Hubungan Infeksi Soil Transmitted Helminths Dengan Status Gizi pada Siswa I Sekolah Dasar Negeri 060839 Medan Tahun 2016

37

DAFTAR PUSTAKA
1.

Supriastuti. 2006. Infeksi Soil Transmitted Helminth: Ascariasis, Trichiuriasis
dan cacing tambang. Universa Medicina. 25(2): pp84-3.

2.

Reisberg, B. 1994. Infeksi Paresit Intestinal Yang Lazim. Dalam: Dasar
Biologis dan Klinis Penyakit Infeksi. Edisi 14. Editor: Stanford T. Shulman
etc. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

3.

Marleta, R., Harijani, D., Marwoto, A. 2005. Faktor Lingkungan dalam
Pemberantasan Penyakit Cacing Usus di Indonesia. Jurnal Ekologi
Kesehatan, Vol.4 No.3 2005; 290-295.

4.


Depkes RI, 2006. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 424/MENKES
/SK/VI/2006 Tentang Pedoman Pengendalian Cacingan

5.

World Health Organization. Soil Transmitted Helminthiases: Eliminating
Soil-Transmitted Helminthiases as a Public Health Problem in Children:
Progress Report 2001-2010 and Strategic Plan 2011-202 Geneva, World
Health Organization 2012.

6.

Sitohang, V. 2015. “Angka Prevalensi Di Indonesia Masih Mencapai 28,12
%”. BeritaSatu, 5 November 2015.

7.

Legesse M, et al. 2007. Intestinal parasitic infections among under-five
children and maternal awareness about the infections in Shesha Kekele,

Wondo Genet, Southern Ethiopia.

8.

Taherkhani H, et al 2009.Anthropometric Indices in Individuals Infected With
Ascaris Lumbricoides in Iran.Journal of Clinical and Diagnostic Research
2009 June. Available from : http://www.jcdr.net/articles/PDF/534/387.pdf

9.

David R.H. 2008. Ascariasis
http://emedicine.medscape.com/article/212510-overview

10. Rasmaliah. 2001. Info Kesehatan Masyarakat. Volume V No.1 Fakuktas
Kesehatan Masyarakat USU Medan.
11. Khomsan, A. 2012. Peranan Pangan Dan Gizi Untuk Kualitas Hidup.
Jakarta: PT Grasindo.
12. Winata, Jerry. 2014. “ 10 Facts About Malnutrition in Indonesia “
https://www.wfp.org/stories/10-facts-about-malnutrition-indonesia , 22
December 2014


Universitas Sumatera Utara

38

13. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatinanak-balita.pdf
14. Elmi, et al., 2004. Status Gizi dan Infestasi Cacing Usus pada Anak Sekolah
Dasar. e-USU Repository. Diunduh dari:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1/anakchairuddin11.pdf
15. Bethony, J., et al., 2006. ”Soil Transmitted Helminth Infection : Ascariasis,
Trichuriasis, and Hookworm”. Lancet, 367: 1521-1532. Diunduh dari:
http://140.226.65.22/davis_lab/Parasit_links/Soil_Transmitted_%20Helminth
s_Lancet_%20%2706.pdf
16. Prianto J, Tjahaya dan Darwanto. 2006. Atlas Parasitologi Kedokteran.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
17. O’lorcain P, Holland CV. 2006. The Public Health Iimportance of Ascaris
lumbricoides. J Parasitology, (121): S51-S71.
18. Soedarmo, 2010. Buku Infeksi Dan Pediatri Tropis. Edisi 2. Jakarta:Ikatan
Dokter Indonesia.

