Hubungan IL-8 Dengan Gastritis H.Pylori dan Non H.Pylori
Lampiran 1
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN
Selamat pagi/siang Bapak/Ibu, pada hari ini, saya Dr. R.Merlinda Veronica
akan melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan IL-8 dengan gastritis
H.pylori dan non H. Pylori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik pasien dengan gastritis H.pylori dan non H.pylori serta untuk
mengetahui hubungan IL-8 dengan gastritis H.pylori dan non H.pylori yang
nantinya jika terdapat hubungan, maka IL-8 dapat dijadikan penanda untuk
pemeriksaan non invasif untuk menilai derajat keparahan gastitritis.
Pada Bapak/Ibu yang bersedia mengikuti penelitian ini nantinya akan
diharuskan mengisi surat persetujuan ikut dalam penelitian, mengikuti
wawancara, mengisi formulir skor dispepsia, Lalu jika nilai skor ≥ 6 dilakukan
endoskopi lambung (gastroskopi) dengan puasa ± 10-12 jam sebelumnya dan jika
ditemukan gambaran kemerahan pada lambung atau perdarahan, maka dilakukan
pengambilan jaringan lambung sebanyak 1 kali. Lalu jaringan tersebut diperiksa
bakteri H.pylori. Kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium berupa
pemeriksaan darah sebanyak 10 cc oleh ahlinya untuk menilai IL-8.
Adapun efek samping dari tindakan endoskopi lambung yaitu berupa rasa
tidak nyaman, luka hingga perdarahan dari mulut sampai lambung. Untuk
mengatasi keadaan tersebut diberikan obat penghilang rasa sakit dan jika terjadi
luka atau perdarahan diberikan obat penghenti perdarahan dan antibiotik bila
terjadi infeksi. Sedangkan pada pengambilan darah, efek samping dapat berupa
lebam hingga infeksi pada tempat pengambilan. Untuk mengatasi hal tersebut
dapat dilakukan dengan kompres hangat dan pemberian antibiotik.
Adapun keuntungan pada pasien dari penelitiaan ini adalah untuk
menegakkan diagnosa penyakit pasien dalam hal ini gastritis oleh karena bakteri
H.pylori ataupun bukan H.pylori dan kadar IL-8 sebagai penanda inflamasi.
Segala biaya pemeriksaan endoskopi lambung dan laboratorium menjadi
tanggung jawab peneliti. Bila masih terdapat pertanyaan, maka Bapak/Ibu dapat
menghubungi saya :
Nama
: Dr. R.Merlinda Veronica
Alamat
: Jl. Sei Belutu No.105 Medan.
Telepon/ HP : 085265972311
Atas perhatian Bapak/Ibu, Saudara/I, kami ucapkan terimakasih
( dr. R.Merlinda
Veronica )
Lampiran 2
SURAT PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONCERN)
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama
: ………………………………………………………………
Alamat
: ………………………………………………………………
Umur
: …………Tahun
Jenis Kalamin : Laki-laki/Perempuan
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang kebaikan dan keburukan
prosedur penelitian ini, saya menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian
tentang “ Hubungan IL-8 dengan gastritis H.pylori dan non H.pylori”. Apabila
sewaktu-waktu saya mengundurkan diri dari penelitian ini, kepada saya tidak
dituntut apapun.
Demikian surat persetujuan bersedia ikut dalam penelitian ini saya buat untuk
dapat dipergunakan seperlunya.
Medan,
………………..2014
saksi,
pernyataan,
yang memberi
(...........................................)
(……………………………)
Lampiran 3
Lembar Isian Penelitian
Tanggal pemeriksaan
:
…………………………………………………………….
No M R
:
…………………………………………………………….
I.Data Demografi
Nama
:
…………………………………………………………….
Nama
…………………………………………………………….
Alamat lengkap
:
…………………………………………………………….
Telepon
:
…………………………………………………………….
Jenis kelamin
: laki-laki/Perempuan
Pekerjaan
:
…………………………………………………………….
Umur
:
…………………………………………………………….
Suku
:
…………………………………………………………….
II.Skor PADYQ
III.Pemeriksaan Umum
Suami/Istri/ortu:
Tinggi Badan: ……. Cm. Berat Badan: ……. Kg.
(BMI):...................
Body Mass Indeks
Keadaan Umum:
Kesadaran:
Tekanan darah:
Pernapasan :
x/menit
IV.Pemeriksaan Laboratorium:
Interleukin-8 (IL-8)
V. Pemeriksaan Penunjang:
Gastroskopi
:
CLO
:
VI.Diagnosis:
:
Suhu:
mmHg
0
C
Nadi:
x/menit
Lampiran 4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
Identitas
Nama
Tempat/Tgl Lahir
Suku/Bangsa
Agama
Alamat
II.
III.
Keluarga
Suami
Anak
: dr. R.Merlinda Veronica
: Pekanbaru/ 27 Oktober 1977
: Melayu/ Indonesia
: Islam
: Jl. Sei Belutu No.105 Medan
: dr. Arwan
: 1. Abdurrahman Azis
2. Abdullah Al Hafiz
3. Aisyah Nazla
4. Abdillah Al Khori
5. Atira Zahra
Pendidikan
1. SD Negeri 006 Pekanbaru (1983-1989) di Pekanbaru – Riau
2. SMPN 4 Pekanbaru(1989-1992) di Pekanbau – Riau
3. SMA Negeri 8 Pekanbaru(1992-1995) di Pekanbaru - Riau
4. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (2002-2009) di
Medan – Sumatera Utara.
5. PPDS Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara (2010 - sekarang) di Medan-Sumatera Utara
IV.
Riwayat Pekerjaan
Dokter IGD RSU Kota Dumai- Riau, 2003-2007.
Dokter RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru – Riau 2007-sekarang.
V.
Perkumpulan Profesi
Anggota IDI Pekanbaru
Journal Reading:
1. Role of cirrhosis risk score for the early predictor .
2. Effect of β blocker in treatment of chronic obstructive pulmonary
disease.
3. Anew risk scheme to predic warfarin associated hemorrhage.
4. Syndrome of isolated FT3 toxicosis. a pilot study.
5. Risk of venus thrombosis in patients with mayor illness result from
the mega study.
6. Fish oil administration in older adults: is the potensial for adves
avent? A systematic review
7. Association of symtoms of depression with progression of CKD.
8. A multifaceted pilot program to promote hand hygiene at surban
fire departemen.
VI.
Karya Ilmiah
1. R.Merlinda Veronica, Alwinsyah Abidin, EN Keliat, Zuhrial Z.
Bronkiektasis. PERPARI. Makasar, Mei 2012
2. R.Merlinda Veronica, Zainal Safri. Reaktivasi Penyakit Jantung
Reumatik di sertai Trombus di Atrium Kiri. PAPDI. Medan,
Desember 2012
VII.
Partisipasi Dalam Kegiatan Ilmiah
1. Peserta The New Direction in The Treatment of Type 2 Diabetes
Militus. Medan, 1 April 2012.
2. Peserta Strengthening Profesionalism in Respiration Towards
Integrated. Makasar, 25-27 Mei 2012.
3. Peserta Free Paper National Congress-XII of Indonesian
Respirology Society. Makasar 25-27 Mei 2012.
4. Peserta Pertemuan Ilmiah Tahunan ( PIT ) Penyakit Dalam XIII &
Infection Update V. Medan 9-10 Juni 2012.
5. Peserta The Role of Fucoidan, New Horizon to Enhance Defensive
Factor in Dyspepsia. Medan 2 Juni 2012.
6. Peserta Diabetic Neuropathy. Medan 08 September 2012.
7. Peserta Workshop USG. Medan 12-14 September 2012.
8. Peserta Kongres Nasional XV Perhimpunan Dokter Spesialis
Penyakit Dalam Indonesia . Medan 12-15 Desember 2012.
9. Peserta Makalah Bebas Oral/Poster pada Kongres Nasional XV
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (
KOPAPDI XV ). Medan 12-15 Desember 2012.
10. Peserta The Endocrine-Metabolic Disease: Present and Future.
Medan 22-23 Februari 2013.
11. Peserta Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Penyakit Dalam XIV &
Gastroentero Hepatologi Update XI. Medan 12-14 September
2013.
12. Peserta Lipid Workshop Dyslipidemia & CV Disease The Deadly
Link. Medan 09 November 2013.
13. Peserta Workshop Pain Management. Medan 20-22 Juni 2014.
14. Peserta Life Extention Strategies for Doctor From Basic Sciences
to Clinical Practice. Medan 20-22 Juni 2014.
15. Peserta Penanganan Terkini Gastro Esofageal Disease ( GERD )
dan Laringo Pharyngeal Reflux ( LPR ). Medan 09 September
2014.
