Level kematangan pengelolaan Learning Management System : studi kasus Exelsa Universitas Sanata Dharma berdasarkan Framework Cobit - USD Repository

LEVEL KEMATANGAN PENGELOLAAN
LEARNING MANAGEMENT SYSTEM
STUDI KASUS EXELSA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
BERDASARKAN FRAMEWORK COBIT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika

Oleh:
Dionysius Arya Primandaru
055314041
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011

i


MATURITY LEVEL OF IT GOVERNANCE
LEARNING MANAGEMENT SYSTEM
CASE STUDY EXELSA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
BASED FRAMEWORK COBIT
A THESIS
Presented as Partial Fullfillment of the Requirements
To Obtain Sarjana Komputer Degree
In Study Program of Informatics Engineering

By:
Dionysius Arya Primandaru
055314041

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM
INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2011


ii

iii

iv

HALAMAN MOTO

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan untuk Tuhan Yesus Kristus dan Keluargaku tercinta
Ibu yang penuh pengertian selalu memberikan semangat dan doa
serta Bapak yang selalu berusaha memberikan fasilitas
juga untuk pelajaran bagi Adiku kelak.

vi


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 6 April 2011
Penulis

(Dionysius Arya Primandaru)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Dionysius Arya Primandaru
NIM

: 055314041


Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“LEVEL KEMATANGAN PENGELOLAAN LEARNING MANAGEMENT
SYSTEM STUDI KASUS EXELSA UNIVERSITAS SANATA DHARMA
BERDASARKAN FRAMEWORK COBIT”
Beserta perangkat lunak yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 6 April 2011
Yang Menyatakan

(Dionysius Arya Primandaru)


viii

ABSTRAKSI
Universitas Sanata Dharma telah memanfaatkan TI didalam upaya
mewujudkan visi, misi, dan tujuan pendidikan. Salah satu wujud konkret dalam
upaya peningkatan mutu pembelajarannya adalah dengan diluncurkannya
Learning Management System EXELSA. Namun pemanfaatan EXELSA sebagai
media pendukung pembelajaran online belum optimal. Penerapan EXELSA
menuntut Universitas Sanata Dharma untuk mengembangkan model tata kelola
yang baik agar fasilitas TI yang telah digunakan dapat menunjang kegiatan belajar
mangajar secara efektif. Sebuah penelitian yang dapat membuktikan fakta-fakta
yang terjadi, akan memberikan kejelasan terhadap celah permasalahan EXELSA
serta rekomendasi yang akan dihasilkan dapat memperkecil resiko yang mungkin
muncul.
Dalam penelitian Tugas Akhir ini akan menggunakan framework COBIT
(Control Objective for Information and related Technology), untuk melakukan
penilaian terhadap harapan tingkat kematangan (expected maturity level) serta
tingkat kematangan saat ini (current maturity level) pada pengelolaan LMS
EXELSA Universitas Sanata Dharma. Pengumpulan data dilakukan dengan cara

menyebarkan kuesioner kepada pengguna dan observasi kepada P3MP sebagai
pengelola. Hasil akhir berupa rekomendasi tata kelola LMS EXELSA yang akan
ditujukan kepada P3MP.
Secara umum, harapan pengguna terhadap layanan Exelsa yang dimilikinya
sangatlah tinggi. Rata-rata 80% dalam setiap proses TI COBIT pada domain
Delivery Support dan Monitor Evaluate diharapkan agar dilakukan di dalam tata
kelola TI EXELSA. Berdasarkan analisis dari data tersebut maka disimpulkan
bahwa harapan tingkat kematangan / expected maturity level dalam layanan
EXELSA didefiniskan pada skala 4 (manage and measurable). Selanjutnya dalam
tahap analisis tingkat kematangan saat ini / current maturity level, beberapa proses
TI masih jauh dari skala 4 yang diharapkan. Proses-proses TI yang di bawah skala
4 tersebut adalah DS2 dan ME2 pada skala 1, kemudian DS1, DS3, DS4, DS7,
DS10, DS11, ME1 dan ME4 pada skala 2. Hal ini menunjukkan bahwa masih
terdapat celah / gap yang menghambat pencapaian kualitas yang diinginkan.
Kata kunci: Exelsa, Learning Management System, IT Governance, COBIT.

ix

ABSTRACT


Sanata Dharma University has been adopting IT to reach the vision,
mission and purpose of education. One of the concrete things in improving the
learning quality is adopting the EXELSA Learning Management System.
Nevertheless, the use of EXELSA as a supporting media of online learning is not
optimal yet. The application of EXELSA insisted Sanata Dharma University to
develop a well-managed model to make the IT facilities able to support the
teaching learning activity effectively. An observation which could prove the facts
happened is going to give explanation towards the problem gap of EXELSA and
the recommendation which would be produced, is able to reduce the possible risks
that might appear.
The observation of this research is going to use framework COBIT
(Control Objective for Information and related Technology) to conduct the
assessment towards the expected maturity level and the current maturity level on
the management of LMS EXELSA of Sanata Dharma University. The data
gathering is conducted both by distributing the questionnaires to the users and by
an observation to P3MP as the manager. The final result shows the
recommendation of LMS EXELSA managing system which is going to address to
P3MP.
In general, the users’ expectation towards EXELSA service is so high. It is
about 80% in every process of COBIT IT on the domain of delivery support and

monitor evaluate expected to be conducted in managing system of EXELSA IT.
Based on that data analysis, it could be terminated that expected maturity level in
EXELSA service defined on the scale 4 (manage and measurable). In addition, in
the phase of current maturity level analysis, some of IT processes are still far
away from the expected scale 4. Those IT processes are DS2 on scale 1, DS1,
DS3, DS4, DS7, DS10, DS11 on scale 2, ME1 on scale 2, ME2 on scale 1 and
ME4 on scale 2. It shows that there is still a gap which obstructed the expected
quality achievement.
Keywords: EXELSA, Learning Management System, IT System and COBIT

x

Kata Pengantar
Puji dan syukur bagi Dia, nama di atas segala nama dan Raja di atas segala Raja,
Yesus Kristus Tuhan dan Juru Selamat.

