KEEFEKTIVAN MEDIA MONOPOLI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 2015 | Nurhikmah | Tata Arta 8377 17638 1 SM
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Pengantar
Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Mei, 2016
KEEFEKTIVAN MEDIA MONOPOLI DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN
PENGANTAR AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI
SMK NEGERI 1 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2014/2015
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, Nurhasan Hamidi*
*Pendidikan akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
Renita.kusmantari@gmail.com
ABSTRAK
Renita Kusmantari Nurhikmah. K7411124. KEEFEKTIVAN MEDIA MONOPOLI
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA
PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Maret 2016.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Perbedaan hasil belajar peserta
didik yang menggunakan media monopoli dengan peserta didik yang tidak menggunakan
media permainan monopoli pada kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran
2014/2015, 2) Keefektivan media monopoli dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik
pada mata pelajaran pengantar akuntansi pada kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta
tahun ajaran 2014/2015.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh peserta didik kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta semester 2 tahun ajaran
2014/2015 yang berjumlah 92 peserta didik. Sampel dalam penelitian ini adalah 60 peserta
didik. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan
Cluster Sampling dan pemilihannya secara acak. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah metode tes dan metode dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah Independent
– sample t test, dengan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dengan uji KolmogorovSmirnov dan uji homogenitas dengan uji Levene Statistic. Taraf signifikansi penelitian sebesar
0,05 (5%).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : 1) Terdapat perbedaan hasil belajar
peserta didik yang menggunakan media monopoli dengan peserta didik yang tidak
menggunakan monopoli ( p = 0,000; p < 0,05 dan thitung = 7.094 > ttabel = 2.002); 2) Penerapan
media monopoli efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat di lihat
dari tingginya prosentase peserta didik yang mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasan
minimal, yaitu sebesar 96,6% dengan kriteria ketuntasan minimal 78 yang apabila dicocokan
dengan kategori keefektivan hasil belajar secara kuantitatif tergolong keefektivannya sangat
tinggi.
Kata Kunci: Keefektivan, Media Monopoli, Hasil Belajar
135 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
ABSTRACT
Renita Kusmantari Nurhikmah. K7411124. EFFECTIVENESS OF MONOPOLY MEDIA
TO IMPROVE THE LEARNING LEARNING IN THE SUBJECT MATTER OF
INTRODUCTION TO ACCOUNTING OF THE STUDENTS IN GRADE X OF
ACCOUNTING OF STATE VOCATIONAL HIGH SCHOOL 1 IN ACADEMIC
YEAR 2014/2015. Skripsi: The Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret
University, Surakarta, March 2016.
The objectives of this research are to investigate: (1) the difference of learning result
between the students instructed with the monopoly media and those instructed without the
monopoly media in Grade X of Accounting of State Vocational High School 1 of Surakarta in
Academic Year 2014/2015; and (2) the effectiveness of the monopoly media to improve the
learning result in the subject matter of Introduction to Accounting of the students in Grade X
of Accounting of State Vocational High School 1 of Surakarta in Academic Year 2014/2015.
This research used the quantitative research method. Its population was all of the
students as many as 92 in Grade X of Accounting of State Vocational High School 1 of
Surakarta in Semester 2, Academic Year 2014/2015. The samples of research consisted of 60
students, and they were taken by using the cluster sampling technique. The data of research
were collected through test and documentation. They were then analyzed by using the
independent–sample t test with the pre-requisite tests of Kolmogorov-Smirnov’s normality
test and Levene Statistics’ homogeneity test at the significance level of 0.05 (5%).
The results of research are as follows: (1) there is a difference of learning result
between the students with the monopoly media and those without the monopoly media as
indicated by the p-value = 0.000; which was smaller than 0.05 and tcount = 7.094 > ttable = 2.002;
and (2) the application of the monopoly media is effective to improve the learning result in
the subject matter of Introduction to Accounting of the students as shown by the high
percentage (96.6%) of the students who gained the scores above the minimum learning
completeness criterion that is 78; this result when matched with the effectiveness of the
learning result quantitatively belongs to the very high category.
Keywords: Effectiveness, monopoly media, learning result
mudahnya dalam mengakses informasi
PENDAHULUAN
sangat
baik untuk guru maupun siswa. Karena
berbeda dengan pendidikan masa lalu,
dengan mudahnya mendapatkan informasi,
karena dengan adanya globalisasi, dunia
siswa
pendidikan masa kini membawa perubahan
informasi yang dapat membuat mereka
yang dirasakan, baik dalam nilai positif
berwawasan luas dan untuk guru juga
maupun negatif. Nilai positif yang telah
dapat memperoleh berbagai informasi yang
diterima oleh bidang pendidikan dengan
dapat
adanya
Selain itu, dengan adanya globalisasi dunia
Pendidikan
globalisasi
masa
kini
yaitu
semakin
dapat
memperoleh
mengembangkan
berbagai
kompetensinya.
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 136
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
pendidikan
masa
kini
dapat
Terdapat tiga komunitas dalam
menciptakan para siswa yang kompeten
ASEAN Community yang disesuaikan
dan berstandar internasional yang dapat
dengan ASEAN Vision 2020, yaitu pada
bersaing
bidang
dengan
juga
negara-negara
lain
keamanan
politik
(ASEAN
sehingga pendidikan di Indonesia juga
Political-Securuty
dapat
budaya (ASEAN Socio-Culture Comunity),
memenuhi
kebutuhan
Internasioanalnya.
Pada
dan
tahun
2015
kawasan
ekonomi
Comunity).
Comunity),
(ASEAN
Apabila
ketiga
sosial
Economic
komunitas
ASEAN akan menghadapi Masyarakat
tersebut dikaitan dengan dunia pendidikan,
ekonomi Asean atau yang biasa disingkat
maka dunia pendidikan juga dapat ikut
MEA.
andil dalam perwujudan ketiga komunitas
MEA
merupakan
wujud
kesepakatan dari negara-negara
ASEAN untuk membentuk suatu
kawasan
bebas
perdagangan
dalam rangka meningkatkan daya
saing ekonomi kawasan dengan
menjadikan ASEAN sebagai basis
produksi dunia serta menciptakan
pasar regional bagi kurang lebih
500 juta penduduknya (Wangke
H, 2014)
Keinginan
membentuk
ASEAN
MEA
perkembangan
dalam
didasari
eksternal
oleh
dan
akan menjadi kekuatan ekonomi baru,
dengan disokong oleh India, Tiongkok, dan
negara-negara ASEAN lainnya. Sedangkan
sisi
ASEAN
internal,
sampai
kekuatan
tahun
ekonomi
2013
telah
menghasilkan GDP sebesar US$ 3,36
triliun dengan laju pertumbuhan sebesar
5,6 % dan memiliki dukungan jumlah
penduduk 617, 68 juta jiwa.
ekonomi, dalam menghadapi pasar tunggal
atau biasa disebut ASEAN Economic
Comunity, pendidikan dapat menjalankan
konsep link and mactch, yaitu mengkaitkan
lulusan sekolah dengan kebutuhan pasar
kerja. Pendidikan juga dapat menciptakan
siswa yang akan menjadi tenaga kerja yang
berkualitas dan mampu bersaing dalam
rangka menghadapi MEA tahun 2015.
UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang
internal
kawasan. Dari sisi ekternal, Asia diprediksi
dari
tersebut. Misalnya saja dalam komunitas
Sistem
Pendidikan
Nasional,
pasal
1 menjelaskan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan
proses
pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
137 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
Dalam
atas
Dalam proses inilah tak sedikit
disebutkan bahwa peserta didik secara aktif
guru yang mengalami kendala dalam
mengembangkan potensi dirinya. Untuk
mengantarkan peserta didik berproses dari
mengembangkan potensi peserta didik
yang sebelumnya belum tahu menjadi tahu.
tentunya memerlukan guru. Peran guru
Salah
untuk mengembangkan potensi anak didik
keanekaragaman kemampuan peserta didik
sangatlah penting, di samping kemampuan
dalam menangkap penjelasan dari guru,
peserta didik tersebut dalam mengembangkan
sedangkan di sisi lain guru juga di patok
potensi dirinya sendiri. Salah satu peran
dengan kriteria kelulusan minimal atau
guru
yang biasa disingkat KKM, yang cukup
dalam
pengertian
di
mengembangkan
potensi
satu
KKM
kendalanya
merupakan
yaitu
peserta didik yaitu dengan memberikan
tinggi.
bekal yang cukup kepada anak didiknya.
ketuntasan minimal nilai yang harus
Bekal yang cukup dapat diberikan salah
didapatkan oleh peserta didik, sebagai
satunya dengan melaksanakan kegiatan
tolok ukur hasil belajar.
belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar
KKM
untuk
setiap
kriteria
sekolah
mengajar, guru dan peserta didik berperan
memang berbeda-beda tergantung dari
aktif. Karena salah satu syarat terjadinya
kebijakan sekolah masing-masing. SMK
kegiatan belajar mengajar adalah adanya
Negeri 1 Surakarta sendiri menetapkan
guru dan peserta didik. Kegiatan belajar
KKM yang cukup tinggi pada kelas X dan
mengajar tidak dapat terwujud tanpa
XI, yaitu 78. Ini merupakan
adanya guru dan peserta didik.
dilematis bagi guru. Nilai 78 bukan nilai
hal yang
Selain adanya guru dan peserta
yang rendah, melainkan nilai yang cukup
didik kegiatan belajar mengajar juga
tinggi. Dalam hal ini kemampuan peserta
memerlukan sumber belajar dan fasilitas
didik sangat beraneka ragam, yang tidak
belajar. Semua faktor tersebut haruslah
didukung dengan fasilitas belajar seperti
saling mendukung supaya tercipta kegiatan
buku yang memadai. Untuk mencapai
belajar mengajar yang optimal dan hasil
KKM 78 dirasa cukup sulit. Hal ini
yang optimal. Dalam kegiatan belajar
terbukti dengan nilai Ulangan Akhir
mengajar,
dapat
Semester Gasal yang baru diselenggarakan
baik
pada bulan oktober 2014 tersebut pada
mengalami
masih banyak peserta didik yang nilainya
perubahan dari yang sebelumnya belum
yang di bawah KKM khususnya untuk
tahu menjadi tahu.
mata pelajaran Pengantar Akuntansi.
guru
menyampaikan
sehingga
dituntut
materi
peserta
dengan
didik
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 138
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
Berikut ini adalah data yang
diperoleh
yang
merupakan
gambaran
belum tercapainya hasil belajar sesuai
pelajaran
X
AK 1
X
AK 2
X
AK 3
Diatas
KKM
dasar
materi akuntansi lainnya.
Namun disisi lain guru juga
Tabel 1. Nilai Ulangan Akhir Semester
Gasal Kelas X Akuntansi pada
Mata Pelajaran Pengantar
Akuntasi
Dibawah
KKM
merupakan
sebelum peserta didik melangkah pada
dengan yang ditentukan.
Kelas
tersebut
Jumlah
Peserta
Didik
menyadari, tidak semua siswa sama dalam
memahami materi yang disampaikan oleh
guru. Untuk membuat peserta didik paham
Presentase
peserta
didik yang
dibawah
KKM
tidak hanya dengan ceramah, karena setiap
peserta didik memiliki kemampuan yang
berbeda-beda dalam pemahaman materi.
Ada peserta didik yang dapat paham hanya
dengan metode ceramah, namun ada juga
24
8
32
75 %
6
26
32
18,75 %
20
12
32
62,5 %
harus menyediakan media pembelajaran
RATA-RATA
52,08 %
(Sumber: data primer yang diolah, 2015)
untuk peserta didik, yang fungsinya untuk
yang belum paham hanya dengan metode
ceramah. Karena itulah mengapa guru
membantu siswa dalam memahami materi
Berdasarkan data di atas dapat
yang disampaikan oleh guru, sehingga
terlihat bahwa masih terdapat 52,08 %
peserta didik yang belum paham dengan
peserta didik Akuntansi
metode ceramah dapat paham melalui
belum
mencapai
yang nilainya
ini
media yang digunakan oleh guru. Selain
menandakan bahwa masih ada 52,08 %
untuk membantu siswa dalam memahami
peserta didik Akuntansi
yang belum
materi yang diajarkan oleh guru, menurut
memahami materi yang disampaikan oleh
Hamalik dalam Arsyad (2011, 32) bahwa
guru
Pengantar
pemakaian media belajar dalam proses
tingkat
belajar mengajar dapat membangkitkan
pada
mata
Akuntansi.
KKM.
Hal
pelajaran
Tingginya
ketidaktuntasan peserta didik Akuntansi
keingintahuan
terhadap
Pengantar
membangkitkan motivasi dan rangsangan
Akuntansi, membuat guru dilematis. Sudah
kegiatan belajar, dan bahkan membawa
seyogyanya peserta didik akuntansi dapat
pengaruh
memahami
mata
Motivasi
Akuntansi
dengan
mata
pelajaran
pelajaran
baik
Pengantar
karena
mata
dan
psikologis
dan
minat
yang
terhadap
baru,
siswa.
minat dalam belajar
merupakan sesuatu hal yang penting,
139 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
karena dengan tumbuhnya motivasi akan
bermakna dan berdampak pada hasil
dapat meningkatkan keinginan siswa untuk
belajar peserta didik.
belajar. Jika keinginan siswa untuk belajar
meningkat
maka hasil belajarnya pun
Seperti
dilakukakn
penelitian
oleh
yang
Jamilah
telah
(2013)
diharapkan akan meningkat juga. Maka
menunjukan peningkatan hasil belajar
dari itu kami memilih media sebagai
peserta
sarana untuk meningkatkan hasil belajar
pengaruh
peserta didik.
permainan monopoli dengan hasil belajar
Guru dapat menggunakan apa saja
didik,
peserta
yang
antara
didik.
berarti
terdapat
penggunaan
Begitu
pula
media
dengan
sebagai media dalam pembelajarannya, yang
penelitian yang dilakukan oleh Satiani,
tentunya dapat membantu siswa dalam
hasil penelitiannya menerangkan bahwa
memahami pembelajaran yang disampaikan
setelah mendapatkan perlakuan dengan
oleh guru dan relevan dengan materi
menggunakan permainan monopoli pada
pembelajarn yang disampaikan. Misalnya,
kelas eksperimen, dan metode terjemahan
guru
media
pada kelas kontrol, terdapat perbedaan
pembelajaran dalam bentuk permainan.
hasil belajar. Kurniawati (2013) juga
Dengan menggunakan permainan, peserta
menerangkan bahwa media permainan
didik akan tertarik dan tidak merasa
monopoli
keberatan
kemampuan kognitif siswa.
dapat
menggunakan
akan
pembelajarannya.
Permainan yang digunakan dapat berupa
berpengaruh
Penggunaan
positif
media
pada
monopoli
permainan yang sudah familiar dengan
dalam pembelajaran akuntansi merupakan
peserta didik.
sesuatu yang baru khususnya pada SMK
Permainan yang familiar tersebut
Negeri 1 Surakarta khususnya untuk mata
misalnya permainan monopoli. Permainan
pelajaran pengantar akuntansi. Maka dari
monopoli merupakan permainan yang di
itu keefektivan media monopoli perlu
dalamnya
diteliti dalam rangka meningkatkan hasil
terdapat
transaksi
transaksi
bisnis yang sesuai dengan pembelajaran
akuntansi,
seperti
pembelian
belajar peserta didik.
dan
Rumusan masalah yang diambil
penyewaan, dll. Dengan peserta didik
adalah: (1) Apakah terdapat perbedaan
bermain
hasil
monopoli
peserta
didik
belajar
peserta
didik
yang
media
pembelajaran
mengalami sendiri transaksi yang terjadi.
menggunakan
Sehingga
monopoli dan yang tidak menggunakan
pembelajaran
dapat
lebih
media pembelajaran monopoli di kelas X
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 140
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta? (2)
eksperimen
Apakah media monopoli efektif dalam
merupakan hasil dari perlakuan. Desain
meningkatkan hasil belajar peserta didik
penelitian
kelas
dimungkinkannya
X
Akuntansi
SMK
Negeri
1
Surakarta?
dengan
ini
kelompok
dipilih
kontrol
karena
dilakukan
tidak
tes
awal
(Sigit, 2011). Dalam desain ini terdapat
Tujuan yang ingin dicapai dalam
dua kelompok yang masing-masing dipilih
penelitian ini adalah : (1) Mengetahui
secara random (R). Kelompok pertama
perbedaan hasil belajar peserta didik yang
diberikan perlakuan (X) dan kelompok
menggunakan
pembelajaran
yang lain tidak. Teknik pengambilan
monopoli dan yang tidak menggunakan
sampel pada penelitian ini menggunakan
media pembelajaran monopoli di kelas X
teknik pengambilan Cluster Sampling dan
Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta? (2)
pemilihannya
Mengetahui keefektivan media monopoli
pengumpulan data yang digunakan adalah
dalam meningkatkan hasil belajar peserta
metode tes dan metode non tes berupa
didik kelas X Akuntansi SMK Negeri 1
dokumentasi. Analisis data yang digunakan
Surakarta?
adalah Independent – sample t test, dengan
media
acak.
Metode
uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas
METODE PENELITIAN
Penelitian
secara
dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji
ini
merupakan
homogenitas dengan uji Levene Statistic.
penelitian kuantitatif yang dilakukan di
Taraf signifikansi penelitian sebesar 0,05
SMK Negeri 1 Surakarta. Populasi dalam
(5%).
penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas
X
Surakarta
Akuntansi
SMK
semester
2
Negeri
tahun
1
ajaran
Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah hasil belajar yang meliputi hasil
belajar
kognitif,
sedangkan
Variabel
2014/2015 yang berjumlah 92 peserta
independen dalam penelitian ini adalah
didik. Sampel dalam penelitian ini adalah
media permainan monopoli.
