EFEK PEMBENTUKAN KOMUNITAS BELAJAR MANDI

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 3 AGUSTUS 2014
ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

EFEK PEMBENTUKAN KOMUNITAS BELAJAR MANDIRI TERHADAP
PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP DI KABUPATEN SORONG
Eskawati1, Endang Gunaisah 1,2, Aung Sumbono1,3
1

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Muhammadiyah Sorong
2
Akademi Perikanan Sorong
3
Laboratorium Kimia STKIP Muhammadiyah Sorong
Email: eskawati99@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pembentukan komunitas belajar mandiri terhadap prestasi belajar
biologi siswa SMP di Kabupaten Sorong yang mengikuti komunitas belajar mandiri dan mengetahui
perbandingan antar sampel. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 4 Sorong dan SMP IT Nurul Yaqin Sorong
pada tanggal 24 April sampai 30 Mei 2014, dengan mengunakan populasi siswa masing-masing sebanyak 257
siswa dan 167 siswa. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas VII-VIII pada kedua dengan jumlah 45 siswa.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan analisis komperatif. Instrumen
yang digunakan adalah tes tertulis, yang sebelumnya diuji reabilitas dan uji validitas. Hasil uji validitas
berdasarkan hasil uji oleh Kementrian Pendidikan SMP, instrumen yang digunakan valid. Data tes tertulis
berdistribusi homogen dan tidak semua normal. Hasil uji t two sample independent SMP IT Nurul Yaqin Sorong
yakni
=
, hasil uji Mann-Whitney SMP Negeri 4 Sorong yakni probabilitas =
α=
dan hasil uji t two sampel independent antara SMP Negeri 4 Sorong terhadap SMP IT Nurul
Yaqin Sorong yakni
=
=
, sehingga ada perbedaan prestasi siswa sebelum dan
sesudah pembentukan komunitas belajar mandiri dan tidak ada perbedaan prestasi siswa antar sekolah. Namun,
fakta dari grafik manual, hasil wawancara dan angket guru menunjukkan bahwa pembentukan komunitas belajar
mandiri dapat merubah ke arah positif terhadap prestasi belajar siswa khususnya dalam pembelajaran biologi.
Kata kunci: komunitas, mandiri, SMP IT Nurul Yaqin, SMP Negeri 4, Sorong.

ABSTRACT
This study is carried out with the purpose to know the effect of the autonomous learning community forming for

biology sains olimpiad to the student’s respon who follow that learning community. This study also had purpose
to know a comparing between those sample in this study. This research had done in SMP Negeri 4 Sorong and
SMP IT Nurul Yaqin Sorong, on April 24 th until may 30 th 2014. The populations in this study were students of
class VII until VIII from both of scholl the number of sample was 45 students. This study used descriptive
quantitative by using comperative analysis. The instrumen was used in this study was test, and had been test its
validity and reability, the test result of validity based on the test of Kementrian Pendidikan SMP, the instrument
used valid. The data of questionnaire had homogen distribution and those items were not all had normality. The
=
,
test result of t two sample independent SMP IT Nurul Yaqin Sorong was
the test result or Mann-Whitney SMP Negeri 4 Sorong was probabilitas =
α=
and the result of t
=
two sampel independent between SMP IT Nurul Yaqin Sorong and SMP Negeri 4 Sorong was
=
. Until there is a difference in student performance before and after the formation of selflearningcummunity and there is no difference in student performance between school. But, based on the fact of
manual graphic, the result of interview and tteacher’s questionnaire showed that forming of autonomous
learning community can change to the positif direction on student achievement, especially in learning biology.


Keywords : community, independent, SMP IT Nurul Yaqin, SMP Negeri 4, Sorong

1

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 3 AGUSTUS 2014
ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

keberanian mencoba, belajar menerapkan secara
langsung dan sekaligus bisa berprestasi secara
optimal[1].
Persiapan yang dilakukan untuk mengikuti
kegiatan olimpiade sains yakni les privat[14], tambahan
jam belajar[15], kursus[16], otodidak yaitu proses belajar
secara mandiri tanpa melalui kurikulum maupun
guru[17].
Semua
alternatif
tersebut
belum
memaksimalkan usaha mandiri siswa, agar lebih

maksimal maka perlu dibentuk belajar bersama atau
disebut komunitas belajar mandiri. Namun di SMP
belum diadakan, maka perlu dilakukan pembentukan
komunitas belajar mandiri untuk olimpiade sains
biologi di SMP 4 Negeri Sorong dan SMP IT Nurul
Yaqin dan prestasi siswa terhadap pembentukan
komunitas belajar mandiri. Tujuan Penelitian ini
adalah 1). Untuk mengetahui pengaruh pembentukan
komunitas belajar mandiri terhadap prestasi belajar
biologi siswa di SMP IT Nurul Yaqin (IT), 2). Untuk
mengetahui pengaruh pembentukan komunitas belajar
mandiri terhadap prestasi belajar biologi siswa di SMP
Negeri 4 Sorong (N4), 3). Untuk mengetahui
perbandingan komunitas belajar mandiri di SMP IT
Nurul Yaqin (IT) terhadap SMP Negeri 4 Sorong
(N4).
2. METODELOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
eksperimen. Penelitian ini dikaji secara kualitatif dan
kuantitatif. Alur penelitian ini ditampilkan pada

Gambar 2.1.

1. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu teknologi informasi dan
komunikasi telah membawa dampak bagi kehidupan
manusia[1]. Salah satunya adalah pendidikan[2].
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara[3].
Peran pendidikan sangat berpengaruh pada sikap,
keterampilan,
pengetahuan[4]
meningkatkan

kecerdasan, mengembangkan potensi diri dan dapat
membentuk pribadi yang bertanggung jawab, cerdas,
dan kreatif[5]. Pendidikan akan terlaksana jika
diadakan proses pembelajaran[6].
Proses pembelajaran adalah proses yang di
dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara gurusiswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
belajar[7]. Tujuan belajar untuk memperoleh
pengetahuan dengan suatu cara yang dapat melatih
kemampuan intelektual para siswa dan merangsang
keingintahuan serta memotivasi dan minat belajar
sisiwa[8]. Peningkatan motivasi[9] dan minat belajar
siswa sangat berpengaruh terhadap prestasi[10] dan
potensi belajar[11]. Peningkatan prestasi, potensi, mutu
wajib belajar pendidikan dan ajang mencari bibit-bibit
siswa berprestasi dalam bidang Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (MIPA) akan diadakan
ekstrakurikuler olimpiade sains[12].
Ekstrakurikuler olimpiade sains dilakukan di luar
jam pelajaran untuk membantu perkembangan peserta

didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan
minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik
atau tenaga
kependidikan
yang
berkemampuan
dan
berkewenangan di sekolah[13]. Ekstrakurikeler
olimpiade sains ini diadakan bertujuan: a) Memetakan
kemampuan siswa dalam bidang IPA, Matematika,
dan Ilmu Pengetahuan Sosial sesuai standar mutu
secara nasional. b) Mengidentifikasi para siswa
berprestasi di setiap kabupaten/kota, provinsi, dan
nasional dalam bidang IPA (Biologi, Fisika),
Matematika, dan IPS. c) Memberikan penghargaan
kepada siswa yang berprestasi dalam bidang IPA
(Biologi, Fisika), Matematika, dan IPS. d)
Menumbuhkembangkan kemampuan siswa untuk
berpikir kritis, sistematis, kreatif, dan inovatif, sebagai

bekal dalam kehidupan. e) Membangkitkan minat
siswa untuk mencintai dan memupuk kegemaran
terhadap mata pelajaran IPA (Biologi, Fisika),
Matematika, dan IPS. Menanamkan sifat kompetitif
yang sehat sejak dini. g) Menanamkan kesadaran dan

Keterangan:
E = Sampel Eksperimen (siswa ikut ekstrakurikuler OSN)

K = Sampel Kontrol (siswa tidak ikut ekstrakurikuler OSN)

Gambar 2.1. Diagram Alur Penelitian
Pada penelitian ini instrumen sebelum
diberlakukan komunitas belajar mandiri dan instrumen
sesudah diberlakukan komunitas belajar mandiri.
Kelompok tidak dilakukan pengacakan, melainkan
menggunakan kelompok atau kelas yang telah ada.
Populasi dalam pelaksanaan penelitian ini adalah
seluruh siswa di IT sebanyak 167 siswa dan N4
sebanyak 257 siswa tahun pelajaran 2013/2014.

Sampel dalam penelitian di IT yang meliputi siswa
kelas VII-VIII yang terdiri dari kelompok kontrol
sebanyak 13 siswa serta kelompok eksperimen
sebanyak 13 siswa dan sampel dalam penelitian di N4
2

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 3 AGUSTUS 2014
ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

Rata-rata nilai

yang meliputi siswa kelas VII-VIII yang terdiri dari
kelompok kontrol sebanyak 9 siswa serta kelompok
eksperimen sebanyak 9 siswa. Materi penelitian ini
adalah soal-soal olimpiade sains nasional biologi dan
materi-materi pendukung yang relevan. Instrumen
yang digunakan yakni wawancara, tes tertulis, dan
dokumentasi. Instrumen tes tertulis diuji sebelum
digunakan dengan uji tingkat kesukaran butir soal, uji
daya pembeda butir soal, uji validitas dan uji

reabilitas.
Penelitian ini dilaksanakan di IT dan N4 yang
dipilih sebagai sampel di kabupaten Sorong pada
tahun ajaran 2013/2014. Aktivitas penelitian ini secara
keseluruhan dilaksanakan selama tiga bulan, sejak
tanggal 24 April sampai 30 Mei 2014.
Teknik analisis data dibedakan menjadi dua
bagian yaitu uji prasyarat dan uji hipotesis. Uji
prasyarat terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas,
uji reabilitas dan uji validitas. Uji hipotesis terdiri dari
uji t two sample dependent, uji t two sample
independent, uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney.
Perhitungan menggunakan aplikasi SPSS 18,
sedangkan uji tingkat kesukaran butir soal dan daya
pembeda dengan menggunakan aplikasi Anates. 04.
3. PEMBAHASAN
Uji instrumen dilakukan kepada 15 orang siswa
dari kelas yang tidak digunakan untuk sampel
penelitian maka dilakukan uji prasyarat dengan hasil
diperoleh data seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1.


