Asuhan Keperawatan Komunitas dengan Diar
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................2
1.2 TUJUAN KEGIATAN....................................................................................2
1.3 MANFAAT KESEHATAN.............................................................................3
1.4 RUANG LINGKUP.......................................................................................3
1.5 METODE PENDEKATAN............................................................................3
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN.......................................................................3
BAB 2......................................................................................................................4
PENGKAJIAN KOMUNITAS................................................................................4
KOMPONEN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD).......................................4
BAB 3......................................................................................................................7
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KOMUNITAS.....................................................7
KELURAHAN MAJU MAKMUR KECAMATAN BANTUL YOGYAKARTA. .7
3.1 Analisis Data...................................................................................................7
3.2 Penampisan Masalah....................................................................................9
3.3 Prioritas Diagnosis Keperawatan...............................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keputusan kesehatan tentang visi pembanguan kesehatan adalah Indonesia
sehat 2010. Visi itu menggambarkan visi Indonesia sehat hidup tahun 2010 bangsa
Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat,
serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata, sehingga memiliki derajat kesehatan yang tinggi. Sejak dicanangkannya
visi Indonesia sehat 2010, berbagai upaya meningkatan mutu kesehatan di
Indonesia telah dilakukan antara lain,penyuluhan di masyarakat, slogan-slogan
yang mengajak masyarakat berperilaku bersih dan hidup sehat, lomba kebersihan,
peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui berbagai pelatihan dan peningkatan
kualitas pendidikan mereka serta pengadaan fasilitas lainnya. Berdasarkan
pengkaian menggunakan FGD ( focus group discussion) data yang diperoleh
adalah diare sebanyak 100 %, cikungunya 20 %, gatal-gatal 20 %, DBD 60 % ,
tifus 20 %, batuk dan pernafasan 20 %, demam 40 %, dan flu 20 %. Apabila
musim penghujan tiba, sumber air bersih di sebagian wilayah sulit dijangkau
karena banjir dan sebagian wilayah penduduk tinggal di pinggir sungai serta untuk
keperluan sehari-hari penduduk menggunakan air sungai.
Keperawatan
berkolaborasi
sebagai
dengan
tenaga
bagian
dari
kesehatan
kesehatan
lain
dan
diharapkan
dapat
masyarakat,
dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat yang mencakup keperawatan
komunitas. Penerapan ilmu keperawatan dapat dilakukan dengan melakukan
pendekatan pada kelompok kerja di masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah
kesehatan yang ada di wilayah binaan. Dalam upaya meningkatkan kemampuan
bekerja dengan individu, keluarga, dan masyarakat di tatanan pelayanan kesehatan
komunitas dengan menerapkan konsep kesehatan, keperawatan komunitas, serta
sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat professional dan mempunyai
potensi keperawatan secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai.
1.2 TUJUAN KEGIATAN
Setelah melakukan praktik keperawatan komunitas, mahasiswa diharapkan
mampu menerapkan asuhan keperawatan komunitas pada setiap area pelayanan
keperawatan di masyarakat denan pendekatan proses keperawatan dan
pengorganisasian komunitas.
1.3 MANFAAT KESEHATAN
a) Untuk mahasiswa
Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata
kepada masyarakat
Belajar menjadi perawat professional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas.
Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan bijaksana
dalam menghadapi dimamika masyarakat.
Meningkatkan ketrampilan komunikasi,
kemandirian,
dan
hubungan interpersonal.
b) Untuk masyarakat
Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif
dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti, dan
menyadari masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian
masalah kesehatan yang ada di mayarakat
Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
c) Untuk pendidik
Salah satu tolak ukur untuk mengetahui kemampuan mahasiswa
menerapkan konsep yang diajarkan.
Sebagai salah satu pertimbangan praktik bahan ajar komunitas
berikutnya.
1.4 RUANG LINGKUP
Dalam penulisan laporan ini penulis memberikan asuhan keperawatan
komunitas kepada Kelurahan Maju Makmur Kecamatan Bantul Yogyakarta dalam
masalah lingkungan dan kesehatan.
1.5 METODE PENDEKATAN
Metode pendekatan yang dilakukan adalah menggunakan penerapan
metode FGD (Foccus Group Discussion).
