Gambaran Tomografi Komputer Kepala Pada Penderita Trauma Kepala Dibandingkan Dengan Tingkat Kesadaran Berdasarkan Skala Koma Glasgow Di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2013

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Trauma kepala ataupun trauma capitis merupakan penyebab kematian

dan kecacatan yang utama pada anak-anak maupun orang dewasa. Di Amerika
Serikat, kira-kira 52000 kasus kematian per tahun diakibatkan oleh trauma capitis
(David, 2006).
Dalam rentang waktu tahun 2006–2010, di Amerika Serikat,trauma pada
kepala sering disebabkan oleh jatuh terutama pada anak-anak (0–4 tahun) dan
orang tua (≥ 65 tahun) sebanyak 72 ,8% dan 81,8%. Pada remaja yang berumur
15–24 tahun, trauma kepala sering disebabkan oleh pergaduhan (23%),
kecelakaan lalu lintas (21%), dan jatuh (21%). Pada dewasa muda(25–64 tahun),
penyebab tersering adalah jatuh dengan 35% kasus direkodkan (CDC, 2003).
Di Indonesia, bagian tubuh badan yang sering cedera saat kecelakaan
adalah kepala dengan 6036 dari 45987 (13,1%) kasus kecelakaan akibat jatuh, dan
4089 dari 20289 (19,6%) kasus kecelakaan lalu lintas (Riskesdas, 2007).
Dalam menentukan klasifikasi tingkat keparahan trauma kepala, salah

satu cara yang digunakan dalam ilmu kedokteran adalah skala koma Glasgow
(Glasgow Coma Scale). Skala koma Glasgow diciptakan oleh Teasdale dan
Jennett pada tahun 1974.Skala koma Glasgow

didasari oleh respon pasien

terhadap respon pembukaan mata, respon verbal, dan respon motorik. Skala ini
telah banyak membantu dalam mengevaluasi tahap keparahan pasien trauma.
Selain itu, skala ini juga dapat membantu dalam menentukan tatalaksana pasien
trauma(Matis and Birbilis, 2008).
Skala ini merupakan satu sistem skoring yang standar dalam menentukan
status neurologis pasien dengan skor tertinggi adalah 15 dan yang paling rendah
adalah 3. Skor yang tinggi mempunyai prognosis yang baik dan skor yang rendah
sebaliknya. Menurut Marion dan Carlier (1994), skor diambil setelah 6 jam
trauma untuk mendapatkan skor yang tepat dan valid. Hal ini karena, tingkat
keparahan neurologis dapat dipengaruhi oleh hipoksia, hipotensi, dan intoksifikasi
alkohol yang mungkin dialami pasien (Matis and Birbilis, 2008).

1
Universitas Sumatera Utara


2

Skor

skala

Glasgowpada

koma

pasien

trauma

kepala

dapat

diklasifikasikan menjadi tiga: ringan dengan skor 15-13, sedang dengan skor 12-9,

dan beratdengan skor 8-3 (Stein,1996).
Pasien trauma kepala diindikasi untuk dilakukan gambaran tomografi
komputer pada kepala pasien untuk melihat sekiranya ada pendarahan dan fraktur
pada kepala pasien (CDC,2008).
Gambaran tomografi komputer menjadi pilihan dalam tatalaksana pasien
trauma kepala karena hasil yang diperoleh cepat dan memiliki akurasi yang tinggi
dalam mendeteksi fraktur dan pendarahan pada kepala pasien(Lee and Newberg,
2005).
Antara gambaranyang bisa dilihat dalam gambaran tomografi komputer
adalah fraktur,perdarahan intraserebral, perdarahan epidural, perdarahan subdural,
perdarahan subaraknoid, lesi-lesi dan edema (Lee and Newberg, 2005).
Penggunaan skala koma Glasgow dan gambaran tomografi komputer
pada kepala pasien sangat penting dalam menentukan tatalaksana dan diagnosis
yang tepat pada pasien trauma kepala.

1.1.1

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka rumusan masalah yang didapat


adalah bagaimanatemuan tomografi komputer kepala pada penderita trauma
kepala dibandingkan dengan tingkat kesadaran berdasarkanskala koma Glasgow
di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2013.

1.2

Tujuan Penelitian

1.2.1

Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana temuan tomografi komputer pada kepala pasien

penderita

trauma

kepala

dibandingkan


dengantingkat

kesadaran

pasien

berdasarkan skala koma Glasgow.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1.

Mengetahui jumlah pasien yang mengalami trauma kepala derajatringan,
sedang, dan berat.

Universitas Sumatera Utara

3

2.


Mengetahui gambaran tomografi komputer kepala pada pasien trauma
kepala derajat ringan, sedang dan berat.

3.

1.4

Menambahkan ilmu peneliti dalam bidang kedokteran.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan manfaat untuk:

1.

Membantu dalam menentukan diagnosis dan tatalaksana pasien trauma
kepaladengan tepat.

2.


Dapat menjadi sumber informasi tambahan dalam kasus trauma kepala.

3.

Menjadi sumber informasi kepada peneliti yang akan melakukan penelitian
lain.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Prevalensi Karsinoma Hepatoseluler di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan pada tahun 2009-2012

1 66 71

Gambaran Penderita Trauma Kepala di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Tahun 2009.

0 56 54

Profil Penderita Asma pada Anak di Rumah Sakit Haji Adam Malik Tahun 2009

0 35 57

Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien HIV/AIDS di Pusat Pelayanan Khusus RSUP Haji Adam Malik Medan

9 44 76

Gambaran Tomografi Komputer Kepala Pada Penderita Trauma Kepala Dibandingkan Dengan Tingkat Kesadaran Berdasarkan Skala Koma Glasgow Di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2013

0 5 57

Gambaran Tomografi Komputer Kepala Pada Penderita Trauma Kepala Dibandingkan Dengan Tingkat Kesadaran Berdasarkan Skala Koma Glasgow Di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2013

0 1 12

Gambaran Tomografi Komputer Kepala Pada Penderita Trauma Kepala Dibandingkan Dengan Tingkat Kesadaran Berdasarkan Skala Koma Glasgow Di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2013

0 0 2

Gambaran Tomografi Komputer Kepala Pada Penderita Trauma Kepala Dibandingkan Dengan Tingkat Kesadaran Berdasarkan Skala Koma Glasgow Di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2013

0 0 11

Gambaran Tomografi Komputer Kepala Pada Penderita Trauma Kepala Dibandingkan Dengan Tingkat Kesadaran Berdasarkan Skala Koma Glasgow Di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2013

0 0 4

Gambaran Tomografi Komputer Kepala Pada Penderita Trauma Kepala Dibandingkan Dengan Tingkat Kesadaran Berdasarkan Skala Koma Glasgow Di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2013

0 0 11