60 peserta didik.
Penelitian ini menggunakan disain
post-test only control design. Pada desain
Pembahasan
(1)
Terdapat perbedaan hasil
ini tidak dilakukan tes awal, tetapi hanya
belajar peserta didik yang menggunakan
dilakukan
pada
eksperimen.
media pembelajaran monopoli dan yang
Perbedaan
hasil
kelompok
tidak menggunakan media pembelajaran
akhir
antara
141 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
monopoli pada kelas X Akuntansi SMK
Negeri 1 Surakarta.
Berdasarkan
Berdasarkan
analisis
statistik
maupun analisis deskriptif menunjukan
analisis
statistik
bahwa
penggunaan
media
monopoli
diketahui bahwa hasil belajar dengan
membawa dampak yang berbeda pada
menggunakan media monopoli dengan
hasil belajar peserta didik. Seperti yang
tidak
sudah
menggunakan
media
monopoli
dikemukakan
di
atas,
bahwa
mengalami
terdapat perbedaan hasil belajar peserta
perbedaan. Pernyataan tersebut diperoleh
didik yang menggunakan media belajar
dari hasil uji hipotesis yang dilakukan
monopoli dengan yang tidak. Perbedaan
menggunakan uji statistik Independent
tersebut dapat terjadi karena media ini
sample T-Test menunjukan hasil nilai t
dapat menimbulkan minat baru bagi
hitung > t tabel (7.094 > 2.002) dan
peserta didik untuk belajar pengantar
signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05)
akuntansi. Dengan tumbuhnya minat baru
sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat
untuk belajar pengantar akuntansi maka
perbedaan hasil belajar peserta didik yang
peserta
menggunakan media monopoli dengan
semangat
peserta didik yang tidak menggunakan
akuntansinya. Media permainan monopoli
media monopoli.
ini dapat meningkatkan minat baru bagi
dalam
pembelajarannya
didik
akan
lagi
terdorong
belajar
untuk
pengantar
Perbedaan hasil belajar dengan
peserta didik dikarenakan media ini
menggunakan media pembelajaran yang
merupakan media yang baru diterapkan
berbeda juga dapat dijelaskan melalui
untuk pembelajaran. Sebelumnya peserta
analisis deskriptif berupa rata-rata hasil
didik
belajar masing-masing kelompok yang
adalah sebagai permainan belaka, namun
diberikan media pembelajaran monopoli
saat permainan ini diterapkan untuk media
dan yang tidak menggunakan media
pembelajaran, itu merupakan sesuatu yang
pembelajaran
Kelompok
baru bagi peserta didik. Dari sesuatu yang
eksperimen yang menggunakan media
baru maka menghasilkan sesuatu yang
pembelajaran monopoli memiliki rata-rata
baru juga, yaitu semangat belajar baru. Ini
hasil belajar sebesar 90,15. Kelompok
dapat dilihat dari antusiasnya peserta didik
kontrol, dalam hal ini kelompok yang
saat memasuki kelas dan mereka tahu
tidak menggunakan media pembelajaran
bahwa mereka akan belajar pengantar
monopoli,
akuntansi
76,69.
monopoli.
memiliki
rata-rata
sebesar
mengenal
dengan
permainan
media
monopoli
monopoli.
Bahkan mereka cenderung tidak sabar
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 142
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
untuk memulai pembelajaran. Karena
Media monopoli efektif dalam
tumbuhnya minat baru tersebut, maka
meningkatkan hasil belajar peserta didik
motivasi
kelas
untuk
belajar
pengantar
X
akuntansi
SMK
Negeri
1
akuntansinyapun meningkat. Minat baru
Surakarta. Pernyataan tersebut didapat dari
dan
rangsangan
hasil pengujuan hipotesis yang dilakukan
kegiatan belajar. Minat dan motivasi
dengan mencocokan jumlah peserta didik
dalam belajar menjadi suatu hal yang
yang mendapatkan nilai diatas kriteria
penting, dengan tumbuhnya minat dan
ketuntasan
motivasi dapat meningkatkan keinginan
keefektivan hasil belajar secara kuantitatif
siswa untuk belajar. Jika keinginan peserta
yang dikemukakan oleh Slamet Suwardi,
didik untuk belajar meningkat maka hasil
dkk. Data kuantitatif yang diperoleh yaitu
belajarnya pun akan meningkat seperti
terdapat 29 peserta didik atau 96,6% yang
yang ditunjukan oleh peserta didik yang
mendapatkan
menggunakan
ketuntasan
motivasi
merupakan
media
monopoli.
Hal
minimal
nilai
minimal.
dengan
kriteria
diatas
Dari
kriteria
data
yang
tersebut juga didukung oleh pernyataan
diperoleh
Hamalik dalam Arsyad (2011, 32) bahwa
dengan kriteria keefektivan hasil belajar
pemakaian media belajar dalam proses
secara kuantitatif, tergolong pada kriteria
pembelajaran
dapat
membangkitkan
sangat tinggi keefektivannya. Hal ini
keingintahuan
dan
minat
baru,
menandakan bahwa menggunakan media
membangkitkan motivasi dan rangsangan
monopoli efektif dalam meningkatkan
belajar, dan bahkan membawa pengaruh
hasil belajar peserta didik pada mata
psikologis bagi peserta didik. Selain
pelajaran pengantar akuntansi kelas x SMK
didukung oleh pernyataan Hamalik, hasil
Negeri 1 Surakarta. Hal ini juga relevan
tersebut
dengan penelitian yang dilakukan oleh
juga
selaras
dengan
hasil
tersebut,
apabila
dicocokan
penelitian yang dilakukan oleh Jamilah
Satiani
(2014) yang menunjukan hasil bahwa
permainan monopoli dalam penguasaan
media monopoli berpengaruh pada hasil
bahasa jepang. Hasil penelitian Satiani ini
belajar peserta didik.
menunjukan
(1)
Media
monopoli
efektif
(2013)
mengenai
bahwa
media
efektivitas
monopoli
efektif dalam meningkatkan kemampuan
dalam meningkatkan hasil belajar peserta
mahasiswa
didik kelas X akuntansi SMK Negeri 1
jepang. Selain itu, Lucking juga melakukan
Surakarta.
penelitian terhadap penggunaan media
dalam
penguasaan
bahasa
143 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
monopoli dalam pembelajaran akuntansi
pembelajaran,
intermediet, penelitian ini menunjukan
memberikan rangsangan kepada peserta
hasil
didik untuk belajar. Media monopoli dapat
bahwa
media
monopoli
efektif
media
monopoli
dapat
diterapkan dalam pembelajaran akuntansi.
memberikan rangsangan
Dengan demikian hasil yang didapat dalam
karena media ini dapat menumbuhkan
pembahasan
suasana
ini
dapat
mendukung
penelitian-penelitian
terdahulunya
belajar
yang
untuk belajar
menyenangkan.
Dalam hal ini merupakan media yang
mengenai penggunaan media monopoli
dikemas
sebagai media pembelajaran yang efektif.
menyenangkan. Melalui permainan, anak
Dalam belajar dikenal dua faktor
akan
berupa
permainan
memperoleh
pelajaran
yang
yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu
mengandung
faktor intrnal dan faktor eksternal. Media
kognitif,
monopoli merupakan alat bantu dalam
Penggunaan monopoli untuk pembelajaran
pembelajaran
fungsinya
dapat tergolong dalam permainan edukatif.
menyampaikan pesan dari komunikator
Seperti yang telah dikemukakan oleh
kepada konunikan. Komunikator dalam
Ismail
pembelajaran
edukatif
yang
adalah
guru,
sedangkan
aspek
yang
sosial,
emosi
(2006:119)
adalah
perkembangan
bahwa
suatu
dan
fisik.
permainan
kegiatan
yang
komunikannya adalah peserta didik. Media
menyenangkan dan merupakan cara atau
yang digunakan ini dapat digolongkan
alat pendidikan yang mendidik. Selain
dalam
dapat
peserta didik bermain, peserta didik juga
mempengaruhi hasil belajar. Lebih khusus
belajar. Dengan belajar sambil bermain
tergolong dalam sarana. Hal ini didukung
peserta didik tidak merasa terbebani dalam
oleh Munadi (dalam Rusman, 2012) yang
kegiatan belajarnya. Justru mereka merasa
menyebutkan bahwa salah satu faktor
senang karena mereka dapat bermain.
ekstern yang mempengaruhi hasil belajar
Tidak merasa terbebani dalam belajar
adalah
Faktor
dapat berdampak baik. Seperti yang sudah
yang
diutarakan oleh Slameto (2003) bahwa
faktor
eksternal
faktor
instrumental
yang
instrumental.
