Faktor Eksternal dan Faktor Internal yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Lima Bank Umum Terbesar di Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Peranan sektor perbankan sangat dibutuhkan dalam perekonomian maupun

lingkungan masyarakat. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998
tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,Bank merupakan badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa bank memiliki tiga kegiatan utama, yaitu menghimpun dana,
menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.
Salah satu kegiatan utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat,
yaitu dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabungan, dan simpanan deposito.
Dalam kegiatan menghimpun dana salah satunya dilakukan kegiatan simpanan
deposito. Simpanan deposito merupakan simpanan pada bank yang penarikannya
sesuai jangka waktu (jatuh tempo) dan dapat ditarik dengan bilyet deposito atau
sertifikat deposito (kasmir, 2014:69).
Sama seperti simpanan giro dan simpanan tabungan, simpanan deposito

juga memiliki bunga simpanan yaitu bunga yang diberikan sebagai rangsangan
atau balas jasa bagi nasabah agar tertarik untuk menyimpan uangnya di bank.
Dalam simpanan deposito, tingkat bunga yang ditetapkan berbeda setiap jangka
waktu jatuh tempo penarikan deposito. Jangka waktu penarikan deposito
berjangka bervariasi mulai dari 1, 3, 6, 12, 18, sampai dengan 24 bulan.
1

Universitas Sumatera Utara

Dalam penelitian ini, tingkat suku bunga yang digunakan adalah tingkat
suku bunga deposito berjangka 3 bulan. Karena merujuk pada penelitian terdahulu
yaitu penelitian Almalia dan Utomo (2006) dengan judul faktor-faktor yang
memengaruhi tingkat suku bunga deposito berjangka pada bank umum di
Indonesia, menunjukkan hasil dimana variabel-variabel bebas lebih banyak
mempengaruhi tingkat suku bunga deposito 3 bulan dibanding tingkat suku bunga
deposito 6 dan 12 bulan. Oleh sebab itu peneliti lebih tertarik untuk meneliti
tingkat suku bunga deposito 3 bulan.
Tingkat suku bunga deposito tidak selalu tetap atau dengan kata lain selalu
mengalami fluktuasi, banyak faktor yang dapat memengaruhi pergerakan tingkat
suku bunga deposito baik itu faktor eksternal maupun faktor internal, salah

satunya adalah inflasi. Inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan
harga-harga secara tajam (absolute) yang berlangsung secara terus-menerus dalam
jangka waktu yang cukup lama yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil
(intrinsik) mata uang suatu negara (Tajul, 2005 : 5).
Permasalahan inflasi yang terjadi pada tahun 1998 menunjukkan sejarah
perekonomian Indonesia yang buruk. Permasalahan inflasi ini terjadi karena
melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar yang mengakibatkan harga-harga
naik secara drastis dan mengakibatkan meningkatnya inflasi.

2

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.1
Rata-Rata Inflasi, BI-rate, Pertumbuhan Ekonomi, LIBOR danTingkat Suku
Bunga Deposito 3 Bulan pada Bank Umum di Indonesia
Periode
2005
2006


2007

2008

2009

Tw 3
Tw 4
Tw 1
Tw 2
Tw 3
Tw 4
Tw 1
Tw 2
Tw 3
Tw 4
Tw 1
Tw 2
Tw 3
Tw 4

Tw 1
Tw 2
Tw 3
Tw 4

Inflasi
(%)
8,41
17,79
16,90
15,51
14,87
6,05
6,36
6,02
6,51
6,73
7,64
10,12
11,96

11,50
8,56
5,67
2,76
2,59

BIrate(%)
9,08
12,00
12,75
12,58
11,75
10,25
9,25
8,75
8,25
8,17
8,00
8,25
9,00

9,42
8,25
7,25
6,58
6,50

Pertumbuhan
ekonomi (%)
5,84
5,11
5,13
4,93
5,86
6,06
6,06
6,73
6,74
5,84
6,22
6,30

