KONSEP JIHAD MENURUT SAYYID QUTHB (1906-1966)

  

KONSEP JIHAD

MENURUT SAYYID QUTHB (1906-1966)

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Program Studi Sastra Arab

  Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret

  

Disusun oleh

ADIRIYANTO NUR MUHAMMAD IRSYAD

C1010050

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

  

2017

  

MOTTO

ِت َلََص َّفِإ ْلُق ُنَك ِت اََمََك َماَيَْمََك يِكُس

  :ـاَعْػنَْلْا( َْيِْمَلاَعْلا ِّبَر ِِّلِل

  ٔ6ٕ

  )

  (Qul inna shala>ti> wa nusuki> wa machya>ya wa mama>ti> lillahi rabbil- ‘alami>n)

  Katakanlah, “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam.

  (QS. Al- An’am: 162)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.

  Ibunda dan Alm. Ayah tercinta 2. Kakak serta Saudara tersayang 3. Teman-teman Qis’ar seperjuangan 4. Teman-teman KTT 5. Teman-teman teater Oase 6. Para sahabat yang berjuang dengan senantiasa melibatkan Allah dalam setiap tarikan nafas dan karya-karyanya

7. Semua makhluk Allah SWT yang masih diberikan nikmat kehidupan 8.

  Almamaterku.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kehadirat Allah SWT melimpahkan rahmat, hidayah, dan pertolongan-Nya serta shalawat dan salam semoga selalu senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammmad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi denga judul Konsep Jihad Menurut Sayyid Quthb.

  Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis tak lupa mengucapkan terima kasih atas bantuan, dorongan, serta motivasi yang telah diberikan oleh semua pihak baik secra langsung maupun tidak langsung dalam proses penyelesaian skripsi ini.

  Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada : 1.

  Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta 2. M. Farkhan Mujahidin, S.Ag., M.Ag. Selaku Kepala Program Studi

  Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya, yang telah memberikan dan mengurus perizinan serta memotivasi dalam proses penyelesaian skripsi.

  3. Dr. Istadiyantha, M.S. Selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah member dukungan, nasehat, motivasi dan juga bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

4. Dosen penguji Skripsi yang dengan kerendahan hati telah sudi menguji Skripsi penulis dengan sabar dan ikhlas.

  5. Semua dosen Sastra Arab yang senantiasa memberi masukan, nasehat, pengarahan dan juga memotivasi selama proses penyelesaian skripsi ini.

  6. Ibu, bapak, dan kakak yang senantiasa selalu memberikan semangat dan doa.

  7. Teman-teman Sastra Arab yang telah berbagi pengalaman dan dukungan, semangat serta doanya.

  8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, utuk segala bantuan dan dukungan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam tata cara penulisan maupun dalam tata bahasa. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai pengalaman dan pengetahuan yang sangat berarti untuk kedepannya.

  Terakhir penulis hanya dapat memanjatkan doa semoga kebaikan dan amal baik mereka dibalas oleh Allah SWT, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan untuk kita semua, Amin ya> rabbal- ’a>lami>n.

  Surakarta, 10 Januari 2017

  Pedoman Transliterasi Arab-Latin

  Transliterasi bahasa Arab ke dalam huruf Latin yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman kepada Pedoman Transliterasi Arab-Latin keputusan bersama antara Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 158 tahun 1987 dan Nomor : 0543 b/U/1987.

  Tertanggal 10 September 1987 dengan beberapa perubahan (diambil dari pedoman skripsi, 2014: 38-44).

  Perubahan dilakukan mengingat alasan kemudahan penghafalan, dan penguasaannya. Penguasaan kaidah tersebut sangat penting mengingat praktek transliterasi akan terganggu, tidak cermat, dan akan menimbulkan kesalahan jika pedomannya tidak benar-benar dikuasai. Pedoman transliterasi Arab-Latin ini dirumuskan dengan lengkap mengingat peranannya yang penting untuk pembahasan ini.

  Kaidah-kaidah transliterasi setelah dilakukan perubahan pada penulisan beberapa konsonan, penulisan

  ta’ul-marbūthah, dan penulisan kata sandang yang

  dilambangkan dengan ( لا) adalah sebagai berikut: A.

