Treaty Room - Treaty

REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANT ARA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DAN
PEMERINTAH BRUNEI DARUSSALAM
TENTANG
KERJA SAMA KEBUDA YAAN

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA dan PEMERINTAH YANG MULIA
SULTAN DAN YANG Dl-PERTUAN BRUNEI DARUSSALAM yang selanjutnya
secara sendiri-sendiri disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama-sama
disebut sebagai "Para Pihak";
BERHASRAT untuk mempererat hubungan persahabatan antara kedua negara
di bidang kebudayaan dan bidang-bidang yang terkait lainnya;
MEMPERTIMBANGKAN adanya kebutuhan untuk membina kerja sama dan
mendorong pertukaran antara negara-negara;
MENGAKUI pentingnya membuat suatu mekanisme, yang bermanfaat bagi
memperat kerja sama yang saling menguntungkan dan adanya kebutuhan
untuk melaksanakan program-program kerja sama dan pertukaran di bidang

seni, kebudayaan dan bidang-bidang terkait lainnya;
BERDASARKAN hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara;
BERTUJUAN untuk mendorong dan memajukan kerja sama berdasarkan
prinsip-prinsip kesetaraan dan manfaat;
TELAH mencapai pengertian sebagai berikut:

1

Pasal1
Tujuan Kerja Sama

Memorandum Saling Pengertian (MSP) ini bertujuan :
a. mendorong kegiatan pertukaran kebudayaan;
b. membangun jejaring kerja sama di bidang preservasi terhadap
peninggalan-peninggalan bersejarah, benda-benda cagar budaya dan
warisan budaya;
c. mendorong untuk memperkaya pengalaman di bidang kebudayaan dan
bidang-bidang terkait lainnya;

Pasal2

Lingkup Kerja Sama

1. Para Pihak akan mendorong organisasi yang bergerak di
bidang
kebudayaan dan bidang-bidang yang terkait untuk membangun jejaring dan
program-program dan untuk mengembangkan kerja sama yang lebih jauh
dan proyek-proyek bersama yang akan bermanfaat bagi mempererat
hubungan kebudayaan antara Kedua Pihak;
2. Para Pihak akan mendorong dan memfasilitasi dalam hal:
a. pertukaran dan pengaturan penelitian dan pengembangan bersama;
b. pertukaran materi pendidikan dan pelatihan dan jurnal-jurnal;
c. melakukan pertukaran dan mendorong promosi kebudayaan;
d. berpartisipasi dalam dialog budaya, konferensi, seminar-seminar dan
pameran;
e. melakukan pertukaran dan mendorong presentasi dan menejemen
warisan budaya;
f.

pertukaran informasi kegiatan kebudayaan dan kegiatan-kegiatan
terkait;


g. pertukaran kunjungan pejabat dan ahli di bidang kebudayaan dan
masalah terkait;
h. bentuk kerja sama lain yang disepakati oleh Para Pihak.

2

Pasal3
lnstitusi Pelaksana

1. Para Pihak akan menjalin hubungan yang akrab di bidang kebudayaan dan
bidang-bidang terkait melalui pejabat yang berwenang, yang merupakan
pelaksana dari Memorandum Saling Pengertian ini;
2. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia dan
Departemen Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Yang Mulia
Sultan yang Dipertuan Agung Brunei Darussaslam, adalah institusi
pelaksana yang bertanggung jawab untuk melaksanakan Memorandum
Saling Pengertian ini (lnstitusi Pelaksana).

Pasal4

Pelaksanaan

1. Para Pihak akan membicarakan ketersediaan pendanaan dari setiap
pelaksanaan kegiatan bersama dari MSP dan untuk menyesuaikan dengan
arah kebijakan dari Para Pihak dan hukum dan peraturan yang berlaku bagi
Para Pihak;
2. Apabila ditentukan lain, tiap Pihak akan menanggung secara sendiri biaya
dari partisipasinya dalam melaksanakan MSP ini.
Pasal5
Kelompok Kerja Bersama

1. Para Pihak akan membentuk Kelompok Kerja Bersama untuk memfasilitasi
perlaksanaan dari Memorandum Saling Pengertian ini;
2. Kelompok Kerja Bersama akan menyusun prosedur, rencana - rencana dan
merekomendasikan program-program kerja sama untuk mencapai tujuantujuan melalui pejabat yang berwenang sebagaimana disebut pada pasal 3;
3. Kelompok Kerja Bersama akan terdiri dari pejabat senior di institusi
pelaksana dan apabila dipandang perlu dapat melakukan konsultasi
terhadap isu-isu yang muncul dari, dan meninjau kembali pelaksanaan dari
Memorandum Saling Pengertian dan mengajukan laporan kepada lnstitusi
Pelaksana.