6,25
5,28
4,52
4,14
4,27
5,60

LIBOR
(%)
3,78
4,33
4,77
5,22
5,43
5,37
5,36
5,36
5,44
5,03
3,29

2,75
2,91
2,77
1,24
0,84
0,41
0,27

Suku bunga deposito
3 bulan (%)
7,88
10,62
12,25
11,85
11,32
10,23
8,87
8,08
7,55
7,41

7,34
7,35
8,56
10,72
11,04
9,67
8,69
7,71

Sumber: Bank Indonesia, ICE Benchmark Administration (IBA) LIBOR (2016)
Pada tahun 2005tingkat inflasi pada triwulan 4 mencapai 17,79 % dan
terus pada tingkat tertinggi sampai tahun 2006,ini adalah tingkat inflasi paling
tinggi yang pernah terjadi di perekonomian indonesia. Hal ini disebabkan oleh
harga komoditas minyak dan non-minyak dunia yang mengalami kenaikan
sehingga menyebabkan inflasi meningkat. Tetapi pada akhir tahun 2005 tercatat
tingkat inflasimengalami penurunan sampai pada tahun 2006 triwulan 1 yaitu dari
17,79% menjadi 16,90% dan jika dilihat pada data tingkat suku bunga deposito
pada tahun yang sama mengalami peningkat dari 10,62% menjadi 12,25%.
Kemudian pada tahun 2008 triwulan 1 mengalami kenaikan dari 7,64% menjadi
10,12% dimana terdapat selisih 2,48% sedangkat tingkat suku bunga deposito

hanya naik 0,01% dari 7,34% menjadi 7,35%.
3

Universitas Sumatera Utara

Dalam rangka mencapai sasaran akhir kebijakan moneter, Bank Indonesia
menerapkan kerangka kebijakan moneter melalui pengendalian suku bunga (target
suku bunga). Stance kebijakan moneter dicerminkan oleh penetapan suku bunga
kebijakan (BI-Rate). Dalam tataran operasional, BI-Rate tercermin dari suku
bunga pasar uang jangka pendek yang merupakan sasaran operasional kebijakan
moneter. Sejak 9 Juni 2008, BI menggunakan suku bunga Pasar Uang Antara
Bank (PUAB)1 overnight (o/n) sebagai sasaran operasional kebijakan moneter.
Agar pergerakan suku bunga PUAB o/n tidak terlalu melebar dari anchornya (BI Rate), Bank Indonesia selalu berusaha untuk menjaga dan memenuhi
kebutuhan likuiditas perbankan secara seimbang sehingga terbentuk suku bunga
yang wajar dan stabil melalui pelaksanaan operasi moneter.Pergerakan di suku
bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga
deposito dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan.Bank Indonesia pada
umumnya akan menaikkan BI-Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan
melampaui sasaran yang telah ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan
menurunkan BI-Rateapabila inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah

sasaran yang telah ditetapkan.Dengan adanya BI-Ratemaka diharapkan inflasi
dapat dikendalikan sehingga jumlah uang beredar juga dapat terkendali, dimana
apabila pemerintah menaikkan suku bunga BI-Rate maka bank-bank umum akan
menaikkan tingkat suku bunganya agar masyarakat menyimpan uangnya dalam
bentuk deposito sehingga dengan demikian tingkat jumlah uang beredar
dimasyarakat akan berkurang dan inflasi dapat ditekan.

4

Universitas Sumatera Utara

Menurut penjelasan diatas, dikatakan bahwa perubahan pada perkiraan
inflasi akan mempengaruhi suku bunga BI-rate pada akhirnya akan diikuti oleh
suku bunga deposito. Dari data yang diperoleh dari Bank Indonesia, terlihat pada
triwulan 1 tahun 2006, BI-rate mengalami kenaikan mencapai 12,75%

dan

apabila dilihat pada data tingkat suku bunga deposito 3 bulan juga mengalami
kenaikan pada waktu yang sama yaitu sebesar 12,25%. Dan begitu seterusnya
fluktuasi BI-Rate akan diikuti oleh tingkat suku bunga deposito 3 bulan.
Pertumbuhan