Semua ini karena begitu besar

melimpahkan rahmat, kasih, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi prasyarat guna

memperoleh gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika Fakultas
Sains dan Teknik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini berjudul
“LEVEL KEMATANGAN PENGELOLAAN LEARNING MANAGEMENT
SYSTEM STUDI KASUS EXELSA UNIVERSITAS SANATA DHARMA
BERDASARKAN FRAMEWORK COBIT”
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat berjalan dengan dengan
baik tanpa proses panjang dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis
secara khusus mengucapkan terima kasih, kepada :
1. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Sanata Dharma dan atas ijinnya melakukan
penelitian.
2. Bapak Puspaningtyas Sanjoyo Adi, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan
Teknik Informatika dan atas ijinnya untuk melakukan penelitian.
3. Bapak St. Wisnu Wijaya, S.T., M.T. sebagai dosen pembimbing skripsi
sekaligus dewan penguji. Terima kasih atas kesabaran, memberikan
kritik dan saran demi kemajuan penelitian ini
4. Bapak Alb. Agung Hadhiatma, S.T., M.T. dan bapak Eko Hari Parmadi
S.Si., M.Kom. selaku penguji yang sangat teliti. Terima kasih atas
diskusi, saran dan kritiknya untuk perbaikan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Fr. Ninik Yudianti M.Acc., dan Romo Stephanus Hari
Suparwito, S.J., Terima kasih atas kesediaannya meluangkan waktu
untuk memberikan data yang diperlukan dalam penelitian ini.
6. Bapak Ir. Ignatius Aris Dwiatmoko M.Sc. selaku ketua LPM, Ibu
Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku kepala P3MP (Pusat
Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pembelajaran) , Bapak Yohanes
Agus Sugiatno S.Si., M.M., dan mbak Diana selaku staf P3MP pengelola

xi

EXELSA terima kasih atas bantuan dan kesabarannya melayani dalam
pengambilan data.
7. Mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata Dharma sebagai subjek
penelitian, terima kasih atas bantuannya dalam mengisi kuisioner.
8. Staf akademik, Staf keuangan, Staf Sekretariat FST, Staf Laboratorium
TI dan semua pihak yang tidak dapat sebutkan satu persatu.
9. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Stephanus Sutarja dan Ibu Victoria
Asih Sulanjari, dan adiku Yohanes A Deo Damar Krisnadi yang telah
memberikan dukungan, semangat, kasih sayang, dan doa sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.

10. Untuk teman-teman seperjuanganku Agung Pratnyawan, Yosaphat Dwi
Santo, Wahyu Handoko S.Kom, Beta Yoga Iwan S.Kom, Yohanes Budi
Kristiawan, FX Regar Widi S.T , Johanes Baptista Mahendra S.Kom,
Nugrahayuningsih S.Kom, FX. Adi Putra S.T, Andreas Hemawan S.T,
FX.Tomi Purba S.Kom, terima kasih atas kebersamaan dan solidaritas
ini kelak kita meraih kesuksesan masing-masing di masa depan
kawan !!!.
11. Seluruh keluarga besar teman-teman TI’05 yang tidak bisa disebut satu
persatu semoga persahabatan yang telah terjalin selalu memberikan
tempat yang terbaik di masa depan.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan, doa, saran, kritik, dan dukungan selama kuliah
sampai penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
serta menyempurnakan tulisan ini. Akhir kata semoga penelitian ini menjadi
berkat untuk setiap pembaca.
Yogyakarta, 6 April 2011

Dionysius Arya Primandaru

xii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN JUDUL (English) .............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
HALAMAN MOTO ............................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................... viii
ABSTRAKSI ......................................................................................................... ix
ABSTRACT ............................................................................................................ x
KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
I.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
I.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 3
I.5 Sistematika Penulisan ............................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 4
II.1 Learning Management System (LMS) .................................................... 4
II.2 Pengelolaan Teknologi Informasi (IT Governance) ................................ 5
II.2.1 Tujuan IT Governance....................................................................... 5
II.3 COBIT Framework Model ...................................................................... 6
II.3.1 Business focused ................................................................................ 8
II.3.2 Process Oriented ............................................................................. 10
II.3.3 Measurement drivens....................................................................... 12
BAB III RANCANG BANGUN PENELITIAN .................................................. 18
III.1 Tahap-tahap penelitian ......................................................................... 18
III.1.1 Studi Pustaka dan Survey Awal ..................................................... 19

xiii

III.1.2 Analisis hasil survey awal dan menentukan domain COBIT......... 19
III.1.3 Identifikasi management awareness dan penilaian expected
maturity level proses-proses TI EXELSA ..................................... 19
III.1.5 Penilaian current maturity level proses-proses TI EXELSA ......... 19
III.1.6 Analisis celah / gap Maturity Level Proses-proses TI EXELSA ... 19
III.1.7 Menghilangkan celah / gap Maturity Level Proses TI EXELSA ... 19
III.1.9 Kesimpulan dan Saran.................................................................... 20
III.2 Teknik Sampling .................................................................................. 20
III.2.1 Sampel ............................................................................................ 20
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ............................................ 23
IV.1 Tingkat kesadaran (management awareness) pengguna terhadap
Pengelolaan TI EXELSA ............................................................................. 23
IV.1.1 Identifikasi tingkat kesadaran (management awareness) tehadap
proses-proses TI dalam model pengelolaan TI EXELSA. ............ 23
IV.1.2 Identifikasi tingkat kesadaran (management awareness) terhadap
penanggung jawab proses TI EXELSA. ....................................... 25
IV.2 Penentuan Maturity Level Pengelolaan Exelsa.................................... 27
IV.3 Penilaian Current Maturity Level Proses-proses TI COBIT dalam
Pengelolaan TI Exelsa .................................................................................. 27
IV.4 Analisis Gap Maturity Level Proses-proses TI Exelsa ........................ 33
IV.5 Menghilangkan Gap Maturity Level Proses-proses TI Exelsa ............ 34
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 50
V.1 Kesimpulan ........................................................................................... 50
V.2 Saran ...................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 52
LAMPIRAN I ....................................................................................................... 53
LAMPIRAN II ...................................................................................................... 56
LAMPIRAN III ..................................................................................................... 62