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan dimulai dengan pengkajian data keperawatan, hasil
analisis data, penapisan masalah, penentuan prioritas diagnosis keperawatan,
rencana keperawatan, implementasi, evaluasi keperawatan, dan simpulan.
BAB 2
PENGKAJIAN KOMUNITAS
Asuhan keperawatan komunitas adalah suatu kerangka kerja untuk
memecahkan masalah kesehatan yang ada di masyarakat secara sistematis dan
rasional yang didasarkan pada kebutuhan dan masalah masyarakat penerapan ilmu
dan kiat asuhan keperawatan komunitas yang ada di masyarakat dapat dilakukan
dengan melakukan kegiatan untuk dapat mencapai tujuan yang kita harapkan.
Pelaksanaan kegiatan praktik keperawatan komunitas di Kelurahan Maju Makmur
Kecamatan Bantul Yogyakarta.
Dari pengkajian masing-masing perwakilan warga desa yang ada di
Kelurahan Maju Makmur Kecamatan Bantul Yogyakarta didapatkan data hasil
wawancara dan pengamatan melalui komponen Focus Group Discussion (FGD)
sebagai berikut.
KOMPONEN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
PERTANYAAN
Masalah apa yang dihadapi sekarang
DESKRIPSI
Bapak F : Diare , DBD
tentang kesehatan?
Bapak L : Diare
Ibu I
: Batuk, Pernafasan, diare
Ibu Mi : DBD, Diare, daerah sungai
Ibu A
: Demam , flu, DBD, Tifus, diare
Ibu Ma : cikungunya, gatal-gatal, diare
Ibu N
Apa itu pengertian diare?
: diare karena jajan sembarangan,
flu, demam
Bapak F : BAB lebih dari 3x/hari
Bapak L : BAB berkali-kali, encer, sakit
perut, lebih dari 5x/hari
Ibu I
: diare lebih dari 4x/hari , encer
Ibu Mi
: lebih dari 4x/hari, encer
Ibu A
: BAB cair, lemas, 4x/hari
Ibu Ma : BAB encer, sakit perut, lebih dari
3x/hari
Ibu N
: mencret, konsistensi cair, lebih dari
3x/hari, selalu bolak balik toilet
Apa penyebab diare ?
Bapak F : lingkungan yang kotor, kurangnya
menjaga kebersihan
Bapak L : sumber air yang kotor, kuman
Ibu I
: tidak cuci tangan dahulu sebelum
makan, jajan sembarangan, bacteri e. Coli,
lalat
Ibu Mi
: air sungai yang terkontaminasi,
mck
Ibu A
: salah makan, makan pedas, makan
sembarangan, sumber air, mck
Ibu Ma : makan pedas, makanan tidak bersih,
sekolahan tidak bersih
Ibu N
: tangan kotor karena kuman, tidak
cuci tangan dahulu sebelum makan, masak air
Apa penanganan yang dilakukan
tidak sampai kuman mati.
Bapak F : Beri oralit, konsumsi cairan
apabila terkena diare ?
Bapak L : beri oralit (air campur gula + 2
sdteh garam + 1 sdtakar gula + air panas)
Ibu I
: oralit, dibawa ke puskesmas (diberi
larutan oralit oleh petugas puskesmas)
Ibu Mi
: oralit, gula + garam
Ibu A
: dibiarkan saja biasanya sembuh
sendiri
Ibu Ma
: jamu ( kunyit asam +gula merah +
garam + air )
Ibu N
: diberi minyak kayu putih, teh
pahit, air garam dan gula
Apa saja peran petugas kesehatan
Bapak F : Petugas jarang ada akibatnya
dalam menangani diare
diare tidak tuntas
Bapak L : penyuluhan 2x/tahun
Apa harapan terhadap petugas
Ibu I
: tidak ada penyuluhan
Ibu Mi
: petugas datang tidak rutin
Ibu A
: petugas jarang ada, 2x/tahun
Ibu Ma
: tidak ada
Ibu N
: tidak ada petugas
Bapak F : Lebih cepat mencegah tindakan
kesehatan ?