adalah
faktor
keberadaan dan penggunaannya dirancang
suasana
sesuai
yang
menyebabkan hasil belajar yang maksimal.
diharapkan. Faktor intrumental ini berupa
Monopoli itu sendiri merupakan
kurikulum, sarana, dan guru. Sebagai
suatu permainan papan (board game) dan
sarana yang digunakan oleh guru untuk
pemain berlomba untuk mengumpulkan
membantu
kekayaan
dengan
hasil
belajar
menyampaikan
materi
yang
melalui
menyenangkan
aturan
akan
pelaksanaan
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 144
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
permainan. Tujuan permainan ini adalah
yang
untuk menguasai semua petak di atas
sebagai permainan. Seperti hasil penelitian
papan melalui pembelian, penyewaan dan
yang telah dilakukan sebelumnya oleh
pertukaran properti dalam sistem ekonomi
Ralp dan Ann (2012) bahwa monopoli
yang disederhanakan. Media permainan
merupakan
monopoli merupakan media permainan
menyenangkan. Dengan suasana belajar
papan bergaris yang sudah familiar di
yang menyenangkan, para peserta didik
dunia.
pada
tidak merasa terbebani dalam proses
penguasaan harta. Pemain yang memiliki
belajarnya sehingga materi pelajaran yang
tanah,
dialah
didapatkan akan lebih mudah diserap oleh
pemenangnya. pada permainan monopoli
peserta didik dan dapat memberikan
akuntansi tidak hanya ditekankan pada
rangsangan kepada peserta didik untuk
penguasaan
terus belajar yang kemudian berdampak
Permainan
hotel,
penguasaan
ini
dan
harta,
mengacu
rumah
namun
pengetahuan.
juga
pada
Penguasaan
pada
menyenangkan
media
karena
dikemas
pembelajaran
optimalnya
hasil
yang
belajar
yang
dengan
didapatkan oleh peserta didik pada kelas
banyaknya menjawab pertanyaan dengan
eksperimen, dibanding kelas kontrol yang
benar pada kartu kesempatan. Setiap kartu
tidak menggunakan media monopoli.
pengetahuan
dapat
dilihat
kesempatan terdapat soal dan skor. Apabila
Dalam hal ini media monopoli
pemain dapat menjawab soal tersebut
dapat menjalankan fungsinya dengan baik
dengan benar maka pemain mendapatkan
sebagai alat bantu dalam pembelajaran
skor yang tertera dalam kartu, jika tidak
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi,
maka pemain akan tidak mendapat skor.
dan lingkungan belajar yang ditata oleh
Pemain yang mendapat skor terbanyak,
guru
akan
penggunaan media monopoli efektif dalam
menjadi
pemenangnya.
Apabila
(Arsyad
:
2011),
pembelajaran
sehingga
pemain dalam hal ini peserta didik
mendukung
pengantar
menginginkan skor yang banyak maka
akuntansi pada Kelas X Akuntansi SMK
mereka harus belajar.
Negeri
1
Surakarta
tahun
Dengan demikian dari uraian di
2014/2015
sehingga
hasil
atas dapat diketahui bahwa penggunaan
meningkat.
media
tingginya presentase hasil belajar peserta
monopoli
dalam
pembelajaran
Ini
ditunjukan
pelajaran
belajarnya
dengan
kelas
didik yang mendapatkan nilai di atas
eksperimen memberikan suasana belajar
kriteria ketuntasan minimal, yaitu sebesar
pengantar
akuantansi
pada
145 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
96,6%, dengan kriteria ketuntasan minimal
1. Implikasi teoretis
78 yang berarti keefektivannya sangat
Secara teoritis penelitian ini
tinggi. Hasil tersebut juga relevan dengan
dapat digunakan sebagai salah satu
penelitian yang dilakukan oleh Rohman,
acuan atau referensi untuk memilih
Mutmainah, dan Susanto dkk (2011)
penggunaan media pembelajara yang
mengenai media monopoli, hasil dari
efektif
penelitian yang dilakukan oleh mereka
pembelajaran dan karakteristik peserta
menyatakan bahwa media monopoli layak
didik. Selain itu penelitian ini dapat
digunakan dalam pembelajaran.
memberikan
sesuai
untuk
SIMPULAN
dengan
sumbangan
tujuan
pemikiran
mengembangkan
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Berdasarkan
pengujian
khususnya
hipotesis dan pembahasan sebelumnya,
pengantar
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
melaksanakan pembangunan dalam
1.
bidang pendidikan.
Terdapat
peserta
perbedaan
didik
yang
hasil
belajar
menggunakan
pada
mata
pelajaran
akuntansi
dalam
2. Implikasi praktis
media monopoli dengan peserta didik
Penelitian ini dapat digunakan
yang tidak menggunakan monopoli.
oleh peserta didik untuk membantu
Pernyataan tersebut didukung Dengan
mereka
hasil uji statistik Independent sample
pembelajaran
T-Test
2.
hasil
menunjukan
hasil nilai t
dalam
memahami
khususnya
pembelajaran
pengantar
mater
materi
akuntansi
hitung > t tabel (7.094 > 2.002) dan
sehingga berpengaruh positif pada
signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05).
hasil belajarnya. Namun demikin hasil
Media permainan monopoli efektif
penelitian
dalam meningkatkan hasil belajar
digunakan oleh peserta didik sebagai
peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari
alat
tingginya prosentase peserta didik
dapat digunakan oleh guru sebagai
yang mendapatkan nilai di atas kriteria
referensi media pembelajaran yang
ketuntasan minimal, yaitu sebesar
dapat digunakan untuk menungkatkan
96,6% dengan kriteria ketuntasan
hasil belajar peserta didiknya. Hasil
minimal 78.
penelitian
IMPLIKASI DAN KETERBATASAN
MASALAH
tidak
bantubelajarnya,
ini
juga
hanya
namun
dapat
dapat
juga
sebagi
masukan kepada pihak sekolah untuk
dapat menyediakan fasilitas media
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 146
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
pembelajaran bagi peserta didik demi
kemajuan sekolah.
2. Peneliti Selanjutnya
Pelaksanaan
penelitian
ini
hanya terbatas di SMK Negeri 1
3. Keterbatasan penelitian
Surakarta saja, maka perlu diadakan
Penelitian ini telah diupayakan
secara
maksimal
namun
masih
penelitian yang lebih lanjut mengenai
penggunaan
media
terdapat faktor yang sulit dikendalikan
monopoli
sehingga penelitian ini masih terdapat
pengantar akuntansi.
keterbatasan.
adalah
Keterbatasan
keterbatasan
disediakan
oleh
tersebut
waktu
sekolah
yang
dalam
penyelenggaraan penelitian yang dapat
menyebabkan kemungkinan pengaruh
perlakuan belum mencerminkan hasil
belajar peserta didik secara maksimal.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dalam
simpulan, berikut ini adalah beberapa saran
untuk pihak-pihak yang terkait dalam upaya
meningkatkan hasil belajar peserta didik:
1. Bagi Guru
Guru
pembelajaran
sebaiknya
dapat
dalam
menggunakan
media yang beraneka ragam, tentunya
yang
sesuai
pembelajarannya
dengan
sehingga
materi
hasil
belajar peserta didik dapat optimal.
Mengingat kemampuan peserta didik
yang berbeda-beda dalam memahami
matari pembelajaran yang diberikan
oleh guru.
pada
mata
permainan
pelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Andang Ismail. 2006. Education Games.
Yogyakarta: Pilar Media.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran.
Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Fitri, K.N.J. 2014. Pengaruh Penggunaan
Permainan
Monopoli
dalam
Pembelajaran Akuntansi Terhadap
Hasil Belajar (Studi Eksperimen
Pada Kelas X Akuntansi SMK Negeri
11 Bandung tahun 2013/2014 pada
Standar Kompetensi Memproses
Entri Jurnal). Skripsi : Universitan
Pendidikan Indonesia.
Kober, Ralph and Ann Tarca. 2012. For
Fun or Profit? An Evaluation of
An Accounting Simulation Game
For
University
Students.
Department of Accounting and
Finance. The University of
Western Australia. Diperoleh
pada tanggal 22 juli 2015.
Lasiti, N.S. (2013). Efektivitas Permainan
Monopoli dalam Penguasaan
Kosakata
Bahasa
Jepang”.
Skripsi.
147 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
Republik Indonesia. 2003. Undang Undang
RI No 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Sekertariat Negara. Jakarta.
Rusman
2010.
Pembelajaran.
Rajawali Pres.
Santosa,
Sigit.
2011.
Penelitian
Pendidikan. Surakarta. UNS Pres.
Model-Model
Bandung
:
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Wangke
Humphrey. 2014. Peluang
Indonesia dalam Masyarakat
Ekonomi Asean 2015. Info Singkat
Hubungan
Internasional,vol.VI,
No10/II/P3D/MEI/2014.
Diperoleh 25 April 2015.
