Instrumen Supervisi Metode Balanced Scorecard

Pasca
2015
sarjan

INSTRUMEN SUPERVISI

a

METODE BALANCED
SCORECARD PADA SMK
NEGERI 1 SEMARANG
Sebagai Tugas Individu Mata
Kuliah Teori dan Praktik Supervisi
Pendidikan
Dosen Pengampu :
Dr. Soedjono, M.Pd

Disusun Oleh :

Yanuarius Seran Fahik
NIM. 0102514056

Program Studi Manajemen Pendidikan
Konsentrasi Kepengawasan Sekolah
Pascasarjana Univer sitas Negeri Semar ang

Instrumen
Balanced
Scorecard

RANCANGAN INSTRUMEN SUPERVISI
DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
PADA SMK NEGERI 1 SEMARANG
Tugas Individu Mata Kuliah :
Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu:

Dr. Soedjono, M.Pd.

Oleh:
Yanuarius Seran Fahik
NIM: 0102514056

Semester: II (Dua)
Rombongan Belajar: 1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
KONSENTRASI KEPENGAWASAN SEKOLAH
PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015

Instrumen
Balanced
Scorecard

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat yang berlimpah dan diberi kekuatan sehingga tetap setia
mengabdi pada bidang pendidikan untuk berperan dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa. Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa pula penyusun telah
menyelesaikan Instrumen Supervisi Dengan Menggunakan Metode Balanced
Scorecard Pada SMK Negeri 1 Semarang untuk memenuhi Tugas Individu

Mata Kuliah Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan dengan dosen pengampu
Dr. Titi Prihatin, M.Pd dan Dr. Soedjono, M.Pd.
Banyak bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak dalam menyelesaikan
instrumen ini, untuk itu disampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Titi Prihatin, M.Pd dan Dr. Soedjono, M.Pd yang telah memberikan
bimbingan dan banyak ilmu tentang Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan
dalam pembelajaran kepada kami.
2. Kepala SMK Negeri 1 Semarang bersama semua Guru, Pegawai dan
Siswa/siswi yang telah menerima kami untuk melaksanakan praktik
kepengawasan di sekolah.
3. Teman-teman Kelompok Praktik Kepengawasan Pak Agus Saefudin, Pak
Ahmad Kusfandi, Pak Dedy Heriyanto, Pak Suyatno yang selalu setia dan
kompak dalam melaksanakan praktik supervisi di SMK Negeri 1 Semarang
serta saling mendukung dalam mengkaji teori tentang Balanced Scorecard
sampai pada penyusunan instrumen ini.
4. Teman-teman Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan (Kepengawasan
Sekolah) Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang yang merupakan
mitra diskusi dan berbagi pengalaman yang luar biasa, bersama kami
mempunyai mimpi untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik lagi.


iii

Instrumen
Balanced
Scorecard

Penulis menyadari akan keterbatasan diri dalam menyelesaikan instrumen
serta mengkaji teori-teori terkait metode Balanced Scorecard ini yang masih
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari rekan-rekan sangatlah dibutuhkan untuk penyempurnaan ini di
masa yang akan datang. Saya berharap semoga instrumen ini membawa manfaat
bagi kita semua dalam melaksanakan supervisi terkait mengkaji tingkat kepuasan
pelanggan terhadap mutu sekolah.

Semarang, 27 Juni 2015

Penyusun

iv


Instrumen
Balanced
Scorecard

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii
PRAKATA ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR INSTRUMEN .................................................................................. vi
A. PENDAHULUAN........................................................................................ 1
B. PENGERTIAN BALANCED SCORECARD .............................................. 3
1. Perspektif Keuangan .............................................................................. 5
2. Perspektif Pelanggan .............................................................................. 5
3. Perpektif Proses Internal......................................................................... 6
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ............................................. 6
C. VISI, MISI, DAN TUJUAN SMK NEGERI 1 SEMARANG .................... 7
D. PERSPEKTIF PELANGGAN (CUSTOMER) ........................................... 9

E. PERSPEKTIF PELANGGAN (DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI)
TERHADAP PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN) ............................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 24
CURRICULUM VITAE .................................................................................. 25

v

Instrumen
Balanced
Scorecard

DAFTAR INSTRUMEN

Halaman
1. Instrumen Survey Kepuasan Pelanggan (Masyarakat) ................................... 11
2. Instrumen Survey Kepuasan Pelanggan (Orang Tua Siswa) Terhadap
Daya Tanggap, Jaminan, dan Empati............................................................ 13
3. Instrumen Survey Kepuasan Pelanggan (Orang Tua Siswa) Terhadap
Keandalan dan Fasilitas Fisik ....................................................................... 14

4. Instrumen Survey Kepuasan Pelanggan (Orang Tua Siswa) Tentang
“HARAPAN” Orang Tua Terhadap Layanan Pendidikan ............................. 16
5. Instrumen Survey Kepuasan Pelanggan (Orang Tua Siswa) Tentang
“KENYATAAN” Yang Dihadapi Orang Tua Dalam Memperoleh
Layanan Pendidikan ..................................................................................... 17
6. Instrumen Survey Kepuasan Pelanggan (Siswa) Terhadap
Layanan Pendidikan ..................................................................................... 19
7. Instrumen Survey Kepuasan Pelanggan (Dunia Usaha/Dunia Industri)
Tentang Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)............................................... 23

vi

Instrumen
Balanced
Scorecard

RANCANGAN INSTRUMEN DENGAN METODE
BALANCED SCORECARD PADA
SMK NEGERI 1 SEMARANG
Oleh :

Yanuarius Seran Fahik
NIM. 0102514056
Semester : II (Dua)
Program Studi : Manajemen Kependidikan, Konsentrasi Kepengawasan Sekolah
Mata Kuliah : Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Soedjono, M.Pd

A. Pendahuluan
Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas yang ringan karena tidak
hanya berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi mencakup berbagai persoalan
yang sangat rumit dan kompleks, baik yang menyangkut perencanaan, pendanaan,
maupun efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan sistem sekolah. Peningkatan
kualitas pendidikan juga menuntut manajemen pendidikan yang lebih baik.
Sayangnya, aspek manajemen pendidikan pada berbagai tingkat dari satuan
pendidikan belum mendapat perhatian yang serius sehingga seluruh komponen
sistem pendidikan kurang berfungsi dengan baik.
Sekolah merupakan penyelenggara pendidikan. Akan tetapi, dalam
praktiknya, upaya perbaikan pengelolaan pendidikan yang dilakukan oleh sekolah
sangat bergantung pada keputusan birokrasi pendidikan yang memiliki jalur yang
sangat panjang, bahkan kebijakan pendidikan yang dikeluarkan tidak sesuai

dengan kondisi sekolah setempat. Dengan demikian, sekolah akan kehilangan
kemandirian, motivasi dan inisiatif untuk berkembang, serta memajukan
lembaganya guna meningkatkan kualitas pendidikan.
Peran serta masyarakat (khususnya orang tua siswa) dalam penyelenggaraan
pendidikan masih sangat minim. Pada umumnya, partisipasi masyarakat hanya
berupa dukungan dana, bukan pada proses pendidikan itu sendiri. Dalam hal
akuntabilitas, sekolah tidak memiliki beban untuk mempertanggungjawabkan
hasil pelaksanaan pendidikan kepada masyarakat, bahkan masyarakat cenderung
mempercayakan hasil pelaksanaan pendidikan sepenuhnya kepada sekolah.

