KEEFEKTIVAN MEDIA MONOPOLI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 2015 | Nurhikmah | Tata Arta 8377 17638 1 SM

Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Pengantar
Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Mei, 2016
KEEFEKTIVAN MEDIA MONOPOLI DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN
PENGANTAR AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI
SMK NEGERI 1 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2014/2015
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, Nurhasan Hamidi*
*Pendidikan akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
Renita.kusmantari@gmail.com

ABSTRAK
Renita Kusmantari Nurhikmah. K7411124. KEEFEKTIVAN MEDIA MONOPOLI
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA
PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Maret 2016.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Perbedaan hasil belajar peserta

didik yang menggunakan media monopoli dengan peserta didik yang tidak menggunakan
media permainan monopoli pada kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran
2014/2015, 2) Keefektivan media monopoli dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik
pada mata pelajaran pengantar akuntansi pada kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta
tahun ajaran 2014/2015.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh peserta didik kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta semester 2 tahun ajaran
2014/2015 yang berjumlah 92 peserta didik. Sampel dalam penelitian ini adalah 60 peserta
didik. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan
Cluster Sampling dan pemilihannya secara acak. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah metode tes dan metode dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah Independent
– sample t test, dengan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dengan uji KolmogorovSmirnov dan uji homogenitas dengan uji Levene Statistic. Taraf signifikansi penelitian sebesar
0,05 (5%).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : 1) Terdapat perbedaan hasil belajar
peserta didik yang menggunakan media monopoli dengan peserta didik yang tidak
menggunakan monopoli ( p = 0,000; p < 0,05 dan thitung = 7.094 > ttabel = 2.002); 2) Penerapan
media monopoli efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat di lihat
dari tingginya prosentase peserta didik yang mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasan
minimal, yaitu sebesar 96,6% dengan kriteria ketuntasan minimal 78 yang apabila dicocokan
dengan kategori keefektivan hasil belajar secara kuantitatif tergolong keefektivannya sangat

tinggi.
Kata Kunci: Keefektivan, Media Monopoli, Hasil Belajar

135 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)

ABSTRACT

Renita Kusmantari Nurhikmah. K7411124. EFFECTIVENESS OF MONOPOLY MEDIA
TO IMPROVE THE LEARNING LEARNING IN THE SUBJECT MATTER OF
INTRODUCTION TO ACCOUNTING OF THE STUDENTS IN GRADE X OF
ACCOUNTING OF STATE VOCATIONAL HIGH SCHOOL 1 IN ACADEMIC
YEAR 2014/2015. Skripsi: The Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret
University, Surakarta, March 2016.
The objectives of this research are to investigate: (1) the difference of learning result
between the students instructed with the monopoly media and those instructed without the
monopoly media in Grade X of Accounting of State Vocational High School 1 of Surakarta in
Academic Year 2014/2015; and (2) the effectiveness of the monopoly media to improve the
learning result in the subject matter of Introduction to Accounting of the students in Grade X
of Accounting of State Vocational High School 1 of Surakarta in Academic Year 2014/2015.
This research used the quantitative research method. Its population was all of the

students as many as 92 in Grade X of Accounting of State Vocational High School 1 of
Surakarta in Semester 2, Academic Year 2014/2015. The samples of research consisted of 60
students, and they were taken by using the cluster sampling technique. The data of research
were collected through test and documentation. They were then analyzed by using the
independent–sample t test with the pre-requisite tests of Kolmogorov-Smirnov’s normality
test and Levene Statistics’ homogeneity test at the significance level of 0.05 (5%).
The results of research are as follows: (1) there is a difference of learning result
between the students with the monopoly media and those without the monopoly media as
indicated by the p-value = 0.000; which was smaller than 0.05 and tcount = 7.094 > ttable = 2.002;
and (2) the application of the monopoly media is effective to improve the learning result in
the subject matter of Introduction to Accounting of the students as shown by the high
percentage (96.6%) of the students who gained the scores above the minimum learning
completeness criterion that is 78; this result when matched with the effectiveness of the
learning result quantitatively belongs to the very high category.

Keywords: Effectiveness, monopoly media, learning result
mudahnya dalam mengakses informasi

PENDAHULUAN
sangat


baik untuk guru maupun siswa. Karena

berbeda dengan pendidikan masa lalu,

dengan mudahnya mendapatkan informasi,

karena dengan adanya globalisasi, dunia

siswa

pendidikan masa kini membawa perubahan

informasi yang dapat membuat mereka

yang dirasakan, baik dalam nilai positif

berwawasan luas dan untuk guru juga

maupun negatif. Nilai positif yang telah


dapat memperoleh berbagai informasi yang

diterima oleh bidang pendidikan dengan

dapat

adanya

Selain itu, dengan adanya globalisasi dunia

Pendidikan

globalisasi

masa

kini

yaitu


semakin

dapat

memperoleh

mengembangkan

berbagai

kompetensinya.

Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 136
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
pendidikan

masa


kini

dapat

Terdapat tiga komunitas dalam

menciptakan para siswa yang kompeten

ASEAN Community yang disesuaikan

dan berstandar internasional yang dapat

dengan ASEAN Vision 2020, yaitu pada

bersaing

bidang

dengan


juga

negara-negara

lain

keamanan

politik

(ASEAN

sehingga pendidikan di Indonesia juga

Political-Securuty

dapat

budaya (ASEAN Socio-Culture Comunity),


memenuhi

kebutuhan

Internasioanalnya.
Pada

dan

tahun

2015

kawasan

ekonomi

Comunity).


Comunity),

(ASEAN

Apabila

ketiga

sosial

Economic

komunitas

ASEAN akan menghadapi Masyarakat

tersebut dikaitan dengan dunia pendidikan,

ekonomi Asean atau yang biasa disingkat


maka dunia pendidikan juga dapat ikut

MEA.

andil dalam perwujudan ketiga komunitas
MEA
merupakan
wujud
kesepakatan dari negara-negara
ASEAN untuk membentuk suatu
kawasan
bebas
perdagangan
dalam rangka meningkatkan daya
saing ekonomi kawasan dengan
menjadikan ASEAN sebagai basis
produksi dunia serta menciptakan
pasar regional bagi kurang lebih
500 juta penduduknya (Wangke
H, 2014)
Keinginan

membentuk

ASEAN

MEA

perkembangan

dalam

didasari

eksternal

oleh

dan

akan menjadi kekuatan ekonomi baru,
dengan disokong oleh India, Tiongkok, dan
negara-negara ASEAN lainnya. Sedangkan
sisi

ASEAN

internal,
sampai

kekuatan
tahun

ekonomi

2013

telah

menghasilkan GDP sebesar US$ 3,36
triliun dengan laju pertumbuhan sebesar
5,6 % dan memiliki dukungan jumlah
penduduk 617, 68 juta jiwa.

ekonomi, dalam menghadapi pasar tunggal
atau biasa disebut ASEAN Economic
Comunity, pendidikan dapat menjalankan

konsep link and mactch, yaitu mengkaitkan
lulusan sekolah dengan kebutuhan pasar
kerja. Pendidikan juga dapat menciptakan
siswa yang akan menjadi tenaga kerja yang
berkualitas dan mampu bersaing dalam
rangka menghadapi MEA tahun 2015.
UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang

internal

kawasan. Dari sisi ekternal, Asia diprediksi

dari

tersebut. Misalnya saja dalam komunitas

Sistem

Pendidikan

Nasional,

pasal

1 menjelaskan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan
proses
pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.

137 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
Dalam

atas

Dalam proses inilah tak sedikit

disebutkan bahwa peserta didik secara aktif

guru yang mengalami kendala dalam

mengembangkan potensi dirinya. Untuk

mengantarkan peserta didik berproses dari

mengembangkan potensi peserta didik

yang sebelumnya belum tahu menjadi tahu.

tentunya memerlukan guru. Peran guru

Salah

untuk mengembangkan potensi anak didik

keanekaragaman kemampuan peserta didik

sangatlah penting, di samping kemampuan

dalam menangkap penjelasan dari guru,

peserta didik tersebut dalam mengembangkan

sedangkan di sisi lain guru juga di patok

potensi dirinya sendiri. Salah satu peran

dengan kriteria kelulusan minimal atau

guru

yang biasa disingkat KKM, yang cukup

dalam

pengertian

di

mengembangkan

potensi

satu

KKM

kendalanya

merupakan

yaitu

peserta didik yaitu dengan memberikan

tinggi.

bekal yang cukup kepada anak didiknya.

ketuntasan minimal nilai yang harus

Bekal yang cukup dapat diberikan salah

didapatkan oleh peserta didik, sebagai

satunya dengan melaksanakan kegiatan

tolok ukur hasil belajar.

belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar

KKM

untuk

setiap

kriteria

sekolah

mengajar, guru dan peserta didik berperan

memang berbeda-beda tergantung dari

aktif. Karena salah satu syarat terjadinya

kebijakan sekolah masing-masing. SMK

kegiatan belajar mengajar adalah adanya

Negeri 1 Surakarta sendiri menetapkan

guru dan peserta didik. Kegiatan belajar

KKM yang cukup tinggi pada kelas X dan

mengajar tidak dapat terwujud tanpa

XI, yaitu 78. Ini merupakan

adanya guru dan peserta didik.

