Variable Costing dengan Metode Harga Pok

Variabel Costing dengan Metode Harga Pokok
Pesanan dan Metode Harga Pokok Proses

Kelompok 9 :
1. Siti Nurjanah
2. Malta Sari Hanggarawati
3. Liliana Dorothea Bau

Klasifikasi Biaya dalam Metode
Variable Costing
Metode variable costing biaya perlu
dipisahkan menurut perilaku biaya sesuai
dengan perubahan volume kegiatan.
Biaya produksi menurut metode variable
costing:
• BBB
• BTK langsung
• BOP Variable
BOP tetap diperhitungkan sebagai biaya
periode dan dibebankan pada periode
terjadinya, tidak dibebankan sebagai

biaya produksi.

Klasifikasi biaya dan informasi biaya yang
dihasilakan variable costing

Variable costing dengan Metode Harga
Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan, biaya
produksi dikumpulkan perpesanan
dengan menggunakan kartu harga pokok,
yang merupakan rincian akun kontrol
barang dalam proses dalam buku besar.
Berdasarkan biaya produksi variable
yang dikumpulkan dalam kartu harga
pokok produk in, harga pokok produk jadi
dan produk dalam proses dihitung dan
dicatat.

Rekening kontrol yang digunakan

Untuk menampung biaya produksi dan
non produksi dalam metode variable
costing menggunakan metode harga
pokok pesanan adalah :
Barang dalam proses-BBB
Barang dalam proses-BTK langsung
Barang dalam proses-BOP
BOP sesungguhnya
BOP variable yang sesungguhnya
BOP tetap sesungguhnya
BOP Variable yang dibebankan
Biaya pemasaran
Biaya administrasi dan umum
Biaya pemasaran variable
Biaya pemasaran tetap
Biaya administrasi & umum variable
Biaya administrasi & umum tetap.

Variable costing menghendaki biaya diklasifikasikan berdasarkan perilakunya dalam
hubungan dengan perubahan volume kegiatan, masa akuntansi biaya produksi dan biaya

non produksi dilakukan sbb :
1. Biaya roduksi variabel, dicatat langsung saat terjadinya, mendebit barang dalam proses,
dan kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
2. BOP variable dibebankan pada pesanan sesuai tarif yang ditentukan. Mendebit barang
dalam proses BOP dan kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
3. BOP sesungguhnya,dicatat mendebit BOP sesugguhya,pada ahir bulan dianalisis BOP
variable dan tetap dengan teknik analisis statistik (regresi). Hasilnya untuk membuat
jurnal :
BOP variable sesungguhnya
xxx
BOP tetap sesungguhnya xxx
BOP sesungguhnya xxx
4. BOP variable yang dibebankan pada produk selam periode akuntansi ditutup ke rekening
BOP varibel sesungguhnya untuk menghitung pembebanan lebih / kurang BOP variabel.
5. Biaya pemasaran dan biaya administrasi umum juga dipisahkan menurut perilaku biaya
dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Pertama dicatatdalam b.
Pemasran Administrasi dan umum, pada ahir bulan didebit dalam b. Pemasran
Administrasi dan umum lalu dianalisis untuk menentukan biaya yang berperilaku
variabel dan tetap. Teknik analisi dengan statistik (analisis regresi) hasil analisis
tersebut untuk membuat jurnal :

Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya

pemasaran variabel xxx
pemasaran tetap
xxx
pemasaran
xxx
administrasi dan umum variable xxx
administrasi dan umum tetap xxx
administrasi dan umum xxx

Aliran biaya produksi & non produksi dalam variabel costing
dengan metode harga pokok pesanan

Contoh variabel costing dengan metode harga pokok

pesanan
PT Eliona berbisnis percetakan, proses produksinya
berdasarkan pesanan dari pelanggan, metode penentuan
harga pokok produksi metode variable costing, karna
menurut manajemen puncak info biaya yang dihasilkan
oleh metode ini sangat bermanfaat untuk perencanaan dan
pengambilan keputusan jangka pendek.
Pada awal bulan januari 20X1, persediaan produk dalam
proses PT Eliona adalah 847.500
Pesanan
#101

Pesanan
#102

Pesanan
#103

Total


BBB

150.000

125.000

115.000

365.000

BTK
langsung

130.000

100.000

75.000

330.000


37.500

152.500

227.500

847.500

BOP
variabel
Biaya Total

65.000
345.000

50.000
275.000

Januari melakukan transaksi sbb:

