RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu 2015-2019

BAB X ASPEK KELEMBAGAAN Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai

  hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPI2-JM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan Masyarakat.

  Kelembagaan d ibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerj a yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan

10.1. Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya

  Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan RPIJM pada pemerintahan kabupaten/kota.

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

  Dalam UU 32/2004 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi seluas- luasnya, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Untuk membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan otonomi, maka dibentuklah organisasi perangkat daerah yang ditetapkan melalui Pemerintah Daerah

  Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Besaran organisasi perangkat daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkan faktor kemampuan keuangan, kebutuhan daerah, cakupan tugas, luas wilayah kerja dan kondisi geografis, jumlah dan kepadatan penduduk, potensi daerah yang bertalian dengan urusan yang akan ditangani, dan sarana dan prasarana penunjang tugas. Oleh karena itu, kebutuhan akan organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak senantiasa sama ata u seragam.

  2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

  PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap pemerintah kabupaten/kota. PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat dilihat dari Pasal 7 Bab III, yang berbunyi

  “(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar.(2) Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: antara lainnya adalah bidang pekerjaan umum”

  Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga penyusunan RPIJM sebagai salah satu perangkat pembangun an daerah perlu melibatkan Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

  3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah

  Berdasarkan PP 41 tahun 2007, bidang PU meliputi bidang Bina Marga, Pengairan, Cipta Karya da n Penataan Ruang. Bidang PU merupakan perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentuk dinas. Dinas ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 4 bidang, dengan sekretariat terdiri dari 3 sub- bagian dan masing-masing bidang terdiri dari paling banyak 3 seksi

  4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014

  Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan adanya upaya penataan kelembagaan dan ketalalaksanaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran, serta pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan aparaturnya

  Untuk mendukung penataan kelembaga an, secara beriringan telah ditempuh upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di lingkungan instansi pemerintah, seperti perbaikan standar operasi dan prosedur (SOP) dan penerapan e-government di berbagai instansi. Sejalan dengan pengembangan manajemen kinerja di lingkungan instansi pemerintah, seluruh instansi pusat dan daerah diharapkan secara bertahap dalam memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan menyiapkan perangkat SOP, mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif, dan mendukung upaya peningkatan akuntabilitas kinerja.

  5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025

  Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pe ndayagunaan Aparatur Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah.

  Berdasarkan peraturan menteri ini, reformasi birokrasi pada pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah. Permen ini rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah.

  Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah dimulai sejak tahun 2005. Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM)

  Untuk mendukung tercapainya good governance , maka perlu dilanjutkan dan disesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari sembilan program, yaitu

  1. Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi manajemen perubahan d an strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi;

  2. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L dan Pemda;

  3. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi tugas dan fungsi unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tata laksana, pelayanan publik, kepagawaian dan diklat;

  4. Penataan Tatalaksana, melipu ti: penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi, serta pembangunan dan pengembangan e-government;

  5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan system rekrutmen pegawai, analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standar kompetensi jabatan, asesmen individiu berdasarkan kompetensi;

  6. Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP);

  7. Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU);

  8. Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan

  9. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan

  Pola pikir Reformasi Birokrasi di Kementerian Pekerjaan Umumdapat dilihat pada gambar 10.2 berikut ini.

Gambar 10.2 Pola Pikir Penyususnan Reformasi Birokrasi PU 2010- 2014 Cipta Karya

  Gender dalam Pembangunan Nasional

  Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam seluruh proses pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksikan untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.

  Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya pada umumnya telah mulai menerapkan PUG dalam tiap program/kegiatan Keciptakaryaan. Untuk itu perlu diperhatikan dalam peng embangan kelembagaan bidang Cipta Karya untuk memasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam pengelolaan RPIJM Bidang Cipta Karya

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimum

  Peraturan Menteri PU ini mene kankan tentang target pelayanan dasar bidang PU yang menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota. Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab kelembagaan y ang menangani bidang ke- PU-an, khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam dokumen RPI2-JM

  Dalam Permen ini juga disebutkan bahwa Gubernur bertanggung jawab dalam koordinasi penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU, sedangkan Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU. Koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan dasar Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di Bidang PU dan Penataan Ruang baik provinsi maupun kabupaten/kota.

  Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah

  Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam penataan perangkat daerah. Berdasarkan Permen ini dasa r hukum penetapan perangkat daerah adalah Peraturan Daerah (Perda). Penjabaran tupoksi masing-masing SKPD Provinsi ditetapkan dengan Pergub, dan SKPD Kab/Kota dengan Perbup/Perwali.

  9. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan

  Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai dasar untuk memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP adalah standar pelayanan minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan fungsi kawasan perkotaan merupakan tempat permuk iman perkotaan, termasuk di dalamnya jenis pelayanan bidang keciptakaryaan, seperti perumahan, air minum, drainase, prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan air limbah.

  10. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berda sarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil

  Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokok yang harus diperhatikan adalah: beban kerja, standar kemampuan rata-rata, dan waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan perkotaan, sedangkan Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan pelayanan perkotaan. mengeluarkan peraturan daerah untuk pemantapan dan pengembangan perangkat daerah, khususnya untuk urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan lebih khusus lagi tentang urusan pemerintahan pada sub bidang Cipta Karya. Dengan adanya suatu kelembagaan yang definitif untuk menangani urusan pemerintah pada bidang/sub bidang Cipta Karya maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelayanan kelembagaan.

10.2. Kondisi Kelembagaan Saat Ini

  Bagian ini menguraikan secara sistematis tentang kondisi eksisting kelembagaan Pemerintah kabupaten/kota yang menangani bidang Cipta Karya

10.2.1. Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya

  Penataan dan penguatan organisasi meru pakan Program ke-3 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi. Keorganisasian yang dimaksud dalam pedoman ini adalah struktur, tugas, dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang Cipta Karya Untuk mengetahui kondisi dari keorganisasian bidang cipta karya.

  Dengan telah ditetapkannya Undang-undang No. 32 tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom, maka untuk menunjang kelancaran dan efektifitas kerja pemerintahan di Kota Palembang, dibentuk perangkat pemerintahan kota sebagai berikut;

A. Walikota Dan Wakil Walikota

  Walikota dan Wakil Walikota dalam menjalan tugas pemerintahan dibantu oleh jajaran dibawahnya yaitu;

  A.1. Sekretaris Daerah (Sekda), yang dibantu oleh dua orang Asisten, yaitu; A.1.1. Asisten Tata Pemerintahan dan Administrasi, membawahi 4 orang

  Kepala Bagian, yaitu;

  A.1.1.1. Bagian Tata Pemerintahan A.1.1.2. Bagian Hukum dan Ortala A.1.1.3. Bagian Umum A.1.1.4. Bagian Perlengkapan

  A.1.2. Asisten Ekobang, Keuangan Kesra dan Pemberdayaan Perempuan,

  membawahi 4 orang Kepala bagian, yaitu; A.1.2.1. Bagian Perekonomian A.1.2.2. Bagian Administrasi Pembangunan A.1.2.3. Bagian Keuangan A.1.2.4. Bagian Kesra dan Pember-dayaan Perempuan

  A.1.3. Dinas-Dinas, sebanyak 12 dinas yang dipimpin oleh seorang kepala

  dinas, yaitu; A.1.3.1. Dinas Pekerjaan Umum A.1.3.2. Dinas Kesehatan A.1.3.3. Dinas Perhubungan A.1.3.4. Dinas Naker dan Transduk A.1.3.5. Dinas Pendapatan Daerah A.1.3.6. Dinas Pertambangan & Energi A.1.3.7. Dinas Kehutanan dan Perkebunan A.1.3.8. Dinas Pendidikan Nasional A.1.3.9. Dinas Pertanian, Peter-nakan, Perikanan dan Pangan A.1.3.10 Dinas Koperasi, Per-industrian, Perdagangan, UKM dan PM A.1.3.11 Dinas Kesos dan PMD A.1.3.12 Dinas Pasar, Kebersihan dan Ketertiban

  A.1.4. Badan-Badan, sebanyak 3 badan, yang dipimpin oleh seorang kepala

  badan, yaitu A.1.4.1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) A.1.4.2. Badan Kepegawaian dan Diklat A.1.4.3. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda)

  A.1.5. Kantor, sebanyak dua kantor, dipimpin seorang kepala kantor, yaitu

  A.1.5.1 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja A.1.5.2 Kantor Kesbang Linmas