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 148
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Pengantar
Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Mei, 2016
KEEFEKTIVAN MEDIA MONOPOLI DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN
PENGANTAR AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI
SMK NEGERI 1 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2014/2015
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, Nurhasan Hamidi*
*Pendidikan akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
Renita.kusmantari@gmail.com
ABSTRAK
Renita Kusmantari Nurhikmah. K7411124. KEEFEKTIVAN MEDIA MONOPOLI
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA
PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Maret 2016.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Perbedaan hasil belajar peserta
didik yang menggunakan media monopoli dengan peserta didik yang tidak menggunakan
media permainan monopoli pada kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran
2014/2015, 2) Keefektivan media monopoli dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik
pada mata pelajaran pengantar akuntansi pada kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta
tahun ajaran 2014/2015.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh peserta didik kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta semester 2 tahun ajaran
2014/2015 yang berjumlah 92 peserta didik. Sampel dalam penelitian ini adalah 60 peserta
didik. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan
Cluster Sampling dan pemilihannya secara acak. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah metode tes dan metode dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah Independent
– sample t test, dengan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dengan uji KolmogorovSmirnov dan uji homogenitas dengan uji Levene Statistic. Taraf signifikansi penelitian sebesar
0,05 (5%).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : 1) Terdapat perbedaan hasil belajar
peserta didik yang menggunakan media monopoli dengan peserta didik yang tidak
menggunakan monopoli ( p = 0,000; p < 0,05 dan thitung = 7.094 > ttabel = 2.002); 2) Penerapan
media monopoli efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat di lihat
dari tingginya prosentase peserta didik yang mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasan
minimal, yaitu sebesar 96,6% dengan kriteria ketuntasan minimal 78 yang apabila dicocokan
dengan kategori keefektivan hasil belajar secara kuantitatif tergolong keefektivannya sangat
tinggi.
Kata Kunci: Keefektivan, Media Monopoli, Hasil Belajar
135 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
ABSTRACT
Renita Kusmantari Nurhikmah. K7411124. EFFECTIVENESS OF MONOPOLY MEDIA
TO IMPROVE THE LEARNING LEARNING IN THE SUBJECT MATTER OF
INTRODUCTION TO ACCOUNTING OF THE STUDENTS IN GRADE X OF
ACCOUNTING OF STATE VOCATIONAL HIGH SCHOOL 1 IN ACADEMIC
YEAR 2014/2015. Skripsi: The Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret
University, Surakarta, March 2016.
The objectives of this research are to investigate: (1) the difference of learning result
between the students instructed with the monopoly media and those instructed without the
monopoly media in Grade X of Accounting of State Vocational High School 1 of Surakarta in
Academic Year 2014/2015; and (2) the effectiveness of the monopoly media to improve the
learning result in the subject matter of Introduction to Accounting of the students in Grade X
of Accounting of State Vocational High School 1 of Surakarta in Academic Year 2014/2015.
This research used the quantitative research method. Its population was all of the
students as many as 92 in Grade X of Accounting of State Vocational High School 1 of
Surakarta in Semester 2, Academic Year 2014/2015. The samples of research consisted of 60
students, and they were taken by using the cluster sampling technique. The data of research
were collected through test and documentation. They were then analyzed by using the
independent–sample t test with the pre-requisite tests of Kolmogorov-Smirnov’s normality
test and Levene Statistics’ homogeneity test at the significance level of 0.05 (5%).
The results of research are as follows: (1) there is a difference of learning result
between the students with the monopoly media and those without the monopoly media as
indicated by the p-value = 0.000; which was smaller than 0.05 and tcount = 7.094 > ttable = 2.002;
and (2) the application of the monopoly media is effective to improve the learning result in
the subject matter of Introduction to Accounting of the students as shown by the high
percentage (96.6%) of the students who gained the scores above the minimum learning
completeness criterion that is 78; this result when matched with the effectiveness of the
learning result quantitatively belongs to the very high category.
Keywords: Effectiveness, monopoly media, learning result
mudahnya dalam mengakses informasi
PENDAHULUAN
sangat
baik untuk guru maupun siswa. Karena
berbeda dengan pendidikan masa lalu,
dengan mudahnya mendapatkan informasi,
karena dengan adanya globalisasi, dunia
siswa
pendidikan masa kini membawa perubahan
informasi yang dapat membuat mereka
yang dirasakan, baik dalam nilai positif
berwawasan luas dan untuk guru juga
maupun negatif. Nilai positif yang telah
dapat memperoleh berbagai informasi yang
diterima oleh bidang pendidikan dengan
dapat
adanya
Selain itu, dengan adanya globalisasi dunia
Pendidikan
globalisasi
masa
kini
yaitu
semakin
dapat
memperoleh
mengembangkan
berbagai
kompetensinya.
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 136
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
pendidikan
masa
kini
dapat
Terdapat tiga komunitas dalam
menciptakan para siswa yang kompeten
ASEAN Community yang disesuaikan
dan berstandar internasional yang dapat
dengan ASEAN Vision 2020, yaitu pada
bersaing
bidang
dengan
juga
negara-negara
lain
keamanan
politik
(ASEAN
sehingga pendidikan di Indonesia juga
Political-Securuty
dapat
budaya (ASEAN Socio-Culture Comunity),
memenuhi
kebutuhan
Internasioanalnya.
Pada
dan
tahun
2015
kawasan
ekonomi
Comunity).
Comunity),
(ASEAN
Apabila
ketiga
sosial
Economic
komunitas
ASEAN akan menghadapi Masyarakat
tersebut dikaitan dengan dunia pendidikan,
ekonomi Asean atau yang biasa disingkat
maka dunia pendidikan juga dapat ikut
MEA.
andil dalam perwujudan ketiga komunitas
MEA
merupakan
wujud
kesepakatan dari negara-negara
ASEAN untuk membentuk suatu
kawasan
bebas
perdagangan
dalam rangka meningkatkan daya
saing ekonomi kawasan dengan
menjadikan ASEAN sebagai basis
produksi dunia serta menciptakan
pasar regional bagi kurang lebih
500 juta penduduknya (Wangke
H, 2014)
Keinginan
membentuk
ASEAN
MEA
perkembangan
dalam
didasari
eksternal
oleh
dan
akan menjadi kekuatan ekonomi baru,
dengan disokong oleh India, Tiongkok, dan
negara-negara ASEAN lainnya. Sedangkan
sisi
ASEAN
internal,
sampai
kekuatan
tahun
ekonomi
2013
telah
menghasilkan GDP sebesar US$ 3,36
triliun dengan laju pertumbuhan sebesar
5,6 % dan memiliki dukungan jumlah
penduduk 617, 68 juta jiwa.
ekonomi, dalam menghadapi pasar tunggal
atau biasa disebut ASEAN Economic
Comunity, pendidikan dapat menjalankan
konsep link and mactch, yaitu mengkaitkan
lulusan sekolah dengan kebutuhan pasar
kerja. Pendidikan juga dapat menciptakan
siswa yang akan menjadi tenaga kerja yang
berkualitas dan mampu bersaing dalam
rangka menghadapi MEA tahun 2015.
UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang
internal
kawasan. Dari sisi ekternal, Asia diprediksi
dari
tersebut. Misalnya saja dalam komunitas
Sistem
Pendidikan
Nasional,
pasal
1 menjelaskan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan
proses
pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
137 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
Dalam
atas
Dalam proses inilah tak sedikit
disebutkan bahwa peserta didik secara aktif
guru yang mengalami kendala dalam
mengembangkan potensi dirinya. Untuk
mengantarkan peserta didik berproses dari
mengembangkan potensi peserta didik
yang sebelumnya belum tahu menjadi tahu.
tentunya memerlukan guru. Peran guru
Salah
untuk mengembangkan potensi anak didik
keanekaragaman kemampuan peserta didik
sangatlah penting, di samping kemampuan
dalam menangkap penjelasan dari guru,
peserta didik tersebut dalam mengembangkan
sedangkan di sisi lain guru juga di patok
potensi dirinya sendiri. Salah satu peran
dengan kriteria kelulusan minimal atau
guru
yang biasa disingkat KKM, yang cukup
dalam
pengertian
di
mengembangkan
potensi
satu
KKM
kendalanya
merupakan
yaitu
peserta didik yaitu dengan memberikan
tinggi.
bekal yang cukup kepada anak didiknya.
ketuntasan minimal nilai yang harus
Bekal yang cukup dapat diberikan salah
didapatkan oleh peserta didik, sebagai
satunya dengan melaksanakan kegiatan
tolok ukur hasil belajar.
belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar
KKM
untuk
setiap
kriteria
sekolah
mengajar, guru dan peserta didik berperan
memang berbeda-beda tergantung dari
aktif. Karena salah satu syarat terjadinya
kebijakan sekolah masing-masing. SMK
kegiatan belajar mengajar adalah adanya
Negeri 1 Surakarta sendiri menetapkan
guru dan peserta didik. Kegiatan belajar
KKM yang cukup tinggi pada kelas X dan
mengajar tidak dapat terwujud tanpa
XI, yaitu 78. Ini merupakan
adanya guru dan peserta didik.