Lampiran 5
OUTPUT ANALISIS
Frequency Table
Jenis.Kelamin
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Laki
41
51.3
51.3
51.3
Perempuan
39
48.8
48.8
100.0
Total
80
100.0
100.0
Suku
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Batak
48
60.0
60.0
60.0
Jawa
21
26.3
26.3
86.3
Aceh
7
8.8
8.8
95.0
Melayu
3
3.8
3.8
98.8
Minang
1
1.3
1.3
100.0
80
100.0
100.0
Total
Pekerjaan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Wiraswasta
26
32.5
32.5
32.5
IRT
29
36.3
36.3
68.8
Karyawan
12
15.0
15.0
83.8
6
7.5
7.5
91.3
Petani
Lain2
7
8.8
8.8
Total
80
100.0
100.0
100.0
Descriptives
Statistic
Umur
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
49.33
Lower Bound
46.35
Upper Bound
52.30
5% Trimmed Mean
49.38
Median
51.00
Variance
1.496
178.982
Std. Deviation
BMI
Std. Error
13.378
Minimum
21
Maximum
81
Range
60
Interquartile Range
18
Skewness
-.130
.269
Kurtosis
-.388
.532
23.5910
.42043
Mean
95% Confidence Interval for
Lower Bound
22.7541
Mean
Upper Bound
24.4279
5% Trimmed Mean
23.5390
Median
23.7000
Variance
Std. Deviation
14.141
3.76048
Minimum
15.82
Maximum
33.59
Range
17.77
Interquartile Range
5.94
Skewness
.179
.269
-.265
.532
Kurtosis
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Umur
.067
80
.200*
.986
80
.524
BMI
.080
80
.200*
.982
80
.312
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Descriptives
CLO
IL8
Positif
Statistic
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
38.958
Lower Bound
29.768
Upper Bound
48.147
5% Trimmed Mean
37.442
Median
25.000
Variance
671.648
Std. Deviation
25.9162
4.5114
Minimum
10.2
Maximum
98.1
Range
87.9
Interquartile Range
42.2
Skewness
.712
.409
-.636
.798
36.011
3.6010
Kurtosis
Negatif
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound
28.762
Upper Bound
43.259
5% Trimmed Mean
34.487
Median
30.200
Variance
609.466
Std. Deviation
24.6874
PADYQ
Positif
Minimum
8.4
Maximum
92.5
Range
84.1
Interquartile Range
33.5
Skewness
.934
.347
Kurtosis
-.240
.681
Mean
14.06
.896
95% Confidence Interval for
Lower Bound
12.24
Mean
Upper Bound
15.89
5% Trimmed Mean
13.68
Median
13.00
Variance
26.496
Std. Deviation
5.147
Minimum
8
Maximum
29
Range
21
Interquartile Range
5
Skewness
Kurtosis
Negatif
Mean
1.106
.409
.936
.798
22.57
.794
95% Confidence Interval for
Lower Bound
20.98
Mean
Upper Bound
24.17
5% Trimmed Mean
22.86
Median
24.00
Variance
Std. Deviation
29.598
5.440
Minimum
9
Maximum
31
Range
22
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
6
-.944
.347
.266
.681
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
CLO
IL8
PADYQ
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Positif
.220
33
.000
.888
33
.003
Negatif
.157
47
.005
.877
47
.000
Positif
.171
33
.015
.900
33
.005
Negatif
.181
47
.001
.913
47
.002
a. Lilliefors Significance Correction
Descriptives
Statistic
IL8
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
PADYQ
37.226
Lower Bound
31.645
Upper Bound
42.808
5% Trimmed Mean
35.697
Median
27.750
Variance
629.070
Std. Deviation
25.0813
Std. Error
2.8042
Minimum
8.4
Maximum
98.1
Range
89.7
Interquartile Range
39.2
Skewness
.824
.269
Kurtosis
-.474
.532
Mean
19.06
.756
95% Confidence Interval for
Lower Bound
17.56
Mean
Upper Bound
20.57
5% Trimmed Mean
19.08
Median
20.50
Variance
Std. Deviation
45.756
6.764
Minimum
8
Maximum
31
Range
23
Interquartile Range
13
Skewness
Kurtosis
-.111
.269
-1.338
.532
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
IL8
.183
80
.000
.887
80
.000
PADYQ
.143
80
.000
.933
80
.000
a. Lilliefors Significance Correction
Mann-Whitney Test
Ranks
CLO
IL8
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Positif
33
41.97
1385.00
Negatif
47
39.47
1855.00
Total
80
Test Statisticsa
IL8
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
727.000
1855.000
-.474
.635
Test Statisticsa
IL8
Mann-Whitney U
727.000
Wilcoxon W
1855.000
Z
-.474
Asymp. Sig. (2-tailed)
.635
a. Grouping Variable: CLO
Nonparametric Correlations
Correlations
PADYQ
Spearman's rho
PADYQ
Correlation Coefficient
1.000
.016
.
.889
80
80
Correlation Coefficient
.016
1.000
Sig. (2-tailed)
.889
.
80
80
Sig. (2-tailed)
N
IL8
N
Mann-Whitney Test
Ranks
CLO
PADYQ
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Positif
33
23.59
778.50
Negatif
47
52.37
2461.50
Total
80
Test Statisticsa
PADYQ
Mann-Whitney U
IL8
217.500
Wilcoxon W
778.500
Z
-5.466
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
a. Grouping Variable: CLO
OUTPUT ANALISIS
Frequency Table
Jenis.Kelamin
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Laki
41
51.3
51.3
51.3
Perempuan
39
48.8
48.8
100.0
Total
80
100.0
100.0
Suku
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Batak
48
60.0
60.0
60.0
Jawa
21
26.3
26.3
86.3
Aceh
7
8.8
8.8
95.0
Melayu
3
3.8
3.8
98.8
Minang
1
1.3
1.3
100.0
80
100.0
100.0
Total
Pekerjaan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Wiraswasta
26
32.5
32.5
32.5
IRT
29
36.3
36.3
68.8
Karyawan
12
15.0
15.0
83.8
Petani
6
7.5
7.5
91.3
Lain2
7
8.8
8.8
100.0
Total
80
100.0
100.0
Descriptives
Statistic
Umur
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
49.33
Lower Bound
46.35
Upper Bound
52.30
5% Trimmed Mean
49.38
Median
51.00
Variance
1.496
178.982
Std. Deviation
BMI
Std. Error
13.378
Minimum
21
Maximum
81
Range
60
Interquartile Range
18
Skewness
-.130
.269
Kurtosis
-.388
.532
23.5910
.42043
Mean
95% Confidence Interval for
Lower Bound
22.7541
Mean
Upper Bound
24.4279
5% Trimmed Mean
23.5390
Median
23.7000
Variance
Std. Deviation
14.141
3.76048
Minimum
15.82
Maximum
33.59
Range
17.77
Interquartile Range
5.94
Skewness
.179
.269
-.265
.532
Kurtosis
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
Umur
df
.067
BMI
.080
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
80
.200*
.986
80
.524
80
*
.982
80
.312
.200
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Descriptives
CLO
IL8
Positif
Statistic
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
38.958
Lower Bound
29.768
Upper Bound
48.147
5% Trimmed Mean
37.442
Median
25.000
Variance
671.648
Std. Deviation
25.9162
Minimum
10.2
Maximum
98.1
Range
87.9
Interquartile Range
42.2
Skewness
.712
Std. Error
4.5114
.409
Kurtosis
Negatif
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
PADYQ
Positif
.798
36.011
3.6010
Lower Bound
28.762
Upper Bound
43.259
5% Trimmed Mean
34.487
Median
30.200
Variance
609.466
Std. Deviation
24.6874
Minimum
8.4
Maximum
92.5
Range
84.1
Interquartile Range
33.5
Skewness
.934
.347
Kurtosis
-.240
.681
Mean
14.06
.896
95% Confidence Interval for
Lower Bound
12.24
Mean
Upper Bound
15.89
5% Trimmed Mean
13.68
Median
13.00
Variance
26.496
Std. Deviation
5.147
Minimum
8
Maximum
29
Range
21
Interquartile Range
5
Skewness
Kurtosis
Negatif
-.636
Mean
1.106
.409
.936
.798
22.57
.794
95% Confidence Interval for
Lower Bound
20.98
Mean
Upper Bound
24.17
5% Trimmed Mean
22.86
Median
24.00
Variance
29.598
Std. Deviation
5.440
Minimum
9
Maximum
31
Range
22
Interquartile Range
6
Skewness
Kurtosis
-.944
.347
.266
.681
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
CLO
IL8
PADYQ
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Positif
.220
33
.000
.888
33
.003
Negatif
.157
47
.005
.877
47
.000
Positif
.171
33
.015
.900
33
.005
Negatif
.181
47
.001
.913
47
.002
a. Lilliefors Significance Correction
Descriptives
Statistic
IL8
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
37.226
Lower Bound
31.645
Upper Bound
42.808
5% Trimmed Mean
35.697
Median
27.750
Variance
629.070
Std. Deviation
25.0813
Minimum
8.4
Maximum
98.1
Range
89.7
Interquartile Range
39.2
Std. Error
2.8042
Skewness
PADYQ
.824
.269
Kurtosis
-.474
.532
Mean
19.06
.756
95% Confidence Interval for
Lower Bound
17.56
Mean
Upper Bound
20.57
5% Trimmed Mean
19.08
Median
20.50
Variance
45.756
Std. Deviation
6.764
Minimum
8
Maximum
31
Range
23
Interquartile Range
13
Skewness
Kurtosis
-.111
.269
-1.338
.532
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
IL8
.183
80
.000
.887
80
.000
PADYQ
.143
80
.000
.933
80
.000
a. Lilliefors Significance Correction
Mann-Whitney Test
Ranks
CLO
IL8
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Positif
33
41.97
1385.00
Negatif
47
39.47
1855.00
Total
80
Test Statisticsa
IL8
Mann-Whitney U
727.000
Wilcoxon W
1855.000
Z
-.474
Asymp. Sig. (2-tailed)
.635
a. Grouping Variable: CLO
Nonparametric Correlations
Correlations
PADYQ
Spearman's rho
PADYQ
Correlation Coefficient
1.000
.016
.