dilematis bagi guru. Nilai 78 bukan nilai

hal yang

Selain adanya guru dan peserta

yang rendah, melainkan nilai yang cukup

didik kegiatan belajar mengajar juga

tinggi. Dalam hal ini kemampuan peserta

memerlukan sumber belajar dan fasilitas

didik sangat beraneka ragam, yang tidak

belajar. Semua faktor tersebut haruslah

didukung dengan fasilitas belajar seperti

saling mendukung supaya tercipta kegiatan

buku yang memadai. Untuk mencapai

belajar mengajar yang optimal dan hasil

KKM 78 dirasa cukup sulit. Hal ini

yang optimal. Dalam kegiatan belajar

terbukti dengan nilai Ulangan Akhir

mengajar,

dapat

Semester Gasal yang baru diselenggarakan

baik

pada bulan oktober 2014 tersebut pada

mengalami

masih banyak peserta didik yang nilainya

perubahan dari yang sebelumnya belum

yang di bawah KKM khususnya untuk

tahu menjadi tahu.

mata pelajaran Pengantar Akuntansi.

guru

menyampaikan
sehingga

dituntut

materi

peserta

dengan

didik

Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 138
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
Berikut ini adalah data yang
diperoleh

yang

merupakan

gambaran

belum tercapainya hasil belajar sesuai

pelajaran

X
AK 1
X
AK 2
X
AK 3

Diatas
KKM

dasar

materi akuntansi lainnya.
Namun disisi lain guru juga

Tabel 1. Nilai Ulangan Akhir Semester
Gasal Kelas X Akuntansi pada
Mata Pelajaran Pengantar
Akuntasi

Dibawah
KKM

merupakan

sebelum peserta didik melangkah pada

dengan yang ditentukan.

Kelas

tersebut

Jumlah
Peserta
Didik

menyadari, tidak semua siswa sama dalam
memahami materi yang disampaikan oleh
guru. Untuk membuat peserta didik paham

Presentase
peserta
didik yang
dibawah
KKM

tidak hanya dengan ceramah, karena setiap
peserta didik memiliki kemampuan yang
berbeda-beda dalam pemahaman materi.
Ada peserta didik yang dapat paham hanya
dengan metode ceramah, namun ada juga

24

8

32

75 %

6

26

32

18,75 %

20

12

32

62,5 %

harus menyediakan media pembelajaran

RATA-RATA
52,08 %
(Sumber: data primer yang diolah, 2015)

untuk peserta didik, yang fungsinya untuk

yang belum paham hanya dengan metode
ceramah. Karena itulah mengapa guru

membantu siswa dalam memahami materi
Berdasarkan data di atas dapat

yang disampaikan oleh guru, sehingga

terlihat bahwa masih terdapat 52,08 %

peserta didik yang belum paham dengan

peserta didik Akuntansi

metode ceramah dapat paham melalui

belum

mencapai

yang nilainya
ini

media yang digunakan oleh guru. Selain

menandakan bahwa masih ada 52,08 %

untuk membantu siswa dalam memahami

peserta didik Akuntansi

yang belum

materi yang diajarkan oleh guru, menurut

memahami materi yang disampaikan oleh

Hamalik dalam Arsyad (2011, 32) bahwa

guru

Pengantar

pemakaian media belajar dalam proses

tingkat

belajar mengajar dapat membangkitkan

pada

mata

Akuntansi.

KKM.

Hal

pelajaran

Tingginya

ketidaktuntasan peserta didik Akuntansi

keingintahuan

terhadap

Pengantar

membangkitkan motivasi dan rangsangan

Akuntansi, membuat guru dilematis. Sudah

kegiatan belajar, dan bahkan membawa

seyogyanya peserta didik akuntansi dapat

pengaruh

memahami

mata

Motivasi

Akuntansi

dengan

mata

pelajaran

pelajaran
baik

Pengantar

karena

mata

dan

psikologis
dan

minat

yang

terhadap

baru,

siswa.

minat dalam belajar

merupakan sesuatu hal yang penting,

139 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
karena dengan tumbuhnya motivasi akan

bermakna dan berdampak pada hasil

dapat meningkatkan keinginan siswa untuk

belajar peserta didik.

belajar. Jika keinginan siswa untuk belajar
meningkat

maka hasil belajarnya pun

Seperti
dilakukakn

penelitian

oleh

yang

Jamilah

telah
(2013)

diharapkan akan meningkat juga. Maka

menunjukan peningkatan hasil belajar

dari itu kami memilih media sebagai

peserta

sarana untuk meningkatkan hasil belajar

pengaruh

peserta didik.