3

Pasal6
Hak Kekayaan lntelektual

1. Para Pihak sepakat bahwa tiap Hak Kekayaan lntelektual yang muncul dari
pelaksanaan MSP ini akan dimiliki secara bersama dan tiap detail dari
pembagian hak dan pendapatan yang dihasilkan dari Kekayaan lntelektual
tersebut akan diatur dalam suatu perjanjian terpisah;
2. Hak Kekayaan lntelektual tersebut wajib berdasarkan hukum dan peraturan
yang berlaku di kedua negara dan berdasarkan perjanjian internasional
dimana Para Pihak adalah sebagai peserta di dalamnya;
3. Penggunaan nama-nama dari Para Pihak, logo-logo dan/atau emblem
pemerintah dari tiap publikasi, dokumen dan/atau kertas adalah dilarang
kecuali dengan persetujuan secara tertulis dari Pihak lainnya.

Pasal7
Kerahasiaan


1. Dalam melaksanakan MSP ini, Para Pihak dilarang membuka atau
menyebarluaskan tiap informasi yang bersifat rahasia, dokumen, data
kepada Pihak Ketiga, kecuali dengan adanya persetujuan tertulis dari salah
satu Pihak kepada Pihak Lainnya;
2. Dalam hal pengakhiran dari MSP ini, Para Pihak setuju untuk tetap
melanjutkan pelaksanaan hal-hal yang diatur dalam pasal ini.

Pasal8
Penyelesaian Perselisihan

Tiap perselisihan-perselisihan atau perbedaan-perbedaan yang muncul dari
interpretasi atau pelaksanaan dari MSP ini wajib diselesaikan secara damai
melalui konsultasi-konsultasi dan/atau negosiasi melalui saluran-saluran
diplomatik antara Para Pihak dan tidak melibatkan Pihak Ketiga maupun
Pengadilan lnternasional.

Pasal9
Perubahan-Perubahan

1. Salah satu Pihak dapat meminta secara tertulis suatu perubahan atau

modifikasi semua bagian dari MSP ini;

4

2. Tiap perubahan atau modifikasi yang telah diputuskan oleh Kedua Pihak
merupakan satu kesatuan dengan MSP ini;

3. Perubahan atau modifikasi akan mulai berlaku pada tanggal yang ditetapkan
oleh Kedua Pihak dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari MSP
ini.
Pasal10
Tanggal berlaku, Jangka waktu dan Pengakhiran

1. MSP ini mulai berlaku pada tanggal penandatanganan.
2. MSP ini akan berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dari tanggal mulai
berlaku atau tanggal keberlakuan dan akan diperpanjang untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun, kecuali Para Pihak mengakhirinya melalui
pemberitahuan secara tertulis melalui saluran-saluran diplomatik kepada
Pihak lainnya 6 (enam) bulan sebelum tanggal pengakhiran dimaksud;
3. Pengakhiran dari MSP ini tidak akan mempengaruhi keabsahan dan jangka

waktu dari pengaturan , rencana-rencana dan program-program yang dibuat
berdasarkan MSP ini hingga selesainya pengaturan, rencana-rencana dan
program-program.

Ditandatangani di Jakarta pada 22 April tahun 2008, dalam rangkap dua, dalam
bahasa Indonesia dan lnggris, semua teks adalah sama autentik. Dalam hal
terdapat perbedaan penafsiran, maka teks berbahasa lnggris yang berlaku.