  A.1.6. Inspektorat, sebanyak satu inspektorat daerah, dipimpin oleh seorang

  inspektur, yaitu; A.1.6.1. Inspektorat Daerah

  B. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD)

  Sebagai lembaga legislasi yang mengontrol dan mengawasi jalan pemerintahan, dalam menjalan fungsinya DPRD, dibantu oleh;

  B.1. Sekretaris DPRD, yang membawahi 3 Bagian, yaitu;

  B.1.1. Bagian Umum dan Protokol B.1.2. Bagian Persidangan dan Dokumentasi B.1.3. Bagian Keuangan

  C. Tupoksi Dinas PU CK dan Perumahan Berdasarkan Peraturan Walikota Palembang No. 41 Tahun 2009

a). KEPALA DINAS

  1. Tugas Pokok ;

  Cipta Karya dan Perumahan dengan kebijakan yang digariskan oleh Walikota Palembang berdasarkan ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku dan petunjuk pelaksanaannya.

  2. Fungsi ;

  a. Memimpin kegiatan dinas dan urusan kesekretariatan serta bidang sesuai dengan ruang lingkup tugasnya.

  b. Penyusunan visi, misi dan rencana strategis dinas.

  c. Perumusan, penjabaran dan pelaksanaan kebijakan operasional pembangunan daerah di bidang keciptakaryaan dan perumahan.

  d. Penyelenggara usaha-usaha pembinaan terhadap bantuan baik yang bersumber dari pemerintah maupun swasta.

  e. Pelaksanaan komunikasi, konsultasi dan kerja sama dengan unsur Pemerintah kota Palembang dan inst ansi serta masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi.

  f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

  g. Pelaksanaan tugas-tugas lain diberikan oleh Bupati.

b). SEKRETARIS

  1. Tugas Pokok ; Mengkoordinasikan kegiatan penyusunan prog ram dan penyelenggaraan tugas masing-masing bidang serta melaksanakan urusan administrasi dinas.

  2. Fungsi ;

  a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas masing-maing bidang.

  b. Pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas.

  c. Pengelolahan administrasi surat menyurat dan dokumentasi.

  d. Penyelenggaraan urusan kerumahtangga dinas.

  e. Penyiapan dan pengadaan perlengkapan / peralatan kantor.

  f. Pelaksanaan urusan kehumasan dan keprotokolan.

  g. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian.

  h. Penyelenggaraan administrasi pengelolahan keuangan dinas.

  b.1. KASUBAG UMUM

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan urusan administrasi surat menyurat, pengelolahan arsip, pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan kantor dan rumah tangg a serta kendaraan dinas.

  2. Fungsi ; a. Penyelenggaraan administrasi surat menyurat dan dokumentasi.

  b. Penyelenggaraan pengelolahan arsip.

  c. Penyelenggaraan pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan kantor dan rumah tangga serta kendaraan dinas.

  b.2. KASUBAG KEPEGAWAIAN

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan dan menyiapkan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya manusia serta organisasi dan ketatalaksanaan.

  2. Fungsi ; a. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian.

  b. Pelaksanaan penyusunan progr am kebutuhan dan pengembangan sumber daya manusia.

  c. Pelaksanaan urusan organisasi dan ketatalaksanaan.

  d. Pelaksanaan urusan kehumasan dan keprotokolan.

  b.3. KASUBAG KEUANGAN

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan dan menyiapkan urusan penyusunan anggaran b elanja, administrasi anggaran dan evaluasi pelaksanaan anggaran.

  2. Fungsi ; a. Penyelenggaraan penyusunan anggaran belanja dinas.

  b. Pelaksanaan administrasi anggaran belanja dinas.

  c. Penyelenggaraan evaluasi anggaran belanja dinas.

c). KEPALA BIDANG PERENCANAAN

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan kegiatan survey, pendataan dan monitoring, penyusunan program dan pelaporan serta leger dan tata teknik bangunan gedung dan rumah milik negara.

