BAB VI ASPEK TEKNIS PER SEKTOR - DOCRPIJM 1510216354BAB 6 ASPEK TEKNIS PER SEKTOR SL3

Laporan Akhir

BAB VI
ASPEK TEKNIS PER SEKTOR
6.1. RENCANA PROGRAM INVESTASI SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
6.1.1. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan
6.1.1.1. Isu Strategis
Isu strategis pengembangan permukiman yang terkait dengan Penyusunan Rencana
Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) di Kota Salatiga dapat
dilihat pada tabel berikut :
TABEL VI.1
IDENTIFIKASI ISU-ISU STRATEGIS SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN KOTA SALATIGA
No
A.
1.

2.

B.
1.


C.
1.

D.
1.

2.

Isu Strategis
Aspek Kependudukan
Meningkatnya jumlah penduduk
yang
berimplikasi
pada
bertambahnya kebutuhan lahan
untuk
permukiman
dan
perumahan
sebagai

tempat
tinggal.
Masih terdapatnya
kondisi
penduduk
dengan
tingkat
kesejahteraan dalam kategori
“Pra Sejahtera” di Kota Salatiga
Aspek Lingkungan
Masih terdapatnya kawasan
kumuh yang dijadikan tempat
tinggal penduduk di Kota Salatiga

Keterangan
Rata-rata laju pertumbuhan penduduk Kota Salatiga meningkat dari
Tahun 2009 sampai Tahun 2012 dengan nilai laju pertumbuhan
penduduk Tahun 2009 sebesar 1,79% menjadi 4,20% pada tahun 2012
(Sumber : Kota Salatiga Dalam Angka, 2012). Nilai laju pertumbuhan di
Kota Salatiga tersebut sangat mempengaruhi kebutuhan lahan untuk

permukiman dan perumahan sebagai tempat tinggal.
Jumlah penduduk yang masuk dalam kategori “Pra Sejahtera: Tahun
2012 di Kota Salatiga mencapai 6.989 jiwa (45,79% dari jumlah
penduduk) (Sumber : Kota Salatiga Dalam Angka, 2013).

Dari 9 kelurahan di Kota Salatiga (Bugel, Gendongan, Kalicacing, Kauman
Kidul, Kutowinangun, Mangunsari, Pulutan, Salatiga, Sidorejo Lor) luas
2
wilayah kawasan kumuh sebesar 970.674 km dengan jumlah KK
sebesar 510 KK. (Sumber : Bagian Kesejahteraan Bappeda Kota
Salatiga).
Aspek Peran Serta Masyarakat/ Swasta
Masih terbatasnya keterlibatan Keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan dan
masyarakat
dalam
proses pengembangan permukiman dan perumahan di Kota Salatiga masih
pembangunan
dan terbatas. Hal tersebut digambarkan dalam pelaksanaan berbagai
pengembangan perumahan dan program pembangunan atau perbaikan rumah secara umum masyarakat
permukiman.

hanya sebagai penerima bantuan tanpa terlibat dalam proses
pembangunan atau rehabilitasi rumah tersebut.
Aspek Lingkungan Permukiman
Meningkatnya jumlah penduduk, Peningkatan jumlah penduduk di Kota Salatiga selain menuntut
yang
menuntut
adanya ketersedian lahan untuk permukiman juga menuntut lingkungan
infrastruktur
pendukung permukiman yang sehat dan aman yang didukung prasarana, sarana &
lingkungan permukiman
utilitas (PSU), meliputi: jalan, drainase, persampahan, sanitasi, air bersih
dan listrik dan sarana pendukung lainnya.
Belum optimalnya pemanfaatan Kurangnya infrastruktur Prasarana dan Sarana Umum (PSU)
infrastruktur permukiman yang digambarkan adanya kondisi perumahan yang belum terlayani jaringan
sudah dibangun.
pengangkutan persampahan. Tahun 2012 produksi sampah sebesar 409
3
3
m /hari dengan kapasitas sampah yang terangkut sebesar 326 m /hari,
hal itu menggambarkan pelayanan pengangkutan sampah masih

sebesar 79,71%. (Sumber : Kota Salatiga Dalam Angka, 2013).

Sumber : Tim Penyusun, 2014

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

VI-1

Laporan Akhir

6.1.1.2. Kondisi Eksisting
Kondisi eksisting pengembangan permukiman digambarkan dengan kondisi capaian suatu
kota dalam menyediakan kawasan permukiman yang layak huni. Kondisi eksisting pengembangan
permukiman adalah kondisi pengembangan permukiman di Kota Salatiga. Selain itu juga perlu
terlebih dahulu diketahui peraturan perundangan di tingkat Kota Salatiga yang mendukung
seluruh tahapan proses perencanaan, pembangunan, dan pemanfaatan pembangunan
permukiman. Berikut merupakan gambaran mengenai kondisi eksisting pengembangan
permukiman Kota Salatiga.
A. Peraturan perundangan yang mendukung seluruh tahapan proses perencanaan,
pembangunan, dan pemanfaatan pembangunan permukiman.

Peraturan perundangan yang digunakan Kota Salatiga dalam mendukung tahapan proses
perencanaan, pembangunan, dan pemanfaatan pembangunan permukiman adalah Peraturan
Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dan Rencana
strategis Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Salatiga yang menangani pengembangan
perumahan dan permukiman. Adapun substansi peraturan perundangan yang terkait
pengembangan permukiman di Kota Salatiga sebagai berikut:
TABEL VI.2
PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN KOTA SALATIGA
No
1.

2.

Peraturan Perundangan Terkait
Pengembangan Permukiman
Amanat Kebijakan Daerah
Jenis Produk
No./ Tahun
Perihal

Pengaturan
Peraturan
Nomor :
Tentang Standar  Pemerintah memberikan pelayanan dalam bidang
Menteri
22/PERMEN/
Pelayanan
perumahan rakyat agar masyarakat mampu
Negara
M/2008
Minimal Bidang
menghuni rumah yang layak huni dan terjangkau
Perumahan
Perumahan
dalam lingkungan yang sehat dan aman yang
Rakyat
Rakyat
Daerah
didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas
Provinsi

dan
umum (PSU).
Daerah
 Pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan
Kabupaten/Kota
daerah
kabupaten/kota
menyelenggarakan
pelayanan urusan perumahan sesuai dengan SPM
bidang perumahan rakyat yang terdiri dari jenis
pelayanan dasar, indikator, nilai dan batas waktu
pencapaian tahun 2009 – 2025.
Rencana
Keputusan
Program prioritas  Bidang Tata Ruang dan Bangunan
strategis
Walikota
pembangunan
 Pemenuhan kebutuhan sarana pendidikan pada
Dinas

Cipta Salatiga
perumahan dan
kawasan peruntukan permukiman
Karya
dan Nomor
permukiman Kota
 Pemenuhan kebutuhan sarana kesehatan pada
Tata
Ruang 050/167/
Salatiga.
kawasan peruntukan permukiman
Tahun 2011- 2012
 Pemenuhan kebutuhan sarana perdagangan
2016
dan niaga pada kawasan peruntukan
permukiman
 Bidang Cipta Karya
 Pemenuhan kebutuhan masyarakat akan rumah
layak huni dengan harga yang terjangkau bagi
masyarakat kurang mampu

 Pemenuhan kebutuhan akan rumah sehat
sederhana dengan jalan rehab rumah layak
huni dengan bantuan pemerintah
 Pemenuhan kebutuhan masyarakat akan rumah
yang nyaman, bersih, dan sehat dengan jalan
pembangunan Rusunawa bagi masyarakat yang
kurang mampu

