Hubungan dan Dampak Tingkat Kebisingan Terhadap Minat Belajar Murid Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Medan

ABSTRAK

Kawasan sekolah memerlukan lingkungan yang tenang dan jauh dari
kebisingandan pada kenyataannya untuk daerah perkotaan sulit untuk
mendapatkan lokasi sekolah yang tenang. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri
1 Medan yang terletak di Jl. Teuku Cik Umar No. 1 Medan, dimana jalan tersebut
merupakan jalan raya yang sering dilintasi oleh kendaraan bermotor. Penelitian ini
untuk mengetahui adanya hubungan kebisingan terhadap minat belajar dan
mengetahui dampak kebisingan terhadap minat belajar. Penelitian ini dilakukan
dengan cara mengukur tingkat kebisingan menggunakan Sound Level Meter
dengan mengambil 99 lokasi titik pengukuran lantai 1 dan 63 lokasi titik
pengukuran lantai 2. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kebisingan di SMA
Negeri 1 Medan sebesar 64,92 dBA untuk lantai 1, dan 63,83 dBA untuk lantai 2
melebihi standar yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup sebesar 55
dBA. Dari hasil noise mapping diketahui kelas yang yang masuk dalam zona
merah dan kuning adalah kelas XII-IPA 1 s/d XII IPA 3 di lantai lantai 2 XII IPA
4-XII IPA 6, sedangkan untuk lantai 2 di zona kuning XII ipa 7-XII IPS.
Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan pada murid adanya hasil persentase
pengaruh kebisingan dari (Konidisi Kebisingan) Kebisingan yang saya rasakan
disekolah bersumber dari jalan raya20%, (Gangguan Fisiologis) Kebisingan
menyebabkan saya sakit kepala 26%, (Gangguan Psikologis) Kebisingan di

sekolah membuat saya tidak bersemangat25%, (Gangguan komunikasi)
Kebisingan di ruangan kelas mengganggu saya menjawab pertanyaan yang di
berikan guru, dan Kebisingan di ruangan kelas membuat saya sulit memahami
penjelasan guru 24%, (Kebisingan Terhadap Minat Belajar) Minat belajar saya
kurang fokus karena kebisingan disekolah 26%. Dari hasil seluruh penelitian,
maka rekayasa kebisingan untuk mengurangi tingkat kebisingan di SMA Negeri 1
Medan adalah dengan penanaman pohon bambu dan rumput di depan area
sekolah. Perbaikan ruangan kelas adalah dengan mengganti material akustik
seperti penggantian langit-langit kelas dengan gypsum, penggunaan dinding beton,
pelapisan lantai dengan karpet dan mengganti kaca jendela.

Kata Kunci :Tingkat Kebisingan, Noise Mapping, Sound Level Meter,Minat
Belajar Siswa, Dampak Kebisingan, Rekayasa Kebisingan.