ekonomi

adalah

terjadinya

pertambahan/perubahan

pendapatan nasional baik itu dilihat dari sisi produksi nasional, GDP, atau GNP.
Menurut pandangan Adam Smith, dalam buku ekonomi pembangunan: proses,
masalah dan dasar kebijakan (Sukirno, 2007:245) mengatakan bahwa apabila
pendapatan nasional meningkat maka akan memperluas pasar dan menciptakan
tabungan yang lebih banyak. Dimana pertumbuhan ekonomi diukur oleh laju
pendapatan nasional, maka dengan mengacu pada pandangan dari Adam Smith,
ketika pendapatan nasional meningkat maka akan memperluas pasar dan
menciptakan tabungan yang lebih banyak. Dalam hal ini, ketika masyarakat yang
menabung uangnya di bank khususnya dalam bentuk deposito mengalami
peningkatan, maka bank akan menurunkan tingkat suku bunga depositonya
dimana tingkat suku bunga deposito itu sendiri adalah sebagai rangsangan bagi
nasabah untuk menanamkan dananya di bank. Jadi dapat diambil kesimpulan
bahwa pertumbuhan ekonomi akan memengaruhitingkat suku bunga deposito
secara negatif.

5

Universitas Sumatera Utara

Bila sekilas dilihat dari data pada tabel 1.1, pada tahun 2005 pertumbuhan
ekonomi mulai dari triwulan 1 yaitu sebesar 5,94 % mengalami penurunan sampai
triwulan 4

sebesar 5,11%, sedangkan pada tingkat suku bunga deposito

mengalami kenaikan pada tahun yang sama dari triwulan 1 sebesar 6,79 sampai
pada triwulan ke 4 sebesar 10,62 %.
Di Indonesia perkembangan suku bunga dalam negeri juga dipengaruhi
oleh suku bunga internasional. Penurunan dan peningkatan suku bunga dalam
negeri sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia untuk mengupayakan perbedaan
selisih antara suku bunga dalam negeri dan suku bunga internasional. Suku bunga
LIBOR akan mempengaruhi penetapan suku bunga di dunia, LIBOR digunakan
sebagai referensi (benchmark) untuk suku bunga jangka pendek praktis di seluruh
dunia. Kebanyakan produk-produk finansial seperti deposito menggunakan
LIBOR sebagai acuan. Seperti yang dapat dilihat pada data suku bunga LIBOR
dan suku bunga deposito pada tabel 1.1, perkembangan keduanya mengalami
fluktuasi yaitu adanya peningkatan dan penurunan. Seperti pada tahun 2005,
LIBOR mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2006 yaitu dari 2,84%
sampai dengan 5,43% dan kembali mengalami penurunan, begitu juga dengan
perkembangan suku bunga deposito, pada tahun 2005 sampai dengan 2006
mengalami kenaikan yaitu sebesar 6,79% sampai dengan 12,25% dan kemudian
selanjutnya mengalami penurunan.
Kinerja keuangan bank dapat diukur dengan 3 rasio, yaitu rasio likuiditas,
solvabilitas, dan rentabilitas. Dimana dari rasio likuiditas digunakan LDR (loan to
deposit ratio), dari rasio solvabilitas digunakan CAR (capital adequacy ratio) dan
6

