Gambaran Kasus Rinosinusitis Kronik di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2014
ii
ABSTRAK
GAMBARAN KASUS RINOSINUSITIS KRONIK DI RSUP
HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014
Latar Belakang. Hidung dan sinus paranasal merupakan bagian dari sistem
pernafasan sehingga infeksi yang menyerang bronkus dan paru, dapat juga
menyerang hidung dan sinus paranasal. Angka kejadian rinosinusitis kronik di
Indonesia masih sangat tinggi, dari data yang di peroleh DEPKES RI tahun 2003
memaparkan bahwa penyakit hidung dan sinus berada pada urutan ke-25 dari 50
pola penyakit peringkat utama.
Tujuan. Mengetahui gambaran kasus rinosinusitis kronik di RSUP H. Adam
Malik Medan pada tahun 2014.
Metode. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional.
Pengambilan sampel dengan menggunakan data sekunder yaitu rekam medis
pasien,periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014 yang dipilih secara
total sampling dengan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah
sampel 105 orang.
Hasil dan kesimpulan. Angka kejadian penyakit Rinosinusitis Kronik tertinggi
terjadi pada kelompok usia 31-45 tahun (38,1%), lebih banyak ditemukan pada
perempuan (60,0%), pekerjaan wiraswasta (27,6%), keluhan utama berupa
sumbatan hidung (72,4%), sinus yang terkena yaitu sinus maksila (53,3%), sinus
yang sering terlibat single riosinusitis (54,3%), faktor yang sering mempengaruhi
adalah alergi (29,5%), dan terapi yang lebih sering diberikan berupa terapi
medikamentosa (79,0%).
Kata kunci : Rinosinusitis kronis, Rinosinusitis
Universitas Sumatera Utara
iii
ABSTRACT
Description of Chronic Rhinosinusitis Cases at RSUP
Haji Adam Malik Medan in 2014.
Background. The nose and paranasal sinuses are part of the respiratory system,
so infection that attacks the bronchi and lungs, can also attack the nose and
paranasal sinuses. The incidence of chronic rhinosinusitis in Indonesia is still
very high, the data obtained from Health Department of RI in 2003 explained that
the diseases of the nose and sinuses was ranked 25th of the 50 major rankings
disease patterns.
Aim. Knowing the describe the cases of chronic rhinosinusitis at Adam Malik
Hospital in 2014.
Method. This is a descriptive study with cross sectional design. Sampling by using
secondary data which was the patients medical records period 1 January to 31
Desember 2014 and the selected by total sampling method with inclusion and
exclusion criteria, it was 105 samples.
Results and conclusions. The highest Chronic rinosinusitis diseased incidence
rate was in the patients between 31-45 years old (38,1%), more common in
women (60,0%), self-employed work (27,6%), the major complaint was nasal
congestion (72,4%), sinus maxillary was the most frequently involved (53,3%),
sinus often involved of single rhinosinusitis (54,3%), predisposing factor that
often influence was allergic (29,5%), and the most common therapy was medicine
(79,0%).
Keywords: Chronic rhinosinusitis, rhinosinusitis
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
GAMBARAN KASUS RINOSINUSITIS KRONIK DI RSUP
HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014
Latar Belakang. Hidung dan sinus paranasal merupakan bagian dari sistem
pernafasan sehingga infeksi yang menyerang bronkus dan paru, dapat juga
menyerang hidung dan sinus paranasal. Angka kejadian rinosinusitis kronik di
Indonesia masih sangat tinggi, dari data yang di peroleh DEPKES RI tahun 2003
memaparkan bahwa penyakit hidung dan sinus berada pada urutan ke-25 dari 50
pola penyakit peringkat utama.
Tujuan. Mengetahui gambaran kasus rinosinusitis kronik di RSUP H. Adam
Malik Medan pada tahun 2014.
Metode. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional.
Pengambilan sampel dengan menggunakan data sekunder yaitu rekam medis
pasien,periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014 yang dipilih secara
total sampling dengan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah
sampel 105 orang.
Hasil dan kesimpulan. Angka kejadian penyakit Rinosinusitis Kronik tertinggi
terjadi pada kelompok usia 31-45 tahun (38,1%), lebih banyak ditemukan pada
perempuan (60,0%), pekerjaan wiraswasta (27,6%), keluhan utama berupa
sumbatan hidung (72,4%), sinus yang terkena yaitu sinus maksila (53,3%), sinus
yang sering terlibat single riosinusitis (54,3%), faktor yang sering mempengaruhi
adalah alergi (29,5%), dan terapi yang lebih sering diberikan berupa terapi
medikamentosa (79,0%).
Kata kunci : Rinosinusitis kronis, Rinosinusitis
Universitas Sumatera Utara
iii
ABSTRACT
Description of Chronic Rhinosinusitis Cases at RSUP
Haji Adam Malik Medan in 2014.
Background. The nose and paranasal sinuses are part of the respiratory system,
so infection that attacks the bronchi and lungs, can also attack the nose and
paranasal sinuses. The incidence of chronic rhinosinusitis in Indonesia is still
very high, the data obtained from Health Department of RI in 2003 explained that
the diseases of the nose and sinuses was ranked 25th of the 50 major rankings
disease patterns.
Aim. Knowing the describe the cases of chronic rhinosinusitis at Adam Malik
Hospital in 2014.
Method. This is a descriptive study with cross sectional design. Sampling by using
secondary data which was the patients medical records period 1 January to 31
Desember 2014 and the selected by total sampling method with inclusion and
exclusion criteria, it was 105 samples.
Results and conclusions. The highest Chronic rinosinusitis diseased incidence
rate was in the patients between 31-45 years old (38,1%), more common in
women (60,0%), self-employed work (27,6%), the major complaint was nasal
congestion (72,4%), sinus maxillary was the most frequently involved (53,3%),
sinus often involved of single rhinosinusitis (54,3%), predisposing factor that
often influence was allergic (29,5%), and the most common therapy was medicine
(79,0%).
Keywords: Chronic rhinosinusitis, rhinosinusitis
Universitas Sumatera Utara