F A K T O R - F A K T O R YANG MEMFENGARUHI PENGGUNAAN PERSONAL COMPUTER DALAM MENGHASILKAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Kasus pada Pengusaha Songket di Kota Palembang)
F A K T O R - F A K T O R Y A N G M E M F E N G A R U H I PENGGUNAAN
PERSONAL COMPUTER D A L A M M E N G H A S I L K A N
S I S T E M INFORMASI AKUNTANSI
(Studi Kasus pada Pengusaha Songket di Kota Palembang)
SKRIPSI
Nama
: Yessi Wirawati
NIM
: 22 2010045
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S EKONOMI
2014
F A K T O R - F A K T O R Y A N G MEMPENGARUHI PENGGUNAAN
PERSONAL COMPUTER D A L A M M E N G H A S I L K A N
S I S T E M INFORMASI AKUNTANSI
(Studi Kasus pada Pengusaha Songket di Kota Palembang)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarf ana Ekonomi
Nama
: Y « s i Wirawati
NiM
:22 2di()jM5
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI
2014
i
Fakuhas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah
Palembang
TANPA PENGESAHAN S K R I P S I
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan
Persona! Computer dalam Menghasilkan Sistem
Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada Pengusaha
Songket di Kota Palembang)
Nama
NIM
Fakultas
Program Studi
MataKnliah Pokok
Ycml Wirawati
22 2010045
Ekonomi
Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi
Diterima dan Disahkan
PadaTanggaUaHC^lL 2aU\
NIDN: 0212128102
ii
PERNYATAAN B E B A S P L A G I A T
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Yessi Wirawati
NIM
: 22.2010.045
Fakultas
: Ekonomi
Program Studi : Akuntansi
Menyatakan bahwa skripsi ini telah ditulis dengan sesungguh-sungguhnya dan
tidak ada bagian yang merupakan penjiblakan karya orang lain.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pemyataan ini tidak benar, maka saya
sanggup menerima sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.
Palembang,
April 2014
Penulis
Yessi Wirawati
iii
'JlpiSUd satu pmtu tertutttp, mafy pmtu yang Gta^im terSufy (eSar.
Jitfin
tetapi sermgfigQ. fjta taenatap pmtu yang tertutup itu Segitu
Qmanya dan Segitu se£Snya,
sekmgga lijta tal^menyaddfi add pintu
Cam yang terSufy feSar SagHjjta^
pUe3(gndergraSaMerasaan), kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kualitas
sistem informasi akuntansi. Sampel dalam penelitian ini adalah 56 pengusaha songket yang
terdaftar di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Palembang, tetapi sampel yang
kembali dan diolah hanya 33 sampel. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder.
Dari hasil penelitian pada pengusaha songket di kota Palembang maka dapat diketahui bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan personal computer dalam menghasilkan sistem
informasi akuntansi yaitu faktor sosial, affect (perasaan) dan kondisi yang mendukung. Sedangkan
kompleksitas, kesesuaian tugas dan konsekuensi jangka panjang tidak mempengaruhi penggunaan
personal computer dalam menghasilkan sistem informasi akuntansi. Dari faktor-faktor yang
diteliti faktor yang paling dominan yang mempengaruhi penggunaan personal computer yaitu
affect (perasaan).
Kata Kunci: Faktor sosial. Affect (perasaan), Kompleksitas, Kesesuaian Tugas, Konsekuensi
Jangka Panjang, Kondisi yang Mendukung, Kualitas Sistem Informasi Akuntansi.
xiv
ABSTRACT
Yessi Wirawati/ 22.2010.045/ 2014/ The Factors Affecting the Use of Personal Computer to
Generate Accounting Information System (Case Study on Songket Business in Palembang).
The objectives of study were to determine the factors affecting the use of personal computer to
generate accounting information system (case study on Songket Business in Palembang) and to
investigate the dominant factor affecting the use of personal computer to generate accounting
information sysytem (case study on Songket Business in Palembang).
The study was survey. The variables of the study were social factors, affect (feelings), complexity,
duty compliances, long-term consequences, condusive atmosphere and quality of accounting
information system. The samples of the study was 56 songket enterpreneurs registered in
Department of Trade Industry and Cooperative Palembang. However, the samples were only 33
songket enterpreneurs. The data of study were primary and secondary data.
The result showed that factors which were affected the use of personal computers to generate
accounting information system were social factors, affect and condusive atmosphere. While the
complexity, duty compliances and long-term consequences did not affect the use of personal
computer to generate accounting information system. The dominant factor of the use of persona!
computer was affect (feelings).
Keywords: Social factors. Affect (Feelings).Complexity, Duty compliances. Long-term
consequences, Condusive atmosphere. Quality of accounting information system.
XV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemulihan perekonomian yang semakin berimbang mendorong laju
pertumbuhan kearah yang lebih baik, khususnya sektor perdagangan. Dari
data Badan Pusat Statistik kota Palembang, laju pertumbuhan ekonomi kota
Palembang disektor perdagangan besar dan eceran ditahun 2007 sebesar
7,76%. Pada tahun 2008 naik sebesar 7,94%, peningkatan angka ini
dikarenakan diadakannya Visit Musi 2008 yang secara nyata turut mendorong
laju
pertumbuhan
ekonomi
kota
Palembang
terutama
pada
sektor
perdagangan. Akan tetapi, pada tahun 2009 mulai mengalami perlambatan.
Laju pertumbuhan sektor perdagangan besar dan eceran menurun menjadi
2,32%. Pada tahun 2010 laju pertumbuhan sektor perdagangan besar dan
eceran mulai mengalami peningkatan sebesar 6,58%, dan pada tahun 2011
semakin mengalami peningkatan sebesar 7,30%. (Sumber: BPS Provinsi
Sumsel, 2014).
Tabel L I
Persentase Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
No.
Sektor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan Hotel dan
Restoran
2007
2008
(%)
(%)
0,76
0,74
0,00
0,00
29,55 28,88
1,93
2,11
7,97
8,23
23,05 22,84
1
2009
2010
(%)
(%)
0,70
0,64
0,00
0,00
28,55 28,45
1,82
1,71
8,10
8,03
22,47 22,74
2011
(%)
0,60
0,00
27,37
1,61
9,80
22,09
2
2007
2008
(%)
(%)
7. Pengangkutan dan Komunikasi 14,32
14,35
7,48
7,49
8. Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan
15,54
9. Jasa-jasa
14,76
Jumlah
100,00
Sumber: BPS Provinsi Sumsel, 2014
No.
Sektor
2009
(%)
14,01
7,53
2010
(%)
13,66
7,44
2011
(%)
14,32
7,77
16,82
17,32
100,00 100,00
16,53
100,00
Pada Tabel 1.1. terlihat bahwa kontribusi PDRB dari sektor pertanian,
sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, serta sektor
perdagangan, hotel dan restoran dari tiap tahun hampir selalu mengalami
penurunan, sedangkan pada sektor lainnya kadang mengalami penurunan dan
kenaikan. Sektor yang memberikan kontribusi cukup besar yaitu sektor
industri pengolahan, sedangkan sektor yang tidak memberikan kontribusi
yaitu sektor pertambangan dan penggalian.
Wilayah Palembang memiliki banyak pusat perdagangan yang tersebar di
beberapa tempat. Potensi tersebut menunjang kegiatan perdagangan di Kota
Palembang. Jumlah unit usaha yang terdaftar pada Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi di Palembang sebanyak 2.259 unit usaha, yang
terdiri atas industri pangan sebanyak 529 imit usaha, industri sandang kulit
sebanyak 353 unit usaha, industri kimia dan bahan bangunan sebanyak 640
unit usaha, industri logam dan jasa sebanyak 595 unit usaha, dan industri
kerajinan umum sebanyak 142 unit.
Jumlah pengusaha songket yang terdaftar pada Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi di Palembang sebanyak 126 pengusaha. (Sumber:
Disperindagkop, 2014). (Lampiran 1)
3
Tabel 1.2
Data Perkembangan Industri 2010-2013
Berdasarkan Unit Usaha dan Tenaga Kerja
Unit Usaha
Tenaga Kerja
No.
Jenis Industri
2010 2011 2012 2013
2010
2011
2012 2013
1. Pangan
489
496
529 3.683 3.745
516
3.805
3.844
2. Sandang Kulit
328
341
352
353 3.711 3.825
3858
3861
3. Kimia dan Bahan Bangunan 612
617
634
640 4.696 4.728
4779 4.797
4. Logam dan Jasa
582
586
691
595 3.380 3.403 3.418
3.430
5. Kerajinan Umum
142
J42
J42
142 1.196 1.196 1.196 1.196
Total
2.153 2.182 2.335 2.259 16.666 16,897 17.056 17.128
Sumber: Disperindagkop, 2014
Berdasarkan Tabel 1.2 diatas untuk industri kerajinan umum jumlah unit
usaha tahun 2010 sebanyak 142 unit usaha dan pada tahun selanjutnya tetap
tidak mengalami perubahan. Begitu pula dengan jumlah tenaga kerja dari
tahun 2010 sampai 2013 tetap tidak mengalami perubahan. Jumlah tenaga
tenaga kerja dari tahun 2010 sampai 2013 sebanyak 1.196 orang. Dalam
rangka mendukung visi dan misi kota Palembang salah satunya meningkatkan
ekonomi kerakyatan dengan pemberdayaan masyarakat kelurahan, selaras
dengan peraturan Menteri Perindustrian nomor 78/M-IND/PER/2007 tentang
peningkatan Industri Kecil dan Menengah melalui Pendekatan Satu Desa Satu
Produk di setiap Kelurahan, maka untuk melaksanakan pembinaan Industri
Kecil
Menengah
(IKM) dilaksanakan
program-program
seperti
(1)
Meningkatkan daya saing produk-produk Industri Kecil melalui perbaikan
mutu, desain dan diversifikasi produk, (2) Memperluas pasar melalui promosi
dan keijasama regional, nasional, maupun intemasional, (3) Mengembangkan
sentra-sentra industri kecil dan menengah melalui Pendekatan Satu Desa Satu
Produk disetiap kelurahan, (4) Mengembangkan produk-produk kerajinan
khas dan barang seni berbasis warisan budaya seperti songket, batik, tenun
4
tradisional lainnya, dan (5) Mengembangkan industri kecil pangan terutama
produk
khas
dalam
rangka
mendukung
wisata
kuliner
seperti
kerupuk/kempelang, pempek, pindang dan kue-kue tradisional lainnya.
Kegiatan atau event-event yang pemah diadakan di kota Palembang
seperti
Pekan
Olahraga
Nasional
(PON)
X V I , pameran
International Expo, Sea Games, Islamic Solidarity Games (ISG),
Sriwijaya
pameran
atau launching lampu Philips, pameran South Sumatera, promosi/ pameran
Palembang Expo, pameran Produk Regional Dalam Negeri (PRDN), pameran
Pangan Nusa, memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi
kota Palembang. Event-event yang diadakan di Palembang temyata membawa
berkah tersendiri bagi para pengusaha songket, terutama pada saat event SEA
Games, para pengusaha songket kebanjiran order busana pemandu kontingen
SEA Games. Seiring kemajuan pesat kota Palembang, terlebih pasca menjadi
tuan rumah PON dan Sea Games beberapa tahun lalu. maka semakin banyak
orang berkunjung ke kota Palembang.
Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya
untuk bersaing di pasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang
dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup
kelemahan dan menetralisasi hambatan strategis dalam dinamika bisnis yang
dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan
pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi yang berkualitas.
Informasi yang berkualitas akan terbentuk dari adanya sistem informasi yang
dirancang dengan baik.
5
Keberadaan
teknologi informasi diera globalisasi ini tidak dapat
dipungkiri merupakan suatu kebutuhan yang penting baik bagi individu
maupun organisasi dapat melakukan setiap kegiatannya lebih efektif dan
efisien. Oleh karena itu, saat ini individu maupun organisasi berlomba-lomba
menggunakan
teknologi sesuai
dengan
kebutuhannya.
Perkembangan
teknologi informasi saat ini berkembang pesat. Perkembangan teknologi akan
diikuti oleh perkembangan sistem informasi.
Pada masa globalisasi dimana sistem informasi sangat berkembang
dengan pesat sehingga mendorong perusahaan dalam melakukan investasi
dalam
komputer cenderung
menghadapi
persaingan
raeningkat.
Apalagi saat ini perusahaan
yang begitu ketat
untuk meraih keunggulan
kompetitif maka perusahaan dalam menggunakan
teknologi informasi
khususnya komputer sangat penting. Hal ini disebabkan karena komputer
disamping menyediakan informasi juga dapat digunakan untuk mengolah data
yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan secara tepat dan cepat.
Namun pengadaan atau investasi komputer dalam perusahaan kecil dan
menengah harus didukung oleh kesiapan sikap dan perilaku individu dalam
menggunakan
komputer, sehingga
teknologi informasi tersebut
dapat
dirasakan manfaatnya yaitu memperlancar dalam menyelesaikan tugas yang
diemban yang pada akhimya dapat meningkatkan kinerja individu.
Sistem informasi juga berperan dalam bidang akuntansi. Statement of
Financial Accounting Concept No. 2, Financial Accounting Standard Board
(FASB) mendefmisikan akuntansi sebagai sistem informasi. Standar akuntansi
6
keuangan tersebut juga menyebutkan bahwa tujuan utama akuntansi adalah
untuk menyediakan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem informasi
akan memberikan kemudahaan
bagi para akuntan manajemen
untuk
menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,
dapat dipahami dan teruji sehingga akan membantu pengambilan keputusan.
Penelitian Caecilia (2004) mengenai pengaruh faktor sosial, perilaku
afektif (perasaan), kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka
panjang penggunaan personal computer (PC) dan kondisi-kondisi yang
memfasiiitasi terhadap penggunaan komputer. Penelitian Caecilia akan diteliti
ulang dengan sampel yang berbeda yaitu usaha kerajinan songket di
Palembang, dimana populasi, waktu dan tempat yang berbeda.
Alasan mengkhususkan
pada usaha keraj inan songket dikarenakan
songket merupakan karya khas kota Palembang yang tidak hanya terbatas
dalam bentuk kain, tetapi juga telah dikreasikan menjadi berbagai souvenir,
seperti dompet, tempat kacamata, gantungan kunci ataupun dompet koin.
Selain itu, kain songket adalah salah satu souvenir yang selalu diburu para
wisatawan baik itu wisatawan lokal atau mancanegara sehingga diasumsikan
perlu membutuhkan personal computer (PC) untuk menghasilkan sistem
informasi akuntansi (SIA).
Pengusaha songket dalam menghasilkan sistem informasi akuntansi
(SIA) seperti laporan keuangan, laporan penjualan dan laporan gaji karyawan
telah menggunakan personal computer dalam menunjang aktivitas usaha.
Akan tetapi, pengusaha songket yang telah menggunakan personal computer
7
hanya pada pengusaha songket yang usahanya sudah cukup besar, sedangkan
pengusaha songket yang usahanya masih kecil belum menggunakan personal
computer, Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan pengusaha songket di
kota
Palembang
mengenai
penggunaan
personal
computer
dalam
menghasilkan sistem informasi akuntansi maka penulis melakukan survei
pendahuluan
kepada 20 pengusaha songket di kota Palembang yang
ditentukan secara acak. Berdasarkan hasil survei diketahui sebagai berikut:
Tabel 1.3
Hasil Survei Pendahuluan
No.
Keterangan
1.
2.
Menggunakan personal computer dalam operasional
Menyusun laporan penjualan menggunakan program
komputer
3. Menghitung gaji karyawan menggunakan program
komputer
4. Ada karyawan khusus yang memiliki keahlian dalam
menggunakan personal computer
5. Investasi pembelian personal computer tinggi
6. Keinginan dari karyawan untuk menggunakan personal
computer
7. Manajer atau pimpinan usaha memberikan dukungan
untuk menggunakan personal computer
8. Penggunaan personal computer memudahkan dalam
pengelolaan data keuangan
9. Ada kesulitan dalam menggunakan personal computer
10. Penggunaan
personal computer membantu dalam
meningkatkan kinerja
Sumber: Pengusaha songket di kota Palembang, 2014
Berdasarkan
Tabel
1.3
diatas
bahwa
pengusaha
Persentase
(%)
35%
35%
35%
20%
25%
20%
45%
50%
35%
50%
songket
yang
menggunakan personal computer dalam operasionalnya sebanyak 35%,
pengusaha songket yang menggunakan program komputer dalam menyusun
laporan penjualan sebanyak 35%, pengusaha songket yang menggunakan
program komputer dalam menghitung gaji dan upah karyawan sebanyak 35%,
8
pengusaha songket yang mempunyai karyawan khusus yang memiliki
keahlian dalam menggunakan personal computer sebanyak 20%, pengusaha
songket yang menganggap bahwa investasi pembelian personal computer
tinggi sebanyak 25%, tidak ada keinginan karyawan untuk menggunakan
personal computer sebanyak 80%, tidak ada manajer atau pimpinan usaha
yang memberikan dukungan
sebanyak 55%.
Kesimpulan
untuk menggunakan personal
computer
,
sementara
pengusaha songket
penulis
diketahui bahwa
di kota Palembang
masih
secara
banyak
rata-rata
yang belum
menggunakan personal computer dalam menghasilkan sistem informasi
akuntansi. Sehingga informasi akuntansi yang dihasilkan sering mengalami
keterlambatan. Selain itu juga pengusaha songket di kota Palembang
berpendapat bahwa untuk investasi personal computer membutuhkan biaya
yang tinggi. Sedikitnya pegawai yang ahli dalam mengoperasikan personal
computer. Kelemahan-kelemahan ini menyebabkan informasi yang berupa
sistem informasi akimtansi sering mengalami keterlambatan sehingga pemilik
perusahaan kesulitan dalam hal pengambilan keputusan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
lebih lanjut dengan judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan
Personal Computer dalam Menghasilkan Sistem Informasi Akuntansi
(Studi Kasus pada Pengusaha Songket di Kota Palemhang).
9
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah
yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
1. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi penggunaan
personal
computer dalam menghasilkan sistem informasi akuntansi (studi kasus
pada pengusaha songket di kota Palembang) ?.
2. Dari faktor-faktor yang diteliti, faktor mana sajakah yang paling dominan
yang mempengaruhi penggunaan personal computer dalam menghasilkan
sistem informasi akuntansi (studi kasus pada pengusaha songket di kota
Palembang) ?.
C . Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi penggunaan
personal computer dalam menghasilkan sistem informasi akuntansi (studi
kasus pada pengusaha songket di kota Palembang).
2. Untuk mengetahui faktor mana yang paling dominan yang mempengaruhi
penggunaan personal computer dalam menghasilkan sistem informasi
akuntansi (studi kasus pada pengusaha songket di kota Palembang).
10
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan di atas, maka penelitian ini diharapkan akan
memberikan manfaat bagi semua pihak diantaranya:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan atau pengetahuan
khususnya mengenai faktor-faktor penggunaan personal computer dalam
menghasilkan sistem informasi akuntansi.
2. Bagi Pengusaha Songket di Kota Palembang
Hasil penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat dipergunakan
sebagai bahan masukan mengenai penggunaan personal computer dalam
menghasilkan sistem informasi akuntansi dalam menghasilkan keputusan.
3. Bagi Almamater
Sebagai bahan pertimbangan penting bagi penelitian mengenai sistem
informasi akuntansi khususnya dalam hal penggunaan personal computer.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Penelitian Sebelumnya
Penelitian Caecilia Sri Haryanti (2004) dengan judul Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pemanfaatan Personal Computer (Studi Empiris di Terboyo
Semarang).
Rumusan masalah dalam penelitian tersebut adalah apakah ada
pengaruh antara faktor-faktor sosial, sikap, kompleksitas, kesesuaian tugas,
konsekuensi jangka panjang penggunaan komputer dan kondisi-kondisi yang
mendukung terhadap pengguna personal computer perusahaan manufaktur di
lingkungan industri Terboyo Semarang. Adapun tujuannya untuk menemukan
bukti yang empiris pengaruh faktor-faktor sosial, sikap, kompleksitas,
kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang penggunaan komputer dan
kondisi-kondisi yang mendukung terhadap penggunaan personal computer.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekimder. Teknik pengumpulan data dengan melakukan kuesioner dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial, konsekuensi
jangka panjang dan kondisi-kondisi yang memfasiiitasi berpengaruh pada
penggunaan komputer. Namun, perilaku afektif (perasaan), kompleksitas dan
kesesuaian tugas tidak mempengaruhi penggunaan komputer.
Penelitian Achmad Suhaili (2004) dengan judul Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya
terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Manufaktur di Kalimantan
11
12
Selatan. Rumusan masalah dalam penelitian tersebut adalah 1) apakah faktor
sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang
memfasiiitasi berpengaruh positif terhadap pemanfaatan teknologi informasi,
2) apakah kompleksitas berpengaruh negatif terhadap pemanfaatan teknologi
informasi, 3) apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif
terhadap kinerja manajerial. Adapun tujuannya 1) untuk menganalisis
pengaruh faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang
dan kondisi yang memfasiiitasi terhadap pemanfaatan teknologi informasi, 2)
untuk menganalisis pengaruh dari kompleksitas terhadap
pemanfaatan
teknologi informasi, 3) untuk menganalisis pengaruh pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kinerja manajerial. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Hasil
penelitian menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara faktor
sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang
memfasiiitasi
terhadap
pemanfaatan
teknologi
informasi.
Sedangkan
kompleksitas menunjukkan hubungan yang negatif terhadap pemanfaatan
teknologi informasi. Hasil pengujian ini mendukung adanya hubungan positif
antara
pemanfaatan
teknologi
informasi
terhadap
kinerja
manajerial,
kemudian hasil penelitian juga mendukung technology acceptance model
(TAM) yang menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dapat
mempengaruhi kinerja.
Penelitian Diana Rahmawati (2008) dengan judul Analisis Faktor-faktor
yang Berpengaruh Terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi. Rumusan
13
masalah dalam penelitian tersebut adalah faktor-faktor apa sajakah yang
berpengaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Adapun tujuannya
untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap
pemanfaatan teknologi informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat enam faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi
yaitu: faktor sosial,
faktor affect, faktor kompleksilas, kesesuaian tugas,
faktor konsekuensi jangka panjang dan faktor kondisi yang memfasiiitasi.