diare, penanganan diare
Bapak L : agar penyuluhan tetap bisa
berjalan
Ibu I
: petugas harus aktif dilapangan
Ibu Mi
: petugas ditambah, agar lebih
sering datang
Ibu A
: lebih sering datang, pusling
Ibu Ma
: ada penyuluhan
Ibu N
: sering-sering adakan penyuluhan,
obat gratis, petugas lapangan ditambah
BAB 3
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KOMUNITAS
KELURAHAN MAJU MAKMUR KECAMATAN
BANTUL YOGYAKARTA
Data yang didapat dari hasil pendataan yang dilakukan mulai tanggal 26
Januari 2015, dianalisis dan diperoleh diagnosa keperawatan komunitas,
kemudian
dilakukan
penapisan
untuk
menentukan
priorotas
diagnose
keperawatan.
3.1 ANALISIS DATA
No
Data Subjektif
Data Objektif
Diagnosis
Keperawatan
1.
Komunitas
1. Warga RW III Kelurahan 1. Beberapa warga Bpk Tingginya kasus diare
Maju
Makmur
Yogyakarta
Bantul
mengatakan
masalah kesehatan yang
dihadapi sekarang adalah
diare
2. Beberapa warga di desa
Bpk F, Bpk L, Ibu Mi dan
Ibu A mengatakan kondisi
lingkungan dan sumber air
nya kotor
3. Beberapa warga Ibu I, Ibu
F dan Bpk L nampak di wilayah Kelurahan
lemas dan memiliki Maju
turgor kulit menurun Kecamatan
Makmur
Bantul
>2 detik?
Yogyakarta
yang
2. Beberapa warga Bpk
berhubungan dengan
F, Ibu Mid an Ibu Ma
kebiasaan hidup yang
nampak
mukosa
kurang baik dan tidak
mulut kering, distensi
adekuatnya layanan
abdomen, peristaltic
kesehatan
untuk
meningkat
>
35
penanggulangan diare
x/mnt, nafsu makan
Ma dan Ibu N mengatakan
menurun?
makanan dan minuman 3. Beberapa warga Ibu
yang tidak bersih atau
N
mengalami
terkontaminasi
dispnea,
pernafasan
oleh
kuman
dapat
menyebabkan diare
4. Beberapa warga Bpk F,
Ibu I, Ibu Mi, Ibu A, Ibu
Ma dan Ibu N mengatakan
bahwa petugas kesehatan
cepat > 40 x/mnt
karena
asidosis
metabolic (kontraksi
otot pernafasan), nadi
cepat > 120 x/mnt
dan lemah?
di wilayah mereka tidak
pernah
melakukan
penanggulangan terhadap
masalah kesehatan yang
ada
2.
1. Beberapa warga di desa 1. Tidak
Ibu
Ma
mengatakan
dan
Ibu
tidak
N
ada
tersedianya Defisiensi kesehatan
program
mengatasi
untuk komunitas
dan berhubungan dengan
petugas kesehatan yang
mengurangi masalah kurangnya
tenaga
menangani
diare di desa Ibu Ma kesehatan
di
masalah
kesehatan yang ada
dan Ibu N ?
masyarakat
2. Warga di desa Bpk F, Ibu 2. Tidak
tersedianya
Mid an Ibu A mengatakan
program
petugas kesehatan jarang
mencegah
berada di puskesmas
untuk
diare
di
desa Ibu I ?
3. Beberapa warga desa
Ibu I dan Ibu N yang
mengalami
diare
disebabkan
oleh
makanan
yang
terkontaminasi
bakteri
3.
1. Sebagian warga di desa 1. Warga di desa Bpk L Resiko
Ibu
Mi
mengatakan
dan
Ibu
A
aktivitas
dan
Ibu
Mi penurunan
terjadinya
perilaku
membuang sampah di hidup
sehat
MCK dilakukan di sungai
sungai?
berhubungan dengan
2. Di wilayah desa Ibu
yang menjadi sumber air
kurangnya menjaga
2. Beberapa warga di desa
Mi
didapatkan
kebersihan
Ibu I dan Ibu N
pembuangan
air
mengatakan
sebelum
makan tidak cuci tangan
limbah di selokan?
