Profil Pelayanan Swamedikasi Terhadap Penderita Sakit Gigi Pada Apotek-Apotek Di Kota Medan
DAFTAR PUSTAKA
Astria, D.E. (2016). Profil Pelayanan Swamedikasi Penyakit Lambung di Apotek
pada Lima Kecamatan di Kota Medan,Medan. Skripsi. Medan:Fakultas
Farmasi.Universitas Sumatera Utara
Blenkinsopp, A., dan Paxton, P. (2002). Symptoms in The Pharmacy: A Guide to
The Management of Common Illness. Malden: Blackwell Publishing.
Chua, S., Ramachandran, C.D., and Paraidathathu, T.T. (2006). Response of
Community Pharmacists to The Presentation of Black Pain: A Simulated
Patient Study. International Journal of Pharmacy Practice. 14(3): 171178.
Cipolle, R. J., L. M. Strand, P. C. Morley. (1998). Pharmaceutical Care Practice.
New York: Mc Graw- Hill Companies. Hal. 76-77.
Depkes RI. (2006). Pedoman Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Dewi, I.K., Mandojo, R., Ruslan, E. (2006). Pengaruh dosis dan Lama Pemberian
Pulperyl terhadap Kematian Sel Fibrosis.Jurnal Bina Praja.8.(2): 87-92.
Hadiyani, M., Indah, W., dan Arlinda, W. (2014). Menuju Swamedikasi Yang
Aman. InfoPOM.15(1): 2-5.
Hantoro, D., Pristiany, L., Athiyah, U., dan Yuda, A. (2014). Pengaruh
Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Obat Anti-Inflamasi
Nonsteroid Oral Pada Etnis Arab di Surabaya. Jurnal Farmasi Komunitas.
1(2): 45-48.
Hasanah, F. (2013). Profil Penggalian Informasi dan Rekomendasi Pelayanan
Swamedikasi Oleh Staf Apotek Terhadap Kasus Diare Anak Di Apotek
Wilayah Surabaya.Farma Sains. 2(1):11-15.
Hermawati, D. (2012). Pengaruh Edukasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan
Rasionalitas Penggunaan Obat Swamedikasi Pengunjung Di Dua Apotek
Kecamatan Cimanggis, Depok.Skripsi. Depok: FMIPA. Universitas
Indonesia.
Hidayat, Ferry Pribadi. (2014). Evaluasi Pelayanan Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE) Obat Tanpa Resep oleh Tenaga Farmasi di Apotek Puti
Kasongan Kabupaten Katingan, Palangkaraya.Skripsi. Palangkaraya:
Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
Katzung, Bertram G. (2010). Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC. Hal. 590-598.
Universitas Sumatera Utara
Khadijah, D. (2015). Profil Pelayanan Swamedikasi terhadap Kasus Diare Pada
Anak di Wilayah Kota Medan, Medan. Skripsi. Medan:Fakultas
Farmasi.Universitas Sumatera Utara
Kurniawan, Hadi. (2012). Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker Swamedikasi
Sakit Gigi di Apotek Babarsari Periode 1 Oktober-30 November 2012.
Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.
Kushayati, Nuris. (2011). Efektivitas Kumur Air Garam terhadap Penurunan
Nyeri pada Penderita Nyeri Gigi di Sumolepen Kelurahan Balongsari
Kota Mojokerto. Mojokerto.Jurnal Keperawatan. 1(1): 1-11.
Menkes RI. (1990). Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 347/MenKes/SK/
VII/1990 tentang Obat Wajib Apotek Nomor 1. Jakarta: Menteri
Kesehatan RI.
Menkes RI. (1993). Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 924/Per/X/1993
tentang Obat Wajib Apotek Nomor 2. Jakarta: Menteri Kesehatan RI.
Menkes RI. (1993). Peraturan Menteri Kesehatan No. 917/Menkes/Per/X/1993
tentang Wajib Daftar Obat Jadi. Jakarta: Menteri Kesehatan.
Menkes RI. (1999). Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1176/MenKes/SK/
VII/1999 tentang Obat Wajib Apotek Nomor 3. Jakarta: Menteri
Kesehatan RI.
Menkes RI. (2009). Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta: Menteri Kesehatan RI.
Menkes RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta:
Menteri Kesehatan RI.
Muharni,Septi., Fina Aryani., Maysarah Mizanni.(2015). Gambaran Tenaga
Kefarmasian dalam Memberikan Informasi kepada Pelaku Swamedikasi
di Apotek-Apotek Kecamatan Tampan. Pekanbaru. JurnalFarmasi
&Klinis. 2(1):47-53
Nisfiannoor, M. (2009). Pendekatan Statistik Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta:
Salemba Humanika.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Pangalila,K., Pemsi M.W., Bernat, S.P.H. (2016). Perbandingan Efektivitas
Pemberian Asam Mefenamat dan NatriumDiklofenak
Sebelum
Pencabutan Gigi terhadap Durasi Ambang Nyeri setelah pencabutan
gigi.Jurnal e-Gigi (Eg). 4(2):124-132.