xiv

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Maturity Model Umum……………………………………..15
Tabel 3.1 Responden Kuesioner………………………………...……………….20
Tabel 3.1 Distribusi Responden Kuesioner per domain ...……...……………….20
Tabel 4.1 Rekapitulasi Kuisioner tingkat kesadaran (management awareness)
terhadap proses-proses TI………………………………………..……21
Tabel 4.2 Penyederhanaan kuisioner tingkat kesadaran
(management awareness)………………….………………………….22
Tabel 4.3 Tingkat kesadaran (management awareness) terhadap
proses-proses TI……………………………………………………….23
Tabel 4.4 Tingkat kesadaran (management awareness) terhadap
penanggung jawab proses-proses TI……………………………..……23
Tabel 4.5 Penyederhanaan tabel tingkat kesadaran (management
awareness) terhadap penanggung jawab proses-proses TI…………....24
Tabel 4.6 Contribution tiap tingkatan……………………………………..……..26
Tabel 4.7 Current MaturityLevel Domain DS Pengelolaan TI Exelsa………..…30
Tabel 4.8 Current MaturityLevel Domain ME Pengelolaan TI Exelsa………….31
Tabel 4.9 Perbandingan Current MaturityLevel dengan
Expected Maturity Pengelolaan TI Exelsa…………………...……31

xv

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Framework IT control objective…………………………………….…..8
Gambar 2.2 Framework COBIT secara keseluruhan…………………………….12
Gambar 2.3 COBIT KGI, KPI, CSF……………………………………………..13
Gambar 2.4 Contoh DS 5 Ensure System Security………………………………14
Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian………………………….………..18
Gambar 4.1 Harapan (Expectation) pengelolaan TI Exelsa……………….……..25
Gambar 4.2 Grafik Gap antara Current Maturity Level dengan Expected
Maturity Level Pengelolaan Exelsa……………………………....…32

xvi

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Universitas Sanata Dharma merupakan perguruan tinggi yang telah
memanfaatkan TI didalam upaya mewujudkan visi, misi, dan tujuan pendidikan.
Salah satu wujud konkretnya adalah dengan diluncurkannya Learning
Management System EXELSA pada akhir tahun 2007 yang merupakan salah satu
bukti keseriusan melakukan peningkatan di bidang akademis melalui e-learning
serta banyak lagi peningkatan dalam sistem manajemen. Namun demikian sejak
diluncurkannya,

pemanfaatan

dari

EXELSA

sebagai

media

pendukung

pembelajaran belum optimal. Salah satu indikator yang jelas dapat dilihat dari
keaktifan mahasiswa, dosen, atau unit pendukung akademis lainnya yang
mengunjungi atau menggunakan website LMS EXELSA. Hal ini dapat kita lihat
pada bagian counter pengunjung website LMS EXELSA yang masih jauh dari
harapan. Letak kesalahan yang menyebabkan hal tersebut, belum terdeteksi secara
ilmiah dan tertulis.
Sebuah penelitian yang dapat membuktikan fakta-fakta yang terjadi, akan
memberikan kejelasan terhadap celah permasalahan EXELSA serta rekomendasi
yang akan dihasilkan dapat memperkecil resiko yang mungkin muncul. Dalam
penelitian Tugas Akhir ini akan digunakan framework COBIT untuk melakukan
penilaian terhadap maturity level pada LMS EXELSA Universitas Sanata Dharma.
Melalui penelitian yang akan dilakukan akan didapatkan tingkat kematangan
Universitas Sanata Dharma dalam pengelolaan media pembelajaran LMS
EXELSA. Hasil penelitian yang berupa dokumentasi maturity level pengelolaan
LMS EXELSA dan rekomendasi pengelolaan TI akan membantu P3MP untuk
memperbaiki dan mengembangkan media pembelajaran online tersebut menjadi
lebih baik sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di USD.
Berdasarkan informasi yang didapatkan selama proses survei, beberapa penelitian
yang pernah dilakukan dengan menggunakan model Cobit framework diantaranya

1

2

”Evaluasi Penerapan Teknologi Informasi Di Perguruan Tinggi Swasta
Yogyakarta Dengan Menggunakan Model Cobit Framework” oleh Alexander
Setiawan pada tahun 2008. Kemudian beberapa penelitian untuk pengembangan
teknis juga pernah dilakukan oleh P3MP. Namun penelitian tentang IT
Governance pada LMS EXELSA dengan metode COBIT yang akan dilakukan
penulis belum pernah ada.

I.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang muncul adalah:
Pemanfaatan EXELSA sebagai media e-learning dalam mendukung
perkuliahan klasikal belum optimal, salah satu indikatornya dapat dilihat
berdasarkan kunjungan pengguna ke website ini yang masih jauh dari harapan.
Selain itu, masih sering terjadi down system pada saat akan digunakan dalam
proses belajar. Kemudian beberapa layanan tidak dimanfaatkan sesuai fungsinya
antara lain fungsi chat, forum, informasi administrasi BAA dan informasi
keuangan dari AUK. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan sebuah
analisis pendekatan untuk melihat harapan pengguna (expected maturity) terhadap
EXELSA serta mengetahui kematangan kinerja realitas saat ini (current maturity).
Rekomendasi dan evaluasi proses-proses tersebut akan dilakukan dengan
pendekatan kontrol-kontrol TI sesuai standar internasional yang telah diakui yaitu
framework COBIT. Dengan demikian maka celah permasalahan dapat diuraikan
mendalam serta terjadinya kerugian akibat resiko-resiko penerapan yang tidak
terpetakan dapat dihindari.

I.3 Tujuan
Tujuan dari Tugas Akhir adalah sebagai berikut :
Mengetahui tingkat kelemahan serta pemetaan posisi maturity level
pengelolaan TI LMS EXELSA Universitas Sanata Dharma saat ini dan harapan
pengguna berdasarkan framework COBIT. Hasil penelitian berupa laporan dan
rekomendasi yang akan diserahkan pada pengelola LMS EXELSA yaitu P3MP
Universitas Sanata Dharma untuk pengembangan selanjutnya.

3

I.4 Batasan Masalah
Ruang lingkup dalam penelitian ini akan dibatasi pada:
1.

LMS

EXELSA

sebagai

media

e-learning

pendukung pembelajaran

Universitas Sanata Dharma yang akan digunakan objek penelitian.
2.

Untuk mengetahui level pengelolaan TI LMS EXELSA Universitas Sanata
Dharma maka akan dipergunakan framework COBIT.

3.

Subyek penelitian adalah sampel pengguna EXELSA (mahasiswa, dosen
Kampus I dan II, BAA, AUK, serta pengelola EXELSA P3MP Univesitas
Sanata Dharma).

I.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan
sistematika penulisan laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi penjelasan tentang definisi dari teori-teori yang digunakan
dalam penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang pembahasan langkah-langkah dalam penelitian.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang

identifikasi pengelolaan EXELSA, identifikasi

Management awareness yang mencakup harapan pengguna terhadap peran
TI. Kemudian penentuan Maturity Level proses-proses TI EXELSA,
Penilaian Current Maturity Level Proses-proses TI EXELSA, Analisis Gap
Maturity Level Proses-proses TI EXELSA, serta Rekomendasi Model
Pengelolaan TI pada LMS EXELSA Universitas Sanata Dharma
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis tentang pengelolaan TI
LMS EXELSA Universitas Santa Dharma.