.889
80
80
Correlation Coefficient
.016
1.000
Sig. (2-tailed)
.889
.
80
80
Sig. (2-tailed)
N
IL8
N
Mann-Whitney Test
Ranks
CLO
PADYQ
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Positif
33
23.59
778.50
Negatif
47
52.37
2461.50
Total
80
Test Statisticsa
IL8
PADYQ
Mann-Whitney U
217.500
Wilcoxon W
778.500
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Grouping Variable: CLO
-5.466
.000
HUBUNGAN IL-8 DENGAN GASTRITIS H.PYLORI DAN NON H.PYLORI
R.Merlinda Veronica, Leonardo Basa Dairi, Gontar Alamsyah Siregar
Divisi Gastroentero dan Hepatologi
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran-Universitas Sumatera Utara
RSUP H. Adam Malik Medan
Abstrak
Latar belakang: H.pylori memegang peranan penting terjadinya gastritis dan ulcus
peptikum,sebesar 70%-90% terjadi dinegara berkembang. Pada gastritis terjadi respon
inflamasi akut maupun kronik dan terjadi aktivasi sitokin-sitokin yang menyebabkan
terjadinya inflamasi mukosa dimana kadar IL-8 mukosa meningkat pada pasien dispepsia
yang terinfeksi H.pylori .
Tujuan Penelitian: Mengetahui karakteristik pasien yang terkena gastritis H.pylori dan
non H.pylori, kadar IL-8 pada pasien gastritis H.pylori dan non H.pylori serta hubungan
IL-8 pada gastritis H,pylori dan non H.pylori.
Metode: Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional terhadap 80 pasien
dyspepsia, dilakukan pemeriksaan endoskopi di RSU Adam Malik dan RS jejaring FK USU
dan dilakukan deteksi H.pylori dengan menggunakan CLO serta dilakukan pemeriksaan
serum IL-8 dengan metoda ellisa.
Hasil: Dari 80 subyek, 41 orang ( 51,3% ) pria, rerata umur 49,33 tahun, mayoritas
bersuku batak 48 orang( 60% ),penderita gastritis H.pylori ( 41,25% ) . Tidak ditemukan
hubungan yang signifikan antara IL-8 serum dan H.pylori( p =0.635 ), rerata kadar IL-8
serum lebih tinggi ( 38,96 ) pada gastritis H.pylori dibandingkan non H.pylori (36,01),
tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara kadar IL-8 dan skor PADIQ ( p=0,889 ).
Kesimpulan: Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara IL-8 serum pada gastritis
H.pylori dibandingkan non H.pylori.
Kata kunci: gastritis, H.Pylori, non H.Pylori, IL-8
Abstract
RELATION OF IL-8 IN GASTRITIS H.PYLORI AND NON H.PYLORI
R.Merlinda Veronica, Leonardo Basa Dairi, Gontar Alamsyah Siregar
Division of Gastroenterohepatology
Department of Internal Medicine
Medical Faculty, University of Sumatera Utara
Background: H.pylori plays an important role to gastritis and paptic ulcer, 70%-90%
occur in developing countries. Acute gastritis chronic gastritis inflammatory response
occurs activating and cytokines that cause inflammation of the mucosa where mucosal
levels of IL-8 incresed in H.pylori- infected patiens with dyspepsia.
Aim: To identify the characteristic of patients gastritis H.pylori and non H.pylori gastritis,
the levels of IL-8 in patients with H.pylori gastritis and non H.pylori and the relation of IL8 in gastritis H.pylori.
Methods: The study was conducted with a cross-sectional design of the 80 patiens with
dyspepsia, underwent endoscopy at Adam Malik Hospital and Medical Faculty Hospital
USU network and detection of H.pylori is done by using the CLO and examination of
serum IL-8 by methods ellisa.
Results: Of the 80 subjects, 41 (51,3%) male, mean age 49.33% years, the majority of the
ethnic Batak 48 people (60%), and 41,24% gastritis H.pylori. There is no significant
correlation between serum IL-8 and H.pylori (p = 0,635), the mean serum levels of IL-8
was higher (38.96 pq/dl) in H.pylori gastritis compared to non H.pylori ( 36.01 pg/dl ) in
H.pylori gastritis compered to non H.pylori (36.01 pq/dl), there is no significant
correlation between IL-8 with gastritis H.pylori dan non H.pylori.
Conclusion: There was no significant correlation between IL-8 and gastritis H.pylori.
Key Words: Gastritis, H.pylori, non H.pylori, IL-8
PENDAHULUAN
Gastritis merupakan masalah kesehatan yang paling sering ditemui pada praktek
klinis. Berbeda dengan dispepsia, yang bukan merupakan suatu diagnosis melainkan
suatu sindroma. Sementara gastritis adalah diagnosis yang bisa ditegakkan secara
histologis, bukan diagnosis klinis. Gastritis merupakan proses inflamasi pada mukosa dan
submukosa lambung sebagai respon terhadap jejas (injury) yang dapat bersifat akut
maupun kronik. Infeksi dengan kuman Helicobacter pylori (H.pylori) merupakan
penyebab tersering gastritis kronik aktif di seluruh dunia yaitu sekitar 80% disamping
penyebab lain berupa penyakit autoimun, obat-obatan, idiopatik dan lain-lain.1,2
H. pylori memegang peranan penting oleh karena merupakan faktor patogen
dalam menyebabkan gastritis kronik aktif, ulkus gaster dan ulkus peptikum. Infeksi H.
pylori diperkirakan terjadi pada 50% populasi di dunia di mana sebagian besar infeksi
tersebut terjadi di negara-negara berkembang yaitu sebesar 70-90% dan hanya 40-50%
di negara-negara industri.3,4,5
Invasi H.Pylori berada pada epitel gaster dan lamina propria. Infeksi oleh H.Pylori
ini biasanya akan mengaktifkan infiltrasi Polymorfonuclear (PMN) dan mononuclear
(MN) serta peningkatan sitokin proinflamasi. Sitokin proinflamasi tersebut diantaranya :
Interleukin–8 (IL-8) suatu faktor kemotaktik neutropil, Interferon – γ (IFN-γ), sel T. Kadar
IL-6 dan IL-8 mukosa dilaporkan meningkat pada pasien dispepsia yang terinfeksi
H.pylori. Marker inflamasi seperti Interleukin dan TNF-α terkait dalam proses inflamasi di
mukosa gaster. Sitokin berperan dalam respons imun dan dilaporkan terjadi peningkatan
sekresi sitokin proinflamasi seperti IL-6, IL-8, dan TNF-α pada infeksi H.pylori. Lundin et
al (2007) dan Goll et al (2007) melaporkan adanya kadar IL-8 yang tinggi pada mukosa
gaster pasien H.pylori. Sementara untuk gastritis non H.pylori juga terjadi peningkatan
sitokin-sitokin inflamasi, namun kebanyakan penelitian tersebut masih terbatas pada
binatang .3,8,9,10,11,12,13,14
Berdasarkan informasi di atas disusunlah penelitian ini untuk mengetahui
hubungan kadar IL-8 serum sebagai sebagai sitokin anti inflamasi pada pasien
gastritis H.pylori dan non H.pylori.
METODE
Penelitian analitik dengan desain cross sectional dengan variabel independen
adalah gastritis H.pylori dan non H.pylori dan variabel dependen adalah kadar IL-8.
Penelitian ini dilakukan terhadap subyek yang telah menandatangani informed consent.
Penelitian ini dilakukan di Unit Endoskopi RSU Adam Malik Medan dan RS
jejaring FK USU setelah mendapat persetujuan Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan
dan instansi terkait. Penelitan dimulai dengan penelusuran kepustakaan, konsultasi
judul, penyusunan
proposal, seminar proposal, penelitian dan analisis data serta
penyusunan laporan yang membutuhkan waktu mulai bulan Desember 2014 sampai
dengan Januari 2015.
Subyek penelitian yaitu Pria dan wanita yang sedang tidak hamil usia 18-70
tahun, pasien dengan keluhan dispepsia, menerima pemberian informasi dan
persetujuan partisipasi bersifat sukarela dan tertulis untuk menjalani pemeriksaan fisik,
laboratorium, radiologi yang diketahui serta disetujui oleh Komite Etik Penelitian Bidang
Kesehatan, sedangkan subyek akan dieksklusikan jika pasien yang pernah mendapat
terapi eradikasi H.pylori dalam 6 bulan terakhir atau sedang dalam terapi antibiotika
yang lazim dipakai dalam terapi eradikasi, konsumsi Proton Pump Inhibitor, H2 receptor
antagonist, NSAID, steroid, alkohol selama 48 jam terakhir, penderita penyakit sistemik.