Sumber : Tim Penyusun, 2014

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

VI-2

Laporan Akhir

B. Kondisi Pengembangan Permukiman di Kota Salatiga
Kondisi pengembangan permukiman di Kota Salatiga digambarkan sebagai berikut.
TABEL VI.3
DATA KAWASAN KUMUH KOTA SALATIGA TAHUN 2013

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kelurahan
Bugel
Gendongan
Kalicacing
Kauman Kidul
Kutowinangun
Mangunsari
Pulutan
Salatiga
Sidorejo Lor

Kecamatan
Sidorejo
Tingkir
Sidomukti
Sidorejo
Tingkir
Sidomukti
Sidorejo
Sidorejo
Sidorejo
Jumlah

Tingkat Kekumuhan
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah

2

Luas Wilayah Kumuh (m )
45.841
45.017
91.375
232.202
62.642
23.844
281.187
53.172
135.393
970.674

Jumlah KK
18
42
74
73
99
23
61
80
40
510

Sumber : Database Pendataan Kawasan Kumuh, Bagian Kesejahteraan Bappeda Kota Salatiga.

Keterangan :
Data baru tersedia di 9 kelurahan, 13 kelurahan lainnya masih dalam tahap studi penyusunan database.

6.1.1.3. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman yang terdapat di Kota Salatiga
dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL VI.4
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN KOTA SALATIGA
No
1.

2.

Permasalahan Pengembangan
Permukiman
Aspek Teknis
a. Masih terbatasnya capaian
pelaksanaan
kegiatan
penyediaan rumah layak huni
di Kota Salatiga, sehingga
layanan rumah layak huni
belum sepenuhnya dapat
dinikmati masyarakat. Hal ini
digambarkan dari masih
adanya kawasan kumuh di
Kota Salatiga yang dijadikan
tempat tinggal.

Tantangan Pengembangan

Alternatif Solusi

 Perlunya
melaksanakan
perencanaan, pendataan
dan identifikasi kondisi
perumahan, sarana dan
prasarana perumahan, dan
lingkungan permukiman
 Perlunya
percepatan
peningkatan
cakupan
pelayanan rumah layak
huni kepada masyarakat
berpenghasilan rendah.

 Peningkatan
penyelenggaraan
pembangungan dalam
penyediaan
rumah khususnya untuk masyarakat
berpenghasilan rendah.
 Peningkatan
pembangunan
dan
revitalisasi perumahan tidak layak huni
 Pemenuhan kebutuhan masyarakat
akan rumah yang nyaman, bersih dan
sehat dengan jalan pembangunan
Rusunawa bagi masyarakat yang
kurang mampu
 Peningkatan pembangunan rusunawa
dan pemenuhan sarana dan prasarana
rusunawa

b. Kurangnya sarana prasarana
fasilitas umum perumahan
permukiman

Perlunya
percepatan
peningkatan
cakupan
pelayanan prasarana, sarana
dan utilitas umum (PSU)
perumahan permukiman.

c. Kurangnya aplikasi terapan
untuk merencanakan rumah
sehat
sederhana
yang
terjangkau
masyarakat
berpenghasilan rendah

Perlunya penguasaan aplikasi
terapan yang digunakan
untuk
mndukung
perencanaan rumah sehat
sederhana yang terjangkau
masyarakat berpenghasilan
rendah

 Koordinasi
dengan
SKPD
Kota/Provinsi/Pusat dalam penyediaan
prasarana, sarana dan utilitas umum
(PSU) perumahan permukiman
 Penyelenggaraan
penyediaan
prasarana, sarana dan utilitas umum
(PSU) perumahan permukiman secara
sinergis sesuai dengan rencana induk
sistem PSU.
 Pelatihan dan pembekalan dalam
penguasaan aplikasi terapan yang
dapat digunakan dalam merencanakan
rumah sehat sederhana
 Penyusunan sistem informasi dan basis
data
dalam
pengembangan
perumahan dan permukiman

Aspek Kelembagaan

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

VI-3

Laporan Akhir

No

Permasalahan Pengembangan
Permukiman
a. Belum optimalnya kapasitas
kelembagaan
serta
perangkat
organisasi
penyelenggara
dalam
memenuhi
standar
pelayanan minimal di bidang
pembangunan perumahan
dan permukiman di Kota
Salatiga.

b. Kurangnya pengawasan dan
pengendalian
kebijakan
pembangunan perumahan
permukiman

3.

Alternatif Solusi

Pentingnya
pencapaian
target/sasaran pembangunan
dalam bidang Cipta Karya
sektor
Pengembangan
Permukiman.

 Peningkatan pelatihan, bimbingan
teknis,
dan
pembinaan
dalam
optimalisasi kapasitas kelembagaan
penyelenggara,
sehingga
dapat
memenuhi
SPM
di
bidang
pembangunan
perumahan
dan
permukiman.
 Monitoring dan evaluasi hasil kegiatan
pembangunan
perumahan
berdasarkan
Standar
Pelayanan
Minimal Bidang Perumahan Rakyat
 Meningkatkan peran serta Dinas Cipta
Karya dan Tata Ruang Kota Salatiga
sebagai
leading
sektor
dalam
pengelolaan
perumahan
dan
permukiman
 Membentuk tim sosialisasi/deseminasi
tentang norma standar pelayanan
minimal
bidang
perumahan,
permukiman
dan
penyehatan
lingkungan.
 Membentuk tim pengawasan dan
pengendalian dalam memantau proses
pelaksanaan kebijakan pembangunan
perumahan permukiman

Perlunya pengawasan dan
pengendalian
kebijakan
pembangunan perumahan
secara berkala

Aspek Peran Serta Masyarakat/Swasta
a. Masih terbatasnya kerjasama  Perhatian dan penanganan
lintas sektor swasta untuk
terhadap
pembangunan
mendukung sinergitas dalam
bidang
Cipta
Karya
pengembangan
kawasan
khususnya
kegiatan
permukiman.
pengembangan
perumahan permukiman
yang
masih
perlu
ditingkatkan.
 Peningkatan pemahaman
kepada pemerintah daerah
bahwa
pembangunan
infrastruktur perumahan
permukiman
saat
ini
menjadi tugas pemerintah
daerah provinsi dan kota.

b. Masih terbatasnya peran
serta masyarakat dalam
proses
perencanaan,
pembangunan,
dan
pengembangan permukiman
di Kota Salatiga

4.

Tantangan Pengembangan

Aspek Lingkungan Permukiman
a. Masih terdapatnya kawasan
kumuh sebagai permukiman

Peningkatan peran serta
masyarakat dalam proses
perencanaan, pembangunan,
dan
pengembangan
permukiman di Kota Salatiga

Pentingnya
pencapaian
penyediaan rumah layak huni

 Koordinasi antar pihak pemerintah,
swasta, masyarakat dan pihak terkait
lainnya dalam penyamaan dan
sinergitas
program-program
penyediaan
perumahan
dan
permukiman serta PSU.
 Pengembangan
bentuk-bentuk
kerjasama antar pihak pemerintah,
swasta, masyarakat dan pihak terkait
lainnya
dalam
pelaksanaan
pembangunan rumah layak huni dan
PSU
dilingkungan
permukiman
tersebut.
 Peningkatan alternatif sumber-sumber
pembiayaan melalui kerjasama dengan
pihak swasta dalam proses penyediaan
perumahan dan permukiman.
 Membentuk tim kelompok masyarakat
dalam
mendukung
proses
pembangunan
dan
pengelolaan
perumahan permukiman
 Meningkatkan peran serta masyarakat
dalam pengelolaan perumahan dan
permukiman
 Pelibatan masyarakat dalam proses
perencanaan, pembangunan, dan
pengembangan permukiman di Kota
Salatiga
 Pelibatan
masyarakat
dalam
monitoring, evaluasi dan pemeliharaan
program pembangunan perumahan
dan permukiman.
 Penyediaan rumah layak huni yang
didukung dengan penyediaan PSU

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

VI-4

Laporan Akhir

No

Permasalahan Pengembangan
Permukiman
tidak layak huni sehingga
dapat
menyebabkan
terjadinya
degradasi
lingkungan di Kota Salatiga.

b. Belum
optimalnya
penyediaan prasarana sarana
dasar
di
lingkungan
permukiman di Kota Salatiga.

