UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA MONOPOLI PADA KELAS X AK-2 SMK N 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Puspitaweni | Tata Arta 6523 13846 1 SM
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 1, No. 2, hlm. 199-209
Dianita Puspitaweni, Sukirman, dan Elvia Ivada. Upaya Peningkatan Keaktifan
Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Problem Based Learning dan Think
Pair Share dengan Media Monopoli pada Kelas X AK-2 SMK Negeri 6 Surakarta
Tahun Pelajaran 2014/2015. September, 2015
UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR
AKUNTANSI MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING
DAN THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA MONOPOLI
PADA KELAS X AK-2 SMK N 6 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Dianita Puspitaweni, Sukirman, Elvia Ivada*
*Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
Dianitapuspitaweni47@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk apakah meningkatkan keaktifan belajar
akuntansi melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL) dan Think Pair
Share (TPS) dengan media monopoli pada siswa kelas X AK 2 SMK Negeri 6
Surakarta.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek siswa kelas X AK-2 SMK
Negeri 6 Surakarta yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan tiga
siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu (a) perencanaan tindakan,
(b) pelaksanaan tindakan, (c) observasi dan interpretasi, dan (d) analisis dan refleksi.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, tes, dan
dokumentasi. Sumber data yang dilakukan berasal dari guru, siswa, aktivitas
pembelajaran, dan hasil tes siswa.Validitas instrumen yang digunakan adalah validitas
isi, sedangkan validitas data menggunakan teknik triangulasi metode dan penyidik.
Analisis data menggunakan analisis data teknik deskriptif komparatif dan teknik
analisis kritis.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
penerapan model Problem Based Learning (PBL) dan Think Pair Share (TPS) dengan
media monopoli dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini ditunjukkan
dengan presentase keaktifan belajar siswa yang mengalami kenaikan dari pratindakan
sampai siklus III. Pada siklus I keaktifan mengalami kenaikan sebesar 14,50% yaitu
dari 50% menjadi 64,50%, pada siklus II keaktifan mengalami kenaikan sebesar
9,125%, yaitu dari 64,50% menjadi 73,625%, dan pada siklus III juga mengalami
kenaikan keaktifan belajar sebesar 8,755%, yaitu dari 73,625% menjadi 82,38%. Pada
siklus I tes hasil belajar siswa mengalami kenaikan sebesar 12,5%, yaitu dari 34,375%
menjadi 46,875%, pada siklus II mengalami kenaikan sebesar 12,5%, yaitu dari
46,875% menjadi 59,375%, dan pada siklus III juga mengalami kenaikan sebesar
18,6%, yaitu dari 59,375% menjadi 78%.Sehingga dapat disimpulkan bahwa
penerapan model Problem Based Learning dan Think Pair Share dengan media
monopoli dapat meningkatkan keaktifan belajar akuntansi pada kelas X AK-2 SMK
Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015.
Kata Kunci: Keaktifan Belajar, hasil Belajar, Problem Based Learning, Think Pair
Share, monopoli
200 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 1, No. 2 (2015)
ABSTRACT
The objective of this research is to improve the Accounting learning
activeness through the application of the problem based learning (PBL) and think pair
share (TPS) models with monopoly media of the students in grade X AK-2 of State
Vocational High School 6 Of Surakarta in Academic Year 2014/2015.
This research used the classroom action research with three cycles. Each
cycle consisted of four phases i.e (a) planning, (b) implementation, (c) observation and
interpreting, and (d) analyzing and refletion. The subjects of the research consisted of
32 students of the aforementioned school. The data of the research were collected
trought in-depth interview, observation, test, and documentation. The sources of the
research were teacher, students, learning activities and test result of the students. The
instrument of research were validited with the content validity, and the data were
validited by using the method triangulation and investigator triangulation. The data
were analyzed by using the comparative descriptive analyses technique and critical
analyses techniques.
The results of research are shows that the application of the PBL and TPS
with monopoly media can improve the students’Accounting learning achievement as
indicated by the increased percentage of the students’Accounting activeness in pretreatment through cycle III. In cycle, the students’Accounting achievement increases as
much as 14,50% from 50% to 64,50%. In cycle II increases as much 9,125% from
64,50% to 73,625%. In cycle III, it increases as much 8,755% from 73,625% to
82,38%. %. In addition, the students’ test score average also improves from the pretreatment through cycle III. In cycle I, the students’ test score average increases as
much as 125% from 34,375% to 46,875%. In cycle II it increases as much as 12,5%
from 46,875% to 59,375%. Finally, in cycle III, it increases as much as 18,6% from
59,375%to 78%. Thus, the application of the problem based learning and think pair
share models with monoply media can improve the Accounting learning activeness of
the students in Grade X AK-2 of State Vocational High School 6 Of Surakarta in
Academic Year 2014/2015.
Keywords: Learning activeness, Test Result, Problem Based Learning, Think Pair
Share, monopoly
pembelajaran. Dalam era globalisasi
PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan
salah
satu
pada saat ini, pendidikan sangat
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh
mendukung
peserta
setiap individu, karena pada hakekatnya
dihadapkan
pada
pendidikan merupakan suatu proses
permasalahan
menumbuh kembangkan potensi diri
lingkungannya, maka dengan berbekal
untuk menghasilkan individu-individu
pendidikan,
yang berkualitas melalui suatu kegiatan
memecahkan masalah kehidupan yang
yang
peserta
didik
perubahan
terjadi
didik
untuk
dan
dalam
dapat
Dianita Puspitaweni, Sukirman, dan Elvia Ivada. Upaya Peningkatan 201
Keaktifan Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Problem Based
Learning dan Think Pair Share dengan Media Monopoli pada Kelas X AK2 SMK Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal “Tata Arta”
UNS, Vol. 1, No. 2, hlm. 199-209
dihadapinya
yang efektif. Dalam hal ini siswa
Konsep
pendidikan
terasa
diberlakukan sebagai subyek utama
memiliki peranan yang sangat penting
dalam pembelajaran, sedangkan guru
ketika individu telah memasuki dalam
berperan
kehidupan masyarakat maupun dunia
mengarahkan
kerja, karena individu tersebut dituntut
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
untuk mampu menerapkan ilmu yang
membimbing dan mengarahkan peserta
sudah dipelajari di sekolah dalam
didik, guru tidak hanya melakukan
menghadapi permasalahan yang terjadi
sebatas dalam materi pelajaran, tetapi
didalam kehidupan sehari-hari maupun
guru juga dituntut mampu untuk
masa yang akan datang. Dalam hal ini,
menanamkan sikap dan nilai-nilai
pendidikan
sesuai
sangat
berpengaruh
untuk
membimbing
peserta
dengan
didik
dan
untuk
kompetensi
yang
terhadap kehidupan manusia, maka
dimiliki
peningkatan akan kualitas pendidikan
berpengetahuan, kemampuan dalam
sangat dibutuhkan dalam pembangunan
bersikap,
bangsa di masa yang akan datang.