Dilakukan pemeriksaan skoring dispepsia dengan PADYQ, pemeriksaan
endoskopi dengan berpuasa 10-12 jam dan dilakukan pengambilan biopsi pada 2
tempat kurvatura mayor dan minor antrum distal (A1/A2). Pemeriksaan serologi
berupa Campylobacter Like Organism (CLO). Pengambilan sampel darah
kemudian pemeriksaan IL-8 dengan metode PCR.
HASIL
Penelitian ini dilakukan dengan cara potong lintang di RS Haji Adam Malik dan
RS jejaring FK USU selama Desember 2014 sampai dengan Januari 2015. Data penelitian
yang diperoleh meliputi : jenis kelamin, umur, suku, pekerjaan, Body Mass Index (BMI),
skor PADYQ, CLO, nilai IL-8 serum. Selama periode penelitian diperoleh 80 subjek
penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi. Sebanyak 41 orang pasien (51,3%)
adalah laki-laki dengan rerata umur 49,33 tahun dan 39 orang pasien (48,7%) adalah
perempuan. Umur rerata (±SB) 49,33 ±13,38 tahun.
Mayoritas responden bersuku Batak yaitu sebanyak 48 orang (60%), Jawa
sebanyak 21 orang (26,3%), Aceh sebanyak 7 orang (8%), Melayu sebanyak 3 orang
(3%), Minang sebanyak 1 orang (1,3%). Berdasarkan pekerjaan, mayoritas pasien yang
menjadi responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga sebanyak 29 orang
(36,3%), diikuti dengan wiraswasta sebanyak 26 orang (32,5%), karyawan sebanyak 12
orang (15%), petani sebanyak 6 orang (7%). Rerata BMI responden adalah 23,59 kg/m2,
dimana mayoritas pasien dengan status BMI normoweight
sebanyak 42 orang,
overweight sebanyak 31 orang dan underweight 7 orang. Nilai rerata PADYQ 19,6
dengan nilai minimum 8 dan nilai maksimum 31. Nilai rerata IL-8 pada serum yaitu
37,22 pq/dl dengan nilai minimum 8,4 pq/dl dan nilai maksimum 98,1 pq/dl ( Tabel 4.1 ).
Tabel 4.1.
Karakteristik Responden Penelitian
Karakteristik
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Umur, rerata
tahun
Suku
n = 80
(SB),
41 (51,3)
39 (48,7)
49,33 (13,38)
Batak
Jawa
Aceh
Melayu
Minang
Pekerjaan, n (%)
48 (60)
21 (26,3)
7 (8,8)
3 (3,8)
1 (1,3)
Wiraswasta
IRT
Karyawan
Petani
Lain2
BMI, rerata (SB), kg/m2
< 18,5
18,5-24,9
≥ 25
PADYQ skor rerata
Minimum
Maksimum
CLO
Negatif
26 (32,5)
29 (36,3)
12 (15)
6 (7,5)
7 (8,8)
23,59 (3,76)
7
42
31
19,6
8
31
47
33
Positif
IL-8 rerata ( pq/dl )
Minimum
Maksimum
37,22
8,4
98,1
4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok H.pylori dan non H.pylori
Dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, dijumpai data umur, BMI, skor
PADYQ berdistribusi normal oleh karena nilai P (>0,05) Sedangkan suku, pekerjaan, jenis
kelamin, dan nilai IL-8 serum tidak berdistribusi normal oleh karena nilai P (0,05 (P=0,063). Pada usia, analisa statistik antara usia dengan
H.Pylori dan non H.Pylori diperoleh tidak terdapat hubungan diantara keduanya dengan
nilai P>0,05 (P=0,923). Hubungan antara suku dengan H.Pylori dan non H.Pylori secara
statistik tidak terdapat hubungan dengan nilai P>0,05 (P=0,809).
Hubungan antara Body Mass Index (BMI) dengan H.Pylori dan non H.Pylori
secara statistik diperoleeh hubungan yang bermakna pada BMI 0,05 (P= 0,635). Sedangkan hubungan
skor PADYQ dengan H.Pylori dan non H.Pylori secara statistik diperoleh hubungan yang
bermakna dengan nilai P 25
17 (54,8)
14 (45,2)
IL 8, rerata (SB)
38,96 (25,92)
36,01 (24,69)
0,635c
PADYQ skor, rerata (SB)
14,06 (5,15)
22,57 (5,44)
0,0001c
Jenis Kelamin
Umur, rerata (SB), tahun
0,063a
Suku
BMI, n (%)
< 18,5
a
0,032a
Chi square, b T independent, cmann whitney
4.1.3 Hubungan antara IL-8 dengan H.pylori
Untuk mengetahui hubungan IL-8 dengan H.pylori digunakan uji menn whitney.
tabel 4.3 menunjukkan hubungan yang tidak signifikan antara IL-8 dan H. pylori
(p=0,635). Rerata kadar IL-8 lebih tinggi (38,96) pada pasien dengan H. pylori (+)
dibandingkan pasien yang tidak ditemukan H. pylori (36,01) ( Tabel 4.3 ).
Tabel 4.3.
Hubungan IL- 8 dan H. pylori
H. pylori (+)
IL- 8, rerata
(SB)
38,96
(25,92)
Non H.
pylori
36,01
(24,69)
p
0,635
39
38.5
Rerata IL 8
38
37.5
37
36.5
36
35.5
35
34.5
H. pylori (+)
Gambar 4.1.
H. pylori (-)
Perbedaan Rerata IL-8 antara Kelompok pasien dengan H. pylori dan
non H.Pylori
4.1.4 Hubungan antara Skor PADYG dengan IL-8
Tabel 4.4.
Hubungan Skor PADYQ dengan IL- 8
Skor PADYQ
p
0,889
r (IL-8)
0,016
Gambar 4.2.
Hubungan IL- 8 dan Skor PADYQ
Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji korelasi Spearman tidak ditemukan
hubungan yang signifikan antara kadar IL-8 dan skor PADYQ (p=0,889) ( Tabel 4.4 ).
Pembahasan
Gastritis merupakan proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung
sebagai respon terhadap jejas ( injury ) yang dapat bersifat akut maupun kronik. Terjadi
aktivasi sitokin-sitokin yang menyebabkan terjadinya inflamasi mukos. Helicobacter
pylori memegang peranan penting terjadinya gastritis dan ulkus peptikum.1,7
H.pylori merupakan suatu faktor pathogen yang berperan pada gastritis kronik
aktif. Invasi H.pylori ini didukung oleh organisme pada sel epitel dan lamina propria,
infeksi H.pylori akan menyebabkan terjadinya infiltrasi sel polimorfonuklear ( PMN ) dan
sel mononuclear ( MN ) serta akan meningkatkan sitokin proinflamasi pada mukosa
gaster diantaranya IL-8, neutrofil kemotaktik faktor jika dibandingkan pada gastritis non
H.pylori. 15
IL-8 adalah kemokin yang diproduksi olh monosit, limfosit, neutrofil, sel endotel
vaskuler, fibroblast dermis, keratosit, hepatosit dan sel kanker gaster manusia. IL-8
bersifat kemotaktik terhadap terhadap limfosit T dan basofil serta neutrofil in vitro dan
dapat menginduksi nutrofil untuk melepaskan enzim lisosom. Induksi ekspresi IL-8
dimediasi melalui NF-kB dan proten activator-1 (AP-1). H.pylori secara langsung akan
melakukan up regulasi ekspresi messenger RNA dari IL-8 dan protein IL-8 pada sel
epitel.16,17
Dari hasil penelitian ini didapati bahwa usia rerata ( ± SB ) 49,33 ± 13,38 tahun,
hal ini sesuai dengan Penelitian yang dilakukan oleh Goh kl, et al mengatakan bahwa
mayoritas penderita H.pylori pada usia > 40 tahun dengan jenis kelamin laki-laki dengan
beberapa faktor resiko lainnya seperti
tingkat pendidikan yang rendah. Penelitian
lainnya juga menyatakan bahwa usia rata-rata H.pylori sekitar 30-39 tahun ( 90-82% )
menurut young chun Zho at al, 2014. 18,19
Berdasarkan hasil penelitian ini juga diperoleh mayoritas H. pylori yaitu berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 41 orang ( 51,3% ). Hal ini sesuai dengan penelitian Goh kl et
al yang menyebutkan bahwa mayoritas penderita gastritis H.pylori berjenis kelamin lakilaki, hal ini kontroversi dengan penelitian yang dilakukan oleh young chun zhu, 2014
dimana disebutkan perempuan lebih banyak sebagai penderita H.pylori dibandingkan
laki-laki. 18
Hasil penlitian ini juga menyebutkan bahwa status gizi normowegiht ( 18,5-25 ) dan
overweigiht ( > 25 ) secara statistik tidak berhubungan bermakna dengan gastritis
H.pylori tetapi pada status gizi underweight (
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN
Selamat pagi/siang Bapak/Ibu, pada hari ini, saya Dr. R.Merlinda Veronica
akan melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan IL-8 dengan gastritis
H.pylori dan non H. Pylori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik pasien dengan gastritis H.pylori dan non H.pylori serta untuk
mengetahui hubungan IL-8 dengan gastritis H.pylori dan non H.pylori yang
nantinya jika terdapat hubungan, maka IL-8 dapat dijadikan penanda untuk
pemeriksaan non invasif untuk menilai derajat keparahan gastitritis.