BAB II
LANDASAN TEORI

II.1 Learning Management System (LMS)
Learning Management System adalah infrastruktur yang memungkinkan elearning dapat dibangun dan disalurkan. LMS adalah sebuah paket aplikasi yang
berisi bahan intsruksi dan pengelolaan, tracking dan deploy semua learning yang
terintegrasi. Dalam perguruan tinggi LMS biasanya mempunyai focus pada
support dan integrasi dalam teaching-learning. Fungsi-fungsi spesifik meliputi
pengembangan perkuliahan, content management, manajemen perkuliahan,
perkuliahan, analisis penilaian, komunikasi (dosen-mahasiswa), tracking/
reporting, tutor support, skills and records management, student interface untuk
semua komponen LMS, dan administrasi.
Keberhasilan LMS adalah terpenuhinya kebutuhan institusi teachinglearning yang tergantung pada beberapa hal di bawah ini:
1. Instructional Competence
Sistem seharunya dibangun diatas pondasi pedagogi yang kuat. Sistem
seharusnya mempromosikan interaksi yang baik antara learner dan
content.
2. Ease of Use
Akses, delivery, dan presentasi materi ajar harus transparan.
Pengalaman belajar harus terotomatis dan personalisasi terhadap
kebutuhan learner.
3. Scalability
Infrastruktur harus dengan mudah diskalakan dan tumbuh secara
bertahap sesuai dengan pertumbuhan kapasitas/ bandwith dan jumlah
pengguna.
4. Administrative capability
LMS mencakup registration, tracking, curriculum management, dan
feedback mechanism.
5. Service and vendor stability
LMS provider harus didanai dan diharapkan digunakan dalam jangka
4

5

panjang.
6. Compatibility and interoperability
Sistem terintegrasi dengan sistem lain (dalam kontek enterprise
system).
(Sugiatno, 2007)

II.2 Pengelolaan Teknologi Informasi (IT Governance)
Pengelolaan Teknologi Informasi adalah struktur kebijakan atau
prosedur dan kumpulan proses, yang bertujuan untuk memastikan
kesesuaian penerapan TI dengan mengoptimalkan keuntungan dan
kesempatan yang ditawarkan, mengendalikan penggunaan sumber daya TI
dan mengelola resiko-resiko terkait TI (IT Governance Institute, 2007).
Kesadaran perencanaan dan pengembangan TI terletak pada
manajemen tingkat atas karena mereka penentu strategi bisnis. Organisasi
yang mengedepankan IT governance akan memilih perangkat TI yang
berkualitas sehingga menghasilkan sistem informasi manajemen yang
handal dan mendukung pencapaian business objective.

II.2.1 Tujuan IT Governance
IT Governance bertujuan untuk mengarahkan TI dan memastikan
pencapaian kinerja sesuai dengan tujuan yang diinginkan, antara lain :
a) TI menjadi searah dengan tujuan organisasi dan manfaat yang
dijanjikan dapat terealisasi.
b) TI memungkinkan sebuah organisasi/ perusahaan memanfaatkan
peluang dan memaksimalkan keuntungan.
c) Sumber daya TI digunakan secara bertanggung jawab.
d) TI berkaitan erat dengan resiko yang harus diatur dengan baik.
Dalam hal ini dapat disimpulkan dalam tatakelola yang baik,
peranan IT Governance (tatakelola TI) merupakan hal yang sangat
penting. COBIT (control objective for information and related technology)
dapat digunakan sebagai tools yang digunakan untuk mengefektifkan
implementasi IT Governance.

6

II.3 COBIT Framework Model
COBIT (Control Objective for Information and related Technology)
adalah suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi.
Standar COBIT dikeluarkan oleh ITGI (IT Governance Institute) yang
merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control
Association).

ISACA adalah suatu organisasi profesi internasional di

bidang tata kelola teknologi informasi yang didirikan di

Amerika

Serikat pada tahun 1967. Awalnya dikenal dengan nama lengkap
Information Systems Audit and Control Association, saat ini ISACA hanya
menggunakan akronimnya untuk merefleksikan cakupan luasnya di bidang
tata kelola

teknologi informasi.

COBIT dapat membantu menjembatani gap antara tujuan untuk
keperluan pengendalian, permasalahan teknik dan resiko bisnis serta
mengkomunikasikan

level

pengendalian

kepada

stakeholders

(IT

Governance Institute, 2007). COBIT membantu menyokong pengembangan
kebijakan yang jelas dan langkah-langkah praktis terbaik yang dapat
diambil untuk pengendalian TI diseluruh organisasi/ perusahaan. COBIT
dirancang antara lain untuk mendukung:
-

Manajemen eksekutif dan dewan direksi

-

Manajemen TI.

-

Pengelolaan, assurance, pengendalian dan security professionals.

Keuntungan

mengimplementasikan

COBIT

sebagai

framework

pengelolaan TI antara lain:
-

Tujuan TI searah dengan business objective.

-

Memberikan penjelasan pada manajemen dalam rangka mengelola
TI.

-

Kejelasan kepemilikan dan tanggung jawab berdasarkan orientasi
proses.

-

Pemenuhan

standar tentang kerja sama dengan pihak ketiga

(outsourcing).
-

Pemenuhan kebutuhan tentang control TI berdasarkan COSO
(Committee of Sponsoring Organizations).

7

COBIT menggunakan enam standar teknologi informasi global yang
digunakan sebagai sumber utama agar memastikan ruang lingkup,
konsistensi, dan kesejajaran di dalam pengembangan teknologi informasi.
Keenam teknologi informasi standar ini adalah (Saptadi, 2008):
1. Committee of Sponsoring Organisations of the Treadway
Commission (COSO): Internal Control—Integrated Framework,
1994 Enterprise Risk Mangement—Integrated Framework, 2004
2. Office

of

Government

Commerce

(OGC®):

Information

Technology Infrastructure Library® (ITIL®), 1999-2004
3. International
17799:2005,

Organisation
Code

of

for

Practice

Standardisation:

ISO/IEC

for

Security

Information

Management
4.