Mata Kuliah : Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Soedjono, M .Pd

Page 1

Instrumen
Balanced
Scorecard

Salah satu solusi atas berbagai permasalahan tersebut adalah melakukan

reorientasi

penyelenggaraan

pendidikan.

Seiring

dengan

berkembangnya

paradigma otonomi daerah, pengelolaan pendidikan dasar dan menengah telah
diserahkan ke kabupaten/kota, provinsi, sampai tingkat sekolah. Dalam bidang
pendidikan, muncul konsep manajemen berbasis sekolah (MBS) yang diterapkan
pada semua satuan pendidikan.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan paradigma baru pendidikan,
yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah (pelibatan masyarakat)
dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Otonomi diberikan agar sekolah
mengelola aumber daya dan sumber dana dengan mengalokasikannya sesuai

dengan prioritas kebutuhan setempat. Pelibatan masyarakat dimaksudkan agar
mereka lebih memahami, membantu, dan mengontrol pengelolaan pendidikan.
Dalam pada itu, kebijakan nasional yang menjadi prioritas pemerintah harus pula
dilakukan oleh sekolah. Pada sistem MBS, sekolah dituntut secara mandiri
menggali,

mengalokasikan,

mempertanggungjawabkan

menentukan
pemberdayaan

prioritas,

mengendalikan,

sumber-sumber,

baik

dan

kepada

masyarakat maupun pemerintah.1
Menurut Dadang Dally (2010), agar kebijakan MBS dapat diimplementasikan
sesuai dengan harapan, maka strategi yang perlu dikembangkan adalah: (a)
mengembangkan

sekolah

yang

memiliki

perencanaan

strategik

dengan

membangun Visi yang dapat menggerakkan sekolah, merancang program dan
kegiatan sekolah pada sebuah dokumen program dan rencana kerja sekolah (RKS)
yang menjadi milik bersama serta dilaksanakan secara konsisten; (b)
mengembangkan

sekolah

yang

mandiri

dengan

ditopang

oleh

sikap

profesionalisme, pembagian tugas dan kewenangan yang jelas melalui mekanisme
pertanggungjawaban sekolah dalam rangka transparansi dan akuntabilitas sekolah;
dan (c) mengembangkan sekolah yang memberdayakan masyarakat melalui upaya
peningkatan peran dan partisipasi masyarakat melalui komite sekolah sebagai

1

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi , Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2014, hal. 21.

Mata Kuliah : Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Soedjono, M .Pd

Page 2

Instrumen
Balanced
Scorecard

perwakilan dari peran serta masyarakat dalam proses penyelenggaraan
pendidikan.2

B. Pengertian Balanced Scorecard
Balanced Scorecard diciptakan oleh Robert S. Kaplan, seorang profesor dari
Harvard Business School dan David P. Norton dari kantor akuntan publik KPMG.
Ide tentang Balanced Scorecard pertama kali dipublikasikan dalam artikel Robert
S. Kaplan dan David P. Norton di Harvard Business Review tahun 1992 dalam
sebuah artikel berjudul Balanced Scorecard-Measures that Drive Performance.
Artikel tersebut merupakan laporan dari serangkaian riset dan eksperimen
terhadap beberapa perusahaan di Amerika serta diskusi rutin dua bulanan dengan
wakil

dari

berbagai

bidang

perusahaan

sepanjang

tahun

itu

untuk

mengembangkan suatu model pengukuran kinerja baru. Balanced Scorecard
dikembangkan sebagai sistem pengukuran kinerja yang memungkinkan para
eksekutif memandang perusahaan dari berbagai perspektif secara simultan.
(Yuwono dkk, 2007).3
Menurut Mulyadi (2007) Balanced Scorecard merupakan alat manajemen
kontemporer yang didesain untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam
melipatgandakan kinerja keuangan

luar

biasa secara

berkesinambungan

(sustainable outstanding financial performance). Oleh karena perusahaan pada
dasarnya merupakan institusi pencipta kekayaan, pemanfaatan Balanced
Scorecard dalam pengelolaan menjanjikan peningkatan signifikan kemampuan
perusahaan dalam menciptakan kekayaan.4
Balanced Scorecard terdiri dari dua kata: (1) kartu skor (scorecard) dan (2)
berimbang (balanced). Pada tahap eksperimen awal, Balanced Scorecard
merupakan kartu skor yang dimanfaatkan untuk mencatat skor kinerja hasil
eksekutif. Melalui kartu skor, skor yang hendak diwujudkan eksekutif dimasa
depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. Hasil perbandingan ini

2

Dadang Dally, Balanced Scorecard: Suatu Pendekatan dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2010.

3

Yuwono, dkk., Petunjuk Praktis Penyusunan Balance Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi ,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007.

4

Mulyadi, Sistem Terpadu Pengolahan Kinerja Personel Berbasis Balance Scorecard, Yogyakarta: STIM YKPN, 2007.

Mata Kuliah : Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Soedjono, M .Pd

Page 3

Instrumen
Balanced
Scorecard

dimanfaatkan untuk melakukan evaluasi atas kinerja eksekutif. Kata berimbang
dimaksudkan untuk menunjukan bahwa kinerja eksekutif diukur secara berimbang
dari dua perspektif: keuangan dan nonkeuangan, jangka pendek dan jangka
panjang, intern dan ekstern. Oleh karena eksekutif akan dinilai kinerja mereka
berdasarkan kartu skor yang dirumuskan secara berimbang, eksekutif diharapkan
akan memusatkan perhatian dan usaha mereka pada ukuran kinerja nonkeuangan
dan ukuran jangka panjang.
Setelah mencatat keberhasilan penerapan Balanced Scorecard sebagai
perluasan kinerja eksekutif, Balanced Scorecard kemudian diterapkan ke tahap
manajemen yang lebih strategis dalam penilaian kinerja. Dalam sistem
perencanaan, pengukuran kinerja terjadi pada tahap pengimplementasian rencana.
Personel tidak akan dapat dimintai pertanggungjawaban atas kinerjanya jika pada
tahap perencanaan, personel tersebut tidak merencanakan kinerja yang akan
diwujudkan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, menyusul keberhasilan
penerapan Balanced Scorecard di tahun 1992, pendekatan Balanced Scorecard
kemudian diterapkan dalam proses perencanaan strategis.
Mulai pertengahan tahun 1993, Renaissance Solutions, Inc. (RSI) sebuah
perusahaan konsultasi yang dipimpin oleh David P. Norton (yang semula menjadi
CEO Nolan Norton Institute) menerapkan Balanced Scorecard sebagai
pendekatan untuk menerjemahkan dan mengimplementasikan strategi di berbagai
perusahaan kliennya. Mulai saat itu, Balanced Scorecard tidak lagi hanya
berfungsi sebagai alat pengukur kinerja eksekutif, namun berkembang menjadi
inti sistem manajemen strategis. Keberhasilan pemanfaatan Balanced Scorecard
dalam sistem manajemen strategis di berbagai perusahaan tersebut dilaporkan
dalam artikel yang ditulis oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton di Harvard
Business Review (Januari-Febuari 1996) berjudul Using Balanced Scorecard as a
Strategic Management System. (Mulyadi, 2007).5
Balanced Scorecard merupakan konsep manajemen yang mengukur kinerja
organisasi secara seimbang dari berbagai perspektif yang berfokus pada
keberhasilan implementasi strategi organisasi. Dengan adanya konsep pengukuran
kinerja secara komprehensif, Balanced Scorecard telah diimplementasikan oleh
5

Mulyadi, Sistem Terpadu Pengolahan Kinerja Personel Berbasis Balance Scorecard, Yogyakarta: STIM YKPN, 2007.