pribadi yang baik agar pembelajaran
Didalam pendidikan, tentunya diiringi
dapat berjalan sesuai dengan tujuan
dengan proses kegiatan pembelajaran
pembelajaran, sehingga dapat dikatakan
yang merupakan kegiatan utama yang
bahwa
dilakukan di dalam sekolah. Trianto
terpenting dalam proses pembelajaran
(2009:17) berpendapat, “Pembelajaran
di kelas. Selain faktor dari guru, agar
merupakan usaha sadar dari seorang
kegiatan
guru yang membelajarkan siswanya
berlangsung sesuai dengan tujuan yang
(mengarahkan interaksi siswa dengan
akan dicapai, maka diperlukan suatu
sumber belajar lainnya) dalam rangka
model, metode, media, dan fasilitas-
mencapai tujuan yang diharapkan”.
fasilitas
Dari pengertian diatas dijelaskan bahwa
keberlangsungan
pembelajaran
suatu
pembelajaran. Penerapan model dan
interaksi yang dilakukan antara siswa
metode pembelajaran yang tepat dan
dengan guru dalam lingkungan belajar
sesuai dengan materi pelajaran akan
untuk mencapai tujuan pembelajaran
membuat proses pembelajaran menjadi
merupakan
seorang
dan
guru
guru
memiliki
merupakan
pembelajaran
yang
menunjang
yakni
sifat-sifat
faktor
dapat
dalam
kegiatan
202 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 1, No. 2 (2015)
lebih
efektif.
Suatu
model
visual
activities,
oral
activities,
pembelajaran yang lebih efektif agar
listening activities, writing activities,
dapat meningkatkan keaktifan belajar
drawing activities, motor activities,
siawa sehingga kualitas pembelajaran
mental
meningkat.
activities.
activities,
dan
Selain
emotional
diperoleh
data
Salah satu sekolah menengah
keaktifan, peneliti juga memperoleh
kejuruan yang terdapat di Surakarta
data dari prestasi belajar siswa yaitu
adalah SMK Negeri 6 Surakarta.
masih terdapat siswa yang mendapat
Sekolah ini memiliki 5 jurusan bidang
nilai dibawah Kriteria Ketuntasan
studi, salah satu jurusan yang terdapat
Minimal (KKM) yaitu 75. Hal ini
pada
jurusan
terlihat dari siswa yang tuntas (≥ KKM)
akuntansi. Mata pelajaran akuntansi
sebesar 34,375% (11 siswa) dan untuk
merupakan mata pelajaran yang yang
siswa yang tidak tuntas (≤ KKM) yaitu
menuntut siswa untuk banyak pikiran
65,625% (21 siswa).
sekolah
ini
adalah
dan penalaran yang logis.
Proses
pembelajaran
pada
Berdasarkan hasil observasi
mata pelajaran akuntansi di SMK N 6
yang dilakukan peneliti di sekolah
Surakarta masih menggunakan metode
SMK
tahun
konvensional atau metode ceramah.
pelajaran 2014/2015, diketahui bahwa
Penggunaan metode ceramah ini masih
tingkat keaktifan dan prestasi belajar
terlalu sering dilakukan oleh guru yang
siswa dalam mata pelajaran akuntansi,
bersangkutan
dapat dikatakan belum optimal. Hal ini
sudah menggunakan LCD, sehingga
dapat dilihat dari pengamatan awal
peserta didik tampak kurang antusias
peneliti bahwa terdapat sebagian besar
dalam mengikuti pelajaran sehingga
dari siswa atau 50% siswa yang kurang
memungkinkan peserta didik untuk
aktif dalam pembelajaran. Indikator
bermain
keaktifan belajar siswa diambil dari
berbicara dengan teman sebangku.
Negeri
pembagian
6
Surakarta
aktivitas
yang
telah
meskipun
handphone
Salah
(HP)
satu
terkadang
bahkan
alternatif
dikelompokkan oleh Paul B. Dierich
pemecahan dari permasalahan di atas
(dalam Sardiman, 2012: 101), yang
yang dapat diterapkan dalam hal ini
terdiri dari 8 kelompok aktivitas, yaitu
adalah dengan menerapkan model-
Dianita Puspitaweni, Sukirman, dan Elvia Ivada. Upaya Peningkatan 203
Keaktifan Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Problem Based
Learning dan Think Pair Share dengan Media Monopoli pada Kelas X AK2 SMK Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal “Tata Arta”
UNS, Vol. 1, No. 2, hlm. 199-209
model pembelajaran inovatif. Salah
kooperatif
satunya
model
mempengaruhi pola interaksi siswa”.
Problem Based Learning dan Think
Pembelajaran kooperatif tipe TPS
Pair Share yang bertujuan untuk
memberikan kesempatan kepada siswa
meningkatkan keaktifan belajar siswa
untuk saling berpasangan bertukar
dalam pembelajaran akuntansi melalui
pikiran dalam menyelesaikan masalah,
aktivitas siswa dalam memecahkan
sehingga
masalah dengan mengkaitkan dengan
belajar
kehidupan
berpengaruh pada hasil belajar siswa.
adalah
penerapan
yang
nyata
dengan
dilakukan secara berkelompok atau
yang
dirancang
menumbuhkan
dan
pada
untuk
keaktifan
akhirnya
akan
Selain itu, untuk memperoleh
berpasangan. Setiap siswa diharapkan
perhatian
mampu menyelesaikan soal secara
pembelajaran yang disampaikan guru,
mandiri, kemudian ditukarkan untuk
maka guru dapat memanfaatkan suatu
saling mengoreksi dan memperbaiki.
media pembelajaran. Arsyad (2014:2)
Soal yang telah dipecahkan kemudian
berpendapat
dipresentasikan
kelas.
bagian yang tak terpisahkan dari proses
(2009:71)
belajar mengajar demi tercapainya
pembelajaran
tujuan pendidikan pada umumnya dan
Menurut
di
depan
Suprijono
berpendapat
bahwa
berbasis masalah (Problem Based
Learning)
merupakan
suatu
siswa
terkait
bahwa
media
materi
adalah
tujuan pembelajaran pada khususnya.
Salah
satunya
adalah
pembelajaran yang melibatkan pada
pemanfaatan media monopoli yang
presentasi situasi-situasi autentik dan
dapat menarik perhatian siswa untuk
bermakna
sebagai
belajar. Media monopoli ini merupakan
landasan bagi investigasi atau belajar
suatu permainan yang tidak asing
penemuan oleh siswa. Hal ini dapat
dalam kalangan siswa, sehingga hal ini
menumbuhkan
dan
lebih mudah untuk diterapkan karena
memecahkan
siswa sudah mengenal dan mengetahui
kemandirian
yang
berfungsi
keaktifan
dalam
konsep permainan monopoli.
masalah.