Software Engineering Institute (SEI®): SEI Capability Maturity
Model (CMM®), 1993SEI Capability Maturity Model Integration
(CMMI®), 2000

5. Project Management Institute (PMI®): Project Management Body
of Knowledge (PMBOK®), 2000
6. Information Security Forum (ISF): The Standard of Good Practice
for Information Security, 2003
Karakteristik utama dari framework COBIT adalah business focused,
proses oriented, dan measurement drivens.
Cobit didasari oleh analisis dan harmonisasi dari standar TI dan best
practice yang ada, serta sesuai dengan prinsip governance yang diterima
secara umum. COBIT berada pada level atas, dikendalikan oleh kebutuhan
bisnis, mencakupi seluruh aktifitas TI, dan mengutamakan pada apa
seharusnya dicapai dari pada bagaimana untuk mencapai tata kelola ,
manajemen dan control yang efektif. Cobit bergerak sebagai integrator
dari praktik IT governance dan dipertimbangkan kepada petinggi
manajemen, manajemen TI dan bisnis, para ahli governance, asuransi dan
keamanan, dan juga para ahli auditor TI dan control. Cobit dibentuk agar
dapat berjalan berdampingan dengan standard dan best practice yang lain
(Yunas, 2006)

8

II.3.1 Business focused
Orientasi bisnis adalah tema utama dari COBIT. COBIT dirancang
tidak hanya untuk penyedia layanan TI, pengguna, ahli pemeriksa
keuangan, namun juga sangat penting untuk mengarahkan dan membina
manajemen dan bisnis secara menyeluruh.
Gambar berikut merupakan Framework Information Technology Control
Objectives.

Gambar 2.1 Framework IT control objective
 Business information requirements, terdiri dari :
- Efektivitas : Untuk memperoleh informasi yang relevan, seperti
penyampaian informasi dengan benar, konsisten dapat
dipercaya dan tepat waktu.
- Efesiensi

: Memfokuskan

pada

ketentuan

informasi

melalui

penggunaan sumber daya yang optimal.
- Kerahasian : Memfokuskan proteksi terhadap informasi yang penting
dari orang yang tidak memiliki hak otorisasi.
- Integritas

: Berhubungan dengan keakuratan dan kelengkapan
informasi sebagai kebenaran, yang sesuai dengan
harapan dan nilai bisnis.

9

- Ketersediaan : Berhubungan dengan informasi yang tersedia ketika
diperlukan.
- Kepatuhan : Sesuai menurut hukum, peraturan, dan kebijakan
internal.
- Keakuratan Informasi : Berhubungan dengan kecocokan informasi
untuk manajemen, mengoperasikan entitas
dan mengatur pelatihan keuangan dan
kelengkapan laporan pertanggung jawaban.


IT Resource adalah:

Sumberdaya TI yang diidentifikasikan dalam COBIT dapat diterangkan
atau diidentifikasikan sebagai berikut :
-

Information (Data), adalah obyek-obyek dalam pengertian yang
lebih luas (yakni internal dan eksternal), terstruktur dan tidak
terstruktur, grafik, suara dan sebagainya.

-

Sistem aplikasi, dipahami untuk menyimpulkan atau meringkas,
baik prosedur manual maupun yang terprogram.

-

Infrastructure (Teknologi & Fasilitas), adalah semua sumberdaya
untuk menyimpan dan mendukung sistem informasi. Mencakup
hardware, sistem operasi, sistem manajemen database, jaringan
(networking), multimedia, dan lain- lain.

-

Manusia termasuk staf ahli, kesadaran dan produktivitas untuk
merencanakan,

mengorganisasikan

atau

melaksanakan,

memperoleh, menyampaikan, mendukung dan memantau layanan
sistem informasi.
Keberhasilan implementasi teknologi informasi di dalam mendukung
kebutuhan bisnis membuat manajemen Perguruan Tinggi harus dapat
menempatkan sistem kendali internal atau framework pada tempatnya.
COBIT Framework memberikan kontribusi terhadap kebutuhan tersebut
dengan membuat hubungan dengan kebutuhan bisnis, mengorganisasi
aktifitas teknologi informasi ke dalam model yang diterima secara umum,
mengidentifikasi sumber teknologi informasi utama, mendefinisikan
sasaran kontrol manajemen yang harus dipertimbangkan. Konsep

10

arsitektur teknologi informasi perguruan tinggi dapat membantu untuk
mengidentifikasi sumber yang diperlukan agar proses teknologi informasi
dapat berjalan dengan baik (Setiawan, 2008).

II.3.2 Process Oriented
COBIT mendefinisikan aktivitas TI pada proses umum dalam 4 domain
yaitu:
Perencanaan dan organisasi (plan and organise)
Domain ini

mencakup strategi dan taktik serta fokus terhadap

identifikasi bagaimana TI dapat memberikan kontribusi pada pencapaian
tujuan bisnis. Realisasi dari visi strategis harus di rencanakan,
komunikasikan dan diatur secara matang. Domain ini mengarah pada
beberapa pertanyaan mengenai:
-

Apakah TI dan strategi bisnis sudah searah?

-

Apakah organisasi/perusahaan sudah mengoptimalkan penggunaan
sumber daya yang ada?

-

Apakah

setiap

bagian

dalam

perusahaan/organisasi

sudah

memahami tentang sasaran/tujuan TI.
-

Apakah resiko TI sudah dipahami dan diatur.

-

Apakah kualitas TI sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Pengadaan dan implementasi (acquire and implement)
Untuk

merealisasikan

strategi

TI,

solusi

TI

yang

perlu

diidentifikasikan, dikembangkan atau diperlukan, juga diimplementasikan
dan diintegrasikan dalam proses bisnis.
Domain ini mengarah pada beberapa pertanyaan mengenai
-

Apakah proyek baru dapat memberikan solusi terhadap kebutuhan
bisnis?

-

Apakah proyek baru dapat selesai tepat waktu dan sesuai
anggaran?

-

Apakah sistem kerja yg baru bisa diterapkan dgn baik?

-

Apakah perubahan yg dibuat tdk merepotkan kegiatan bisnis yg
berjalan?

11

Pengantaran dan dukungan (deliver and support)
Domain DS memfokuskan pada penyediaan layanan yang
dibutuhkan yang meliputi level operasional, keamanan serta aspek
pelatihan.
Domain ini mengarah pada beberapa pertanyaan mengenai
-

Apakah layanan TI yg diberikan sesuai dgn prioritas bisnis?

-

Apakah biaya TI dapat dioptimalkan?

