Hubungan IL-8 Dengan Gastritis H.Pylori dan Non H.Pylori

Lampiran 1
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Selamat pagi/siang Bapak/Ibu, pada hari ini, saya Dr. R.Merlinda Veronica
akan melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan IL-8 dengan gastritis
H.pylori dan non H. Pylori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik pasien dengan gastritis H.pylori dan non H.pylori serta untuk
mengetahui hubungan IL-8 dengan gastritis H.pylori dan non H.pylori yang
nantinya jika terdapat hubungan, maka IL-8 dapat dijadikan penanda untuk
pemeriksaan non invasif untuk menilai derajat keparahan gastitritis.
Pada Bapak/Ibu yang bersedia mengikuti penelitian ini nantinya akan
diharuskan mengisi surat persetujuan ikut dalam penelitian, mengikuti
wawancara, mengisi formulir skor dispepsia, Lalu jika nilai skor ≥ 6 dilakukan
endoskopi lambung (gastroskopi) dengan puasa ± 10-12 jam sebelumnya dan jika
ditemukan gambaran kemerahan pada lambung atau perdarahan, maka dilakukan
pengambilan jaringan lambung sebanyak 1 kali. Lalu jaringan tersebut diperiksa
bakteri H.pylori. Kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium berupa
pemeriksaan darah sebanyak 10 cc oleh ahlinya untuk menilai IL-8.
Adapun efek samping dari tindakan endoskopi lambung yaitu berupa rasa
tidak nyaman, luka hingga perdarahan dari mulut sampai lambung. Untuk
mengatasi keadaan tersebut diberikan obat penghilang rasa sakit dan jika terjadi

luka atau perdarahan diberikan obat penghenti perdarahan dan antibiotik bila
terjadi infeksi. Sedangkan pada pengambilan darah, efek samping dapat berupa
lebam hingga infeksi pada tempat pengambilan. Untuk mengatasi hal tersebut
dapat dilakukan dengan kompres hangat dan pemberian antibiotik.
Adapun keuntungan pada pasien dari penelitiaan ini adalah untuk
menegakkan diagnosa penyakit pasien dalam hal ini gastritis oleh karena bakteri
H.pylori ataupun bukan H.pylori dan kadar IL-8 sebagai penanda inflamasi.
Segala biaya pemeriksaan endoskopi lambung dan laboratorium menjadi
tanggung jawab peneliti. Bila masih terdapat pertanyaan, maka Bapak/Ibu dapat
menghubungi saya :
Nama
: Dr. R.Merlinda Veronica
Alamat
: Jl. Sei Belutu No.105 Medan.
Telepon/ HP : 085265972311
Atas perhatian Bapak/Ibu, Saudara/I, kami ucapkan terimakasih

( dr. R.Merlinda
Veronica )


Lampiran 2

SURAT PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONCERN)

Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama

: ………………………………………………………………

Alamat

: ………………………………………………………………

Umur

: …………Tahun

Jenis Kalamin : Laki-laki/Perempuan


Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang kebaikan dan keburukan
prosedur penelitian ini, saya menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian
tentang “ Hubungan IL-8 dengan gastritis H.pylori dan non H.pylori”. Apabila
sewaktu-waktu saya mengundurkan diri dari penelitian ini, kepada saya tidak
dituntut apapun.
Demikian surat persetujuan bersedia ikut dalam penelitian ini saya buat untuk
dapat dipergunakan seperlunya.

Medan,
………………..2014
saksi,
pernyataan,

yang memberi

(...........................................)
(……………………………)

Lampiran 3


Lembar Isian Penelitian
Tanggal pemeriksaan
:
…………………………………………………………….
No M R
:
…………………………………………………………….
I.Data Demografi
Nama
:
…………………………………………………………….
Nama
…………………………………………………………….
Alamat lengkap
:
…………………………………………………………….
Telepon
:
…………………………………………………………….
Jenis kelamin


: laki-laki/Perempuan

Pekerjaan
:
…………………………………………………………….
Umur
:
…………………………………………………………….
Suku
:
…………………………………………………………….
II.Skor PADYQ
III.Pemeriksaan Umum

Suami/Istri/ortu:

Tinggi Badan: ……. Cm. Berat Badan: ……. Kg.
(BMI):...................


Body Mass Indeks

Keadaan Umum:
Kesadaran:

Tekanan darah:

Pernapasan :

x/menit

IV.Pemeriksaan Laboratorium:
Interleukin-8 (IL-8)
V. Pemeriksaan Penunjang:
Gastroskopi

:

CLO


:

VI.Diagnosis:

:

Suhu:

mmHg
0

C

Nadi:

x/menit

Lampiran 4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.


Identitas
Nama
Tempat/Tgl Lahir
Suku/Bangsa
Agama
Alamat

II.