Menurut Trianto (2011:61)
Berdasarkan latar belakang
berpendapat, “Think Pair Share (TPS)
masalah di atas, maka akan dilakukan
merupakan suatu jenis pembelajaran
penelitian
dengan
judul
“Upaya
204 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 1, No. 2 (2015)
Belajar
dan tes. , validitas untuk menilai
Akuntansi Melalui model Problem
prestasi belajar adalah melalui tes akhir
Based Learning dan Think Pair Share
siklus, yakni dengan cara pengujian
Dengan Media Monopoli Pada kelas X
validitas
AK-2 SMK Negeri 6 Surakarta Tahun
(2012:82) menjelaskan bahwa cara
Pelajaran 2014/2015.
pengujian validitas isi dilakukan untuk
Peningkatan
Keaktifan
Tujuan Penelitian ini adalah
untuk
mengetahui
isi.
Menurut
Arikunto
menentukan kesesuaian antara soal
peningkatan
dengan materi ajar dengan tujuan yang
keaktifan belajar Akuntansi sebelum
ingin diukur atau dengan kisi-kisi yang
dan
model
dibuat. Sedangkan validitas untuk
Problem Based Learning (PBL) dan
menilai data mengenai keaktifan belajar
Think Pair Share (TPS) dengan media
adalah
monopoli.
triangulasi, yaitu peneliti menggunakan
sudah
diterapkannya
dengan
menggunakan
triangulasi metodologis dan triangulasi
METODE
investigator. Menurut Denzim dalam
Penelitian ini akan dilakukan
di SMK N 6 Surakarta pada bulan
Januari
sampai
Agustus
2014.
Subjek dalam penelitian ini adalah
kelas X AK 2 SMK N 6 Surakarta
yang terdiri dari 32 siswa.
penelitian ini meliputi hasil pengamatan
terhadap keaktifan belajar, hasil tes
siklus
,
dan
hasil
dari
wawancara dari sebagain siswa dan
guru
pengampu
mata
pelajaran
akuntansi pada kelas X AK 2. Teknik
pengumpulan data dalam Penelitian
Tindakan
Kelas
ini
(2009:99)
“Triangulasi
penggunaan
mengkaji
tunggal,
pengamatan
Data yang dibutuhkan dalam
akhir
Patton
meliputi
wawancara, observasi, dokumentasi
berpendapat,
metodologis
metode
masalah
adalah
ganda
atau
seperti
,daftar
untuk
program
wawancara,
pertanyaan
terstruktur, dan dokumen”. Analisis
data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis data teknik deskriptif
komparatif
(statistik
deskriptif
komparatif) dan teknik analitis kritis
(Suwandi, 2014:61). Teknik analisis
deskriprif komparatif digunakan untuk
data kuantitatif. Sedangkan teknik
analisis kritis berkaitan dengan data
kualitatif, yaitu mencakup kegiatan
Dianita Puspitaweni, Sukirman, dan Elvia Ivada. Upaya Peningkatan 205
Keaktifan Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Problem Based
Learning dan Think Pair Share dengan Media Monopoli pada Kelas X AK2 SMK Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal “Tata Arta”
UNS, Vol. 1, No. 2, hlm. 199-209
untuk mengungkap kelemahan dan
Pair Share dengan media monopoli.
kelebihan kinerja siswa dan guru dalam
Hal tersebut dapat dilihat pada bagan
proses
di bawah ini:
pembelajaran
berdasarkan
kriteria normatif yang didasarkan dari
yang ada. Indikator kinerja dalam
penelitian ini melipiti: (1) keaktifan
belajar siswa yang meliputi visual
activities,
oral
activitie,
persen (%)
kajian teoritis maupun dari ketentuan
listening
activitie, writing activities, dan mental
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Vis
ual
activities yang ditargetkan ssbesar 75%
List
Wri Me
eni
ting ntal
ng
Ora
l
dari rata-rata kelas (2) Prestasi belajar
Pratindakan 54.3 45.6 51.8 50.0 48.1
siswa,
Siklus I
67.5 62.5 68.1 61.2 63.1
Siklus II
75.0 71.8 71.2 76.2 73.7
Siklus III
81.8 80.0 85.6 84.3 80.0
yaitu
kompetensi
kognitif.
Prosedur penelitian tindakan kelas
merupakan
langkah-langkah
dilakukan
dalam
penelitian.
Menurut
yang
penyusunan
Bagan
1.
Histogram
Peningkatan
Arikunto,
antarsiklus Penerapan model Problem
Suhardjono, dan Supardi berpendapat
Based Learning dan Think Pair Share
bahwa Penelitian Tindakan
dengan
Kelas
media
(PTK) terdiri atas rangkaian empat
meningkatkan
kegiatan
akuntansi siswa.
yang
dilakukan
siklus
monopoli
keaktifan
untuk
belajar
Setelah pelaksanaan tindakan
berulang, yaitu perencanaan, tindakan,
pada tiap siklus selesai, maka dilakukan
pengamatan dan refleksi.
tes akhir siklus untuk mengetahui
prestasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
pelaksanaan
belajar
siswa,
karena
peningkatan keaktifan belajar dapat
tindakan pada siklus I, II, dan III maka
mempengaruhi
dapat
terjadi
prestasi belajar siswa. Hasil analisis
peningkatan keaktifan belajar siswa
data menunjukkan adanya peningkatan
dengan penerapan penerapan model
prestasi belajar dari prasiklus, tindakan
Problem Based Learning dan Think
siklus I sampai dengan siklus III.
diketahui
bahwa
dalam
peningkatan
206 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 1, No. 2 (2015)
Perbandingan hasil tes Akuntansi siswa
tersebut diketahui bahwa rata-rata
kelas X AK 2 SMK Negeri 6 Surakarta
keaktifan belajar siswa pada siklus I
dapat dilihat pada bagan berikut ini:
sebesar 64,50% sehingga masih ada
35,5% siswa yang belum aktif selama
Persen (%)
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
proses pembelajaran, namun hasil ini
telah meningkat dibandingkan dari pra
tindakan sebesar 50%. Selain itu,
prestasi belajar siswa yang dilakukan
melalui
tes
juga
mengalami
Tuntas
Tidak
Tuntas
Pratindakan
34%
66%
Siklus I
47%
53%
siswa yang tuntas pada siklus I
Siklus II
59%
41%
meningkat jika dibandingkan dengan
Siklus III
78%
22%
Berdasarkan data di atas,
dapat
diketahui
bahwa
Penerapan
peningkatan dengan dilihat dari jumlah
pratindakan yaitu sebesar 46,875%
pada siklus I dengan rata-rata 70,2,
sedangkan
34,375%
pada
saat
model Problem Based Learning (PBL)
pratindakan dengan rata-rata 68,4.
dan Think Pair Share (TPS) dengan
Namun, data hasil penelitian pada
media Monopoli dalam penelitian ini
siklus I ini belum sesuai dengan
menunjukkan bahwa tingkat keaktifan
indikator
belajar siswa pada kelas X AK 2 SMK
ditentukan, maka perlu dilanjutkan
Negeri
pada siklus II.