  2. Fungsi ;

  a. Penyusunan rencana program dan petunjuk tekn is di bidang perencanaan.

  b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknis di bidang perencanaan.

  c. Pengawasan, pembinaan dan pengendalian di bidang perencanaan.

  d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

  e. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga / instansi lain di bidang perencanaan.

  f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsi bidang perencanaan.

  c.1. KASI PROGRAM PELAPORAN

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan kegiatan penyusunan program dan pelaporan kinerja dinas.

  2. Fungsi ;

  a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di seksi program dan pelaporan.

  b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknis di seksi program dan pelaporan.

  c. Pengawasan, pembinaan dan pengendalian di seksi program dan pelaporan.

  d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

  e. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan seksi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

  f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang s esuai dengan tugas dan fungsi seksi program pelaporan. perencanaan. i. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas. j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugas seksi program dan pelaporan. k. Menyiapkan perencanaan umum dan program di bidang keciptakaryaan dan perumahan.

  c.2. KASI SURVEY, DATA DAN MONITORING

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan kegiatan survey, data dan m onitoring sektor Keciptakaryaan dan Perumahan.

  2. Fungsi ;

  a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di seksi survey, data dan monitoring.

  b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknis di seksi survey, data dan monitoring.

  c. Pengawasan, pembinaan dan pengendalian di seksi survey, data dan monitoring.

  d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

  e. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan seksi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

  f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan tugas dan fungsi seksi survey, data dan monitoring.

  g. Penyusunan hasil evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan dan anggaran.

  3. Rincian Tugas ;

  a. Menyusun rencana program kerja di seksi survey, data dan monitoring

  b. Membagi tugas dan memberi petu njuk kepada staf agar melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga tercapai efektifitas pelaksanaan tugas.

  c. Merekapitulasi hasil pelaksanaan program dan kegiatan di seksi survey, data dan monitoring. program di seksi survey, data dan monitoring.

  e. Melakukan evaluasi kegiatan pembinaan, peningkatan dan pengembangan di seksi survey, data dan monitoring.

  f. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait untuk kelan caran pelaksanaan tugas.

  g. Menilai prestasi kerja staf, berdasarkan hasil kerja yang telah dicapai sebagai bahan peningkatan karir.

  h. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada kepala bidang perencanaan. i. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas. j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugas seksi survey, data dan monitoring. k. Mengiventarisasi dan menyajikan data di sector keciptakaraan dan perumahan. l. Menyiapkan system informasi (jaringan internet) dan perangkat pengolah data. m. Menyusun evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan dan anggaran.

  c.3. KASI LEGER DAN TATA TEKNIK

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan kegiatan penyusunan leger dan tata teknik sector Keciptakaryaan dan Perumahan.

  2. Fungsi ;

  a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di seksi leger dan data teknik.

  b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknik di seksi leger dan tata teknik.

  c. Pengawasan, pembinaan dan pengendalian di seksi leger dan tata teknik.

  d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

  e. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan seksi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

  f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan tugas dan fungsi leger dan tata teknik.

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan kegiatan pembinaan teknis gedung, tata bangunan dan lingkungan gedung serta keandalan bangunan gedung.

  2. Fungsi ;

  a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang bangunan gedung b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknik di bidang bangunan gedung.

  c. Pengawasan, pembinaan dan pengendalian di bidang bangunan gedung.

  d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

  e. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lem baga / instansi lain di bidang bangunan gedung.

  f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsi bidang bangunan gedung.

  d.1. KASI PEMBINAAN TEKNIS GEDUNG

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan kegiatan pembinaan teknis bangunan gedung.

  2. Fungsi ;

  a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di seksi pembinaan teknis gedung.

  b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknis di seksi pembinaan teknis gedung.

  c. Pengawasan, pembinaan dan pengendalian di seksi pembinaan teknis gedung.

  d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

  e. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan seksi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

  f. Pelaksanaan tugas-tug as lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan tugas dan fungsi seksi pembinaan teknis gedung.

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan kegiatan tata bangunan dan lingkungan gedung.

  2. Fungsi ;

  a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di seksi tata bangunan dan lingkungan gedung.

  b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknis di seksi tata bangunan dan lingkungan gedung.

  c. Pengawasan, pembinaan dan pengendalian di seksi tata bangunan dan lingkungan gedung.

  d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

  e. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan seksi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

  f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan tugas dan fungsi tata bangunan dan lingkungan gedung.

  d.3. KASI KEANDALAN BANGUNAN GEDUNG

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan kegiatan keandalan bangunan gedung.