kontrol awal
kontrol akhir
eksperimen
awal
eksperimen
akhir
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

siswa

Gambar 3.2. Hasil Nilai Tes Tertulis SMP IT Nurul
Yaqin.
Hasil penelitian di IT tes tertulis awal kelompok
kontrol diperoleh nilai antara
hingga . Nilai
terendah adalah yang berjumlah siswa. Sedangkan
nilai tertinggi adalah yang berjumlah siswa, hasil
tes tertulis awal kelompok eksperimen diperoleh nilai
hingga . Nilai terendah adalah
yang
antara
berjumlah siswa. Sedangkan nilai tertinggi adalah
yang berjumlah siswa, hasil tes tertulis akhir
kelompok kontrol diperoleh nilai antara hingga .
yang berjumlah
siswa.
Nilai terendah adalah
Sedangkan nilai tertinggi adalah yang berjumlah
siswa dan hasil tes tertulis akhir kelompok
eksperimen diperoleh nilai antara hingga . Nilai
terendah adalah yang berjumlah siswa. Sedangkan
nilai tertinggi adalah yang berjumlah siswa.
Penelitian di N4 diperoleh hasil tes tertulis awal
dan akhir yang diperoleh hasil seperti Gambar 3.3.
Rata-rata nilai

1,2

0,80
RATA-RATA NILAI

1
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0

kontrol
awal

1
0,8

kontrol
akhir

0,6
0,4

eksperimen
awal

0,2

eksperimen
akhir

0

0,60

1

0,40

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Siswa

0,20
0,00
1

2

3

4

5

6

7

8

9

Gambar 3.3. Hasil Nilai Tes Tertulis SMP Negeri 4
Sorong
Hasil penelitian di N4 diperoleh Hasil tes tertulis
awal kelompok kontrol yakni nilai antara hingga .
Nilai terendah adalah
yang berjumlah
siswa.
Sedangkan nilai tertinggi adalah yang berjumlah
siswa, hasil tes tertulis awal kelompok eksperimen
hingga . Nilai terendah
diperoleh nilai antara
adalah yang berjumlah siswa. Sedangkan nilai
tertinggi adalah yang berjumlah siswa, hasil uji
instrumen tes tertulis akhir kelompok kontrol
diperoleh nilai antara
hingga . Nilai terendah
adalah yang berjumlah siswa. Sedangkan nilai
tertinggi adalah yang berjumlah siswa dan hasil uji
instrumen tes tertulis akhir kelompok eksperimen
hingga . Nilai terendah
diperoleh nilai antara
adalah yang berjumlah siswa. Sedangkan nilai
tertinggi adalah yang berjumlah siswa.
Hasil angket respon guru disebarkan kepada tiga
guru di IT dan N4 ditampilkan seperti pada Tabel 3.1.

10

SISWA

instrumen awal

instrumen akhir

Gambar 3.1. Hasil Uji Instrumen Tes Tertulis Awal
dan Tes Tertulis Akhir
Hasil uji instrumen tes tertulis awal diperoleh
nilai antara hingga . Nilai terendah adalah yang
berjumlah siswa. Sedangkan nilai tertinggi adalah
yang berjumlah siswa. Hasil uji instrumen tes
tertulis akhir diperoleh nilai antara hingga . Nilai
terendah adalah yang berjumlah siswa. Sedangkan
nilai tertinggi adalah yang berjumlah siswa.
Data hasil penelitian ini berupa tes tertulis awal
dan tes tertulis akhir pada kelas kontrol dan
eksperimen tiap-tiap sekolah. Hasil penelitian
diperoleh data sebagai berikut:
Penelitian di IT diperoleh hasil tes tertulis awal
dan akhir pada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen diperoleh hasil seperti Gambar 3.2.

3

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 3 AGUSTUS 2014
ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

