

  Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa. (Desk training, 2011:169)

2. Analisis Pembiayaan a. Prinsip Pemberian Pembiayaan 1.

  Prinsip 5C a.

  Characteratau watak calon nasabah Dilihat dari kejujurannya lewat investasi yang dilakukan oleh maker, keadaan lingkungan keluarga calon nasabah, dan riwayat peminjaman yang dilakukan dibank lain. Selain itu, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah adanya unsur kemauan dari calon nasabah untuk melunasi pembiayaan yang diberikan oleh lembaga keuangan atau lembaga pembiayaan syariah yang bersangkutan.

  b.

  Capitalatau Modal calon nasabah Dalam modal ini yang dilihat adalah jumlah dana yang dimiliki nasabah untuk membeli barang yang diperhitungkannya atau menjalankan permohonan pembiayaan pun harus memiliki setidaknya uang muka untuk membuka rekening yang akan digunakan sebagai cara pelunasan pembiayaan nantinya.

  c.

  Capacityatau kemampuan calon nasabah Kemampuan calon nasabah untuk melunasi pembiayaan yang diberikan oleh Lembga Keuangan Syariah (LKS), dilihat dari usaha calon nasabah yang menjadi sumber pelunasan pembiayaan yang dimaksud.

  d.

  Condition of Economi atau kondisi ekonomi calon nasabah Melihat faktor-faktor luar (ekonomi makro) yang mungkin terjadi dan dapat mempengaruhi kegiatan usaha calon nasabah yang menjadi sumbar pelunasan dari pembiayaan LKS yang diberikan kepadanya.

  e.

  Collateralatau agunan calon nasabah Dalam konteks agunan ini berlaku prinsip, bahwa semua bentuk pembiayaan dapat dimintakan agunan kecuali pembiayaan mudharabah.

  Kenapa pembiayaan mudharabah tidak perlu ada jaminan?. karena resiko pembagian keuntungan dan kerugiannya sudah jelas. (Anshori, 2008:196- 197) 2. Prinsip 7P a.

  Personality Dengan menilai nasabah dari segi kepribadianya yang mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan calon debitur dalam menghadapi suatu masalah. b.

  Party Mengklasifikasikan calon debitur kedalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya.

  c.

  Purpose Mengetahui calon debitur dalam mengambil pembiayaan, termasuk jenis pembiayaan yang diinginkan calon debitur.

  d.

  Prospect Menilai usaha calon debitur dimasa yang akan datang menguntungkan atau tidak.

  e.

  Payment Merupakan ukuran bagaimana calon debitur mengembalikan pembiayaan yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk mengembalikan pembiayaan.

  f.

  Profitability Menganalisis bagaimana calon debitur dalam mencari laba.

  Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat.

  g.

  Protection Tujuanya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapat perlindungan. Perlindungan berupa jaminan barang atau jaminan asuransi (Kasmir, 2004: 106-107).

b. Analisa pemberian pembiayaan

  Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan analisa pemberian pembiayaan antara lain:

  1. Jenis usaha Kebutuhan modal kerja masing-masing jenis usaha berbeda-beda.

  2. Skala usaha Besarnya kebutuhan modal kerja suatu usaha sangat tergantung kepada skala usaha yang dijalankan. Semakin besar skala usaha yang dijalankan, kebutuhan modal kerja akan semakin besar.

  3. Tingkat usaha yang dijalankan.

  Beberapa pertanyaan yang harus dijawab dalam melakukan analisa pembiayaan antara lain: a.

  Apakah proses produksi membutuhkan, tenaga ahli/ terdidik/ terlatih dengan menggunakan peralatan yang canggih? b.

  Apakah perusahaan memiliki tenaga ahli dan peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang proses produksi? c.

  Apakah perusahaan memiliki sumber pasokan bahan baku yang tetap yang dapat menjamin kesinambungan proses produksi? d.

  Apakah perusahaan memiliki pelanggan tetap? 4. Karakter transaksi dalam sektor usaha yang akan dibiayai.

  Dalam hal ini yang harus ditelaah adalah: b.

  Bagaimana sistem penjualan hasil produk, tunai atau cicilan? (Adiwarman, 2010: 234-235) c.

   Unsur-unsur pembiayaan

  Unsur-unsur pembiayaan yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas pembiayaan adalah

  1. Kepercayaan Suatu keyakinan pemberi kredit atau pembiayaan bahwa pembiayaan yang diberikan bank berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali dimasa mendatang.

  2. Kesepakatan Antara sipemberi dengan penerima pembiayaan, harus ada kesepakatan, kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing.

  3. Jangka waktu Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencangkup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

  4. Resiko Faktor resiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu resiko kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya tidak sengaja. Semakin panjang waktu suatu kredit semakin besar resiko tidak tertagih, demikian pula sebaliknya.