dilematis bagi guru. Nilai 78 bukan nilai
hal yang
Selain adanya guru dan peserta
yang rendah, melainkan nilai yang cukup
didik kegiatan belajar mengajar juga
tinggi. Dalam hal ini kemampuan peserta
memerlukan sumber belajar dan fasilitas
didik sangat beraneka ragam, yang tidak
belajar. Semua faktor tersebut haruslah
didukung dengan fasilitas belajar seperti
saling mendukung supaya tercipta kegiatan
buku yang memadai. Untuk mencapai
belajar mengajar yang optimal dan hasil
KKM 78 dirasa cukup sulit. Hal ini
yang optimal. Dalam kegiatan belajar
terbukti dengan nilai Ulangan Akhir
mengajar,
dapat
Semester Gasal yang baru diselenggarakan
baik
pada bulan oktober 2014 tersebut pada
mengalami
masih banyak peserta didik yang nilainya
perubahan dari yang sebelumnya belum
yang di bawah KKM khususnya untuk
tahu menjadi tahu.
mata pelajaran Pengantar Akuntansi.
guru
menyampaikan
sehingga
dituntut
materi
peserta
dengan
didik
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 138
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
Berikut ini adalah data yang
diperoleh
yang
merupakan
gambaran
belum tercapainya hasil belajar sesuai
pelajaran
X
AK 1
X
AK 2
X
AK 3
Diatas
KKM
dasar
materi akuntansi lainnya.
Namun disisi lain guru juga
Tabel 1. Nilai Ulangan Akhir Semester
Gasal Kelas X Akuntansi pada
Mata Pelajaran Pengantar
Akuntasi
Dibawah
KKM
merupakan
sebelum peserta didik melangkah pada
dengan yang ditentukan.
Kelas
tersebut
Jumlah
Peserta
Didik
menyadari, tidak semua siswa sama dalam
memahami materi yang disampaikan oleh
guru. Untuk membuat peserta didik paham
Presentase
peserta
didik yang
dibawah
KKM
tidak hanya dengan ceramah, karena setiap
peserta didik memiliki kemampuan yang
berbeda-beda dalam pemahaman materi.
Ada peserta didik yang dapat paham hanya
dengan metode ceramah, namun ada juga
24
8
32
75 %
6
26
32
18,75 %
20
12
32
62,5 %
harus menyediakan media pembelajaran
RATA-RATA
52,08 %
(Sumber: data primer yang diolah, 2015)
untuk peserta didik, yang fungsinya untuk
yang belum paham hanya dengan metode
ceramah. Karena itulah mengapa guru
membantu siswa dalam memahami materi
Berdasarkan data di atas dapat
yang disampaikan oleh guru, sehingga
terlihat bahwa masih terdapat 52,08 %
peserta didik yang belum paham dengan
peserta didik Akuntansi
metode ceramah dapat paham melalui
belum
mencapai
yang nilainya
ini
media yang digunakan oleh guru. Selain
menandakan bahwa masih ada 52,08 %
untuk membantu siswa dalam memahami
peserta didik Akuntansi
yang belum
materi yang diajarkan oleh guru, menurut
memahami materi yang disampaikan oleh
Hamalik dalam Arsyad (2011, 32) bahwa
guru
Pengantar
pemakaian media belajar dalam proses
tingkat
belajar mengajar dapat membangkitkan
pada
mata
Akuntansi.
KKM.
Hal
pelajaran
Tingginya
ketidaktuntasan peserta didik Akuntansi
keingintahuan
terhadap
Pengantar
membangkitkan motivasi dan rangsangan
Akuntansi, membuat guru dilematis. Sudah
kegiatan belajar, dan bahkan membawa
seyogyanya peserta didik akuntansi dapat
pengaruh
memahami
mata
Motivasi
Akuntansi
dengan
mata
pelajaran
pelajaran
baik
Pengantar
karena
mata
dan
psikologis
dan
minat
yang
terhadap
baru,
siswa.
minat dalam belajar
merupakan sesuatu hal yang penting,
139 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
karena dengan tumbuhnya motivasi akan
bermakna dan berdampak pada hasil
dapat meningkatkan keinginan siswa untuk
belajar peserta didik.
belajar. Jika keinginan siswa untuk belajar
meningkat
maka hasil belajarnya pun
Seperti
dilakukakn
penelitian
oleh
yang
Jamilah
telah
(2013)
diharapkan akan meningkat juga. Maka
menunjukan peningkatan hasil belajar
dari itu kami memilih media sebagai
peserta
sarana untuk meningkatkan hasil belajar
pengaruh
peserta didik.
permainan monopoli dengan hasil belajar
Guru dapat menggunakan apa saja
didik,
peserta
yang
antara
didik.
berarti
terdapat
penggunaan
Begitu
pula
media
dengan
sebagai media dalam pembelajarannya, yang
penelitian yang dilakukan oleh Satiani,
tentunya dapat membantu siswa dalam
hasil penelitiannya menerangkan bahwa
memahami pembelajaran yang disampaikan
setelah mendapatkan perlakuan dengan
oleh guru dan relevan dengan materi
menggunakan permainan monopoli pada
pembelajarn yang disampaikan. Misalnya,
kelas eksperimen, dan metode terjemahan
guru
media
pada kelas kontrol, terdapat perbedaan
pembelajaran dalam bentuk permainan.
hasil belajar. Kurniawati (2013) juga
Dengan menggunakan permainan, peserta
menerangkan bahwa media permainan
didik akan tertarik dan tidak merasa
monopoli
keberatan
kemampuan kognitif siswa.
dapat
menggunakan
akan
pembelajarannya.
Permainan yang digunakan dapat berupa
berpengaruh
Penggunaan
positif
media
pada
monopoli
permainan yang sudah familiar dengan
dalam pembelajaran akuntansi merupakan
peserta didik.
sesuatu yang baru khususnya pada SMK
Permainan yang familiar tersebut
Negeri 1 Surakarta khususnya untuk mata
misalnya permainan monopoli. Permainan
pelajaran pengantar akuntansi. Maka dari
monopoli merupakan permainan yang di
itu keefektivan media monopoli perlu
dalamnya
diteliti dalam rangka meningkatkan hasil
terdapat
transaksi
transaksi
bisnis yang sesuai dengan pembelajaran
akuntansi,
seperti
pembelian
belajar peserta didik.
dan
Rumusan masalah yang diambil
penyewaan, dll. Dengan peserta didik
adalah: (1) Apakah terdapat perbedaan
bermain
hasil
monopoli
peserta
didik
belajar
peserta
didik
yang
media
pembelajaran
mengalami sendiri transaksi yang terjadi.
menggunakan
Sehingga
monopoli dan yang tidak menggunakan
pembelajaran
dapat
lebih
media pembelajaran monopoli di kelas X
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 140
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta? (2)
eksperimen
Apakah media monopoli efektif dalam
merupakan hasil dari perlakuan. Desain
meningkatkan hasil belajar peserta didik
penelitian
kelas
dimungkinkannya
X
Akuntansi
SMK
Negeri
1
Surakarta?
dengan
ini
kelompok
dipilih
kontrol
karena
dilakukan
tidak
tes
awal
(Sigit, 2011). Dalam desain ini terdapat
Tujuan yang ingin dicapai dalam
dua kelompok yang masing-masing dipilih
penelitian ini adalah : (1) Mengetahui
secara random (R). Kelompok pertama
perbedaan hasil belajar peserta didik yang
diberikan perlakuan (X) dan kelompok
menggunakan
pembelajaran
yang lain tidak. Teknik pengambilan
monopoli dan yang tidak menggunakan
sampel pada penelitian ini menggunakan
media pembelajaran monopoli di kelas X
teknik pengambilan Cluster Sampling dan
Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta? (2)
pemilihannya
Mengetahui keefektivan media monopoli
pengumpulan data yang digunakan adalah
dalam meningkatkan hasil belajar peserta
metode tes dan metode non tes berupa
didik kelas X Akuntansi SMK Negeri 1
dokumentasi. Analisis data yang digunakan
Surakarta?
adalah Independent – sample t test, dengan
media
acak.
Metode
uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas
METODE PENELITIAN
Penelitian
secara
dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji
ini
merupakan
homogenitas dengan uji Levene Statistic.
penelitian kuantitatif yang dilakukan di
Taraf signifikansi penelitian sebesar 0,05
SMK Negeri 1 Surakarta. Populasi dalam
(5%).
penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas
X
Surakarta
Akuntansi
SMK
semester
2
Negeri
tahun
1
ajaran
Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah hasil belajar yang meliputi hasil
belajar
kognitif,
sedangkan
Variabel
2014/2015 yang berjumlah 92 peserta
independen dalam penelitian ini adalah
didik. Sampel dalam penelitian ini adalah
media permainan monopoli.