Mata Kuliah : Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Soedjono, M .Pd

Page 4

Instrumen
Balanced
Scorecard

berbagai organisasi kelas dunia sebagai sistem manajemen strategis dan bahkan
sebagai sarana pemandu serta pendorong proses perubahan manajemen dan
budaya organisasi termasuk diimplementasikan dalam manajemen sekolah.
Jika diadaptasi ke dalam dunia pendidikan, menurut Yuwono (2007), aspekaspek yang diukur dalam manajemen kinerja sekolah dengan pendekatan
Balanced Scorecard meliputi empat perspektif, antara lain :
1. Perspektif Keuangan
Dalam

perspektif

keuangan,

pengukuran

kinerja

keuangan

mempertimbangkan tiga tahapan siklus kehidupan sekolah, yaitu antara
lain: (a) growth, yaitu siklus kehidupan sekolah yang memiliki potensi
pertumbuhan sekolah terbaik, (b) sustaint, yaitu siklus kehidupan sekolah
yang memiliki tingkat pengembalian sekolah terbaik dengan sasaran
keuangan sekolah diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian
investasi pendidikan, serta (c) harvest, yaitu siklus kehidupan sekolah di
mana sekolah benar-benar memanen/menuai hasil investasinya dengan
sasaran keuangan sekolah diarahkan untuk memaksimalkan arus kas
masuk sekolah dan pengurangan modal kerja sekolah.

2. Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif pelanggan, ada dua kelompok pengukuran yang
harus dilakukan oleh sekolah, yaitu sebagai berikut:
a) Customer Core Measurement, yang memiliki beberapa komponen
pengukuran, antara lain: (1) market share, yang mengukur bagian
yang dikuasai oleh sekolah atas keseluruhan pasar jasa pendidikan
yang ada, yang meliputi jumlah pelanggan jasa pendidikan, jumlah
penjualan jasa pendidikan, dan volume penjualan jasa pendidikan; (2)
customer retention, yang mengukur tingkat di mana sekolah dapat
mempertahankan hubungannya dengan pelanggan jasa pendidikan; (3)
customer acquisition, yang mengukur tingkat di mana suatu unit usaha
sekolah dapat menarik pelanggan jasa pendidikan yang baru atau
memenangkan kompetisi pendidikan atas sekolah pesaingnya; (4)
customer satisfaction, yang mengukur tingkat kepuasan pelanggan

Mata Kuliah : Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Soedjono, M .Pd

Page 5

Instrumen
Balanced
Scorecard

jasa pendidikan terkait dengan kriteria kinerja sekolah dalam value
proposition sekolah; serta (5) customer profitability, yang mengukur
pendapatan bersih sekolah dari seorang pelanggan jasa pendidikan
atau segmen pasar jasa pendidikan setelah dikurangi dengan biayabiaya khusus yang dibutuhkan oleh sekolah agar dapat mendukung
pelanggan jasa pendidikan tersebut.
b) Customer Value Proposition, yaitu pemicu kinerja sekolah yang
terdapat pada core value proposition sekolah yang didasarkan pada
atribut-atribut sebagai berikut: (1) product/service attributes, yang
mengidentifikasi apa yang diinginkan pelanggan jasa pendidikan atas
produk jasa pendidikan yang ditawarkan oleh sekolah; (b) customer
relationship, yang menyangkut perasaan pelanggan jasa pendidikan
terhadap proses pembelian produk jasa pendidikan yang ditawarkan
oleh sekolah; serta (c) image and reputation, yaitu faktor-faktor tidak
berwujud yang berfungsi untuk membangun citra dan reputasi sekolah
melalui periklanan jasa pendidikan dan menjaga kualitas jasa
pendidikan.

3. Perspektif Proses Internal
Dalam perspektif proses internal, sekolah perlu melakukan analisis
rantai nilai (value chain analysis). Scorecard memungkinkan kepala
sekolah untuk mengetahui seberapa baik sekolah mereka berjalan dan
apakah produk jasa pendidikan mereka sesuai dengan spesifikasi
pelanggan jasa pendidikan. Dalam perspektif proses internal, proses
inovasi pendidikan dimasukkan ke dalam proses internal. Proses inovasi
pendidikan dilakukan dengan tujuan untuk memahami kebutuhan
pelanggan jasa pendidikan dan menciptakan produk jasa pendidikan yang
mereka butuhkan.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, sekolah melakukan
pengukuran kinerja berdasarkan faktor SDM, sistem, dan prosedur

Mata Kuliah : Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Soedjono, M .Pd

Page 6

Instrumen
Balanced
Scorecard

organisasi sekolah yang merupakan fondasi keberhasilan knowledge
worker organization dengan tolak ukur: (a) employees capability, yaitu
bagaimana karyawan sekolah menyumbangkan segenap kemampuannya
untuk organisasi sekolah, (b) information system capability, yaitu
kemampuan sistem informasi pendidikan yang dibutuhkan oleh seluruh
tingkat manajemen sekolah dan karyawan sekolah, (c) motivation
empowerment and alignment, yang menjamin adanya proses pendidikan
yang berkesinambungan terhadap upaya memberikan motivasi dan
inisiatif yang sebesar-besarnya bagi karyawan sekolah.6
Dalam manajemen sekolah, Balanced Scorecard menekankan bahwa semua
ukuran kinerja keuangan dan non-keuangan sekolah harus menjadi bagian dari
sistem informasi bagi semua orang di seluruh tingkat manajemen sekolah.
Balanced Scorecard lebih dari sekadar sistem pengukuran taktis atau operasional
sekolah. Sekolah yang inovatif dapat menggunakan Scorecard sebagai sistem
manajemen strategis guna mengelola strategi sekolah jangka panjang. Sekolah
menggunakan fokus pengukuran Scorecard untuk menghasilkan berbagai proses
manajemen sekolah yang penting, antara lain:
1) Memperjelas dan menerjemahkan Visi dan Strategi Sekolah;
2) Mengomunikasikan serta mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis
sekolah;
3) Merencanakan, menetapkan sasaran, dan menyelaraskan berbagai inisiatif
strategis sekolah; dan
4) Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis sekolah (Sagala S.,
2007).7

C. Visi, Misi, dan Tujuan SMK Negeri 1 Semarang
Visi suatu lembaga merupakan gambaran harapan, cita-cita atau keinginan
dari lembaga yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu. Visi juga ada yang
menyebutnya sebagai mimpi yang dibangun dari suatu kenyataan atau fakta dan
mimpi yang dapat diwujudkan. Visi yang realistik dibangun dari fundasi fakta
6

Yuwono, dkk., Petunjuk Praktis Penyusunan Balance Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi ,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007.

