Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Qualiy Function Deployment (QFD) dan Macro Ergonomic Analysis And Design (MEAD) PT Sumatera Timberindo Industry

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Proses kerja yang baik merupakan salah satu faktor terpenting dalam
kemajuan perusahaan, dan merupakan kunci utama keberhasilan dalam rangka
meningkatkan efisiensi perusahaan, serta dapat mengurangi risiko cidera. Pada
mulanya rancangan proses kerja berawal dari sebuah analisis dalam skala mikro.
Seiring dengan perkembangan teknologi serta terjadinya persaingan global di
segala aspek, penilaian ergonomi yang bersifat mikro sulit dijalankan bahkan
banyak terjadi kegagalan dalam penyelesaian masalah pada lingkungan yang
kompleks sehingga diperlukan pendekatan holistik.
Perbaikan proses kerja yang bersifat makro meliputi perbaikan lingkungan
kerja, organisasi kerja perusahaan, alat kerja dan postur kerja. Hendrick dan
Kleiner (2001) berpendapat bahwa dalam ergonomi makro kajian yang dibahas
meliputi struktur organisasi, interaksi antara orang-orang yang ada dalam
organisasi dan aspek motivasi dari pekerja. Sebuah proses kerja harus dapat
menjamin keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja, serta mampu memenuhi
kebutuhan hidup mendasar. Proses kerja tidak ergonomis akan menyebabkan
peningkatan kelelahan kerja.
Kelelahan kerja dapat terjadi apabila otot menerima beban statis secara

berulang dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa

Universitas Sumatera Utara

kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon yang dikenal dengan Musculoskeletal
disorsders (MSDs) atau cedera pada proses musculoskeletal.
PT. Sumatera Timberindo Industry merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang manufaktur kayu olahan yang memproduksi daun pintu.
Perusahaan ini beralamat di Jalan Batang Kuis Km 2, Desa Buntu Bedimbar,
Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Perusahaan memiliki
7 bagian pekerjaan yaitu penyortiran bahan baku, penyatuan material inti,
pengetaman, laminating, pembuatan komponen, finishing dan pengepakan.
Di antara 7 stasiun kerja, hanya 1 stasiun kerja yang berkerja dengan posisi
berdiri tetap selama bekerja (8 jam) dan tidak memiliki fasilitas kerja lain yang
mendukung posisi bekerja yaitu stasiun kerja finishing.
Operator bertugas untuk memeriksa daun pintu yang dihasilkan di lantai
produksi. Finishing produk berupa pengendalian mutu yang dilakukan oleh para
pekerja. Pekerja memeriksa hasil daun pintu dari setiap sisi dan langsung
memperbaiki jika mendapati ada bagian yang tidak sesuai. Perbedaan terdapat
dalam produk daun pintu yang dihasilkan. Daun pintu untuk bagian eksport

memiliki bentuk, ukiran dan tambahan bahan dibandingkan dengan produk local.
Hal ini membuat operator butuh posisi dan kefokusan lebih dalam mengerjakan
daun pintu bagian eksport.
Pekerja berdiri dengan postur kerja yang dapat melelahkan (membungkuk
dengan kaki tegak) secara berulang-ulang dalam waktu yang lama (2 jam).
Pekerjaan dalam waktu lama dengan posisi yang sama/tetap seperti berdiri akan

Universitas Sumatera Utara

menyebabkan ketidaknyamanan. 1Pekerjaan dalam waktu lama dengan posisi
yang tetap atau sama baik berdiri maupun duduk akan menyebabkan
ketidaknyamanan. Sikap kerja berdiri dalam waktu lama akan membuat pekerja
selalu berusaha menyeimbangkan posisi tubuhnya sehingga menyebabkan
terjadinya beban kerja statis pada otot-otot punggung dan kaki. Pada saat itulah
aliran darah terhambat. Sisa-sisa metabolisme (antara asam laktat) tertumpuk di
pembuluh tersebut sehingga merasakan kelelahan yang luar biasa.

Walau

pembuluh balik (vena) memiliki katup yang berfungsi sebagai pintu/sekat,

sehingga darah yang mengalir tidak kembali setelah melalui bagian per bagian
tapi juga tidak dapat kembali ke jantung karena harus melawan gaya gravitasi
bumi. Penimbunan sering kali tidak teratasi dengan baik pada orang-orang yang
memiliki kelemahan pada pembuluh darah balik dan mengakibatkan

varises

(varicous vein).
Gambar pekerja PT. Sumatera Timberindo Industry dapat dilihat pada
Gambar 1.1.
Melihat seberapa besar keluhan operator dilakukan wawancara tentang
fasilitas kerja yang ada di lantai produksi. Dari hasil wawancara, 15 dari 15
operator mengeluh sakit pada kaki yang disebabkan berdiri dalam waktu yang
lama (8 jam) dengan posisi berdiri. Dari hasil wawancara terdapat permasalahan
dari keluhan operator adalah fasilitas kerja tidak memadai dan pekerjaan bersifat
tetap dan berulang-ulang.