  2. Fungsi ;

  a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di seksi keandalan bangunan gedung.

  b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknis di seksi keandalan bangunan gedung.

  c. Pengawasan, pembinaan dan pengendalian di seksi keandalan dan bangunan gedung.

  d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

  e. Pelaksanaan koordinasi dan k erja sama dengan seksi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

  f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan tugas dan fungsi seksi keandalan bangunan gedung.

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan kegiatan pengembangan dan permukiman.

  2. Fungsi ;

  a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pengembangan dan permukiman.

  b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknis dibidang pengembangan dan permukiman.

  c. Pengawasan, pembinaan dan pengendalian di bidang pengembangan dan permukiman.

  d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

  e. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga / instansi lain di bidang pengembangan dan permukiman.

  f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsi bidang pengembangan dan permukiman.

  e.1. KASI PENGEMBANGAN DAN TATA RUANG PERMUKIMAN

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan kegiatan pengembangan dan tata ruang permukiman.

  2. Fungsi ;

  a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di seksi pengembangan dan tata ruang permukiman.

  b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknis di seksi pengembangan dan tata ruang permukiman.

  c. Pengawasan, pembinaan dan pengendalian di se ksi pengembangan dan tata ruang permukiman.

  d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

  e. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan seksi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

  f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh k epala bidang sesuai dengan tugas dan fungsi seksi pengembangan dan tata ruang permukiman.

  BERSIH.

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan kegiatan prasarana, sara na, sanitasi permukiman dan air bersih.

  2. Fungsi ;

  a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di seksi prasarana, sarana, sanitasi permukiman dan air bersih.

  b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknis di seksi prasarana, sarana, sanitasi permukiman dan air bersih.

  c. Pengawasan, pembin aan dan pengendalian di seksi prasarana, sarana, sanitasi permukiman dan air bersih.

  d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

  e. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan seksi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

  f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan tugas dan fungsi seksi prasarana, sarana, sanitasi permukiman dan air bersih.

  e.3. KASI PENATAAN DAN REHABILITASI LINGKUNGAN PERMUKIMAN

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan kegiatan penataan dan rehabilitasi lingkungan permukiman.

  2. Fungsi ;

  a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di seksi penataan dan rehabilitasi lingkungan permukiman.

  b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknis di seksi penataan dan rehabilitasi lingkungan permukiman.

  c. Pengawasan, pembinaan dan pengendalian di seksi penataan dan rehabilitasi lingkungan permukiman.

  d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

  e. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan seki terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas. dengan tugas dan fungsi seksi penataan dan rehabilitasi lingkungan permukiman.

f). KEPALA BIDANG PERUMAHAN

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan kegiatan di bidang perumahan.

  2. Fungsi ; a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang perumahan.

  b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknis dibidang perumahan.

  c. Pengawasan, pembinaan dan pengendalian di bidang perumahan.

  d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

  e. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga / instansi lain di bidang perumahan.

  f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsi bidang perumahan.

  f.1. KASI PERUMAHAN FORMAL

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan kegiatan perumahan formal.

  2. Fungsi ;

  a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di seksi perumahan formal.

  b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknis di seksi perumahan formal.

  c. Pengawasan, pembinaan dan pengendalian di seksi perumahan formal.

  d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

  e. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan seksi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

  f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan tugas dan fungsi seksi perumahan formal.

  g. Penyiapan dan pengelolahan kawasan lingkungan perumahan formal.

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan kegiatan perumahan swadaya.

  2. Fungsi ;

  a. Penyusunan rencana progra m dan petunjuk teknis di seksi perumahan swadaya.

  b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknis di seksi perumahan swadaya.

  c. Pengawasan, pembinaan dan pengendalian di seksi perumahan swadaya.

  d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

  e. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan seksi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

  f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan tugas dan fungsi seksi perumahan swadaya.

  g. Penyiapan dan pengelolahan kawasan lingkungan perumahan swadaya.

  f.3. KASI PENGHUNIAN DAN PERSEWAAN RUMAH

  1. Tugas Pokok ; Melaksanakan kegiatan penghunian dan persewaan rumah.

  2. Fungsi ;

  a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di seksi penghunian dan persewaan rumah.

  b. Pelaksanaan program dan petunjuk teknis di seksi penghunian dan persewaan rumah.

  c. Pengawasan, pembinaan dan pengendalian di seksi perumahan penghunian dan persewaan rumah.

  d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

  e. Pelaksanaan koordi nasi dan kerja sama dengan seksi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

  f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan tugas dan fungsi seksi penghunian dan persewaan rumah.

  g. Pengelolahan penghunian dan persewaan rumah yang dibiayai APBN dan APBD. merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan k erja antar perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.

  Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang keciptakaryaan, per lu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.

  Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di dalam Peraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah Kabupaten/kota, khususnya menyangkut tupoksi dari masing-masing instansi pemerintah bidang cipta karya . Selain itu, guna mempe rjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, perlu dilengkapi dengan tatalaksana dan tata hubungan kerja antar satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan tugasnya

Tabel 10.1 Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya No. Instansi Peran Instansi dalam Pembangunan Unit / Bagian yang Menangani Bidang CK Pembangunan Bidang CK

  • -1 -2 -3 -4

  1 Bappeda Melakukan koordinasi dalam Bidang fisik dan perencanaan pembangunan prasarana. dibidang cipta karya.

  2 Dinas PU Cipta Melakukan perencanaan khusus, Bidang Cipta

  Karya &

pelaksanaan dan pengawasan Karya.

Pengairan. kegiatan pembangunan dibidang cipta karya khususnya di sub bidang/ sub sektor air minum, air limbah, dan drainase serta sub bidang pengembangan permukiman.

  3 Dinas Tata Kota Melakukan perencanaan khusus, Bidang Perkotaan dan pertamanan pelaksanaan dan pengawasan pembangunan cipta karya khussusnya disektor penataan bangunan dan lingkungan di kawasan perkotaan, penataan kota (Ibukota kabupaten dan Ibukota kecamatan) dan Ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan perkotaan ( 1 kawasan kabupaten dan 1 kawasan kecamatan)

  4 Badan Melakukan perencanaan teknis, Bidang pengelolaan

  Pengelolaan pelaksanaan dan pengawasan Perdsampahan

  Pasar dan Kebersihan pembangunan disub sektor persampahan.

  Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya No. Nama Instansi yang Terlibat Tugas dan Fungsi Instansi dalam SOP SOP

  • -1 -2 -3 -4

  Pengembangan Permukiman

  1 dst Penataan Bangunan dan Lingkungan

  1 dst Pengembangan Air Minum

  1 dst Pengembangan PLP

1 Badan Pengelolaan 1. Tugas bidang kebersihan.

  Pasar dan Kebersihan Fungsinya menjaga kebersihan dalam kabupaten kota Kayuagung.

  2. Tugasnya bidang melakukan

proses pengelolaan dan

perencanaan persampahan

dalam kota Kayuagung dan luar kecamatan Kayuagung kabupaten Ogan Kemering Ilir.

  

3.Bidang Pasar tugasnya

melakukan kegiatan menata pasar dan kebersihan, juga melakukan retribusi sampah, sewa toko, sewa lus. Fungsinya untuk meningkatkan

Pendapatan Pembelajaan

Daerah (APBD).

  4. Bidang Evaluasi tugasnya melakukan evaluasi disetiap bidang kegiatan baik bidang kebersihan, bidang TPA, dan bidang Pasar. dst SOP Non-Teknis

  1 dst

  Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang perlu ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas. Bagian ini menguraikan kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya, yang dapat dilakukan dengan mengisi tabel berikut mengenai komposisi pegawai dalam unit kerja bidang Cipta Karya

Tabel 10.3 Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya Unit Golongan Jenis Kelamin Latar Jabatan Belakang Fungsional Kerja

  Pendidikan

  • -1 -2 -3 -4 -5

  Bappeda Gol I/II : ... orang Pria : ... orang < SMA : ... Jafung TBP: Wanita : ... orang SMA : ... orang D3 : orang ... orang Gol III: ... orang S1 : ... orang ... orang

  

Gol IV: ,,, orang S2/S3 : ... Jafung TPL:

orang Dinas PU Gol I/II : ... orang Pria : ... orang < SMA : ... Jafung TBP: Wanita : ... orang SMA : CKP