7

Sagala, S., Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2007.

Mata Kuliah : Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Soedjono, M .Pd

Page 7

Instrumen
Balanced
Scorecard

atau keadaan suatu lembaga setelah melalui proses analisis konteks melalui
pendekatan SWOT. Agar visi tidak sekedar mimpi-mimpi yang membuai maka
harus disusun dan dikembangkan dari evaluasi diri yang telah dilakukan dan
dengan jelas telah memahami dimana status lembaga pendidikan yang sedang
dijalankan.8
Visi sekolah harus berorientasi pada tujuan pendidikan dasar dan tujuan
pendidikan nasional. Ciri-ciri visi sekolah mencerminkan profil dan cita-cita
sekolah yang : (1) berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian;
(2) sesuai dengan norma, nilai, dan harapan masyarakat; (3) ingin mencapai
keunggulan; (4) mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah; (5)
mendorong adanya perubahan yang lebih baik dan; (6) mengarahkan langkahlangkah strategis (misi) sekolah.9
Dari pengertian-pengertian tersebut di atas, maka visi dari SMK Negeri 1
Semarang adalah : ”Mewujudkan lulusan kompeten dibidangnya, berahklak

mulia dan berwawasan lingkungan”.
Adapun rumusan misi sekolah menggambarkan penjabaran operasional dari
visi yang telah disusun dan ditetapkan. Oleh karena itu, isi misi harus sejalan
dengan visi yang telah dirumuskan. Misi sekolah juga harus secara jelas
menjabarkan bidang-bidang yang menjadi kegiatan sekolah dalam mencapai visi
yang diiiginkan. Jabaran masing-masing bidang tersebut secara jelas dapat
diwujudkan menjadi kegiatan nyata dari sekolah yang bersangkutan.10 Misi
sekolah merupakan tindakan strategis yang akan dilaksanakan untuk mencapai
visi sekolah. Misi sekolah memiliki ciri-ciri: 1) berbentuk layanan untuk
memenuhi tuntutan visi; 2) berupa rumusan tindakan sebagai arahan untuk
mewujudkan visi.11
Untuk mencapai Visi di atas, maka “SMK Negeri 1 Semarang”
merumuskan misinya sebagai berikut :
8

Badan Penelitian dan Pengembangan, Analisis Konteks Penerapan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan,
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan KEMDIKNAS, 2011, hal. 17.

9

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Buku Saku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah DEPDIKNAS, 2009, hal. 7.

10

Badan Penelitian dan Pengembangan, Analisis Konteks Penerapan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan,
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan KEMDIKNAS, 2011, hal. 18.

11

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Buku Saku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, ..., hal. 8.

Mata Kuliah : Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Soedjono, M .Pd

Page 8

Instrumen
Balanced
Scorecard

1. Menghasilkan tenaga trampil dan kompeten sesuai kompetensi
keahliannya.
2. Menghasilkan lulusan yang berahklak mulia dan berjiwa kebangsaan.
3. Menghasilkan lulusan yang berwawasan lingkungan dan berjiwa
wirausaha.

Visi dan misi yang jelas memperlihatkan kejelasan esensi tujuan dari sekolah
yang bersangkutan. Oleh karena itu, tujuan sekolah dapat diidentifikasi dari visi
dan misi sekolah dengan mempertimbangkan tujuan pendidikan (dari pemerintah)
untuk tingkat dan satuan pendidikan tertentu.12 Tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan adalah tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi sekolah dalam
jangka waktu tertentu. Tujuan tingkat satuan pendidikan merupakan rumusan
mengenai apa yang diinginkan pada kurun waktu tertentu. Tujuan satuan
pendidikan memiliki ciri-ciri: 1) sesuai dengan visi, 2) dapat diukur, 3)
terjangkau. 13
Sebagai aplikasi dari visi dan misi di atas, maka tujuan yang diharapkan akan
dicapai pada “SMK Negeri 1 Semarang” adalah sebagai berikut :
1. Menjadikan lulusan untuk dapat berkarya di Dunia Usaha / Dunia
lndustri sesuai kompetensi keahliannya.
2. Menjadikan

lulusan

yang

berahklak

mulia

dan

berwawasan

kebangsaan.
3. Menjadikan lulusan yang berwawasan lingkungan dan berjiwa
wirausaha.

D. Perspektif Pelanggan (Customer)
Didalam organisasi pemerintah, misalnya lembaga pendidikan yang bernaung
dibawah pemerintahan termasuk SMK Negeri 1 Semarang, perspektif pelanggan
dianggap lebih utama dibandingkan perspektif keuangan yang biasa di terapkan
di organisasi swasta. Ini disebabkan karena organisasi pemerintah memiliki tugas
12

Badan Penelitian dan Pengembangan, Analisis Konteks Penerapan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan,
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan KEMDIKNAS, 2011, hal. 19.

13

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Buku Saku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta:
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah DEPDIKNAS, 2009, hal. 8.

Mata Kuliah : Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Soedjono, M .Pd

Page 9

Instrumen
Balanced
Scorecard

untuk melayani masyarakat sebagai pelanggan (customer). Jadi Balanced
Scorecard yang diterapkan di sekolah, lebih difokuskan kepada perspektif
pelanggan daripada perspektif keuangan. Siapa yang termasuk dalam pelanggan
sekolah ? Pelanggan (customer) sekolah yaitu meliputi seluruh pengguna jasa
sekolah yang terdiri dari beberapa komponen yang ada di masyarakat luar sekolah
maupun di dalam sekolah. Adapun yang termasuk dalam pelanggan (customer)
SMK Negeri 1 Semarang adalah :
1. Masyarakat Sekitar Sekolah
2. Pelanggan (Orang Tua Siswa)
3. Pelanggan (Siswa)
Dari pelaksanaan praktik yang dilakukan selama 10 hari dari tanggal 20 – 30
Mei 2015, supervisi akademik hasilnya adalah “Baik” dengan rata-rata nilai
81,08, dan supervisi manajerial hasilnya “Amat Baik” dengan rata-rata nilai
95,00. Namun apakah dengan hasil itu sudah dapat memberikan jaminan dan
layanan kepada masyarakat secara memuaskan ? Sebuah pertanyaan yang sulit
untuk dijawab tentunya.

Untuk menjawab pertanyaan tadi dan membuktikan

bahwa prestasi yang diperoleh dengan nilai “Baik” dan “Amat Baik” itu, maka
digunakanlah analisa Balanced Scorecard, sebagai metode analisa kepuasan
pelanggan dan analisa kualitas kinerja SMK Negeri 1 Semarang, kepada para
pengguna jasanya atau kepada para pelanggannya. Untuk mengukur kepuasan
pelangan sekolah dan baik buruknya kinerja, maka harus dilakukan survey kepada
beberapa kegiatan yang berkaitan dengan mutu pelayanan dan baik buruknya
kinerja di SMK Negeri 1 Semarang.
Untuk melakukan survey tersebut dibutuhkan instrumen sebagai alat penggali
data. Instrumen tersebut antara lain :
1.