Penelitian Fudji Sri Mar'ati (2009) dengan judul Analisis Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
Pemanfaatan
Personal
Computer
(PC) dan Dampaknya terhadap Keahlian End User Computer
Rumusan masalah dalam
kesesuaian
(UEC).
penelitian ini adalah 1) apakah faktor sosial,
tugas-teknologi, kompleksitas, konsekuensi jangka panjang
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan
PC oleh
mahasiswa STIE A M A Salatiga untuk pengeijaan tugas dan pengelolaan data
dalam Jangka panjang, 2) apakah pemanfaatan PC untuk pengeijaan tugas dan
pengolahan data mempunyai pengaruh yang positif terhadap keahlian UEC
mahasiswa STIE A M A Salatiga. Adapun tujuannya 1) untuk menguji
pengaruh
faktor
sosial, kesesuaian
tugas teknologi
yang dirasakan,
komplesitas, konsekuensi jangka panjang pemanfaatan PC oleh mahasiswa
STIE A M A Salatiga untuk pengeijaan tugas dan pengolahan data dalam
jangka panjang, 2) untuk menguji pengaruh pemanfaatan
PC untuk
pengeijaan tugas dan pengolahan data dalam jangka panjang terhadap
keahlian EUC mahasiswa STIE A M A Salatiga. Data yang digunakan dalam
14
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan
data dengan kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa mahasiswa STIE A M A Salatiga masih kurang dalam pemanfaatan
personal
computer jika dilihat dari aspek-aspek faktor-faktor sosial,
kesesuaian tugas teknologi dan kompleksitas, walaupun untuk konsekuensi
jangka
panjang
berpengaruh
terhadap personal
computing.
Namun
mahasiswa sadar bahwa pemanfaatan personal computer tersebut jika dilihat
dari faktor-faktor sosial, kesesuaian tugas teknologi, kompleksitas dan
konsekuensi jangka panjang ditingkatkan maka aspek-aspek tersebut akan
berpengaruh terhadap keahlian end user computer.
Penelitian Ajeng Ayu Wulandari (2009) dengan judul Faktor-Faktor yang
Berpengaruh dalam Penggunaan Personal Computer pada Pegawai Koperasi
di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Rumusan masalah dalam penelitian
tersebut adalah apakah
faktor sosial, afeksi (perasaan), kompleksitas,
kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasiiitasi
berpengaruh dalam penggunaan personal computer pada pegawai koperasi di
wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Adapun tujuannya adalah untuk menganalisis
faktor-faktor yang berpengaruh dalam penggunaan personal computer pada
pegawai koperasi di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer. Teknik pengumpulan data dengan
kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang signifikan antara
faktor sosial, afeksi (perasaan), kesesuaian tugas, konsekuensi jangka
panjang, dan kondisi yang memfasiiitasi dengan penggunaan personal
15
computer. Hasil penelitian juga menunjukkan tidak adanya pengaruh secara
signifikan antara kompleksitas dengan penggunaan personal computer.
Tabel I I . l
Persamaan dan Perbedaan Penelitian
No.
Peneliti Judul Penelitian
Persamaan
1. Caecilia Sri Faktor-Faktor
Sama-sama
Haryanti
meneliti dengan
yang
menggunakan
(2004)
Mempengaruhi
faktor sosial,
Pemanfaatan
perasaan,
Personal
Computer (Studi kompleksitas,
kesesuaian tugas,
Empiris di
konsekuensi
Terboyo
jangka panjang dan
Semarang)
kondisi-kondisi
yang mendukung.
Sebelumnya
Perbedaan
Terletak pada objek
penelitian,
objek penelitian
sebelumnya dilakukan
pada perusahaan
manufaktur di lingkungan
industri Terboyo
Semarang sedangkan
penelitian sekarang
dilakukan pada pengusaha
songket di kota
Palpmhano
2.
3.
Achmad
Suhaili
(2004)
Analisis Faktor- Sama-sama
meneliti dengan
Faktor yang
menggunakan
Mempengaruhi
Pemanfaatan
faktor sosial,
Teknologi
perasaan,
Informasi dan
kompleksitas,
kesesuaian tugas,
Pengaruhnya
terhadap Kinerja konsekuensi
Manajerial pada jangka panjang dan
Perusahaan
kondisi-kondisi
Manufaktur di
yang mendukung.
Kalimantan
Selatan
Analisis Faktor- Sama-sama
Diana
meneliti dengan
Rahmawati Faktor yang
menggunakan
(2008)
Berpengaruh
faktor sosial,
Terhadap
perasaan,
Pemanfaatan
kompleksitas,
Teknologi
kesesuaian tugas,
Informasi.
konsekuensi
jangka panjang dan
kondisi-kondisi
yang mendukung.
Terletak pada objek
penelitian, objek penelitian
sebelumnya dilakukan
pada Perusahaan
manufaktur di Kalimantan
Selatan sedangkan
penelitian sekarang
dilakukan pada pengusaha
songket di kota
Palembang.
Terletak nada variabel
penelitian, penelitian
sebelumnya hanya
menggunakan variabel
faktor sosial, perasaan,
kompleksitas, kesesuaian
tugas, konsekuensi jangka
panjang dan kondisikondisi yang mendukung,
sedangkan penelitian
sekarang menambahkan
variabel kualitas sistem
informasi akuntansi.
16
Judul Penelitian
Persamaan
Analisis Faktor- Sama-sama
meneliti dengan
Faktor yang
menggunakan
mempengaruhi
faktor sorial
Ppmanfaflfan
perasaan,
Personal
kompleksitas,
Computer (PC)
dan Dampaknya kesesuaian tugas,
konsekuensi
terhadap
jangka panjang dan
Keahlian End
kondisi-kondisi
User Computer
yang mendukung.
(UEC)
5 Ajeng Ayu Faktor-Faktor
Sama-sama
Wulandari yang
meneliti dengan
(2009)
Berpengaruh
menggunakan
faktor sosial,
dalam
Penggunaan
perasaan,
Personal
kompleksitas,
kesesuaian tugas,
Computer pada
Pegawai
konsekuensi
Koperasi di
jangka panjang dan
Wilayah
kondisi-kondisi
Surabaya dan
yang mendukung.
Sidoarjo.
Sumber: Penulis, 2014
No
Peneliti
4. Fudji Sri
Mar'ati
(2009)
B.
Perbedaan
Terletak pada variabel
penelitian, penelitian
sebelumnya menambahkan
vflriabpl kpahlian pnd uspr
computer, sedangkan
penelitian sekarang
menambahkan variabel
kualitas sistem informasi
akuntansi.
Terletak pada objek
penelitian, penelitian
sebelumnya dilakukan
pada pegawai koperasi di
wilayah Surabaya dan
Sidoarjo. Sedangkan
penelitian sekarang
dilakukan pada pengusaha
songket di kota
Palembang.
Landasan Teori
1.
Personal Computer
a.
Pengertian Personal Computer
Shelly (2007: 16) komputer pribadi {personal computer) adalah
komputer yang dapat mengerjakan seluruh input, pemrosesan, output
dan aktivitas penyimpanannya oleh dirinya sendiri.
Jarot (2010: 1) komputer adalah alat yang dipakai untuk
mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan/ sistem
yang ada.
17
Berdasarkan pengertian personal computer diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa personal computer adalah komputer yang dapat
mengerjakan seluruh input, pemrosesan, output menurut prosedur/
sistem yang ada.
Fungsi dan Kegunaan Komputer
Jarot (2010: 4) awal mula fungsi komputer berkaitan dengan
pengolahan
informasi, dimana
pengolahan
informasi hampir
eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer
sekarang telah dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan
dengan masalah aritmatika saja. Beberapa kegunaan komputer
sekarang ini adalah sebagai berikut.
1) Termasuk fungsi awal komputer, yaitu melakukan sistem
pemrograman dan pemrosesan data. Fungsi ini sering diterapkan
pada aplikasi-alikasi sistem informasi, termasuk pembuatan
sebuah program untuk memudahkan user dalam menjalankan
sebuah komputer.
2)
Fungsi yang berkaitan dengan
bisnis, seperti memproses
informasi keuangan sebuah perusahaan, pendataan karyawan,
atau transaksi online, atau sebagai media promosi.
3)
Fungsi multimedia, seperti mengolah foto, atau mengedit video,
juga merekam lagu.
4)
Fungsi hiburan, seperti menonton film, bermain game, atau
mendengarkan lagu.
18
5)
Membantu memproses pengajaran. Maksudnya disini adalah
dapat membantu dalam proses presentasi dosen/ mahasiswa juga
kadang
beberapa
siswa
menyimpan catatannya
menggunakan
komputer
(umumnya dalam
bentuk
unuk
e-book)
sebagai ganti buku tulis. Serta fiongsi lain mempermudah dalam
mengerjakan tugas seperti kaiya ilmiah atau skripsi.
6)
Fungsi sosial. Maksudnya adalah dengan komputer kita dapat
berinteraksi dengan user lain di belahan dunia manapun, asalkan
terkoneksi dengan jaringan internet.
c.
Faktor-faktor Penggunaan Personal Computer
1) Faktor Sosial
Triandis dalam Ahmad Suhaili (2004: 19) menyatakan
bahwa perilaku dipengaruhi oleh norma-norma
dapat
diterima
oleh
seseorang
dan
sosial yang
selanjutnya
akan
direfleksikan dalam cara berpikimya. Selanjutnya Triandis
mengembangkan definisi dan menyebutnya sebagai faktorfaktor sosial yaitu sebagai proses intemalisasi individu sesuai
aturan
budaya
subyektif kelompoknya serta kesepakatan
interpersonal tertentu yang telah dijalinnya dengan individuindividu lain dalam situasi sosial tertentu. Budaya subyektif
terdiri dari:
a)
Norma-norma, yaitu kesadaran untuk melakukan tindakan
yang dianggap benar dalam komunitas tertentu.
19
b)
Panutan.
c)
Nilai-nilai, yaitu kategori abstrak dengan unsur perasaan
yang kuat.
Variabel faktor sosial diukur dengan indikator-indikator
yang telah digunakan dan diuji oleh Thompson et al mencakup
pemyataan tentang:
a)
Banyaknya rekan kerja yang menggunakan komputer dalam
melaksanakan pekerjaan/ tugas harian.
b)
Manajer atasan membantu memperkenalkan komputer.
c)
Atasan sangat mendukung penggunaan komputer untuk
pekerjaan.
d)
Secara umum, pemsahaan mendorong untuk menggunakan
komputer.
2) Affect (Perasaan)
Triandis dalam Achmad Suhaili (2004: 20) mendefinisikan
sikap sebagai suatu ide yang didorong oleh perasaan dan
mempengaruhi tindakan-tindakan dalam situasi sosial tertentu.
Untuk
tujuan
penelitian,
Triandis
menyatakan
perlunya
pembedaan unsur kognitif atau affect suatu sikap. Caranya
adalah dengan menggunakan istilah affect yang mengacu pada
perasaan suka, gembira, senang, sedih, jijik, tidak senang, atau
benci yang timbul atas suatu tindakan tertentu.