III.

Keluarga
Suami
Anak

: dr. R.Merlinda Veronica
: Pekanbaru/ 27 Oktober 1977
: Melayu/ Indonesia
: Islam

: Jl. Sei Belutu No.105 Medan

: dr. Arwan
: 1. Abdurrahman Azis
2. Abdullah Al Hafiz
3. Aisyah Nazla
4. Abdillah Al Khori
5. Atira Zahra

Pendidikan

1. SD Negeri 006 Pekanbaru (1983-1989) di Pekanbaru – Riau
2. SMPN 4 Pekanbaru(1989-1992) di Pekanbau – Riau
3. SMA Negeri 8 Pekanbaru(1992-1995) di Pekanbaru - Riau
4. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (2002-2009) di
Medan – Sumatera Utara.
5. PPDS Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara (2010 - sekarang) di Medan-Sumatera Utara

IV.


Riwayat Pekerjaan
Dokter IGD RSU Kota Dumai- Riau, 2003-2007.
Dokter RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru – Riau 2007-sekarang.

V.

Perkumpulan Profesi
Anggota IDI Pekanbaru
Journal Reading:
1. Role of cirrhosis risk score for the early predictor .
2. Effect of β blocker in treatment of chronic obstructive pulmonary
disease.
3. Anew risk scheme to predic warfarin associated hemorrhage.
4. Syndrome of isolated FT3 toxicosis. a pilot study.
5. Risk of venus thrombosis in patients with mayor illness result from
the mega study.
6. Fish oil administration in older adults: is the potensial for adves
avent? A systematic review
7. Association of symtoms of depression with progression of CKD.

8. A multifaceted pilot program to promote hand hygiene at surban
fire departemen.

VI.

Karya Ilmiah
1. R.Merlinda Veronica, Alwinsyah Abidin, EN Keliat, Zuhrial Z.
Bronkiektasis. PERPARI. Makasar, Mei 2012
2. R.Merlinda Veronica, Zainal Safri. Reaktivasi Penyakit Jantung
Reumatik di sertai Trombus di Atrium Kiri. PAPDI. Medan,
Desember 2012

VII.

Partisipasi Dalam Kegiatan Ilmiah
1. Peserta The New Direction in The Treatment of Type 2 Diabetes
Militus. Medan, 1 April 2012.
2. Peserta Strengthening Profesionalism in Respiration Towards
Integrated. Makasar, 25-27 Mei 2012.
3. Peserta Free Paper National Congress-XII of Indonesian
Respirology Society. Makasar 25-27 Mei 2012.
4. Peserta Pertemuan Ilmiah Tahunan ( PIT ) Penyakit Dalam XIII &
Infection Update V. Medan 9-10 Juni 2012.
5. Peserta The Role of Fucoidan, New Horizon to Enhance Defensive
Factor in Dyspepsia. Medan 2 Juni 2012.

6. Peserta Diabetic Neuropathy. Medan 08 September 2012.
7. Peserta Workshop USG. Medan 12-14 September 2012.
8. Peserta Kongres Nasional XV Perhimpunan Dokter Spesialis
Penyakit Dalam Indonesia . Medan 12-15 Desember 2012.
9. Peserta Makalah Bebas Oral/Poster pada Kongres Nasional XV
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (
KOPAPDI XV ). Medan 12-15 Desember 2012.
10. Peserta The Endocrine-Metabolic Disease: Present and Future.
Medan 22-23 Februari 2013.
11. Peserta Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Penyakit Dalam XIV &
Gastroentero Hepatologi Update XI. Medan 12-14 September
2013.
12. Peserta Lipid Workshop Dyslipidemia & CV Disease The Deadly
Link. Medan 09 November 2013.
13. Peserta Workshop Pain Management. Medan 20-22 Juni 2014.
14. Peserta Life Extention Strategies for Doctor From Basic Sciences
to Clinical Practice. Medan 20-22 Juni 2014.
15. Peserta Penanganan Terkini Gastro Esofageal Disease ( GERD )
dan Laringo Pharyngeal Reflux ( LPR ). Medan 09 September
2014.