Pada Bapak/Ibu yang bersedia mengikuti penelitian ini nantinya akan
diharuskan mengisi surat persetujuan ikut dalam penelitian, mengikuti
wawancara, mengisi formulir skor dispepsia, Lalu jika nilai skor ≥ 6 dilakukan
endoskopi lambung (gastroskopi) dengan puasa ± 10-12 jam sebelumnya dan jika
ditemukan gambaran kemerahan pada lambung atau perdarahan, maka dilakukan
pengambilan jaringan lambung sebanyak 1 kali. Lalu jaringan tersebut diperiksa
bakteri H.pylori. Kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium berupa
pemeriksaan darah sebanyak 10 cc oleh ahlinya untuk menilai IL-8.
Adapun efek samping dari tindakan endoskopi lambung yaitu berupa rasa
tidak nyaman, luka hingga perdarahan dari mulut sampai lambung. Untuk
mengatasi keadaan tersebut diberikan obat penghilang rasa sakit dan jika terjadi
luka atau perdarahan diberikan obat penghenti perdarahan dan antibiotik bila
terjadi infeksi. Sedangkan pada pengambilan darah, efek samping dapat berupa
lebam hingga infeksi pada tempat pengambilan. Untuk mengatasi hal tersebut
dapat dilakukan dengan kompres hangat dan pemberian antibiotik.
Adapun keuntungan pada pasien dari penelitiaan ini adalah untuk
menegakkan diagnosa penyakit pasien dalam hal ini gastritis oleh karena bakteri
H.pylori ataupun bukan H.pylori dan kadar IL-8 sebagai penanda inflamasi.
Segala biaya pemeriksaan endoskopi lambung dan laboratorium menjadi
tanggung jawab peneliti. Bila masih terdapat pertanyaan, maka Bapak/Ibu dapat
menghubungi saya :
Nama
: Dr. R.Merlinda Veronica
Alamat
: Jl. Sei Belutu No.105 Medan.
Telepon/ HP : 085265972311
Atas perhatian Bapak/Ibu, Saudara/I, kami ucapkan terimakasih
( dr. R.Merlinda
Veronica )
Lampiran 2
SURAT PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONCERN)
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama
: ………………………………………………………………
Alamat
: ………………………………………………………………
Umur
: …………Tahun
Jenis Kalamin : Laki-laki/Perempuan
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang kebaikan dan keburukan
prosedur penelitian ini, saya menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian
tentang “ Hubungan IL-8 dengan gastritis H.pylori dan non H.pylori”. Apabila
sewaktu-waktu saya mengundurkan diri dari penelitian ini, kepada saya tidak
dituntut apapun.
Demikian surat persetujuan bersedia ikut dalam penelitian ini saya buat untuk
dapat dipergunakan seperlunya.
Medan,
………………..2014
saksi,
pernyataan,
yang memberi
(...........................................)
(……………………………)
Lampiran 3
Lembar Isian Penelitian
Tanggal pemeriksaan
:
…………………………………………………………….
No M R
:
…………………………………………………………….
I.Data Demografi
Nama
:
…………………………………………………………….
Nama
…………………………………………………………….
Alamat lengkap
:
…………………………………………………………….
Telepon
:
…………………………………………………………….
Jenis kelamin
: laki-laki/Perempuan
Pekerjaan
:
…………………………………………………………….
Umur
:
…………………………………………………………….
Suku
:
…………………………………………………………….
II.Skor PADYQ
III.Pemeriksaan Umum
Suami/Istri/ortu:
Tinggi Badan: ……. Cm. Berat Badan: ……. Kg.
(BMI):...................
Body Mass Indeks
Keadaan Umum:
Kesadaran:
Tekanan darah:
Pernapasan :
x/menit
IV.Pemeriksaan Laboratorium:
Interleukin-8 (IL-8)
V. Pemeriksaan Penunjang:
Gastroskopi
:
CLO
:
VI.Diagnosis:
:
Suhu:
mmHg
0
C
Nadi:
x/menit
Lampiran 4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
Identitas
Nama
Tempat/Tgl Lahir
Suku/Bangsa
Agama
Alamat
II.
III.
Keluarga
Suami
Anak
: dr. R.Merlinda Veronica
: Pekanbaru/ 27 Oktober 1977
: Melayu/ Indonesia
: Islam
: Jl. Sei Belutu No.105 Medan
: dr. Arwan
: 1. Abdurrahman Azis
2. Abdullah Al Hafiz
3. Aisyah Nazla
4. Abdillah Al Khori
5. Atira Zahra
Pendidikan
1. SD Negeri 006 Pekanbaru (1983-1989) di Pekanbaru – Riau
2. SMPN 4 Pekanbaru(1989-1992) di Pekanbau – Riau
3. SMA Negeri 8 Pekanbaru(1992-1995) di Pekanbaru - Riau
4. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (2002-2009) di
Medan – Sumatera Utara.
5. PPDS Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara (2010 - sekarang) di Medan-Sumatera Utara
IV.
Riwayat Pekerjaan
Dokter IGD RSU Kota Dumai- Riau, 2003-2007.
Dokter RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru – Riau 2007-sekarang.
V.
Perkumpulan Profesi
Anggota IDI Pekanbaru
Journal Reading:
1. Role of cirrhosis risk score for the early predictor .
2. Effect of β blocker in treatment of chronic obstructive pulmonary
disease.
3. Anew risk scheme to predic warfarin associated hemorrhage.
4. Syndrome of isolated FT3 toxicosis. a pilot study.
5. Risk of venus thrombosis in patients with mayor illness result from
the mega study.
6. Fish oil administration in older adults: is the potensial for adves
avent? A systematic review
7. Association of symtoms of depression with progression of CKD.
8. A multifaceted pilot program to promote hand hygiene at surban
fire departemen.
VI.
Karya Ilmiah
1. R.Merlinda Veronica, Alwinsyah Abidin, EN Keliat, Zuhrial Z.
Bronkiektasis. PERPARI. Makasar, Mei 2012
2. R.Merlinda Veronica, Zainal Safri. Reaktivasi Penyakit Jantung
Reumatik di sertai Trombus di Atrium Kiri. PAPDI. Medan,
Desember 2012
VII.
Partisipasi Dalam Kegiatan Ilmiah
1. Peserta The New Direction in The Treatment of Type 2 Diabetes
Militus. Medan, 1 April 2012.
2. Peserta Strengthening Profesionalism in Respiration Towards
Integrated. Makasar, 25-27 Mei 2012.
3. Peserta Free Paper National Congress-XII of Indonesian
Respirology Society. Makasar 25-27 Mei 2012.
4. Peserta Pertemuan Ilmiah Tahunan ( PIT ) Penyakit Dalam XIII &
Infection Update V. Medan 9-10 Juni 2012.
5. Peserta The Role of Fucoidan, New Horizon to Enhance Defensive
Factor in Dyspepsia. Medan 2 Juni 2012.
6. Peserta Diabetic Neuropathy. Medan 08 September 2012.
7. Peserta Workshop USG. Medan 12-14 September 2012.
8. Peserta Kongres Nasional XV Perhimpunan Dokter Spesialis
Penyakit Dalam Indonesia . Medan 12-15 Desember 2012.
9. Peserta Makalah Bebas Oral/Poster pada Kongres Nasional XV
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (
KOPAPDI XV ). Medan 12-15 Desember 2012.
10. Peserta The Endocrine-Metabolic Disease: Present and Future.
Medan 22-23 Februari 2013.
11. Peserta Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Penyakit Dalam XIV &
Gastroentero Hepatologi Update XI. Medan 12-14 September
2013.
12. Peserta Lipid Workshop Dyslipidemia & CV Disease The Deadly
Link. Medan 09 November 2013.
13. Peserta Workshop Pain Management. Medan 20-22 Juni 2014.
14. Peserta Life Extention Strategies for Doctor From Basic Sciences
to Clinical Practice. Medan 20-22 Juni 2014.
15. Peserta Penanganan Terkini Gastro Esofageal Disease ( GERD )
dan Laringo Pharyngeal Reflux ( LPR ). Medan 09 September
2014.