20
Variabel affect (perasaan) diukur dengan indikator-indikator
yang telah digunakan dan diuji oleh Thompson et al mencakup
pemyataan tentang:
a) Pekerjaan
yang dilakukan menjadi lebih menarik jika
menggunakan komputer.
b)
Perasaan lebih senang bekerja
dengan
menggunakan
komputer.
c)
Komputer dapat bermanfaat untuk beberapa jenis pekerjaan
tetapi tidak bermanfaat untuk jenis pekerjaan yang ingin
dilakukan.
3)
Kompleksitas
Triandis dalam Achmad Suhaili (2004: 42) kompleksitas
didefinisikan sebagai tingkat inovasi yang dipersepsikan sebagai
sesuatu yang relatif sulit untuk dimengerti dan digunakan.
Variabel kompleksitas diukur dengan indikator-indikator
yang telah digunakan dan diuji oleh Thompson et al mencakup
pemyataan tentang:
a)
Menggunakan komputer dalam melakukan pekerjaan mtin/
harian menyita banyak waktu.
b)
Bekerja dengan komputer sangat rumit sehingga sulit untuk
mengerti cara menggunakannya.
c)
Menggunakan komputer untuk memasukkan data, banyak
menyita waktu.
21
d)
Memerlukan
waktu
yang
lama
untuk
mempelajari
bagaimana menggunakan komputer.
4)
Kesesuaian Tugas
Triandis dalam Achmad Suhaili (2004: 43) kesesuaian tugas
adalah
besar
kecilnya
keyakinan
seseorang
terhadap
kemampuan PC dalam meningkatkan performa kerja.
Variabel kesesuaian tugas diukur dengan indikator-indikator
yang telah digunakan dan diuji oleh Thompson et al mencakup
pemyataan tentang:
a)
Menggunakan
komputer
tidak
mempengaruhi
kinerja
pekerjaan.
b)
Menggunakan komputer
dapat mengurangi waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
c)
Menggunakan
komputer
dapat
meningkatkan
kualitas
pekerjaan.
d)
Menggunakan komputer dapat meningkatkan efektivitas
pekerjaan.
e)
Jumlah output yang dihasilkan akan lebih banyak bila
menggunakan komputer dibandingkan tidak menggunakan
komputer.
f)
Menggunakan
komputer
penyelesaian tugas.
dapat
membantu
dalam
22
5)
Konsekuensi Jangka Panjang
Triandis dalam Achmad Suhaili (2004: 44) konsekuensi
jangka
panjang
dihasilkan
dalam
{long-term
consequences)
menggunakan
PC
adalah
apakah
yang
mempunyai
keuntungan di masa yang akan datang, seperti peningkatan
fleksibilitas dalam perubahan pekerjaan atau meningkatkan
kesempatan untuk pekerjaan yang lebih baik.
Variabel
konsekuensi
indikator-indikator
jangka
panjang
yang telah digunakan
diukur dengan
dan
diuji
oleh
Thompson et al mencakup pemyataan tentang:
a)
Menggunakan komputer membuat pekerjaan menjadi lebih
menantang.
b)
Penggunaan komputer akan meningkatkan
kesempatan
untuk mendapatkan tugas yang lebih disukai di masa
datang.
c)
Menggunakan komputer membuat pekerjaan menjadi lebih
bervariasi.
d)
Menggunakan komputer akan meningkatkan kesempatan
untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih penting sehingga
dapat menerapkan kemampuan yang dimiliki.
e)
Menggimakan komputer akan meningkatkan kesempatan
untuk melakukan tugas yang berbeda.
23
6)
Kondisi yang Mendukung
Triandis dalam Ahmad Suhaili (2004: 23) menyatakan
bahwa perilaku tidak akan muncul jika ada hambatan situasi
obyektif dalam ruang lingkupnya. Triandis mendefinisikan
kondisi yang memfasiiitasi/ mendukung sebagai faktor-faktor
obyektif yang memudahkan jalannya suatu tindakan.
Variabel kondisi yang mendukimg diukur dengan indikatorindikator yang telah digunakan dan diuji oleh Thompson et al
mencakup pemyataan tentang:
a)
Tersedianya
panduan
dalam
memilih
hardware
dan
software.
b) Tersedianya panduan yang berhubungan dengan software
yang digunakan.
c)
Tersedianya
bantuan
jika
ditemukan
kesulitan
yang
berhubungan dengan software yang digunakan.
d)
Tersedianya
bantuan
bila
ditemukan
kesulitan
yang
berhubungan dengan hardware.
2.
Sistem Informasi Akuntansi
a.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2006: 3) sistem
informasi akuntansi mempakan kumpulan sumber daya, seperti
manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data
keuangan dan data lainnya ke dalam informasi..
24
James A. Hall (2009: 9) sistem informasi adalah serangkaian
prosedur formal
dimana data dikumpulkan, diproses menjadi
informasi dan didistribusikan ke para pengguna.
Samiaji Sarosa (2009: 13) sistem informasi akuntansi adalah
sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan
memproses data sehingga menghasilkan informasi yang berguna
dalam membuat keputusan.
Berdasarkan pengertian sistem informasi akuntansi diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah adalah
serangkaian
prosedur
formal
yang mengumpulkan,
mencatat,
menyimpan, dan memproses data sehingga menghasilkan mformasi
dalam pengambilan keputusan.
b.
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi
James A. Hall (2009: 10) subsistem sistem informasi akuntansi
(SIA) memproses
berbagai
transaksi
keuangan
dan
nonkeuangan yang secara langsung mempengaruhi
transaksi
pemrosesan
transaksi keuangan. SIA terdiri atas tiga subsistem:
1)
Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system),
yang mendukung operasi
dokumen
serta
pesan
bisnis harian melalui
untuk para
pengguna
berbagai
di seluruh
perusahaan.
2)
Sistem buku besar/ pelaporan keuangan (general ledger/
financial
reporting
system),
yang
menghasilkan
laporan
25
keuangan
seperti
laporan
laba
rugi,
neraca,
arus
kas,
pengembalian pajak, serta berbagai laporan lainnya yang
diisyaratkan oleh hukum
3)
Sistem pelaporan manajemen (management reporting system),
yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan
keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan
unuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja,
serta laporan pertanggungjawaban.
c.
Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Romney dan Steinbart (2004: 3), sistem informasi akuntansi
terdiri dari lima komponen:
1) Orang-orang
yang
mengoperasikan
sistem
tersebut
dan
melaksanakan berbagai fungsi.
2)
Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi,
yang
dilibatkan
dalam
mengumpulkan, memproses,
dan
menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
3)
Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
4)
Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.
5)
Infiastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
pendukung (peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi
jaringan.
26
Kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan
suatu sistem informasi akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya
dalam organisasi, yaitu:
1) Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas
yang
dilaksanakan
oleh
organisasi,
sumber
daya
yang
dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku
yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak
manajemen,
para
pegawai,
dan
pihak-pihak
luar
yang
berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang
telah terjadi.
2)
Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak
manajemen
untuk
membuat
keputusan
dalam
aktivitas
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
3)
Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga asetaset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan
bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan andal.
d.
Tipe Sistem Informasi yang Memanfaatkan Komputer
George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2006: 6) beberapa
tipe sistem informasi yang memanfaatkan komputer, yaitu:
1)
Sistem Pemrosesan Data Elektronik
Sistem pemrosesan data elektronik merupakan penggunaan
teknologi
komputer
untuk
transaksi suatu organisasi.
menjalankan
pemrosesan data
27
2)
Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen
menggambarkan
penggunaan
komputer untuk menyediakan informasi yang dapat mendukimg
pengambilan keputusan manajer.
3)
Sistem Pendukung Keputusan
Dalam sistem pendukung keputusan data diproses ke dalam
format pengambilan keputusan untuk memudahkan pengguna.
Sistem
pendukung
keputusan
dirancang
untuk
melayani
kebutuhan informasi yang tidak rutin, spesifik, dan khusus.
4)
Sistem Pakar
Sistem
pakar
adalah
sistem
informasi yang
berdasarkan
pengetahuan mengenai area aplikasi tertentu sehingga sistem
informasi tersebut dapat bertindak sebagai konsultan ahli bagi
pengguna akhir.
5)
Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi eksekutif dikaitkan dengan kebutuhan sistem
informasi
stratejik
manajemen
puncak.
Sistem informasi
eksekutif memungkinkan dan memudahkan manajer puncak
untuk mengakses informasi tertentu yang telah diolah sistem
informasi organisasi.
28
6)
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah sistem berbasis komputer
yang dirancang untuk mentranformasi data akuntansi menjadi
informasi.
e.
Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
Nugroho Widjajanto (2001: 24) informasi yang bemilai paling
tinggi adalah informasi yang mengandung ketidakpastian paling
rendah. Akan tetapi, informasi tidak dapat terbebas sama sekali dari
unsur ketidakpastian. Oleh sebab itu, diperlukan perbandingan antara
biaya untuk memperoleh informasi dengan manfaat yang diperoleh
dengan adanya informasi itu sendiri. Untuk menopang terbentuknya
kualitas informasi yang baik, ada beberapa atribut yang perlu
diperhitungkan, yaitu:
1)
Kecermatan (accuracy)
Kecermatan
dapat didefinisikan sebagai
perbandingan
antara informasi yang benar terhadap total informasi yang
dihasilkan
dalam
suatu
periode.
Ukuran kecermatan
ini
bervariasi, dan sangat tergantimg pada sifat informasi yang
dihasilkan. Semakin kritis sifat suatu informasi, akan semakin
tinggi kecermatan yang diperlukan.
2)
Penyajian yang tepat waktu (timeliness)
Informasi yang terlambat diterima nilai kegunaannya akan
lebih rendah, karena keputusan bisnis yang cepat dianggap lebih
29
baik danpada keputusan
yang terlambat.
Dalam tingkat
persaingan yang tinggi, keputusan yang lambat bearti memberi
peluang kepada pesaing untuk mengambil keputusan yang baik
dengan cepat. Keputusan yang salah namun lebih cepat
dianggap lebih baik daripada keputusan yang benar namun
lambat
dikeluarkan. Dilain
sisi,
untuk
mencapai
atribut
kecermatan yang tinggi diperlukan jangka waktu proses yang
panjang. Dengan demikian, untuk memperoleh informasi yang
optimal, diperlukan keseimbangan
antara kecermatan
dan
ketepatan waktu penyajian.
Kelengkapan (completeness)
Informasi yang tidak lengkap bisa menimbulkan kesulitan,
karena bagian informasi yang hilang boleh jadi merupakan
unsur yang kritis. Dengan demikian, informasi yang sudah tepat
waktu dan cermat mungkin belum dapat dianggap sebagai
informasi yang berkualitas. Atribut kelengkapan dalam beberapa
hal disebut sebagai atribut relevansi. Artinya informasi yang
lengkap adalah informasi yang relevan dengan kebutuhan
penggunaannya. Dalam hal ini, pengertian lengkap tidak harus
diartikan sebagai informasi yang menyeluruh baik yang berguna
atau pun tidak, melainkan harus dikaji sesuai dengan kebutuhan
penggunanya.
30
4)
Ringkas (conciseness)
Banyak sistem informasi yang didesain dengan asumsi
bahwa informasi yang lengkap merupakan kebutuhan mutlak
manajer.