UNTUK PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA

UNTUK PEMERINTAH YANG
MULIA SULTAN DAN YANG
Dl-PERTUAN NEGARA BRUNEI
DARUSSALAM

Signed

Signed
PEHIN ORANG KAYA SERI DEWA

MAYJEN (Purn) DATO SERI
PAHLAWAN AWANG HAJI
MOHAMMAD BIN HAJI DAUD

Ir. JERO WACIK, SE.
MENTERIKEBUDAYAAN
DAN PARIWISATA

MENTERIKEBUDAYAAN,
PEMUDA, DAN OLAHRAGA

5

REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN
THE GOVERNMNET OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND
THE GOVERNMENT OF BRUNEI DARUSSALAM

ON
CULTURAL COOPERATION

THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA and THE
GOVERNMENT OF HIS MAJESTY THE SULTAN AND YANG Dl-PERTUAN
OF BRUNEI DARUSSALAM hereinafter referred to individually as
"Participant" and collectively as "the Participants";
DESIRING to strengthen the friendly relations between the two countries in
the field of culture and related matters;
CONSIDERING the need to develop cooperation and foster exchange in this
field of cultural relations between the two countries;
RECOGNIZING the importance of establishing mechanism, that contribute to
the strengthening of cooperation in the field of mutual interest and the need to
carry out specific programs of collaboration and exchange in the field of art,
culture and related matters;
PURSUANT to the prevailing laws and regulations of their respective
countries;
AIMING to encourage and promote cooperation based on the principles of
equality and mutual benefits;
HAVE reached the following understanding:


Section 1
Aims of Cooperation

This Memorandum of Understanding (MOU) aims to:
a.

promote cultural exchange activities;

b.

develop cooperation links in areas of preservation of historic, artistic,
cultural heritage;

c.

promote the enrichment of their experience in the field of culture and
related matters;

Section 2
Areas of Cooperation

1. The Participants will encourage organization involved in the field of culture
and related matters to establish links and programs and to develop further
cooperation and joint projects contributing to the strengthening of cultural
relations between both Participants;
2. The Participants will encourage and facilitate on the:
a. exchange and organize joint research and development;
b. exchange of educational and training materials and journals;
c. exchange and encourage cultural promotion;
d. participation
exhibition ;

in cultural dialogue,

conference,

seminars and

e. exchange and promote Presentation and Management of Cultural
Heritage;
f.

exchange of information in the field of cultural activities and related
matters;

g. exchange of visits by respective officials and experts in the field of
culture and related matters;
h. any other forms of cooperation mutually decided upon by the
Participants.

2

Section 3
Executing Agencies

1. The Participants will keep close relations in the field of cultural and related
matters through their competent official agencies, which will be the
executive of this MOU;
2. The Ministry of Culture and Tourism of the Republic of Indonesia and the
Ministry of Culture, Youth and Sports of the Government of His Majesty
the Sultan and Yang Di-Pertuan of Brunei Darussalam will be the
executing agencies responsible for the implementation of this MOU
(Executing Agencies).

Section 4
Implementation

1. The Participants will discuss on the availability of funding of any
implementation on joint activities of the MOU and to conform with the
Participants' policy intentions and the applicable laws and regulations of
respective Participants;
2. Unless otherwise decided, each Participant will bear the cost of its own
participation in the implementation of this MOU.

Section 5
Joint Working Group

1. The Participants will establish a joint working group to facilitate the
implementation of this MOU;
2. The joint working group will set down the procedure, plans and
recommend programmes of cooperation towards achieving its aims
through the competent official agencies as mentioned in the Section 3;
3. The joint working group will comprise of senior officials of the Executing
Agencies and may hold consultation as and when necessary with regard
to any issues arising from, and the review of the implementation of this
MOU and to submit the report to the Executing Agencies.

3

Section 6
Intellectual Property Rights

1. The Participants decide that any intellectual property rights arising under
the implementation of this MOU will be jointly owned and details on the
exploitation rights and revenue sharing of such intellectual property will be
covered by separate agreement;
2. Such intellectual property rights will be subjected to the laws and
regulations of both Participants and with the international agreements to
which both Participants are parties to;
3. The usage of Participant's names, logos and/or official emblems on any
publication, document and/or paper is prohibited without prior written
approval of that Participant.

Section 7
Confidentiality

1. The Participants shall not disclose or distribute any confidential
information, document, data received or supplied to the other in the
course of the implementation of this MOU to any third party except to the
extent as authorized in writing to do so by the other;
2. In the event of termination of this MOU, the Participants agree that the
provisions of this Section shall continue to apply.