permainan monopoli dengan hasil belajar

Guru dapat menggunakan apa saja

didik,

peserta

yang

antara

didik.

berarti

terdapat

penggunaan

Begitu

pula

media

dengan

sebagai media dalam pembelajarannya, yang

penelitian yang dilakukan oleh Satiani,

tentunya dapat membantu siswa dalam

hasil penelitiannya menerangkan bahwa

memahami pembelajaran yang disampaikan

setelah mendapatkan perlakuan dengan

oleh guru dan relevan dengan materi

menggunakan permainan monopoli pada

pembelajarn yang disampaikan. Misalnya,

kelas eksperimen, dan metode terjemahan

guru

media

pada kelas kontrol, terdapat perbedaan

pembelajaran dalam bentuk permainan.

hasil belajar. Kurniawati (2013) juga

Dengan menggunakan permainan, peserta

menerangkan bahwa media permainan

didik akan tertarik dan tidak merasa

monopoli

keberatan

kemampuan kognitif siswa.

dapat

menggunakan

akan

pembelajarannya.

Permainan yang digunakan dapat berupa

berpengaruh

Penggunaan

positif

media

pada

monopoli

permainan yang sudah familiar dengan

dalam pembelajaran akuntansi merupakan

peserta didik.

sesuatu yang baru khususnya pada SMK

Permainan yang familiar tersebut

Negeri 1 Surakarta khususnya untuk mata

misalnya permainan monopoli. Permainan

pelajaran pengantar akuntansi. Maka dari

monopoli merupakan permainan yang di

itu keefektivan media monopoli perlu

dalamnya

diteliti dalam rangka meningkatkan hasil

terdapat

transaksi

transaksi

bisnis yang sesuai dengan pembelajaran
akuntansi,

seperti

pembelian

belajar peserta didik.

dan

Rumusan masalah yang diambil

penyewaan, dll. Dengan peserta didik

adalah: (1) Apakah terdapat perbedaan

bermain

hasil

monopoli

peserta

didik

belajar

peserta

didik

yang

media

pembelajaran

mengalami sendiri transaksi yang terjadi.

menggunakan

Sehingga

monopoli dan yang tidak menggunakan

pembelajaran

dapat

lebih

media pembelajaran monopoli di kelas X

Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 140
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta? (2)

eksperimen

Apakah media monopoli efektif dalam

merupakan hasil dari perlakuan. Desain

meningkatkan hasil belajar peserta didik

penelitian

kelas

dimungkinkannya

X

Akuntansi

SMK

Negeri

1

Surakarta?

dengan

ini

kelompok

dipilih

kontrol

karena

dilakukan

tidak

tes

awal

(Sigit, 2011). Dalam desain ini terdapat

Tujuan yang ingin dicapai dalam

dua kelompok yang masing-masing dipilih

penelitian ini adalah : (1) Mengetahui

secara random (R). Kelompok pertama

perbedaan hasil belajar peserta didik yang

diberikan perlakuan (X) dan kelompok

menggunakan

pembelajaran

yang lain tidak. Teknik pengambilan

monopoli dan yang tidak menggunakan

sampel pada penelitian ini menggunakan

media pembelajaran monopoli di kelas X

teknik pengambilan Cluster Sampling dan

Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta? (2)

pemilihannya

Mengetahui keefektivan media monopoli

pengumpulan data yang digunakan adalah

dalam meningkatkan hasil belajar peserta

metode tes dan metode non tes berupa

didik kelas X Akuntansi SMK Negeri 1

dokumentasi. Analisis data yang digunakan

Surakarta?

adalah Independent – sample t test, dengan

media

acak.

Metode

uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas

METODE PENELITIAN
Penelitian

secara

dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji

ini

merupakan

homogenitas dengan uji Levene Statistic.

penelitian kuantitatif yang dilakukan di

Taraf signifikansi penelitian sebesar 0,05

SMK Negeri 1 Surakarta. Populasi dalam

(5%).

penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas

X

Surakarta

Akuntansi

SMK

semester

2

Negeri

tahun

1

ajaran

Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah hasil belajar yang meliputi hasil
belajar

kognitif,

sedangkan

Variabel

2014/2015 yang berjumlah 92 peserta

independen dalam penelitian ini adalah

didik. Sampel dalam penelitian ini adalah

media permainan monopoli.