Tantangan Pengembangan

Alternatif Solusi

yang didukung dengan PSU
(Prasarana,
Sarana
dan
Utilitas Umum) dengan tetap
mempertimbangkan aspek
pembangunan berkelanjutan.

(Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum)
dalam lingkungan permukiman.
 Penyediaan rumah layak huni yang
diikuti dengan penyediaan ruang
terbuka hijau, sehingga mampu
menjaga kelestarian lingkungan.
 Pengembangan
program-program
pengendalian degradasi lingkungan
permukiman pada masing-masing
lingkungan permukiman.
 Penyediaan PSU (Prasarana, Sarana
dan Utilitas Umum) lingkungan
permukiman yang diprioritaskan pada
daerah yang mempunyai tinggakt
kekumuhan tinggi.

Pentingnya penyediaan PSU
(Prasarana,
Sarana
dan
Utilitas Umum) di lingkungan
permukiman
dalam
mendukung
terwujudnya
lingkungan permukiman yang
layak huni dan nyaman.

Sumber : Tim Penyusun, 2014

6.1.2. Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman
Analisis kebutuhan pengembangan permukiman dilakukan dengan mengacu pada
beberapa arahan kebijakan yang menjadi acuan penetapan target pembangunan bidang Cipta
Karya khususnya sektor pengembangan permukiman baik di tingkat Pusat maupun di tingkat Kota
Salatiga. Beberapa kebijakan di tingkat Pusat yang dapat dijadikan acuan meliputi RPJMN 20102014, MDGs 2015 (pengurangan proporsi rumah tangga kumuh tahun 2020), Standar Pelayanan
Minimal (SPM) untuk pengurangan luasan kawasan kumuh tahun 2014 sebesar 10%, Arahan
MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) dan MP3KI
(Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengentasan Kemiskinan Indonesia), Arahan Direktif
Presiden untuk program pro-rakyat, serta Renstra Ditjen Cipta Karya 2010-2014.
Sedangkan di tingkat Kota Salatiga acuan kebijakan meliputi target RPJMD, RTRW Kota
Salatiga, maupun Renstra SKPD, program PNPM (yang terkait dengan pembangunan rumah layak
huni dan permukiman), serta dokumen RPIJM Kota Salatiga Tahun 2013-2017. Mengacu pada
beberapa acuan kebijakan tersebut, maka dapat diuraikan perkiraaan kebutuhan program
pengembangan permukiman di Kota Salatiga (baik untuk di permukiman perkotaan maupun di
permukiman perdesaan) dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Adapun secara rinci perkiraaan
kebutuhan program pengembangan permukiman di Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel berikut.

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

VI-5

Laporan Akhir
TABEL VI.5
PERKIRAAN KEBUTUHAN PROGRAM PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DI KOTA SALATIGA UNTUK 5 TAHUN
No
1.

Uraian
Sasaran
Penurunan
Kawasan
Kumuh

2.

Kebutuhan
Rusunawa

3.

Kebutuhan
RSH

Unit
Ha

Unit

Tahun I
 Penyediaan Prasarana dan
Sarana penanganan kawasan
kumuh di perkotaan (Fisik)
Kecamatan Sidorejo.
 Sarana
dan
Prasarana
meliputi : peningkatan jalan
lingkungan,
perbaikan
saluran, MCK, septictank,
instalasi air mimum, dan
lampu penerangan jalan.

 Pembangunan Rumah Susun
dan
infrastruktur
pendukungnya Kota Salatiga
(Noborejo), meliputi :
 Pembangunan jalan poros
dan saluran
 Pemeliharaan jalan poros
dan saluran
 Instalasi air minum
 Instalasi listrik
 Penyediaan PS kawasan
permukiman RSH, Rusunawa
bagi
Masyarakat
Berpenghasilan
Rendah
(fisik)
 Pembangunan Pondok Boro
di Dukuh Ngronggo Kel
Sidorejo Lor Kec. Sidorejo,
meliputi :
 Pemeliharaan bangunan
fisik
 Perbaikan Saluran

Tahun II
 Penyediaan Prasarana dan
Sarana
penanganan
kawasan
kumuh
di
perkotaan
(Fisik)
Kecamatan Argomulyo.
 Sarana dan Prasarana
meliputi : peningkatan
jalan
lingkungan,
perbaikan saluran, MCK,
septictank, instalasi air
mimum, dan
lampu
penerangan jalan.
 Pembangunan
Rumah
Susun dan infrastruktur
pendukungnya
Kota
Salatiga
(Noborejo),
meliputi :
 Pemeliharaan
jalan
poros dan saluran

Tahun III
 Penyediaan
Prasarana
dan
Sarana penanganan kawasan
kumuh di perkotaan (Fisik)
Kecamatan Sidomukti.
 Sarana dan Prasarana meliputi :
peningkatan jalan lingkungan,
perbaikan
saluran,
MCK,
septictank, instalasi air mimum,
dan lampu penerangan jalan.

 Penyediaan PS kawasan
permukiman
RSH,
Rusunawa
bagi
Masyarakat
Berpenghasilan Rendah
(fisik)
 Pembangunan
Pondok
Boro di Dukuh Ngronggo
Kel Sidorejo Lor Kec.
Sidorejo, meliputi :
 Pemeliharaan bangunan
fisik

 Penyediaan
PS
kawasan
permukiman RSH, Rusunawa
bagi Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (fisik)
 Pembangunan Pondok Boro di
Dukuh Ngronggo Kel Sidorejo Lor
Kec. Sidorejo, meliputi :
 Pemeliharaan bangunan fisik
 Peningkatan jalan lingkungan
 Perbaikan Saluran
 Perbaikan fasilitas umum
(MCK)

 Pembangunan Rumah Susun dan
infrastruktur
pendukungnya
Kota
Salatiga
(Noborejo),
meliputi :
 Pemeliharaan jalan poros dan
saluran

Tahun IV
 Peningkatan dan
pemeliharaan
Sarana
dan
Prasarana meliputi
: peningkatan jalan
lingkungan,
perbaikan saluran,
MCK, septictank,
instalasi
air
mimum,
dan
lampu penerangan
jalan.
 Pembangunan
Rumah Susun dan
infrastruktur
pendukungnya
Kota
Salatiga
(Noborejo),
meliputi :
 Pemeliharaan
jalan poros dan
saluran
 Penyediaan
PS
kawasan
permukiman RSH,
Rusunawa
bagi
Masyarakat
Berpenghasilan
Rendah (fisik)

Tahun V
 Peningkatan dan
pemeliharaan
Sarana
dan
Prasarana meliputi
: peningkatan jalan
lingkungan,
perbaikan saluran,
MCK, septictank,
instalasi
air
mimum,
dan
lampu penerangan
jalan.
 Pembangunan
Rumah Susun dan
infrastruktur
pendukungnya
Kota
Salatiga
(Noborejo),
meliputi :
 Pemeliharaan
jalan poros dan
saluran
 Penyediaan
PS
kawasan
permukiman RSH,
Rusunawa
bagi
Masyarakat
Berpenghasilan
Rendah (fisik)

Sumber : Tim Penyusun, 2014

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

VI-6

Laporan Akhir

6.1.3. Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Pengembangan
Permukiman
Dalam pengembangan permukiman di Kota Salatiga terdapat kriteria yang menentukan,
yang terdiri dari kriteria umum dan khusus. Adapun beberapa kriteria kesiapan sektor
pengembangan permukiman yang terdapat di Kota Salatiga sebagai berikut.
TABEL VI.6
KESIAPAN KOTA SALATIGA TERHADAP KRITERIA KESIAPAN SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
No

Kriteria Kesiapan

Chek List
Kriteria Kesiapan

1.