Section 8
Settlement of Disputes

Any disputes or differences arising out of the interpretation or implementation
of this MOU will be settled amicably through consultations and/or negotiation
through diplomatic channels between the Participants without reference to
any third party or any international tribunal.
Section 9
Amendments

1. Either Participant may request in writing an amendment or modification of
all or part of this MOU ;
·

4

2. Any amendment or modification which has been decided to by both
Participants will constitute this MOU ;
3. Such amendment or modification will come into effect on such date as
determined by both Participants and will form an integral part of this MOU.
Section 10
Effective Date, Duration and Termination
1. This MOU will come into effect on the date of its signing;
2. This MOU wil l be effective for a period of 5 (five) years from the effective
date or of coming into effect and will be renewed through diplomatic
channels for subsequent period of 5 (five) years thereafter, unless either
Participant terminates it by giving written notification through diplomatic
channels 6 (six) months in advance of such termination to the other
Participant;
3. The termination of this MOU will not affect the validity and duration of any
arrangement, plans and programs which have been decided upon prior to
the termination of this MOU until the completion of such arrangement,
plans and programs.

SIGNED in Jakarta on 22 April 2008 in duplicate, in the Indonesian, and
English language, all texts being equally authentic. In case of divergence, the
English text will prevail.
FOR THE GOVERNMENT OF HIS
MAJESTY THE SULTAN AND YANG
Dl-PERTUAN OF BRUNEI
DARUSSALAM

FOR THE GOVERNMENT OF THE
REPUBLIC OF INDONESIA

Signed

Signed

PEHIN ORANG KAYA SERI DEWA
MAJOR GENERAL (Rtd) DATO SERI
PAHLAWAN AWANG HAJI
MOHAMMAD BIN HAJI DAUD

Ir. JERO WACIK, SE.

------··----------------··----,·------------- MINISTER OF CULTURE AND
TOURISM

-------------------------------------------------------MINISTER OF CULTURE, YOUTH
AND SPORT

5

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN
THE GOVERNMENT OF BRUNEI DARUSSALAM
AND
THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
ON CULTURAL COOPERATION

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN
THE GOVERNMENT OF BRUNEI DARUSSALAM
AND
THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
ON CULTURAL COOPERATION
i

THE GOVERNMENT OF HIS MAJESTY THE SULTAN AND .YANG DlPERTUAN OF BRUNEI DARUSSALAM and THE GOVERNMENT OF THE
REPUBLIC OF INDONESIA hereinafter referred to individually as "Participant"
and collectively as "the Participants";
DESIRING to strengthen the friendly relations between the two countries in the
fie ld of culture and related matters;
CONSIDERING the need to develop cooperation and foste r exchange in this field
of cultural relations between the two countries;
RECOGNIZING the importance of establishing mechanism, that contribute to the
strengthening of cooperation in the field of mutual interest and the need to carry
out specific programs of collaboration and the need to carry out specific program
of collaboration and exchange in the field of art, culture and related matters;
PURSUANT to the prevailing laws and regulations of their respective countries;
AIMING to encourage and promote cooperation based on the principles of
equality and mutual benefits;
HAVE reached to following understanding:

Section 1
Ai ms of Cooperation
This Memorandum of Understanding (MOU) aims to:
a. promote cultural exchange activities;
b. develop cooperation links in areas of preservation of historic, artistic,
cultural heritage;

c. promote the enrichment of their experience in the field of culture and
related matters;

Section 2
Areas of Cooperation
1.

The Participants will encourage organization involved in the field of
culture and related matters to establish links and programs and to
develop further cooperation and joint projects contributing to the
strengthening of cultural relations between both Participants;

2.

The Participants will encourage and facilitate on the:
a. exchange and organize joint research and development;
b. exchange of educational and training materials and journals;
c. _ exchange and encourage cultural promotion;
d. participation
exhibition;

in cultural dialogue,

conference, seminars and

e. exchange and promote Presentation and Management of Cultura!
·
Heritage;
f.

exchange of information in the field of cultural activities and related
matters;

g. exchange visits by respective officials and .experts in the field of
cultural and related matters;
h. any other forms of cooperation mutually decided upon by the
Participants.

Section 3
Executing Agencies
1.

The Participants will keep close relations in the field of cultural and
related matters through their competent official agencies, which will be
the executive of this MOU;

2.

The Ministry of Culture, Youth and Sports of the Government of His
Majesty the Sultan and Yang Di-Pertuan of Brunei Darussalam and

The Ministry of Culture and Tourism of the Republic of Indonesia will
be the executing agencies responsible for the.,implementation of this
MOU (Executing Agencies).
Section 4
Implementation

1.