60 peserta didik.
Penelitian ini menggunakan disain
post-test only control design. Pada desain

Pembahasan
(1)

Terdapat perbedaan hasil

ini tidak dilakukan tes awal, tetapi hanya

belajar peserta didik yang menggunakan

dilakukan

pada

eksperimen.

media pembelajaran monopoli dan yang

Perbedaan

hasil

kelompok

tidak menggunakan media pembelajaran

akhir
antara

141 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
monopoli pada kelas X Akuntansi SMK
Negeri 1 Surakarta.
Berdasarkan

Berdasarkan

analisis

statistik

maupun analisis deskriptif menunjukan
analisis

statistik

bahwa

penggunaan

media

monopoli

diketahui bahwa hasil belajar dengan

membawa dampak yang berbeda pada

menggunakan media monopoli dengan

hasil belajar peserta didik. Seperti yang

tidak

sudah

menggunakan

media

monopoli

dikemukakan

di

atas,

bahwa

mengalami

terdapat perbedaan hasil belajar peserta

perbedaan. Pernyataan tersebut diperoleh

didik yang menggunakan media belajar

dari hasil uji hipotesis yang dilakukan

monopoli dengan yang tidak. Perbedaan

menggunakan uji statistik Independent

tersebut dapat terjadi karena media ini

sample T-Test menunjukan hasil nilai t

dapat menimbulkan minat baru bagi

hitung > t tabel (7.094 > 2.002) dan

peserta didik untuk belajar pengantar

signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05)

akuntansi. Dengan tumbuhnya minat baru

sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat

untuk belajar pengantar akuntansi maka

perbedaan hasil belajar peserta didik yang

peserta

menggunakan media monopoli dengan

semangat

peserta didik yang tidak menggunakan

akuntansinya. Media permainan monopoli

media monopoli.

ini dapat meningkatkan minat baru bagi

dalam

pembelajarannya

didik

akan

lagi

terdorong

belajar

untuk

pengantar

Perbedaan hasil belajar dengan

peserta didik dikarenakan media ini

menggunakan media pembelajaran yang

merupakan media yang baru diterapkan

berbeda juga dapat dijelaskan melalui

untuk pembelajaran. Sebelumnya peserta

analisis deskriptif berupa rata-rata hasil

didik

belajar masing-masing kelompok yang

adalah sebagai permainan belaka, namun

diberikan media pembelajaran monopoli

saat permainan ini diterapkan untuk media

dan yang tidak menggunakan media

pembelajaran, itu merupakan sesuatu yang

pembelajaran

Kelompok

baru bagi peserta didik. Dari sesuatu yang

eksperimen yang menggunakan media

baru maka menghasilkan sesuatu yang

pembelajaran monopoli memiliki rata-rata

baru juga, yaitu semangat belajar baru. Ini

hasil belajar sebesar 90,15. Kelompok

dapat dilihat dari antusiasnya peserta didik

kontrol, dalam hal ini kelompok yang

saat memasuki kelas dan mereka tahu

tidak menggunakan media pembelajaran

bahwa mereka akan belajar pengantar

monopoli,

akuntansi

76,69.

monopoli.

memiliki

rata-rata

sebesar

mengenal

dengan

permainan

media

monopoli

monopoli.

Bahkan mereka cenderung tidak sabar

Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 142
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
untuk memulai pembelajaran. Karena

Media monopoli efektif dalam

tumbuhnya minat baru tersebut, maka

meningkatkan hasil belajar peserta didik

motivasi

kelas

untuk

belajar

pengantar

X

akuntansi

SMK

Negeri

1

akuntansinyapun meningkat. Minat baru

Surakarta. Pernyataan tersebut didapat dari

dan

rangsangan

hasil pengujuan hipotesis yang dilakukan

kegiatan belajar. Minat dan motivasi

dengan mencocokan jumlah peserta didik

dalam belajar menjadi suatu hal yang

yang mendapatkan nilai diatas kriteria

penting, dengan tumbuhnya minat dan

ketuntasan

motivasi dapat meningkatkan keinginan

keefektivan hasil belajar secara kuantitatif

siswa untuk belajar. Jika keinginan peserta

yang dikemukakan oleh Slamet Suwardi,

didik untuk belajar meningkat maka hasil

dkk. Data kuantitatif yang diperoleh yaitu

belajarnya pun akan meningkat seperti

terdapat 29 peserta didik atau 96,6% yang

yang ditunjukan oleh peserta didik yang

mendapatkan

menggunakan

ketuntasan

motivasi

merupakan

media

monopoli.