Lampiran 5
OUTPUT ANALISIS

Frequency Table

Jenis.Kelamin
Cumulative
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Percent

Laki

41

51.3

51.3

51.3

Perempuan

39

48.8

48.8

100.0

Total

80

100.0

100.0

Suku
Cumulative
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Percent

Batak

48

60.0

60.0

60.0

Jawa

21

26.3

26.3

86.3

Aceh

7

8.8

8.8

95.0

Melayu

3

3.8

3.8

98.8

Minang

1

1.3

1.3

100.0

80

100.0

100.0

Total

Pekerjaan
Cumulative
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Percent

Wiraswasta

26

32.5

32.5

32.5

IRT

29

36.3

36.3

68.8

Karyawan

12

15.0

15.0

83.8

6

7.5

7.5

91.3

Petani

Lain2

7

8.8

8.8

Total

80

100.0

100.0

100.0

Descriptives
Statistic
Umur

Mean
95% Confidence Interval for
Mean

49.33
Lower Bound

46.35

Upper Bound

52.30

5% Trimmed Mean

49.38

Median

51.00

Variance

1.496

178.982

Std. Deviation

BMI

Std. Error

13.378

Minimum

21

Maximum

81

Range

60

Interquartile Range

18

Skewness

-.130

.269

Kurtosis

-.388

.532

23.5910

.42043

Mean
95% Confidence Interval for

Lower Bound

22.7541

Mean

Upper Bound

24.4279

5% Trimmed Mean

23.5390

Median

23.7000

Variance
Std. Deviation

14.141
3.76048

Minimum

15.82

Maximum

33.59

Range

17.77

Interquartile Range

5.94

Skewness

.179

.269

-.265

.532

Kurtosis

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic

df

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

df

Sig.

Umur

.067

80

.200*

.986

80

.524

BMI

.080

80

.200*

.982

80

.312

a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.

Descriptives
CLO
IL8

Positif

Statistic
Mean
95% Confidence Interval for
Mean

38.958
Lower Bound

29.768

Upper Bound

48.147

5% Trimmed Mean

37.442

Median

25.000

Variance

671.648

Std. Deviation

25.9162

4.5114

Minimum

10.2

Maximum

98.1

Range

87.9

Interquartile Range

42.2

Skewness

.712

.409

-.636

.798

36.011

3.6010

Kurtosis
Negatif

Std. Error

Mean
95% Confidence Interval for
Mean

Lower Bound

28.762

Upper Bound

43.259

5% Trimmed Mean

34.487

Median

30.200

Variance

609.466

Std. Deviation

24.6874

PADYQ

Positif

Minimum

8.4

Maximum

92.5

Range

84.1

Interquartile Range

33.5

Skewness

.934

.347

Kurtosis

-.240

.681

Mean

14.06

.896

95% Confidence Interval for

Lower Bound

12.24

Mean

Upper Bound

15.89

5% Trimmed Mean

13.68

Median

13.00

Variance

26.496

Std. Deviation

5.147

Minimum

8

Maximum

29

Range

21

Interquartile Range

5

Skewness
Kurtosis
Negatif

Mean

1.106

.409

.936

.798

22.57

.794

95% Confidence Interval for

Lower Bound

20.98

Mean

Upper Bound

24.17

5% Trimmed Mean

22.86

Median

24.00

Variance
Std. Deviation

29.598
5.440

Minimum

9

Maximum

31

Range

22

Interquartile Range
Skewness
Kurtosis

6
-.944

.347

.266

.681

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
CLO
IL8

PADYQ

Statistic

df

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

df

Sig.

Positif

.220

33

.000

.888

33

.003

Negatif

.157

47

.005

.877

47

.000

Positif

.171

33

.015

.900

33

.005

Negatif

.181

47

.001

.913

47

.002

a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives
Statistic
IL8

Mean
95% Confidence Interval for
Mean

PADYQ

37.226
Lower Bound

31.645

Upper Bound

42.808

5% Trimmed Mean

35.697

Median

27.750

Variance

629.070

Std. Deviation

25.0813

Std. Error
2.8042

Minimum

8.4

Maximum

98.1

Range

89.7

Interquartile Range

39.2

Skewness

.824

.269

Kurtosis

-.474

.532

Mean

19.06

.756

95% Confidence Interval for

Lower Bound

17.56

Mean

Upper Bound

20.57

5% Trimmed Mean

19.08

Median

20.50

Variance
Std. Deviation

45.756
6.764

Minimum

8

Maximum

31

Range

23

Interquartile Range

13

Skewness
Kurtosis

-.111

.269

-1.338

.532

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic

df

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

df

Sig.

IL8

.183

80

.000

.887

80

.000

PADYQ

.143

80

.000

.933

80

.000

a. Lilliefors Significance Correction

Mann-Whitney Test

Ranks
CLO
IL8

N

Mean Rank

Sum of Ranks

Positif

33

41.97

1385.00

Negatif

47

39.47

1855.00

Total

80

Test Statisticsa
IL8
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

727.000
1855.000
-.474
.635

Test Statisticsa
IL8
Mann-Whitney U

727.000

Wilcoxon W

1855.000

Z

-.474

Asymp. Sig. (2-tailed)

.635

a. Grouping Variable: CLO

Nonparametric Correlations
Correlations
PADYQ
Spearman's rho

PADYQ

Correlation Coefficient

1.000

.016

.

