Asuhan Keperawatan Komunitas dengan Diar

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................2
1.2 TUJUAN KEGIATAN....................................................................................2
1.3 MANFAAT KESEHATAN.............................................................................3
1.4 RUANG LINGKUP.......................................................................................3
1.5 METODE PENDEKATAN............................................................................3
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN.......................................................................3
BAB 2......................................................................................................................4
PENGKAJIAN KOMUNITAS................................................................................4
KOMPONEN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD).......................................4
BAB 3......................................................................................................................7
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KOMUNITAS.....................................................7
KELURAHAN MAJU MAKMUR KECAMATAN BANTUL YOGYAKARTA. .7
3.1 Analisis Data...................................................................................................7
3.2 Penampisan Masalah....................................................................................9
3.3 Prioritas Diagnosis Keperawatan...............................................................12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keputusan kesehatan tentang visi pembanguan kesehatan adalah Indonesia
sehat 2010. Visi itu menggambarkan visi Indonesia sehat hidup tahun 2010 bangsa
Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat,
serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata, sehingga memiliki derajat kesehatan yang tinggi. Sejak dicanangkannya
visi Indonesia sehat 2010, berbagai upaya meningkatan mutu kesehatan di
Indonesia telah dilakukan antara lain,penyuluhan di masyarakat, slogan-slogan
yang mengajak masyarakat berperilaku bersih dan hidup sehat, lomba kebersihan,
peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui berbagai pelatihan dan peningkatan
kualitas pendidikan mereka serta pengadaan fasilitas lainnya. Berdasarkan
pengkaian menggunakan FGD ( focus group discussion) data yang diperoleh
adalah diare sebanyak 100 %, cikungunya 20 %, gatal-gatal 20 %, DBD 60 % ,
tifus 20 %, batuk dan pernafasan 20 %, demam 40 %, dan flu 20 %. Apabila
musim penghujan tiba, sumber air bersih di sebagian wilayah sulit dijangkau
karena banjir dan sebagian wilayah penduduk tinggal di pinggir sungai serta untuk
keperluan sehari-hari penduduk menggunakan air sungai.
Keperawatan
berkolaborasi


sebagai

dengan

tenaga

bagian

dari

kesehatan

kesehatan
lain

dan

diharapkan


dapat

masyarakat,

dalam

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat yang mencakup keperawatan
komunitas. Penerapan ilmu keperawatan dapat dilakukan dengan melakukan
pendekatan pada kelompok kerja di masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah
kesehatan yang ada di wilayah binaan. Dalam upaya meningkatkan kemampuan
bekerja dengan individu, keluarga, dan masyarakat di tatanan pelayanan kesehatan
komunitas dengan menerapkan konsep kesehatan, keperawatan komunitas, serta
sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat professional dan mempunyai
potensi keperawatan secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai.

1.2 TUJUAN KEGIATAN
Setelah melakukan praktik keperawatan komunitas, mahasiswa diharapkan
mampu menerapkan asuhan keperawatan komunitas pada setiap area pelayanan
keperawatan di masyarakat denan pendekatan proses keperawatan dan
pengorganisasian komunitas.


1.3 MANFAAT KESEHATAN
a) Untuk mahasiswa
 Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata


kepada masyarakat
Belajar menjadi perawat professional dalam menerapkan asuhan



keperawatan komunitas.
Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan bijaksana



dalam menghadapi dimamika masyarakat.
Meningkatkan ketrampilan komunikasi,

kemandirian,


dan

hubungan interpersonal.
b) Untuk masyarakat
 Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif


dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti, dan
menyadari masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian



masalah kesehatan yang ada di mayarakat
Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan

mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
c) Untuk pendidik
 Salah satu tolak ukur untuk mengetahui kemampuan mahasiswa



menerapkan konsep yang diajarkan.
Sebagai salah satu pertimbangan praktik bahan ajar komunitas
berikutnya.

1.4 RUANG LINGKUP
Dalam penulisan laporan ini penulis memberikan asuhan keperawatan
komunitas kepada Kelurahan Maju Makmur Kecamatan Bantul Yogyakarta dalam
masalah lingkungan dan kesehatan.