Hal

minimal

nilai

minimal.

dengan

kriteria

diatas
Dari

kriteria

data

yang

tersebut juga didukung oleh pernyataan

diperoleh

Hamalik dalam Arsyad (2011, 32) bahwa

dengan kriteria keefektivan hasil belajar

pemakaian media belajar dalam proses

secara kuantitatif, tergolong pada kriteria

pembelajaran

dapat

membangkitkan

sangat tinggi keefektivannya. Hal ini

keingintahuan

dan

minat

baru,

menandakan bahwa menggunakan media

membangkitkan motivasi dan rangsangan

monopoli efektif dalam meningkatkan

belajar, dan bahkan membawa pengaruh

hasil belajar peserta didik pada mata

psikologis bagi peserta didik. Selain

pelajaran pengantar akuntansi kelas x SMK

didukung oleh pernyataan Hamalik, hasil

Negeri 1 Surakarta. Hal ini juga relevan

tersebut

dengan penelitian yang dilakukan oleh

juga

selaras

dengan

hasil

tersebut,

apabila

dicocokan

penelitian yang dilakukan oleh Jamilah

Satiani

(2014) yang menunjukan hasil bahwa

permainan monopoli dalam penguasaan

media monopoli berpengaruh pada hasil

bahasa jepang. Hasil penelitian Satiani ini

belajar peserta didik.

menunjukan

(1)

Media

monopoli

efektif

(2013)

mengenai

bahwa

media

efektivitas

monopoli

efektif dalam meningkatkan kemampuan

dalam meningkatkan hasil belajar peserta

mahasiswa

didik kelas X akuntansi SMK Negeri 1

jepang. Selain itu, Lucking juga melakukan

Surakarta.

penelitian terhadap penggunaan media

dalam

penguasaan

bahasa

143 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
monopoli dalam pembelajaran akuntansi

pembelajaran,

intermediet, penelitian ini menunjukan

memberikan rangsangan kepada peserta

hasil

didik untuk belajar. Media monopoli dapat

bahwa

media

monopoli

efektif

media

monopoli

dapat

diterapkan dalam pembelajaran akuntansi.

memberikan rangsangan

Dengan demikian hasil yang didapat dalam

karena media ini dapat menumbuhkan

pembahasan

suasana

ini

dapat

mendukung

penelitian-penelitian

terdahulunya

belajar

yang

untuk belajar

menyenangkan.

Dalam hal ini merupakan media yang

mengenai penggunaan media monopoli

dikemas

sebagai media pembelajaran yang efektif.

menyenangkan. Melalui permainan, anak

Dalam belajar dikenal dua faktor

akan

berupa

permainan

memperoleh

pelajaran

yang

yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu

mengandung

faktor intrnal dan faktor eksternal. Media

kognitif,

monopoli merupakan alat bantu dalam

Penggunaan monopoli untuk pembelajaran

pembelajaran

fungsinya

dapat tergolong dalam permainan edukatif.

menyampaikan pesan dari komunikator

Seperti yang telah dikemukakan oleh

kepada konunikan. Komunikator dalam

Ismail

pembelajaran

edukatif

yang

adalah

guru,

sedangkan

aspek

yang

sosial,

emosi

(2006:119)
adalah

perkembangan

bahwa

suatu

dan

fisik.

permainan

kegiatan

yang

komunikannya adalah peserta didik. Media

menyenangkan dan merupakan cara atau

yang digunakan ini dapat digolongkan

alat pendidikan yang mendidik. Selain

dalam

dapat

peserta didik bermain, peserta didik juga

mempengaruhi hasil belajar. Lebih khusus

belajar. Dengan belajar sambil bermain

tergolong dalam sarana. Hal ini didukung

peserta didik tidak merasa terbebani dalam

oleh Munadi (dalam Rusman, 2012) yang

kegiatan belajarnya. Justru mereka merasa

menyebutkan bahwa salah satu faktor

senang karena mereka dapat bermain.

ekstern yang mempengaruhi hasil belajar

Tidak merasa terbebani dalam belajar

adalah

Faktor

dapat berdampak baik. Seperti yang sudah

yang

diutarakan oleh Slameto (2003) bahwa

faktor

eksternal

faktor

instrumental

yang

instrumental.
adalah

faktor

keberadaan dan penggunaannya dirancang

suasana

sesuai

yang

menyebabkan hasil belajar yang maksimal.

diharapkan. Faktor intrumental ini berupa

Monopoli itu sendiri merupakan

kurikulum, sarana, dan guru. Sebagai

suatu permainan papan (board game) dan

sarana yang digunakan oleh guru untuk

pemain berlomba untuk mengumpulkan

membantu

kekayaan

dengan

hasil

belajar

menyampaikan

materi

yang

melalui

menyenangkan

aturan

akan

pelaksanaan

Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 144
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
permainan. Tujuan permainan ini adalah

yang

untuk menguasai semua petak di atas

sebagai permainan. Seperti hasil penelitian

papan melalui pembelian, penyewaan dan

yang telah dilakukan sebelumnya oleh

pertukaran properti dalam sistem ekonomi

Ralp dan Ann (2012) bahwa monopoli

yang disederhanakan. Media permainan

merupakan

monopoli merupakan media permainan

menyenangkan. Dengan suasana belajar

papan bergaris yang sudah familiar di

yang menyenangkan, para peserta didik

dunia.

