“Formulasi dan Uji Efek Anti-Aging dari Losion yang Mengandung Minyak Kacang Kedelai (Soya max L.)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Proses penuaan merupakan proses fisiologi yang tak terhindarkan yang

akan dialami oleh setiap manusia. Proses ini bersifat irreversibel yang meliputi
seluruh organ tubuh termasuk kulit. Ironisnya proses penuaan ini dipandang
sebagai hal yang menakutkan oleh kebanyakan orang, padahal proses ini akan
berjalan terus seiring dengan bertambahnya usia (Putro, 1998).
Penuaan pada kulit dapat terjadi melalui proses intrinsik dan proses
ekstrinsik. Proses intrisik adalah proses penuaan yang terjadi akibat faktor dari
dalam tubuh seperti faktor keturunan (genetik), faktor ras, dan faktor hormonal.
Kedua proses penuaan ekstrinsik yaitu proses penuaan yang terjadi akibat faktor
dari luar tubuh yang dapat menginduksi penuaan kulit. Sinar matahari merupakan
faktor ekstrinsik utama yang dapat menyebabkan terjadi penuaan kulit
(photoaging), di mana paparan sinar matahari berlebihan dapat mengakibatkan
berbagai kerusakan pada kulit, karena efek fotobiologik UVA dan UVB yang
menimbulkan radikal bebas akan merusak struktur kulit dan menimbulkan

kerusakan DNA serta menurunkan respon imun. Photoaging biasanya akan
tampak pada bagian tubuh yang terpapar langsung sinar matahari seperti wajah,
leher, dada atau lengan dalam bentuk kelainan klinis seperti timbulnya
hiperpigmentasi (bercak coklat kehitaman) atau hipopigmentasi (bercak
keputihan). Selain itu faktor eksternal lainnya dapat meningkatkan radikal bebas
seperti sinar x, polusi, rokok, pestisida, minuman beralkohol, obat-obatan dan
nutrisi yang tidak seimbang dan lain-lainnya (Tjandrawinata, 2011).

1
Universitas Sumatera Utara

Penuaan dapat dihambat dengan menggunakan anti-aging. Kosmetik yang
memiliki efek anti-aging atau anti penuaan adalah kosmetik yang memiliki
bioaktivitas yang mampu mencegah atau memperbaiki tanda-tanda penuaan
seperti kerutan, kulit kendur, hiperpigmentasi, dan lain-lain sehingga penampilan
kulit menjadi lebih baik (Draelos dan Thaman, 2006).
Minyak kacang kedelai adalah sumber komersial utama alfa tokoferol,
juga dikenal sebagai vitamin E. Vitamin E merupakan antioksidan larut lemak
utama dalam tubuh yang berfungsi untuk melawan radikal bebas. Radikal bebas
dapat memicu kerusakan pada sel yang dapat mengakibatkan terjadinya penuaan

dini (United Soybean Board, 2016).
Losion merupakan salah satu bentuk emulsi, didefinisikan sebagai
campuran dari dua cairan yang tidak saling bercampur, yang distabilkan dengan
sistem emulsi dan jika ditempatkan pada suhu ruang, berbentuk cairan yang dapat
dituang (Rieger, 1994).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka telah dilakukan pembuatan
losion dan uji efek anti-aging dari minyak kacang kedelai.
1.2

Perumusan Masalah
Perumusan masalah dari penelitian ini adalah:

a.

Apakah minyak kacang kedelai dapat diformulasikan dalam sediaan
losion?

b.

Apakah sediaan losion dari minyak kacang kedelai dapat memberikan efek

anti-aging?

2
Universitas Sumatera Utara

1.3

Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis dari penelitian ini
adalah:

a.

Minyak kacang kedelai dapat diformulasikan dalam sediaan losion.

b.

Sediaan losion dari minyak kacang kedelai dapat memberikan efek antiaging.

1.4


Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:

a.

Untuk mengetahui apakah minyak kacang kedelai dapat diformulasikan
dalam sediaan losion.

b.

Untuk mengetahui kemampuan losion dari minyak kacang kedelai dalam
memberikan efek anti-aging terhadap kulit.

1.5

Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah membuat formula losion yang

memiliki efek anti-aging dari minyak kacang kedelai sehingga dapat digunakan

dalam sediaan kosmetika.

3
Universitas Sumatera Utara