Tabel 3.1. Hasil Angket Respon Guru

kevalidannya oleh Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
Kevalidan istrumen ini termasuk sebagai jenis
validitas logis yaitu valid karena instrumen tersebut
secara penalaran sudah dirancang secara baik,
mengikuti teori dan ketentuan yang ada[18]. Dari hasil
uji prasyarat maka instrumen awal dan akhir dapat
digunakan untuk suatu penelitian.
Hasil uji sampel IT dan N4 diperoleh bahwa
sampel antar kelompok homogen, maka dapat
digunakan sebagai sampel penelitian. Hasil uji sampel
IT terhadap N4 diperoleh bahwa sampel antar dua
kelompok eksperimen homogen, maka dapat
digunakan sebagai sampel penelitian.
Hasil penelitian dari kelompok kontrol IT
diperoleh fakta adanya perbedaan hasil tes tertulis
awal dengan akhir karena hasil tes tertulis awal dan tes
tertulis akhir menghasilkan nilai yang berbeda yang
dibuktikan dari hasil perhitungan statistik dalam uji
hipotesis, namun perbedaan hasil tes tertulis tersebut
diperoleh nilai yang rendah dibuktikan dengan grafik
perbandingan nilai yang ditampilkan pada Gambar
3.4. Perbedaan dinyatakan tidak signifikan karena
perbedaan bergeser dari rata-rata
menjadi ratabahkan grafik dalam Gambar 3.4 muncul
rata
beberapa hasil tes tertulis awal dan akhir dari beberapa
siswa yang tidak mengalami perubahan. Jumlah siswa
yang tidak mengalami perubahan hasil tes tertulisnya
sebanyak siswa dari
siswa atau
sedangkan
siswa yang menghasilkan nilai rendah yaitu 7 siswa
atau 53,85%. Karena kelompok kontrol tidak
mendapatkan pelajaran tambahan dan hanya menerima
pelajaran dari kelas saja dan kurang fokus dalam
belajar.
Hasil penelitian dari kelompok IT diperoleh fakta
tidak ada perbedaan hasil tes tertulis awal dengan
akhir. Hal ini, membuktikan bahwa prestasi belajar
siswa di kelompok eksperimen tidak mengalami
perbedaan prestasi sebelum dilakukan proses belajar
mengajar dengan sesudah proses belajar mengajar
terhadap komunitas belajar mengajar yang diperoleh
dari hasil perhitungan statistik dalam uji hipotesis
karena hasil tes tertulis tersebut diperoleh nilai yang
tidak berbeda jauh dari hasil tes tertulis akhir. Namun,
fakta dari perbandingan nilai awal dan akhir yang
ditampilkan pada grafik di Gambar 3.5. Hasil tes
dinyatakan ada perbedaan yang signifikan. Perbedaan
signifikan karena bergeser dari rata-rata
menjadi
. Bahkan, grafik muncul beberapa hasil
rata-rata
tes tertulis awal dan akhir dari beberapa siswa yang
mengalami perubahan. Siswa yang memperoleh nilai
tertinggi sebanyak
siswa atau
. Perolehan
nilai tertinggi karena adanya komunitas belajar
mandiri yang dibuktikan dari hasil wawancara siswa

SMP IT
Nurul
Yaqin

SMP
Negeri 4
Sorong

PERNYATAAN
Nama

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Jumlah

12

11

11

9

9

11

11

13

12

13

Rata-rata

4

3.7

3.7

3

3

3.7

3.7

4.3

4

4.3

Min

3

3

3

3

3

3

3

4

4

10

4

Max

5

4

4

3

3

4

4

5

4

5

Jumlah

13

12

12

12

12

12

13

12

13

13

Rata-rata

4.3

4

4

4

4

4

4.3

4

4.3

4.3

Min

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

Max

5

4

4

4

4

4

5

4

5

5

Uji Prasyarat
Hasil perhitungan uji prasayarat ditampilkan
pada Tabel 3.2. Hasil uji reabilitas tes tertulis awal dan
akhir dinyatakan reliabel, hasil uji validitas dinyatakan
valid, hasil uji homogenitas pada semua komponen
dinyatakan homogen dan uji normalitas pada 8
komponen hanya 1 yang tidak normal yaitu normalitas
pada kelompok kontrol akhir N4.
Uji Hipotesis
Hasil perhitungan uji t, Mann Whitney dan
Wilcoxon Sign Rank ditampilkan pada Tabel 3.2.
Dinyatakan bahwa H0 diterima pada kelompok kontrol
IT, kontrol terhadap eksperimen IT, kontrol N4 dan
eksperimen N4, sedangkan H1 diterima pada
kelompok eksperimen IT, kontrol terhadap kelompok
eksperimen IT dan antar kelompok eksperimen IT dan
N4.
Pembahasan
Hasil analisis dari instrumen tes tertulis awal dan
akhir menunjukkan bahwa tingkat kesukaran dari 10
soal dinyatakan berada pada tingkat kesukaran yang
sedang dan Hasil analisis dari instrumen tes tertulis
akhir menunjukkan bahwa tingkat kesukaran dari 10
soal, 9 soal dinyatakan berada pada tingkat kesukaran
yang sedang dan 1 soal dinyatakan berada pada
tingkat kesukaran yang mudah, maka soal tersebut
dapat dijadikan instrumen penelitian. Daya pembeda
soal tes tertulis awal dan akhir menunjukkan bahwa
dari 10 soal, 2 soal memiliki daya pembeda yang baik
dan 6 soal memiliki daya pembeda cukup dan daya
pembeda soal tes tertulis akhir menunjukkan bahwa
dari 10 soal, 7 soal memiliki daya pembeda yang baik
dan 3 soal memiliki daya pembeda cukup dan soal
dinyatakan signifikan, maka soal dapat digunakan
sebagai instrumen penelitian karena antar soal terdapat
perbedaan yang signifikan. Hasil uji reabilitas tes
tertulis awal dan tes tertulis akhir menunjukkan hasil
soal diperoleh nilai lebih besar
reliabel karena dari
dari
dan soal tersebut dapat diukur secara
konsisten atau tetap, sehingga dapat digunakan
sebagai instrumen penelitian sedangkan uji validitas
awal dan akhir diperoleh hanya satu soal yang
dinyatakan valid dan soal dinyatakan tidak valid dan
instrumen dinyatakan tidak valid, tetapi soal tes
tertulis awal dan akhir menggunakan soal OSN
tingkat kabupaten/kota pada tahun 2010 dan 2014,
maka soal tersebut dinyatakan valid karena sudah diuji