1.5 METODE PENDEKATAN
Metode pendekatan yang dilakukan adalah menggunakan penerapan
metode FGD (Foccus Group Discussion).

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan dimulai dengan pengkajian data keperawatan, hasil
analisis data, penapisan masalah, penentuan prioritas diagnosis keperawatan,
rencana keperawatan, implementasi, evaluasi keperawatan, dan simpulan.


BAB 2
PENGKAJIAN KOMUNITAS
Asuhan keperawatan komunitas adalah suatu kerangka kerja untuk
memecahkan masalah kesehatan yang ada di masyarakat secara sistematis dan
rasional yang didasarkan pada kebutuhan dan masalah masyarakat penerapan ilmu

dan kiat asuhan keperawatan komunitas yang ada di masyarakat dapat dilakukan
dengan melakukan kegiatan untuk dapat mencapai tujuan yang kita harapkan.
Pelaksanaan kegiatan praktik keperawatan komunitas di Kelurahan Maju Makmur
Kecamatan Bantul Yogyakarta.
Dari pengkajian masing-masing perwakilan warga desa yang ada di
Kelurahan Maju Makmur Kecamatan Bantul Yogyakarta didapatkan data hasil
wawancara dan pengamatan melalui komponen Focus Group Discussion (FGD)
sebagai berikut.

KOMPONEN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
PERTANYAAN
Masalah apa yang dihadapi sekarang

DESKRIPSI

Bapak F : Diare , DBD

tentang kesehatan?

Bapak L : Diare
Ibu I

: Batuk, Pernafasan, diare

Ibu Mi : DBD, Diare, daerah sungai
Ibu A

: Demam , flu, DBD, Tifus, diare

Ibu Ma : cikungunya, gatal-gatal, diare
Ibu N
Apa itu pengertian diare?

: diare karena jajan sembarangan,


flu, demam
Bapak F : BAB lebih dari 3x/hari
Bapak L : BAB berkali-kali, encer, sakit
perut, lebih dari 5x/hari
Ibu I

: diare lebih dari 4x/hari , encer

Ibu Mi

: lebih dari 4x/hari, encer

Ibu A

: BAB cair, lemas, 4x/hari

Ibu Ma : BAB encer, sakit perut, lebih dari
3x/hari
Ibu N


: mencret, konsistensi cair, lebih dari

3x/hari, selalu bolak balik toilet
Apa penyebab diare ?

Bapak F : lingkungan yang kotor, kurangnya
menjaga kebersihan
Bapak L : sumber air yang kotor, kuman

Ibu I

: tidak cuci tangan dahulu sebelum

makan, jajan sembarangan, bacteri e. Coli,
lalat
Ibu Mi

: air sungai yang terkontaminasi,

mck

Ibu A

: salah makan, makan pedas, makan

sembarangan, sumber air, mck
Ibu Ma : makan pedas, makanan tidak bersih,
sekolahan tidak bersih
Ibu N

: tangan kotor karena kuman, tidak

cuci tangan dahulu sebelum makan, masak air
Apa penanganan yang dilakukan

tidak sampai kuman mati.
Bapak F : Beri oralit, konsumsi cairan

apabila terkena diare ?

Bapak L : beri oralit (air campur gula + 2
sdteh garam + 1 sdtakar gula + air panas)
Ibu I

: oralit, dibawa ke puskesmas (diberi

larutan oralit oleh petugas puskesmas)
Ibu Mi

: oralit, gula + garam

Ibu A

: dibiarkan saja biasanya sembuh

sendiri
Ibu Ma

: jamu ( kunyit asam +gula merah +

garam + air )
Ibu N

: diberi minyak kayu putih, teh

pahit, air garam dan gula
Apa saja peran petugas kesehatan

Bapak F : Petugas jarang ada akibatnya

dalam menangani diare

diare tidak tuntas
Bapak L : penyuluhan 2x/tahun

Apa harapan terhadap petugas

Ibu I

: tidak ada penyuluhan

Ibu Mi

: petugas datang tidak rutin

Ibu A

: petugas jarang ada, 2x/tahun

Ibu Ma

: tidak ada

Ibu N
: tidak ada petugas
Bapak F : Lebih cepat mencegah tindakan

kesehatan ?