1.
Pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk menyelesaikan produk
yang masih dalam proses pada awal bulan dan pengolahan pesanan #
104 yang diterima dalam bulan januari 20X1 sbb :
Pesanan # 101
50.000
Pesanan # 102
40.000
Pesanan # 103
20.000
Pesanan # 104
130.000
jumlah
240.000
pemakaian bahan penolong selama bulan januari 20X1 berjumlah 25.000
biaya ini berperilaku tetap.
2.
Menurut kartu jam kerja, jumlah jam kerja yang dikonsumsi untuk
mengerjakan pesanan yang diproduksi januari 20X1 :
No pesanan


Jam tenaga kerja langsung

Upah langsung

Pesanan # 101

75 jam

75.000

Pesanan # 102

30 jam

30.000

Pesanan # 103

55 jam


55.000

Pesanan # 104

100 jam

100.000

Jumlah BTK langsung

260.000

BTK tidak langsung

50.000

BTK pemasaran

125.000


BTK administrasi dan
umum

140.000

Jumlah BTK

575.000

Catatan :
a. BTK tidak langsung berperilaku tetap
b. BTK di fungsi pemasaran dan fungsi administrasi & umum
dipisahkan menurut perilaku sbb:
Variabel
Tetap
BTK pemasaran
75.000
50.000
BTK administrasi dan umum
100.000
40.000
total biaya
175.000 90.000
3.
Tarif BOP menurut anggaran 500/ jam tenaga kerja langsung.
4. BOP yang sesungguhnya terjadi (kecuali bahan penolong 25.000
BTK langsung 50.000) sebesar 192.000, BOP terdiri dari BOP
variabel 142.000 dan BOP tetap 50.000.
5. Pesanan 101.102 dan 103 diproduksi bulan januari 20X1,
pesanan 101 dan 102 diserahkan pada pemesan harga jual :
Pesanan #101 750.000
Pesanan #102 650.000
Jumlah
1.400.000
pesanan #103 pada ahir bulan januari masih disimpan digudang
sebagai produk jadi, sedangkan pesanan # 104 masih dalam
proses pengolahan.

Akuntansi variabel costing dengan metode
harga pokok pesanan :
1. Pencatatan bahan baku dan bahan penolong
2. Pencatatan BTK langsung
3. Pencatatan BOP variabel pada produk
4. Pencatatan BOP yang sesungguhnya terjadi
5. Pemisahan BOP yang sesungguhnya dalam
biaya variabel dan tetap
6. Pencatatan harga pokok produk jadi
7. Penutupan rekening BOP yang dibebankan
ke Bop Variabel sesungguhnya
8. Pencatatan biaya komersial
9. Pencatatan penyerahan produk kepada
pemesan

Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong januari
Pemakaian bahan baku bulan januari :
Barang dalam proses-BBB
240.000
persediaan bahan
240.000
Pemakaian bahan penolong :
BOP sesungguhnya
25.000
persediaan bahan
25.000
Pencatatan BTK langsung
Barang dalam proses-BTK langsung
260.000
BOP sesungguhnya
50.000
Biaya pemasaran
125.000
Biaya administrasi dan umum
140.000
gaji dan upah
575.000
Pencatatan pembebanan BOP variabel kepada produk
Tarif biaya anggaran 500/jam tenaga kerja langsung, pembebanan BOP tiap
pesanan :

pesanan

Jam tenaga
kerja

tarif

Total BOP dibebankan
produk

Pesanan #101

75 jam

500

37.500

Pesanan #101

30 jam

500

15.000

Pesanan #101

55 jam

500

27.500

Pesanan #101

100 jam

500

50.000

Jumlah BTK langsung

130.000

Pembebanan BOP dijurnal :
Barang dalam proses-BOP variabel130.000
BOP variabel yang dibebankan 130.000
Pencatatan BOP yang sesungguhnya terjadi
BOP sesungguhnya
192.000
berbagai rekening yang di kerdit
192.000
Pencatatan pemisahan BOP sesungguhnya kedalam biaya
variabel dan tetap.
BOP variabel sesungguhnya 130.000
BOP tetap sesungguhnya 125.000
BOP sesungguhnya 255.000
Kartu harga pokok pesanan #101
Pesanan #101

keterangan BBB

BTK
langsung

BOP
Variabel

Total

Saldo awal

150.000

130.000

65.000

345.000

januari

50.000

75.000

37.500

162.500

jumlah

200.000

205.000

102.500

507.500

Pesanan #102
Keterangan BBB

BTK
langsung

BOP
Variabel

Total

Saldo awal

125.000

100.000

50.000

275.000

Januari

40.000

30.000

15.000

85.000

jumlah

165.000

130.000

65.000

360.000

Gamar 6.7 dan 6.8
kartu harga pokok pesanan #103
dan kartu harga pesanan #104
Keterangan