  ... orang D3 : orang ... orang Gol III: ... orang S1 : ... orang ... orang

  

Gol IV: ,,, orang S2/S3 : ... Jafung TPL:

orang Dinas Tata Gol I/II : ... orang Pria : ... orang < SMA : ... Jafung TBP: Kota dan Wanita : ... orang SMA :

  ... orang D3 : Pertamanan orang ... orang Gol III: ... orang S1 : ... orang ... orang

  

Gol IV: ,,, orang S2/S3 : ... Jafung TPL:

orang Badan Gol I/II : 8 orang Pria : 24 orang < SMA : 4 Jafung TBP: Pengelolaan Wanita : 12 orang SMA : 8 Pasar dan orang orang D3 : 1 Kebersihan orang

  Gol III: 23 orang S1 : 19 orang ... orang

Gol IV: 5 orang S2/S3 : 4 Jafung TPL:

orang Badan Gol I/II : ... orang Pria : ... orang < SMA : ... Jafung TBP:

  Lingkungan Wanita : ... orang SMA : ... orang D3 : Hidup orang ... orang

  Gol III: ... orang S1 : ... orang ... orang Gol IV: ,,, orang S2/S3 : ... orang Jafung TPL:

  Analisis Kelembagaan 10.3.

  Dengan mengacu pada kondisi eksisting kelembagaan perangkat daerah,

  bagian ini menguraikan analisis permasalahan kelembagaan Pemerintah kabupaten/kota yang menangani bidang Cipta Karya. Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya 10.3.1. Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan keorganisasian bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif dapat mengacu pada pertanyaan di bawah ini

  Apakah struktur organisasi perangkat kerja daerah sudah sesuai dengan 1. peraturan perundangan yang berlaku? Apakah tugas dan fungsi orga nisasi bidang Cipta Karya sudahsesuai 2. dengan tugas dan fungsi masing-masing instansi? Apa saja faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi 3. strukturorganisasi?Pedoman Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

  3 Apa saja permasalahan yang ditemui dalam organisasi perangkat kerja 1.

  daerah khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya? Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk melakukan analisis ini adalah dengan melakukan diskusi antar anggota Tim RPI2-JM.

  Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya 10.3.2.

  Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Dalam proses analisis ini beberapa pertanyaan kunci yang perlu mendapat jawaban adalah sebagai berikut:

  Apakah Perda penetapan Organisasi Pemerintah Daerah telah 1. menguraikan tupoksi masing-masing dinas/unit kerja yang ada? bidang cipta karya yang terjadi selama ini?

  3. Apakah keorganisasian bidang c ipta karya yang ada sudahmengikuti ketentuan dalam PP 41 tahun 2007? Juga perlu dicermatiapakah semua sektor bidang cipta karya yaitu bidang air minum, pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman, dan penataan bangunan dan lingkungan sudah te rcantum dalam keorganisasian yang dibentuk?

  4. Apa saja permasalahan yang ditemui dalam ketatalaksanaan perangkat kerja daerah yang terkait dengan bidang Cipta Karya?

  5. Apa saja faktor-faktor eksternal yang mempengaruhiketatalaksanaan perangkat kerja daerah khu susnya yang terkait dengan bidang cipta karya?

10.3.3. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya

  Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan SDM bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI-JM Bidang Cipta Karya. Dalam proses analisis SDM, beberapa pertanyaan kunci yang dapat dijawab adalah sebagai berikut :

  1. Apakah SDM yang tersedia sudah memenuhi kebutuhan baik darisegi jumlah maupun kualitas dalam perangkat daerah, khususnya dibidang Cipta Karya?

  2. Apa saja permasalahan yang ditemui dalam manajemen SDMperangkat kerja daerah yang terkait dengan bidang cipta karya?

  3. Apa saja faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhikualitas dan kuantitas SDM organisasi, khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?