4

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 3 AGUSTUS 2014
ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

yang menyatakan komunitas belajar mandiri
menambah motivasi belajar dan meningkatkan prestasi
siswa dan dibuktikan juga dengan hasil dokumentasi
berupa foto yang menunjukkan siswa begitu semangat
mengikuti
komunitas
belajar
mandiri.

yang menyatakan bahwa dengan adanya komunitas
belajar mandiri ini memberikan motivasi untuk belajar
Biologi dan cara belajarnya sangat mengasyikkan
sehingga materi pelajaran mudah dipahami. Selain
dari itu dibuktikan pula dengan angket respon guru
Tabel 3.2 Analisis Penelitian
Komponen
Reabilitas Tes Tertulis Awal
Reliabilitas Tes Tertulis Akhir
Homogenitas SMP IT Nurul Yaqin Sorong
Homogenitas SMP Negeri 4 Sorong
Homogenitas Antar sekolah
Normalitas Kelompok Kontrol Awal SMP IT Nurul Yaqin Sorong
Normalitas Kelompok Kontrol Akhir SMP IT Nurul Yaqin Sorong
Normalitas Kelompok Eksperimen Awal SMP IT Nurul Yaqin Sorong
Normalitas Kelompok Eksperimen Akhir SMP IT Nurul Yaqin Sorong
Normalitas Kelompok Kontrol Awal SMP Negeri 4 Sorong
Normalitas Kelompok Kontrol Akhir SMP Negeri 4 Sorong
Normalitas Kelompok Eksperimen Awal SMP Negeri 4 Sorong
Normalitas Kelompok Eksperimen Akhir SMP Negeri 4 Sorong
Hipotesis Kelompok Kontrol SMP IT Nurul Yaqin
Hipotesis Kelompok Eksperimen SMP IT Nurul Yaqin
Hipotesis Kelompok Kontrol terhadap Kelompok Eksperimen SMP IT Nurul Yaqin Sorong
Hipotesis Kelompok Kontrol SMP Negeri 4 Sorong
Hipotesis Kelompok Eksperimen SMP Negeri 4 Sorong
Hipotesis Kelompok Kontrol terhadap Kelompok Eksperimen SMP IT Nurul Yaqin Sorong
Hipotesis antar Kelompok Eksperimen SMP IT Nurul Yaqin dan SMP Negeri 4 Sorong

Uji
Reabilitas
Reabilitas
Homogenitas
Homogenitas
Homogenitas
Shapiro-Wilk
Shapiro-Wilk
Shapiro-Wilk
Shapiro-Wilk
Shapiro-Wilk
Shapiro-Wilk
Shapiro-Wilk
Shapiro-Wilk
t two sampel dependent
t two sampel dependent
t two sampel independent
Wilcoxon Sign Ranks Test
t two sampel dependent
Mann Whitney
t two sampel independent

Hasil penelitian tes tertulis akhir kelompok
kontrol terhadap kelompok eksperimen IT diperoleh
fakta ada perbedaan. Hal ini, membuktikan bahwa ada
perbedaan hasil akhir tes tertulis antara kelompok
kontrol yang tidak diberlakukan pembelajaran
komunitas belajar mandiri terhadap kelompok
eksperimen
yang
diberlakukan
pembelajaran
komunitas belajar mandiri diperoleh dari hasil
perhitungan statistik dalam uji hipotesis karena
perbedaan hasil tes tertulis tersebut dapat dilihat dari
peroleh rata-rata nilai kelompok kontrol
lebih
rendah dibandingkan dengan rata-rata nilai kelompok
karena kelompok kontrol tidak
eksperimen yakni
ada pelajaran tambahan dibandingkan dengan
kelompok eksperimen. Hal ini, juga dibuktikan
dengan hasil angket respon guru yang menyatakan
komunitas belajar mandiri menambah motivasi belajar
dan meningkatkan prestasi siswa. Dibuktikan juga
dengan hasil dokumentasi berupa foto yang
menunjukkan siswa begitu semangat mengikuti
komunitas belajar mandiri. Dilihat pada grafik dalam
Gambar 3.6.
Hasil penelitian dari kelompok eksperimen N4
diperoleh fakta adanya perbedaan hasil tes tertulis
awal dengan akhir. Hal ini, membuktikan bahwa
prestasi belajar siswa di kelompok eksperimen
mengalami perbedaan prestasi sebelum dilakukan
proses belajar mengajar dengan sesudah proses belajar
mengajar pada komunitas belajar mandiri yang
diperoleh dari hasil perhitungan statistik dalam uji
hipotesis karena siswa sangat efektif dalam belajar dan
mengikuti komunitas belajar mandiri sehingga hasil
yang diperoleh pada tes tertulis akhir lebih tinggi.
Perbedaan dinyatakan signifikan karena perbedaan

Nilai Uji
r hitung 0,590-3,685
r hitung 1,061-4,477
0,296
0.429
0.326
0.178
0.069
0.386
0.311
0.338
0.011
0.082
0.122
hitung =
hitung =
hitung