5. Balas Jasa

  Balas jasa atas kredit pada bank konfesional dalam bentuk bunga, biaya provisi dan komisi serta biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank. Sedangkan bagi bank syariah atas pembiayaan diberikan balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil. (Kasmir, 2001:74)

d. Tujuan Pembiayaan

  1. Tujuan pembiayaan secara umum a.

  Besarnya kebutuhan fasilitas pembiayaan yaang diajukan b. Kegunaan fasilitas pembiayaan yang diajukan, untuk kebutuhan barang investasi atau kebutuhan modal kerja.

  c.

  Jangka waktu dari dari fasilitas pembiayaan yang diajukan d. Penjelasan atas ulasan perubahan-perubahan yang ada

  2. Pembiayaan menurut tujuan penggunaan a.

  Produktif Pembiayaan yang dipergunakan untuk tujuan produktif yang dapat meningkatkan utility (faedah/kegunaan) yaitu faedah karena bentuk, tempat, dan kepemilikan. Pembiayaan produktif terbagi atas dua yaitu: b. Investasi

  Pembiayaan yang dipergunakan untuk membiayai pembelian barang- Contohnya: Bangunan pabrik, mesin, kendaraan, gudan, dll.

  c.

  Modal Kerja Pembiyaan yang dipergunakan untuk keperluan modal lancar yang biasanya habis dalam satu atau beberapa kali produksi atau siklus usaha.

  Contohnya: pembelian bahan mentah, pembelian barang dagangan, pembayaran gaji, dll.

  d.

  Konsumer Pembiayaan yang dipergunakan untuk membiayai pembelian barang- barang atau jasa-jasa yang dapat memberikan kepuasan langsung terhadap kebutuhan manusia. Jenis pembiayaan konsumer biasanya ditunjukan untuk golongan berpendapatan tetap seperti pegawai. Namun, pengusahapun dapat masuk dalam kategori ini jika akan membeli rumah pribadi atau kendaraan pribadi.

  Contohnya: 1. Pembelian rumah (KPR) untuk ditempati.

  2. Pembelian kendaraan (KPM) untuk pribadi.

e. Produk pembiayaan berdasarkan skim 1.

  Pembiayaan Murabahah Akad penyediaan barang berdasarkan sistem jual beli, dimana bank nasabah dengan harga perolehan ditambah keuntungan (marjin) yang disepakati. (Desk training, 2011: 169)

2. Pembiayaan Musyarakah ( Porsi salah satu pihak tidak boleh 100% )

  Pencampuran dana untuk tujuan pembiayaan keuntungan, musyarakah juga berarti akad antara orang-orang yang berserikat dalam hal modal dan keuntungan. Kerjasama (Syirkah) tersebut dapat berupa modal dan jasa. Pelaksana boleh berasal dari salah satu anggota penyerta/ pihak lain (diluar anggota syirkah).

  (Desk training, 2011: 169) 3. Pembiayaan mudharabah ( porsi penyertaan 100% : 0 )

  Akad kerjasama usaha antara dua pihak shahibul maal menyediakan modal 100% sedangkan pihak lainnya (mudharib) menjadi pengelola dengan keuntungan dibagi menurut kesepakatan dimuka. (Desk training, 2011: 169)

  Secara teknis Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara

  Mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak,

  sedangkan apabila mengalami kerugian ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. (Sudarsono, 2003:69)

  Mudharabah muqayyadah adalah akad mudharabah dimana shahibul maal

  memberikan batasan kepada mudharib mengenai tempat, cara, dan obyek investasi. Mudharib dapat diperintahkan oleh shahibul maal untuk: a.

  Tidak mencampurkan dana shahibul maal dengan dana dari sumber lain.

  b.

  Tidak menginvestasikan dananya pada transaksi penjualan dengan pembayaran bertahap, tanpa penjamin atau tanpa jaminan.

  c.

  Melakukan investasi sendiri tanpa melalui pihak ketiga. (Desk training, 2011: 169) 4. Pembiayaan Ijarah

  Akad antara Bank (

  Mu’ajjir) dengan nasabah (musta’jir) untuk menyewa

  suatu barang/obyek sewa (

  mu’jur) milik bank dan bank mendapatkan imbalan jasa atas barang yang disewanya.

  5. Pembiayaan Istishna Akad jual beli barang (mashnu

  ’) antara pemesan spesifikasi dan harga barang pesanan disepakati di awal akad dengan pembayaran dilakukan secara bertahap sesuai kesepakatan.