Instrumen Survey Kepuasan Pelanggan (Masyarakat)

2.

Instrumen Survey Kepuasan Pelanggan (Orang Tua Siswa) :



3.

Terhadap Daya Tanggap, Jaminan, Empati, Keandalan dan Fasilitas Fisik
Tentang Harapan dan Kenyataan Layanan Pendidikan di Sekolah

Instrumen Survey Kepuasan Pelanggan (Siswa)
Lebih jelasnya dapat dilihat tiap-tiap instrumen survey yang berupa kuesioner
dibawah ini.

Mata Kuliah : Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Soedjono, M .Pd

Page 10

INSTRUMEN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN
(Masyarakat)
Petunjuk :
Baca dengan cermat Kuesioner Survey Kepuasan Pelanggan (Masyarakat) terhadap pelayanan
SMK Negeri 1 Semarang. Kemudian, pilihlah jawaban pernyataan di bawah dengan cara
memberi tanda silang (x) atau cek (√) pada kolom yang dianggap paling sesuai dengan
menggunakan butir penilaian berikut ini : 1 (STP : Sangat Tidak Puas), 2 (TP : Tidak
Puas), 3 (KP : Kurang Puas), 4 (P : Puas), dan 5 (SP : Sangat Puas)
Penilaian
A. Pernyataan
tentang
Kepuasan
Pelanggan
(Masyarakat)
"Keberadaan
SMK
Negeri
1
Semarang".
1 Bagaimana Keberadaan SMK Negeri 1 Semarang di
Lingkungan Sekitar ?
2 Bagaimana Program-program SMK
Semarang bagi lingkungan sekitar ?

STP

TP

KP

P

SP

Negeri 1

3 Bagaimana Kepedulian SMK Negeri 1 Semarang
terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar ?
4 Bagaimana keberadaan sarana dan prasarana yang
dimiliki SMK Negeri 1 Semarang, apakah membawa
manfaat bagi masyarakat sekitar?
5 Bagaimana kegiatan sosial SMK Negeri 1 Semarang
bagi masyarakat sekitar ?
6 Bagaimana hubungan antara SMK Negeri 1
Semarang dengan Lembaga Masyarakat yang ada ?
7 Bagaimana jalinan kerja sama antara warga sekolah
dengan warga sekitar ?
8 Bagaimana Keberadaan SMK Negeri 1 Semarang
dalam menciptkan lapangan kerja bagi Masyarakat
Sekitar ?
9 Bagaimana SMK Negeri 1 Semarang memberi
kesempatan belajar siswa yang kurang mampu bagi
masyarakat sekitar ?
10 Bagaimana peran serta SMK Negeri 1 Semarang
dalam menjaga ketertiban di lingkungan sekitar ?
Jumlah Skor

Skor Akhir =

Page 11

Jumlah Skor Perolehan
50

X 100

Penilaian
B. Pernyataan
tentang
Kepuasan
Pelanggan
(Masyarakat) "Pendapat tentang SMK Negeri 1
Semarang".
1 Bagaimana pemahaman saudara tentang kemudahan
prosedur pelayanan di SMK Negeri 1 Semarang ?

STP

TP

KP

P

SP

2 Bagaimana pendapat saudara tentang kecepatan
pelayanan di SMK Negeri 1 Semarang ?
3 Bagaimana pendapat saudara tentang kesopanan dan
keramahan petugas / guru SMK Negeri 1 Semarang
dalam memberikan pelayanan?
4 Bagaimana pendapat saudara tentang ketepatan
pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan di
SMK Negeri 1 Semarang ?
5 Bagaimana pendapat saudara tentang kenyamanan di
lingkungan SMK Negeri 1 Semarang ?
6 Bagaimana pendapat saudara tentang keamanan
pelayanan di SMK Negeri 1 Semarang ?
Jumlah Skor

Skor Akhir =

Nilai Kepuasan Pelanggan (Masyarakat) =

Predikat :

Page 12

Jumlah Skor Perolehan
30

A+B
2

X 100

=

.......................................................

INSTRUMEN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN
(Orang Tuas Siswa)
Petunjuk :
Baca dengan cermat Kuesioner Survey Kepuasan Pelanggan (Orang Tua Siswa) terhadap Daya
Tanggap, Jaminan, dan Empati SMK Negeri 1 Semarang. Kemudian, pilihlah jawaban pernyataan di
bawah dengan cara memberi tanda silang (x) atau cek (√) pada kolom yang dianggap paling sesuai
dengan menggunakan butir penilaian berikut ini : 1 (STP : Sangat Tidak Puas), 2 (TP : Tidak
Puas), 3 (KP : Kurang Puas), 4 (P : Puas), dan 5 (SP : Sangat Puas)
Penilaian
A. Pernyataan tentang Kepuasan Pelanggan (Orang Tua
Siswa) terhadap "Daya Tanggap, Jaminan, dan
Empati" SMK Negeri 1 Semarang.

STP

TP

KP

P

SP

1 Bagaimana respon sekolah menangani complain dari
orang tua atau wali siswa/siswi ?
2 Bagaimana respon para pengajar (guru) menangani
permasalahan siswa/siswi (mengalami kesulitan
belajar, tingkah laku (akhlak) ?
3 Bagaimana pelayanan administrasi (pembayaran uang
sumbangan, dll) yang dilakukan oleh pihak sekolah ?
4 Bagaimana penjelasan yang diberikan pihak sekolah
jika ada pertanyaan dari orang tua atau wali siswa ?
5 Bagaimana tingkat kreatif/ keterampilan para
pengajar (guru) dalam proses belajar mengajar di
setiap mata pelajaran yang dilakukan di sekolah ?
6 Bagaimana keamanan dan keselamatan siswa/siswi
yang diberikan oleh pihak sekolah di sekitar
lingkungan sekolah ?
7 Bagaimana perhatian yang diberikan para pengajar
(guru) kepada semua siswa/siswi di sekolah ?
8 Bagaimana penerapan nuansa keagamaan yang
dilakukan pihak sekolah kepada siswa/siswi di setiap
aktifitas ?
9 Bagaimana komunikasi antara pihak sekolah
(khususnya wali kelas) dengan orang tua atau wali
siswa/siswi ?
10 Bagaimana informasi tentang hasil belajar siswa/siswi
pada setiap akhir semester ?
11 Bagaimana sistem pemberitahuan (buku penghubung,
surat edaran) mengenai berbagai kegiatan siswa/siswi
yang diselenggarakan oleh pihak sekolah ?
Jumlah Skor
Skor Akhir =