Kriteria Umum
 Ada rencana kegiatan rinci
yang diuraikan secara jelas



 Indikator
kinerja
sesuai
dengan
yang
ditetapkan
dalam Renstra.



 Kesiapan
tersedia)



lahan

(sudah

 Sudah tersedia DED.

-

 Tersedia
Dokumen
Perencanaan
Berbasis
Kawasan (RP2KP, RTBL KSK,
Masterplan. Agropolitan &
Minapolitan, dan KSK)
 Tersedia Dana Daerah untuk
Urusan Bersama (DDUB) dan
dana
daerah
untuk
pembiayaan
komponen
kegiatan sehingga sistem bisa
berfungsi.
 Ada unit pelaksana kegiatan

-

 Ada lembaga pengelola pasca
konstruksi.

2.

Kriteria Khusus
Rusunawa
 Kesediaan
Pemda
untuk
penandatanganan MoA





-



 Dalam Rangka penanganan
Kawasan Kumuh



 Kesanggupan
Pemda
menyediakan
Sambungan
Listrik, Air Minum, dan PSD



Keterangan
Kota Salatiga mempunyai produk rencana kegiatan
rinci dalam pengembangan perumahan permukiman
yaitu termuat dalam produk RTRW, RPJMD, RPIJM,
serta Renstra SKPD Kota Salatiga.
Indikator kinerja disesuaikan dengan yang tertuang
dalam Renstra SKPD Kota Salatiga. SKPD yang
menjadi leading dalam pengembangan perumahan
dan permukiman yaitu Dinas Cipta Karya dan Tata
Ruang
Pengembangan perumahan dan permukiman
diarahkan pada lahan-lahan yang mempunyai
kesesuaian dengan peruntukan lahan yang tertuang
dalam Rencana Tata Ruang.
Belum tersedianya DED pembangunan perumahan
permukiman di Kota Salatiga.
Belum tersedianya beberapa dokumen perencanaan
berbasis kawasan (RP2KP, RTBL KSK, Masterplan.
Agropolitan & Minapolitan, dan KSK), sehingga perlu
diprioritaskan guna sebagai acuan kegiatan yang
lebih teknis.
Tersedianya dana daerah berupa APBD untuk
pembiayaan pengembangan permukiman mampu
mendukung
proses
pembangunan
dan
pengembangan perumahan permukiman.

Tersedianya unit pelaksana kegiatan dalam
pengembangan permukiman yang diwadahi oleh
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Bidang Cipta
Karya, Seksi Perumahan dan permukiman
Belum tersedianya lembaga pengelola pasca
konstruksi. Misalanya dalam program bantuan
rumah layak huni, kegiatan pasca kontruksi
sepenuhnya dikelola dan dilakukan oleh pemilik
rumah.

Pemda Kota Salatiga tentunya akan bersedia
melakukan
penandatanganan
MoA
untuk
mendukung terlaksananya program pembangunan
Rusunawa yang sudah tertuang dalam indikasi
program pembangunan dalam bidang perumahan
dan permukiman.
Salah satu alasan pembangunan Rusunawa di Kota
Salatiga (Misalnya : yang direncanakan di Kelurahan
Noborejo) adalah sebagai salah satu upaya untuk
meminimalisasikan kawasan kumuh.
Adanya kesanggupan Pemda Kota Salatiga dalam
menyediakan PSU permukiman diwujudkan dengan
adanya rencana pembangunan PSU permukiman

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

VI-7

Laporan Akhir

No

Chek List
Kriteria Kesiapan

Kriteria Kesiapan
lainnya

3.

 Ada calon penghuni



RIS PNPM
 Sudah
ada
kesepakatan
dengan Menkokesra.



 Desa di kecamatan yang tidak
ditangani PNPM Inti lainnya.



 Tingkat
>25%.

desa



 Walikota
menyanggupi
mengikuti
pedoman
dan
menyediakan BOP minimal 5%
dari BLM.
Kriteria Lain (Ditjen. Cipta Karya)
Vitalitas Non Ekonomi
 Kesesuaian
pemanfaatan
ruang
kawasan
dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah
atau RDTRK, dipandang perlu
sebagai legalitas kawasan
dalam ruang kota
 Fisik bangunan perumahan
permukiman dalam kawasan
kumuh
memiliki
indikasi
terhadap
penanganan
kawasan permukiman kumuh
dalam hal kelayakan suatu
hunian berdasarkan intensitas
bangunan
yang
terdapat
didalamnya.
 Kondisi kependudukan dalam
kawasan permukiman kumuh
yang
dinilai,
mempunyai
indikasi terhadap penanganan
kawasan permukiman kumuh
berdasarkan kerapatan dan
kepadatan penduduk
Vitalitas Ekonomi Kawasan
 Tingkat kepentingan kawasan
dalam letak kedudukannya
pada wilayah kota, apakah
apakah kawasan itu strategis
atau kurang strategis.
 Fungsi
kawasan
dalam
peruntukan
ruang
kota,
dimana keterkaitan dengan
faktor ekonomi memberikan



kemiskinan





Keterangan
yang tertuang dalam dokumen pendukung, misalnya
: RIS SPAM, SSK, dan dokumen lainnya.
Calon penghuni yang direncanakan sebagai
penghuni Rusunawa yaitu penduduk dengan kondisi
Rumah Tangga Miskin dan yang mempunyai rumah
dengan kondisi tidak layak huni.
Kegiatan PNPM di Kota Salatiga sudah dilakukan
dengan mengacu kesepakatan dan ketentuan
pelaksanaan RIS PNPM.
Penanganan program/kegiatan PNPM dilakukan
dengan mengacu pada RIS PNPM dengan koordinasi
SKPD terkait, sehingga tidak terjadi tumpang tindih
program/kegiatan
dalam
pembangunan
permukiman.
Jumlah penduduk yang masuk dalam kategori “Pra
Sejahtera: Tahun 2012 di Kota Salatiga mencapai
6.989 jiwa (45,79% dari jumlah penduduk) (Sumber :
Kota Salatiga Dalam Angka, 2013). Hal tersebut
menunjukkan bahwa RIS PNPM perlu ditingkatkan
penyelenggaraannya sebagai upaya pengentasan
kemiskinan.
Pelaksanaan kegiatan PNPM dilakukan mengikuti
pedoman dan menyediakan BOP (Bantuan
Operasional Pembiayaan) minimal 5% dari BLM
(Bantuan Langsung Masyarakat).