P= 0,96
hitung =

0,024
hitung

Nilai banding
> r tabel = 0.5140
> r tabel = 0.5140
> 0,05
> 0.05
> 0.05
> 0.05
> 0.05
> 0.05
> 0.05
> 0.05
< 0.05
> 0.05
> 0.05
table =
table =
t table =
> 0,05
t table =
< 0,05
< ttabel = 2.086

Keputusan
reliabel
reliabel
Homogen
Homogen
Homogen
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Tidak Normal
Normal
Normal
H0 diterima
H1 diterima
H0 diterima
H0 diterima
H0 diterima
H1 diterima
H1 diterima

bergeser dari rata-rata
menjadi rata-rata
bahkan grafik dalam Gambar. 3.8 muncul beberapa
hasil tes tertulis awal dan akhir dari beberapa siswa
yang memperoleh nilai tinggi sebanyak atau
karena lebih fokus dan sangat bersemangat mengikuti
komunitas belajar. Hal ini, dibuktikan dengan hasil
wawancara siswa yang menyatakan bahwa dengan
adanya komunitas ini belajarnya lebih santai, fokus
dan pelajaran mudah dipahami apalagi dengan
pelajaran dengan model animasi. Selain dari itu
dibuktikan pula dengan angket respon guru yang
menyatakan komunitas belajar mandiri lebih fokus
dan menimbulkan rasa keingintahuan siswa dalam
setiap materi pembelajaran dan dibuktikan juga
dengan hasil dokumentasi berupa foto yang
menunjukkan siswa begitu semangat mengikuti
komunitas belajar mandiri.
Hasil penelitian dari kelompok kontrol N4
diperoleh fakta tidak ada perbedaan hasil tes tertulis
awal dengan akhir karena kelompok kontrol tidak
diberikan perlakuan dan pelajaran yang tidak efektif
yang dibuktikan dari hasil perhitungan statistik dalam
uji hipotesis, namun hasil tes tertulis awal tersebut
diperoleh nilai yang rendah. Nilai rata-rata
menjadi rata-rata
bahkan grafik dalam Gambar.
3.7 muncul beberapa hasil tes tertulis awal dan tes
tertulis akhir dari beberapa siswa yang memperoleh
nilai rendah. Siswa yang mempeoleh nilai rendah pada
siswa
hasil tes tertulis awal sebanyak siswa dari
. Karena kelompok kontrol tidak
atau
mendapatkan pelajaran tambahan dan hanya menerima
pelajaran dari kelas saja.
Hasil penelitian tes tertulis akhir kelompok
kontrol terhadap kelompok eksperimen N4 diperoleh
5

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 3 AGUSTUS 2014
ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

fakta ada perbedaan. Hal ini, membuktikan bahwa ada
perbedaan hasil akhir tes tertulis antar kelompok
kontrol yang tidak diberlakukan pembelajaran
komunitas belajar mandiri terhadap kelompok
eksperimen
yang
diberlakukan
pembelajaran
komunitas belajar mandiri diperoleh dari hasil
perhitungan statistik dalam uji hipotesis karena
perbedaan hasil tes tertulis tersebut dapat dilihat dari
peroleh rata-rata nilai kelompok kontrol
lebih
rendah dibandingkan dengan rata-rata nilai kelompok
eksperimen yakni
karena kelompok kontrol tidak
ada pelajaran tambahan dibandingkan dengan
kelompok eksperimen. Dibuktikan juga dengan hasil
wawancara siswa yang menyatakan bahwa dengan
adanya komunitas ini belajarnya lebih santai, fokus
dan pelajaran mudah dipahami apalagi dengan
pelajaran dengan model animasi. Hal ini, juga
dibuktikan dengan hasil angket respon guru yang
menyatakan komunitas belajar mandiri menambah
motivasi belajar, lebih fokus menyimak materi
pelajaran dan meningkatkan prestasi siswa. Dilihat
pada grafik dalam Gambar 3.9

membuktikan bahwa prestasi belajar siswa di
kelompok eksperimen antar sekolah IT terhadap N4
tidak mengalami perbedaan pada hasil belajar
mengajar dengan komunitas belajar mandiri
dibuktikan juga dari hasil perhitungan statistik dalam
uji hipotesis. Selain itu, hasil tes tertulis tersebut dapat
dilihat dari perolehan rata-rata nilai kelompok
terhadap rata-rata nilai
eksperimen IT yakni
yang tidak
kelompok eksperimen N4 yakni
berbeda jauh sehingga tidak ada perbedaan. Tidak ada
perbedaan karena di dua sekolah mengikuti komunitas
belajar mendiri dan tingkat kemampuan sama. Hal ini,
dibuktikan dengan hasil angket respon guru yang
menyatakan bahwa komunitas belajar mandiri dapat
merubah ke arah positif rasa keingintahuan siswa
dalam setiap materi pembelajaran antar dua sekolah
sama. Dilihat pada grafik dalam Gambar 3.10
8
NILAI

