Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Stres Kerja Pada Perawat ICU di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat Tahun 2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat yang berfungsi untuk
melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan upaya kesehatan
penunjang. Mutu pelayanan rumah sakit sangat di pengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya yang paling dominan adalah sumber daya manusia (Depkes RI, dalam
Haryani 2008).
Pemberian pelayanan kesehatan menjadi prioritas terutama bagi banyak
negara, termasuk Indonesia. Peningkatan akan tenaga kerja yang handal
merupakan kebutuhan yang mendesak yang dialami instansi rumah sakit baik
swasta maupun pemerintah, salah satu pelayanan sentral di rumah sakit adalah
bagian intensive care unit (ICU). Bagian pelayanan ICU membutuhkan sumber
daya tenaga dokter dan perawat terlatih yang sangat spesifik dan jumlahnya pada
saat ini sangat terbatas (Hanafie, 2007).
Intensive care unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang
mandiri, dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan
untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit
akut, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial
mengancam nyawa. ICU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta

peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan

1
Universitas Sumatera Utara

2

keterampilan staf medik, perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam
pengelolaan keadaan-keadaan tersebut (Muthmainah S, 2012).
Perawat ICU berbeda dengan perawat lain. Tingkat pekerjaan dan
pengetahuan perawat ICU lebih kompleks dibandingkan dengan perawat bagian
lain di rumah sakit, karena bertanggung jawab mempertahankan homeostasis
pasien untuk berjuang melewati kondisi kritis/terminal yang mendekati kematian
(Hudak & Gallo, 2010). Karakteristik perawat ICU, yaitu dituntut memiliki
tingkat pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dari pada perawat lain
dalam menangani pasien yang memiliki kondisi kritis (Maeler, et.al., 2007).
Perawat ICU juga rentan mengalami Post Traumatic Stres Disorder
(PTSD) dibandingkan dengan perawat umum (Maeler, et.al., 2007). Berdasarkan
penelitian didapatkan hasil bahwa dari 121 responden dari perawat umum terdapat
17 responden yang mengalami PTSD (14%) sedangkan dari 230 perawat ICU,

terdapat 54 responden yang mengalami PTSD (24%).
Pelayanan di ICU dapat memberi dampak pada perawat berupa kejenuhan
dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan keadaan terminal yang
lama, bahkan sampai berbulan-bulan tetapi tidak mengalami perbaikan kondisi
kesehatan. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan emosional yang mengarah
terjadinya burnout dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh Meltzer, L. S. et
al., (2004) dari 60 perawat ICU pada dua buah rumah sakit di California Selatan.
Ditemukan hubungan yang positif dan signifikan dari uji korelasi product moment
Pearson (r = 0,317, p = 0,05).

Universitas Sumatera Utara

3

Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat (RSUD) Rantauprapat pada
ruangan ICU memiliki 17 perawat dengan jenis kelamin 3 perawat laki-laki dan
14 perawat perempuan serta memiliki rentang umur 25-45 tahun. Diruangan ICU
diberlakukan sistem shift dengan 4 shift yaitu pagi, sore, malam dan hari libur
dengan penempatan 3-4 perawat dalam satu shift. Pergantian shift dilakukan 3
hari sekali. Di dalam ruangan terdapat fasilitas 6 tempat tidur. Ruangan perawat

dengan ruangan pasien ICU berada dalam satu ruangan.
Berdasarkan survei pendahuluan dan wawancara singkat yang dilakukan
pada kepala ruangan ICU dan 4 perawat ICU didapatkan informasi perawat yang
bekerja diruang ICU RSUD Rantauprapat sering mengeluh adanya perasaan
cemas dan kewalahan saat menghadapai pasien dengan keadaan kritis. Perawat
juga merasa sakit kepala, pusing, mual saat menghadapi pasien dan merasa jenuh,
bosan dan lelah dalam merawat pasien. Selain itu perawat juga merasa kurang
nyaman karena ruang perawat dan pasien yang berada dalam satu ruangan
sehingga memberikan rasa takut akan tertular penyakit. Karakteristik khusus
pasien, perawatan yang intensif, kondisi beban kerja yang berat dan komunikasi
yang tidak efektif akibat hubungan interpersonal yang tidak baik dapat menjadi
salah satu kemungkinan potensi pemicu terjadinya keluhan yang di rasakan
perawat.
Dari uraian di ataslah yang mendorong penulis untuk meneliti lebih lanjut
mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya stres kerja pada
perawat ICU RSUD Rantauprapat.

Universitas Sumatera Utara

4


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan
yang akan diteliti adalah tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan
terjadinya stres kerja pada perawat icu rumah sakit umum daerah (RSUD)
Rantauprapat tahun 2015.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan terjadinya stres kerja pada perawat ICU RSUD
Rantauprapat tahun 2015.
1.3.2 Tujuan khusus
1.

Mengetahui

gambaran

karakteristik


individu

perawat

ICU

RSUD

Rantauprapat.
2.

Mengetahui gambaran tingkat stres kerja pada perawat ICU RSUD
Rantauprapat.

3.

Mengetahui gambaran penyebab stres kerja yang berasal dari faktor
lingkungan psikososial.

1.4 Hipotesis Penelitian

1.

Ada hubungan antara faktor umur dengan terjadinya stres kerja.

2.

Ada hubungan antara faktor jenis kelamin dengan terjadinya stres kerja.

3.

Ada hubungan antara faktor masa kerja dengan terjadinya stres kerja.

4.

Ada hubungan antara faktor status pernikahan dengan terjadinya stres kerja.

5.

Ada hubungan antara faktor beban kerja dengan terjadinya stres kerja.


Universitas Sumatera Utara

5

6.

Ada hubungan antara faktor hubungan interpersonal dengan terjadinya stres
kerja.

7.

Ada hubungan antara faktor tanggung jawab dengan terjadinya stres kerja.

8.

Ada hubungan antara faktor keamanan kerja dengan terjadinya stres kerja.

1.5 Manfaat Penelitian
1.


Sebagai masukan pihak ICU RSUD Rantuprapat mengenai stres kerja
perawat

ICU

untuk

bahan

pertimbangan

dalam

membina

dan

mengembangkan kualitas dan sumber daya manusia bagi tenaga perawat.
2.


Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam penelitian.

3.

Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Stres Kerja Pada Perawat ICU di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat Tahun 2015

15 83 93

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT DI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT DI RSUD.DR. MOEWARDI SURAKARTA.

0 3 16

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Stres Kerja Pada Perawat ICU di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat Tahun 2015

1 5 15

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Stres Kerja Pada Perawat ICU di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat Tahun 2015

0 0 2

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Stres Kerja Pada Perawat ICU di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat Tahun 2015

0 0 19

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Stres Kerja Pada Perawat ICU di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat Tahun 2015

0 2 3

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Stres Kerja Pada Perawat ICU di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat Tahun 2015

0 0 20

Faktor–Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Luka Tusuk Jarum Suntik atau Benda Tajam Lainnya Pada Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Pringadi Kota Medan Tahun 2017

2 10 21

Faktor–Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Luka Tusuk Jarum Suntik atau Benda Tajam Lainnya Pada Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Pringadi Kota Medan Tahun 2017

0 1 2

Faktor–Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Luka Tusuk Jarum Suntik atau Benda Tajam Lainnya Pada Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Pringadi Kota Medan Tahun 2017

0 4 7