19. Onggowaluyo J.S. 2002. Parasitologi Medik (Helmintologi) Pendekatan
Aspek Identifikasi, Diagnostik dan Klinik, Jakarta: EGC.
20. Hotez, P. J., et al. 2006. Helminth Infections: Soil-Transmitted Helminth
Infections and Schistosomiasis. Dalam: Jamison, D. T., et al., ed. Diseases
Control Priorities in Developing Countries. 2nd Edition. Washington (DC):
World Bank, 467-481.
21. Safar, R. 2010. Parasitologi Kedokteran: Protozoologi, Entomologi dan
Helmintologi. Cetakan I. Bandung: Yrama Widya
22. Margono S. 2008. Nematoda Usus Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Edisi
4. Jakarta : FK UI, 6-20.
23. Gracia L.S., Bruckner DA. 2006. Diagnostik Parasitologi Kedokteran.
Jakarta: EGC, 138-154.
24. Damayanti, 1996. Modul Kuliah Ilmu Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta :
akademi gizi jakarta : 16.
25. Mahmud, A. Model Komunikasi Pembangunan Dalam Penyediaan Prasarana
Perdesaan Di Kawasan Pesisir Utara Jawa Tengah. Semarang: UNDIP; 2007.

Universitas Sumatera Utara

39


26. Hotez, P. J., 2003, Soil Transmitted Helminth Infection: The Nature, Causes
and Burden of the Condition, WHO Departement of Microbiology and
Tropical Medicine the George Washington University.
27. Khumaidi M.1994. Gizi Masyarakat Jakarta: BPK Gunung Mulia.
28. DEPKES RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia). 2010. Rencana
Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010.
http://www/depkes.go.id/downloads/newdownloads/rancangan_RPJPK_2005
- 2025.pdf.
29. Kristiyanasari, W. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika.
30. Depkes RI., 2011. Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat (RAPGM)
Tahun 2010 – 2014. http://www.gizikia.depkes.go.id/archives/658.
31. Hidayat, A. A. A. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi
Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika.
32. Pudjiadi, S. 2001. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi Keempat. Jakarta: Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
33. Widodo, R. 2009. Pemberian Makanan, Suplemen dan Obat pada Anak.
Jakarta : EGC
34. Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama.

35. Wardlaw and Hampl, 2007. Perspective in Nutrition Seventh Edition .
McGraw-Hill Companies,Inc. New York, America.
36. Nix, S. 2005. William’s Basic Nutrition & Diet Therapy, Twelfth Edition.
Elsevier Mosby Inc, USA.
37. Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
38. Supariasa 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2002.
39. Soetjiningsih 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. 1995
40. Jonas, Y. 2012. Hubungan sosial ekonomi keluarga dengan status gizi pada
Murid Sekolah Dasar di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.PSIK FK
Unsrat; Manado

Universitas Sumatera Utara

40

41. Romario M., et al, 2013. Hubungan Kecacingan Dengan Status Gizi Pada
Murid Sekolah Dasar Di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Fakultas
Kedokteran.Universitas Sam Ratulangi.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/2229

42. Suhardjo. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara ; 1996
43. Brown H.W. Dasar Parasitologi Klinis. Jakarta: Gramedia; 1989.
44. Darlan D.M. 2015. Correlation Between Soil Transmited Helminths Infection
and Incidence of Anemia at Public Primary School 060925. Faculty of
Medicine University of Sumater Utara
45. Tjandra B. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Egc Jakarta
46. Departemen Kesehatan R.I. 2008. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
47. Alatas S.S.S. 2009. Status Gizi Anak Tingkat Sekolah dan Hubungannya
dengan Tingkat Asupan Kalsium Harian di Yayasan Kampung Kids Pejaten
Jakarta Selatan. Universitas Indonesia
48. Ahdal M.D. 2014. Hubungan Infestasi Kecacingan Dengan Status Gizi pada
Anak Sekolah Dasar Negeri Cambaya di Wilayah Pesisir Kecamatan Ujung
Tanah Kota Makassar. Universitas Hasanuddin Makassar
49. Hardiana T, Hertanto W.S, Rahfi Ludin M.Z. 2000. Hubungan Infeksi Cacing
Tambang Derajat Ringan dengan Kesegaran Jasmani, Status Gizi dan Kadar
Hb murid sekolah dasar. Majalah Penelitian XII
50. Sandjaja B. 2007. Nematoda Dalam Parasitologi Kedokteran, Helminthologi
Kedokteran buku-2. Jakarta: Prestasi Pustaka.
51. Enoch M, Syafrudin, Suhatati. 1994 Status Gizi dan Infeksi Cacing Usus di

Sekolah Dasar di Pekalongan. Medika.

Universitas Sumatera Utara