6
Surakarta
mengalami
peningkatan, hal ini dapat dinilai
ketercapaian
Selama
siklus
yang
II
telah
juga
melalui lembar observasi yang diisi
menunjukkan
oleh observer. Hasil penelitian pada
keaktifan belajar
tingkat keaktifan siswa dapat dilihat
keaktifan belajar siswa dalam kegiatan
bahwa
terdapat
visual sebesar 75%, skor keaktifan
peningkatan keaktifan belajar siswa
belajar oral sebesar 71,875%, skor
untuk indikator visual sebesar 67,50%,
keaktifan belajar listening sebesar
oral sebesar 62,50%, listening sebesar
71,25%, skor keaktifan belajar writing
68,13%, writing sebesar 61,25 %, dan
sebesar 76,25%, dan skor keaktifan
mental sebesar 63,13%. Dari data di
mental sebesar 73,75%. Apabila dirata-
selama
siklus
I
adanya
peningkatan
siswa yaitu skor
Dianita Puspitaweni, Sukirman, dan Elvia Ivada. Upaya Peningkatan 207
Keaktifan Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Problem Based
Learning dan Think Pair Share dengan Media Monopoli pada Kelas X AK2 SMK Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal “Tata Arta”
UNS, Vol. 1, No. 2, hlm. 199-209
rata secara keseluruhan maka tingkat
observasi terlihat bahwa keaktifan
keaktifan belajar siswa pada siklus II
belajar belajar siswa lebih meningkat
adalah sebesar 73,625%. Sedangkan
dan sudah memenuhi indikator yang
rata-rata persentase observasi keaktifan
telah ditentukan yaitu sebesar 75%
belajar
sebesar
dengan menggunakan penerapan model
9,125% dari siklus I sebesar 64,50%
Problem Based Learning (PBL) dan
menjadi 73,625% pada siklus II. Rata-
Think Pair Share (TPS). Hal tersebut
rata persentase tes akhir siklus untuk
dapat dilihat dari adanya peningkatan
siswa yang tuntas juga meningkat dari
keaktifan belajar
46,875% menjadi 59,375% pada siklus
keaktifan belajar siswa dalam kegiatan
II dan hasil pada siklus II ini belum
visual 81,88%, skor keaktifan belajar
sesuai
yang
oral sebesar 80%, skor keaktifan
ditentukan, maka dilanjutkan pada
belajar listening sebesar 85,63%, skor
siklus III.
keaktifan
siswa
dengan
meningkat
indikator
siswa yaitu skor
belajar
writing
sebesar
Selama siklus III dengan
84,38%, dan skor rata-rata keaktifan
menerapkan model pembelajaran yang
mental sebesar 80%. Apabila dirata-rata
sama yaitu Problem Based Learning,
secara
akan
pembagian
keaktifan belajar siswa pada siklus III
kelompoknya berbeda dengan siklus
adalah sebesar 82,38%. Sedangkan
sebelumnya jumlah kelompok yang
rata-rata persentase observasi keaktifan
berbeda, karena berdasarkan observasi
belajar
pada saat pelaksanaan tindakan siklus I
8,755% dari siklus II sebesar 73,625%
dan II masih terdapat siswa yang saling
menjadi 82,38% pada siklus III,
bergantung terhadap pendapat atau
sedangkan rata-rata persentase tes akhir
jawaban
tingkat
siklus untuk siswa yang tuntas juga
keaktifan belajar siswa kurang optimal,
meningkat sebesar 15,625% dari akhir
maka guru untuk lebih meningkatkan
siklus II sebesar 59,375% menjadi 78%
keaktifan belajar mempunyai rencana
pada siklus III.
tetapi
teman,
untuk
sehingga
untuk merubah kelompok menjadi
keseluruhan
siswa
maka
meningkat
tingkat
sebesar
Penelitian ini menunjukkan
saling berpasangan dua orang ( Pair
bahwa
Share). Dengan demikian, berdasarkan
meningkat
keaktifan
dengan
belajar
siswa
diterapkannya
208 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 1, No. 2 (2015)
model pembelajaran Problem Based
KESIMPULAN
Learning (PBL) dan Think Pair Share
Simpulan dari penelitian ini
(TPS) dengan media monopoli pada
proses belajar mengajar. Siswa aktif
mengemukakan
pendapat,
bertanya
kepada guru, maupun menanggapi dari
kelompok lain baik dalam diskusi
kelompok ataupun diskusi kelas. Selain
itu,
penerapan
menciptakan
model
suasana
ini
juga
pembelajaran
yang menyenangkan. Hal ini terbukti
juga dari hasil wawancara dengan guru
bahwa model pembelajaran tersebut
memang terbukti dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa dan bagi siswa
model
pembelajaran
menyenangkan,
dan
ini
sangat
merasa
tidak
bosan, lebih menuntut untuk berpikir
cepat dan kritis. Penerapan model
pembelajaran ini menjadikan siswa
lebih paham dengan materi pelajaran
yang diberikan oleh guru, karena siswa
dituntut bekerjasama dengan teman
sekelompoknya
materi
terkait
untuk
mendalami
dengan
pemecahan
masalah yang telah diberikan oleh guru
dan
mempresentasikannya
pekerjaannya di depan kelas.
hasil
Problem
adalah penerapan model
Based Learning (PBL)
dan Think
Pair Share (TPS) dengan media
monopoli
telah berhasil meningkatkan keaktifan
belajar akuntansi siswa. Keaktifan
belajar dinilai dari 4 indikator aktivitas
yaitu visual activities, oral activities,
listening activities, writing activities,
dan mental activitie dan berpengaruh
terhadap peningkatan prestasi belajar
siswa yang diukur dari tes akhir siklus.
Siswa diajak untuk akif dalam
semua proses pembelajaran dengan
variasi pembelajaran yang terdiri dari
diskusi
kelompok,
permainan,
pemecahan masalah, dan presentasi
hasil
diskusi
membuat
siswa
merasakan suasana belajar yang lebih
menyenangkan
dan
materi
yang
disajikan dalam bentuk masalah yang
harus dipecahkan menjadi lebih mudah
dipahami
siswa
sehingga
meningkatkan keaktifan belajar.
dapat
Dianita Puspitaweni, Sukirman, dan Elvia Ivada. Upaya Peningkatan 209
Keaktifan Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Problem Based
Learning dan Think Pair Share dengan Media Monopoli pada Kelas X AK2 SMK Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal “Tata Arta”
UNS, Vol. 1, No. 2, hlm. 199-209
Pembelajaran. Depok:
Rajagrafindo Persada.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terselesaikannya artikel ilmiah
ini
tidak
terlepas
dari
bantuan,
bimbingan, dan arahan dari berbagai
pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan
Suprijono.
(2009).
PT
Cooperative
Learning: Teori & Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
terimakasih kepada Ketua Pendidikan
Akuntansi, FKIP UNS, Pembimbing I
dan Pembimbing II, serta jajaran
redaksi Jurnal Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasardasar
Evaluasi
Pendidikan.
Jakarta:Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan
Supardi.
(2007).Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arsyad,
Azhar.
(2014).
Media
Trianto. (2009). Mendesain Model
Pembelajaran
InovatifProgresif: Konsep, Landasan,
dan Implementasinya pada
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta :
Kencana
Prenada
Media
Group.
Patton,
Michael Quinn. (2009).
Metode Evaluasi Kulalitatif.
Terj. Budi Puspo Priyadi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sardiman. (2012). Interaksi dan
Motivasi Belajar-Mengajar.
Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
210 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 1, No. 2 (2015)
Dianita Puspitaweni, Sukirman, dan Elvia Ivada. Upaya Peningkatan Keaktifan
Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Problem Based Learning dan Think
Pair Share dengan Media Monopoli pada Kelas X AK-2 SMK Negeri 6 Surakarta
Tahun Pelajaran 2014/2015. September, 2015
UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR
AKUNTANSI MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING
DAN THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA MONOPOLI
PADA KELAS X AK-2 SMK N 6 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Dianita Puspitaweni, Sukirman, Elvia Ivada*
*Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
Dianitapuspitaweni47@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk apakah meningkatkan keaktifan belajar
akuntansi melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL) dan Think Pair
Share (TPS) dengan media monopoli pada siswa kelas X AK 2 SMK Negeri 6
Surakarta.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek siswa kelas X AK-2 SMK
Negeri 6 Surakarta yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan tiga
siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu (a) perencanaan tindakan,
(b) pelaksanaan tindakan, (c) observasi dan interpretasi, dan (d) analisis dan refleksi.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, tes, dan
dokumentasi. Sumber data yang dilakukan berasal dari guru, siswa, aktivitas
pembelajaran, dan hasil tes siswa.Validitas instrumen yang digunakan adalah validitas
isi, sedangkan validitas data menggunakan teknik triangulasi metode dan penyidik.
Analisis data menggunakan analisis data teknik deskriptif komparatif dan teknik
analisis kritis.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
penerapan model Problem Based Learning (PBL) dan Think Pair Share (TPS) dengan
media monopoli dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini ditunjukkan
dengan presentase keaktifan belajar siswa yang mengalami kenaikan dari pratindakan
sampai siklus III. Pada siklus I keaktifan mengalami kenaikan sebesar 14,50% yaitu
dari 50% menjadi 64,50%, pada siklus II keaktifan mengalami kenaikan sebesar
9,125%, yaitu dari 64,50% menjadi 73,625%, dan pada siklus III juga mengalami
kenaikan keaktifan belajar sebesar 8,755%, yaitu dari 73,625% menjadi 82,38%. Pada
siklus I tes hasil belajar siswa mengalami kenaikan sebesar 12,5%, yaitu dari 34,375%
menjadi 46,875%, pada siklus II mengalami kenaikan sebesar 12,5%, yaitu dari
46,875% menjadi 59,375%, dan pada siklus III juga mengalami kenaikan sebesar
18,6%, yaitu dari 59,375% menjadi 78%.Sehingga dapat disimpulkan bahwa
penerapan model Problem Based Learning dan Think Pair Share dengan media
monopoli dapat meningkatkan keaktifan belajar akuntansi pada kelas X AK-2 SMK
Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015.
Kata Kunci: Keaktifan Belajar, hasil Belajar, Problem Based Learning, Think Pair
Share, monopoli
200 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 1, No. 2 (2015)
ABSTRACT
The objective of this research is to improve the Accounting learning
activeness through the application of the problem based learning (PBL) and think pair
share (TPS) models with monopoly media of the students in grade X AK-2 of State
Vocational High School 6 Of Surakarta in Academic Year 2014/2015.
This research used the classroom action research with three cycles. Each
cycle consisted of four phases i.e (a) planning, (b) implementation, (c) observation and
interpreting, and (d) analyzing and refletion. The subjects of the research consisted of
32 students of the aforementioned school. The data of the research were collected
trought in-depth interview, observation, test, and documentation. The sources of the
research were teacher, students, learning activities and test result of the students. The
instrument of research were validited with the content validity, and the data were
validited by using the method triangulation and investigator triangulation. The data
were analyzed by using the comparative descriptive analyses technique and critical
analyses techniques.
The results of research are shows that the application of the PBL and TPS
with monopoly media can improve the students’Accounting learning achievement as
indicated by the increased percentage of the students’Accounting activeness in pretreatment through cycle III. In cycle, the students’Accounting achievement increases as
much as 14,50% from 50% to 64,50%. In cycle II increases as much 9,125% from
64,50% to 73,625%. In cycle III, it increases as much 8,755% from 73,625% to
82,38%. %. In addition, the students’ test score average also improves from the pretreatment through cycle III. In cycle I, the students’ test score average increases as
much as 125% from 34,375% to 46,875%. In cycle II it increases as much as 12,5%
from 46,875% to 59,375%. Finally, in cycle III, it increases as much as 18,6% from
59,375%to 78%. Thus, the application of the problem based learning and think pair
share models with monoply media can improve the Accounting learning activeness of
the students in Grade X AK-2 of State Vocational High School 6 Of Surakarta in
Academic Year 2014/2015.
Keywords: Learning activeness, Test Result, Problem Based Learning, Think Pair
Share, monopoly
pembelajaran. Dalam era globalisasi
PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan
salah
satu
pada saat ini, pendidikan sangat
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh
mendukung
peserta
setiap individu, karena pada hakekatnya
dihadapkan
pada
pendidikan merupakan suatu proses
permasalahan
menumbuh kembangkan potensi diri
lingkungannya, maka dengan berbekal
untuk menghasilkan individu-individu
pendidikan,
yang berkualitas melalui suatu kegiatan
memecahkan masalah kehidupan yang
yang
peserta
didik
perubahan
terjadi
didik
untuk
dan
dalam
dapat
Dianita Puspitaweni, Sukirman, dan Elvia Ivada. Upaya Peningkatan 201
Keaktifan Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Problem Based
Learning dan Think Pair Share dengan Media Monopoli pada Kelas X AK2 SMK Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal “Tata Arta”
UNS, Vol. 1, No. 2, hlm. 199-209
dihadapinya
yang efektif. Dalam hal ini siswa
Konsep
pendidikan
terasa
diberlakukan sebagai subyek utama
memiliki peranan yang sangat penting
dalam pembelajaran, sedangkan guru
ketika individu telah memasuki dalam
berperan
kehidupan masyarakat maupun dunia
mengarahkan
kerja, karena individu tersebut dituntut
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
untuk mampu menerapkan ilmu yang
membimbing dan mengarahkan peserta
sudah dipelajari di sekolah dalam
didik, guru tidak hanya melakukan
menghadapi permasalahan yang terjadi
sebatas dalam materi pelajaran, tetapi
didalam kehidupan sehari-hari maupun
guru juga dituntut mampu untuk
masa yang akan datang. Dalam hal ini,
menanamkan sikap dan nilai-nilai
pendidikan
sesuai
sangat
berpengaruh
untuk
membimbing
peserta
dengan
didik
dan
untuk
kompetensi
yang
terhadap kehidupan manusia, maka
dimiliki
peningkatan akan kualitas pendidikan
berpengetahuan, kemampuan dalam
sangat dibutuhkan dalam pembangunan
bersikap,
bangsa di masa yang akan datang.