Tabel 10.4 Matriks Kebutuhan Sumber Daya Manusia No. Instansi Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai Jumlah Pegawai

  yang Ada yang Diperlukan

  • -1 -2 -3 -4 -5

  1 Bappeda SMA/Sederajat 3 orang 2 orang Diploma

  • D3 Teknik orang 3 orang
  • D3 Ekonomi Managemen 1 orang 1 orang
  • D3 Ekonomi Akuntansi 1 orang 1 orang
  • D2 Sekretaris orang 1 orang
  • D2 Komputer orang 2 orang
  • D1 Teknik Informatika 1 orang 2 orang S1/Sederajat
  • S1 Teknik 4 orang 4 orang
  • S1 Ekonomi 6 orang 6 orang
  • S1 Pertanian 1 orang 1 orang
  • S1 Adm. Negara 1 orang 1 orang
  • S1 GIS/Geografi 1 orang 2 orang
  • S2 Teknik 2 orang 2 orang
  • S2 Pertanian 2 orang 2 orang
  • S2 Managemen - S2 Sospol 1 orang 1 orang
  • S2 Kesehatan Masyarakat orang 1 orang
  • D3 Teknik ………..
  • D3 Sekretaris ………..
  • dst ………..
  • S1 Ekonomi ………..
  • dst ………..

  2 Dinas PU CKP SMA/Sederajat ………..oran

g

………..orang Diploma

  

orang

……….. orang

  

orang

……….. orang

  

orang

……….. orang S1/Sederajat - S1 Teknik ………..

orang

……….. orang

  

orang

……….. orang

  

orang

……….. orang S2/S3 ………..

orang

……….. orang

  2 Dinas Tata Kota dan Pertamanan SMA/Sederajat 3 orang

  3 orang Diploma

  • D3 Teknik orang 3 orang
  • D3 Sekretaris orang 3 orang

  • dst ………..
  • S1 Teknik 5 orang 12 orang
  • S1 Ekonomi 3 orang 2 orang - dst ………..

  

orang

……….. orang S1/Sederajat

  

orang

2 orang S2/S3 3 orang 3 orang

  3 Badan Pengelolaan Pasar dan Kebersihan

  SMA/Sederajat 12 orang ………...orang Diploma

  • D3 Teknik ………..
  • D3 Sekretaris ………..
  • dst 1 orang ……….. orang S1/Sederajat - S1 Teknik ………..
  • S1 Ekonomi ………..
  • dst 19 orang ……….. orang S2/S3 4 orang ……….. orang

  

orang

1 orang

  

orang

……….. orang

  

orang

1 orang

  

orang

1 orang

  Sumber :

  Analisis SWOT Kelembagaan 10.3.4.

  Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan ( strengths), kelemahan (weaknesses), peluang ( opportunities), dan ancaman ( threats) di bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT . Berdasarkan pe njabaran dari kondisi eksisting kelembagaan, serta pertanyaan-pertanyaan yang pe rlu dijawab dalam analisis kelembagaan, maka diperlukan melakukan analisis SWOT kelembagaan bidang CK di yang meliputi aspek organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia.

  Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada (strategi W-O); bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada (strategi S-T); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru (strategi W-T) tentang keorganisasian, tata laksana dan SDM bidang Cipta Karya pada sub-bab sebelumnya, selanjutnya dapat dirumuskan Matriks Analisis SWOT Kelembagaan. Perumusan strategi bidang kelembagaan berdasarkan Analisis SWOT diharapkan dapat menjadi acuan dalam rencana pengembangan kelembagaan.

Tabel 10.5 Matriks Analisis SWOT Kelembagaan

  Strategi ST (Kuadran 2).

  PELUANG (O) a.Banyaknya bidang pekerjaan yang ditangani b. Partisipasi pihak swasta cukup tinggi ANCAMAN (T) a. Stabilitas harga tidak dapat dijaga

  b. Adanya force mejeure dalam pekerjaan KEKUATAN (S) Adanya aturan a. pendukung

  Faktor External Faktor Internal

  Adanya peraturan perundang-undangan · sebagai dasar hukum dalam operasional kegiatan di lapangan Tanggung jawab dan komitmen pimpinan · untuk selalu memperbaiki kinerja perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan menyeleraskan berbagai ketentuan peraturan perundang- undangan yang relevan dan berorientasi pencapaian Visi dan Misi.

  Adanya kepastian hukum akan · menjaga kestabilan harga dan jaminan bagi pelaku bisnis maupun pemerintah jika ada force majeure.

b. Adanya komitmen pimpinan