1

Chapter 2, Tinjauan Pustaka, pdf. Universitas Sumatera Utara. Diakses tanggal 07 November

2016, pukul 20.00 WIB

Universitas Sumatera Utara

Sumber: PT Sumatera Timberindo Industry
Gambar 1.1. Pekerja PT. Sumatera Timberindo Industry
Menentukan seberapa besar pengaruh permasalahan terhadap masalah yang
ada maka dilakukan wawancara dengan 15 operator bagian finishing. Hasil
penilaian dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Penilaian Permasalahan Keluhan Pekerja
No.

Akar Permasalahan

Jumlah Operator (org)

Tidak ada alat kerja menopang kaki
1.

15

(contoh : kursi kerja)
Pekerjaaan dengan posisi berdiri +/- 2 jam

2.

15
untuk 1 pintu
Tinggi meja kerja kurang sesuai dengan

3.

tinggi

operator

sehingga

membuat

5


operator sering membungkuk (75 cm)

Universitas Sumatera Utara

Dari hasil penilaian tersebut, diperoleh tidak ada alat kerja menopang kaki
dan pekerjaan yang statis dalam waktu yang lama menjadi akar permasalahan
utama. Pekerja dituntut dengan posisi dekat dengan meja kerja (tidak ada jarak)
untuk memaksimalkan operator dalam bekerja. Selain itu PT. Sumatera
Timberindo Industry juga memiliki misi yaitu meningkatkan kesejahteraan dan
kenyamanan kerja terhadap semua personel yang ada di PT. Sumatera Timberindo
Industry. Dengan menggabungkan misi di PT. Sumatera Timberindo Industry
dengan keluhan yang dialami pekerja maka diusulkan suatu perancangan fasilitas
kerja dengan metode Quality Function Deployment (QFD) dan Macroergonomic
Analysis and Design (MEAD) sedangkan untuk memperbaiki pekerjaan statis
yang terlalu lama akan diusulkan metode kerja usulan terhadap pekerja.
Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu kerangka kerja atas
pendekatan dalam desain manajemen

sering disebut sebagai The House of


Quality. The House of Quality memperlihatkan struktur untuk mendesain dan
membentuk suatu siklus, dan bentuknya menyerupai sebuah rumah. Kunci dalam
membangun HoQ adalah difokuskan kepada kebutuhan pelanggan, sehingga
proses desain dan pengembangannya lebih sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh pelanggan daripada teknologi inovasi. Hal ini dimaksudkan untuk
mendapatkan informasi yang lebih penting dari pelanggan.
Macroergonomic Analysis and Design (MEAD) merupakan suatu metode
yang berkaitan dengan mendesain, menganalisis, dan mengevaluasi proses kerja
dalam organisasi sehingga menjadi efektif dan efisien. Metodologi MEAD dapat
memandu pengumpulan data dan analisis untuk menentukan resiko dan faktor-

Universitas Sumatera Utara

faktor penyebab permasalahan yang mengarah ke percobaan dengan strategi
desain dan intervensi yang baru.
Studi mengenai MEAD telah dilakukan pada UKM Tahu oleh Teguh
Aprianto dan Hari Purnomo yang membahas tentang hasil variansi dari MEAD
untuk mendesain alat pencetakan dan pengepres tahu. Variansi tersebut digunakan
sebagai dasar perbaikan alat yang mengacu pada dimensi tubuh untuk

mendapatkan alat yang ergonomis, kemudahan dalam penggunaan alat serta
keamanan dalam penggunaannya. Desain alat pencetak dan pengepres tahu pada
UKM di kecamatan Gombong kabupaten Kebumen dilakukan dengan
memperbaiki panjang alat menjadi 1,40 m, lebar alat 58.33 cm, tinggi alat 158,64
cm, tinggi tuas 98,09 cm, lebar cetakan 45,1 cm panjang cetakan 50 cm dan
tinggi cetakan 7,5 cm.
Studi menggunakan metode

QFD dan MEAD di PT. Sumatera

Timberindo Industry diharapkan dapat mengevaluasi dan memberikan masukan
bagi perusahaan dalam perancangan fasilitas yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kenyamanan bekerja para pekerja.

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan,

permasalahan adalah ketidaknyamanan pekerja terhadap


maka rumusan

fasilitas kerja

yang

menyebabkan pekerja bekerja dengan posisi berdiri di PT. Sumatera Timberindo
Industry dan dikeluhkan oleh sebagian besar pekerja sehingga perlu dirancang
fasilitas kerja dan metode kerja agar dapat meningkatkan kenyamanan pekerja.

Universitas Sumatera Utara

1.3.