The Participants will discuss on the availability of funding of any
implementation on joint activities of the MOU and to conform with the
Participants' policy intentions and the applicable laws and regulations
of respective Participants;
·

2.

Unless otherwise decided, each Participant will bear the cost of its own
participation in the implementation of this MOU.

Section 5
Joint Working group

1.

The Participants will establish a joint working group to facilitate the
implementation of this MOU ;

2.

The joint working group will set down the procedure, plans and
recommend programmes of cooperation towards achieving its aims
through the competent official agencies mentioned in the Section 3;

3.

The joint working group will comprise of senior officials of the
Executing Agencies and may hold consultation as and when necessary
with regard to any issues arising from, and the review of the
implementation of this MOU and to submit the report to the Executing
Agencies.
Section 6
Intellectual Property Rights

1. The Participants decide that any intellectual property rights arising under
the implementation of this MOU will be jointly owned and details on the
exploitation (ights and revenue sharing of such intellectual property will be
·
covered by separa!e agreement;
2. Such intellectual property rights will be subjected to the laws and
regulations of both Participants and with the international agreements to
which both Participants are parties to;

3. The usage of a Participant's names, logos and/or official emblems on any
publication, document and/or paper is prohibited. without prior written
approval of that Participant.
Sections 7
Confidentiality

1.

The Participants shall not disclose or distribute any confidential
information, document, data received or supplied to the other in the
course of the implementation of this MOU to any third party except to
the extent as authorized in writing to do so by the other;

2.

In the event of termination of this MOU, the Participants agree that the
provisions of this Section shall continue to apply. ·
Section 8
Settlement of Disputes

Any disputes or differences arising out of the interpretation or implementation
of this MOU will be settled ami·cably through consultations and/or negotiation
through diplomatic channels between the Participants without reference to
any party or any international tribunal.
Section 9
Amendments

1.

Either Participant may request in writing an amendment or modification
of all or part of this MOU;

2.

Any amendment or modification which has been decided to by both
Participants will constitute this MOU; .

3.

Such amendment or modification will come into effect on such date as
determined by both Participants and will form an integral part of this
MOU.
·

Section 10
Effective Date, Duration and Termination

1.

This MOU will come into effect on the date of its signing;

2.

This MOU will be effective for a period of 5 (five) years from the
effective date or of coming into effect and will be renewed through
diplomatic channels for subsequent period of 5 ·(five) years thereafter,
unless either Participant terminates it by giving written notification
through diplomatic channels 6 (six) months in advance of such
termination to the other Participant;

3.

The termination of this MOU will not affect the validity and duration of
any arrangement, plans and programs which have been decided upon
prior to the termination of this MOU until the completion of such
arrangement, plans and programs.

SIGNED at Jakarta on this 22nd day of April in this year of 2008, in duplicate,
in the Indonesian, and English language, all texts being equally authentic. In
case of divergence, the English text will prevail.


FOR THE GOVERNMENT OF
HIS MAJESTY THE SULTAN
AND YANG Dl-PERTUAN OF
BRUNEI DARUSSALAM

FOR THE GOVERNMENT OF
THE REPUBLIC OF INDONESIA

The Honourable
Pehin Orang Kaya Seri Dewa
Major General (R) Dato Seri
Pahlawan Haji Awang Mohammad
Bin Haji Daud
Minister of Culture, Youth and Sports

His Excellency
Ir. Jere Wacik SE.
Minister of Culture and Tourism

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANTARA
KERAJAAN KEBAWAH DULi YANG MAHA MULIA
PADUKA SERI BAGINDA SULTAN DAN YANG
Dl-PERTUAN NEGARA BRUNEI DARUSSALAM
. DAN
.
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
TENTANG KERJASAMA KEBUDAYAAN

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANT ARA
KERAJAAN KEBAWAH DULi YANG MAHA MULIA PADUKA SERI BAGINDA
SULTAN DAN YANG 01-PERTUAN NEGARA BRUNEI DARUSSALAM
DAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
TENTANG KERJASAMA KEBUDAYAAN