Universitas Sumatera Utara
Ping, N.H., Chloe L., Evaria., dan Theresa M. (2014). MIMS Petunjuk Konsultasi
2014/2015. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Purwanto, L., Tresni, K., Loecke, K., Indriyantoro., dan Nawanti, I. (2008). Data
Obat di Indonesia. Jakarta: PT Mulianapurna Jayaterbit. Hal. 640.
Sugiyono. (2012).Metode Penelitian
Bandung:CV Alfabeta.
Kuantitatif
Kualitatif
dan
R&D.
Sukandar, E.Y., Retnosari, A., Joseph, I.S.,Ketut, A., Adji, P.S., dan Kusnandar.
(2009). Isofarmakoterapi.Jakarta : PT. ISFI.Hal. 531-534
Taufiqurachman. (2015). Perbandingan Pengaruh Pemberian Analgetik
Etorixocib dengan Natrium Diklofenak terhadap Rasa Nyeri Pasca
Odontektomi,Semarang.Skripsi. Semarang: Fakultas Kedokteran Gigi.
Universitas Dipenogoro.
Tarigan, Rasinta. (1989). Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta: Kedokteran EGC.
Tyay, T.H dan Kirana, R. (2002). Khasiat Penggunaan dan Efek-Efek
Sampingnya: Obat-Obat Penting Edisi Kelima. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Umar, H. (2004). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta: PT. Gramedia
Pusaka Utama.
Watson, M.C., Noris, P., dan Granas, A.G. (2006). A Systematic Review of The
Use of Simulated Patients and Pharmacy Practice Research. International
Journal of Pharmacy Practice.14(2):83-93.
Watson, M.C., Skelton, J.R., Bond, C.M., Croft, P., Wiskin, C.M., Grimshaw,
J.M., and Mollison, J. (2004). Simulated Patient In The Community
Pharmacy Setting: Using Simulated Patients to Measure Practice in the
Community Pharmacy Setting.Pharmacy World& Science. 26(1): 32, 35,
36.
WHO. (1998). The Role of the Pharmacist in Self-Care and Self-Medication.
Netherland: Department of Essencial Drugs and Other Medicines World
Health Organization.
Wilmana, P.F dan Sulistia, G. (2007). Analgesik-Antipiretik Analgesik AntiInflamasi Nonsteroid dan Obat Gangguan Sendi Lainnya: Farmakologi
dan Terapi. Departemen Farmakologi dan Teraupetik: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Astria, D.E. (2016). Profil Pelayanan Swamedikasi Penyakit Lambung di Apotek
pada Lima Kecamatan di Kota Medan,Medan. Skripsi. Medan:Fakultas
Farmasi.Universitas Sumatera Utara
Blenkinsopp, A., dan Paxton, P. (2002). Symptoms in The Pharmacy: A Guide to
The Management of Common Illness. Malden: Blackwell Publishing.
Chua, S., Ramachandran, C.D., and Paraidathathu, T.T. (2006). Response of
Community Pharmacists to The Presentation of Black Pain: A Simulated
Patient Study. International Journal of Pharmacy Practice. 14(3): 171178.
Cipolle, R. J., L. M. Strand, P. C. Morley. (1998). Pharmaceutical Care Practice.
New York: Mc Graw- Hill Companies. Hal. 76-77.
Depkes RI. (2006). Pedoman Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Dewi, I.K., Mandojo, R., Ruslan, E. (2006). Pengaruh dosis dan Lama Pemberian
Pulperyl terhadap Kematian Sel Fibrosis.Jurnal Bina Praja.8.(2): 87-92.
Hadiyani, M., Indah, W., dan Arlinda, W. (2014). Menuju Swamedikasi Yang
Aman. InfoPOM.15(1): 2-5.
Hantoro, D., Pristiany, L., Athiyah, U., dan Yuda, A. (2014). Pengaruh
Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Obat Anti-Inflamasi
Nonsteroid Oral Pada Etnis Arab di Surabaya. Jurnal Farmasi Komunitas.
1(2): 45-48.
Hasanah, F. (2013). Profil Penggalian Informasi dan Rekomendasi Pelayanan
Swamedikasi Oleh Staf Apotek Terhadap Kasus Diare Anak Di Apotek
Wilayah Surabaya.Farma Sains. 2(1):11-15.
Hermawati, D. (2012). Pengaruh Edukasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan
Rasionalitas Penggunaan Obat Swamedikasi Pengunjung Di Dua Apotek
Kecamatan Cimanggis, Depok.Skripsi. Depok: FMIPA. Universitas
Indonesia.
Hidayat, Ferry Pribadi. (2014). Evaluasi Pelayanan Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE) Obat Tanpa Resep oleh Tenaga Farmasi di Apotek Puti
Kasongan Kabupaten Katingan, Palangkaraya.Skripsi. Palangkaraya:
Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
Katzung, Bertram G. (2010). Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC. Hal. 590-598.