Asumsi ini mengakibatkan
para
pendesain
itu
menerapkan pendekatan yang keliru, yaitu memberi informasi
kepada para manaj er yang seharusnya
tidak memerlukan
informasi itu. Informasi yang rin
PERSONAL COMPUTER D A L A M M E N G H A S I L K A N
S I S T E M INFORMASI AKUNTANSI
(Studi Kasus pada Pengusaha Songket di Kota Palembang)
SKRIPSI
Nama
: Yessi Wirawati
NIM
: 22 2010045
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S EKONOMI
2014
F A K T O R - F A K T O R Y A N G MEMPENGARUHI PENGGUNAAN
PERSONAL COMPUTER D A L A M M E N G H A S I L K A N
S I S T E M INFORMASI AKUNTANSI
(Studi Kasus pada Pengusaha Songket di Kota Palembang)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarf ana Ekonomi
Nama
: Y « s i Wirawati
NiM
:22 2di()jM5
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI
2014
i
Fakuhas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah
Palembang
TANPA PENGESAHAN S K R I P S I
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan
Persona! Computer dalam Menghasilkan Sistem
Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada Pengusaha
Songket di Kota Palembang)
Nama
NIM
Fakultas
Program Studi
MataKnliah Pokok
Ycml Wirawati
22 2010045
Ekonomi
Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi
Diterima dan Disahkan
PadaTanggaUaHC^lL 2aU\
NIDN: 0212128102
ii
PERNYATAAN B E B A S P L A G I A T
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Yessi Wirawati
NIM
: 22.2010.045
Fakultas
: Ekonomi
Program Studi : Akuntansi
Menyatakan bahwa skripsi ini telah ditulis dengan sesungguh-sungguhnya dan
tidak ada bagian yang merupakan penjiblakan karya orang lain.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pemyataan ini tidak benar, maka saya
sanggup menerima sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.
Palembang,
April 2014
Penulis
Yessi Wirawati
iii
'JlpiSUd satu pmtu tertutttp, mafy pmtu yang Gta^im terSufy (eSar.
Jitfin
tetapi sermgfigQ. fjta taenatap pmtu yang tertutup itu Segitu
Qmanya dan Segitu se£Snya,
sekmgga lijta tal^menyaddfi add pintu
Cam yang terSufy feSar SagHjjta^
pUe3(gndergraSaMerasaan), kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kualitas
sistem informasi akuntansi. Sampel dalam penelitian ini adalah 56 pengusaha songket yang
terdaftar di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Palembang, tetapi sampel yang
kembali dan diolah hanya 33 sampel. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder.
Dari hasil penelitian pada pengusaha songket di kota Palembang maka dapat diketahui bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan personal computer dalam menghasilkan sistem
informasi akuntansi yaitu faktor sosial, affect (perasaan) dan kondisi yang mendukung. Sedangkan
kompleksitas, kesesuaian tugas dan konsekuensi jangka panjang tidak mempengaruhi penggunaan
personal computer dalam menghasilkan sistem informasi akuntansi. Dari faktor-faktor yang
diteliti faktor yang paling dominan yang mempengaruhi penggunaan personal computer yaitu
affect (perasaan).
Kata Kunci: Faktor sosial. Affect (perasaan), Kompleksitas, Kesesuaian Tugas, Konsekuensi
Jangka Panjang, Kondisi yang Mendukung, Kualitas Sistem Informasi Akuntansi.
xiv
ABSTRACT
Yessi Wirawati/ 22.2010.045/ 2014/ The Factors Affecting the Use of Personal Computer to
Generate Accounting Information System (Case Study on Songket Business in Palembang).
The objectives of study were to determine the factors affecting the use of personal computer to
generate accounting information system (case study on Songket Business in Palembang) and to
investigate the dominant factor affecting the use of personal computer to generate accounting
information sysytem (case study on Songket Business in Palembang).
The study was survey. The variables of the study were social factors, affect (feelings), complexity,
duty compliances, long-term consequences, condusive atmosphere and quality of accounting
information system. The samples of the study was 56 songket enterpreneurs registered in
Department of Trade Industry and Cooperative Palembang. However, the samples were only 33
songket enterpreneurs. The data of study were primary and secondary data.
The result showed that factors which were affected the use of personal computers to generate
accounting information system were social factors, affect and condusive atmosphere. While the
complexity, duty compliances and long-term consequences did not affect the use of personal
computer to generate accounting information system. The dominant factor of the use of persona!
computer was affect (feelings).
Keywords: Social factors. Affect (Feelings).Complexity, Duty compliances. Long-term
consequences, Condusive atmosphere. Quality of accounting information system.
XV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemulihan perekonomian yang semakin berimbang mendorong laju
pertumbuhan kearah yang lebih baik, khususnya sektor perdagangan. Dari
data Badan Pusat Statistik kota Palembang, laju pertumbuhan ekonomi kota
Palembang disektor perdagangan besar dan eceran ditahun 2007 sebesar
7,76%. Pada tahun 2008 naik sebesar 7,94%, peningkatan angka ini
dikarenakan diadakannya Visit Musi 2008 yang secara nyata turut mendorong
laju
pertumbuhan
ekonomi
kota
Palembang
terutama
pada
sektor
perdagangan. Akan tetapi, pada tahun 2009 mulai mengalami perlambatan.
Laju pertumbuhan sektor perdagangan besar dan eceran menurun menjadi
2,32%. Pada tahun 2010 laju pertumbuhan sektor perdagangan besar dan
eceran mulai mengalami peningkatan sebesar 6,58%, dan pada tahun 2011
semakin mengalami peningkatan sebesar 7,30%. (Sumber: BPS Provinsi
Sumsel, 2014).
Tabel L I
Persentase Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
No.
Sektor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan Hotel dan
Restoran
2007
2008
(%)
(%)
0,76
0,74
0,00
0,00
29,55 28,88
1,93
2,11
7,97
8,23
23,05 22,84
1
2009
2010
(%)
(%)
0,70
0,64
0,00
0,00
28,55 28,45
1,82
1,71
8,10
8,03
22,47 22,74
2011
(%)
0,60
0,00
27,37
1,61
9,80
22,09
2
2007
2008
(%)
(%)
7. Pengangkutan dan Komunikasi 14,32
14,35
7,48
7,49
8. Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan
15,54
9. Jasa-jasa
14,76
Jumlah
100,00
Sumber: BPS Provinsi Sumsel, 2014
No.
Sektor
2009
(%)
14,01
7,53
2010
(%)
13,66
7,44
2011
(%)
14,32
7,77
16,82
17,32
100,00 100,00
16,53
100,00
Pada Tabel 1.1. terlihat bahwa kontribusi PDRB dari sektor pertanian,
sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, serta sektor
perdagangan, hotel dan restoran dari tiap tahun hampir selalu mengalami
penurunan, sedangkan pada sektor lainnya kadang mengalami penurunan dan
kenaikan. Sektor yang memberikan kontribusi cukup besar yaitu sektor
industri pengolahan, sedangkan sektor yang tidak memberikan kontribusi
yaitu sektor pertambangan dan penggalian.
Wilayah Palembang memiliki banyak pusat perdagangan yang tersebar di
beberapa tempat. Potensi tersebut menunjang kegiatan perdagangan di Kota
Palembang. Jumlah unit usaha yang terdaftar pada Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi di Palembang sebanyak 2.259 unit usaha, yang
terdiri atas industri pangan sebanyak 529 imit usaha, industri sandang kulit
sebanyak 353 unit usaha, industri kimia dan bahan bangunan sebanyak 640
unit usaha, industri logam dan jasa sebanyak 595 unit usaha, dan industri
kerajinan umum sebanyak 142 unit.
Jumlah pengusaha songket yang terdaftar pada Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi di Palembang sebanyak 126 pengusaha. (Sumber:
Disperindagkop, 2014). (Lampiran 1)
3
Tabel 1.2
Data Perkembangan Industri 2010-2013
Berdasarkan Unit Usaha dan Tenaga Kerja
Unit Usaha
Tenaga Kerja
No.
Jenis Industri
2010 2011 2012 2013
2010
2011
2012 2013
1. Pangan
489
496
529 3.683 3.745
516
3.805
3.844
2. Sandang Kulit
328
341
352
353 3.711 3.825
3858
3861
3. Kimia dan Bahan Bangunan 612
617
634
640 4.696 4.728
4779 4.797
4. Logam dan Jasa
582
586
691
595 3.380 3.403 3.418
3.430
5. Kerajinan Umum
142
J42
J42
142 1.196 1.196 1.196 1.196
Total
2.153 2.182 2.335 2.259 16.666 16,897 17.056 17.128
Sumber: Disperindagkop, 2014
Berdasarkan Tabel 1.2 diatas untuk industri kerajinan umum jumlah unit
usaha tahun 2010 sebanyak 142 unit usaha dan pada tahun selanjutnya tetap
tidak mengalami perubahan. Begitu pula dengan jumlah tenaga kerja dari
tahun 2010 sampai 2013 tetap tidak mengalami perubahan. Jumlah tenaga
tenaga kerja dari tahun 2010 sampai 2013 sebanyak 1.196 orang. Dalam
rangka mendukung visi dan misi kota Palembang salah satunya meningkatkan
ekonomi kerakyatan dengan pemberdayaan masyarakat kelurahan, selaras
dengan peraturan Menteri Perindustrian nomor 78/M-IND/PER/2007 tentang
peningkatan Industri Kecil dan Menengah melalui Pendekatan Satu Desa Satu
Produk di setiap Kelurahan, maka untuk melaksanakan pembinaan Industri
Kecil
Menengah
(IKM) dilaksanakan
program-program
seperti
(1)
Meningkatkan daya saing produk-produk Industri Kecil melalui perbaikan
mutu, desain dan diversifikasi produk, (2) Memperluas pasar melalui promosi
dan keijasama regional, nasional, maupun intemasional, (3) Mengembangkan
sentra-sentra industri kecil dan menengah melalui Pendekatan Satu Desa Satu
Produk disetiap kelurahan, (4) Mengembangkan produk-produk kerajinan
khas dan barang seni berbasis warisan budaya seperti songket, batik, tenun
4
tradisional lainnya, dan (5) Mengembangkan industri kecil pangan terutama
produk
khas
dalam
rangka
mendukung
wisata
kuliner
seperti
kerupuk/kempelang, pempek, pindang dan kue-kue tradisional lainnya.
Kegiatan atau event-event yang pemah diadakan di kota Palembang
seperti
Pekan
Olahraga
Nasional
(PON)
X V I , pameran
International Expo, Sea Games, Islamic Solidarity Games (ISG),
Sriwijaya
pameran
atau launching lampu Philips, pameran South Sumatera, promosi/ pameran
Palembang Expo, pameran Produk Regional Dalam Negeri (PRDN), pameran
Pangan Nusa, memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi
kota Palembang. Event-event yang diadakan di Palembang temyata membawa
berkah tersendiri bagi para pengusaha songket, terutama pada saat event SEA
Games, para pengusaha songket kebanjiran order busana pemandu kontingen
SEA Games. Seiring kemajuan pesat kota Palembang, terlebih pasca menjadi
tuan rumah PON dan Sea Games beberapa tahun lalu. maka semakin banyak
orang berkunjung ke kota Palembang.
Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya
untuk bersaing di pasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang
dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup
kelemahan dan menetralisasi hambatan strategis dalam dinamika bisnis yang
dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan
pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi yang berkualitas.
Informasi yang berkualitas akan terbentuk dari adanya sistem informasi yang
dirancang dengan baik.
5
Keberadaan
teknologi informasi diera globalisasi ini tidak dapat
dipungkiri merupakan suatu kebutuhan yang penting baik bagi individu
maupun organisasi dapat melakukan setiap kegiatannya lebih efektif dan
efisien. Oleh karena itu, saat ini individu maupun organisasi berlomba-lomba
menggunakan
teknologi sesuai
dengan
kebutuhannya.
Perkembangan
teknologi informasi saat ini berkembang pesat. Perkembangan teknologi akan
diikuti oleh perkembangan sistem informasi.
Pada masa globalisasi dimana sistem informasi sangat berkembang
dengan pesat sehingga mendorong perusahaan dalam melakukan investasi
dalam
komputer cenderung
menghadapi
persaingan
raeningkat.
Apalagi saat ini perusahaan
yang begitu ketat
untuk meraih keunggulan
kompetitif maka perusahaan dalam menggunakan
teknologi informasi
khususnya komputer sangat penting. Hal ini disebabkan karena komputer
disamping menyediakan informasi juga dapat digunakan untuk mengolah data
yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan secara tepat dan cepat.
Namun pengadaan atau investasi komputer dalam perusahaan kecil dan
menengah harus didukung oleh kesiapan sikap dan perilaku individu dalam
menggunakan
komputer, sehingga
teknologi informasi tersebut
dapat
dirasakan manfaatnya yaitu memperlancar dalam menyelesaikan tugas yang
diemban yang pada akhimya dapat meningkatkan kinerja individu.
Sistem informasi juga berperan dalam bidang akuntansi. Statement of
Financial Accounting Concept No. 2, Financial Accounting Standard Board
(FASB) mendefmisikan akuntansi sebagai sistem informasi. Standar akuntansi
6
keuangan tersebut juga menyebutkan bahwa tujuan utama akuntansi adalah
untuk menyediakan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem informasi
akan memberikan kemudahaan
bagi para akuntan manajemen
untuk
menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,
dapat dipahami dan teruji sehingga akan membantu pengambilan keputusan.
Penelitian Caecilia (2004) mengenai pengaruh faktor sosial, perilaku
afektif (perasaan), kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka
panjang penggunaan personal computer (PC) dan kondisi-kondisi yang
memfasiiitasi terhadap penggunaan komputer. Penelitian Caecilia akan diteliti
ulang dengan sampel yang berbeda yaitu usaha kerajinan songket di
Palembang, dimana populasi, waktu dan tempat yang berbeda.
Alasan mengkhususkan
pada usaha keraj inan songket dikarenakan
songket merupakan karya khas kota Palembang yang tidak hanya terbatas
dalam bentuk kain, tetapi juga telah dikreasikan menjadi berbagai souvenir,
seperti dompet, tempat kacamata, gantungan kunci ataupun dompet koin.
Selain itu, kain songket adalah salah satu souvenir yang selalu diburu para
wisatawan baik itu wisatawan lokal atau mancanegara sehingga diasumsikan
perlu membutuhkan personal computer (PC) untuk menghasilkan sistem
informasi akuntansi (SIA).
Pengusaha songket dalam menghasilkan sistem informasi akuntansi
(SIA) seperti laporan keuangan, laporan penjualan dan laporan gaji karyawan
telah menggunakan personal computer dalam menunjang aktivitas usaha.
Akan tetapi, pengusaha songket yang telah menggunakan personal computer
7
hanya pada pengusaha songket yang usahanya sudah cukup besar, sedangkan
pengusaha songket yang usahanya masih kecil belum menggunakan personal
computer, Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan pengusaha songket di
kota
Palembang
mengenai
penggunaan
personal
computer
dalam
menghasilkan sistem informasi akuntansi maka penulis melakukan survei
pendahuluan
kepada 20 pengusaha songket di kota Palembang yang
ditentukan secara acak. Berdasarkan hasil survei diketahui sebagai berikut:
Tabel 1.3
Hasil Survei Pendahuluan
No.
Keterangan
1.
2.
Menggunakan personal computer dalam operasional
Menyusun laporan penjualan menggunakan program
komputer
3. Menghitung gaji karyawan menggunakan program
komputer
4. Ada karyawan khusus yang memiliki keahlian dalam
menggunakan personal computer
5. Investasi pembelian personal computer tinggi
6. Keinginan dari karyawan untuk menggunakan personal
computer
7. Manajer atau pimpinan usaha memberikan dukungan
untuk menggunakan personal computer
8. Penggunaan personal computer memudahkan dalam
pengelolaan data keuangan
9. Ada kesulitan dalam menggunakan personal computer
10. Penggunaan
personal computer membantu dalam
meningkatkan kinerja
Sumber: Pengusaha songket di kota Palembang, 2014
Berdasarkan
Tabel
1.3
diatas
bahwa
pengusaha
Persentase
(%)
35%
35%
35%
20%
25%
20%
45%
50%
35%
50%
songket
yang
menggunakan personal computer dalam operasionalnya sebanyak 35%,
pengusaha songket yang menggunakan program komputer dalam menyusun
laporan penjualan sebanyak 35%, pengusaha songket yang menggunakan
program komputer dalam menghitung gaji dan upah karyawan sebanyak 35%,
8
pengusaha songket yang mempunyai karyawan khusus yang memiliki
keahlian dalam menggunakan personal computer sebanyak 20%, pengusaha
songket yang menganggap bahwa investasi pembelian personal computer
tinggi sebanyak 25%, tidak ada keinginan karyawan untuk menggunakan
personal computer sebanyak 80%, tidak ada manajer atau pimpinan usaha
yang memberikan dukungan
sebanyak 55%.
Kesimpulan
untuk menggunakan personal
computer
,
sementara
pengusaha songket
penulis
diketahui bahwa
di kota Palembang
masih
secara
banyak
rata-rata
yang belum
menggunakan personal computer dalam menghasilkan sistem informasi
akuntansi. Sehingga informasi akuntansi yang dihasilkan sering mengalami
keterlambatan. Selain itu juga pengusaha songket di kota Palembang
berpendapat bahwa untuk investasi personal computer membutuhkan biaya
yang tinggi. Sedikitnya pegawai yang ahli dalam mengoperasikan personal
computer. Kelemahan-kelemahan ini menyebabkan informasi yang berupa
sistem informasi akimtansi sering mengalami keterlambatan sehingga pemilik
perusahaan kesulitan dalam hal pengambilan keputusan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
lebih lanjut dengan judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan
Personal Computer dalam Menghasilkan Sistem Informasi Akuntansi
(Studi Kasus pada Pengusaha Songket di Kota Palemhang).
9
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah
yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
1. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi penggunaan
personal
computer dalam menghasilkan sistem informasi akuntansi (studi kasus
pada pengusaha songket di kota Palembang) ?.
2. Dari faktor-faktor yang diteliti, faktor mana sajakah yang paling dominan
yang mempengaruhi penggunaan personal computer dalam menghasilkan
sistem informasi akuntansi (studi kasus pada pengusaha songket di kota
Palembang) ?.
C . Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi penggunaan
personal computer dalam menghasilkan sistem informasi akuntansi (studi
kasus pada pengusaha songket di kota Palembang).
2. Untuk mengetahui faktor mana yang paling dominan yang mempengaruhi
penggunaan personal computer dalam menghasilkan sistem informasi
akuntansi (studi kasus pada pengusaha songket di kota Palembang).
10
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan di atas, maka penelitian ini diharapkan akan
memberikan manfaat bagi semua pihak diantaranya:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan atau pengetahuan
khususnya mengenai faktor-faktor penggunaan personal computer dalam
menghasilkan sistem informasi akuntansi.
2. Bagi Pengusaha Songket di Kota Palembang
Hasil penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat dipergunakan
sebagai bahan masukan mengenai penggunaan personal computer dalam
menghasilkan sistem informasi akuntansi dalam menghasilkan keputusan.
3. Bagi Almamater
Sebagai bahan pertimbangan penting bagi penelitian mengenai sistem
informasi akuntansi khususnya dalam hal penggunaan personal computer.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Penelitian Sebelumnya
Penelitian Caecilia Sri Haryanti (2004) dengan judul Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pemanfaatan Personal Computer (Studi Empiris di Terboyo
Semarang).
Rumusan masalah dalam penelitian tersebut adalah apakah ada
pengaruh antara faktor-faktor sosial, sikap, kompleksitas, kesesuaian tugas,
konsekuensi jangka panjang penggunaan komputer dan kondisi-kondisi yang
mendukung terhadap pengguna personal computer perusahaan manufaktur di
lingkungan industri Terboyo Semarang. Adapun tujuannya untuk menemukan
bukti yang empiris pengaruh faktor-faktor sosial, sikap, kompleksitas,
kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang penggunaan komputer dan
kondisi-kondisi yang mendukung terhadap penggunaan personal computer.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekimder. Teknik pengumpulan data dengan melakukan kuesioner dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial, konsekuensi
jangka panjang dan kondisi-kondisi yang memfasiiitasi berpengaruh pada
penggunaan komputer. Namun, perilaku afektif (perasaan), kompleksitas dan
kesesuaian tugas tidak mempengaruhi penggunaan komputer.
Penelitian Achmad Suhaili (2004) dengan judul Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya
terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Manufaktur di Kalimantan
11
12
Selatan. Rumusan masalah dalam penelitian tersebut adalah 1) apakah faktor
sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang
memfasiiitasi berpengaruh positif terhadap pemanfaatan teknologi informasi,
2) apakah kompleksitas berpengaruh negatif terhadap pemanfaatan teknologi
informasi, 3) apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif
terhadap kinerja manajerial. Adapun tujuannya 1) untuk menganalisis
pengaruh faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang
dan kondisi yang memfasiiitasi terhadap pemanfaatan teknologi informasi, 2)
untuk menganalisis pengaruh dari kompleksitas terhadap
pemanfaatan
teknologi informasi, 3) untuk menganalisis pengaruh pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kinerja manajerial. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Hasil
penelitian menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara faktor
sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang
memfasiiitasi
terhadap
pemanfaatan
teknologi
informasi.
Sedangkan
kompleksitas menunjukkan hubungan yang negatif terhadap pemanfaatan
teknologi informasi. Hasil pengujian ini mendukung adanya hubungan positif
antara
pemanfaatan
teknologi
informasi
terhadap
kinerja
manajerial,
kemudian hasil penelitian juga mendukung technology acceptance model
(TAM) yang menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dapat
mempengaruhi kinerja.
Penelitian Diana Rahmawati (2008) dengan judul Analisis Faktor-faktor
yang Berpengaruh Terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi. Rumusan
13
masalah dalam penelitian tersebut adalah faktor-faktor apa sajakah yang
berpengaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Adapun tujuannya
untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap
pemanfaatan teknologi informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat enam faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi
yaitu: faktor sosial,
faktor affect, faktor kompleksilas, kesesuaian tugas,
faktor konsekuensi jangka panjang dan faktor kondisi yang memfasiiitasi.