3. Di wilayah desa Bpk
L Jarak pembungan
sampah
DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................2
1.2 TUJUAN KEGIATAN....................................................................................2
1.3 MANFAAT KESEHATAN.............................................................................3
1.4 RUANG LINGKUP.......................................................................................3
1.5 METODE PENDEKATAN............................................................................3
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN.......................................................................3
BAB 2......................................................................................................................4
PENGKAJIAN KOMUNITAS................................................................................4
KOMPONEN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD).......................................4
BAB 3......................................................................................................................7
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KOMUNITAS.....................................................7
KELURAHAN MAJU MAKMUR KECAMATAN BANTUL YOGYAKARTA. .7
3.1 Analisis Data...................................................................................................7
3.2 Penampisan Masalah....................................................................................9
3.3 Prioritas Diagnosis Keperawatan...............................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keputusan kesehatan tentang visi pembanguan kesehatan adalah Indonesia
sehat 2010. Visi itu menggambarkan visi Indonesia sehat hidup tahun 2010 bangsa
Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat,
serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata, sehingga memiliki derajat kesehatan yang tinggi. Sejak dicanangkannya
visi Indonesia sehat 2010, berbagai upaya meningkatan mutu kesehatan di
Indonesia telah dilakukan antara lain,penyuluhan di masyarakat, slogan-slogan
yang mengajak masyarakat berperilaku bersih dan hidup sehat, lomba kebersihan,
peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui berbagai pelatihan dan peningkatan
kualitas pendidikan mereka serta pengadaan fasilitas lainnya. Berdasarkan
pengkaian menggunakan FGD ( focus group discussion) data yang diperoleh
adalah diare sebanyak 100 %, cikungunya 20 %, gatal-gatal 20 %, DBD 60 % ,
tifus 20 %, batuk dan pernafasan 20 %, demam 40 %, dan flu 20 %. Apabila
musim penghujan tiba, sumber air bersih di sebagian wilayah sulit dijangkau
karena banjir dan sebagian wilayah penduduk tinggal di pinggir sungai serta untuk
keperluan sehari-hari penduduk menggunakan air sungai.
Keperawatan
berkolaborasi
sebagai
dengan
tenaga
bagian
dari
kesehatan
kesehatan
lain
dan
diharapkan
dapat
masyarakat,
dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat yang mencakup keperawatan
komunitas. Penerapan ilmu keperawatan dapat dilakukan dengan melakukan
pendekatan pada kelompok kerja di masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah
kesehatan yang ada di wilayah binaan. Dalam upaya meningkatkan kemampuan
bekerja dengan individu, keluarga, dan masyarakat di tatanan pelayanan kesehatan
komunitas dengan menerapkan konsep kesehatan, keperawatan komunitas, serta
sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat professional dan mempunyai
potensi keperawatan secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai.
1.2 TUJUAN KEGIATAN
Setelah melakukan praktik keperawatan komunitas, mahasiswa diharapkan
mampu menerapkan asuhan keperawatan komunitas pada setiap area pelayanan
keperawatan di masyarakat denan pendekatan proses keperawatan dan
pengorganisasian komunitas.
1.3 MANFAAT KESEHATAN
a) Untuk mahasiswa
Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata
kepada masyarakat
Belajar menjadi perawat professional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas.
Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan bijaksana
dalam menghadapi dimamika masyarakat.
Meningkatkan ketrampilan komunikasi,
kemandirian,
dan
hubungan interpersonal.
b) Untuk masyarakat
Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif
dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti, dan
menyadari masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian
masalah kesehatan yang ada di mayarakat
Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
c) Untuk pendidik
Salah satu tolak ukur untuk mengetahui kemampuan mahasiswa
menerapkan konsep yang diajarkan.
Sebagai salah satu pertimbangan praktik bahan ajar komunitas
berikutnya.
1.4 RUANG LINGKUP
Dalam penulisan laporan ini penulis memberikan asuhan keperawatan
komunitas kepada Kelurahan Maju Makmur Kecamatan Bantul Yogyakarta dalam
masalah lingkungan dan kesehatan.
1.5 METODE PENDEKATAN
Metode pendekatan yang dilakukan adalah menggunakan penerapan
metode FGD (Foccus Group Discussion).