.889

80

80

Correlation Coefficient

.016

1.000

Sig. (2-tailed)

.889

.

80

80

Sig. (2-tailed)
N
IL8

N

Mann-Whitney Test

Ranks
CLO
PADYQ

N

Mean Rank

Sum of Ranks

Positif

33

23.59

778.50

Negatif

47

52.37

2461.50

Total

80

Test Statisticsa
PADYQ
Mann-Whitney U

IL8

217.500

Wilcoxon W

778.500

Z

-5.466

Asymp. Sig. (2-tailed)

.000

a. Grouping Variable: CLO

OUTPUT ANALISIS

Frequency Table

Jenis.Kelamin
Cumulative
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Percent

Laki

41

51.3

51.3

51.3

Perempuan

39

48.8

48.8

100.0

Total

80

100.0

100.0

Suku
Cumulative
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Percent

Batak

48

60.0

60.0

60.0

Jawa

21

26.3

26.3

86.3

Aceh

7

8.8

8.8

95.0

Melayu

3

3.8

3.8

98.8

Minang

1

1.3

1.3

100.0

80

100.0

100.0

Total

Pekerjaan

Cumulative
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Percent

Wiraswasta

26

32.5

32.5

32.5

IRT

29

36.3

36.3

68.8

Karyawan

12

15.0

15.0

83.8

Petani

6

7.5

7.5

91.3

Lain2

7

8.8

8.8

100.0

Total

80

100.0

100.0

Descriptives
Statistic
Umur

Mean
95% Confidence Interval for
Mean

49.33
Lower Bound

46.35

Upper Bound

52.30

5% Trimmed Mean

49.38

Median

51.00

Variance

1.496

178.982

Std. Deviation

BMI

Std. Error

13.378

Minimum

21

Maximum

81

Range

60

Interquartile Range

18

Skewness

-.130

.269

Kurtosis

-.388

.532

23.5910

.42043

Mean
95% Confidence Interval for

Lower Bound

22.7541

Mean

Upper Bound

24.4279

5% Trimmed Mean

23.5390

Median

23.7000

Variance
Std. Deviation

14.141
3.76048

Minimum

15.82

Maximum

33.59

Range

17.77

Interquartile Range

5.94

Skewness

.179

.269

-.265

.532

Kurtosis

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
Umur

df

.067

BMI

.080

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

df

Sig.

80

.200*

.986

80

.524

80

*

.982

80

.312

.200

a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.

Descriptives
CLO
IL8

Positif

Statistic
Mean
95% Confidence Interval for
Mean

38.958
Lower Bound

29.768

Upper Bound

48.147

5% Trimmed Mean

37.442

Median

25.000

Variance

671.648

Std. Deviation

25.9162

Minimum

10.2

Maximum

98.1

Range

87.9

Interquartile Range

42.2

Skewness

.712

Std. Error
4.5114

.409

Kurtosis
Negatif

Mean
95% Confidence Interval for
Mean

PADYQ

Positif

.798

36.011

3.6010

Lower Bound

28.762

Upper Bound

43.259

5% Trimmed Mean

34.487

Median

30.200

Variance

609.466

Std. Deviation

24.6874

Minimum

8.4

Maximum

92.5

Range

84.1

Interquartile Range

33.5

Skewness

.934

.347

Kurtosis

-.240

.681

Mean

14.06

.896

95% Confidence Interval for

Lower Bound

12.24

Mean

Upper Bound

15.89

5% Trimmed Mean

13.68

Median

13.00

Variance

26.496

Std. Deviation

5.147

Minimum

8

Maximum

29

Range

21

Interquartile Range

5

Skewness
Kurtosis
Negatif

-.636

Mean

1.106

.409

.936

.798

22.57

.794

95% Confidence Interval for

Lower Bound

20.98

Mean

Upper Bound

24.17

5% Trimmed Mean

22.86

Median

24.00

Variance

29.598

Std. Deviation

5.440

Minimum

9

Maximum

31

Range

22

Interquartile Range

6

Skewness
Kurtosis

-.944

.347

.266

.681

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
CLO
IL8

PADYQ

Statistic

df

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

df

Sig.

Positif

.220

33

.000

.888

33

.003

Negatif

.157

47

.005

.877

47

.000

Positif

.171

33

.015

.900

33

.005

Negatif

.181

47

.001

.913

47

.002

a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives
Statistic
IL8

Mean
95% Confidence Interval for
Mean

37.226
Lower Bound

31.645

Upper Bound

42.808

5% Trimmed Mean

35.697

Median

27.750

Variance

629.070

Std. Deviation

25.0813

Minimum

8.4

Maximum

98.1

Range

89.7

Interquartile Range

39.2

Std. Error
2.8042

Skewness

PADYQ

.824

.269

Kurtosis

-.474

.532

Mean

19.06

.756

95% Confidence Interval for

Lower Bound

17.56

Mean

Upper Bound

20.57

5% Trimmed Mean

19.08

Median

20.50

Variance

45.756

Std. Deviation

6.764

Minimum

8

Maximum

31

Range

23

Interquartile Range

13

Skewness
Kurtosis

-.111

.269

-1.338

.532

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic

df

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

df

Sig.