pada

tidak merasa terbebani dalam proses

penguasaan harta. Pemain yang memiliki

belajarnya sehingga materi pelajaran yang

tanah,

dialah

didapatkan akan lebih mudah diserap oleh

pemenangnya. pada permainan monopoli

peserta didik dan dapat memberikan

akuntansi tidak hanya ditekankan pada

rangsangan kepada peserta didik untuk

penguasaan

terus belajar yang kemudian berdampak

Permainan

hotel,

penguasaan

ini

dan

harta,

mengacu

rumah

namun

pengetahuan.

juga

pada

Penguasaan

pada

menyenangkan

media

karena

dikemas

pembelajaran

optimalnya

hasil

yang

belajar

yang

dengan

didapatkan oleh peserta didik pada kelas

banyaknya menjawab pertanyaan dengan

eksperimen, dibanding kelas kontrol yang

benar pada kartu kesempatan. Setiap kartu

tidak menggunakan media monopoli.

pengetahuan

dapat

dilihat

kesempatan terdapat soal dan skor. Apabila

Dalam hal ini media monopoli

pemain dapat menjawab soal tersebut

dapat menjalankan fungsinya dengan baik

dengan benar maka pemain mendapatkan

sebagai alat bantu dalam pembelajaran

skor yang tertera dalam kartu, jika tidak

yang turut mempengaruhi iklim, kondisi,

maka pemain akan tidak mendapat skor.

dan lingkungan belajar yang ditata oleh

Pemain yang mendapat skor terbanyak,

guru

akan

penggunaan media monopoli efektif dalam

menjadi

pemenangnya.

Apabila

(Arsyad

:

2011),

pembelajaran

sehingga

pemain dalam hal ini peserta didik

mendukung

pengantar

menginginkan skor yang banyak maka

akuntansi pada Kelas X Akuntansi SMK

mereka harus belajar.

Negeri

1

Surakarta

tahun

Dengan demikian dari uraian di

2014/2015

sehingga

hasil

atas dapat diketahui bahwa penggunaan

meningkat.

media

tingginya presentase hasil belajar peserta

monopoli

dalam

pembelajaran

Ini

ditunjukan

pelajaran
belajarnya
dengan

kelas

didik yang mendapatkan nilai di atas

eksperimen memberikan suasana belajar

kriteria ketuntasan minimal, yaitu sebesar

pengantar

akuantansi

pada

145 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
96,6%, dengan kriteria ketuntasan minimal

1. Implikasi teoretis

78 yang berarti keefektivannya sangat

Secara teoritis penelitian ini

tinggi. Hasil tersebut juga relevan dengan

dapat digunakan sebagai salah satu

penelitian yang dilakukan oleh Rohman,

acuan atau referensi untuk memilih

Mutmainah, dan Susanto dkk (2011)

penggunaan media pembelajara yang

mengenai media monopoli, hasil dari

efektif

penelitian yang dilakukan oleh mereka

pembelajaran dan karakteristik peserta

menyatakan bahwa media monopoli layak

didik. Selain itu penelitian ini dapat

digunakan dalam pembelajaran.

memberikan

sesuai

untuk

SIMPULAN

dengan

sumbangan

tujuan

pemikiran

mengembangkan

Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Berdasarkan

pengujian

khususnya

hipotesis dan pembahasan sebelumnya,

pengantar

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

melaksanakan pembangunan dalam

1.

bidang pendidikan.

Terdapat
peserta

perbedaan
didik

yang

hasil

belajar

menggunakan

pada

mata

pelajaran

akuntansi

dalam

2. Implikasi praktis

media monopoli dengan peserta didik

Penelitian ini dapat digunakan

yang tidak menggunakan monopoli.

oleh peserta didik untuk membantu

Pernyataan tersebut didukung Dengan

mereka

hasil uji statistik Independent sample

pembelajaran

T-Test

2.

hasil

menunjukan

hasil nilai t

dalam

memahami
khususnya

pembelajaran

pengantar

mater
materi

akuntansi

hitung > t tabel (7.094 > 2.002) dan

sehingga berpengaruh positif pada

signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05).