  Penulisan Konsonan (Tabel 1) Kaidah Keputusan Bersama

  No Huruf Arab Nama Perubahan Menteri Agama-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

  Tidak

  ا

  1 Alif Tidak dilambangkan dilambangkan B

  ب

  2 B

  bā’

  3

  ط thā’

  13

  ش Syīn

  Sy Sy

  14

  ص Shād

  S Sh

  15

  ض Dhād

  D Dh

  16

  T Th

  س Sīn

  17

  ظ dzā’

  Z Zh

  18

  ع ‘ain

  ‘

  19

  غ Ghain G

  Gh

  20

  ؼ fā’

  S S

  12

  ت tā’

  خ khā’

  T T

  4

  ث tsā’

  S Ts

  5

  ج Jīm

  J J

  6

  ح chā’

  H Ch

  7

  Kh Kh

  Z

  8

  د Dāl

  D D

  9

  ذ Dzāl

  Z Dz

  10

  ر rā’

  R R

  11

  ز Zai Z

  F F

  Q

  ؽ

  21 Q

  Qāf

  K

  ؾ

  22 K

  Kāf

  L

  ؿ

  23 L

  Lām

  M

  ـ

  24 M

  Mīm

  N

  ف

  25 N

  Nūn

  W

  ك

  26 Wau W H

  ق

  27 H

  hā’

  ‘ jika di tengah

  ء

  28 Hamzah ' dan di akhir Y

  م

  29 Y

  yā’

  B. Penulisan Vokal 1.

  Penulisan vokal tunggal (Tabel 2) No Tanda Nama Huruf Latin

  Nama

  A

  1 Fatchah A

  I

  2 Kasrah

  I U

  3 Dhammah u Contoh:

  : kataba : chasiba : kutiba

  ِس َك َت َح َب َب َبِتُك

  2. Penulisan vokal rangkap (Tabel 3) No Huruf/Harakat Nama Huruf Latin Nama

  1

  ai a dan i fatchah/yā’ ْىَػ

  2 fatchah/wau au a dan u

  ْوَػ

  Contoh: : kaifa : chaula

  َف َك ْي َؿْوَح

  3. Penulisan Mad (Tanda Panjang) (Tabel 4) No Harakat/Charf Nama Huruf/Tanda Nama 1 fatchah/alif atau a bergaris atas

  yā ā اػَػػ َىػ

  2 i bergaris atas

  kasrah/ yā ī ْىِػ

  3 dhammah/wau u bergaris atas

  ū ْوُػ

  Contoh: :

  qāla َؿا َق

  :

  qīla ِق ْي َل

  :

  ramā ى َر َم

  :

  yaqūlu و ُؿ

  َػي ُق ْ A.

  Penulisan Ta’ul-Marbuthah 1)

  Rumusan MA-MPK adalah: kalau pada suatu kata yang akhir katanya

  tā’ul-marbūthah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al,

  serta bacaan kedua kata itu terpisah maka

  tā’ul-marbūthah itu

  ditransliterasikan dengan ha (h) 2)

  Perubahannya adalah: Tā’ul-Marbūthah berharakat fatchah, kasrah, atau

  dhammah dan pelafalannya dilanjutkan dengan kata selanjutnya transliterasinya dengan t, sedangkan

  tā’ul-marbūthah sukun/mati

  transliterasinya dengan h, contoh: : Al-

  Madīnah Al-Munawwarah atau Al-Madīnatul- ْلا ُة

  ِد ْػي َن َّو َر ُة ُم َػن ْلا َم Munawwarah

  : Thalchah

  ةَحْلَط B.