Biaya bahan Biaya
Biaya
baku
tenaga kerja overhead
langsung
pabrik
variabel

total

Saldo awal

Rp 115.000

Rp 227.500

januari
jumlah
Keteran
gan

Saldo
awal
januari
jumlah

Rp 75.000

20.000

Rp 37.500

55.000

27.500

102.500

Rp 135.000 Rp 130.000 Rp 65.000
Rp 330.000
Biaya
Biaya
Biaya
total
bahan
tenaga
overhead
baku
kerja
pabrik
langsung
variabel
Rp
0
130.000
130.000

Rp
0
100.000
100.000

Rp

0
50.000
50.000

Rp
0
280.000

280.000

Pencatatan harga pokok produk jadi
Pesana yang dapat diselesaikan oleh PT eliona dalam bulan januari 20X1
adalah sebagai berikut :
total biaya
produksi
pesanan # 101
Pesanan # 102
Pesanan #103
Jumlah

Rp 507.7000
360.000
330.000
Rp 1.197.500

Harga pokok pesanan yang telah selesai dalam bulan januari 20X1 tersebut
dicatat sebagai berikut :
Persediaan produk jadi
1.197.500
Barang dalam proses –biaya bahan baku
Rp 500.000
Barang dalam proses – biaya tng krja langsng
465.000
Barang dalam proses –biaya ov.pbrk.variable
232.000

Jurnal dibuat berdasarkan rincian harga pokok tiap
pesanan yang telah diselesai di produksi berikut
keterangan

Biaya bahan Biaya
Biaya
baku
tenaga kerja overhead
langsung
pabrik var

total

Pesanan
#101

Rp200.000

Rp 507.500

Pesanan
#102
Pesanan
#103
jumlah

165.000
135.000
Rp 500.000

Rp205.000
130.000
130.000
Rp465.000

Rp102.5000
65.000
65.000
Rp232.5000

360.000
330.000
Rp
1.197.500

Pencatatan penutupan rekening biaya
overhead pabrik variabel yang dibebankan
Biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan
Rp 130.000
Pembebanan lebih atu kurang biaya ov. Pbrik
120.000
biaya overhead sesunggunya
Rp 142.000
Pada akhir tahun rekening pembebanan lebih atau kurangnya biaya
ov.pabrik tersebut ditutup ke rekening harga pokok penjualan dengan
jurnal sebagai berikut :
Harga pkok penjualan
Rp 12.000
pembebanan lebih atau kurang biaya ov.pabrik
Rp 12.000




Pencatatan biaya komersial.
Biaya nonproduksi yang terjadi dalam bulan januari 20X1 dicatat dengan
jurnal sebagai berikut:
Biaya pemasaran
Rp 125.000
Biaya administrasi dan umum
140.000
berbagai rekening yang dikredit
Rp 265.000

• Pemisahan biaya nonproduksi menurut perilaku dicatat dengan jurnal:
Rp 75.000
Biaya pemasaran variabel
50.000
Biaya pemasaran tetap
Biaya adm & umum variabel
100.000
Biaya adm & umum tetap
40.000
biaya pemasaran
Rp125.000
biaya adm & umum 140.000
Pencatatan penyerahan produk kepada pemesan
Pesanan yang diselesaikan diproduksi dan kemudian diserahkan kepada pemesan
dalam bulan januari 20X1 sebagai berikut :
harga jual
harga pokok
Pesanan #102
Rp507.500
Rp 750.000
Pesanan #103
360.000
650.000
Jumlah
Rp867.500
Rp 1.400.000

Hasil penjualan pesanan yang diserahkan kepada pemesan tersebut dicatat
sebagai berikut:
Kas atau piutang
Rp 1.400.000
Hasil penjualan
Rp 1.400.000
Harga pokok pesanan yang diserahkan kepada pemesan tersebut dicatat sebagai
berikut :
Harga pokok penjualan
Rp 867.500
persediaan produk jadi
Rp 867.500
Penyajian laporan laba rugi variable costing
Disajikan dalam gambar 6.9

VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA
POKOK PROSES


Dalam variable costing dengan metode harga pokok proses, harga
pokok produk persatuan di hitung setiap akhir periode, miasalnya
setiap akhir bulan dengan cara membagi total biaya produksi
variabel selama satu bulan dengan total ekuivalensi produksi
selama periode yang sama.