IL8

.183

80

.000

.887

80

.000

PADYQ

.143

80

.000

.933

80

.000

a. Lilliefors Significance Correction

Mann-Whitney Test

Ranks
CLO
IL8

N

Mean Rank

Sum of Ranks

Positif

33

41.97

1385.00

Negatif

47

39.47

1855.00

Total

80

Test Statisticsa
IL8
Mann-Whitney U

727.000

Wilcoxon W

1855.000

Z

-.474

Asymp. Sig. (2-tailed)

.635

a. Grouping Variable: CLO

Nonparametric Correlations
Correlations
PADYQ
Spearman's rho

PADYQ

Correlation Coefficient

1.000

.016

.

.889

80

80

Correlation Coefficient

.016

1.000

Sig. (2-tailed)

.889

.

80

80

Sig. (2-tailed)
N
IL8

N

Mann-Whitney Test

Ranks
CLO
PADYQ

N

Mean Rank

Sum of Ranks

Positif

33

23.59

778.50

Negatif

47

52.37

2461.50

Total

80

Test Statisticsa

IL8

PADYQ
Mann-Whitney U

217.500

Wilcoxon W

778.500

Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Grouping Variable: CLO

-5.466
.000

HUBUNGAN IL-8 DENGAN GASTRITIS H.PYLORI DAN NON H.PYLORI

R.Merlinda Veronica, Leonardo Basa Dairi, Gontar Alamsyah Siregar
Divisi Gastroentero dan Hepatologi
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran-Universitas Sumatera Utara
RSUP H. Adam Malik Medan

Abstrak

Latar belakang: H.pylori memegang peranan penting terjadinya gastritis dan ulcus
peptikum,sebesar 70%-90% terjadi dinegara berkembang. Pada gastritis terjadi respon
inflamasi akut maupun kronik dan terjadi aktivasi sitokin-sitokin yang menyebabkan
terjadinya inflamasi mukosa dimana kadar IL-8 mukosa meningkat pada pasien dispepsia
yang terinfeksi H.pylori .

Tujuan Penelitian: Mengetahui karakteristik pasien yang terkena gastritis H.pylori dan
non H.pylori, kadar IL-8 pada pasien gastritis H.pylori dan non H.pylori serta hubungan
IL-8 pada gastritis H,pylori dan non H.pylori.

Metode: Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional terhadap 80 pasien
dyspepsia, dilakukan pemeriksaan endoskopi di RSU Adam Malik dan RS jejaring FK USU
dan dilakukan deteksi H.pylori dengan menggunakan CLO serta dilakukan pemeriksaan
serum IL-8 dengan metoda ellisa.

Hasil: Dari 80 subyek, 41 orang ( 51,3% ) pria, rerata umur 49,33 tahun, mayoritas
bersuku batak 48 orang( 60% ),penderita gastritis H.pylori ( 41,25% ) . Tidak ditemukan
hubungan yang signifikan antara IL-8 serum dan H.pylori( p =0.635 ), rerata kadar IL-8
serum lebih tinggi ( 38,96 ) pada gastritis H.pylori dibandingkan non H.pylori (36,01),
tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara kadar IL-8 dan skor PADIQ ( p=0,889 ).

Kesimpulan: Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara IL-8 serum pada gastritis
H.pylori dibandingkan non H.pylori.

Kata kunci: gastritis, H.Pylori, non H.Pylori, IL-8

Abstract
RELATION OF IL-8 IN GASTRITIS H.PYLORI AND NON H.PYLORI
R.Merlinda Veronica, Leonardo Basa Dairi, Gontar Alamsyah Siregar
Division of Gastroenterohepatology
Department of Internal Medicine
Medical Faculty, University of Sumatera Utara
Background: H.pylori plays an important role to gastritis and paptic ulcer, 70%-90%
occur in developing countries. Acute gastritis chronic gastritis inflammatory response
occurs activating and cytokines that cause inflammation of the mucosa where mucosal
levels of IL-8 incresed in H.pylori- infected patiens with dyspepsia.
Aim: To identify the characteristic of patients gastritis H.pylori and non H.pylori gastritis,
the levels of IL-8 in patients with H.pylori gastritis and non H.pylori and the relation of IL8 in gastritis H.pylori.