60 peserta didik.
Penelitian ini menggunakan disain
post-test only control design. Pada desain
Pembahasan
(1)
Terdapat perbedaan hasil
ini tidak dilakukan tes awal, tetapi hanya
belajar peserta didik yang menggunakan
dilakukan
pada
eksperimen.
media pembelajaran monopoli dan yang
Perbedaan
hasil
kelompok
tidak menggunakan media pembelajaran
akhir
antara
141 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
monopoli pada kelas X Akuntansi SMK
Negeri 1 Surakarta.
Berdasarkan
Berdasarkan
analisis
statistik
maupun analisis deskriptif menunjukan
analisis
statistik
bahwa
penggunaan
media
monopoli
diketahui bahwa hasil belajar dengan
membawa dampak yang berbeda pada
menggunakan media monopoli dengan
hasil belajar peserta didik. Seperti yang
tidak
sudah
menggunakan
media
monopoli
dikemukakan
di
atas,
bahwa
mengalami
terdapat perbedaan hasil belajar peserta
perbedaan. Pernyataan tersebut diperoleh
didik yang menggunakan media belajar
dari hasil uji hipotesis yang dilakukan
monopoli dengan yang tidak. Perbedaan
menggunakan uji statistik Independent
tersebut dapat terjadi karena media ini
sample T-Test menunjukan hasil nilai t
dapat menimbulkan minat baru bagi
hitung > t tabel (7.094 > 2.002) dan
peserta didik untuk belajar pengantar
signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05)
akuntansi. Dengan tumbuhnya minat baru
sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat
untuk belajar pengantar akuntansi maka
perbedaan hasil belajar peserta didik yang
peserta
menggunakan media monopoli dengan
semangat
peserta didik yang tidak menggunakan
akuntansinya. Media permainan monopoli
media monopoli.
ini dapat meningkatkan minat baru bagi
dalam
pembelajarannya
didik
akan
lagi
terdorong
belajar
untuk
pengantar
Perbedaan hasil belajar dengan
peserta didik dikarenakan media ini
menggunakan media pembelajaran yang
merupakan media yang baru diterapkan
berbeda juga dapat dijelaskan melalui
untuk pembelajaran. Sebelumnya peserta
analisis deskriptif berupa rata-rata hasil
didik
belajar masing-masing kelompok yang
adalah sebagai permainan belaka, namun
diberikan media pembelajaran monopoli
saat permainan ini diterapkan untuk media
dan yang tidak menggunakan media
pembelajaran, itu merupakan sesuatu yang
pembelajaran
Kelompok
baru bagi peserta didik. Dari sesuatu yang
eksperimen yang menggunakan media
baru maka menghasilkan sesuatu yang
pembelajaran monopoli memiliki rata-rata
baru juga, yaitu semangat belajar baru. Ini
hasil belajar sebesar 90,15. Kelompok
dapat dilihat dari antusiasnya peserta didik
kontrol, dalam hal ini kelompok yang
saat memasuki kelas dan mereka tahu
tidak menggunakan media pembelajaran
bahwa mereka akan belajar pengantar
monopoli,
akuntansi
76,69.
monopoli.
memiliki
rata-rata
sebesar
mengenal
dengan
permainan
media
monopoli
monopoli.
Bahkan mereka cenderung tidak sabar
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 142
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
untuk memulai pembelajaran. Karena
Media monopoli efektif dalam
tumbuhnya minat baru tersebut, maka
meningkatkan hasil belajar peserta didik
motivasi
kelas
untuk
belajar
pengantar
X
akuntansi
SMK
Negeri
1
akuntansinyapun meningkat. Minat baru
Surakarta. Pernyataan tersebut didapat dari
dan
rangsangan
hasil pengujuan hipotesis yang dilakukan
kegiatan belajar. Minat dan motivasi
dengan mencocokan jumlah peserta didik
dalam belajar menjadi suatu hal yang
yang mendapatkan nilai diatas kriteria
penting, dengan tumbuhnya minat dan
ketuntasan
motivasi dapat meningkatkan keinginan
keefektivan hasil belajar secara kuantitatif
siswa untuk belajar. Jika keinginan peserta
yang dikemukakan oleh Slamet Suwardi,
didik untuk belajar meningkat maka hasil
dkk. Data kuantitatif yang diperoleh yaitu
belajarnya pun akan meningkat seperti
terdapat 29 peserta didik atau 96,6% yang
yang ditunjukan oleh peserta didik yang
mendapatkan
menggunakan
ketuntasan
motivasi
merupakan
media
monopoli.
Hal
minimal
nilai
minimal.
dengan
kriteria
diatas
Dari
kriteria
data
yang
tersebut juga didukung oleh pernyataan
diperoleh
Hamalik dalam Arsyad (2011, 32) bahwa
dengan kriteria keefektivan hasil belajar
pemakaian media belajar dalam proses
secara kuantitatif, tergolong pada kriteria
pembelajaran
dapat
membangkitkan
sangat tinggi keefektivannya. Hal ini
keingintahuan
dan
minat
baru,
menandakan bahwa menggunakan media
membangkitkan motivasi dan rangsangan
monopoli efektif dalam meningkatkan
belajar, dan bahkan membawa pengaruh
hasil belajar peserta didik pada mata
psikologis bagi peserta didik. Selain
pelajaran pengantar akuntansi kelas x SMK
didukung oleh pernyataan Hamalik, hasil
Negeri 1 Surakarta. Hal ini juga relevan
tersebut
dengan penelitian yang dilakukan oleh
juga
selaras
dengan
hasil
tersebut,
apabila
dicocokan
penelitian yang dilakukan oleh Jamilah
Satiani
(2014) yang menunjukan hasil bahwa
permainan monopoli dalam penguasaan
media monopoli berpengaruh pada hasil
bahasa jepang. Hasil penelitian Satiani ini
belajar peserta didik.
menunjukan
(1)
Media
monopoli
efektif
(2013)
mengenai
bahwa
media
efektivitas
monopoli
efektif dalam meningkatkan kemampuan
dalam meningkatkan hasil belajar peserta
mahasiswa
didik kelas X akuntansi SMK Negeri 1
jepang. Selain itu, Lucking juga melakukan
Surakarta.
penelitian terhadap penggunaan media
dalam
penguasaan
bahasa
143 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
monopoli dalam pembelajaran akuntansi
pembelajaran,
intermediet, penelitian ini menunjukan
memberikan rangsangan kepada peserta
hasil
didik untuk belajar. Media monopoli dapat
bahwa
media
monopoli
efektif
media
monopoli
dapat
diterapkan dalam pembelajaran akuntansi.
memberikan rangsangan
Dengan demikian hasil yang didapat dalam
karena media ini dapat menumbuhkan
pembahasan
suasana
ini
dapat
mendukung
penelitian-penelitian
terdahulunya
belajar
yang
untuk belajar
menyenangkan.
Dalam hal ini merupakan media yang
mengenai penggunaan media monopoli
dikemas
sebagai media pembelajaran yang efektif.
menyenangkan. Melalui permainan, anak
Dalam belajar dikenal dua faktor
akan
berupa
permainan
memperoleh
pelajaran
yang
yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu
mengandung
faktor intrnal dan faktor eksternal. Media
kognitif,
monopoli merupakan alat bantu dalam
Penggunaan monopoli untuk pembelajaran
pembelajaran
fungsinya
dapat tergolong dalam permainan edukatif.
menyampaikan pesan dari komunikator
Seperti yang telah dikemukakan oleh
kepada konunikan. Komunikator dalam
Ismail
pembelajaran
edukatif
yang
adalah
guru,
sedangkan
aspek
yang
sosial,
emosi
(2006:119)
adalah
perkembangan
bahwa
suatu
dan
fisik.
permainan
kegiatan
yang
komunikannya adalah peserta didik. Media
menyenangkan dan merupakan cara atau
yang digunakan ini dapat digolongkan
alat pendidikan yang mendidik. Selain
dalam
dapat
peserta didik bermain, peserta didik juga
mempengaruhi hasil belajar. Lebih khusus
belajar. Dengan belajar sambil bermain
tergolong dalam sarana. Hal ini didukung
peserta didik tidak merasa terbebani dalam
oleh Munadi (dalam Rusman, 2012) yang
kegiatan belajarnya. Justru mereka merasa
menyebutkan bahwa salah satu faktor
senang karena mereka dapat bermain.
ekstern yang mempengaruhi hasil belajar
Tidak merasa terbebani dalam belajar
adalah
Faktor
dapat berdampak baik. Seperti yang sudah
yang
diutarakan oleh Slameto (2003) bahwa
faktor
eksternal
faktor
instrumental
yang
instrumental.
adalah
faktor
keberadaan dan penggunaannya dirancang
suasana
sesuai
yang
menyebabkan hasil belajar yang maksimal.