  Syaddah

  Syaddah yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan sebuah tanda (

  ﹽ) transliterasinya adalah dengan mendobelkan huruf yang bersyaddah tersebut, contohnya adalah:

  : r abbanā

  َر َّػب َنا : a’r-rūch

  ك رلا ْ ُح

  : sayyidah

  َد ة َس ِّي

  C. ) Penanda Ma’rifah (

  ؿا

  1) Rumusan Menteri Agama-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut: a)

  Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan sesuai bunyinya, yaitu huruf i diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.

  b) Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya.

  c) Baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sambung/hubung, contohnya adalah:

  : ar-rajulu

  َّرلا ُج ُل

  : as-sayyidatu

  ُة َّسلا ِّي َد

  : al-qalamu

  َقلا َل ُم

  : al-

  jalālu ُؿ َلَ

  َلا

  2) Perubahannya adalah sebagai berikut:

  a) Jika dihubungkan dengan kata berhuruf awal qamariyyah ditulis al- dan ditulis l- apabila di tengah kalimat, contohnya adalah:

  : al-qalamul-

  jadīdu ُد َقلا ِد ْي

  َْلا َل ُم

  : Al-

  Madīnatul-Munawwarah ة ُة

  ِد ْػي َن َػن َّو َر ْلا ُم ْلا َم

  b) Jika dihubungkan dengan kata yang berhuruf awal syamsiyyah, penanda ma’rifahnya tidak ditulis, huruf syamsiyyah-nya ditulis rangkap dua dan sebelumnya diberikan apostrof, contohnya adalah:

  :

  a’r-rajulu َّرلا ُج

  ُل

  :

  a’s-sayyidatu ُة َّسلا ِّي َد

  D.

  Penulisan Kata Setiap kata baik

  ism, fi’l, dan charf ditulis terpisah. Untuk kata-kata yang

  dalam bahasa Arab lazim dirangkaikan dengan kata lainnya, transliterasinya mengikuti kelaziman yang ada dalam bahasa Arab. Untuk charf wa dan fa pentrasliterasiannya dapat dipisahkan. Contohnya adalah sebagai berikut:

  : Wa innā’l-Lāha lahuwa khairu’r-

  ِزا ِق َّف َّرلا َْيْ َخ ْػي َُل َالل

  ُر َو َك ِإ rāziqīn :

  Fa auful-kaila wal- mīzān ز ْلا ا

  َفا َك ْي ِم ْػي َ ُػف ْو َف َأ ْك َك ْلا

  َل

  : Bismi’l-Lāhi’r-Rachmāni’r-Rachīm

  ِم ِن ِالل ِم ِب َّرلا َّرلا ِح ْي َْح ْس

  :

  innā li’Lāhi wa innā ilaihi rāji’ūn ِجا ِإ ا َّن ِلل ِ ا ِإ َّن َف

  َل ْي ِو ُع ْو َر َك ِإ E.

  Huruf Kapital Meskipun dalam bahasa Arab tidak digunakan huruf kapital, akan tetapi dalam transliterasinya digunakan huruf kapital sesuai dengan ketentuan Ejaan

  Yang Disempurnakan (EYD) dalam bahasa Indonesia. Contohnya adalah sebagai berikut: :

  Wa mā Muchammadun Illā rasūlun َّلّ ِإ ؿ

  د َّم َُمَ ا ُس ْو َر َك َم

  : Al-

  Chamdu li’l-Lāhi rabbil-‘ālamīn ِم ِلل ْلا

  َْيْ َع َلاػػ ِّب ْم ُد َلا َر

  :

  Syahru Ramadhāna’l-ladzī unzila ُأ م ِذ َّلا ْلا َؿ

  ُفآ ْن ِز َفا َش ِف ْي ِو َض ُق ْر َر َم ْه ُر fīhi’l-Qur’ān

DAFTAR ISI

  HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………….. i

  HALAMAN PERNYATAAN ….……………………………………….. ii KATA PENGANTAR.…………………………………………………. iii PEDOMAN

  TRANSLITERASI ……………………………………….. ix DAFTAR ISI ……………………………………………………………. xvi ABSTRAK ………………………………………………………………. xviii ABSTRACT …………………………………………………………….. xix AL-MULAKHASH

  ………………………………………………………. xx

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 1 A. Latar Belakang Masalah …………………………………… 1 B. Rumusan Masalah ………………………………………….

  4 C. Tujuan dan Batasan Masalah ……………………………… 4 D.

  Manfaat Penelitian …………………………………………

  5 E. Tinjauan Pustaka …………………………………………

  5 F. Landasan Teori ……………………………………………

  6 G. Sumber Data ………………………………………………

  8 H. Metode Penelitian ………………………………………..

  10 I. Sistematika Penyajian ……………………………………

  11 BAB II SAYYID QUTHB DAN PERJALANAN HIDUPNYA ………. 13 A.

  Sebagai Penulis ………………………………………… 15 1.