pribadi yang baik agar pembelajaran
Didalam pendidikan, tentunya diiringi
dapat berjalan sesuai dengan tujuan
dengan proses kegiatan pembelajaran
pembelajaran, sehingga dapat dikatakan
yang merupakan kegiatan utama yang
bahwa
dilakukan di dalam sekolah. Trianto
terpenting dalam proses pembelajaran
(2009:17) berpendapat, “Pembelajaran
di kelas. Selain faktor dari guru, agar
merupakan usaha sadar dari seorang
kegiatan
guru yang membelajarkan siswanya
berlangsung sesuai dengan tujuan yang
(mengarahkan interaksi siswa dengan
akan dicapai, maka diperlukan suatu
sumber belajar lainnya) dalam rangka
model, metode, media, dan fasilitas-
mencapai tujuan yang diharapkan”.
fasilitas
Dari pengertian diatas dijelaskan bahwa
keberlangsungan
pembelajaran
suatu
pembelajaran. Penerapan model dan
interaksi yang dilakukan antara siswa
metode pembelajaran yang tepat dan
dengan guru dalam lingkungan belajar
sesuai dengan materi pelajaran akan
untuk mencapai tujuan pembelajaran
membuat proses pembelajaran menjadi
merupakan
seorang
dan
guru
guru
memiliki
merupakan
pembelajaran
yang
menunjang
yakni
sifat-sifat
faktor
dapat
dalam
kegiatan
202 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 1, No. 2 (2015)
lebih
efektif.
Suatu
model
visual
activities,
oral
activities,
pembelajaran yang lebih efektif agar
listening activities, writing activities,
dapat meningkatkan keaktifan belajar
drawing activities, motor activities,
siawa sehingga kualitas pembelajaran
mental
meningkat.
activities.
activities,
dan
Selain
emotional
diperoleh
data
Salah satu sekolah menengah
keaktifan, peneliti juga memperoleh
kejuruan yang terdapat di Surakarta
data dari prestasi belajar siswa yaitu
adalah SMK Negeri 6 Surakarta.
masih terdapat siswa yang mendapat
Sekolah ini memiliki 5 jurusan bidang
nilai dibawah Kriteria Ketuntasan
studi, salah satu jurusan yang terdapat
Minimal (KKM) yaitu 75. Hal ini
pada
jurusan
terlihat dari siswa yang tuntas (≥ KKM)
akuntansi. Mata pelajaran akuntansi
sebesar 34,375% (11 siswa) dan untuk
merupakan mata pelajaran yang yang
siswa yang tidak tuntas (≤ KKM) yaitu
menuntut siswa untuk banyak pikiran
65,625% (21 siswa).
sekolah
ini
adalah
dan penalaran yang logis.
Proses
pembelajaran
pada
Berdasarkan hasil observasi
mata pelajaran akuntansi di SMK N 6
yang dilakukan peneliti di sekolah
Surakarta masih menggunakan metode
SMK
tahun
konvensional atau metode ceramah.
pelajaran 2014/2015, diketahui bahwa
Penggunaan metode ceramah ini masih
tingkat keaktifan dan prestasi belajar
terlalu sering dilakukan oleh guru yang
siswa dalam mata pelajaran akuntansi,
bersangkutan
dapat dikatakan belum optimal. Hal ini
sudah menggunakan LCD, sehingga
dapat dilihat dari pengamatan awal
peserta didik tampak kurang antusias
peneliti bahwa terdapat sebagian besar
dalam mengikuti pelajaran sehingga
dari siswa atau 50% siswa yang kurang
memungkinkan peserta didik untuk
aktif dalam pembelajaran. Indikator
bermain
keaktifan belajar siswa diambil dari
berbicara dengan teman sebangku.
Negeri
pembagian
6
Surakarta
aktivitas
yang
telah
meskipun
handphone
Salah
(HP)
satu
terkadang
bahkan
alternatif
dikelompokkan oleh Paul B. Dierich
pemecahan dari permasalahan di atas
(dalam Sardiman, 2012: 101), yang
yang dapat diterapkan dalam hal ini
terdiri dari 8 kelompok aktivitas, yaitu
adalah dengan menerapkan model-
Dianita Puspitaweni, Sukirman, dan Elvia Ivada. Upaya Peningkatan 203
Keaktifan Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Problem Based
Learning dan Think Pair Share dengan Media Monopoli pada Kelas X AK2 SMK Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal “Tata Arta”
UNS, Vol. 1, No. 2, hlm. 199-209
model pembelajaran inovatif. Salah
kooperatif
satunya
model
mempengaruhi pola interaksi siswa”.
Problem Based Learning dan Think
Pembelajaran kooperatif tipe TPS
Pair Share yang bertujuan untuk
memberikan kesempatan kepada siswa
meningkatkan keaktifan belajar siswa
untuk saling berpasangan bertukar
dalam pembelajaran akuntansi melalui
pikiran dalam menyelesaikan masalah,
aktivitas siswa dalam memecahkan
sehingga
masalah dengan mengkaitkan dengan
belajar
kehidupan
berpengaruh pada hasil belajar siswa.
adalah
penerapan
yang
nyata
dengan
dilakukan secara berkelompok atau
yang
dirancang
menumbuhkan
dan
pada
untuk
keaktifan
akhirnya
akan
Selain itu, untuk memperoleh
berpasangan. Setiap siswa diharapkan
perhatian
mampu menyelesaikan soal secara
pembelajaran yang disampaikan guru,
mandiri, kemudian ditukarkan untuk
maka guru dapat memanfaatkan suatu
saling mengoreksi dan memperbaiki.
media pembelajaran. Arsyad (2014:2)
Soal yang telah dipecahkan kemudian
berpendapat
dipresentasikan
kelas.
bagian yang tak terpisahkan dari proses
(2009:71)
belajar mengajar demi tercapainya
pembelajaran
tujuan pendidikan pada umumnya dan
Menurut
di
depan
Suprijono
berpendapat
bahwa
berbasis masalah (Problem Based
Learning)
merupakan
suatu
siswa
terkait
bahwa
media
materi
adalah
tujuan pembelajaran pada khususnya.
Salah
satunya
adalah
pembelajaran yang melibatkan pada
pemanfaatan media monopoli yang
presentasi situasi-situasi autentik dan
dapat menarik perhatian siswa untuk
bermakna
sebagai
belajar. Media monopoli ini merupakan
landasan bagi investigasi atau belajar
suatu permainan yang tidak asing
penemuan oleh siswa. Hal ini dapat
dalam kalangan siswa, sehingga hal ini
menumbuhkan
dan
lebih mudah untuk diterapkan karena
memecahkan
siswa sudah mengenal dan mengetahui
kemandirian
yang
berfungsi
keaktifan
dalam
konsep permainan monopoli.
masalah.
Menurut Trianto (2011:61)
Berdasarkan latar belakang
berpendapat, “Think Pair Share (TPS)
masalah di atas, maka akan dilakukan
merupakan suatu jenis pembelajaran
penelitian
dengan
judul
“Upaya
204 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 1, No. 2 (2015)
Belajar
dan tes. , validitas untuk menilai
Akuntansi Melalui model Problem
prestasi belajar adalah melalui tes akhir
Based Learning dan Think Pair Share
siklus, yakni dengan cara pengujian
Dengan Media Monopoli Pada kelas X
validitas
AK-2 SMK Negeri 6 Surakarta Tahun
(2012:82) menjelaskan bahwa cara
Pelajaran 2014/2015.
pengujian validitas isi dilakukan untuk
Peningkatan
Keaktifan
Tujuan Penelitian ini adalah
untuk
mengetahui
isi.