  6. Pembiayaan salam Pembiayaan suatu hasil produksi (komoditi) untuk pengiriman yang ditangguhkan dengan pembayaran segera sesuai dengan persyaratan tertentu atau penjualan suatu komoditi untuk pengiriman yang ditangguhkan sebagai imbalan atas pembayaran segera. adalah suatu akad salam dimana pelaksanaan kewajiban

  Salam pararel Muslam Ilaih (penjual) tergantung pada penerimaan yang akan diperolehnya

  (dalam kapasitas sebagai muslam) dari akad salam sebelumnya, dimana akad salam yang kedua tidak tergantung akad salam yang pertama.

  7. Kafalah

  Akad pemberian jaminan (makful alaih) yang diberikan satu pihak kepada pihak lain dimana pemberi jaminan (kafil) bertanggung jawab atas pembayaran kembali suatu hutang yang menjadi hak penerima jaminan (makful).

  8. Wakalah Akad pemberian kuasa dari pemberi kuasa (muwakkil) kepada penerima kuasa (wakil) untuk melaksanakan suatu tugas (taukil) atas nama pemberi kuasa. (Desk training, 2011:188) C.

   Strategi

1. Pengertian Strategi

  Pengertiaan Strategi secara umum adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

  Pengertian strategi secara khusus adalah merupakan tindakan yang bersifat

  incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan

  berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. (David,2011)

2. Definisi strategi

  Definisi strategi menurut Henry Mintzberg yaitu: a.

  Rencana (Plan)

  Suatu petunjuk, suatu tuntunan atau tindakan yang akan dilakukan, suatu yang memberi arah bagi tindakan-tindakan di masa depan,perilaku yang konsisten antar waktu.

  b.

  e.

  Integrasi vertikal merupakan strategi yang menguntungkan pada sejumlah bisnis, tetapi tidak pada bisnis yang lain.

  d.

  Intensitas investasi yang tinggi merupakan faktor yang menurunkan profitabilitas.

  c.

  Pangsa pasar dan profitabilitas berhubungan secara erat.

  Dalam jangka panjang, faktor penentu paling penting bagi kinerja suatu unit usaha adalah mutu produk yang lebih tinggi dibandingkan kompetitornya.

  b.

  PIMS (Profit Impact of Market Strategy) yaitu: a.

  Hubungan antara strategi dan kinerja bisnis yang ditunjukkan dari hasil studi

  Permainan (Play) Kumpulan manuver untuk “menjinakkan” pihak lawan atau suatu cara yang dilakukan untuk mengecoh pesaing. (Hendrawan, 2003: 3-4)

  d.

  Perspektif (Perspective) Bagaimana suatu organisasi menjalankan kegiatannya.

  c.

  Posisi (Position) Penentuan posisi dalam konteks persaingan.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi ROI ternyata juga memberi kontribusi terhadap nilai perusahaan dalam jangka panjang.(Hendrawan, 2003: 19)

D. Manajemen Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran

  Manajemen pemasaran menurut Stanton. Ia mengatakan bahwa pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan, dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik aktual maupun yang potensial.

  Pengertian manajemen pemasaran adalah suatu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana, menyalurkan dana, dan jasa- jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan nasabah. (Husein, 2001:67)

2. Bauran Strategi pemasaran

  Dalam praktek pemasaran yang harus diperhatikan oleh sebuah marketing, untuk menembus kepasar dan mengenalkan produknya. Maka diperlukan komponen yang terdiri atas bauran pemasaran yaitu Produk,Harga, Tempat atau Saluran Distribusi,Promosi, Orang, Bukti Fisik, Proses.

  a.

  Produk (Product) Produk yang dihasilkan dalam Perbankan Syariah bukan berupa barang, melainkan berupa jasa dan harus sesuai dengan prinsip syariah.

  b.

  Harga (Price) Menentukan harga jual produk berupa jasa yang ditawarkan dalam

  Perbankan Syariah, harus menentukan harga jual yang bisa bersaingan dengan perbankan konvesional. c.

  Tempat (Place) Dalam penetrasi pasar tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh tempat atau saluran distribusi yang baik, untuk menjual jasa yang ditawarkan kepada konsumen.

  d.

Dokumen yang terkait

EVALUASI PEMBERIAN KREDIT PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEMBANTU PASURUAN

0 40 2

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU GRAHA HELVETIA MEDAN SKRIPSI

0 2 14

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

0 1 79

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN GADAI EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEMBANTU GUBUG - Test Repository

0 0 119

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PRODUK GADAI EMAS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR - ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PRODUK GADAI EMAS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN - Test Repository

0 2 90

ANALISIS PELAYANAN BANK DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR - ANALISIS PELAYANAN BANK DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN - Test Repository

0 1 105

PERSEPSI NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN HAJI PADA BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP) PURWODADI TUGAS AKHIR - PERSEPSI NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN HAJIPADA BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP

0 6 107

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH UNIT MIKRO PADA BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN

0 0 116

ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK TUGAS AKHIR - ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK - Test Repository

1 1 90

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN GADAI EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEMBANTU GUBUG - Test Repository

0 2 119