hasil belajarnya. Namun demikin hasil

Media permainan monopoli efektif

penelitian

dalam meningkatkan hasil belajar

digunakan oleh peserta didik sebagai

peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari

alat

tingginya prosentase peserta didik

dapat digunakan oleh guru sebagai

yang mendapatkan nilai di atas kriteria

referensi media pembelajaran yang

ketuntasan minimal, yaitu sebesar

dapat digunakan untuk menungkatkan

96,6% dengan kriteria ketuntasan

hasil belajar peserta didiknya. Hasil

minimal 78.

penelitian

IMPLIKASI DAN KETERBATASAN
MASALAH

tidak

bantubelajarnya,

ini

juga

hanya

namun

dapat

dapat

juga

sebagi

masukan kepada pihak sekolah untuk
dapat menyediakan fasilitas media

Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 146
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
pembelajaran bagi peserta didik demi
kemajuan sekolah.

2. Peneliti Selanjutnya
Pelaksanaan

penelitian

ini

hanya terbatas di SMK Negeri 1
3. Keterbatasan penelitian

Surakarta saja, maka perlu diadakan

Penelitian ini telah diupayakan
secara

maksimal

namun

masih

penelitian yang lebih lanjut mengenai
penggunaan

media

terdapat faktor yang sulit dikendalikan

monopoli

sehingga penelitian ini masih terdapat

pengantar akuntansi.

keterbatasan.
adalah

Keterbatasan

keterbatasan

disediakan

oleh

tersebut

waktu

sekolah

yang
dalam

penyelenggaraan penelitian yang dapat
menyebabkan kemungkinan pengaruh
perlakuan belum mencerminkan hasil
belajar peserta didik secara maksimal.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian dalam
simpulan, berikut ini adalah beberapa saran
untuk pihak-pihak yang terkait dalam upaya
meningkatkan hasil belajar peserta didik:
1. Bagi Guru
Guru
pembelajaran

sebaiknya
dapat

dalam

menggunakan

media yang beraneka ragam, tentunya
yang

sesuai

pembelajarannya

dengan
sehingga

materi
hasil

belajar peserta didik dapat optimal.
Mengingat kemampuan peserta didik
yang berbeda-beda dalam memahami
matari pembelajaran yang diberikan
oleh guru.

pada

mata

permainan
pelajaran

DAFTAR PUSTAKA
Andang Ismail. 2006. Education Games.
Yogyakarta: Pilar Media.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran.
Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Fitri, K.N.J. 2014. Pengaruh Penggunaan
Permainan
Monopoli
dalam
Pembelajaran Akuntansi Terhadap
Hasil Belajar (Studi Eksperimen
Pada Kelas X Akuntansi SMK Negeri
11 Bandung tahun 2013/2014 pada
Standar Kompetensi Memproses
Entri Jurnal). Skripsi : Universitan
Pendidikan Indonesia.
Kober, Ralph and Ann Tarca. 2012. For
Fun or Profit? An Evaluation of
An Accounting Simulation Game
For
University
Students.
Department of Accounting and
Finance. The University of
Western Australia. Diperoleh
pada tanggal 22 juli 2015.
Lasiti, N.S. (2013). Efektivitas Permainan
Monopoli dalam Penguasaan
Kosakata
Bahasa
Jepang”.
Skripsi.

147 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
Republik Indonesia. 2003. Undang Undang
RI No 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Sekertariat Negara. Jakarta.
Rusman

2010.
Pembelajaran.
Rajawali Pres.

Santosa,

Sigit.
2011.
Penelitian
Pendidikan. Surakarta. UNS Pres.

Model-Model
Bandung
:

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Wangke

Humphrey. 2014. Peluang
Indonesia dalam Masyarakat
Ekonomi Asean 2015. Info Singkat
Hubungan
Internasional,vol.VI,
No10/II/P3D/MEI/2014.
Diperoleh 25 April 2015.

Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 148
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147

Dokumen yang terkait

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGATERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PALEBON SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

1 11 109

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KELAS XI AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 1 17

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 229

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 GODEAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 202

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN KELAS X AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 TEMPEL TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 174

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI SMK NEGERI 1 PENGASIH TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 212

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 | Chesaria | Tata Arta 6381 13571 1 SM

0 0 10

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN “KUTEBAK” MATA PELAJARAN DASAR-DASAR PERBANKAN KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 3 SURAKARTA | Oktaviana | Tata Arta 9261 19695 1 SM

0 4 13

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA MONOPOLI PADA KELAS X AK-2 SMK N 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Puspitaweni | Tata Arta 6523 13846 1 SM

0 0 12

this PDF file IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR SISWA AKUNTANSI SMK X TAHUN PELAJARAN 20172018 | Puspandari | Tata Arta 1 SM

0 0 9