Universitas Sumatera Utara

dari rentabilitas digunakan ROA (return on asset). Ketiga rasio tersebut
merupakan faktor internal yang dapat mempengaruhi tingkat suku bunga deposito,
dimana faktor internal yang dimaksud adalah faktor yang berasal dari dalam bank
yaitu kinerja keuangan bank. Dalam penelitian ini digunakan rasio kinerja
keuangan dari lima bank umum terbesar di Indonesia, dimana lima bank terbesar
tersebut diukur dari segi asetnya (dapat dilihat pada lampiran 1). Alasan peneliti
memilih lima bank terbesar di Indonesia adalah dari segi persaingan, dimana
bank-bank terbesar ini memiliki jumlah aset dan jumlah nasabah paling banyak
sehingga ketika bank-bank ini mengubah suku bunganya, maka hal tersebut akan
mempengaruhi pasar dan bank-bank lain akan merasa tersaingi sehingga pada
akhirnya akan mengikuti perubahan tingkat suku bunga tersebut. Dengan alasan
tersebut maka peneliti merasa kelima bank terbesar ini sudah cukup mewakili
untuk menjelaskan perubahan tingkat suku bunga bank umum di Indonesia.
Tingginya ROA suatu bank menunjukkan tingginya profitabilitas bank,
sehingga banyak nasabah yang merasa aman menyimpan dananya dalam bentuk
deposito. Tetapi dalam kondisi seperti ini, ketika profitabilitas sudah tinggi bank
tidak memerlukan dana dari masyarakat dan untuk mengatasi keinginan nasabah
untuk menyimpan dananya maka diturunkanlah tingkat suku bunga deposito agar
mengurangi jumlah nasabah yang ingin menyimpan dananya dalam bentuk
deposito.

7

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.2
Rata-Rata ROA, LDR, CAR dan Tingkat Suku Bunga Deposito 3 Bulan
pada Bank Umum Di Indonesia
Periode

ROA(Return
On Asset)
(%)

LDR
CAR
Tingkat suku bunga
(Loan to
(Capital
deposito 3 bulan (%)
Deposit
Adequacy
Ratio)
Ratio)
(%)
(%)
2005 Tw 3
2,20
64,00
18,80
7,88
Tw 4
2,20
61,20
18,60
10,62
2006 Tw 1
2,20
61,00
22,20
12,25
Tw 2
2,00
61,60
21,20
11,85
Tw 3
2,00
60,80
20,20
11,32
Tw 4
2,20
59,80
19,60
10,23
2007 Tw 1
2,40
60,20
21,80
8,87
Tw 2
2,40
63,00
19,80
8,08
Tw 3
2,40
64,40
19,20
7,55
Tw 4
2,20
60,40
18,00
7,41
2008 Tw 1
2,20
67,40
18,40
7,34
Tw 2
2,20
69,60
15,60
7,35
Tw 3
2,00
73,60
14,80
8,56
Tw 4
2,20
68,60
14,60
10,72
2009 Tw 1
2,00
69,20
15,40
11,04
Tw 2
2,00
70,00
14,60
9,67
Tw 3
2,20
71,60
14,60
8,69
Tw 4
2,40
69,60
13,80
7,71
Sumber: Data Rasio Keuangan Bank Umum Bank Indonesia (2016)
Jika dilihat pada data tahun 2005 triwulan 1 menunjukkan ROA sebesar
3% dan pada triwulan 2 turun menjadi 2%, pada saat yang sama tingkat suku
bunga deposito pada triwulan 1 sebesar 6,79% dan mengalami peningkatan pada
triwulan 2 sebesar 7,03%.
Kegiatan bank adalah menghimpun dana dari pihak ketiga dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Dana yang diperoleh oleh bank
dalam bentuk simpanan baik itu tabungan, deposito, maupun giro harus disalurkan
kembali dalam bentuk kredit sehingga bank mendapatkan penerimaan bunga,
8