Page 13

Jumlah Skor Perolehan
55

X 100

INSTRUMEN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN
(Orang Tuas Siswa)
Petunjuk :
Baca dengan cermat Kuesioner Survey Kepuasan Pelanggan (Orang Tua Siswa) terhadap
Keandalan dan Fasilitas Fisik SMK Negeri 1 Semarang. Kemudian, pilihlah jawaban pernyataan
di bawah dengan cara memberi tanda silang (x) atau cek (√) pada kolom yang dianggap paling
sesuai dengan menggunakan butir penilaian berikut ini : 1 (STB : Sangat Tidak Baik), 2 (TB
: Tidak Baik), 3 (KB : Kurang Baik), 4 (B : Baik), dan 5 (SB : Sangat Baik)
Penilaian
B. Pernyataan tentang Kepuasan Pelanggan (Orang Tua
Siswa) terhadap "Keandalan dan Fasilitas Fisik"
SMK Negeri 1 Semarang.
1 Bagaimana pemahaman siswa/siswi terhadap meteri
yang telah diberikan oleh para pengajar (guru) di
sekolah ?
2 Bagaimana sistem pembelajaran siswa/siswi untuk
mengenal lingkungan di sekitar sekolah ?
3 Bagaimana proses pembelajaran secara langsung
(langsung pada objek pembelajaran) yang diberikan
para pengajar (guru) kepada siswa/siswi pada semua
mata pelajaran?
4 Bagaimana remidi yang diadakan oleh pengajar
(guru) di setiap mata pelajaran bagi siswa yang
mendapatkan nilai < 7.5 ?
5 Bagaimana peningkatan nilai dalam 4 mata pelajaran
(Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan
Teori Kejuruan) ?
6 Bagaimana pengembangan
siswa/siswi di sekolah ?

bakat

dan

minat

7 Bagaimana ketersediaan lapangan olah raga,
mushola/masjid, kantin, laboratorium, perpustakaan,
ruang praktik siswa terkait mata pelajaran produktif ?
8 Bagaimana ketersediaan sarana antar jemput sekolah?
9 Bagaimana keadaan ruang kelas siswa/siswi ?
10 Bagaimana kondisi meja dan kursi yang terdapat di
ruang kelas ?
11 Bagaimana kebersihan kamar mandi untuk
siswa/siswi?
12 Bagaimana kondisi dan kebersihan lingkungan
sekolah?

Page 14

STP

TB

KB

B

SB

Jumlah Skor

Skor Akhir =

Nilai Kepuasan Pelanggan (Orang Tua Siswa)

=

Predikat :

Page 15

Jumlah Skor Perolehan
60

A+B
2

X 100

=

.......................................................

INSTRUMEN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN
(Orang Tua Siswa) Tentang "HARAPAN" Orang Tua Terhadap Layanan Pendidikan
Petunjuk :
Dalam rangka meningkatkan kepuasaan pelanggan eksternal dalam hal ini orang tua siswa atas
layanan pendidikan yang diberikan oleh SMK Negeri 1 Semarang, kami ingin mengetahui bagaimana
penilaian Bapak/Ibu terhadap SMK Negeri 1 Semarang. Bapak/Ibu dipersilakan menunjukkan
seberapa jauh HARAPAN Bapak/Ibu terhadap layanan pendidikan dan KENYATAAN yang
Bapak/Ibu hadapi dalam memperoleh layanan pendidikan di sekolah ini dengan memilih jawaban
pernyataan di bawah dengan cara memberi tanda silang (x) atau cek (√) pada kolom yang dianggap
paling sesuai dengan menggunakan butir penilaian berikut ini : 1 (TP : Tidak Penting), 2 (KP :
Kurang Penting), 3 (CP : Cukup Penting), 4 (P : Penting), dan 5 (SP : Sangat Penting).
Harapan kami Bapak/Ibu mengisinya dengan sungguh-sungguh sesuai dengan pengalaman yang
Bapak/Ibu dapatkan dan dengan bebas.
Penilaian
A. Pernyataan tentang Seberapa Jauh "HARAPAN"
Orang Tua terhadap layanan pendidikan di SMK
Negeri 1 Semarang.

TP

KP

CP

P

SP

1 Terjadinya perubahan intelektual pada anak saya
selama belajar di sekolah ini
2 Sekolah mengembangkan ketrampilan yang telah
dimiliki anak saya
3 Terjadinya perubahan etika, sopan-santun dan budi
pekerti pada diri anak saya selama menjadi siswa
sekolah ini
4 Sekolah membentuk kepribadian yang baik pada diri
anak saya
5 Sekolah membentuk pribadi anak saya agar peka
terhadap kesulitan orang lain
6 Pelajaran ekstrakurikuler memiliki daya tarik untuk
diikuti anak saya
7 Pelajaran ekstrakurikuler menjadi sarana penyalur
minat dan bakat anak saya
8 Sekolah menghasilkan lulusan dengan ciri khas
kepribadian yang baik
9 Lulusan sekolah ini memiliki kompetensi yang lebih
baik dibandingkan sekolah lain
10 Sekolah selalu dapat melangsungkan proses belajar
mengajar dengan lancar
11 Sekolah memakai sisitem pendidikan yang sesuai
dengan standar pendidikan yang sedang berlaku
12 Sistem belajar di sekolah ini menekankan pada
serangkaian pengetahuan, ketrampilan, kemampuan,
sikap dan nilai-nilai karakter
13 Sekolah membangun suatu budaya sekolah
14 Sekolah membuat program yang berbeda dengan
sekolah lain
Jumlah Skor
Skor Akhir =

Page 16

Jumlah Skor Perolehan
70

X 100

INSTRUMEN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN
(Orang Tua Siswa) Tentang "KENYATAAN" Yang Dihadapi Orang Tua Dalam Memperoleh
Layanan Pendidikan
Petunjuk :
Dalam rangka meningkatkan kepuasaan pelanggan eksternal dalam hal ini orang tua siswa atas
layanan pendidikan yang diberikan oleh SMK Negeri 1 Semarang, kami ingin mengetahui bagaimana
penilaian Bapak/Ibu terhadap SMK Negeri 1 Semarang. Bapak/Ibu dipersilakan menunjukkan
seberapa jauh HARAPAN Bapak/Ibu terhadap layanan pendidikan dan KENYATAAN yang
Bapak/Ibu hadapi dalam memperoleh layanan pendidikan di sekolah ini dengan memilih jawaban
pernyataan di bawah dengan cara memberi tanda silang (x) atau cek (√) pada kolom yang dianggap
paling sesuai dengan menggunakan butir penilaian berikut ini : 1 (TB : Tidak Baik), 2 (KB :
Kurang Baik), 3 (CB : Cukup Baik), 4 (B : Baik), dan 5 (SB : Sangat Baik). Harapan kami
Bapak/Ibu mengisinya dengan sungguh-sungguh sesuai dengan pengalaman yang Bapak/Ibu
dapatkan dan dengan bebas.
Penilaian
A. Pernyataan tentang "KENYATAAN" yang dihadapi
Orang Tua dalam memperoleh layanan pendidikan di
SMK Negeri 1 Semarang.