Dalam pengembangan permukiman di Kota Salatiga
dilakukan dengan mengacu pada kesesuaian
pemanfaatan ruang dalam RTRW maupun RDTRK
yaitu sebagai kawasan permukiman/ perumahan,
sehingga mempunyai legalitas kawasan yang sesuai
dengan RTR tersebut.
Salah satu dasar dalam pelaksanaan penanganan
kawasan kumuh di Kota Salatiga dilakukan dengan
memperhatikan kondisi fisik bangunan perumahan
yaitu rumah dengan kondisi tidak layak huni.



Salah satu dasar dalam pelaksanaan penanganan
kawasan kumuh di Kota Salatiga dilakukan dengan
memperhatikan kondisi kependudukan kawasan
permukiman yaitu kawasan dengan kepadatan
penduduk tinggi dan kawasan dengan kondisi
penduduk masuk dalam kategori RTM (Rumah
Tangga Miskin)



Kriteria tingkat kepentingan kawasan dalam letak
kedudukannya pada wilayah kota, dijadikan dasar
dalam indikasi program pembangunan perumahan
permukiman

-

Belum adanya pihak investor (swasta) yang
bekerjasama atau membantu dalam penanganan
permukiman kumuh di Kota Salatiga. Hal ini
ditunjukkan
bahwa
sumber
pembiayaan

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

VI-8

Laporan Akhir

No

Kriteria Kesiapan
ketertarikan pada investor
untuk
dapat
menangani
kawasan kumuh yang ada.
 Kawasan
yang
termasuk
dalam kelompok ini adalah
pusat-pusat aktivitas bisnis
dan perdagangan seperti
pasar,
terminal/stasiun,
pertokoan,
atau
fungsi
lainnya.
Status Kepemilikan Tanah
 Status
pemilikan
lahan
kawasan
perumahan
permukiman.

Chek List
Kriteria Kesiapan

penanganan kwasan kumuh masih dengan sumber
biaya dari APBN, APBD, dan PNPM.


Salah satu program pengembangan permukiman
dilakukan pada lokasi-lokasi yang mempunyai pusatpusat bisnis/ perdagangan, salah satunya : kawasan
perdagangan dan jasa Pusat kota dan koridor Jalan
Jendral Sudirman.



Salah satu dasar dalam pelaksanaan pembangunan
perumahan dan permukiman di Kota Salatiga yaitu
dengan memperhatikan status pemilikan lahan yang
berdasarkan RTR menujukkan bahwa lahan tersebut
sebagai lahan pengembangan kawasan perumahan
dan permukiman.
Selain status pemilikan lahan, adanya status
sertifikat tanah juga menjadi syarat dalam
pelaksanaan program pembangunan perumahan
permukiman.
Pengembangan permukiman di Kota Salatiga
dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi PSU
untuk mewujudkan rumah layak huni. Hal tersebut
diwujudkan dengan adanya program-program dari
SKPD pendukung PSU permukiman yang tertuang
dalam produk pendukung, misalnya : SPAM, SSK dan
perbaikan jalan serta kualitas lingkungan perumahan
permukiman lainnya.

 Status sertifikat tanah yang
ada.



Keadaan Prasarana dan Sarana:
Kondisi Jalan, Drainase, Air
bersih,
dan Air limbah.



Komitmen Pemerintah Kota
 Keinginan pemerintah untuk
penyelenggaraan penanganan
kawasan
kumuh
dengan
indikasi penyediaan dana dan
mekanisme
kelembagaan
penanganannya.
 Ketersediaan perangkat dalam
penanganan, seperti halnya
rencana penanganan (grand
scenario) kawasan, rencana
induk (master plan) kawasan
dan lainnya.

Keterangan



Adanya indikasi penyediaan dana baik dari APBD,
APBD Kota Salatiga dalam penyediaan rumah layak
huni, melalui kelembagaan Dinas Cipta Karya dan
Tata Ruang, bidang Cipta Karya khususnya Seksi
Perumahan dan Permukiman serta SKPD terkait.

-

Belum
tersedianya
skenario
penanganan
permukiman, mengingat belum adanya produk studi
misalnya : masterplan perumahan dan permukiman,
dan rencana rinci lainnya.

Sumber : Tim Penyusun, 2014

6.1.4. Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan
A. Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman
Usulan program dan kegiatan pengembangan permukiman Kota Salatiga terbatasi oleh waktu
dan kemampuan pendanaan pemerintah Kota Salatiga. Sehingga untuk jangka waktu
perencanaan lima tahun dalam RPI2-JM dibutuhkan suatu kriteria untuk menentukan prioritasi
dari tahun pertama hingga kelima. Usulan dan prioritas program infrastruktur permukiman Kota
Salatiga dapat dilihat pada tabel berikut :

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

VI-9

Laporan Akhir
TABEL VI.7
USULAN DAN PRIORITAS PROGRAM INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KOTA SALATIGA
Sumber Dana (x Rp 1.000)
No

1

Program/Kegiatan

2

3

4

Vol

5

Satuan

APBN
Rp Murni

Phln

APBD
Prov

7

8

9

6

Masya
APBD Kota
10

Rakat
11

Swasta

CSR

12

13

Lokasi

Kriteria Kesiapan

14

15

KEGIATAN PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
1

PEMBINAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
JUMLAH LAPORAN PEMBINAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

2

1.a.

STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP)

1

Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)

1.b.

RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN (RPKP)

1

Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

1.c.

RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)

1

Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)/
Review RP4D

1

Laporan

900.000

-

20.000

-

-

-

-

-

-

Kota Salatiga

1

Laporan

830.000

-

20.000

-

-

-

Kota Salatiga

1

Laporan

250.000

-

20.000

-

-

-

Kota Salatiga

 Kota Salatiga mempunyai
produk rencana kegiatan rinci
dalam pengembangan
perumahan permukiman yaitu
termuat dalam produk RTRW,
RPJMD, RPIJM, serta Renstra
SKPD Kota Salatiga.
 Pentingnya dokumen NSPK
Nasional bidang permukiman,
Strategi Pembangunan
Permukiman dan Infrastruktur
Perkotaan, dan Rencana
Pengembangan Kawasan
Permukiman (RPKP) Perkotaan
dan Perdesaan sebagai acuan
dalam Pembangunan
Permukiman di Kota Salatiga,
sehingga diperlukan
keberadaannya.

INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN
JUMLAH INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN
2.a.

INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH

2.a.1

Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh

2.a.2

Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Penyediaan PS penanganan kawasan kumuh di Kec. Sidorejo

2

-

-

-

-

-

975.000

-

-

-

-

-

1.125.000

-

-

-

-

-

-

-

50.000

-

-

-

unit

-

-

22.500

-

-

-

1

unit

-

-

75.000

-

-

-

10

unit

-

-

7.500

-

-

-

8.000

m2

1.000.000

-

-

-

-

-

1.200

m

300.000

-

-

-

-

-

 MCK

15

unit

-

-

67.500

-

-

-

 Septictank

15

unit

-

-

30.000

-

-

-

 Instalasi air minum

1

unit

-

-

70.000

-

-

-

 Lampu penerangan jalan

15

unit

-

-

9.000

-

-

-

1

Kegiatan

 Peningkatan jalan lingkungan

7.500

m2

 Perbaikan saluran

3.750

m

 MCK

10

unit

 Septictank

10

 Instalasi air minum
 Lampu penerangan jalan

 Peningkatan jalan lingkungan
 Perbaikan saluran

2.200.000

-

Kota Salatiga

Kec. Sidorejo

Penyediaan PS penanganan kawasan kumuh di Kec. Tingkir

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

Kec. Tingkir

 Adanya komitmen pemerintah/
keinginan pemerintah untuk
penyelenggaraan penanganan
kawasan kumuh dengan
indikasi penyediaan dana dan
mekanisme kelembagaan
penanganannya.
 Adanya kegiatan penanganan
rumah tidak layak huni yang
sudah dilaksanakan di Kota
Salatiga, namun belum
mengacu pada rencana tindak
penanganan kawasan kumuh.
Kondisi tersebut menunjukkan
pentingnya dokumen rencana
tindak penanganan kawasan
permukiman kumuh, sebagai
dasar pelaksanaaan yang lebih
operasional dalam penanganan
kawasan permukiman kumuh
di Kota Salatiga.
 Penanganan kawasan kumuh
dilakukan dengan adanya
jumlah penduduk miskin (pra
sejahtera) di Kota Salatiga >
25%. Jumlah penduduk yang
masuk dalam kategori “Pra
Sejahtera: Tahun 2012 di Kota

VI-10

Laporan Akhir

Sumber Dana (x Rp 1.000)
No

1

Program/Kegiatan

2

3
3

4

4

Vol

5

Satuan

APBN
Rp Murni

Phln

APBD
Prov

7

8

9

6

APBD Kota
10

Masya
Rakat
11

Swasta

CSR

12

13

14

Penyediaan PS penanganan kawasan kumuh di Kec. Argomulyo
 Peningkatan jalan lingkungan

4500

m2

607.500

-

-

-

-

-

 Perbaikan saluran

975

m

316.875

-

-

-

-

-

 MCK

10

unit

-

-

55.000

-

-

-

 Septictank

10

unit

-

-

25.000

-

-

-

 Instalasi air minum

1

unit

-

-

75.000

-

-

-

 Lampu penerangan jalan

10

unit

-

-

7.000

-

-

-

 Peningkatan jalan lingkungan

4500

m2

630.000

-

-

-

-

-

 Perbaikan saluran

975

m

341.250

-

-

-

-

-

 MCK

10

unit

-

-

60.000

-

-

-

 Septictank

10

unit

-

-

27.500

-

-

-

 Instalasi air minum

1

unit

-

-

80.000

-

-

-

 Lampu penerangan jalan

10

unit

-

-

7.500

-

-

-

-

-

-

Kec. Argomulyo

Penyediaan PS penanganan kawasan kumuh di Kec. Sidomukti

INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN RSH YANG MENINGKAT KUALITASNYA

2.b.1

Koordinasi penyelenggaraan pembangunan perumahan

1

laporan

-

-

252.500

2.b.2

Pembangunan sarana prasarana rumah sederhana sehat

1

paket

-

-

2.551.190

2.b.3

Penataan/Peningkatan Infrastruktur Permukiman RSH

1

Penyediaan PS kawasan permukiman RSH, Rusunawa bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (fisik)

3.700

m2

-

-

3.912.500

-

-

-

700

m2

-

-

212.500

-

-

-

3.700

m2

-

-

3.912.500

-

-

-

700

m2

-

-

212.500

-

-

-

 Pemeliharaan bangunan fisik

57

unit

 Peningkatan jalan lingkungan

1.700

m2

-

-

153.000.000

-

-

-

825

m1

-

-

10.312.500

-

-

-

75

unit

-

-

26.250

-

-

-

1

Paket

-

-

200.000

-

-

-

Kota Salatiga

1

TB

-

-

-

Kelurahan

 Jalan
 Saluran
 Jalan
 Saluran
2

Kota Salatiga
Kota Salatiga

 Perumahan PNS di Pendem (Argomulyo)

Kelurahan
Kecandran
Kecamatan
Sidomukti
Kelurahan
Pendem
Kecamatan
Argomulyo

Pembangunan Pondok Boro di Dukuh Ngronggo Kel Sidorejo Lor Kec. Sidorejo

 Perbaikan Saluran

432.500

 Perbaikan fasilitas umum
 MCK

Kriteria Kesiapan

15
Salatiga mencapai 6.989 jiwa
(45,79% dari jumlah penduduk)
(Sumber : Kota Salatiga Dalam
Angka, 2013). Hal tersebut
menunjukkan bahwa
pnyediaaan sarana prasarana
permukiman kumuh perlu
ditingkatkan
penyelenggaraannya sebagai
upaya pengentasan
kemiskinan.

Kec. Sidomukti

2.b.

 Perumahan PNS di Kecandran (Kecamatan Sidomukti)

3

Lokasi

Pondok Boro di
Dukuh Ngronggo
Kel Sidorejo Lor
Kec. Sidorejo

 Adanya komitmen pemerintah/
keinginan pemerintah dalam
kondisi PSU untuk
mewujudkan rumah layak huni.
Hal tersebut diwujudkan
dengan adanya programprogram dari SKPD pendukung
PSU permukiman yang
tretuang dalam produk
pendukung, misalnya : SPAM,
SSK dan perbaikan jalan serta
kualitas lingkungan
permukiman lainnya.
 Adanya kegiatan
pembangunan Prasarana dan
Sarana: Kondisi Jalan, Drainase,
Air bersih, dan Air limbah,
khususnya pada lingkungan
permukiman yang mempunyai
kondisi PSU belum memadai.
 Pentingnya rencana tindak dan
DED penanganan RSH sebagai
acuan yang lebih operasional
dalam mewujudkan
peningkatan kualitas
infrastruktur RSH.

RUSUNAWA BESERTA INFRASTRUKTUR PENDUKUNGNYA
JUMLAH RUSUNAWA BESERTA INFRASTRUKTUR PENDUKUNGNYA
1

Penyusunan AMDAL Rusunawa di Kota Salatiga

2

Pembangunan Rumah Susun dan infrastruktur pendukungnya (Fisik)
 Pembangunan Rumah Susun dan infrastruktur pendukungnya Kota Salatiga (Noborejo)

13.000.000

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

 Adanya komitmen
pemerintah/keinginan
pemerintah dalam rangka
penanganan kawasan kumuh
melalui program

VI-11

Laporan Akhir

Sumber Dana (x Rp 1.000)
No

1

Program/Kegiatan

2

3

Vol

4

Satuan

APBN
Rp Murni

Phln

APBD
Prov

7

8

9

APBD Kota

5

6

 Pembangunan jalan poros dan saluran

2

kawasan

1.150.000

10

 Pemeliharaan jalan poros dan saluran

4

kawasan

775.000

 Instalasi air minum

2

unit

150.000

 Instalasi listrik

2

unit

500.000

Masya
Rakat
11

Swasta

CSR

12

13

Lokasi

Kriteria Kesiapan

14

15

Noborejo Kota
Salatiga

pembangunan Rusunawa.
 Adanya komitmen pemerintah
dalam menyediakan
Sambungan Listrik, Air Minum,
dan PSD lainnya di kawasan
Rusunawa.