-

Apakah pekerja mampu menggunakan sistem TI lebih produktif
dan aman?

-

Apakah keamanan, integritas dan ketersediaan sudah pada
tempatnya?

Pengawasan dan evaluasi (monitor and evaluate)
Domain ini berurusan dengan strategi perusahaan/organisasi dalam
menilai kebutuhan perusahaan/organisasi dan apakah sistem TI yang
sekarang masih memenuhi tujuan yang telah dirancang dan kontrol yang
diperlukan untuk mematuhi peraturan persyaratan. Pemantauan juga
mencakup isu yang independen penilaian terhadap efektivitas sistem TI
dalam kemampuan untuk memenuhi tujuan-tujuan bisnis perusahaan/
organisasi dan pengendalian proses oleh auditor internal dan eksternal.
Domain ini mengarah pada beberapa pertanyaan mengenai:
-

Dapatkan TI mendeteksi suatu permasalahan sebelum semuanya
terlambat?

-

Apakah jaminan kemandirian yang diperlukan dapat memastikan
bidang-bidang

kritis

bisa

beroperasi

sesuai

dengan

yang

diharapkan?
Framework COBIT secara keseluruhan ditunjukan seperti pada
gambar di bawah ini. Melalui gambar tersebut dapat dilihat model proses
COBIT yang terdiri dari 4 domain dan berisi 34 macam proses.

12

Gambar 2.2 Framework COBIT secara keseluruhan

II.3.3 Measurement drivens
Satu kebutuhan dasar bagi setiap perusahaan/ organisasi adalah
untuk memahami status dari sistem TInya sendiri dan untuk memutuskan
taraf dari manajemen dan kontrol perusahaan yang harus disediakan.
Untuk memutuskan pada level yang benar, manajemen seharusnya
mengukur seberapa jauh seharusnya pencapaian yang diharapkan dan

13

apakah biaya yang dikeluarkan sudah sebanding dengan manfaat yang
dirasakan.
Maturity model adalah cara untuk mengukur seberapa baik prosesproses sistem informasi berkembang. Dengan maturity model manajemen
dapat mengukur posisi proses sistem informasi yang sekarang dan menilai
hal yang diperlukan untuk dapat meningkatkannya. Maturity model
terdapat pada setiap proses SI. Tool untuk memetakan model audit
terhadap maturity model adalah berupa kuisioner terhadap tujuan IT
process sistem informasi. Tujuan kontrol sistem informasi merupakan
suatu pernyataan mengenai hasil atau maksud yang diinginkan dengan
mengimplementasikan prosedur-prosedur kontrol pada proses-proses
sistem informasi. Tujuan kontrol ditetapkan dengan melihat CSF, KGI,
KPI. Ketiga CSF, KGI, KPI adalah pedoman bagi manajemen agar TI
yang diimplementasikan dapat mendukung pencapaian tujuan. (Saptadi,
2007)

Information Criteria

Goal
------

Enabl
er

IT
Resources
CSF
--------

KGI
------

KPI
------

Gambar 2.3 COBIT KGI, KPI, CSF

14

IT Resource

KPI
KGI
Segera melaporkan saat
- penundaan pelaksanaan
karena masalah keamanan
- insiden yang melibatkan
akses yang tidak sah

- Keamanan terkait
perubahan permintaan
- turnaround time untuk
insiden keamanan
- Kesadaran tentang
pelatihan

Data

Kontrol akses yang
memastikan bahwa akses
ke sistem, data dan
program dibatasi untuk
pengguna yang
berwenang

Fasilitas

Diaktifkan oleh
Aplikasi

P – Kerahasiaan
P – Integritas
S – Ketersediaan
S – Pemenuhan
S - Kehandalan

Teknologi

Kriteria Informasi

Manusia

Goal
melindungi informasi dari
penggunaan yang tidak sah,
pengungkapan atau
modifikasi, kerusakan atau
kerugian

CSF
- Dikembangkan
diimplementasikan dan
dimonitor rencana keamanan
yang mencakup kesadaran,
kebijakan yang jelas dan
standar
- Evaluasi Kebijakan untuk
keamanan pihak ketiga

Gambar 2.4 Contoh DS 5 Ensure System Security
Management Guidline adalah alat untuk menilai dan mengukur
lingkungan TI organisasi terhadap 34 proses TI yang diidentifikasikan
COBIT melalui model maturity, CSF, KGI, dan KPI. IT Processes Cobit
akan dilakukan identifikasi Critical Success Factor (CSF) yang akan
digunakan sebagai batasan untuk menentukan kriteria pengukuran kinerja
bagi setiap proses. Kriteria pengukuran kinerja tersebut dlambangkan dengan
indikator-indikatornya, yaitu indicator sasaran (Key Goal Indicator - KGI)
dan indicator kinerja (Key Performance Indicator - KPI). Critical Success
Factor (CSF) dan indikator-indikator yang berelasi ditentukan dari COBIT.
Penentuan indikator sasaran dan indikator kinerja dari system informasi
dilakukan agar aktivitas-aktivitas terkendali sehingga memberikan jaminan
bahwa sasaran proses IT tersebut tercapai.
CSF adalah hal-hal penting yang harus dilakukan agar proses TI mencapai
tujuan, yang diukur dengan KGI. CSF menetapkan masalah terpenting atau
tindakan untuk manajemen mencapai pengendalian proses TI. CSF harus
mengatur orientasi pedoman implementasi dan mengidentifikasikan hal
terpenting yang dilakukan secara strategis, teknis, organisasional atau
prosedur.
KGI (untuk memantau pencapaian tujuan proses) menetapkan ukuran yang
mengarahkan manajemen setelah fakta. Apakah proses TI telah mencapai
kebutuhan bisnisnya, biasanya digambarkan atas kriteria informasi yaitu
ketersediaan informasi diperlukan untuk mendukung kebutuhan bisnis,