diharapkan. Faktor intrumental ini berupa
Monopoli itu sendiri merupakan
kurikulum, sarana, dan guru. Sebagai
suatu permainan papan (board game) dan
sarana yang digunakan oleh guru untuk
pemain berlomba untuk mengumpulkan
membantu
kekayaan
dengan
hasil
belajar
menyampaikan
materi
yang
melalui
menyenangkan
aturan
akan
pelaksanaan
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 144
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
permainan. Tujuan permainan ini adalah
yang
untuk menguasai semua petak di atas
sebagai permainan. Seperti hasil penelitian
papan melalui pembelian, penyewaan dan
yang telah dilakukan sebelumnya oleh
pertukaran properti dalam sistem ekonomi
Ralp dan Ann (2012) bahwa monopoli
yang disederhanakan. Media permainan
merupakan
monopoli merupakan media permainan
menyenangkan. Dengan suasana belajar
papan bergaris yang sudah familiar di
yang menyenangkan, para peserta didik
dunia.
pada
tidak merasa terbebani dalam proses
penguasaan harta. Pemain yang memiliki
belajarnya sehingga materi pelajaran yang
tanah,
dialah
didapatkan akan lebih mudah diserap oleh
pemenangnya. pada permainan monopoli
peserta didik dan dapat memberikan
akuntansi tidak hanya ditekankan pada
rangsangan kepada peserta didik untuk
penguasaan
terus belajar yang kemudian berdampak
Permainan
hotel,
penguasaan
ini
dan
harta,
mengacu
rumah
namun
pengetahuan.
juga
pada
Penguasaan
pada
menyenangkan
media
karena
dikemas
pembelajaran
optimalnya
hasil
yang
belajar
yang
dengan
didapatkan oleh peserta didik pada kelas
banyaknya menjawab pertanyaan dengan
eksperimen, dibanding kelas kontrol yang
benar pada kartu kesempatan. Setiap kartu
tidak menggunakan media monopoli.
pengetahuan
dapat
dilihat
kesempatan terdapat soal dan skor. Apabila
Dalam hal ini media monopoli
pemain dapat menjawab soal tersebut
dapat menjalankan fungsinya dengan baik
dengan benar maka pemain mendapatkan
sebagai alat bantu dalam pembelajaran
skor yang tertera dalam kartu, jika tidak
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi,
maka pemain akan tidak mendapat skor.
dan lingkungan belajar yang ditata oleh
Pemain yang mendapat skor terbanyak,
guru
akan
penggunaan media monopoli efektif dalam
menjadi
pemenangnya.
Apabila
(Arsyad
:
2011),
pembelajaran
sehingga
pemain dalam hal ini peserta didik
mendukung
pengantar
menginginkan skor yang banyak maka
akuntansi pada Kelas X Akuntansi SMK
mereka harus belajar.
Negeri
1
Surakarta
tahun
Dengan demikian dari uraian di
2014/2015
sehingga
hasil
atas dapat diketahui bahwa penggunaan
meningkat.
media
tingginya presentase hasil belajar peserta
monopoli
dalam
pembelajaran
Ini
ditunjukan
pelajaran
belajarnya
dengan
kelas
didik yang mendapatkan nilai di atas
eksperimen memberikan suasana belajar
kriteria ketuntasan minimal, yaitu sebesar
pengantar
akuantansi
pada
145 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
96,6%, dengan kriteria ketuntasan minimal
1. Implikasi teoretis
78 yang berarti keefektivannya sangat
Secara teoritis penelitian ini
tinggi. Hasil tersebut juga relevan dengan
dapat digunakan sebagai salah satu
penelitian yang dilakukan oleh Rohman,
acuan atau referensi untuk memilih
Mutmainah, dan Susanto dkk (2011)
penggunaan media pembelajara yang
mengenai media monopoli, hasil dari
efektif
penelitian yang dilakukan oleh mereka
pembelajaran dan karakteristik peserta
menyatakan bahwa media monopoli layak
didik. Selain itu penelitian ini dapat
digunakan dalam pembelajaran.
memberikan
sesuai
untuk
SIMPULAN
dengan
sumbangan
tujuan
pemikiran
mengembangkan
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Berdasarkan
pengujian
khususnya
hipotesis dan pembahasan sebelumnya,
pengantar
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
melaksanakan pembangunan dalam
1.
bidang pendidikan.
Terdapat
peserta
perbedaan
didik
yang
hasil
belajar
menggunakan
pada
mata
pelajaran
akuntansi
dalam
2. Implikasi praktis
media monopoli dengan peserta didik
Penelitian ini dapat digunakan
yang tidak menggunakan monopoli.
oleh peserta didik untuk membantu
Pernyataan tersebut didukung Dengan
mereka
hasil uji statistik Independent sample
pembelajaran
T-Test
2.
hasil
menunjukan
hasil nilai t
dalam
memahami
khususnya
pembelajaran
pengantar
mater
materi
akuntansi
hitung > t tabel (7.094 > 2.002) dan
sehingga berpengaruh positif pada
signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05).
hasil belajarnya. Namun demikin hasil
Media permainan monopoli efektif
penelitian
dalam meningkatkan hasil belajar
digunakan oleh peserta didik sebagai
peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari
alat
tingginya prosentase peserta didik
dapat digunakan oleh guru sebagai
yang mendapatkan nilai di atas kriteria
referensi media pembelajaran yang
ketuntasan minimal, yaitu sebesar
dapat digunakan untuk menungkatkan
96,6% dengan kriteria ketuntasan
hasil belajar peserta didiknya. Hasil
minimal 78.
penelitian
IMPLIKASI DAN KETERBATASAN
MASALAH
tidak
bantubelajarnya,
ini
juga
hanya
namun
dapat
dapat
juga
sebagi
masukan kepada pihak sekolah untuk
dapat menyediakan fasilitas media
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 146
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147
pembelajaran bagi peserta didik demi
kemajuan sekolah.
2. Peneliti Selanjutnya
Pelaksanaan
penelitian
ini
hanya terbatas di SMK Negeri 1
3. Keterbatasan penelitian
Surakarta saja, maka perlu diadakan
Penelitian ini telah diupayakan
secara
maksimal
namun
masih
penelitian yang lebih lanjut mengenai
penggunaan
media
terdapat faktor yang sulit dikendalikan
monopoli
sehingga penelitian ini masih terdapat
pengantar akuntansi.
keterbatasan.
adalah
Keterbatasan
keterbatasan
disediakan
oleh
tersebut
waktu
sekolah
yang
dalam
penyelenggaraan penelitian yang dapat
menyebabkan kemungkinan pengaruh
perlakuan belum mencerminkan hasil
belajar peserta didik secara maksimal.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dalam
simpulan, berikut ini adalah beberapa saran
untuk pihak-pihak yang terkait dalam upaya
meningkatkan hasil belajar peserta didik:
1. Bagi Guru
Guru
pembelajaran
sebaiknya
dapat
dalam
menggunakan
media yang beraneka ragam, tentunya
yang
sesuai
pembelajarannya
dengan
sehingga
materi
hasil
belajar peserta didik dapat optimal.
Mengingat kemampuan peserta didik
yang berbeda-beda dalam memahami
matari pembelajaran yang diberikan
oleh guru.
pada
mata
permainan
pelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Andang Ismail. 2006. Education Games.
Yogyakarta: Pilar Media.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran.
Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Fitri, K.N.J. 2014. Pengaruh Penggunaan
Permainan
Monopoli
dalam
Pembelajaran Akuntansi Terhadap
Hasil Belajar (Studi Eksperimen
Pada Kelas X Akuntansi SMK Negeri
11 Bandung tahun 2013/2014 pada
Standar Kompetensi Memproses
Entri Jurnal). Skripsi : Universitan
Pendidikan Indonesia.
Kober, Ralph and Ann Tarca. 2012. For
Fun or Profit? An Evaluation of
An Accounting Simulation Game
For
University
Students.
Department of Accounting and
Finance. The University of
Western Australia. Diperoleh
pada tanggal 22 juli 2015.
Lasiti, N.S. (2013). Efektivitas Permainan
Monopoli dalam Penguasaan
Kosakata
Bahasa
Jepang”.
Skripsi.
147 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
Republik Indonesia. 2003. Undang Undang
RI No 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Sekertariat Negara. Jakarta.
Rusman
2010.
Pembelajaran.
Rajawali Pres.
Santosa,
Sigit.
2011.
Penelitian
Pendidikan. Surakarta. UNS Pres.
Model-Model
Bandung
:
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Wangke
Humphrey. 2014. Peluang
Indonesia dalam Masyarakat
Ekonomi Asean 2015. Info Singkat
Hubungan
Internasional,vol.VI,
No10/II/P3D/MEI/2014.
Diperoleh 25 April 2015.
Renita Kusmantari Nurhikmah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. Keefektivan Media 148
Monopoli dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 134-147