6
4
2
0
1

2

8
NILAI

4
2

6

7
AKHIR

8

9

8

0
2

3

4

5

6

AWAL

7
SISWA

8

9

10

11

12

13

NILAI

1

AKHIR

1

3

4

5

6
7
SISWA

AWAL

8

9

10

11

12

2

3

4

5

6

7

8

9

SISWA
AWAL

AKHIR

Gambar 3.8. Perbandingan Hasil Tes Tertulis Awal
Terhadap
Akhir
Kelompok
Eksperimen SMP Negeri 4 Sorong

13

8
6
4
2
0

AKHIR
NILAI

2

4
0

10
8
6
4
2
0
1

6
2

Gambar 3.4. Perbandingan Hasil Tes Tertulis Awal
Terhadap Akhir Kelompok Kontrol
SMP IT Nurul Yaqin.
NILAI

4SISWA 5

Gambar 3.7. Perbandingan Hasil Tes Tertulis Awal
Terhadap Akhir Kelompok Kontrol
SMP Negeri 4 Sorong

6

Gambar 3.5. Perbandingan Hasil Tes Tertulis Awal
Terhadap
Akhir
Kelompok
Eksperimen SMP IT Nurul Yaqin.

1

2

3

4
SISWA

KONTROL AKHIR

10

5

6

7

8

9

EKSPERIMEN AKHIR

Gambar 3.9. Perbandingan Hasil Tes Tertulis Akhir
Antar Kelompok Kontrol Terhadap
Kelompok Eksperimen SMP Negeri 4
Sorong

8
NILAI

3
AWAL

6
4
2
0
2

3

4

KONTROL AKHIR

5

6
7
SISWA

8

9

10

11

12

1,5

13

Rata-Rata Nilai

1

EKSPERIMEN AKHIR

Gambar 3.6. Perbandingan Hasil Tes Tertulis Akhir
Antar Kelompok Kontrol Terhadap
Kelompok Eksperimen SMP IT Nurul
Yaqin.
Hasil penelitian dari kelompok eksperimen akhir
antar sekolah IT terhadap N4 diperoleh fakta tidak ada
perbedaan hasil tes tertulis akhir. Hal ini,

1
0,5
0
1

2

3

4

Eksperimen Awal IT

5
Siswa

6

7

8

9

10

Eksperimen Akhir N4

Gambar 3.10. Perbandingan Hasil Tes Tertulis Akhir
Antar Kelompok Eksperimen SMP
Negeri 4 Sorong terhadap SMP IT
6

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 3 AGUSTUS 2014
ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

sesudah dilakukan proses belajar mengajar pada
komunitas belajar mandiri di kelompok
eksperimen
6. Perbandingan prestasi kelompok kontrol terhadap
kelompok eksperimen di N4 ada perbedaan,
prestasi siswa kelompok eksperimen lebih baik
dengan adanya komunitas belajar mandiri.
Dibuktikan dengan hasil uji Mann Whitney yakni
. Maka, hipotesis adalah ada
probabilitas
perbedaan hasil akhir tes tertulis antara kelompok
kontrol yang tidak diberlakukan pembelajaran
komunitas belajar mandiri terhadap kelompok
eksperimen yang diberlakukan pembelajaran
komunitas belajar mandiri.
7. Perbandingan prestasi kelompok eksperimen antar
IT terhadap N4 tidak ada perbedaan. Dibuktikan
dengan hasil uji t two sample independent yakni
hasil
(
). Maka,
hipotesis tidak ada perbedaan hasil akhir tes
tertulis antara kelompok eksperimen IT terhadap
N4 yang diberlakukan pembelajaran komunitas
belajar mandiri.
Berdasarkan hasil penelitian ini memperoleh fakta
bahwa prestasi siswa yang mengikuti komunitas
belajar mandiri lebih baik dibanding dengan siswa
yang tidak mengikuti komunitas belajar mandiri.
5. DAFTAR PUSTAKA