Sumber : Tim Penyusun, 2014

B. Usulan Pembiayaan Pengembangan Permukiman
Dalam pengembangan permukiman, Pemerintah Daerah didorong untuk terus meningkatkan alokasinya pada sektor tersebut serta mencari
alternatif sumber pembiayaan dari masyarakat dan swasta (KPS, CSR). Usulan pembiayaan pengembangan permukiman Kota Salatiga dapat dilihat pada
tabel berikut :
TABEL VI.8
USULAN PEMBIAYAAN PROYEK PENGEMBANGAN PERMUKIMAN KOTA SALATIGA
No
1
1

2

Program/Kegiatan

APBN
RP Murni
Phln
2
3
4
5
6
KEGIATAN PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
PEMBINAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
JUMLAH LAPORAN PEMBINAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
1.a.
STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR
PERKOTAAN (SPPIP)
1
Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan
900.000
(SPPIP)
1.b.
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN (RPKP)
1
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)
830.000
1.c.
RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN
KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
1
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan
250.000
Kawasan Permukiman (RP3KP)/ Review RP4D
INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN
JUMLAH INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN
2.a.
INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
2.a.1 Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh
2.200.000
2.a.2 Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Penyediaan PS penanganan kawasan kumuh di Kec. Sidorejo
 Peningkatan jalan lingkungan
975.000

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

Sumber Dana (x Rp 1.000)
Masya
APBD
APBD Kota
PROV
Rakat
7
8
9

Swasta

CSR

10

11

Total
12

-

20.000

-

-

-

920.000

-

20.000

-

-

-

850.000

-

20.000

-

-

-

270.000

-

-

-

-

-

2.200.000

-

-

-

-

-

975.000

VI-12

Laporan Akhir

No
1

Program/Kegiatan
2

3

2

3

4

2.b.
2.b.1
2.b.2
2.b.3
1

2

4
 Perbaikan saluran
 MCK
 Septictank
 Instalasi air minum
 Lampu penerangan jalan
Penyediaan PS penanganan kawasan kumuh di Kec. Tingkir
 Peningkatan jalan lingkungan
 Perbaikan saluran
 MCK
 Septictank
 Instalasi air minum
 Lampu penerangan jalan
Penyediaan PS penanganan kawasan kumuh di Kec. Argomulyo
 Peningkatan jalan lingkungan
 Perbaikan saluran
 MCK
 Septictank
 Instalasi air minum
 Lampu penerangan jalan
Penyediaan PS penanganan kawasan kumuh di Kec. Sidomukti
 Peningkatan jalan lingkungan
 Perbaikan saluran
 MCK
 Septictank
 Instalasi air minum
 Lampu penerangan jalan
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN RSH YANG MENINGKAT KUALITASNYA
Koordinasi penyelenggaraan pembangunan perumahan
Pembangunan sarana prasarana rumah sederhana sehat
Penataan/Peningkatan Infrastruktur Permukiman RSH
Penyediaan PS kawasan permukiman RSH, Rusunawa bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (fisik)
 Perumahan PNS di Kecandran (Kecamatan Sidomukti)
 Jalan
 Saluran
 Perumahan PNS di Pendem (Argomulyo)
 Jalan
 Saluran
Pembangunan Pondok Boro di Dukuh Ngronggo Kel Sidorejo Lor Kec. Sidorejo
 Pemeliharaan bangunan fisik

APBN
RP Murni
Phln
5
6
1.125.000
-

Sumber Dana (x Rp 1.000)
Masya
APBD
APBD Kota
PROV
Rakat
7
8
9
50.000
22.500
75.000
7.500
-

Swasta

CSR

10

11

Total

-

-

12
1.125.000
50.000
22.500
75.000
7.500

1.000.000
300.000
-

-

67.500
30.000
70.000
9.000

-

-

-

1.000.000
300.000
67.500
30.000
70.000
9.000

607.500
316.875
-

-

55.000
25.000
75.000
7.000

-

-

-

607.500
316.875
55.000
25.000
75.000
7.000

630.000
341.250
-

-

60.000
27.500
80.000
7.500

-

-

-

630.000
341.250
60.000
27.500
80.000
7.500

-

-

252.500
2.551.190

-

-

-

252.500
2.551.190

-

-

3.912.500
212.500

-

-

-

3.912.500
212.500

-

-

3.912.500
212.500

-

-

-

3.912.500
212.500

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

432.500

432.500

VI-13

Laporan Akhir

No
1

Program/Kegiatan
2

3

4
 Peningkatan jalan lingkungan
 Perbaikan Saluran
 Perbaikan fasilitas umum
 MCK
3
RUSUNAWA BESERTA INFRASTRUKTUR PENDUKUNGNYA
JUMLAH RUSUNAWA BESERTA INFRASTRUKTUR PENDUKUNGNYA
1
Penyusunan AMDAL Rusunawa di Kota Salatiga
2
Pembangunan Rumah Susun dan infrastruktur pendukungnya (Fisik)
 Pembangunan Rumah Susun dan infrastruktur pendukungnya
Kota Salatiga (Noborejo)
 Pembangunan jalan poros dan saluran
 Pemeliharaan jalan poros dan saluran
 Instalasi air minum
 Instalasi listrik
Sumber : Tim Penyusun, 2014

APBN
RP Murni
Phln
5
6
-

Sumber Dana (x Rp 1.000)
Masya
APBD
APBD Kota
PROV
Rakat
7
8
9
- 153.000.000
10.312.500
-

Swasta

CSR

10

11

Total

-

-

12
153.000.000
10.312.500

-

-

26.250

-

-

-

26.250

-

-

200.000

-

-

-

200.000

-

-

-

13.000.000

13.000.000
1.150.000
775.000
150.000
500.000

1.150.000
775.000
150.000
500.000

Selengkapnya usulan prioritas kegiatan dan pembiayaan pengembangan permukiman Kota Salatiga secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

VI-14

Laporan Akhir
TABEL VI.9
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN KOTA SALATIGA
No
1
1

2

Output
Indikator Output
Lokasi
Rincian
2
3
4
5
KEGIATAN PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
PEMBINAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
JUMLAH LAPORAN PEMBINAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR
1.a.
PERKOTAAN (SPPIP)
Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur
1
Kota Salatiga
Perkotaan (SPPIP)
1.b.
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN (RPKP)
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman
1
Kota Salatiga
Prioritas (RPKPP)
RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
1.c.
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
1
Kota Salatiga
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)/ Review RP4D
INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN
JUMLAH INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN
2.a.
INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Kawasan Permukiman
2.a.1
Kumuh
Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Kawasan Permukiman
1
Kota Salatiga
Kumuh
2.a.2
Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Penyediaan PS penanganan kawasan kumuh di Kec. Sidorejo
 Peningkatan jalan lingkungan

Vol

Satuan

6

7

1

Laporan

APBN
RP Murni
Phln
8
9

900.000

Sumber Dana (x Rp 1.000)
APBD
Masya
APBD Kota
Prov
Rakat
10
11
12

-

CSR

1

2

3

4

5

13

14

15

16

17

18

19

-

-

-

-

-

-

Laporan

830.000

-

20.000

-

-

-

1

Laporan

250.000

-

20.000

-

-

-

1

Kegiatan

2.200.000

-

-

-

-

-

7.500

m2

-

-

-

-

-

3.750

m

-

-

-

-

-

10

unit

-

-

-

-

-

 Septictank

10

unit

-

-

-

-

-

 Instalasi air minum

1

unit

-

-

-

-

-

 Lampu penerangan jalan

10

unit

-

-

-

-

-

8.000
1.200
15
15
1
15

m2
m
unit
unit
unit
unit

1.000.000
300.000
-

-

67.500
30.000
70.000
9.000

-

-

-

4500

m2

607.500

-

-

-

-

-

 MCK

975.000
1.125.000

-

Kec. Sidorejo

3

Swasta

1

 Perbaikan saluran

2

20.000

Tahun

Penyediaan PS penanganan kawasan kumuh di Kec. Tingkir
 Peningkatan jalan lingkungan
 Perbaikan saluran
 MCK
 Septictank
 Instalasi air minum
 Lampu penerangan jalan
Penyediaan PS penanganan kawasan kumuh di Kec. Argomulyo
 Peningkatan jalan lingkungan