Rekening kontrol yang digunakan













Barang dalam proses-biaya bahan baku
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik variabel
Biaya overhead pabrik sesunggunya
Biaya overhead pabrik variabel sesunggunya
Biaya overhead pabrik tetap sesunggunya
Biaya pemasaran
Biaya administrasi & umum
Biaya pemasaran-variabel
Biaya pemasaran-tetap
Biaya administrasi & umum-variabel
Biaya admisnistrasi & umum-tetap

Gambar 6.9
laporan laba rugi variable costing

Karna variabel costing dengan metode harga pokok proses menghendaki biaya
ovherhead pabrik dibebankan kepada produk menurut biaya ovehead pabrik
variabel yang sesunggunya terjadi selama periode akuntansi tertentu tidak sebesar
tarif yang ditentukan di muka seperti halnya dengan metotode harga pokok
pesanan, maka akuntansi biaya produk dilakukan sbb :
1. Biaya produksi variabel
seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung,dicatat langsung pada
saat terjadinya dengan mendebit rekening barang dalam proses yang brsangkutan.
2. Biaya ovherhead pabrik yang sesunggunya terjadi dicatat dengan pertama kali
mendebit rekening biaya overhead pabrik sesunggunya.
hasil analisis terhadap rekening biaya overhead pabrik sesunggunya tersebut
digunakan untuk membuat jurnal berikut ini :
• biaya overhead variabel sesunggunya
xx
• Biaya overhead pabrik sesunggunya
xx

biaya overhead pabrik sesunggunya
xx
3. Biaya ovherhead pabrik variabel di bebankan kepada produk berdasarkan biaya
yang sesunggunya terjadi dalam periode akuntansi tertentu dengan jurnal :

barang dalam proses-biaya overhead pabrik
xx

biaya overhead pabrik variabel
xx
4. Iaya pemasaran dan biaya administrasi & umum juga perluh di pisahkan menurut
perilaku biaya tersebut dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
Hasil analisis terhadap rekening biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum
tersebut digunakan untuk membuat jurnal sebagai berikut:
• Biaya pemasaran variabel
xx
• Biaya pemasaran tetap
xx

biaya pemasaran
xx
• Biaya administrasi & umum variabel
xx
• Biaya admistrasi & umum tetap
xx

biaya administrasi & umum
xx


Gambar 6.10
aliran biaya produksi dan biaya nonproduksi dalam
variabel costing dengan metode harga pokok proses

Contoh variable costing dengan metode harga
pokok proses

• Contoh 2
PTX memproduksi produknya melalui dua
departemen produksi; departemen 1 &
departemen 2. perusahaan menggunakan
metode variable costing dalam penentuan
harga pokok produksinya.penentuan harga
pokok produk jadi dilakukan dengan
menggunakan metode harga pokok ratarata tertimbang. Data produksi,baiaya
poduksi dan nonproduksi bulan januari 20X1
tersebut disajikan dalam gambar 6.11

Gambar 6.11
data produksi,biaya produksi, biaya
nonproduksi,dan data penjualan bulan januari 20X1

Metode harga pokok rata-rata tertimbang departemen
pertama
gambar 6.12
1) biaya bahan
biaya bahan baku yang melekat
biaya bahan
baku yang
baku per unit = pada poduk dalam proses awal + yang
dikeluarkan dalam prode skrng
unit ekuivalensi biaya bahan
baku
biaya tenaga kerja langsung
biaya
tenaga kerja langsung
2) Biaya tenaga
yang melekat pada produk dalam + yang
dikeluarkan dalam periode
kerja langsung = proses awal
sekarang
per unit
unit ekuivalensi biaya tenaga
kerja langsung
biaya overhead pabrik yang
overhead pabrik variabel

biaya

Atas dasar data dala gambar 6.11 contoh 2 dan rumus
perhitungan harga pokok per unit dalam gambar 6.12 dalam
gambar 6.13 di hitung biaya produksi variabel per satuan
produk yang dihasilkan oleh departemen 1 dalam bulan
januari 20X1
gambar 6.13
yang melekat
yang ditambahkan
pada produk
dalam periode total
unit
biaya
Elemen biaya
dalam proses
sekarang
biaya
ekuivalensi
per kg