Hal ini seirama dengan penelitian oleh Rahayu
yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Tutor
Sebaya Tipe Peer Assisted Learning Strategies (Pals)
Pada Komunitas Belajar Online Terhadap Hasil
Belajar Teknologi Informasi Dan Komunikasi yang
menyatakan
bahwa
siswa
yang
mengikuti
pembelajaran Tutor Sebaya Tipe Peer Assisted
Learning Strategies (Pals) Pada Komunitas Belajar
Online. Hal ini, juga serima dengan penelitian oleh
Yunita yang berjudul Penerapan Pendekatan
Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teaching ) Untuk
Meningkatkan Kemandirian Belajar Biologi Siswa
Kelas VII-G SMPN.
4. KESIMPULAN
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Prestasi kelompok kontrol IT pada hasil tes
tertulis awal dan tes tertulis akhir ada perbedaan.
Dibuktikan dengan hasil uji t two sample
dependent hasil hitung
),
table (
maka hipotesis yang diterima adalah ada
perbedaan hasil prestasi tes tertulis awal terhadap
tes tertulis akhir pada kelompok kontrol.
2. Prestasi kelas eksperimen IT sebelum dan sesudah
pembentukan komunitas belajar mandiri tidak ada
perbedaan. Dibuktikan dengan hasil uji t two
sample dependent yakni hasil
(
). Maka, hasil hipotesis
adalah tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa
sebelum dan sesudah dilakukan proses belajar
mengajar pada komunitas belajar mandiri di
kelompok eksperimen.
3. Perbandingan prestasi kelompok kontrol terhadap
kelompok eksperimen di IT ada perbedaan.
Dibuktikan dengan hasil uji t two sample
dependent yakni hasil
(
). Maka, hipotesis adalah ada perbedaan
hasil akhir tes tertulis antara kelompok kontrol
yang tidak diberlakukan pembelajaran komunitas
belajar mandiri terhadap kelompok eksperimen
yang diberlakukan pembelajaran komunitas
belajar mandiri.
4. Prestasi kelompok kontrol N4 pada hasil tes
tertulis awal dan tes tertulis akhir tidak ada
perbedaan. Dibuktikan dengan hasil uji wilcoxon
yakni hasil probabilitas
. Maka, hipotesis
adalah hasil tidak ada perbedaan prestasi tes
tertulis awal terhadap tes tertulis akhir pada
kelompok kontrol.
5. Prestasi kelas eksperimen N4 sebelum dan
sesudah pembentukan komunitas belajar mandiri
ada perbedaan. Dibuktikan dengan hasil uji t two
sample dependent yakni hasil
(
). Maka, hipotesis adalah
ada perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan
7

[1]

Rokhman, A. E-Government Adoption in
Developing Countries; the Case of Indonesia.
Journal of Emerging

[2]

Lim, D. H dan Morris, M. L. Learner and
Instructional Factors Influencing Learning
Outcomes
within
a
Blended
Learning
Environment. Educational Technology & Society,
12 (4), 282–293. 2009

[3]

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang- undang SIKDIKNAS No. 20, pasal 1:
ayat 1 Tahun 2003

[4]

Thathong, K dan Kaen, K. An integration of
teaching and learning activities on environmental
education in the subjects. Research in Higher
Education Journal An integration of teaching,
Page 2

[5]

Cahyandaru, H. Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam
Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas XI MAN Yogyakarta II. 2013

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 3 AGUSTUS 2014
ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593

[6]

TIM. Journal of Educational Technology & Society
Volume 6 N0.2. ISSN:1436-4522. 2003

[7]

Dib. C. Formal, Non Formal And Informal
Edducation:
Concepts/Applicability.
Intreamerican
Conference
on
Physics
Education.1987

[8]

Chio, C. The effect of concept mapping on
students’ learning achievements and interests.
Innovations
in
Education
and
Teaching
International,Taiwan. Volume 45, No. 4, 375–
387. 2008

[9]

Subramaniam, P. R. Motivational Effects of
Interest on Student Engagement and Learning in
Physical Education. Journal Physic Education,
New York (USA). Volume 46, No 2. 2009

[10]

Abrantes, J. L, Seabra, C dan Filefe, L.
Pedagogical affect, student interest, and learning
performance. Journal of Business Research, 960–
964. 2007

[11]

Son, J. B. Using Web-Based Language Learning
Activities in the ESL Classroom. International
Journal of Pedagogies and Learning . Australia.
Volume 4, No.4, page 34-43. 2008

[12]

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. Panduan
Olimpiade Sains Nasional (OSN) Dan Lomba
Sains Tingkat Internasional Sekolah Menengah
Pertama Tahun 2013

[13]

Supriatna, M. Pendidikan Karakter Melalui
Ekstrakurikuler. 2010

[14]

Heyneman, S. P. Private Tutoring and Social
Cohesion. Peabody Journal of Education. Volume
86. No. 2, 183 — 188. 2011

[15]

Ryan, M, dkk. Micro-Level Determinants of
Lecture Attendance and Additional Study-Hours.
2010

[16]

Emst, J. V. A Comparison of Traditional and
Hybrid Online Instructional Presentation in
Communication
Technology.
Journal
of
Technology Education. Vol. 19. No. 2. 2008

8

[17]

Wardhani, E. Perpustakaan Sebagai Tempat
Pembelajaran Seumur Hidup (―Life Long
Learning”). UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

[18]

Arikunto. S. Dasar-Dasar Evaluasi Penelitian .
Jakarta: Bumi Aksara. ISBN. 979 526 167 2. 2002

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PERUBAHAN LABA DI MASA DATANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

18 254 20

EFEK TIMBAL (Pb) PADA BEDA POTENSIAL LISTRIK PERMUKAAN DAUN SEMANGGI (Marsilea crenata Presl.)

0 47 18

EFEK XYLITOL TERHADAP pH SALIVA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIPAPAR Candida albicans

1 58 18

FUNGSI DAN KEWENANGAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL (BAPEPAM) DALAM RANGKA PENEGAKAN HUKUM DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

5 65 215

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

RECONSTRUCTION PROCESS PLANNING REGULATORY FRAMEWORK IN THE REGIONAL AUTONOMY (STUDY IN THE FORMATION OF REGULATION IN THE REGENCY LAMPUNG MIDDLE ) REKONSTRUKSI PERENCANAAN PERATURAN DAERAH DALAM KERANGKA OTONOMI DAERAH (STUDI PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

0 34 50

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62