diare, penanganan diare
Bapak L : agar penyuluhan tetap bisa
berjalan
Ibu I

: petugas harus aktif dilapangan

Ibu Mi

: petugas ditambah, agar lebih

sering datang
Ibu A

: lebih sering datang, pusling

Ibu Ma

: ada penyuluhan

Ibu N

: sering-sering adakan penyuluhan,

obat gratis, petugas lapangan ditambah

BAB 3
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KOMUNITAS
KELURAHAN MAJU MAKMUR KECAMATAN
BANTUL YOGYAKARTA
Data yang didapat dari hasil pendataan yang dilakukan mulai tanggal 26
Januari 2015, dianalisis dan diperoleh diagnosa keperawatan komunitas,
kemudian

dilakukan

penapisan

untuk

menentukan

priorotas

diagnose

keperawatan.

3.1 ANALISIS DATA
No

Data Subjektif

Data Objektif

Diagnosis
Keperawatan

1.

Komunitas
1. Warga RW III Kelurahan 1. Beberapa warga Bpk Tingginya kasus diare
Maju

Makmur

Yogyakarta

Bantul

mengatakan

masalah kesehatan yang
dihadapi sekarang adalah
diare
2. Beberapa warga di desa
Bpk F, Bpk L, Ibu Mi dan
Ibu A mengatakan kondisi
lingkungan dan sumber air
nya kotor
3. Beberapa warga Ibu I, Ibu

F dan Bpk L nampak di wilayah Kelurahan
lemas dan memiliki Maju
turgor kulit menurun Kecamatan

Makmur
Bantul

>2 detik?
Yogyakarta
yang
2. Beberapa warga Bpk
berhubungan dengan
F, Ibu Mid an Ibu Ma
kebiasaan hidup yang
nampak
mukosa
kurang baik dan tidak
mulut kering, distensi
adekuatnya layanan
abdomen, peristaltic
kesehatan
untuk
meningkat
>
35
penanggulangan diare
x/mnt, nafsu makan

Ma dan Ibu N mengatakan

menurun?
makanan dan minuman 3. Beberapa warga Ibu
yang tidak bersih atau

N

mengalami

terkontaminasi

dispnea,

pernafasan

oleh

kuman

dapat

menyebabkan diare
4. Beberapa warga Bpk F,
Ibu I, Ibu Mi, Ibu A, Ibu
Ma dan Ibu N mengatakan
bahwa petugas kesehatan

cepat > 40 x/mnt
karena

asidosis

metabolic (kontraksi
otot pernafasan), nadi
cepat > 120 x/mnt
dan lemah?

di wilayah mereka tidak
pernah

melakukan

penanggulangan terhadap
masalah kesehatan yang
ada
2.

1. Beberapa warga di desa 1. Tidak
Ibu

Ma

mengatakan

dan

Ibu

tidak

N
ada

tersedianya Defisiensi kesehatan

program
mengatasi

untuk komunitas
dan berhubungan dengan

petugas kesehatan yang

mengurangi masalah kurangnya

tenaga

menangani

diare di desa Ibu Ma kesehatan

di

masalah

kesehatan yang ada

dan Ibu N ?

masyarakat

2. Warga di desa Bpk F, Ibu 2. Tidak

tersedianya

Mid an Ibu A mengatakan

program

petugas kesehatan jarang

mencegah

berada di puskesmas

untuk
diare

di

desa Ibu I ?
3. Beberapa warga desa
Ibu I dan Ibu N yang
mengalami

diare

disebabkan

oleh

makanan

yang

terkontaminasi
bakteri
3.

1. Sebagian warga di desa 1. Warga di desa Bpk L Resiko
Ibu

Mi

mengatakan

dan

Ibu

A

aktivitas

dan

Ibu

Mi penurunan

terjadinya
perilaku

membuang sampah di hidup

sehat

MCK dilakukan di sungai

sungai?
berhubungan dengan
2. Di wilayah desa Ibu
yang menjadi sumber air
kurangnya menjaga
2. Beberapa warga di desa
Mi
didapatkan
kebersihan
Ibu I dan Ibu N
pembuangan
air
mengatakan

sebelum

makan tidak cuci tangan

limbah di selokan?
3. Di wilayah desa Bpk
L Jarak pembungan
sampah