(1)

(4):(5)
(5)

(6)

(2)+(3)
(2)

Biaya bahan baku
Rp 1.800.000
44.000 * Rp 500
Biaya tenaga kerja
1.200.000
41.300 **
750
Biaya ov. Pabrik variabel 1.920.000
41.300 **
950

(3)
Rp 20.200.000

*(100%X35.000) + (100%X9.000) =44.000
** (100%X35.000) + (79%X9.000) = 41.300

(4)
Rp 22.000.000

29.775.000

30.975.000

37.315.000

39.235.000

Gambar 6.14


Harga pokok produk yang selesai di transfer ke dept. 2
biaya bahan baku 35.000xRp500
17.500.000
biaya tenaga kerja 35.000xRp750
26.250.000
biaya overhead pabrik variabel 35.000xRp950
33.250.000
total harga pokok 35.000 unit @ Rp 2.200
77.000.000

Rp

Rp

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
BBB = 100%x9.000 unit x Rp 500
Rp 4.500.000
BTK
= 70%x9.000 unit x Rp 750
4.725.000
BOPV =70%x9.000 unit x Rp 950
5.985.000
Jumlah biaya produksi variabel yang dibebankan dalam dept 1
15.210.000
Rp
92.210.000

Gambar
6.15

PT X
Laporan Biaya Produksi Variabel Departemen 1
Bulan Januari 2010

DATA PRODUKSI
Produk dalam proses awal
Dimasukkan dalam proses
Jumlah produk yang diolah dalam bulan April
Produk selesai yang ditransfer ke dept 2
Produk dalam proses akhir
Jumlah produk yang dihasilkan

4.000 kg
40.000
44.000 kg
35.000 kg
9.000
44.000 kg

BIAYA YG DIBEBANKAN DALAM DEPT.1
TOTAL
Biaya bahan baku
Rp22.000.000
Rp500
Biaya tenaga kerja
30.975.000
750
Biaya overhead pabrik variabel
39.235.000
950
Jumlah biaya variabel tg dibebankan dalam dept 1
Rp92.210.000
PERHITUNGAN BIAYA
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dept 2
35.000 unit @ Rp2.200
Rp 77.000.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir (9.000 kg )
BBB
Rp4.500.000
BTK
4.725.000
BOP variabel
5.985.000
Rp 15.210.000
Jumlah biaya produksi variabel yg dibebankan dalam dept 1

PER UNIT

Rp2.200

Rp 92.210.000

METODE HARGA POKOK
RATA-RATA TERTIMBANG
DEPARTEMEN SETELAH
DEPARTEMEN PERTAMA

 Rumus perhitungan biaya produksi variabel
komulatif per satuan produk yg dihasilkan pleh
departemen produksi setelah departemen produksi
pertama disajikan dalam Gambar 6.16
 Atas dasar data gambar 6.11 contoh 2 tersebut
diatas, biaya produksi variabel komulatif per satuan
produk yg dihasilakn oleh Departemen 2 dihitung
dalam gambar 6.17

GAMBAR 6.16
Rumus Perhitungan Biaya Produksi Variabel Per Satuan Produk yg Dihasilkan oleh Departemen
Kedua dengan Menggunakan Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang

Harga pokok produk per satuan yg dibawa dari departemen sebelumnya
(1) Harga pokok
produk per unit yg
dibawa dari
departemen
sebelumnya=

Harga pokok produk
dalam proses awal
yg berasal dari
departemen
sebelumnya
+

Harga pokok produk
yg ditransfer dari
departemen
sebelumnya

Produk dalam proses Produk yg ditransfer
+
sebelumnya
awal dari
departemen

Harga pokok produk per unit yg ditambahkan dalam departemen setelah
departemen pertama
(2) Biaya bahan
baku per unit
=