TB

KB

CB

B

SB

1 Terjadinya perubahan intelektual pada anak saya
selama belajar di sekolah ini
2 Sekolah mengembangkan ketrampilan yang telah
dimiliki anak saya
3 Terjadinya perubahan etika, sopan-santun dan budi
pekerti pada diri anak saya selama menjadi siswa
sekolah ini
4 Sekolah membentuk kepribadian yang baik pada diri
anak saya
5 Sekolah membentuk pribadi anak saya agar peka
terhadap kesulitan orang lain
6 Pelajaran ekstrakurikuler memiliki daya tarik untuk
diikuti anak saya
7 Pelajaran ekstrakurikuler menjadi sarana penyalur
minat dan bakat anak saya
8 Sekolah menghasilkan lulusan dengan ciri khas
kepribadian yang baik
9 Lulusan sekolah ini memiliki kompetensi yang lebih
baik dibandingkan sekolah lain
10 Sekolah selalu dapat melangsungkan proses belajar
mengajar dengan lancar
11 Sekolah memakai sisitem pendidikan yang sesuai
dengan standar pendidikan yang sedang berlaku
12 Sistem belajar di sekolah ini menekankan pada
serangkaian pengetahuan, ketrampilan, kemampuan,
sikap dan nilai-nilai karakter
13 Sekolah membangun suatu budaya sekolah
14 Sekolah membuat program yang berbeda dengan
sekolah lain
Jumlah Skor
Skor Akhir =

Page 17

Jumlah Skor Perolehan
70

X 100

Nilai Kepuasan Pelanggan (Orang Tua Siswa) Tentang
"HARAPAN" dan "KENYATAAN"

=

Predikat :

Page 18

A+B
2

=

.......................................................

INSTRUMEN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN
(Siswa) Terhadap Layanan Pendidikan
Petunjuk :
Baca dengan cermat Kuesioner Survey Kepuasan Pelanggan (Siswa) terhadap Layanan
Pendidikan di SMK Negeri 1 Semarang. Kemudian, pilihlah jawaban pernyataan di bawah
dengan cara memberi tanda silang (x) atau cek (√) pada kolom yang dianggap paling sesuai
dengan menggunakan butir penilaian berikut ini : 1 (STB : Sangat Tidak Baik), 2 (TB :
Tidak Baik), 3 (KB : Kurang Baik), 4 (B : Baik), dan 5 (SB : Sangat Baik).
Penilaian
Pernyataan tentang Kepuasan Pelanggan (Siswa)
terhadap layanan pendidikan di SMK Negeri 1
Semarang.
1 Bagaimana persiapan guru sebelum mengajar?
2 Bagaimana variasi metode belajar yang diterapkan
oleh guru?
3 Bagaimana cara guru dalam mengajar?
4 Bagaimana pengertian guru terhadap perbedaan gaya
belajar siswa?
5 Bagaimana dorongan guru agar siswa terlibat aktif
dalam KBM?
6 Bagaimana dorongan guru agar siswa mengikuti
lomba?
7 Bagaimana empati guru terhadap perasaan & masalah
siswa?
8 Bagaimana cara guru memberi nasehat?
9 Bagaimana sikap guru dan pegawai dalam
berkomunikasi dengan siswa sebagai teman bicara?
10 Bagaimana suasana komunikasi yang tercipta di
lingkungan sekolah?
11 Bagaimana kontrol guru dan pegawai terhadap siswa
di luar KBM?
12 Bagaimana bimbingan guru dan pegawai terhadap
masalah yang dihadapi siswa?
13 Bagaimana kedisiplinan guru dan pegawai terhadap
waktu di sekolah?
14 Bagaimana kerapihan guru dan pegawai dalam hal
berpakaian?
15 Bagaimana Konsistensi guru dan pegawai dalam
menjalankan aturan yang berlaku di sekolah?
16 Bagaimana obyektivitas penilaian guru di sekolah?
17 Bagaimana penginformasian sistem penilaian yang
diterapkan di sekolah?

Page 19

STB

TB

KB

B

SB

Penilaian
Pernyataan tentang Kepuasan Pelanggan (Siswa)
terhadap layanan pendidikan di SMK Negeri 1
Semarang.

STB

TB

KB

B

SB

18 Bagaimana dampak positif hasil evaluasi siswa?
19 Bagaimana followup hasil evaluasi siswa?
20 Bagaimana
kelengkapan
laboratorium
IPA,
komputer, dan alat praktik siswa?
21 Bagaimana cara guru dan pegawai memberi
pelayanan kepada siswa dalam mengunakan fasilitas
laboratorium dan fasilitas praktik?
22 Bagaimana kebersihan & kenyamanan ruang kelas
dan lingkungan sekolah?
23 Bagaimana penataan ruang kelas?
24 Bagaimana responsivitas bagian administrasi sekolah
terhadap siswa?
25 Bagaimana pengelolaan informasi sekolah?
26 Bagaimana
pengelolaan
terhadap
kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah?
Jumlah Skor
Skor Akhir =

Jumlah Skor Perolehan
130

Nilai Kepuasan Pelanggan (Siswa)

Predikat :

Page 20

X 100

=

.......................................................

Instrumen
Balanced
Scorecard

E. Perspektif

Pelanggan

(Dunia

Usaha/

Dunia

Industri)

Terhadap

Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
Untuk mengembangkan potensi ilmu pengetahuan pada masing-masing siswa
maka sekolah (SMK) mempunyai jadwal khusus selama kurang lebih 3 - 6 bulan
bahkan 1 tahun ke industri atau instansi yang ada kaitannya dengan bidang studi
atau yang di sebut dengan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN). Sekolah
Menengah

Kejuruan (SMK)

merancang

visinya

sebagai

sekolah

yang

menghasilkan tamatan yang produktif, kompetitif, kreatif dan mandiri berakhlak
mulia di era global. Penyelenggaraan pendidikan dengan model pendidikan sistim
ganda yang didalamnya terdapat Praktik Kerja Industri adalah memadukan
kegiatan sekolah dengan kegiatan belajar melalui bekerja langsung didunia kerja
baik swasta maupun pemerintah. Bentuk integrasi kegiatan tersebut dapat
meningkatkan mutu tamatan yang profesional dan akhirnya dunia kerja yang
menggunakan akan mendapat sumber daya manusia yang siap pakai. Proses
pelatihan dilakukan agar peserta menguasai kompetensi standar pada bidangnya,
mengembangkan sikap nilai profesionalisme sebagai tenaga kerja yang berkualitas
unggul, atas dasar itulah maka kegiatan pendidikan di SMK dilaksanakan di dunia
kerja yang sesuai.
PRAKERIN merupakan bentuk kesepakatan kerjasama antara institusi
pasangan dengan pihak sekolah dalm keterlaksanaan praktik kerja industri yang
merupakan bagian dari pendidikan sistem ganda, diharapkan kedua belah pihak
secara sungguh-sungguh dapat aktif pada setiap kegiatan yang sesuai dengan
wewengang

dan

tanggung

jawabnya

yaitu

mulai

dari

perencanaan,

penyelenggaraan sampai dengan tahap penilaian.
Kegiatan yang dapat dilaksanakan secara bersama-sama antar sekolah dengan
Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) adalah sebagai berikut :