Menurut
Arikunto
menentukan kesesuaian antara soal
peningkatan
dengan materi ajar dengan tujuan yang
keaktifan belajar Akuntansi sebelum
ingin diukur atau dengan kisi-kisi yang
dan
model
dibuat. Sedangkan validitas untuk
Problem Based Learning (PBL) dan
menilai data mengenai keaktifan belajar
Think Pair Share (TPS) dengan media
adalah
monopoli.
triangulasi, yaitu peneliti menggunakan
sudah
diterapkannya
dengan
menggunakan
triangulasi metodologis dan triangulasi
METODE
investigator. Menurut Denzim dalam
Penelitian ini akan dilakukan
di SMK N 6 Surakarta pada bulan
Januari
sampai
Agustus
2014.
Subjek dalam penelitian ini adalah
kelas X AK 2 SMK N 6 Surakarta
yang terdiri dari 32 siswa.
penelitian ini meliputi hasil pengamatan
terhadap keaktifan belajar, hasil tes
siklus
,
dan
hasil
dari
wawancara dari sebagain siswa dan
guru
pengampu
mata
pelajaran
akuntansi pada kelas X AK 2. Teknik
pengumpulan data dalam Penelitian
Tindakan
Kelas
ini
(2009:99)
“Triangulasi
penggunaan
mengkaji
tunggal,
pengamatan
Data yang dibutuhkan dalam
akhir
Patton
meliputi
wawancara, observasi, dokumentasi
berpendapat,
metodologis
metode
masalah
adalah
ganda
atau
seperti
,daftar
untuk
program
wawancara,
pertanyaan
terstruktur, dan dokumen”. Analisis
data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis data teknik deskriptif
komparatif
(statistik
deskriptif
komparatif) dan teknik analitis kritis
(Suwandi, 2014:61). Teknik analisis
deskriprif komparatif digunakan untuk
data kuantitatif. Sedangkan teknik
analisis kritis berkaitan dengan data
kualitatif, yaitu mencakup kegiatan
Dianita Puspitaweni, Sukirman, dan Elvia Ivada. Upaya Peningkatan 205
Keaktifan Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Problem Based
Learning dan Think Pair Share dengan Media Monopoli pada Kelas X AK2 SMK Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal “Tata Arta”
UNS, Vol. 1, No. 2, hlm. 199-209
untuk mengungkap kelemahan dan
Pair Share dengan media monopoli.
kelebihan kinerja siswa dan guru dalam
Hal tersebut dapat dilihat pada bagan
proses
di bawah ini:
pembelajaran
berdasarkan
kriteria normatif yang didasarkan dari
yang ada. Indikator kinerja dalam
penelitian ini melipiti: (1) keaktifan
belajar siswa yang meliputi visual
activities,
oral
activitie,
persen (%)
kajian teoritis maupun dari ketentuan
listening
activitie, writing activities, dan mental
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Vis
ual
activities yang ditargetkan ssbesar 75%
List
Wri Me
eni
ting ntal
ng
Ora
l
dari rata-rata kelas (2) Prestasi belajar
Pratindakan 54.3 45.6 51.8 50.0 48.1
siswa,
Siklus I
67.5 62.5 68.1 61.2 63.1
Siklus II
75.0 71.8 71.2 76.2 73.7
Siklus III
81.8 80.0 85.6 84.3 80.0
yaitu
kompetensi
kognitif.
Prosedur penelitian tindakan kelas
merupakan
langkah-langkah
dilakukan
dalam
penelitian.
Menurut
yang
penyusunan
Bagan
1.
Histogram
Peningkatan
Arikunto,
antarsiklus Penerapan model Problem
Suhardjono, dan Supardi berpendapat
Based Learning dan Think Pair Share
bahwa Penelitian Tindakan
dengan
Kelas
media
(PTK) terdiri atas rangkaian empat
meningkatkan
kegiatan
akuntansi siswa.
yang
dilakukan
siklus
monopoli
keaktifan
untuk
belajar
Setelah pelaksanaan tindakan
berulang, yaitu perencanaan, tindakan,
pada tiap siklus selesai, maka dilakukan
pengamatan dan refleksi.
tes akhir siklus untuk mengetahui
prestasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
pelaksanaan
belajar
siswa,
karena
peningkatan keaktifan belajar dapat
tindakan pada siklus I, II, dan III maka
mempengaruhi
dapat
terjadi
prestasi belajar siswa. Hasil analisis
peningkatan keaktifan belajar siswa
data menunjukkan adanya peningkatan
dengan penerapan penerapan model
prestasi belajar dari prasiklus, tindakan
Problem Based Learning dan Think
siklus I sampai dengan siklus III.
diketahui
bahwa
dalam
peningkatan
206 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 1, No. 2 (2015)
Perbandingan hasil tes Akuntansi siswa
tersebut diketahui bahwa rata-rata
kelas X AK 2 SMK Negeri 6 Surakarta
keaktifan belajar siswa pada siklus I
dapat dilihat pada bagan berikut ini:
sebesar 64,50% sehingga masih ada
35,5% siswa yang belum aktif selama
Persen (%)
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
proses pembelajaran, namun hasil ini
telah meningkat dibandingkan dari pra
tindakan sebesar 50%. Selain itu,
prestasi belajar siswa yang dilakukan
melalui
tes
juga
mengalami
Tuntas
Tidak
Tuntas
Pratindakan
34%
66%
Siklus I
47%
53%
siswa yang tuntas pada siklus I
Siklus II
59%
41%
meningkat jika dibandingkan dengan
Siklus III
78%
22%
Berdasarkan data di atas,
dapat
diketahui
bahwa
Penerapan
peningkatan dengan dilihat dari jumlah
pratindakan yaitu sebesar 46,875%
pada siklus I dengan rata-rata 70,2,
sedangkan
34,375%
pada
saat
model Problem Based Learning (PBL)
pratindakan dengan rata-rata 68,4.
dan Think Pair Share (TPS) dengan
Namun, data hasil penelitian pada
media Monopoli dalam penelitian ini
siklus I ini belum sesuai dengan
menunjukkan bahwa tingkat keaktifan
indikator
belajar siswa pada kelas X AK 2 SMK
ditentukan, maka perlu dilanjutkan
Negeri
pada siklus II.