Universitas Sumatera Utara

dengan demikian bank akan memperoleh laba dan dapat melangsungkan
kehidupannya. LDR (loan to deposit ratio) digunakan untuk melihat perbandingan
dari dana yang disalurkan dalam bentuk kredit dan dana yang diterima dari pihak
ketiga,dimana semakin tinggi LDR maka likuiditas bank tersebut akan berkurang,
ketika likuiditas berkurang maka itu artinya kemampuan bank dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya berkurang, dalam hal ini deposito merupakan
kewajiban bagi bank. Oleh sebab itu, peneliti ingin melihat apakah dengan adanya
masalah likuiditas pada bank akan mempengaruhi penentuan tingkat suku bunga
deposito atau tidak.
Dampak selanjutnya yang dapat timbul adalah ketika inflasi meningkat
maka perusahaan-perusahaan akan sulit mendapatkan laba karena harga barang di
pasar mengalami kenaikan dan daya beli masyarakat menurun. Perusahaan yang
melakukan kredit ke bank-bank akan mengalami kesulitan dalam mengembalikan
kredit tersebut sehingga menyebabkan kredit macet. Ketika kredit macet terjadi
pada suatu bank, maka bank akan kesulitan dalam membiayai operasionalnya dan
juga kesulitan dalammenyisihkan modalnya untuk pendanaan penghapusan kredit
macet. Oleh sebab itu, hal ini akan berdampak padakecukupan modal perbankan
(dapat dihitung dengan menggunakan capital edequacy ratio / CAR). Semakin
rendah CAR, maka perbankan akan kesulitan dalam menjalankan kegiatan
opersionalnya sehingga corporate value dari bank akan menurun di pasar. Pada
saat corporate value suatu bank buruk di mata masyarakat maka hal ini akan
mengakibatkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank tersebut
sehingga masyarakat tidak mau menyimpan uangnya di bank khususnya dalam
9

Universitas Sumatera Utara

bentuk deposito. Sehingga peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh antara CAR
terhadap penetapan tingkat suku bunga deposito.
Atas dasar pemikiran tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh antara tingkat inflasi, BI-RATE, pertumbuhan ekonomi,
LIBOR, CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return On Asset), dan LDR (Loan
to Deposit Ratio) terhadap tingkat suku bunga deposito 3 bulan. Oleh sebab itu
permasalahan-permasalahan diatas telah menarik perhatian peneliti untuk
melakukan penelitian dengan judul“Analisis Faktor Eksternal Dan Faktor
Internal Yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada
Bank Umum Di Indonesia”.

1.2

Perumusan Masalah
Dengan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat

dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.

Apakah inflasi, BI-RATE, pertumbuhan ekonomi, LIBOR, CAR, ROA, dan
LDR secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap tingkat suku bunga
deposito 3 bulan?

b.

Apakah inflasimemiliki pengaruh terhadap tingkat suku bunga deposito 3
bulan?

c.

Apakah BI-ratememiliki pengaruh terhadap tingkat suku bunga deposito 3
bulan?

d.

Apakah pertumbuhan ekonomimemiliki pengaruh terhadap tingkat suku
bunga deposito 3 bulan?

10

Universitas Sumatera Utara

e.

Apakah LIBORmemiliki pengaruh terhadap tingkat suku bunga deposito 3
bulan?

f.

Apakah ROAmemiliki pengaruh terhadap tingkat suku bunga deposito 3
bulan?

g.

Apakah LDRmemiliki pengaruh terhadap tingkat suku bunga deposito 3
bulan?

h.

Apakah CAR memiliki pengaruh terhadap tingkat suku bunga deposito 3
bulan?

1.3

Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

a.

Untuk

mengetahui

dan

menganalisis

pengaruh

inflasi,

BI-RATE,

pertumbuhan ekonomi, LIBOR, CAR, ROA, dan LDR secara bersama-sama
berpengaruh terhadap tingkat suku bunga deposito 3 bulan.
b.

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh inflasiterhadap tingkat suku
bunga deposito 3 bulan.

c.

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh BI-rateterhadap tingkat suku
bunga deposito 3 bulan.

d.

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi
terhadap tingkat suku bunga deposito 3 bulan.

e.

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh LIBOR terhadap tingkat suku
bunga deposito 3 bulan.

f.

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ROAterhadap tingkat suku
bunga deposito 3 bulan.
11

Universitas Sumatera Utara

g.

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh LDRterhadap tingkat suku
bunga deposito 3 bulan.

h.

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh CARterhadap tingkat suku
bunga deposito 3 bulan.

1.4

Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini, yaitu:

a.

Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan.

b.

Sebagai bahan masukan untuk perbankan indonesia.

c.

Dapat digunakan sebagai masukan yang berguna bagi peneliti selanjutnya
yang akan melakukan penelitian sejenis.

12

Universitas Sumatera Utara