15

ketiadaan atau kekurangan integritas, resiko kerahasiaaan, efisiensi biaya
proses dan operasi, konfirmasi reliabilitas, efektivitas dan pemenuhan
KPI (untuk memantau kinerja dalam setiap proses TI) untuk menjamin
bahwa proses telah bekerja dengan baik. KPI menetapkan ukuran untuk
menentukan bagaimana proses TI dilaksanakan dengan baik yang
memungkinkan tujuan tersebut dicapai.
Model maturity untuk pengendalian terhadap proses TI terdiri dari
pengembangan suatu metode penyusunan agar suatu organisasi dapat menilai
tingkatan posisinya dari nonexistent ke optimised (dari 0 sampai 5).
Pendekatan ini diambil dari Maturity Model Software Engineering Institute
yang diterapkan untuk kematangan kemampuan pengembangan software.
Terhadap tingkat ini, dikembangkan untuk setiap 34 proses TI COBIT,
manajemen dapat menggambarkan:
a) status organisasi saat ini, dimana organisasi saat ini.
b) status terbaik industri saat ini (dikelasnya) sebagai perbandingan
c) status standar internasional saat ini sebagai perbandingan
d) strategi organisasi untuk perbaikan atau peningkatan ke arah mana
keinginan organisasi
Tabel 2.1 Indikator Maturity Model Umum

Level 0

Level 1

Level 2

Level 3

Indikator Model Maturity Umum
Tidak ada (non-existent), kurang lengkapnya setiap proses
yang dikenal. Organisasi belum mengenal adanya isu atau
masalah yang diarahkan.
Inisialisasi (initial), ada bukti bahwa organisasi telah mengenal
isu atau masalah yang ada dan perlu diarahkan. Tetapi tidak ada
standardisasi, namun sekurang-kurangnya ada pendekatan
khusus (adhoc) yang cenderung diterapkan pada individu atau
dasar kasus demi kasus. Pendekatan terhadap keseluruhan
manajemen tidak terorganisir.
Dapat diulang (Repeatable), proses telah berkembang pada
tahap dimana prosedur yang sama diikuti oleh orang yang
berbeda dalam menjalankan tugas yang sama, tetapi tidak ada
pelatihan formal atau prosedur komunikasi standar. Tanggung
jawab diserahkan kepada setiap individu. Kepercayaan terhadap
pengetahuan individu sangat tinggi sehingga terjadi kesalahan.
Ditetapkan (Defined), prosedur telah distandarisasi dan
didokumentasikan serta dikomunikasikan melalui pelatihan,
tetapi implementasinya masih bergantung pada individu apakah

16

Level 4

Level 5

mau mengikuti prosedur tersebut atau tidak. Prosedur
dikembangkan sebagai bentuk formalisasi dari praktek yang ada.
Diatur (Managed), sudah memungkinkan untuk memantau dan
mengukur ketaatan pada prosedur sehingga dapat dengan mudah
diambil tindakan apabila proses yang ada tidak berjalan secara
efektif. Perbaikan proses dilakukan secara tetap dan memberikan
praktek terbaik. Otomasi dan peralatan yang digunakan terbatas.
Dioptimalisasi (Optimised), proses telah disaring pada tingkat
praktek terbaik berdasarkan pada hasil perbaikan yang terus
menerus dan pengukuran model maturity dengan organisasi lain.
TI digunakan dalam cara yang terintegrasi untuk
mengotomatisasi arus kerja, menyediakan alat untuk
meningkatkan kualitas dan efektivitas, membuat perusahaan
mudah untuk beradaptasi.

II.4 EXELSA
Pada tahun 2006 Universitas Sanata Dharma mengembangkan
Sistem Pengelolaan Sumber Belajar Digital (SPSBD) dengan alamat
www.belajar.usd.ac.id yang didanai oleh hibah inherent. Upaya peningkatan
tetap dilakukan hingga pada akhir tahun 2007 Universitas Sanata Dharma
kembali mendapat dana hibah PHK-TIK yang salah satu programnya adalah
pengembangan Learning Management System (LMS) yang diberi nama
EXELSA (Experiential E-Learning of Sanata Dharma University). EXELSA
merupakan media E-Learning yang memiliki ciri khas terintegrasi dengan
sistem

informasi

akademik

Universitas

Sanata

Dharma.

EXELSA

mempunyai beberapa fasilitas seperti download dan upload materi, kuis
online, tes online, forum online serta chat online antar mahasiswa dan
dosen. Exelsa juga mempunyai fitur evaluasi pembelajaran yang diisi oleh
mahasiswa sebagai respon dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh
dosen selama satu semester. Evaluasi ini akan dipakai sebagai bahan dalam
penjaminan mutu pendidikan di Universitas Sanata Dharma. Uji coba,
penyempurnaan dan pemanfaatan EXELSA telah mulai dilakukan tahun
2008 bersamaan dengan peningkatan infrastruktur TI sebagai fasilitas
pendukung

seperti

pemasangan

viewer,

peningkatan

bandwidth,

penambahan access point hotspot, pengintegrasian berbagai sistem yang
berkaitan dengan sistem informasi akademik serta pelatihan bagi para
dosen. Eksistensi EXELSA di Universitas Sanata Dharma diharapkan akan

17

meningkatkan efektifitas dan kualitas pembelajaran klasikal tanpa
bermaksud untuk menggantikannya. Pemanfaatna EXELSA dilakukan
dengan pendekatan knowledge management di antara berbagai pihak seperti
dosen, mahasiswa, program studi, biro administrasi akademik, penyedia
media pembelajaran serta berbagai pihak lainnya yang berkepentingan. Saat
ini pengelolaan EXELSA ditangani oleh unit P3MP (Pusat Pengembangan
dan Penjaminan Mutu Pembelajaran).

BAB III
RANCANG BANGUN PENELITIAN
III.1 Tahap-tahap penelitian
MULAI

Studi Pustaka dan
Survey Awal

ANALISA HASIL SURVEY
AWAL & PENENTUAN
DOMAIN COBIT

Identifikasi management
awareness & penilaian
expected maturity level
proses-proses TI EXELSA

Penilaian
Current Maturity Level
Proses-proses TI
EXELSA

Analisis Gap Maturity
Level Proses-proses TI
EXELSA

Menghilangkan
Gap Maturity Level
Proses-proses TI EXELSA
&

Rekomendasi
Model Pengelolaan TI
LMS EXELSA

Kesimpulan
dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan dari penelitian Tesis
S2 Institut Teknologi Bandung tentang “Perancangan Model Pengelolaan
Teknologi Informasi PT Pupuk Kujang pada domain PO dan AI framework
Cobit” oleh Roni Sadrah dan disesuaikan dengan konteks penelitian.
18

19

III.1.1 Studi Pustaka dan Survey Awal
Pengumpulan dokumen-dokumen mengenai Profil, Visi, Misi
Sejarah dan pengelolaan EXELSA Universitas Sanata Dharma saat ini.

III.1.2 Analisis hasil survey awal dan menentukan domain
COBIT
Dari hasil survey awal kemudian dilakukan analisis untuk
menemukan keterkaitan antara penerapan TI dengan tujuan yang akan
dicapai Universitas Sanata Dharma. Kemudian melakukan penentuan
domain.