Lampiran 5
OUTPUT ANALISIS
Frequency Table
Jenis.Kelamin
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Laki
41
51.3
51.3
51.3
Perempuan
39
48.8
48.8
100.0
Total
80
100.0
100.0
Suku
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Batak
48
60.0
60.0
60.0
Jawa
21
26.3
26.3
86.3
Aceh
7
8.8
8.8
95.0
Melayu
3
3.8
3.8
98.8
Minang
1
1.3
1.3
100.0
80
100.0
100.0
Total
Pekerjaan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Wiraswasta
26
32.5
32.5
32.5
IRT
29
36.3
36.3
68.8
Karyawan
12
15.0
15.0
83.8
6
7.5
7.5
91.3
Petani
Lain2
7
8.8
8.8
Total
80
100.0
100.0
100.0
Descriptives
Statistic
Umur
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
49.33
Lower Bound
46.35
Upper Bound
52.30
5% Trimmed Mean
49.38
Median
51.00
Variance
1.496
178.982
Std. Deviation
BMI
Std. Error
13.378
Minimum
21
Maximum
81
Range
60
Interquartile Range
18
Skewness
-.130
.269
Kurtosis
-.388
.532
23.5910
.42043
Mean
95% Confidence Interval for
Lower Bound
22.7541
Mean
Upper Bound
24.4279
5% Trimmed Mean
23.5390
Median
23.7000
Variance
Std. Deviation
14.141
3.76048
Minimum
15.82
Maximum
33.59
Range
17.77
Interquartile Range
5.94
Skewness
.179
.269
-.265
.532
Kurtosis
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Umur
.067
80
.200*
.986
80
.524
BMI
.080
80
.200*
.982
80
.312
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Descriptives
CLO
IL8
Positif
Statistic
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
38.958
Lower Bound
29.768
Upper Bound
48.147
5% Trimmed Mean
37.442
Median
25.000
Variance
671.648
Std. Deviation
25.9162
4.5114
Minimum
10.2
Maximum
98.1
Range
87.9
Interquartile Range
42.2
Skewness
.712
.409
-.636
.798
36.011
3.6010
Kurtosis
Negatif
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound
28.762
Upper Bound
43.259
5% Trimmed Mean
34.487
Median
30.200
Variance
609.466
Std. Deviation
24.6874
PADYQ
Positif
Minimum
8.4
Maximum
92.5
Range
84.1
Interquartile Range
33.5
Skewness
.934
.347
Kurtosis
-.240
.681
Mean
14.06
.896
95% Confidence Interval for
Lower Bound
12.24
Mean
Upper Bound
15.89
5% Trimmed Mean
13.68
Median
13.00
Variance
26.496
Std. Deviation
5.147
Minimum
8
Maximum
29
Range
21
Interquartile Range
5
Skewness
Kurtosis
Negatif
Mean
1.106
.409
.936
.798
22.57
.794
95% Confidence Interval for
Lower Bound
20.98
Mean
Upper Bound
24.17
5% Trimmed Mean
22.86
Median
24.00
Variance
Std. Deviation
29.598
5.440
Minimum
9
Maximum
31
Range
22
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
6
-.944
.347
.266
.681
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
CLO
IL8
PADYQ
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Positif
.220
33
.000
.888
33
.003
Negatif
.157
47
.005
.877
47
.000
Positif
.171
33
.015
.900
33
.005
Negatif
.181
47
.001
.913
47
.002
a. Lilliefors Significance Correction
Descriptives
Statistic
IL8
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
PADYQ
37.226
Lower Bound
31.645
Upper Bound
42.808
5% Trimmed Mean
35.697
Median
27.750
Variance
629.070
Std. Deviation
25.0813
Std. Error
2.8042
Minimum
8.4
Maximum
98.1
Range
89.7
Interquartile Range
39.2
Skewness
.824
.269
Kurtosis
-.474
.532
Mean
19.06
.756
95% Confidence Interval for
Lower Bound
17.56
Mean
Upper Bound
20.57
5% Trimmed Mean
19.08
Median
20.50
Variance
Std. Deviation
45.756
6.764
Minimum
8
Maximum
31
Range
23
Interquartile Range
13
Skewness
Kurtosis
-.111
.269
-1.338
.532
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
IL8
.183
80
.000
.887
80
.000
PADYQ
.143
80
.000
.933
80
.000
a. Lilliefors Significance Correction
Mann-Whitney Test
Ranks
CLO
IL8
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Positif
33
41.97
1385.00
Negatif
47
39.47
1855.00
Total
80
Test Statisticsa
IL8
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
727.000
1855.000
-.474
.635
Test Statisticsa
IL8
Mann-Whitney U
727.000
Wilcoxon W
1855.000
Z
-.474
Asymp. Sig. (2-tailed)
.635
a. Grouping Variable: CLO
Nonparametric Correlations
Correlations
PADYQ
Spearman's rho
PADYQ
Correlation Coefficient
1.000
.016
.
.889
80
80
Correlation Coefficient
.016
1.000
Sig. (2-tailed)
.889
.
80
80
Sig. (2-tailed)
N
IL8
N
Mann-Whitney Test
Ranks
CLO
PADYQ
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Positif
33
23.59
778.50
Negatif
47
52.37
2461.50
Total
80
Test Statisticsa
PADYQ
Mann-Whitney U
IL8
217.500
Wilcoxon W
778.500
Z
-5.466
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
a. Grouping Variable: CLO
OUTPUT ANALISIS
Frequency Table
Jenis.Kelamin
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Laki
41
51.3
51.3
51.3
Perempuan
39
48.8
48.8
100.0
Total
80
100.0
100.0
Suku
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Batak
48
60.0
60.0
60.0
Jawa
21
26.3
26.3
86.3
Aceh
7
8.8
8.8
95.0
Melayu
3
3.8
3.8
98.8
Minang
1
1.3
1.3
100.0
80
100.0
100.0
Total
Pekerjaan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Wiraswasta
26
32.5
32.5
32.5
IRT
29
36.3
36.3
68.8
Karyawan
12
15.0
15.0
83.8
Petani
6
7.5
7.5
91.3
Lain2
7
8.8
8.8
100.0
Total
80
100.0
100.0
Descriptives
Statistic
Umur
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
49.33
Lower Bound
46.35
Upper Bound
52.30
5% Trimmed Mean
49.38
Median
51.00
Variance
1.496
178.982
Std. Deviation
BMI
Std. Error
13.378
Minimum
21
Maximum
81
Range
60
Interquartile Range
18
Skewness
-.130
.269
Kurtosis
-.388
.532
23.5910
.42043
Mean
95% Confidence Interval for
Lower Bound
22.7541
Mean
Upper Bound
24.4279
5% Trimmed Mean
23.5390
Median
23.7000
Variance
Std. Deviation
14.141
3.76048
Minimum
15.82
Maximum
33.59
Range
17.77
Interquartile Range
5.94
Skewness
.179
.269
-.265
.532
Kurtosis
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
Umur
df
.067
BMI
.080
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
80
.200*
.986
80
.524
80
*
.982
80
.312
.200
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Descriptives
CLO
IL8
Positif
Statistic
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
38.958
Lower Bound
29.768
Upper Bound
48.147
5% Trimmed Mean
37.442
Median
25.000
Variance
671.648
Std. Deviation
25.9162
Minimum
10.2
Maximum
98.1
Range
87.9
Interquartile Range
42.2
Skewness
.712
Std. Error
4.5114
.409
Kurtosis
Negatif
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
PADYQ
Positif
.798
36.011
3.6010
Lower Bound
28.762
Upper Bound
43.259
5% Trimmed Mean
34.487
Median
30.200
Variance
609.466
Std. Deviation
24.6874
Minimum
8.4
Maximum
92.5
Range
84.1
Interquartile Range
33.5
Skewness
.934
.347
Kurtosis
-.240
.681
Mean
14.06
.896
95% Confidence Interval for
Lower Bound
12.24
Mean
Upper Bound
15.89
5% Trimmed Mean
13.68
Median
13.00
Variance
26.496
Std. Deviation
5.147
Minimum
8
Maximum
29
Range
21
Interquartile Range
5
Skewness
Kurtosis
Negatif
-.636
Mean
1.106
.409
.936
.798
22.57
.794
95% Confidence Interval for
Lower Bound
20.98
Mean
Upper Bound
24.17
5% Trimmed Mean
22.86
Median
24.00
Variance
29.598
Std. Deviation
5.440
Minimum
9
Maximum
31
Range
22
Interquartile Range
6
Skewness
Kurtosis
-.944
.347
.266
.681
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
CLO
IL8
PADYQ
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Positif
.220
33
.000
.888
33
.003
Negatif
.157
47
.005
.877
47
.000
Positif
.171
33
.015
.900
33
.005
Negatif
.181
47
.001
.913
47
.002
a. Lilliefors Significance Correction
Descriptives
Statistic
IL8
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
37.226
Lower Bound
31.645
Upper Bound
42.808
5% Trimmed Mean
35.697
Median
27.750
Variance
629.070
Std. Deviation
25.0813
Minimum
8.4
Maximum
98.1
Range
89.7
Interquartile Range
39.2
Std. Error
2.8042
Skewness
PADYQ
.824
.269
Kurtosis
-.474
.532
Mean
19.06
.756
95% Confidence Interval for
Lower Bound
17.56
Mean
Upper Bound
20.57
5% Trimmed Mean
19.08
Median
20.50
Variance
45.756
Std. Deviation
6.764
Minimum
8
Maximum
31
Range
23
Interquartile Range
13
Skewness
Kurtosis
-.111
.269
-1.338
.532
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
IL8
.183
80
.000
.887
80
.000
PADYQ
.143
80
.000
.933
80
.000
a. Lilliefors Significance Correction
Mann-Whitney Test
Ranks
CLO
IL8
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Positif
33
41.97
1385.00
Negatif
47
39.47
1855.00
Total
80
Test Statisticsa
IL8
Mann-Whitney U
727.000
Wilcoxon W
1855.000
Z
-.474
Asymp. Sig. (2-tailed)
.635
a. Grouping Variable: CLO
Nonparametric Correlations
Correlations
PADYQ
Spearman's rho
PADYQ
Correlation Coefficient
1.000
.016
.