Pembuatan program



Perencanaan waktu dan distribusi praktik kerja siswa



Melakukan bimbingan dan monitoring para siswa selama PRAKERIN



Penyusunan kurikulum bersama



Pembekalan dan pengkondisian siswa

Melaksanakan penilaian

Mata Kuliah : Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Soedjono, M .Pd

Page 21

Instrumen
Balanced
Scorecard

Konsep kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI) sudah
cukup lama dikenal dikalangan SMK, bahkan untuk menjembatani antara sekolah
dan dunia usaha serta industri sebagai institusi pasangan ini dibuatkan majelis
Pendidikan Kejuruan. Keanggotaannya tidak hanya melibatkan sekolah sebagai
stakholder pendidikan, tetapi diperluas pada dunia usaha dan dunia industri yang
dianggap sebagai stakholder yang tidak kalah pentingnya. Tamatan SMK
dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja level menengah dengan
menggarap persiapan siswa SMK untuk bersaing dalam pasar tenaga kerja global
melalui program Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
Kualitas pendidikan di SMK diukur dari kualitas dan relevansi lulusannya
dengan kebutuhan di lapangan. Mutu pendidikan merupakan masalah yang
dijadikan agenda utama untuk diatasi dalam kebijakan pembangunan pendidikan.
Tuntutan terhadap mutu pendidikan khususnya SMK pada saat ini, sudah
merupakan tuntutan yang sangat mendasar, mutu lulusan akan ditujukan oleh tiga
aspek yaitu: skill, knowledge, dan attitude. Untuk mengetahui lulusan SMK
tersebut bermutu atau tidak, maka tidak terlepas dari tingkat kepuasan DU/DI
terhadap lulusan SMK itu sendiri dengan menggunakan analisa Balanced
Scorecard, sebagai metode analisa kepuasan pelanggan dalam hal ini Dunia
Usaha/Dunia Undustri (DU/DI) terhadap semua komponen yang ada di SMK
Negeri 1 Semarang. Untuk mengukur kepuasan pelangan tersebut, maka harus
dilakukan survey. Untuk melakukan survey tersebut dibutuhkan instrumen sebagai
alat penggali data. Lebih jelasnya dapat dilihat instrumen survey yang berupa
kuesioner berikut ini.

Mata Kuliah : Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Soedjono, M .Pd

Page 22

INSTRUMEN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN
(Dunia Usaha/Dunia Industri) Tentang Paktik Kerja Industri (PRAKERIN)
Nama DU/DI

:...........................................................................................................

Alamat

:...........................................................................................................

Petunjuk :
Kuesioner Survey Kepuasan Pelanggan (Dunia Usaha/Dunia Industri) terhadap Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN) yang dilaksanakan oleh SMK Negeri 1 Semarang. Kemudian, pilihlah
jawaban pernyataan di bawah dengan cara memberi tanda silang (x) atau cek (√) pada kolom
yang dianggap paling sesuai dengan menggunakan butir penilaian berikut ini : 1 (STP :
Sangat Tidak Puas), 2 (TP : Tidak Puas), 3 (KP : Kurang Puas), 4 (P : Puas), dan 5 (SP :
Sangat Puas).
Penilaian
Aspek Penilaian Kepuasan Pelanggan (Dunia
Usaha/Dunia Industri) tentang Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) yang dilaksanakan oleh SMK Negeri 1
Semarang.

STP

TP

KP

P

SP

1 Sikap/ Perilaku Peserta Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN)
2 Penampilan Peserta Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN)
3 Keterampilan Interpersonal Peserta Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN)
4 Kemampuan Beradaptasi Peserta Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN)
5 Penguasaan Kompetensi Teknis oleh Peserta Praktik
Kerja Industri (PRAKERIN)
6 Kontribusi Terhadap Lembaga tempat Peserta
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
Jumlah Skor
Skor Akhir =

Jumlah Skor Perolehan
30

Nilai Kepuasan Pelanggan (DU/DI) tentang Paktik Kerja Industri
(PRAKERIN)
Predikat :

Page 23

X 100

=

.......................................................

Instrumen
Balanced
Scorecard

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan. 2011. Analisis Konteks Penerapan
Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan, Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan KEMDIKNAS.
Dally,

Dadang. 2010. Balanced Scorecard: Suatu Pendekatan dalam
Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. 2009. Buku Saku Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah DEPDIKNAS.
Eko Putro Widoyoko, S., 2013. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mulyadi. 2007. Sistem Terpadu Pengolahan Kinerja Personel Berbasis Balance
Scorecard, Yogyakarta: STIM YKPN.
Mulyasa, E. 2014. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan
Implementasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sagala, S., 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta.
Yuwono, dkk. 2007. Petunjuk Praktis Penyusunan Balance Scorecard Menuju
Organisasi yang Berfokus pada Strategi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.

Mata Kuliah : Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Soedjono, M .Pd

Page 24

Curriculum
Vitae

Yanuarius Seran Fahik, S.Pd. Gur u
SMK Katolik St. Pius X Insana, lahir di
Halioan Desa Bar ene Kecamatan Malaka
Tengah Kabupaten Malaka pada tanggal 09
Desember 1983. Pendidikan For mal dimulai
dar i SD Inpr es Halioan sejak tahun 1988
dan diselesaikan pada tahun 1994.
Selanjutnya, pada tahun 1994 melanjut kan
pendidikan ke SLTP Neger i 1 Malaka
Tengah Betun hingga tahun 1997.
Pada t ahun 1998 melanjut kan pendidikan ke SMA Neger i 1
Malaka Tengah Besikama hingga tahun 2001. Kemudian
menyelesaikan pendidikan sar jana S1 pada FKIP Univer sit as Timor
Kefamenanu Jur usan Pendidikan Mat ematika pada tanggal 19
November 2005. Pada tahun 2014 Lulus Seleksi Pener ima Beasisw a
Pr ogr am Dir ektor at Pendidikan Menengah untuk melanjutkan
Pendidikan Str ata Dua (S2) di Univer sitas Neger i Semar ang pada
Pr ogr am Studi Manajemen Pendidikan Konsentr asi Kepengaw asan
Sekolah.
Pada tanggal 06 Agustus 2006 penyusun menikah dengan
Kw ar ta Yuliana Nokas, S.Pd dan sekar ang telah dikar uniai 4 or ang
anak, yaitu Chr istian Rizkyano Ser an Fahik, Jesticia Hilda Ser an
Fahik, Alessandr o Revand Ser an Fahik, dan Mar io Jeneyr o Ser an
Fahik.
Diangkat menjadi PNS pada tanggal 01 Apr il 2006 dan
ditempat kan sebagai t enaga pengajar di SMK Katolik St. Pius X
Insana hingga sekar ang. Pada tahun 2007 - 2010 sebagai Wakil
Kepala Sekolah Ur usan Sar ana dan Pr asar ana, dan tahun 2010 –
2014 sebagai Wakil Kepala Sekolah Ur usan Kur ikulum.
Semenjak jadi gur u, penyusun ser ing mengikuti kegiatan ilmiah
seper ti seminar , w or kshop, mengikuti diklat kependidikan, dan
Mata Kuliah : Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Soedjono, M .