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan dimulai dengan pengkajian data keperawatan, hasil
analisis data, penapisan masalah, penentuan prioritas diagnosis keperawatan,
rencana keperawatan, implementasi, evaluasi keperawatan, dan simpulan.
BAB 2
PENGKAJIAN KOMUNITAS
Asuhan keperawatan komunitas adalah suatu kerangka kerja untuk
memecahkan masalah kesehatan yang ada di masyarakat secara sistematis dan
rasional yang didasarkan pada kebutuhan dan masalah masyarakat penerapan ilmu
dan kiat asuhan keperawatan komunitas yang ada di masyarakat dapat dilakukan
dengan melakukan kegiatan untuk dapat mencapai tujuan yang kita harapkan.
Pelaksanaan kegiatan praktik keperawatan komunitas di Kelurahan Maju Makmur
Kecamatan Bantul Yogyakarta.
Dari pengkajian masing-masing perwakilan warga desa yang ada di
Kelurahan Maju Makmur Kecamatan Bantul Yogyakarta didapatkan data hasil
wawancara dan pengamatan melalui komponen Focus Group Discussion (FGD)
sebagai berikut.
KOMPONEN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
PERTANYAAN
Masalah apa yang dihadapi sekarang
DESKRIPSI
Bapak F : Diare , DBD
tentang kesehatan?
Bapak L : Diare
Ibu I
: Batuk, Pernafasan, diare
Ibu Mi : DBD, Diare, daerah sungai
Ibu A
: Demam , flu, DBD, Tifus, diare
Ibu Ma : cikungunya, gatal-gatal, diare
Ibu N
Apa itu pengertian diare?
: diare karena jajan sembarangan,
flu, demam
Bapak F : BAB lebih dari 3x/hari
Bapak L : BAB berkali-kali, encer, sakit
perut, lebih dari 5x/hari
Ibu I
: diare lebih dari 4x/hari , encer
Ibu Mi
: lebih dari 4x/hari, encer
Ibu A
: BAB cair, lemas, 4x/hari
Ibu Ma : BAB encer, sakit perut, lebih dari
3x/hari
Ibu N
: mencret, konsistensi cair, lebih dari
3x/hari, selalu bolak balik toilet
Apa penyebab diare ?
Bapak F : lingkungan yang kotor, kurangnya
menjaga kebersihan
Bapak L : sumber air yang kotor, kuman
Ibu I
: tidak cuci tangan dahulu sebelum
makan, jajan sembarangan, bacteri e. Coli,
lalat
Ibu Mi
: air sungai yang terkontaminasi,
mck
Ibu A
: salah makan, makan pedas, makan
sembarangan, sumber air, mck
Ibu Ma : makan pedas, makanan tidak bersih,
sekolahan tidak bersih
Ibu N
: tangan kotor karena kuman, tidak
cuci tangan dahulu sebelum makan, masak air
Apa penanganan yang dilakukan
tidak sampai kuman mati.
Bapak F : Beri oralit, konsumsi cairan
apabila terkena diare ?
Bapak L : beri oralit (air campur gula + 2
sdteh garam + 1 sdtakar gula + air panas)
Ibu I
: oralit, dibawa ke puskesmas (diberi
larutan oralit oleh petugas puskesmas)
Ibu Mi
: oralit, gula + garam
Ibu A
: dibiarkan saja biasanya sembuh
sendiri
Ibu Ma
: jamu ( kunyit asam +gula merah +
garam + air )
Ibu N
: diberi minyak kayu putih, teh
pahit, air garam dan gula
Apa saja peran petugas kesehatan
Bapak F : Petugas jarang ada akibatnya
dalam menangani diare
diare tidak tuntas
Bapak L : penyuluhan 2x/tahun
Apa harapan terhadap petugas
Ibu I
: tidak ada penyuluhan
Ibu Mi
: petugas datang tidak rutin
Ibu A
: petugas jarang ada, 2x/tahun
Ibu Ma
: tidak ada
Ibu N
: tidak ada petugas
Bapak F : Lebih cepat mencegah tindakan
kesehatan ?