Methods: The study was conducted with a cross-sectional design of the 80 patiens with
dyspepsia, underwent endoscopy at Adam Malik Hospital and Medical Faculty Hospital
USU network and detection of H.pylori is done by using the CLO and examination of
serum IL-8 by methods ellisa.
Results: Of the 80 subjects, 41 (51,3%) male, mean age 49.33% years, the majority of the
ethnic Batak 48 people (60%), and 41,24% gastritis H.pylori. There is no significant
correlation between serum IL-8 and H.pylori (p = 0,635), the mean serum levels of IL-8
was higher (38.96 pq/dl) in H.pylori gastritis compared to non H.pylori ( 36.01 pg/dl ) in
H.pylori gastritis compered to non H.pylori (36.01 pq/dl), there is no significant
correlation between IL-8 with gastritis H.pylori dan non H.pylori.
Conclusion: There was no significant correlation between IL-8 and gastritis H.pylori.
Key Words: Gastritis, H.pylori, non H.pylori, IL-8

PENDAHULUAN

Gastritis merupakan masalah kesehatan yang paling sering ditemui pada praktek
klinis. Berbeda dengan dispepsia, yang bukan merupakan suatu diagnosis melainkan
suatu sindroma. Sementara gastritis adalah diagnosis yang bisa ditegakkan secara
histologis, bukan diagnosis klinis. Gastritis merupakan proses inflamasi pada mukosa dan
submukosa lambung sebagai respon terhadap jejas (injury) yang dapat bersifat akut
maupun kronik. Infeksi dengan kuman Helicobacter pylori (H.pylori) merupakan
penyebab tersering gastritis kronik aktif di seluruh dunia yaitu sekitar 80% disamping
penyebab lain berupa penyakit autoimun, obat-obatan, idiopatik dan lain-lain.1,2
H. pylori memegang peranan penting oleh karena merupakan faktor patogen
dalam menyebabkan gastritis kronik aktif, ulkus gaster dan ulkus peptikum. Infeksi H.
pylori diperkirakan terjadi pada 50% populasi di dunia di mana sebagian besar infeksi
tersebut terjadi di negara-negara berkembang yaitu sebesar 70-90% dan hanya 40-50%
di negara-negara industri.3,4,5
Invasi H.Pylori berada pada epitel gaster dan lamina propria. Infeksi oleh H.Pylori
ini biasanya akan mengaktifkan infiltrasi Polymorfonuclear (PMN) dan mononuclear
(MN) serta peningkatan sitokin proinflamasi. Sitokin proinflamasi tersebut diantaranya :
Interleukin–8 (IL-8) suatu faktor kemotaktik neutropil, Interferon – γ (IFN-γ), sel T. Kadar
IL-6 dan IL-8 mukosa dilaporkan meningkat pada pasien dispepsia yang terinfeksi
H.pylori. Marker inflamasi seperti Interleukin dan TNF-α terkait dalam proses inflamasi di
mukosa gaster. Sitokin berperan dalam respons imun dan dilaporkan terjadi peningkatan
sekresi sitokin proinflamasi seperti IL-6, IL-8, dan TNF-α pada infeksi H.pylori. Lundin et
al (2007) dan Goll et al (2007) melaporkan adanya kadar IL-8 yang tinggi pada mukosa
gaster pasien H.pylori. Sementara untuk gastritis non H.pylori juga terjadi peningkatan
sitokin-sitokin inflamasi, namun kebanyakan penelitian tersebut masih terbatas pada
binatang .3,8,9,10,11,12,13,14

Berdasarkan informasi di atas disusunlah penelitian ini untuk mengetahui
hubungan kadar IL-8 serum sebagai sebagai sitokin anti inflamasi pada pasien
gastritis H.pylori dan non H.pylori.

METODE

Penelitian analitik dengan desain cross sectional dengan variabel independen
adalah gastritis H.pylori dan non H.pylori dan variabel dependen adalah kadar IL-8.
Penelitian ini dilakukan terhadap subyek yang telah menandatangani informed consent.
Penelitian ini dilakukan di Unit Endoskopi RSU Adam Malik Medan dan RS
jejaring FK USU setelah mendapat persetujuan Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan
dan instansi terkait. Penelitan dimulai dengan penelusuran kepustakaan, konsultasi
judul, penyusunan

proposal, seminar proposal, penelitian dan analisis data serta

penyusunan laporan yang membutuhkan waktu mulai bulan Desember 2014 sampai
dengan Januari 2015.
Subyek penelitian yaitu Pria dan wanita yang sedang tidak hamil usia 18-70
tahun, pasien dengan keluhan dispepsia, menerima pemberian informasi dan
persetujuan partisipasi bersifat sukarela dan tertulis untuk menjalani pemeriksaan fisik,
laboratorium, radiologi yang diketahui serta disetujui oleh Komite Etik Penelitian Bidang
Kesehatan, sedangkan subyek akan dieksklusikan jika pasien yang pernah mendapat
terapi eradikasi H.pylori dalam 6 bulan terakhir atau sedang dalam terapi antibiotika
yang lazim dipakai dalam terapi eradikasi, konsumsi Proton Pump Inhibitor, H2 receptor
antagonist, NSAID, steroid, alkohol selama 48 jam terakhir, penderita penyakit sistemik.