III.1.3 Identifikasi

management

awareness

dan

penilaian

expected maturity level proses-proses TI EXELSA
Identifikasi management awareness bertujuan untuk melihat sejauh
mana loyalitas dan harapan pengguna terhadap peran dan tanggung jawab
pengelolaan EXELSA di Universitas Sanata Dharma sebagai media elearning yang mendukung pembelajaran. Data ini didapatkan melalui
kuisioner tentang tingkat keperluan dan penanggung jawab pada setiap
proses TI. Hasil penilaian expected maturity level ini akan menjadi acuan
tata kelola yang diharapkan.

III.1.5 Penilaian current maturity level proses-proses TI EXELSA
Penilaian current maturity level pada setiap proses TI didapatkan
dari hasil pengambilan data dengan kuisioner tentang realitas kinerja
pengelolaan saat ini, kemudian diolah dan disesuaikan dengan pedoman
maturity model pada framework COBIT.

III.1.6 Analisis celah / gap Maturity Level Proses-proses TI
EXELSA
Analisis untuk menutupi gap antara Current Maturity Level dengan
acuan Expected Maturity Level yang telah ditentukan sebelumnya.

III.1.7 Menghilangkan celah / gap Maturity Level Proses TI
EXELSA
Menguraikan beberapa langkah untuk menutupi celah maturity
level yang telah dianalisis sebelumnya. Memberikan rekomendasi

20

pengelolaan LMS EXELSA berdasarkan analisis expected maturity level
dan current maturity level. Rekomendasi akan terangkum dalam CSF
(Critical Success Factor), KGI (Key Goal Indicator), KPI (Key
Performance Indicator).

III.1.9 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan yang dirangkum dari hasil penelitian dan saran penulis
serta kendala-kendala yang dihadapi saat melakukan penelitian ini.

III.2 Teknik Sampling
Teknik

Sampel

menggunakan

Disproportionate

Stratified

Random

Sampling. Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel jika
populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
(Sugiyono,2006)

III.2.1 Sampel
Subyek pada penelitian ini yaitu mahasiswa, dosen, Wakil Rektor I, staf
BAA, staf AUK Kampus I Mrican dan Kampus III Paingan dan pengelola
EXELSA P3MP Universitas Sanata Dharma.
III.2.2 Distribusi Responden
Distribusi responden kuesioner untuk mendapatkan data management
awareness, eksistensi, tingkat kematangan saat ini dan prosedur kebijakan
dalam tata kelola LMS EXELSA pada masing-masing domain tertentu
berbeda berdasarkan tingkat kompetensi pemahaman dan penilaian terhadap
domain tersebut.
Tabel 3.1 Responden Kuesioner
Responden

Jumlah

Wakil Rektor I

1

Pengelola / P3MP

2

Kepala BAPSI

1

Dosen

7

Mahasiswa

200

Total

211

21

Tabel 3.2 Distribusi Responden Kuesioner per domain
Responden
Wakil



Pengelola Kepala

Jumlah
Dosen Mahasiswa Responden

Domain

Rektor I

/ P3MP

BAPSI

DS 1

1

2

1

7

-

11

DS 2

1

2

1

7

-

11

DS 3

1

2

1

7

200

211

DS 4

1

2

1

7

200

211

DS 5

1

2

1

7

200

211

DS 6

1

2

1

7

200

211

DS 7

1

2

1

7

200

211

DS 8

1

2

1

7

200

211

DS 9

1

2

1

7

-

11

DS 10

1

2

1

7

200

211

DS 11

1

2

1

7

200

211

DS 12

1

2

1

7

200

211

DS 13

1

2

1

7

200

211

ME 1

1

2

1

7

-

11

ME 2

1

2

1

7

-

11

ME 3

1

2

1

7

-

11

ME 4

1

2

1

7

-

11

Pada subab III.2.1 Sample disebutkan bahwa BAA dan AUK juga
dilibatkan sebagai responden dalam penelitian karena merupakan bagian
dari pengguna layanan EXELSA, namun pada waktu pengambilan data
melalui kuisioner kedua Biro tersebut tidak dapat memberikan penilaian
terhadap fungsi layanan yang telah disiapkan dalam EXELSA karena sama
sekali tidak menggunakan dengan alasan tidak mendukung kinerja pokok
biro BAA dan AUK. Sehingga hasil pengambilan data dari responden
BAA dan AUK tidak ada.



Pada Domain DS 1 (Menetapkan dan mengatur tingkatan pelayanan)
jumlah responden yang memiliki kompetensi pemahaman untuk menilai

22

pada proses tersebut adalah Wakil Rektor I, Kepala Bapsi, Pengelola
P3MP, dan Dosen dengan total jumlah responden 11 orang sedangkan
mahasiswa tidak memiliki kompetensi pemahaman mengenai proses DS 1
tentang kebijakan penetapan dan pengaturan tingkat layanan.


Pada Domain DS 2 (Mengelola layanan pihak ke tiga) jumlah responden
yang memiliki kompetensi pemahaman untuk menilai pada proses TI
tentang kebijakan pengelolaan layanan pihak ketiga (third party service)
dalam EXELSA tersebut adalah Wakil Rektor I, Kepala Bapsi, Pengelola
P3MP sebagai stakeholder manajerial dan ditambah beberapa Dosen untuk
mendapatka

Dokumen yang terkait

Sistem informasi perhitungan nilai kenaikan jabatan akademik dosen berbasis web : studi kasus Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 1 147

Pemanfaatan internet bagi mahasiswa jurusan akuntansi : studi kasus pada mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 92

Hubungan antara kepuasan kerja dengan loyalitas karyawan : studi kasus terhadap karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 98

Pendaftaran kerja praktek menggunakan JSP dengan Framework Apache Struts : studi kasus Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 186

Analisis sikap konsumen terhadap ekstensi merek Gosh : studi kasus terhadap mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 171

SPPK penjadwalan kuliah dengan algoritma genetika : studi kasus Jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 101

Persepsi karyawan terhadap pemberian kompensasi : studi kasus Biro Administrasi Umum Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 103

Persepsi perilaku kerja dosen berdasarkan penguasaan kecerdasan emosional-spiritual : studi kasus mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 150

Pengujian perangkat lunak menggunakan metode Black Box : studi kasus Exelsa Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 306

Sistem penelusuran skripsi : studi kasus di Perpustakaan Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 253