diare, penanganan diare
Bapak L : agar penyuluhan tetap bisa
berjalan
Ibu I
: petugas harus aktif dilapangan
Ibu Mi
: petugas ditambah, agar lebih
sering datang
Ibu A
: lebih sering datang, pusling
Ibu Ma
: ada penyuluhan
Ibu N
: sering-sering adakan penyuluhan,
obat gratis, petugas lapangan ditambah
BAB 3
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KOMUNITAS
KELURAHAN MAJU MAKMUR KECAMATAN
BANTUL YOGYAKARTA
Data yang didapat dari hasil pendataan yang dilakukan mulai tanggal 26
Januari 2015, dianalisis dan diperoleh diagnosa keperawatan komunitas,
kemudian
dilakukan
penapisan
untuk
menentukan
priorotas
diagnose
keperawatan.
3.1 ANALISIS DATA
No
Data Subjektif
Data Objektif
Diagnosis
Keperawatan
1.
Komunitas
1. Warga RW III Kelurahan 1. Beberapa warga Bpk Tingginya kasus diare
Maju
Makmur
Yogyakarta
Bantul
mengatakan
masalah kesehatan yang
dihadapi sekarang adalah
diare
2. Beberapa warga di desa
Bpk F, Bpk L, Ibu Mi dan
Ibu A mengatakan kondisi
lingkungan dan sumber air
nya kotor
3. Beberapa warga Ibu I, Ibu
F dan Bpk L nampak di wilayah Kelurahan
lemas dan memiliki Maju
turgor kulit menurun Kecamatan
Makmur
Bantul
>2 detik?
Yogyakarta
yang
2. Beberapa warga Bpk
berhubungan dengan
F, Ibu Mid an Ibu Ma
kebiasaan hidup yang
nampak
mukosa
kurang baik dan tidak
mulut kering, distensi
adekuatnya layanan
abdomen, peristaltic
kesehatan
untuk
meningkat
>
35
penanggulangan diare
x/mnt, nafsu makan
Ma dan Ibu N mengatakan
menurun?
makanan dan minuman 3. Beberapa warga Ibu
yang tidak bersih atau
N
mengalami
terkontaminasi
dispnea,
pernafasan
oleh
kuman
dapat
menyebabkan diare
4. Beberapa warga Bpk F,
Ibu I, Ibu Mi, Ibu A, Ibu
Ma dan Ibu N mengatakan
bahwa petugas kesehatan
cepat > 40 x/mnt
karena
asidosis
metabolic (kontraksi
otot pernafasan), nadi
cepat > 120 x/mnt
dan lemah?
di wilayah mereka tidak
pernah
melakukan
penanggulangan terhadap
masalah kesehatan yang
ada
2.
1. Beberapa warga di desa 1. Tidak
Ibu
Ma
mengatakan
dan
Ibu
tidak
N
ada
tersedianya Defisiensi kesehatan
program
mengatasi
untuk komunitas
dan berhubungan dengan
petugas kesehatan yang
mengurangi masalah kurangnya
tenaga
menangani
diare di desa Ibu Ma kesehatan
di
masalah
kesehatan yang ada
dan Ibu N ?
masyarakat
2. Warga di desa Bpk F, Ibu 2. Tidak
tersedianya
Mid an Ibu A mengatakan
program
petugas kesehatan jarang
mencegah
berada di puskesmas
untuk
diare
di
desa Ibu I ?
3. Beberapa warga desa
Ibu I dan Ibu N yang
mengalami
diare
disebabkan
oleh
makanan
yang
terkontaminasi
bakteri
3.
1. Sebagian warga di desa 1. Warga di desa Bpk L Resiko
Ibu
Mi
mengatakan
dan
Ibu
A
aktivitas
dan
Ibu
Mi penurunan
terjadinya
perilaku
membuang sampah di hidup
sehat
MCK dilakukan di sungai
sungai?
berhubungan dengan
2. Di wilayah desa Ibu
yang menjadi sumber air
kurangnya menjaga
2. Beberapa warga di desa
Mi
didapatkan
kebersihan
Ibu I dan Ibu N
pembuangan
air
mengatakan
sebelum
makan tidak cuci tangan
limbah di selokan?
3. Di wilayah desa Bpk
L Jarak pembungan
sampah