Dilakukan pemeriksaan skoring dispepsia dengan PADYQ, pemeriksaan
endoskopi dengan berpuasa 10-12 jam dan dilakukan pengambilan biopsi pada 2
tempat kurvatura mayor dan minor antrum distal (A1/A2). Pemeriksaan serologi
berupa Campylobacter Like Organism (CLO). Pengambilan sampel darah
kemudian pemeriksaan IL-8 dengan metode PCR.

HASIL
Penelitian ini dilakukan dengan cara potong lintang di RS Haji Adam Malik dan
RS jejaring FK USU selama Desember 2014 sampai dengan Januari 2015. Data penelitian
yang diperoleh meliputi : jenis kelamin, umur, suku, pekerjaan, Body Mass Index (BMI),
skor PADYQ, CLO, nilai IL-8 serum. Selama periode penelitian diperoleh 80 subjek
penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi. Sebanyak 41 orang pasien (51,3%)
adalah laki-laki dengan rerata umur 49,33 tahun dan 39 orang pasien (48,7%) adalah
perempuan. Umur rerata (±SB) 49,33 ±13,38 tahun.

Mayoritas responden bersuku Batak yaitu sebanyak 48 orang (60%), Jawa
sebanyak 21 orang (26,3%), Aceh sebanyak 7 orang (8%), Melayu sebanyak 3 orang
(3%), Minang sebanyak 1 orang (1,3%). Berdasarkan pekerjaan, mayoritas pasien yang
menjadi responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga sebanyak 29 orang
(36,3%), diikuti dengan wiraswasta sebanyak 26 orang (32,5%), karyawan sebanyak 12
orang (15%), petani sebanyak 6 orang (7%). Rerata BMI responden adalah 23,59 kg/m2,
dimana mayoritas pasien dengan status BMI normoweight

sebanyak 42 orang,

overweight sebanyak 31 orang dan underweight 7 orang. Nilai rerata PADYQ 19,6
dengan nilai minimum 8 dan nilai maksimum 31. Nilai rerata IL-8 pada serum yaitu
37,22 pq/dl dengan nilai minimum 8,4 pq/dl dan nilai maksimum 98,1 pq/dl ( Tabel 4.1 ).
Tabel 4.1.

Karakteristik Responden Penelitian

Karakteristik
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Umur, rerata
tahun
Suku

n = 80

(SB),

41 (51,3)
39 (48,7)
49,33 (13,38)

Batak
Jawa
Aceh
Melayu
Minang
Pekerjaan, n (%)

48 (60)
21 (26,3)
7 (8,8)
3 (3,8)
1 (1,3)

Wiraswasta
IRT
Karyawan
Petani
Lain2
BMI, rerata (SB), kg/m2
< 18,5
18,5-24,9
≥ 25
PADYQ skor rerata
Minimum
Maksimum
CLO
Negatif

26 (32,5)
29 (36,3)
12 (15)
6 (7,5)
7 (8,8)
23,59 (3,76)
7
42
31
19,6
8
31
47

33

Positif
IL-8 rerata ( pq/dl )
Minimum
Maksimum

37,22
8,4
98,1

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok H.pylori dan non H.pylori
Dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, dijumpai data umur, BMI, skor
PADYQ berdistribusi normal oleh karena nilai P (>0,05) Sedangkan suku, pekerjaan, jenis
kelamin, dan nilai IL-8 serum tidak berdistribusi normal oleh karena nilai P (0,05 (P=0,063). Pada usia, analisa statistik antara usia dengan
H.Pylori dan non H.Pylori diperoleh tidak terdapat hubungan diantara keduanya dengan
nilai P>0,05 (P=0,923). Hubungan antara suku dengan H.Pylori dan non H.Pylori secara
statistik tidak terdapat hubungan dengan nilai P>0,05 (P=0,809).
Hubungan antara Body Mass Index (BMI) dengan H.Pylori dan non H.Pylori
secara statistik diperoleeh hubungan yang bermakna pada BMI 0,05 (P= 0,635). Sedangkan hubungan
skor PADYQ dengan H.Pylori dan non H.Pylori secara statistik diperoleh hubungan yang
bermakna dengan nilai P 25

17 (54,8)

14 (45,2)

IL 8, rerata (SB)

38,96 (25,92)