.889
80
80
Correlation Coefficient
.016
1.000
Sig. (2-tailed)
.889
.
80
80
Sig. (2-tailed)
N
IL8
N
Mann-Whitney Test
Ranks
CLO
PADYQ
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Positif
33
23.59
778.50
Negatif
47
52.37
2461.50
Total
80
Test Statisticsa
IL8
PADYQ
Mann-Whitney U
217.500
Wilcoxon W
778.500
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Grouping Variable: CLO
-5.466
.000
HUBUNGAN IL-8 DENGAN GASTRITIS H.PYLORI DAN NON H.PYLORI
R.Merlinda Veronica, Leonardo Basa Dairi, Gontar Alamsyah Siregar
Divisi Gastroentero dan Hepatologi
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran-Universitas Sumatera Utara
RSUP H. Adam Malik Medan
Abstrak
Latar belakang: H.pylori memegang peranan penting terjadinya gastritis dan ulcus
peptikum,sebesar 70%-90% terjadi dinegara berkembang. Pada gastritis terjadi respon
inflamasi akut maupun kronik dan terjadi aktivasi sitokin-sitokin yang menyebabkan
terjadinya inflamasi mukosa dimana kadar IL-8 mukosa meningkat pada pasien dispepsia
yang terinfeksi H.pylori .
Tujuan Penelitian: Mengetahui karakteristik pasien yang terkena gastritis H.pylori dan
non H.pylori, kadar IL-8 pada pasien gastritis H.pylori dan non H.pylori serta hubungan
IL-8 pada gastritis H,pylori dan non H.pylori.
Metode: Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional terhadap 80 pasien
dyspepsia, dilakukan pemeriksaan endoskopi di RSU Adam Malik dan RS jejaring FK USU
dan dilakukan deteksi H.pylori dengan menggunakan CLO serta dilakukan pemeriksaan
serum IL-8 dengan metoda ellisa.
Hasil: Dari 80 subyek, 41 orang ( 51,3% ) pria, rerata umur 49,33 tahun, mayoritas
bersuku batak 48 orang( 60% ),penderita gastritis H.pylori ( 41,25% ) . Tidak ditemukan
hubungan yang signifikan antara IL-8 serum dan H.pylori( p =0.635 ), rerata kadar IL-8
serum lebih tinggi ( 38,96 ) pada gastritis H.pylori dibandingkan non H.pylori (36,01),
tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara kadar IL-8 dan skor PADIQ ( p=0,889 ).
Kesimpulan: Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara IL-8 serum pada gastritis
H.pylori dibandingkan non H.pylori.
Kata kunci: gastritis, H.Pylori, non H.Pylori, IL-8
Abstract
RELATION OF IL-8 IN GASTRITIS H.PYLORI AND NON H.PYLORI
R.Merlinda Veronica, Leonardo Basa Dairi, Gontar Alamsyah Siregar
Division of Gastroenterohepatology
Department of Internal Medicine
Medical Faculty, University of Sumatera Utara
Background: H.pylori plays an important role to gastritis and paptic ulcer, 70%-90%
occur in developing countries. Acute gastritis chronic gastritis inflammatory response
occurs activating and cytokines that cause inflammation of the mucosa where mucosal
levels of IL-8 incresed in H.pylori- infected patiens with dyspepsia.
Aim: To identify the characteristic of patients gastritis H.pylori and non H.pylori gastritis,
the levels of IL-8 in patients with H.pylori gastritis and non H.pylori and the relation of IL8 in gastritis H.pylori.
Methods: The study was conducted with a cross-sectional design of the 80 patiens with
dyspepsia, underwent endoscopy at Adam Malik Hospital and Medical Faculty Hospital
USU network and detection of H.pylori is done by using the CLO and examination of
serum IL-8 by methods ellisa.
Results: Of the 80 subjects, 41 (51,3%) male, mean age 49.33% years, the majority of the
ethnic Batak 48 people (60%), and 41,24% gastritis H.pylori. There is no significant
correlation between serum IL-8 and H.pylori (p = 0,635), the mean serum levels of IL-8
was higher (38.96 pq/dl) in H.pylori gastritis compared to non H.pylori ( 36.01 pg/dl ) in
H.pylori gastritis compered to non H.pylori (36.01 pq/dl), there is no significant
correlation between IL-8 with gastritis H.pylori dan non H.pylori.
Conclusion: There was no significant correlation between IL-8 and gastritis H.pylori.
Key Words: Gastritis, H.pylori, non H.pylori, IL-8
PENDAHULUAN
Gastritis merupakan masalah kesehatan yang paling sering ditemui pada praktek
klinis. Berbeda dengan dispepsia, yang bukan merupakan suatu diagnosis melainkan
suatu sindroma. Sementara gastritis adalah diagnosis yang bisa ditegakkan secara
histologis, bukan diagnosis klinis. Gastritis merupakan proses inflamasi pada mukosa dan
submukosa lambung sebagai respon terhadap jejas (injury) yang dapat bersifat akut
maupun kronik. Infeksi dengan kuman Helicobacter pylori (H.pylori) merupakan
penyebab tersering gastritis kronik aktif di seluruh dunia yaitu sekitar 80% disamping
penyebab lain berupa penyakit autoimun, obat-obatan, idiopatik dan lain-lain.1,2
H. pylori memegang peranan penting oleh karena merupakan faktor patogen
dalam menyebabkan gastritis kronik aktif, ulkus gaster dan ulkus peptikum. Infeksi H.
pylori diperkirakan terjadi pada 50% populasi di dunia di mana sebagian besar infeksi
tersebut terjadi di negara-negara berkembang yaitu sebesar 70-90% dan hanya 40-50%
di negara-negara industri.3,4,5
Invasi H.Pylori berada pada epitel gaster dan lamina propria. Infeksi oleh H.Pylori
ini biasanya akan mengaktifkan infiltrasi Polymorfonuclear (PMN) dan mononuclear
(MN) serta peningkatan sitokin proinflamasi. Sitokin proinflamasi tersebut diantaranya :
Interleukin–8 (IL-8) suatu faktor kemotaktik neutropil, Interferon – γ (IFN-γ), sel T. Kadar
IL-6 dan IL-8 mukosa dilaporkan meningkat pada pasien dispepsia yang terinfeksi
H.pylori. Marker inflamasi seperti Interleukin dan TNF-α terkait dalam proses inflamasi di
mukosa gaster. Sitokin berperan dalam respons imun dan dilaporkan terjadi peningkatan
sekresi sitokin proinflamasi seperti IL-6, IL-8, dan TNF-α pada infeksi H.pylori. Lundin et
al (2007) dan Goll et al (2007) melaporkan adanya kadar IL-8 yang tinggi pada mukosa
gaster pasien H.pylori. Sementara untuk gastritis non H.pylori juga terjadi peningkatan
sitokin-sitokin inflamasi, namun kebanyakan penelitian tersebut masih terbatas pada
binatang .3,8,9,10,11,12,13,14
Berdasarkan informasi di atas disusunlah penelitian ini untuk mengetahui
hubungan kadar IL-8 serum sebagai sebagai sitokin anti inflamasi pada pasien
gastritis H.pylori dan non H.pylori.
METODE
Penelitian analitik dengan desain cross sectional dengan variabel independen
adalah gastritis H.pylori dan non H.pylori dan variabel dependen adalah kadar IL-8.
Penelitian ini dilakukan terhadap subyek yang telah menandatangani informed consent.
Penelitian ini dilakukan di Unit Endoskopi RSU Adam Malik Medan dan RS
jejaring FK USU setelah mendapat persetujuan Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan
dan instansi terkait. Penelitan dimulai dengan penelusuran kepustakaan, konsultasi
judul, penyusunan
proposal, seminar proposal, penelitian dan analisis data serta
penyusunan laporan yang membutuhkan waktu mulai bulan Desember 2014 sampai
dengan Januari 2015.
Subyek penelitian yaitu Pria dan wanita yang sedang tidak hamil usia 18-70
tahun, pasien dengan keluhan dispepsia, menerima pemberian informasi dan
persetujuan partisipasi bersifat sukarela dan tertulis untuk menjalani pemeriksaan fisik,
laboratorium, radiologi yang diketahui serta disetujui oleh Komite Etik Penelitian Bidang
Kesehatan, sedangkan subyek akan dieksklusikan jika pasien yang pernah mendapat
terapi eradikasi H.pylori dalam 6 bulan terakhir atau sedang dalam terapi antibiotika
yang lazim dipakai dalam terapi eradikasi, konsumsi Proton Pump Inhibitor, H2 receptor
antagonist, NSAID, steroid, alkohol selama 48 jam terakhir, penderita penyakit sistemik.