KERAJAAN KEBAWAH DULi YANG MAHA MULIA PADUKA SERI BAGINDA
SULTAN DAN YANG Dl-PERTUAN NEGARA BRUNEI DARUSSALAM dan
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA yang selanjutnya secara sendiri-sendiri
disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama-sama disebut sebagai "Para
Pihak";
BERHASRAT untuk mempererat hubungan persahabatan antara kedua Negara
di bidang kebudayaan dan bidang-bidang yang terkait lainnya;
MEMPERTIMBANGKAN adanya kebutuhan untuk membina kerja sama dan
menaorong pertukaran antara negara-negara;
MENGIKUTI pentingnya membuat suatu mekanisme, yang bermanfaat bagi
n:1emperat kerja -sama yang saling menguntungkan dan adanya kebutuhan untuk
melaksanakan program-program kerja sama dan pertukaran di bidang seni,
·
kebudayaan dan bidang-bidang terkait lainya;
BERDASARKAN hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara;
TELAH mencapai pengertia n sebagai berikut:

Pasal1
Tujuan Kerja Sama

Memorandum Saling Pengertian ini bertujuan:
a. mendorong kegiatan pertukaran kebudayaan;
b. membangun jejaring kerja sama di bidang pre·servasi terhadap
ー・ョゥァ。ャセ@
bersejarah, benda-benda cagar budaya dan
warisan budaya;
·
c. mendorong untuk memperkaya pengalaman di bidang kebudayaan
dan bidang-bidang terkait lainya;

Pasal2
Lingkup Kerja Sama

1. Para Pihak akan mendorong organisasi yang bergerak di bidang
kebudayaan dan bidang-bidang yang terkait untuk membangun jejaring
dan program-program dan untuk mengembangkan kerja sama yang lebih
jauh dan proyek-proyek bersama yang akan bermanfaat bagi mempererat
hubungan kebudayaan antara Kedua Pihak;
2. Para Pihak akan mendorong dan memfasilitasi dalam hal:
a.

pertukaran dan pengaturan penelitian dan pengembangan
bersama;

b.

pertukaran materi pendidikan dan pelatihan dan jurnal-jurnal;

c.

melakukan pertukaran dan mendorong promosi kebudayaan;

d.

berpartisipasi dalam dialog budaya, konferensi, seminarseminar dan pameran;

e.

melakukan pertukaran dan
menejemen warisan budaya;

f.

pertukaran informasi kegiatan kebudayaan dan keg'iatankegiatan terkait;

g.

pertukaran kunjungan exchange of visits by respective officials
and experts in the field of culture and related matters;

h.

bentuk kerja sama lain yang disepakati oleh Para Pihak.

mendorong

presentasi

dan ·

Pasal3
lnstitusi Pelaksana

1.

Para Pihak akan menjalin hubungan yang akrab di bidang kebudayaan
dan bidang-bidang terkait melalui pejabat yang berwenang, yang
merupakan pelaksana dari Memorandum Saling· Pengertian ini; .

2.

Kementerian Kebudayaan, Belia dan Sukan Negara Brunei
Darussalam dan Departmen Kebudayaan dan Pariwisata Republik
Indonesia, adalah institusi pelaksana yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan Memorandum Saling Pengertian ini (lnstitusi
Pelaksana) .

Pasal4
Pelaksanaan
1.

Para Pihak akan membicarakan ketersediaan pendanaan dari setiap
pelaksanaan kegiatan bersama dari Memorandum Saling Pengertian
dan untuk menyesuaikan dengan arah kebajikan dari Para Pihak dan
hokum dan peraturan yang berlaku bagi Para Pihak;

2.

Apabila ditentukan lain, tiap Pihak akan menanggung secara sendiri
biaya dari partisipasinya dalam melaksanakan Memorandum Saling
Pengertian ini.
Pasal5
Kelompok Kerja Bersama

1. Para Pihak akan membentuk Kelompok Kerja Bersama untuk
memfasilitasi perlaksanaan dari Memorandum Saling Pengertian ini;
.
2. Kelompok Kerja Bersama akan menyusun prosedur, rencana-rencana dan
merekomendasikan program-program kerja sama untuk mencapai tujuantujuan melalui pejabat yang berwenang sebagaimana disebut pada pasal
3;
3. Kelompok Kerja Bersama akan terdiri dari pejabat senior di institusi
pelaksana dan apabila dipandang perlu dapat melakukan konsultasi
terhadap isu-isu yang muncul dari, dan meninjau kembali pelaksanaan
dari Memorandum Saling Pengertian dan mengajukan laporan kepada
lnstitusi Pelaksana.