  Surat Kabar dan Media Masa …………………… 15 2. Karya Tulis dan Pemikiran Sayyid Quthb ……… 19 B.

  Fase kehidupan Sayyid Quthb …………………………… 20 1.

  Fase Pertama : Sebagai Pengarang Islam …………. 20 2. Fase Kedua : Fase Pemikir Islam ………………… 21 3. Fase Ketiga : Fase Islam Pergerakan …………… 22 C. Masuk Ikhwanul Muslimin ……………………………… 24

  28 A. Konsep Jihad Menurut Pandangan Ulama ………….

BAB III KONSEP JIHAD MENURUT SAYYID QUTH ……………

  28 B. Konsep Jihad Menurut Sayyid Quthb ………………

  41 BAB IV PENUTUP ……………………………………………………

  55 A. Kesimpulan ……………………………………………… 55 B. Saran …………………………………………………… 56

  DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………

  57

  

ABSTRAK

  Adiriyanto Nur Muhammad Irsyad. C1010050. 2017. Konsep Jihad Menurut

  

Sayyid Quthb . Skripsi: Jurusan Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

  Kelompok Intelektual yang lebih memperhatikan dan melihat elemen Islam dalam kebudayaan Arab di Arab sebagai elemen yang prinsipil adalah Fundamentalist Critism pada abad 19. Dimana Sayyid Qutb merupakan salah satu tokoh yang memunculkan konsep Jihad menurutnya pada kalangan Fundamentalist Critism. Dalam konsep Jihad yang diangkat oleh Quthb, banyak orang Arab yang terpengaruhi dan akhirnya memutuskan untuk menjalani hidupnya dengan konsep Jihad. Dalam penelitian ini, diambil 2 (DUA) rumusan masalah (1) Bagaimana perjalanan hidup Sayyid Quthb, dan (2) bagaimana konsep Jihad oleh Sayyid Quthb. Tujuannya adalah memberikan gambaran konsep Jihad Quthb diantara konsep Jihad cendikiawan muslim lainnya.

  Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan Hermeneutik yang dicetuskan oleh Wilhelm Dilthey. Dimana ada 3 (tiga) unsur dalam Hermeneutik-Dilthey; (1) Verstehen (Pemahaman); (2) Erlebnis (Dunia Pengalaman Batin); (3) Ausdruck (Ekspresi Hidup).

  Dari penelitian ini diketahui bahwa, (1) Quthb merupakan intelektual yang berkembang karena adanya pemerintahan yang tidak adil kepada kaum muslim saat itu. Perubahan pemikiran Quthb dari nasionalis menjadi religius menjadikan Quthb anti terhadap demokrasi, kapitalisme dan komunisme. Bergabungnya Quthb dengan Ikhwanul Muslimin, menjadikan Quthb semakin kokoh untuk menjalani kehidupan Jihad-nya melawan Pemerintah yang berkuasa saat itu. (2) Jihad yang dimaksud oleh Quthb merupakan Jihad untuk melawan kejahiliyyahan , dimana modernism pemerintahan yang dibawa oleh Barat sangat menyimpang dari ajaran Allah.

  Kata Kunci: Konsep Jihad, Jihad Sayyid Quthb, Sayyid Quthb, Hermeneutik- Dilthey, Pemikiran

  

ABSTRACT

  Adiriyanto Nur Muhammad Irsyad. C1010050. The Jihad Concept of Sayyid

  

Quthb. Thesis: Departement of Arabic Literature Faculty of Humanities, Sebelas

Maret University of Surakarta.

  In 19 century there was Middle-East Intellectual group that concerns and emphasizes on elements of Islam in Arabic Culture in Arab as the main element of 19 century. The group’s view is known as Fundamentalist Critism, and Sayyid Qutb was one of the scholars. As Fundamentalist Critics, Sayyid Qutb introduced a concept of Jihad. This thesis elaborates Sayyid Quthb’s jihad concept. This research takes 2 (two) research questions: 1) how was the biography of Sayyid Quthb, 2) how is the jihad concept of Sayyid Quthb. This research aims to present a brief explanation of jihad concept of Sayyid Quthb beside another jihad concept of other moslem scholars. This qualitative research use hermeneutic approach of Wilhelm Dilthey which is introduce 3 (three) element of hermeneutic: 1) Verstehen (understanding); 2) Elebnis (inner experience world); 3) Ausdruck (life expression).

