Tampilan Imunohistokimia Latent Membrane Protein-1 (LMP-1) Epstein-Barr Virus Pada Karsinoma Sel Skuamosa Rongga Mulut

15

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Karsinoma sel skuamosa (KSS) adalah tumor ganas yang berasal dari sel
epitel skuamosa dan merupakan salah satu jenis kanker yang ditemukan pada mukosa
rongga mulut.1,2,3 KSS rongga mulut dapat terjadi pada semua tempat di rongga
mulut, seperti pada bagian lidah, pangkal lidah, dasar mulut, palatum, daerah tonsila,
mukosa pipi dan gingiva.4 Sifat letal dari KSS rongga mulut adalah kemampuan
menginvasi pada jaringan sekitar.5,6
Insidensi KSS sekitar 95% dari seluruh jenis keganasan yang terdapat pada
rongga mulut, frekuensi KSS rongga mulut di Indonesia mencapai 3-5% dari seluruh
kanker organ tubuh lainnya.7,8 Di Medan menurut data penelitian yang didapat
Octavia (2003) dan Puspasari (2008) pada tahun 1997-2012 yang dilakukan di bagian

Universitas Sumatera Utara

16


patologi anatomi RSUP Haji Adam Malik Medan, didapatkan angka insidensi KSS
rongga mulut adalah di antara 86 - 90,5% dari seluruh keganasan di rongga mulut.9,10
Etiologi KSS rongga mulut sampai saat ini masih belum diketahui secara
pasti, namun diduga terdapat faktor karsinogenik sebagai pemicu untuk terjadinya
karsinoma antara lain: (1) Faktor lokal, berupa kebiasaan merokok dan minum
alkohol, makanan dan status nutrisi, sinar Ultra Violet (UV), oral higiene yang buruk,
iritasi kronis dan infeksi virus salah satunya adalah Epstein-barr virus (EBV (2)
Faktor sistemik berupa defiseiensi zat besi, kekurangan vitamin A dan Syphilis. EBV
juga disebut Human herpesvirus 4 (HHV-4) yang termasuk dalam famili herpes
(virus Herpes simplex dan Cyttomegalovirus juga tergolong dalam famili herpes).
Virus ini merupakan salah satu virus yang paling umum pada manusia dan mampu
menyebabkan penyakit mononukleosis.5,11,12 Infeksi mononukleosis biasanya terjadi
dengan cara kontak langsung melalui saliva. Menurut penelitian Gonzales (2002)
dinyatakan bahwa EBV dapat menginfeksi mukosa rongga mulut secara laten, dengan
infeksi EBV sekitar 15% di antara pasien KSS secara periodik akan menjadi aktif.13
Menurut Higa dkk (2002) KSS yang terjadi pada penduduk Okinawa Jepang terkait
dengan infeksi EBV.14 Pada masa laten terdapat beberapa produk gen yang bisa
diekspresikan antara lain Latent membrane protein-1 (Lmp-1), EBV RNA (EBER),
EBV Nuclear antigen (EBNA). Pada penelitian ini hanya dilakukan dengan melihat
tampilan imunohistokimia produk gen laten virus EBV berupa Lmp-1 yang akan

menampilkan warna coklat akibat banyak protein Lmp-1 yang dihasilkan EBV pada
proses karsinogenik.
EBV sering dikaitkan dengan transformasi malignansi sel, terutama melalui
tindakan dari oncoprotein Latent membrane protein-1 (Lmp-1), yang terdapat dalam
virus. Tampilan Lmp-1 pada imunodepresi bisa menginduksi transformasi oncogeni
dari sel limfosit B dan menimbulkan proses limfo-proliferatif.15 Tampilan Lmp-1
sebagai penanda onkoprotein dari virus pada kasus EBV positif diindikasikan bahwa
infeksi laten bisa menjadi salah satu penyebab transformasi onkogeni dari lapisan
epitel rongga mulut yang terinfeksi.15 Tampilan Lmp-1 secara langsung berhubungan
dengan onkogenesi karena Lmp-1 mempunyai kemampuan menginhibisi terjadinya

Universitas Sumatera Utara

17

apoptosis dan dapat meningkatkan konsentrasi Bcl 2 . Pemeriksaan Lmp-1
menggunakan pewarnaan imunohistokimia.16,17,18 Tampilan imunohistokimia Lmp-1
dikatakan positif apabila menampilkan warna coklat pada membran inti sel tumor
yang menunjukkan bahwa ada EBV pada sel tumor. Jika tidak menampilkan warna
coklat pada hasil pewarnaan imunohistokimia maka Lmp-1 dikatakan negatif, tetapi

hasil tersebut belum tentu menunjukkan bahwa tidak ada EBV.
Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti melakukan penelitian
tampilan produk gen latent membrane protein-1 (Lmp-1) epstein-barr virus pada
kasus karsinoma sel skuamosa rongga mulut. Dengan mengkaji ekspresi gen EBV
pada karsinoma sel skuamosa rongga mulut dapat digunakan sebagai upaya
pencegahan dini.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan tersebut di atas, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Bagaimana tampilan imunohistokimia Lmp-1 yang dihasilkan EBV pada KSS
rongga mulut?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1.Tujuan Umum
Untuk melihat KSS rongga mulut yang menampilkan gen latent membrane
protein-1 (Lmp-1).

1.3.2. Tujuan khusus
1. Untuk melihat tampilan imunohistokimia Lmp-1 pada sub-tipe KSS rongga

mulut.

Universitas Sumatera Utara