36,01 (24,69)

0,635c

PADYQ skor, rerata (SB)

14,06 (5,15)

22,57 (5,44)

0,0001c

Jenis Kelamin

Umur, rerata (SB), tahun

0,063a

Suku

BMI, n (%)
< 18,5

a

0,032a

Chi square, b T independent, cmann whitney

4.1.3 Hubungan antara IL-8 dengan H.pylori
Untuk mengetahui hubungan IL-8 dengan H.pylori digunakan uji menn whitney.
tabel 4.3 menunjukkan hubungan yang tidak signifikan antara IL-8 dan H. pylori
(p=0,635). Rerata kadar IL-8 lebih tinggi (38,96) pada pasien dengan H. pylori (+)
dibandingkan pasien yang tidak ditemukan H. pylori (36,01) ( Tabel 4.3 ).

Tabel 4.3.

Hubungan IL- 8 dan H. pylori
H. pylori (+)

IL- 8, rerata
(SB)

38,96
(25,92)

Non H.
pylori
36,01
(24,69)

p
0,635

39
38.5

Rerata IL 8

38
37.5
37
36.5
36
35.5
35
34.5
H. pylori (+)

Gambar 4.1.

H. pylori (-)

Perbedaan Rerata IL-8 antara Kelompok pasien dengan H. pylori dan
non H.Pylori

4.1.4 Hubungan antara Skor PADYG dengan IL-8
Tabel 4.4.

Hubungan Skor PADYQ dengan IL- 8

Skor PADYQ

p
0,889

r (IL-8)
0,016

Gambar 4.2.

Hubungan IL- 8 dan Skor PADYQ

Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji korelasi Spearman tidak ditemukan
hubungan yang signifikan antara kadar IL-8 dan skor PADYQ (p=0,889) ( Tabel 4.4 ).

Pembahasan
Gastritis merupakan proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung
sebagai respon terhadap jejas ( injury ) yang dapat bersifat akut maupun kronik. Terjadi
aktivasi sitokin-sitokin yang menyebabkan terjadinya inflamasi mukos. Helicobacter
pylori memegang peranan penting terjadinya gastritis dan ulkus peptikum.1,7
H.pylori merupakan suatu faktor pathogen yang berperan pada gastritis kronik
aktif. Invasi H.pylori ini didukung oleh organisme pada sel epitel dan lamina propria,
infeksi H.pylori akan menyebabkan terjadinya infiltrasi sel polimorfonuklear ( PMN ) dan
sel mononuclear ( MN ) serta akan meningkatkan sitokin proinflamasi pada mukosa
gaster diantaranya IL-8, neutrofil kemotaktik faktor jika dibandingkan pada gastritis non
H.pylori. 15
IL-8 adalah kemokin yang diproduksi olh monosit, limfosit, neutrofil, sel endotel
vaskuler, fibroblast dermis, keratosit, hepatosit dan sel kanker gaster manusia. IL-8
bersifat kemotaktik terhadap terhadap limfosit T dan basofil serta neutrofil in vitro dan

dapat menginduksi nutrofil untuk melepaskan enzim lisosom. Induksi ekspresi IL-8
dimediasi melalui NF-kB dan proten activator-1 (AP-1). H.pylori secara langsung akan
melakukan up regulasi ekspresi messenger RNA dari IL-8 dan protein IL-8 pada sel
epitel.16,17
Dari hasil penelitian ini didapati bahwa usia rerata ( ± SB ) 49,33 ± 13,38 tahun,
hal ini sesuai dengan Penelitian yang dilakukan oleh Goh kl, et al mengatakan bahwa
mayoritas penderita H.pylori pada usia > 40 tahun dengan jenis kelamin laki-laki dengan
beberapa faktor resiko lainnya seperti

tingkat pendidikan yang rendah. Penelitian

lainnya juga menyatakan bahwa usia rata-rata H.pylori sekitar 30-39 tahun ( 90-82% )
menurut young chun Zho at al, 2014. 18,19
Berdasarkan hasil penelitian ini juga diperoleh mayoritas H. pylori yaitu berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 41 orang ( 51,3% ). Hal ini sesuai dengan penelitian Goh kl et
al yang menyebutkan bahwa mayoritas penderita gastritis H.pylori berjenis kelamin lakilaki, hal ini kontroversi dengan penelitian yang dilakukan oleh young chun zhu, 2014
dimana disebutkan perempuan lebih banyak sebagai penderita H.pylori dibandingkan
laki-laki. 18
Hasil penlitian ini juga menyebutkan bahwa status gizi normowegiht ( 18,5-25 ) dan
overweigiht ( > 25 ) secara statistik tidak berhubungan bermakna dengan gastritis
H.pylori tetapi pada status gizi underweight (