6
Surakarta
mengalami
peningkatan, hal ini dapat dinilai
ketercapaian
Selama
siklus
yang
II
telah
juga
melalui lembar observasi yang diisi
menunjukkan
oleh observer. Hasil penelitian pada
keaktifan belajar
tingkat keaktifan siswa dapat dilihat
keaktifan belajar siswa dalam kegiatan
bahwa
terdapat
visual sebesar 75%, skor keaktifan
peningkatan keaktifan belajar siswa
belajar oral sebesar 71,875%, skor
untuk indikator visual sebesar 67,50%,
keaktifan belajar listening sebesar
oral sebesar 62,50%, listening sebesar
71,25%, skor keaktifan belajar writing
68,13%, writing sebesar 61,25 %, dan
sebesar 76,25%, dan skor keaktifan
mental sebesar 63,13%. Dari data di
mental sebesar 73,75%. Apabila dirata-
selama
siklus
I
adanya
peningkatan
siswa yaitu skor
Dianita Puspitaweni, Sukirman, dan Elvia Ivada. Upaya Peningkatan 207
Keaktifan Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Problem Based
Learning dan Think Pair Share dengan Media Monopoli pada Kelas X AK2 SMK Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal “Tata Arta”
UNS, Vol. 1, No. 2, hlm. 199-209
rata secara keseluruhan maka tingkat
observasi terlihat bahwa keaktifan
keaktifan belajar siswa pada siklus II
belajar belajar siswa lebih meningkat
adalah sebesar 73,625%. Sedangkan
dan sudah memenuhi indikator yang
rata-rata persentase observasi keaktifan
telah ditentukan yaitu sebesar 75%
belajar
sebesar
dengan menggunakan penerapan model
9,125% dari siklus I sebesar 64,50%
Problem Based Learning (PBL) dan
menjadi 73,625% pada siklus II. Rata-
Think Pair Share (TPS). Hal tersebut
rata persentase tes akhir siklus untuk
dapat dilihat dari adanya peningkatan
siswa yang tuntas juga meningkat dari
keaktifan belajar
46,875% menjadi 59,375% pada siklus
keaktifan belajar siswa dalam kegiatan
II dan hasil pada siklus II ini belum
visual 81,88%, skor keaktifan belajar
sesuai
yang
oral sebesar 80%, skor keaktifan
ditentukan, maka dilanjutkan pada
belajar listening sebesar 85,63%, skor
siklus III.
keaktifan
siswa
dengan
meningkat
indikator
siswa yaitu skor
belajar
writing
sebesar
Selama siklus III dengan
84,38%, dan skor rata-rata keaktifan
menerapkan model pembelajaran yang
mental sebesar 80%. Apabila dirata-rata
sama yaitu Problem Based Learning,
secara
akan
pembagian
keaktifan belajar siswa pada siklus III
kelompoknya berbeda dengan siklus
adalah sebesar 82,38%. Sedangkan
sebelumnya jumlah kelompok yang
rata-rata persentase observasi keaktifan
berbeda, karena berdasarkan observasi
belajar
pada saat pelaksanaan tindakan siklus I
8,755% dari siklus II sebesar 73,625%
dan II masih terdapat siswa yang saling
menjadi 82,38% pada siklus III,
bergantung terhadap pendapat atau
sedangkan rata-rata persentase tes akhir
jawaban
tingkat
siklus untuk siswa yang tuntas juga
keaktifan belajar siswa kurang optimal,
meningkat sebesar 15,625% dari akhir
maka guru untuk lebih meningkatkan
siklus II sebesar 59,375% menjadi 78%
keaktifan belajar mempunyai rencana
pada siklus III.
tetapi
teman,
untuk
sehingga
untuk merubah kelompok menjadi
keseluruhan
siswa
maka
meningkat
tingkat
sebesar
Penelitian ini menunjukkan
saling berpasangan dua orang ( Pair
bahwa
Share). Dengan demikian, berdasarkan
meningkat
keaktifan
dengan
belajar
siswa
diterapkannya
208 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 1, No. 2 (2015)
model pembelajaran Problem Based
KESIMPULAN
Learning (PBL) dan Think Pair Share
Simpulan dari penelitian ini
(TPS) dengan media monopoli pada
proses belajar mengajar. Siswa aktif
mengemukakan
pendapat,
bertanya
kepada guru, maupun menanggapi dari
kelompok lain baik dalam diskusi
kelompok ataupun diskusi kelas. Selain
itu,
penerapan
menciptakan
model
suasana
ini
juga
pembelajaran
yang menyenangkan. Hal ini terbukti
juga dari hasil wawancara dengan guru
bahwa model pembelajaran tersebut
memang terbukti dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa dan bagi siswa
model
pembelajaran
menyenangkan,
dan
ini
sangat
merasa
tidak
bosan, lebih menuntut untuk berpikir
cepat dan kritis. Penerapan model
pembelajaran ini menjadikan siswa
lebih paham dengan materi pelajaran
yang diberikan oleh guru, karena siswa
dituntut bekerjasama dengan teman
sekelompoknya
materi
terkait
untuk
mendalami
dengan
pemecahan
masalah yang telah diberikan oleh guru
dan
mempresentasikannya
pekerjaannya di depan kelas.
hasil
Problem
adalah penerapan model
Based Learning (PBL)
dan Think
Pair Share (TPS) dengan media
monopoli
telah berhasil meningkatkan keaktifan
belajar akuntansi siswa. Keaktifan
belajar dinilai dari 4 indikator aktivitas
yaitu visual activities, oral activities,
listening activities, writing activities,
dan mental activitie dan berpengaruh
terhadap peningkatan prestasi belajar
siswa yang diukur dari tes akhir siklus.
Siswa diajak untuk akif dalam
semua proses pembelajaran dengan
variasi pembelajaran yang terdiri dari
diskusi
kelompok,
permainan,
pemecahan masalah, dan presentasi
hasil
diskusi
membuat
siswa
merasakan suasana belajar yang lebih
menyenangkan
dan
materi
yang
disajikan dalam bentuk masalah yang
harus dipecahkan menjadi lebih mudah
dipahami
siswa
sehingga
meningkatkan keaktifan belajar.
dapat
Dianita Puspitaweni, Sukirman, dan Elvia Ivada. Upaya Peningkatan 209
Keaktifan Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Problem Based
Learning dan Think Pair Share dengan Media Monopoli pada Kelas X AK2 SMK Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal “Tata Arta”
UNS, Vol. 1, No. 2, hlm. 199-209
Pembelajaran. Depok:
Rajagrafindo Persada.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terselesaikannya artikel ilmiah
ini
tidak
terlepas
dari
bantuan,
bimbingan, dan arahan dari berbagai
pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan
Suprijono.
(2009).
PT
Cooperative
Learning: Teori & Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
terimakasih kepada Ketua Pendidikan
Akuntansi, FKIP UNS, Pembimbing I
dan Pembimbing II, serta jajaran
redaksi Jurnal Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasardasar
Evaluasi
Pendidikan.
Jakarta:Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan
Supardi.
(2007).Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arsyad,
Azhar.
(2014).
Media
Trianto. (2009). Mendesain Model
Pembelajaran
InovatifProgresif: Konsep, Landasan,
dan Implementasinya pada
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta :
Kencana
Prenada
Media
Group.
Patton,
Michael Quinn. (2009).
Metode Evaluasi Kulalitatif.
Terj. Budi Puspo Priyadi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sardiman. (2012). Interaksi dan
Motivasi Belajar-Mengajar.
Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
210 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 1, No. 2 (2015)