Analisis Perbedaan Produktivitas Dan Pendapatan Usahatani Padi Ladang Dan Padi Sawah Di Kabupaten Asahan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia sehingga pemenuhannya menjadi
salah satu hak asasi yang harus dipenuhi secara bersama oleh negara dan
masyarakatnya. Komitmen Indonesia tentang pangan tertuang dalam UndangUndang Nomor 7 Tahun 1996, dimana pada Pasal 45 disebutkan bahwa kewajiban
untuk mewujudkan ketahanan pangan tidak hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah, tetapi juga masyarakat (Rachman dan Mewa, 2002).
Keterikatan pada beras sebagai pangan pokok pada gilirannya menimbulkan
masalah, yaitu ketika permintaan terus-menerus meningkat, sementara persediaan
yang ada tidak dapat memenuhinya. Lagi-lagi masalah pangan kemudian diartikan
sebagai masalah kecukupan beras sehingga pemerintahan lebih memprioritaskan
upaya penyediaan beras (Haryadi, 2008).
Untuk memenuhi kebutuhan beras dalam jangka panjang, pemerintah mulai
mengarahkan perhatiannya kepada pengembangan pertanian di daerah lahan
kering, mengingat ketersediaan lahannya yang cukup luas. Berdasarkan potensi,
80 persen dari luas lahan pertanian Indonesia adalah lahan kering. Untuk tetap
mempertahankan swasembada pangan, maka corak pertanian di masa yang akan
datang adalah pertanian lahan kering (Maryono, 1996).
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa selain usahatani padi

sawah, posisi usahatani padi ladang juga akan semakin penting bagi masa depan
pertanian Indonesia secara umum dan sangat potensial bagi peningkatan

1
Universitas Sumatera Utara

ketahanan pangan nasional. Dengan kata lain untuk memenuhi kebutuhan beras,
kebijakan pemerintah mengarahkan perhatiannya terhadap perkembangan padi
ladang. Namun jika kita lihat perkembangan produksi padi ladang sangat buruk,
terlihat pada tabel 1.
Tabel 1. Produksi Tanaman Pangan di Provinsi Sumatera Utara Menurut
Komoditi Tahun 2011-2015 (Ton)
Komoditi
2011
2012
2013
2014
2015
Jagung
1,294,645.00 1,347,124.00 1,183,011.00 1,159,795.00 1,519,407.00

Kacang Hijau
3,250.00
3,817.00
2,344.00
2,907.00
3,060.00
Kacang Tanah
10,773.00
12,074.00
11,351.00
9,777.00
8,517.00
Kedelai
11,426.00
5,419.00
3,229.00
5,705.00
6,549.00
Padi
3,607,403.00 3,715,514.00 3,727,249.00 3,631,039.00 4,044,829.00

Padi Ladang
167,141.00 163,141.00 156,540.00 140,523.00 175,949.00
Padi Sawah
3,440,262.00 3,552,373.00 3,570,709.00 3,490,516.00 3,868,880.00
Ubijalar
191,104.00 186,583.00 116,671.00 146,622.00 122,362.00
Ubikayu/Ketela 1,091,711.00 1,171,520.00 1,518,221.00 1,383,346.00 1,619,495.00
Sumber: Kementerian Pertanian, 2016

Tabel 1 memperlihatkan produksi pangan di Sumatera Utara tertinggi berada pada
komoditi padi, dimana padi sawah menyumbangkan angka produksi jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan padi ladang setiap tahunnya. Dalam lima tahun
terakhir dari tahun 2011-2015 produksi padi sawah cenderung meningkat,
berbanding terbalik dengan produksi padi ladang yang cenderung menurun.
Tabel 2. Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Asahan Menurut
Komoditi Tahun 2010-2014 (Ton)
Komoditi
2010
2011
2012

2013
2014
Jagung
36,122.00 18,962.00 17,964.00 9,047.00
7,710.00
Kacang Hijau
211.00
195.00
212.00
128.00
150.00
Kacang Tanah
236.00
240.00
191.00
146.00
185.00
Kedelai
21.00
66.00

65.00
9.00
10.00
Padi
81,685.00 84,695.00 93,913.00 103,887.00 105,142.00
Padi Ladang
1,961.00
1,497.00
740.00 40,810.00
496.00
Padi Sawah
79,390.00 83,198.00 93,173.00 102,448.00 104,646.00
Ubijalar
1,883.00
1,698.00
1,139.00
931.00
1,526.00
Ubikayu/Ketela Pohon 18,330.00 17,265.00 15,304.00 20,082.00 19,940.00
Sumber: Kementerian Pertanian, 2016


2
Universitas Sumatera Utara

Tabel 2 memperlihatkan hal yang sama yaitu produksi tanaman pangan di
Kabupaten Asahan tertinggi lima tahun terakhir (2010-2014) adalah komoditi
Padi, dimana sumbangan padi sawah jauh lebih tinggi dibandingkan padi ladang.
Dan dalam lima tahun terakhir tersebut produksi padi sawah cenderung
meningkat, berbanding terbalik dengan produksi padi ladang yang cenderung
menurun. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya ketertarikan atau minat petani
untuk menanam padi ladang dibandingkan dengan padi sawah yang kemungkinan
besar dikarenakan pendapatan usahatani padi ladang rendah seiring dengan harga
jual yang rendah atau rendahnya produksi atau biaya produksi yang terlalu tinggi,
untuk itu perlu dilakukan penelitian ilmiah mengenai perbedaan produktivitas dan
pendapatan usahatani padi ladang dan padi sawah.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah penelitian ini
diidentifikasikan sebagai berikut:
1) Bagaimana perbedaan teknis budidaya usahatani padi ladang dan padi sawah
di daerah penelitian?

2) Bagaimana perbedaan produktivitas dan pendapatan usahatani padi ladang dan
padi sawah di daerah penelitian?
3) Bagaimana pengaruh sarana produksi benih, pupuk dan pestisida terhadap
produksi usahatani padi ladang dan padi sawah di daerah penelitian?
4) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pendapatan usahatani padi ladang dan
padi sawah di daerah penelitian?

3
Universitas Sumatera Utara

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1) Untuk menjelaskan perbedaan teknis budidaya usahatani padi ladang dan padi
sawah di daerah penelitian.
2) Untuk menganalisis perbedaan produktivitas dan pendapatan usahatani antara
padi ladang dan padi sawah di daerah penelitian.
3) Untuk menganalisis pengaruh sarana produksi pertanian benih, pupuk dan
pestisida terhadap produksi usahatani padi ladang dan padi sawah di daerah
penelitian.
4) Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani

padi ladang dan padi sawah di daerah penelitian.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1) Sebagai sumber informasi dan masukan untuk petani agar dapat mengelola dan
mengembangkan usahataninya dengan baik.
2) Sebagai bahan masukan serta evaluasi bagi pemerintah daerah dalam
menentukan kebijakan di bidang pertanian dalam usaha penyempurnaan sistem
pertanian terutama untuk usahatani padi ladang dan padi sawah.
3) Sebagai bahan evaluasi bagi penelitian yang akan datang agar dapat
memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang ada.
4) Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak yang membutuhkan.
5) Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.

4
Universitas Sumatera Utara