Dilakukan pemeriksaan skoring dispepsia dengan PADYQ, pemeriksaan
endoskopi dengan berpuasa 10-12 jam dan dilakukan pengambilan biopsi pada 2
tempat kurvatura mayor dan minor antrum distal (A1/A2). Pemeriksaan serologi
berupa Campylobacter Like Organism (CLO). Pengambilan sampel darah
kemudian pemeriksaan IL-8 dengan metode PCR.
HASIL
Penelitian ini dilakukan dengan cara potong lintang di RS Haji Adam Malik dan
RS jejaring FK USU selama Desember 2014 sampai dengan Januari 2015. Data penelitian
yang diperoleh meliputi : jenis kelamin, umur, suku, pekerjaan, Body Mass Index (BMI),
skor PADYQ, CLO, nilai IL-8 serum. Selama periode penelitian diperoleh 80 subjek
penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi. Sebanyak 41 orang pasien (51,3%)
adalah laki-laki dengan rerata umur 49,33 tahun dan 39 orang pasien (48,7%) adalah
perempuan. Umur rerata (±SB) 49,33 ±13,38 tahun.
Mayoritas responden bersuku Batak yaitu sebanyak 48 orang (60%), Jawa
sebanyak 21 orang (26,3%), Aceh sebanyak 7 orang (8%), Melayu sebanyak 3 orang
(3%), Minang sebanyak 1 orang (1,3%). Berdasarkan pekerjaan, mayoritas pasien yang
menjadi responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga sebanyak 29 orang
(36,3%), diikuti dengan wiraswasta sebanyak 26 orang (32,5%), karyawan sebanyak 12
orang (15%), petani sebanyak 6 orang (7%). Rerata BMI responden adalah 23,59 kg/m2,
dimana mayoritas pasien dengan status BMI normoweight
sebanyak 42 orang,
overweight sebanyak 31 orang dan underweight 7 orang. Nilai rerata PADYQ 19,6
dengan nilai minimum 8 dan nilai maksimum 31. Nilai rerata IL-8 pada serum yaitu
37,22 pq/dl dengan nilai minimum 8,4 pq/dl dan nilai maksimum 98,1 pq/dl ( Tabel 4.1 ).
Tabel 4.1.
Karakteristik Responden Penelitian
Karakteristik
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Umur, rerata
tahun
Suku
n = 80
(SB),
41 (51,3)
39 (48,7)
49,33 (13,38)
Batak
Jawa
Aceh
Melayu
Minang
Pekerjaan, n (%)
48 (60)
21 (26,3)
7 (8,8)
3 (3,8)
1 (1,3)
Wiraswasta
IRT
Karyawan
Petani
Lain2
BMI, rerata (SB), kg/m2
< 18,5
18,5-24,9
≥ 25
PADYQ skor rerata
Minimum
Maksimum
CLO
Negatif
26 (32,5)
29 (36,3)
12 (15)
6 (7,5)
7 (8,8)
23,59 (3,76)
7
42
31
19,6
8
31
47
33
Positif
IL-8 rerata ( pq/dl )
Minimum
Maksimum
37,22
8,4
98,1
4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok H.pylori dan non H.pylori
Dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, dijumpai data umur, BMI, skor
PADYQ berdistribusi normal oleh karena nilai P (>0,05) Sedangkan suku, pekerjaan, jenis
kelamin, dan nilai IL-8 serum tidak berdistribusi normal oleh karena nilai P (0,05 (P=0,063). Pada usia, analisa statistik antara usia dengan
H.Pylori dan non H.Pylori diperoleh tidak terdapat hubungan diantara keduanya dengan
nilai P>0,05 (P=0,923). Hubungan antara suku dengan H.Pylori dan non H.Pylori secara
statistik tidak terdapat hubungan dengan nilai P>0,05 (P=0,809).
Hubungan antara Body Mass Index (BMI) dengan H.Pylori dan non H.Pylori
secara statistik diperoleeh hubungan yang bermakna pada BMI 0,05 (P= 0,635). Sedangkan hubungan
skor PADYQ dengan H.Pylori dan non H.Pylori secara statistik diperoleh hubungan yang
bermakna dengan nilai P 25
17 (54,8)
14 (45,2)
IL 8, rerata (SB)
38,96 (25,92)
36,01 (24,69)
0,635c
PADYQ skor, rerata (SB)
14,06 (5,15)
22,57 (5,44)
0,0001c
Jenis Kelamin
Umur, rerata (SB), tahun
0,063a
Suku
BMI, n (%)
< 18,5
a
0,032a
Chi square, b T independent, cmann whitney
4.1.3 Hubungan antara IL-8 dengan H.pylori
Untuk mengetahui hubungan IL-8 dengan H.pylori digunakan uji menn whitney.
tabel 4.3 menunjukkan hubungan yang tidak signifikan antara IL-8 dan H. pylori
(p=0,635). Rerata kadar IL-8 lebih tinggi (38,96) pada pasien dengan H. pylori (+)
dibandingkan pasien yang tidak ditemukan H. pylori (36,01) ( Tabel 4.3 ).
Tabel 4.3.
Hubungan IL- 8 dan H. pylori
H. pylori (+)
IL- 8, rerata
(SB)
38,96
(25,92)
Non H.
pylori
36,01
(24,69)
p
0,635
39
38.5
Rerata IL 8
38
37.5
37
36.5
36
35.5
35
34.5
H. pylori (+)
Gambar 4.1.
H. pylori (-)
Perbedaan Rerata IL-8 antara Kelompok pasien dengan H. pylori dan
non H.Pylori
4.1.4 Hubungan antara Skor PADYG dengan IL-8
Tabel 4.4.
Hubungan Skor PADYQ dengan IL- 8
Skor PADYQ
p
0,889
r (IL-8)
0,016
Gambar 4.2.
Hubungan IL- 8 dan Skor PADYQ
Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji korelasi Spearman tidak ditemukan
hubungan yang signifikan antara kadar IL-8 dan skor PADYQ (p=0,889) ( Tabel 4.4 ).
Pembahasan
Gastritis merupakan proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung
sebagai respon terhadap jejas ( injury ) yang dapat bersifat akut maupun kronik. Terjadi
aktivasi sitokin-sitokin yang menyebabkan terjadinya inflamasi mukos. Helicobacter
pylori memegang peranan penting terjadinya gastritis dan ulkus peptikum.1,7
H.pylori merupakan suatu faktor pathogen yang berperan pada gastritis kronik
aktif. Invasi H.pylori ini didukung oleh organisme pada sel epitel dan lamina propria,
infeksi H.pylori akan menyebabkan terjadinya infiltrasi sel polimorfonuklear ( PMN ) dan
sel mononuclear ( MN ) serta akan meningkatkan sitokin proinflamasi pada mukosa
gaster diantaranya IL-8, neutrofil kemotaktik faktor jika dibandingkan pada gastritis non
H.pylori. 15
IL-8 adalah kemokin yang diproduksi olh monosit, limfosit, neutrofil, sel endotel
vaskuler, fibroblast dermis, keratosit, hepatosit dan sel kanker gaster manusia. IL-8
bersifat kemotaktik terhadap terhadap limfosit T dan basofil serta neutrofil in vitro dan
dapat menginduksi nutrofil untuk melepaskan enzim lisosom. Induksi ekspresi IL-8
dimediasi melalui NF-kB dan proten activator-1 (AP-1). H.pylori secara langsung akan
melakukan up regulasi ekspresi messenger RNA dari IL-8 dan protein IL-8 pada sel
epitel.16,17
Dari hasil penelitian ini didapati bahwa usia rerata ( ± SB ) 49,33 ± 13,38 tahun,
hal ini sesuai dengan Penelitian yang dilakukan oleh Goh kl, et al mengatakan bahwa
mayoritas penderita H.pylori pada usia > 40 tahun dengan jenis kelamin laki-laki dengan
beberapa faktor resiko lainnya seperti
tingkat pendidikan yang rendah. Penelitian
lainnya juga menyatakan bahwa usia rata-rata H.pylori sekitar 30-39 tahun ( 90-82% )
menurut young chun Zho at al, 2014. 18,19
Berdasarkan hasil penelitian ini juga diperoleh mayoritas H. pylori yaitu berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 41 orang ( 51,3% ). Hal ini sesuai dengan penelitian Goh kl et
al yang menyebutkan bahwa mayoritas penderita gastritis H.pylori berjenis kelamin lakilaki, hal ini kontroversi dengan penelitian yang dilakukan oleh young chun zhu, 2014
dimana disebutkan perempuan lebih banyak sebagai penderita H.pylori dibandingkan
laki-laki. 18
Hasil penlitian ini juga menyebutkan bahwa status gizi normowegiht ( 18,5-25 ) dan
overweigiht ( > 25 ) secara statistik tidak berhubungan bermakna dengan gastritis
H.pylori tetapi pada status gizi underweight (