Eksplorasi Potensi Tumbuhan Beracun Sebagai Bahan Biopestisida di Cagar Alam Dolok Saut

ABSTRAK
FRANSISCUS SIHOMBING. 111201151. Eksplorasi Potensi Tumbuhan Beracun
Sebagai Bahan Biopestisida Di Hutan Cagar Alam Dolok Saut. Dibimbing oleh
YUNUS AFIFUDDIN dan IRAWATI AZHAR.
Kebutuhan terhadap pestisida kimia sangat tinggi pada sektor pertanian
Indonesia, dampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan menjadi
pertimbangan yang sangat penting diperhatikan sehingga dengan memanfaatkan
tumbuhan beracun sebagai biopestisida akan menjadi solusi satu-satunya. Untuk
itu, suatu penelitian telah dilakukan di Cagar Alam Dolok Saut, Desa Pansur
Natolu, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara dengan metode
purpossive sampling dan petak ukur berbentuk transek dengan jumlah plot
sebanyak 98 plot. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi
tumbuhan beracun sebagai bahan biopestisida di kawasan Cagar Alam Dolok
Saut. Parameter yang dilakukan memiliki 3 tahap yaitu Aspek pengetahuan lokal,
Aspek keanekaragaman dan Aspek fitokimia.
Hasil penelitian menunjukan terdapat 9 jenis tumbuhan beracun yang di temukan
yaitu Apus Tutung (Clidemia hirta), Modang lalisiak (Ficus sinuata Thunb),
Sitanggis (Belamcanda sp) Dongdong (Laportea stimulans Gaud) Antaladan
(Xanthosoma sp) Birah (Alocasia arifolia), Tahul-tahul (Nephentes renwartiana),
Bedi-bedi (Callicarpa dichotoma) dan Langge (Homalonema javanica.). Semua
sampel yang diidentifikasi berpotensi dapat dijadikan sebagai bahan biopestisida

karna mengandung senyawa metabolit sekunder yakni alkoloid, saponin, tanin
terpen dan flavonoid.
Kata kunci : Eksplorasi, Tumbuhan Beracun, Fitokimia Dan Biopestisida

4
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Franciscus Sihombing. 111201151. Exploration Potential Toxic Plants For
Material Biopestisida In the Hutan Cagar Alam Dolok Saut. Supervised by
YUNUS AFIFUDDIN and IRAWATI AZHAR.
The need for chemical pesticides was very high in Indonesian agriculture
sector, adverse impacts on the environment and health was a very important
consideration in the notice so by utilizing as a biopesticide poisonous plants
would be the only solution. For that, a study has been conducted in the Cagar
Alam Dolok Saut, Desa Pansur Natolu, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten
Tapanuli Utara by using purposive sampling method and sample plots shaped
transect plot number as many as 98 plots. This study aims to identify potential
poisonous plants as a biopesticide in the nature reserve area Dolok Saut.
Parameters that do have three stages: local knowledge aspect, diversity aspect

and phytochemical aspect. The results showed that there are 9 types of poisonous
plants that were found are Apus Tutung (Clidemia hirta), Modang lalisiak (Ficus
sinuata Thunb), Sitanggis (Belamcanda sp) Dong-dong (Laportea stimulant
Gaud) Antaladan (Xanthosoma sp) Birah (Alocasia arifolia), Tahul -tahul
(Nephentes renwartiana), Bedi-bedi (Callicarpa dichotoma) and Langge
(Homalonema javanica). All samples are identified potentially can be used as a
biopesticide material because it contains secondary metabolites alkoloid,
saponins, tannins terpenes and flavonoids.
Keywords: Exploration, Poisonous Plants, Phytochemicals and Biopesticides.

5
Universitas Sumatera Utara