Tujuan dan Manfaat
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah

mendapat rancangan fasilitas kerja untuk mengurangi keluhan pekerja bagian
finishing dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) dan

Macroergonomic Analysis and Design

serta mendapatkan rancangan metode

kerja yang baik yang untuk memberikan kenyamanan dalam bekerja dan
mengurangi akibat sakit selama bekerja di PT. Sumatera Timberindo Industry.
Tujuan khusus dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui bagian tubuh yang mengalami sakit akibat kerja.
2. Mengetahui kriteria dan ukuran perancangan alat.
3. Mendeskripsikan alat yang akan dirancang kepada bagian perusahaan.
Manfaat dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat memperoleh kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang
telah diperoleh dalam perkuliahan, menambah pengetahuan dan memperoleh
pengalaman

dalam

membandingkan

bidang


ergonomi

dengan

cara

ilmu yang diperoleh di perkuliahan

melihat

serta

dengan keadaan di

lapangan.
2. Laporan penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat bagi evaluasi kerja
perusahaan.

1.4.

Batasan dan Asumsi Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian hanya dilakukan pada operator yang bekerja di bagian finishing.
2. Kuesioner yang disebarkan untuk melihat keluhan operator adalah Standard
Nordic Questionnaire (SNQ).
3. Penentuan variabel matriks variansi dilakukan dengan menyebar kuesioner
semi terbuka dan tertutup
4. Menilai dan menguji validitas data digunakan kuesioner penilaian dan skala
interval.
5. Pengolahan matriks variansi dilakukan dengan menggunakan metode Quality
Function Deployment (QFD).
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah :
1. Operator pada bagian produksi bekerja secara normal.
2. Proses produksi berjalan normal selama penelitian.
3. Tidak terjadi perubahan kebijakan manajemen selama penelitian.
4. Tingkat keyakinan yang digunakan 95 %.
5. Tingkat ketelitian yang digunakan 5 %.

1.5.

Sistematika Penulisan Laporan
Bab I

Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang

mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat
penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika
penulisan laporan penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Bab II Gambaran Umum Perusahaan, berisi ruang lingkup perusahaan,
lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja, jam
kerja karyawan, dan proses pengupahan PT. Sumatera Timberindo Industry.
Bab III Landasan Teori, berisi teori tentang metode Macroergonomic
Analysis and Design (MEAD), kuesioner, uji validitas dan reliabilitas data,
ergonomi,

kuesioner

SNQ,

Quality

Function

Deployment

(QFD),

dan

antropometri.
Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap dalam penelitian
yaitu tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, variabel
penelitian,

kerangka

konseptual penelitian, definisi operasional,

instrumen

penelitian, metode pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis pemecahan
masalah.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi pengumpulan data
spesifikasi responden, pengumpulan data SNQ, penyebaran kuesioner terbuka,
penyebaran

kuesioner

tertutup,

kuesioner

penilaian,

pengumpulan

data

antropomoteri yang kemudian dilakukan pengolahan data yaitu uji validitas dan
reliabilitas kuesioner, membangun

Quality Function Deployment

Macroergonomic Analysis and Design,

(QFD),

mendefinisikan subsistem organisasi,

mendefinisikan tipe alat kerja dan menetapkan tingkat kerja yang diinginkan,
mendefinisikan proses kerja dan analisa kerja, mendefinisikan variansi aktual dan
harapan, membuat matriks variansi, menganalisa peran personel, mengalokasikan
fungsi dan penggabungan desain,

menganalisis persepsi dan tanggung jawab

Universitas Sumatera Utara

stakeholder, mendesain ulang dan menggabungkan subsistem, dan pengolahan
data antropometri.
Bab VI, Analisis Pemecahan Masalah, berisi tentang analisis kondisi awal
dan analisis kondisi usulan. Analisis kondisi usulan meliputi perbaikan fasilitas
kerja dan proses penggunaannya.
Bab VII, Kesimpulan dan Saran, berisi tentang kesimpulan yang diperoleh
dari hasil analisis pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi
perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Analysis and Implementation of Exclusive Or Algorithm and Least Significant Bit Algorithm for Insertion of an Image File to the Image

4 44 104

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Usulan Perancangan Standard Operating Procedure (SOP) PT Doulton Pada Departemen Slip House Menggunakan Macro Ergonomic Analysis Design (MEAD)

1 6 6

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Qualiy Function Deployment (QFD) dan Macro Ergonomic Analysis And Design (MEAD) PT Sumatera Timberindo Industry

0 0 14

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Qualiy Function Deployment (QFD) dan Macro Ergonomic Analysis And Design (MEAD) PT Sumatera Timberindo Industry

0 1 1

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Qualiy Function Deployment (QFD) dan Macro Ergonomic Analysis And Design (MEAD) PT Sumatera Timberindo Industry

0 0 12

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Qualiy Function Deployment (QFD) dan Macro Ergonomic Analysis And Design (MEAD) PT Sumatera Timberindo Industry Chapter III VII

1 2 94

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Qualiy Function Deployment (QFD) dan Macro Ergonomic Analysis And Design (MEAD) PT Sumatera Timberindo Industry

0 2 1