Universitas Sumatera Utara
Khadijah, D. (2015). Profil Pelayanan Swamedikasi terhadap Kasus Diare Pada
Anak di Wilayah Kota Medan, Medan. Skripsi. Medan:Fakultas
Farmasi.Universitas Sumatera Utara
Kurniawan, Hadi. (2012). Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker Swamedikasi
Sakit Gigi di Apotek Babarsari Periode 1 Oktober-30 November 2012.
Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.
Kushayati, Nuris. (2011). Efektivitas Kumur Air Garam terhadap Penurunan
Nyeri pada Penderita Nyeri Gigi di Sumolepen Kelurahan Balongsari
Kota Mojokerto. Mojokerto.Jurnal Keperawatan. 1(1): 1-11.
Menkes RI. (1990). Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 347/MenKes/SK/
VII/1990 tentang Obat Wajib Apotek Nomor 1. Jakarta: Menteri
Kesehatan RI.
Menkes RI. (1993). Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 924/Per/X/1993
tentang Obat Wajib Apotek Nomor 2. Jakarta: Menteri Kesehatan RI.
Menkes RI. (1993). Peraturan Menteri Kesehatan No. 917/Menkes/Per/X/1993
tentang Wajib Daftar Obat Jadi. Jakarta: Menteri Kesehatan.
Menkes RI. (1999). Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1176/MenKes/SK/
VII/1999 tentang Obat Wajib Apotek Nomor 3. Jakarta: Menteri
Kesehatan RI.
Menkes RI. (2009). Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta: Menteri Kesehatan RI.
Menkes RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta:
Menteri Kesehatan RI.
Muharni,Septi., Fina Aryani., Maysarah Mizanni.(2015). Gambaran Tenaga
Kefarmasian dalam Memberikan Informasi kepada Pelaku Swamedikasi
di Apotek-Apotek Kecamatan Tampan. Pekanbaru. JurnalFarmasi
&Klinis. 2(1):47-53
Nisfiannoor, M. (2009). Pendekatan Statistik Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta:
Salemba Humanika.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Pangalila,K., Pemsi M.W., Bernat, S.P.H. (2016). Perbandingan Efektivitas
Pemberian Asam Mefenamat dan NatriumDiklofenak
Sebelum
Pencabutan Gigi terhadap Durasi Ambang Nyeri setelah pencabutan
gigi.Jurnal e-Gigi (Eg). 4(2):124-132.
Universitas Sumatera Utara
Ping, N.H., Chloe L., Evaria., dan Theresa M. (2014). MIMS Petunjuk Konsultasi
2014/2015. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Purwanto, L., Tresni, K., Loecke, K., Indriyantoro., dan Nawanti, I. (2008). Data
Obat di Indonesia. Jakarta: PT Mulianapurna Jayaterbit. Hal. 640.
Sugiyono. (2012).Metode Penelitian
Bandung:CV Alfabeta.
Kuantitatif
Kualitatif
dan
R&D.
Sukandar, E.Y., Retnosari, A., Joseph, I.S.,Ketut, A., Adji, P.S., dan Kusnandar.
(2009). Isofarmakoterapi.Jakarta : PT. ISFI.Hal. 531-534
Taufiqurachman. (2015). Perbandingan Pengaruh Pemberian Analgetik
Etorixocib dengan Natrium Diklofenak terhadap Rasa Nyeri Pasca
Odontektomi,Semarang.Skripsi. Semarang: Fakultas Kedokteran Gigi.
Universitas Dipenogoro.
Tarigan, Rasinta. (1989). Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta: Kedokteran EGC.
Tyay, T.H dan Kirana, R. (2002). Khasiat Penggunaan dan Efek-Efek
Sampingnya: Obat-Obat Penting Edisi Kelima. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Umar, H. (2004). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta: PT. Gramedia
Pusaka Utama.
Watson, M.C., Noris, P., dan Granas, A.G. (2006). A Systematic Review of The
Use of Simulated Patients and Pharmacy Practice Research. International
Journal of Pharmacy Practice.14(2):83-93.
Watson, M.C., Skelton, J.R., Bond, C.M., Croft, P., Wiskin, C.M., Grimshaw,
J.M., and Mollison, J. (2004). Simulated Patient In The Community
Pharmacy Setting: Using Simulated Patients to Measure Practice in the
Community Pharmacy Setting.Pharmacy World& Science. 26(1): 32, 35,
36.
WHO. (1998). The Role of the Pharmacist in Self-Care and Self-Medication.
Netherland: Department of Essencial Drugs and Other Medicines World
Health Organization.
Wilmana, P.F dan Sulistia, G. (2007). Analgesik-Antipiretik Analgesik AntiInflamasi Nonsteroid dan Obat Gangguan Sendi Lainnya: Farmakologi
dan Terapi. Departemen Farmakologi dan Teraupetik: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Universitas Sumatera Utara