Penelitian Fudji Sri Mar'ati (2009) dengan judul Analisis Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
Pemanfaatan
Personal
Computer
(PC) dan Dampaknya terhadap Keahlian End User Computer
Rumusan masalah dalam
kesesuaian
(UEC).
penelitian ini adalah 1) apakah faktor sosial,
tugas-teknologi, kompleksitas, konsekuensi jangka panjang
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan
PC oleh
mahasiswa STIE A M A Salatiga untuk pengeijaan tugas dan pengelolaan data
dalam Jangka panjang, 2) apakah pemanfaatan PC untuk pengeijaan tugas dan
pengolahan data mempunyai pengaruh yang positif terhadap keahlian UEC
mahasiswa STIE A M A Salatiga. Adapun tujuannya 1) untuk menguji
pengaruh
faktor
sosial, kesesuaian
tugas teknologi
yang dirasakan,
komplesitas, konsekuensi jangka panjang pemanfaatan PC oleh mahasiswa
STIE A M A Salatiga untuk pengeijaan tugas dan pengolahan data dalam
jangka panjang, 2) untuk menguji pengaruh pemanfaatan
PC untuk
pengeijaan tugas dan pengolahan data dalam jangka panjang terhadap
keahlian EUC mahasiswa STIE A M A Salatiga. Data yang digunakan dalam
14
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan
data dengan kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa mahasiswa STIE A M A Salatiga masih kurang dalam pemanfaatan
personal
computer jika dilihat dari aspek-aspek faktor-faktor sosial,
kesesuaian tugas teknologi dan kompleksitas, walaupun untuk konsekuensi
jangka
panjang
berpengaruh
terhadap personal
computing.
Namun
mahasiswa sadar bahwa pemanfaatan personal computer tersebut jika dilihat
dari faktor-faktor sosial, kesesuaian tugas teknologi, kompleksitas dan
konsekuensi jangka panjang ditingkatkan maka aspek-aspek tersebut akan
berpengaruh terhadap keahlian end user computer.
Penelitian Ajeng Ayu Wulandari (2009) dengan judul Faktor-Faktor yang
Berpengaruh dalam Penggunaan Personal Computer pada Pegawai Koperasi
di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Rumusan masalah dalam penelitian
tersebut adalah apakah
faktor sosial, afeksi (perasaan), kompleksitas,
kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasiiitasi
berpengaruh dalam penggunaan personal computer pada pegawai koperasi di
wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Adapun tujuannya adalah untuk menganalisis
faktor-faktor yang berpengaruh dalam penggunaan personal computer pada
pegawai koperasi di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer. Teknik pengumpulan data dengan
kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang signifikan antara
faktor sosial, afeksi (perasaan), kesesuaian tugas, konsekuensi jangka
panjang, dan kondisi yang memfasiiitasi dengan penggunaan personal
15
computer. Hasil penelitian juga menunjukkan tidak adanya pengaruh secara
signifikan antara kompleksitas dengan penggunaan personal computer.
Tabel I I . l
Persamaan dan Perbedaan Penelitian
No.
Peneliti Judul Penelitian
Persamaan
1. Caecilia Sri Faktor-Faktor
Sama-sama
Haryanti
meneliti dengan
yang
menggunakan
(2004)
Mempengaruhi
faktor sosial,
Pemanfaatan
perasaan,
Personal
Computer (Studi kompleksitas,
kesesuaian tugas,
Empiris di
konsekuensi
Terboyo
jangka panjang dan
Semarang)
kondisi-kondisi
yang mendukung.
Sebelumnya
Perbedaan
Terletak pada objek
penelitian,
objek penelitian
sebelumnya dilakukan
pada perusahaan
manufaktur di lingkungan
industri Terboyo
Semarang sedangkan
penelitian sekarang
dilakukan pada pengusaha
songket di kota
Palpmhano
2.
3.
Achmad
Suhaili
(2004)
Analisis Faktor- Sama-sama
meneliti dengan
Faktor yang
menggunakan
Mempengaruhi
Pemanfaatan
faktor sosial,
Teknologi
perasaan,
Informasi dan
kompleksitas,
kesesuaian tugas,
Pengaruhnya
terhadap Kinerja konsekuensi
Manajerial pada jangka panjang dan
Perusahaan
kondisi-kondisi
Manufaktur di
yang mendukung.
Kalimantan
Selatan
Analisis Faktor- Sama-sama
Diana
meneliti dengan
Rahmawati Faktor yang
menggunakan
(2008)
Berpengaruh
faktor sosial,
Terhadap
perasaan,
Pemanfaatan
kompleksitas,
Teknologi
kesesuaian tugas,
Informasi.
konsekuensi
jangka panjang dan
kondisi-kondisi
yang mendukung.
Terletak pada objek
penelitian, objek penelitian
sebelumnya dilakukan
pada Perusahaan
manufaktur di Kalimantan
Selatan sedangkan
penelitian sekarang
dilakukan pada pengusaha
songket di kota
Palembang.
Terletak nada variabel
penelitian, penelitian
sebelumnya hanya
menggunakan variabel
faktor sosial, perasaan,
kompleksitas, kesesuaian
tugas, konsekuensi jangka
panjang dan kondisikondisi yang mendukung,
sedangkan penelitian
sekarang menambahkan
variabel kualitas sistem
informasi akuntansi.
16
Judul Penelitian
Persamaan
Analisis Faktor- Sama-sama
meneliti dengan
Faktor yang
menggunakan
mempengaruhi
faktor sorial
Ppmanfaflfan
perasaan,
Personal
kompleksitas,
Computer (PC)
dan Dampaknya kesesuaian tugas,
konsekuensi
terhadap
jangka panjang dan
Keahlian End
kondisi-kondisi
User Computer
yang mendukung.
(UEC)
5 Ajeng Ayu Faktor-Faktor
Sama-sama
Wulandari yang
meneliti dengan
(2009)
Berpengaruh
menggunakan
faktor sosial,
dalam
Penggunaan
perasaan,
Personal
kompleksitas,
kesesuaian tugas,
Computer pada
Pegawai
konsekuensi
Koperasi di
jangka panjang dan
Wilayah
kondisi-kondisi
Surabaya dan
yang mendukung.
Sidoarjo.
Sumber: Penulis, 2014
No
Peneliti
4. Fudji Sri
Mar'ati
(2009)
B.
Perbedaan
Terletak pada variabel
penelitian, penelitian
sebelumnya menambahkan
vflriabpl kpahlian pnd uspr
computer, sedangkan
penelitian sekarang
menambahkan variabel
kualitas sistem informasi
akuntansi.
Terletak pada objek
penelitian, penelitian
sebelumnya dilakukan
pada pegawai koperasi di
wilayah Surabaya dan
Sidoarjo. Sedangkan
penelitian sekarang
dilakukan pada pengusaha
songket di kota
Palembang.
Landasan Teori
1.
Personal Computer
a.
Pengertian Personal Computer
Shelly (2007: 16) komputer pribadi {personal computer) adalah
komputer yang dapat mengerjakan seluruh input, pemrosesan, output
dan aktivitas penyimpanannya oleh dirinya sendiri.
Jarot (2010: 1) komputer adalah alat yang dipakai untuk
mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan/ sistem
yang ada.
17
Berdasarkan pengertian personal computer diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa personal computer adalah komputer yang dapat
mengerjakan seluruh input, pemrosesan, output menurut prosedur/
sistem yang ada.
Fungsi dan Kegunaan Komputer
Jarot (2010: 4) awal mula fungsi komputer berkaitan dengan
pengolahan
informasi, dimana
pengolahan
informasi hampir
eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer
sekarang telah dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan
dengan masalah aritmatika saja. Beberapa kegunaan komputer
sekarang ini adalah sebagai berikut.
1) Termasuk fungsi awal komputer, yaitu melakukan sistem
pemrograman dan pemrosesan data. Fungsi ini sering diterapkan
pada aplikasi-alikasi sistem informasi, termasuk pembuatan
sebuah program untuk memudahkan user dalam menjalankan
sebuah komputer.
2)
Fungsi yang berkaitan dengan
bisnis, seperti memproses
informasi keuangan sebuah perusahaan, pendataan karyawan,
atau transaksi online, atau sebagai media promosi.
3)
Fungsi multimedia, seperti mengolah foto, atau mengedit video,
juga merekam lagu.
4)
Fungsi hiburan, seperti menonton film, bermain game, atau
mendengarkan lagu.
18
5)
Membantu memproses pengajaran. Maksudnya disini adalah
dapat membantu dalam proses presentasi dosen/ mahasiswa juga
kadang
beberapa
siswa
menyimpan catatannya
menggunakan
komputer
(umumnya dalam
bentuk
unuk
e-book)
sebagai ganti buku tulis. Serta fiongsi lain mempermudah dalam
mengerjakan tugas seperti kaiya ilmiah atau skripsi.
6)
Fungsi sosial. Maksudnya adalah dengan komputer kita dapat
berinteraksi dengan user lain di belahan dunia manapun, asalkan
terkoneksi dengan jaringan internet.
c.
Faktor-faktor Penggunaan Personal Computer
1) Faktor Sosial
Triandis dalam Ahmad Suhaili (2004: 19) menyatakan
bahwa perilaku dipengaruhi oleh norma-norma
dapat
diterima
oleh
seseorang
dan
sosial yang
selanjutnya
akan
direfleksikan dalam cara berpikimya. Selanjutnya Triandis
mengembangkan definisi dan menyebutnya sebagai faktorfaktor sosial yaitu sebagai proses intemalisasi individu sesuai
aturan
budaya
subyektif kelompoknya serta kesepakatan
interpersonal tertentu yang telah dijalinnya dengan individuindividu lain dalam situasi sosial tertentu. Budaya subyektif
terdiri dari:
a)
Norma-norma, yaitu kesadaran untuk melakukan tindakan
yang dianggap benar dalam komunitas tertentu.
19
b)
Panutan.
c)
Nilai-nilai, yaitu kategori abstrak dengan unsur perasaan
yang kuat.
Variabel faktor sosial diukur dengan indikator-indikator
yang telah digunakan dan diuji oleh Thompson et al mencakup
pemyataan tentang:
a)
Banyaknya rekan kerja yang menggunakan komputer dalam
melaksanakan pekerjaan/ tugas harian.
b)
Manajer atasan membantu memperkenalkan komputer.
c)
Atasan sangat mendukung penggunaan komputer untuk
pekerjaan.
d)
Secara umum, pemsahaan mendorong untuk menggunakan
komputer.
2) Affect (Perasaan)
Triandis dalam Achmad Suhaili (2004: 20) mendefinisikan
sikap sebagai suatu ide yang didorong oleh perasaan dan
mempengaruhi tindakan-tindakan dalam situasi sosial tertentu.
Untuk
tujuan
penelitian,
Triandis
menyatakan
perlunya
pembedaan unsur kognitif atau affect suatu sikap. Caranya
adalah dengan menggunakan istilah affect yang mengacu pada
perasaan suka, gembira, senang, sedih, jijik, tidak senang, atau
benci yang timbul atas suatu tindakan tertentu.
20
Variabel affect (perasaan) diukur dengan indikator-indikator
yang telah digunakan dan diuji oleh Thompson et al mencakup
pemyataan tentang:
a) Pekerjaan
yang dilakukan menjadi lebih menarik jika
menggunakan komputer.
b)
Perasaan lebih senang bekerja
dengan
menggunakan
komputer.
c)
Komputer dapat bermanfaat untuk beberapa jenis pekerjaan
tetapi tidak bermanfaat untuk jenis pekerjaan yang ingin
dilakukan.