Pasal6
Hak Kekayaan lntelektual
1. Para Pihak sepakat bahwa tiap Hak Kekayaan lntelektual yang muncul
dari pelaksanaan MSP ini akan dimilik secara bersama dan tiap detail dari
pembagian hak dan pendapatan yang dihasilkan dari Kekayaan
lntelektual tersebut akan diatur dalam suatu perjanjian terpisah.
2. Hak Kekayaan lntelektual tersebut wajib berdasarkan hukum dan
peraturan yang berlaku di kedua Negara dan berdasarkan perjanjian
internasional dimana Para Pihak adalah sebagai peserta didalamnya.
3. Penggunaan nama-nama dari Para Pihak, logo-logo dan/atau emblem
pemerintah dari tiap publikasi, dokumen dan/atau kertas adalah dilarang
kecuali dengan persetujuan secara tertulis dari Pihak lainnya.

Para 7
Kerahasiaan

1. Dalam melaksanakan MSP ini, Para Pihak dilarang membuka atau
menyebarluaskan tiap informasi yang bersifat rahasia, dokumen, data
kepada Pihak Ketiga, kecuali dengan adanya persetujuan tertulis dari
salah satu Pihak kepada Pihak Lainnya.
2. Dalam hal pengakhiran dari MPS ini, Para Pihak setuju untuk tetap
melanjutkan pelaksanaan hal-hal yang diatur dalam pasal ini.

Pasal8
Penyelesaian Perselisihan

Tiap perselisihan-perselisihan atau perbedaan-perbedaan yang muncul dari
interpretasi atau pelaksanaan dari MSP ini wajib diselesaikan secara damai
melalui konsultasi-konsultasi dan/atau negosiasi melalui saluran-saluran
diplomatik antara Para Pihak dan tidak melibatkan Pihak Ketiga maupun
Pengadilan lnternasional.
Pasal9
Perubahan-Perubahan

1. Salah satu Pihak dapat meminta secara tertulis suatu perubahan atau
modifikasi semua bagian dari MSP ini.
2. Tiap perubahan atau modifikasi yang telah diputuskan oleh Kedua Pihak
merupakan satu kesatuan dengan MSP ini.
3. Perubahan atau modifikasi akan mulai berlaku . pada tanggal yang
ditetapkan oleh Kedua Pihak dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari MSP ini.

Pasal 10
Tanggal berlaku, Jangka .waktu dan Pengakhiran

1. MSP ini mulai berlaku pada tanggal penandatanganan.
2. MSP ini akan berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dari tanggal mulai
berlaku atau tanggal keberlakuan dan akan diperpanjang untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun, kecuali Para Pihak mengakhirinya melalui
pemberitahuan secara tertulis melalui saluran-saluran diplomatik melalui

.
I

saluran, diplomatik kepada Pihak lainya 6 (enam) bulan sebelum tanggal
pengakhiran dimaksud;
.
3.

ーセォィゥイ。ョ@

.

·•

dari MSP ini tidak akan menpengaruhi keabsaha_n dan
keabsahan dan jangka waktu dari . pengaturan, rencana-rencana dan
·· program-program yang dibuat berdasarkan MSP ini hingga selesainya
pengaturan, rencana-rencana dan program-program.

Ditandatangani di Jakarta pada 22hb April tahun 2008 dalam rangkap dua,
dalam bahasa Indonesia dan lnggris, semua teks adalah. sama autenik.
Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran, maka teks berbahasa lnggris yang
berlaku.

/
UNTUK KERAJAAN KEBAWAH
. DULi YANG MAHA MULIA
PADUKA SERI BAGINDA SULTAN
DAN YANG Dl-PERTUAN NEGARA
BRUNEI DARUSSALAM

UNTUK PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA

Signed

Signed

Yang Berhormat
Pehin Orang Kaya Seri Dewa
Mejar Jeneral (B) Dato Seri
Pahlawan Haji Awang Mohammad
bin Haji Daud
Menteri Kebudayaan,
Belia dan Sukan

Tuan Yang Terutama
Ir. Jero Wacik SE.
Menteri Kebudayaan
dan Pariwisata