  This research finds that 1) Sayyid Quthb was an intellectual agent who lived in a society that been ruled by unjust tyrant that oppressed moslem, a fact that radically had changed Sayyid Quthb from his line as nationalist became anti democracy, capitalism, and communism. Furthermore, the joining of Sayyid Quthb in Ikhwanul Muslimin had strengthened his faith on jihad against tyrant government in his era. 2) The jihad concept of Sayyid Quthb is the jihad against tyranny (jahiliyyah), when western government modernism diverges from the concept of Islam (Allah guidance).

  Keywords: jihad concept, jihad of Sayyid Quthb, Sayyid Quthb, Hermeneutik- Dilthey

  

صخللما

سلَبس ةعماج ةيناسنلإا ـولعلا ةيلك .بىرعلا بدلْا مسق :ثحبلا . .ج ٔٓٔٓٓ0ٓ .داشرإ دممَ رون وتنير لدأ

.اتراكاروس سرام

سرام سلَيبيس ةعماج ةيناسنلإا ـولعلا ةيلك بيرعلا بدلْا ةسارد :ةلاسرلا .بطق ديس لبق نم داهلا ـوهفم

  

ليوصلْا داقنلا مى يسيئر روصنعك ةيبرعلا ةفاقثلا في ـلَسلإا ر وصنع فومتهي نيذلا نيركفلما ةعوممج .اتراكاروس

.ليوصلْا داقنلا لىإ ولبق نم داهلا ـوهفم تضرع تيلا تايصخشلا نم دحاك وى بطق ديس . ٔ1 فرقلا في

داهلا ـوهفبم شيعي فأ برعلا نم يرثك ررق تىح ،سانلا نم يرثك لىإ رثؤي بطق ديس وحرط مذلا داهلا ـوهفم

ك ،بطق ديس ةايح ةيرس فيك ،لىكلْا . ةساردلا هذى في ةلكشلما نم فاتنثا فاتغايص ؾانى .بطق ديس لب ق نم

داهلا ـوهفم نع ةماع ةلمح يمدقت وى ةساردلا هذى نم ؼدلاك .بطق ديس لبق نم داهلا ـوهفم فيك ،نياثلا

جهنلماب ةيعونلا ةساردلا هذى ـدختست .نيرخلآا يْملسلما ءاملع دنع داهلا تاموهفم يْب بطق ديس دنع

  • Verstehen

    ،نياثلا ؛)مهف( ،ؿكلْا .ماهتليد يليكأتلا في رصانع ةثلَث ؾانى .ماتلد دنع يليكأتلا

    Ausdruck Erlebnis .)ةايلا نع يربعتلا( ،ثلاثلاك ؛)ةيلخادلا ةبرلخا نم لماع(

    كلذ في يْملسلما ىلع ةلماظلا ةموكلا في ومنيك شيعي ركفم وى بطق ديس ) ٔ ( فأب ،ثحبلا اذى نم ؼرع

    ةيلاسمأرلاك ةيطارقيمدلل اضىانم ولعج نييدلا يركفتلا لىإ يموقلا يركفتلا نم بطق ةركف يريغت فأ ك.تقولا

    في ةموكلا دض هداهج ةايح شيعيل اداقتعا رثكأ ولعج ،يْملسلما فاوخلإا ةعاجم في بطق جامدناك .ةيعويشلاك

  

اهتعفر تيلا ةثادلا فأ ثيح ،ةيلىالا ةبرالمح داهلا وى بطق دنع دوصقلما داهل ا ـوهفم ) ٕ ( .تقولا كلذ

.ةيىلإا ميلاعتلا نع ؼرحنت ةيبرغلا تاموكلا ركفلا ،ماهتليد - يليكأتلا ،بطق ديس ،بطق ديس دنع داهلا ،داهلا ـوهفم :ةيسيئرا تاملكلا