Biaya bahan baku
yg melekat pada
produk dalam
proses awal
+

Biaya bahan baku
yg dikeluarkan
dalam periode
sekarang

Unit ekuivalen biaya bahan baku

(3) Biaya tenaga
kerja per unit
=

Biaya tenaga kerja
yg melekat pada
produk dalam
proses awal
+

Biaya tenaga kerja
yg dikeluarkan
dalam periode
sekarang

Unit ekuivalen biaya tenaga kerja
(4) Biaya overhead
pabrik variabel per
unit
=

Biaya overhead
pabrik variabel yg
melekat pada
produk dalam
proses awal
+

Biaya overhead
pabrik variabel yg
dikeluarkan dalam
periode sekarang

Dari data biaya produksi
variabel kumulatif per satuan
tersebut sekarang dapat
dihitung harga pokok produk
jadi yang ditransfer ke
gudang dan harga pokok
persediaan produk dalam
proses di departemen 2 pada
akhir bulan januari 2010
seperti yg disajikan dalam
gambar 6.18

Gambar 6.17
perhitungan biaya produksi variabel kumulatif per satuan produks departemen
2 dengan menggunakan metode harga pokok rata-rata tertimbang
Elemen
Biaya

1

Yang Melekat
Pada Produk
dalam Proses

2

Yang
Ditambahkan
dalam
Periode
Sekarang
3

Total Biaya

Unit
Ekuivalensi

2+3

Biaya per
satuan

5

4 +5

4
Harga
pokok yg
berasal dari
Dep 1

6

Rp 11.500.000

Rp
77.000.000

Rp
88.150.000

Rp 41.000*

Rp 2.150

BTK

1.152.000

37.068.000

38.220.000

39.200**

975

BOP
Variabel

4.140.000

44.340.000

48.480.000

40.400***

1.200

*
**
***

(100%x38.000) + (100%x3.000) = 41.000
(100%x38.000) + (40%x3.000) = 39.000
(100%x38.000) + (80%x3.000) = 40.400

Biaya yg
Ditambahka
n dalam
Departeme
n2

Gambar 6.18
Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk Dalam Proses Departemen 2

Harga pokok produks selesai yg ditransfer ke gudang
Biaya dari Departemen 1

38.000 x Rp
2.150

Rp 81.700.000

BTK Dept 2

38.000 x Rp 975

Rp 37.050.000

BOP Variabel Dept 2

38.000 x Rp
1.200

Rp 45.600.000

Total harga pokok

38.000 x Rp
4.325

Rp164.350.000

Harga Pokok persediaan dalam proses akhir
Yg berasal dari dept 1
3.000 Unit x Rp
2.150
Yg ditambahkan dlm
Dept2
BTK = 40%X3.000Ux
Rp975

6.450.000

1.170.000

Rp

Rp

PT Risa Rismedi
Laporan Biaya Produksi Variabel Departemen 2
Bulan Januari 2010
DATA PRODUKSI
Produk dalam proses awal

6.000 kg

Diterima Dari Dept 1

35.000 kg

Jumlah Produk yg diolah dalam
bulan april

41.000 kg

Produk selesai yg ditransfer ke dept
2

38.000 kg

Produk dalam proses akhir

3.000

Jumlah produk yg dihasilkan
BIAYA YG DIBEBANKAN DALAM
DEPT 2
Biaya yg berasal dari Departemen 1

41.000 kg
TOTAL
Rp
88.150.000

PER KG
Rp 2.150

38.220.000
48.480.000

975
1.200

Biaya yg ditambahkan dalam Dept 2
BTK
BOPV
Jumlah biaya variabel yg

Rp

Rp 4.325

PERHITUNGAN BIAYA
Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke gudang
38.000 unit @ Rp
4.325

Rp 164.350.000

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
yang berasal dari dept 1

Rp 6.450.000

Yang ditambahkan dalam
dept 2
BTK
BOPV

Rp 1.170.000
Rp 2.880.000
Rp 10.500.000

Jumlah biaya produksi variabel yg dibebankan
dalam dept 2

Rp 174.850.000

AKUNTANSI VARIABEL
COSTING DENGAN
METODE HARGA POKOK
PROSES

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Akuntansi biaya produksi dan biaya nonproduksi dalam
metode variabel costing dibagi menajadi 9 tahap yaitu :
Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong
Pencatatan biaya tenaga kerja
Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya
Pencatatan harga pokok produk jadi departemen produksi
pertama yg ditransfer ke deptproduk berikutnya
Pencatatan harga pokok produk dalam proses departemen
produksi pertama pada akhir periode
Pencatatan harga pokok produk jadi yg ditransfer ke
gudang
Pencatatan harga pokok produk dalam proses dalam dept
setelah dept produksi oertama pada akhir periode
Pencatatan penjualan produk
Pencatatan biaya komersial