Kec. Tingkir

Kec. Argomulyo

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

50.000
22.500
75.000
7.500

VI-15

Laporan Akhir

No
1

3

2

3

Output
Indikator Output
Rincian
4

 Perbaikan saluran
 MCK
 Septictank
 Instalasi air minum
 Lampu penerangan jalan
4
Penyediaan PS penanganan kawasan kumuh di Kec. Sidomukti
 Peningkatan jalan lingkungan
 Perbaikan saluran
 MCK
 Septictank
 Instalasi air minum
 Lampu penerangan jalan
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN RSH YANG MENINGKAT
2.b.
KUALITASNYA
2.b.1
Koordinasi penyelenggaraan pembangunan perumahan
2.b.2
Pembangunan sarana prasarana rumah sederhana sehat
2.b.3
Penataan/Peningkatan Infrastruktur Permukiman RSH
Penyediaan PS kawasan permukiman RSH, Rusunawa bagi
1
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (fisik)
 Perumahan PNS di Kecandran (Kecamatan Sidomukti)
 Jalan
 Saluran
 Perumahan PNS di Pendem (Kecamatan Argomulyo)
 Jalan
 Saluran
Pembangunan Pondok Boro di Dukuh Ngronggo Kel Sidorejo Lor
2
Kec. Sidorejo
 Pemeliharaan bangunan fisik
 Peningkatan jalan lingkungan
 Perbaikan Saluran
 Perbaikan fasilitas umum
 MCK
RUSUNAWA BESERTA INFRASTRUKTUR PENDUKUNGNYA
JUMLAH RUSUNAWA BESERTA INFRASTRUKTUR PENDUKUNGNYA
1
Penyusunan AMDAL Rusunawa di Kota Salatiga
Pembangunan Rumah Susun dan infrastruktur pendukungnya
2
(Fisik)
 Pembangunan Rumah Susun dan infrastruktur pendukungnya
Kota Salatiga (Kelurahan Noborejo)
 Pembangunan jalan poros dan saluran
 Pemeliharaan jalan poros dan saluran
 Instalasi air minum
 Instalasi listrik
TOTAL

Lokasi

Vol

Satuan

5

6
975
10
10
1
10

7
m
unit
unit
unit
unit

4500
975
10
10
1
10

m2
m
unit
unit
unit
unit

1
1

Kelurahan Kecandran Kecamatan
Sidomukti
Kelurahan Pendem Kecamatan
Argomulyo

Kec. Sidomukti

Kota Salatiga
Kota Salatiga

Pondok Boro di Dukuh Ngronggo
Kel Sidorejo Lor Kec. Sidorejo

Kota Salatiga

Kelurahan Noborejo Kota Salatiga

APBN
RP Murni
Phln
8
9
316.875
-

Sumber Dana (x Rp 1.000)
APBD
Masya
APBD Kota
Prov
Rakat
10
11
12
55.000
25.000
75.000
7.000
-

Tahun
Swasta

CSR

1

2

3

4

5

13

15

16

17

18

19

-

14
-

630.000
341.250
-

-

60.000
27.500
80.000
7.500

-

-

-

laporan
paket

-

-

252.500
2.551.190

-

-

-

3.700
700

m2
m2

-

-

3.912.500
212.500

-

-

-

3.700
700

m2
m2

-

-

3.912.500
212.500

-

-

-

57
1.700
825

unit
m2
m1

-

-

432.500
153.000.000
10.312.500

-

-

-

75

unit

-

-

26.250

-

-

-

Paket

-

-

200.000

-

-

-

-

-

-

1

1

TB

2
4
2
2

kawasan
kawasan
unit
unit

13.000.000
1.150.000
775.000
150.000
500.000

Sumber : Tim Penyusun, 2014

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

VI-16

Laporan Akhir

6.2.

RENCANA PROGRAM INVESTASI SEKTOR PBL (PENATAAN BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN)
6.2.1. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan
6.2.1.1. Isu Strategis
Isu strategis PBL ini terkait dengan dokumen-dokumen seperti Rencana Tata Ruang (RTR),
Skenario Pembangunan Daerah, Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) yang disusun
berdasar skala prioritas dan manfaat dari rencana tindak yang meliputi : a). Revitalisasi, b). RTH,
c). Bangunan Tradisional/Bersejarah dan d). Penanggulangan Kebakaran, bagi pencapaian
terwujudnya pembangunan lingkungan permukiman yang layak huni, berjati diri, produktif dan
berkelanjutan. Adapun isu strategis terkait PBL di Kota Salatiga meliputi :
TABEL VI.10
IDENTIFIKASI ISU-ISU STRATEGIS SEKTOR PBL DI KOTA SALATIGA
No
A.
1.

2.

3.

4.

B.
1.

C.
1.

Isu Strategis
Keterangan
Penataan Lingkungan Permukiman
Masih rendahnya Pengendalian pemanfaatan  Belum adanya /minimnya produk-produk hukum ataupun
ruang
produk rencana tata ruang seperti Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan (RTBL) yang bisa digunakan sebagai acuan
resmi dalam kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang.
 Masih terdapat beberapa kawasan yang tidak sesuai
dengan peruntukannya seperti : PKL di badan jalan utama
perkotaan, pelanggaran sempadan sungai, alih fungsi lahan
pertanian dan pelanggaran lainnya.
Belum optimalnya pemenuhan kebutuhan  RTH di Kota Salatiga belum memenuhi persyaratan dari
ruang terbuka publik dan ruang terbuka hijau
kementerian PU yang mengamatkan bahwa RTH 20%,
(RTH) khususnya pada kawasan perkotaan.
untuk saat ini pemenuhan RTH di Kota Salatiga belum
memenuhi standar tersebut (RTH Eksisting 5,61% dan
Rencana versi RDTR 7,67%).
Masih rendahnya kualitas lingkungan dalam  Belum terpenuhinya sarana prasarana umum terkait
rangka pemenuhan Standar Pelayanan
penataan lingkungan permukiman seperti : belum
Minimal.
meratanya sebaran fasilitas RTH, maupun ruang publik
lainnya seperti : tempat bermain anak.
Masih rendahnya pelibatan swasta serta  Belum adanya keterlibatan swasta dan masyarakat secara
masyarakat dalam penataan bangunan dan
aktif dalam penataan bangunan dan lingkungan.
lingkungan.
Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
Belum terlaksananya penyelenggaraan tertib  Belum adanya raperda bangunan gedung (proses legalisasi)
pembangunan dan keandalan bangunan  Belum adanya pedoman teknis penyelenggaraan tertib
gedung
(keselamatan,
kesehatan,
pembangunan dan keandalan bangunan
kenyamanan dan kemudahan).
Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan
Masih perlunya keberlanjutan dan sinergi  Jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) Tahun 2011 di Kota
program bersama pemerintah daerah dalam
Salatiga mencapai 8.212 RTM atau 32.235 jiwa (Sumber :
penanggulangan kemiskinan.
BPS, diverifikasi oleh TNP2K)

Sumber : Tim Penyusun, 2014

6.2.1.2. Kondisi Eksisting
A. Peraturan Daerah Terkait Penataan Bangunan dan Lingkungan
Penataan bangunan dan lingkungan adalah kegiatan pembangunan untuk merenca