3)
Kompleksitas
Triandis dalam Achmad Suhaili (2004: 42) kompleksitas
didefinisikan sebagai tingkat inovasi yang dipersepsikan sebagai
sesuatu yang relatif sulit untuk dimengerti dan digunakan.
Variabel kompleksitas diukur dengan indikator-indikator
yang telah digunakan dan diuji oleh Thompson et al mencakup
pemyataan tentang:
a)
Menggunakan komputer dalam melakukan pekerjaan mtin/
harian menyita banyak waktu.
b)
Bekerja dengan komputer sangat rumit sehingga sulit untuk
mengerti cara menggunakannya.
c)
Menggunakan komputer untuk memasukkan data, banyak
menyita waktu.
21
d)
Memerlukan
waktu
yang
lama
untuk
mempelajari
bagaimana menggunakan komputer.
4)
Kesesuaian Tugas
Triandis dalam Achmad Suhaili (2004: 43) kesesuaian tugas
adalah
besar
kecilnya
keyakinan
seseorang
terhadap
kemampuan PC dalam meningkatkan performa kerja.
Variabel kesesuaian tugas diukur dengan indikator-indikator
yang telah digunakan dan diuji oleh Thompson et al mencakup
pemyataan tentang:
a)
Menggunakan
komputer
tidak
mempengaruhi
kinerja
pekerjaan.
b)
Menggunakan komputer
dapat mengurangi waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
c)
Menggunakan
komputer
dapat
meningkatkan
kualitas
pekerjaan.
d)
Menggunakan komputer dapat meningkatkan efektivitas
pekerjaan.
e)
Jumlah output yang dihasilkan akan lebih banyak bila
menggunakan komputer dibandingkan tidak menggunakan
komputer.
f)
Menggunakan
komputer
penyelesaian tugas.
dapat
membantu
dalam
22
5)
Konsekuensi Jangka Panjang
Triandis dalam Achmad Suhaili (2004: 44) konsekuensi
jangka
panjang
dihasilkan
dalam
{long-term
consequences)
menggunakan
PC
adalah
apakah
yang
mempunyai
keuntungan di masa yang akan datang, seperti peningkatan
fleksibilitas dalam perubahan pekerjaan atau meningkatkan
kesempatan untuk pekerjaan yang lebih baik.
Variabel
konsekuensi
indikator-indikator
jangka
panjang
yang telah digunakan
diukur dengan
dan
diuji
oleh
Thompson et al mencakup pemyataan tentang:
a)
Menggunakan komputer membuat pekerjaan menjadi lebih
menantang.
b)
Penggunaan komputer akan meningkatkan
kesempatan
untuk mendapatkan tugas yang lebih disukai di masa
datang.
c)
Menggunakan komputer membuat pekerjaan menjadi lebih
bervariasi.
d)
Menggunakan komputer akan meningkatkan kesempatan
untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih penting sehingga
dapat menerapkan kemampuan yang dimiliki.
e)
Menggimakan komputer akan meningkatkan kesempatan
untuk melakukan tugas yang berbeda.
23
6)
Kondisi yang Mendukung
Triandis dalam Ahmad Suhaili (2004: 23) menyatakan
bahwa perilaku tidak akan muncul jika ada hambatan situasi
obyektif dalam ruang lingkupnya. Triandis mendefinisikan
kondisi yang memfasiiitasi/ mendukung sebagai faktor-faktor
obyektif yang memudahkan jalannya suatu tindakan.
Variabel kondisi yang mendukimg diukur dengan indikatorindikator yang telah digunakan dan diuji oleh Thompson et al
mencakup pemyataan tentang:
a)
Tersedianya
panduan
dalam
memilih
hardware
dan
software.
b) Tersedianya panduan yang berhubungan dengan software
yang digunakan.
c)
Tersedianya
bantuan
jika
ditemukan
kesulitan
yang
berhubungan dengan software yang digunakan.
d)
Tersedianya
bantuan
bila
ditemukan
kesulitan
yang
berhubungan dengan hardware.
2.
Sistem Informasi Akuntansi
a.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2006: 3) sistem
informasi akuntansi mempakan kumpulan sumber daya, seperti
manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data
keuangan dan data lainnya ke dalam informasi..
24
James A. Hall (2009: 9) sistem informasi adalah serangkaian
prosedur formal
dimana data dikumpulkan, diproses menjadi
informasi dan didistribusikan ke para pengguna.
Samiaji Sarosa (2009: 13) sistem informasi akuntansi adalah
sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan
memproses data sehingga menghasilkan informasi yang berguna
dalam membuat keputusan.
Berdasarkan pengertian sistem informasi akuntansi diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah adalah
serangkaian
prosedur
formal
yang mengumpulkan,
mencatat,
menyimpan, dan memproses data sehingga menghasilkan mformasi
dalam pengambilan keputusan.
b.
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi
James A. Hall (2009: 10) subsistem sistem informasi akuntansi
(SIA) memproses
berbagai
transaksi
keuangan
dan
nonkeuangan yang secara langsung mempengaruhi
transaksi
pemrosesan
transaksi keuangan. SIA terdiri atas tiga subsistem:
1)
Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system),
yang mendukung operasi
dokumen
serta
pesan
bisnis harian melalui
untuk para
pengguna
berbagai
di seluruh
perusahaan.
2)
Sistem buku besar/ pelaporan keuangan (general ledger/
financial
reporting
system),
yang
menghasilkan
laporan
25
keuangan
seperti
laporan
laba
rugi,
neraca,
arus
kas,
pengembalian pajak, serta berbagai laporan lainnya yang
diisyaratkan oleh hukum
3)
Sistem pelaporan manajemen (management reporting system),
yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan
keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan
unuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja,
serta laporan pertanggungjawaban.
c.
Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Romney dan Steinbart (2004: 3), sistem informasi akuntansi
terdiri dari lima komponen:
1) Orang-orang
yang
mengoperasikan
sistem
tersebut
dan
melaksanakan berbagai fungsi.
2)
Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi,
yang
dilibatkan
dalam
mengumpulkan, memproses,
dan
menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
3)
Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
4)
Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.
5)
Infiastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
pendukung (peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi
jaringan.
26
Kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan
suatu sistem informasi akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya
dalam organisasi, yaitu:
1) Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas
yang
dilaksanakan
oleh
organisasi,
sumber
daya
yang
dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku
yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak
manajemen,
para
pegawai,
dan
pihak-pihak
luar
yang
berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang
telah terjadi.
2)
Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak
manajemen
untuk
membuat
keputusan
dalam
aktivitas
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
3)
Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga asetaset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan
bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan andal.
d.
Tipe Sistem Informasi yang Memanfaatkan Komputer
George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2006: 6) beberapa
tipe sistem informasi yang memanfaatkan komputer, yaitu:
1)
Sistem Pemrosesan Data Elektronik
Sistem pemrosesan data elektronik merupakan penggunaan
teknologi
komputer
untuk
transaksi suatu organisasi.
menjalankan
pemrosesan data
27
2)
Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen
menggambarkan
penggunaan
komputer untuk menyediakan informasi yang dapat mendukimg
pengambilan keputusan manajer.
3)
Sistem Pendukung Keputusan
Dalam sistem pendukung keputusan data diproses ke dalam
format pengambilan keputusan untuk memudahkan pengguna.
Sistem
pendukung
keputusan
dirancang
untuk
melayani
kebutuhan informasi yang tidak rutin, spesifik, dan khusus.
4)
Sistem Pakar
Sistem
pakar
adalah
sistem
informasi yang
berdasarkan
pengetahuan mengenai area aplikasi tertentu sehingga sistem
informasi tersebut dapat bertindak sebagai konsultan ahli bagi
pengguna akhir.
5)
Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi eksekutif dikaitkan dengan kebutuhan sistem
informasi
stratejik
manajemen
puncak.
Sistem informasi
eksekutif memungkinkan dan memudahkan manajer puncak
untuk mengakses informasi tertentu yang telah diolah sistem
informasi organisasi.
28
6)
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah sistem berbasis komputer
yang dirancang untuk mentranformasi data akuntansi menjadi
informasi.
e.
Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
Nugroho Widjajanto (2001: 24) informasi yang bemilai paling
tinggi adalah informasi yang mengandung ketidakpastian paling
rendah. Akan tetapi, informasi tidak dapat terbebas sama sekali dari
unsur ketidakpastian. Oleh sebab itu, diperlukan perbandingan antara
biaya untuk memperoleh informasi dengan manfaat yang diperoleh
dengan adanya informasi itu sendiri. Untuk menopang terbentuknya
kualitas informasi yang baik, ada beberapa atribut yang perlu
diperhitungkan, yaitu:
1)
Kecermatan (accuracy)
Kecermatan
dapat didefinisikan sebagai
perbandingan
antara informasi yang benar terhadap total informasi yang
dihasilkan
dalam
suatu
periode.
Ukuran kecermatan
ini
bervariasi, dan sangat tergantimg pada sifat informasi yang
dihasilkan. Semakin kritis sifat suatu informasi, akan semakin
tinggi kecermatan yang diperlukan.
2)
Penyajian yang tepat waktu (timeliness)
Informasi yang terlambat diterima nilai kegunaannya akan
lebih rendah, karena keputusan bisnis yang cepat dianggap lebih
29
baik danpada keputusan
yang terlambat.
Dalam tingkat
persaingan yang tinggi, keputusan yang lambat bearti memberi
peluang kepada pesaing untuk mengambil keputusan yang baik
dengan cepat. Keputusan yang salah namun lebih cepat
dianggap lebih baik daripada keputusan yang benar namun
lambat
dikeluarkan. Dilain
sisi,
untuk
mencapai
atribut
kecermatan yang tinggi diperlukan jangka waktu proses yang
panjang. Dengan demikian, untuk memperoleh informasi yang
optimal, diperlukan keseimbangan
antara kecermatan
dan
ketepatan waktu penyajian.
Kelengkapan (completeness)
Informasi yang tidak lengkap bisa menimbulkan kesulitan,
karena bagian informasi yang hilang boleh jadi merupakan
unsur yang kritis. Dengan demikian, informasi yang sudah tepat
waktu dan cermat mungkin belum dapat dianggap sebagai
informasi yang berkualitas. Atribut kelengkapan dalam beberapa
hal disebut sebagai atribut relevansi. Artinya informasi yang
lengkap adalah informasi yang relevan dengan kebutuhan
penggunaannya. Dalam hal ini, pengertian lengkap tidak harus
diartikan sebagai informasi yang menyeluruh baik yang berguna
atau pun tidak, melainkan harus dikaji sesuai dengan kebutuhan
penggunanya.
30
4)
Ringkas (conciseness)
Banyak sistem informasi yang didesain dengan asumsi
bahwa informasi yang lengkap merupakan kebutuhan mutlak
manajer.
Asumsi ini mengakibatkan
para
pendesain
itu
menerapkan pendekatan yang keliru, yaitu memberi informasi
kepada para manaj er yang seharusnya
tidak memerlukan
informasi itu. Informasi yang rin