METODE BELAJAR KELOMPOK DAN BELAJAR INDIVIDU SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDIAQIDAH AKHLAK PADA SISWA MI MIFTAKHUL HUDA BENGKAL KRANGGAN TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 20072008 SKRIPSI

  

METODE BELAJAR KELOMPOK DAN BELAJAR INDIVIDU

SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BIDANG STUDIAQIDAH AKHLAK PADA SISWA

MI MIFTAKHUL HUDA BENGKAL KRANGGAN

TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2007/2008

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

NURUL QOYUM

NIM 114 06 413

JURUSAN T ARBI YAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  Hammam, M.Pd

  Dosen STAIN Salatiga

  Jl. Tentara Pelajar Mo.2 Salatiga Telp. (0298) 323706 323444, Kode Pos 50712 , NOTA PEMBIMBING

  Lamp. : 2 (Dua) eksemplar Salatiga, 11 Agustus 2008

  H a l : Naskah Skripsi Sdr. Nurul Qoyum

  NIM: 11406413 K e p a d a :

  Yth Ketua STAIN Salatiga di - T e m p a t Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah Skripsi Saudara : N a m a

  : Nurul Qoyum

  N IM

  : 11406413

  Jurusan/ Program : Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam J u d u 1

  METODE BELAJAR KELOMPOK DAN BELAJAR INDIVIDU SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI AQIDAH AKHLAK PADA SISWA MI MIFTAKHUL HUDA BENGKAL KRANGGAN TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2007/2008

  Dengan ini kami mohon agar naskah Skripsi tersebut dapat segera dimunaqosahkan. Demikian harap menjadikan perhatian. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Hammam, MPd NIP. 150301298

DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIN) SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Web Site : WWW. Stain Salatiga.ac.id E-mail: Administrasi @Stain Salatiga. ac. id

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Bismillahirrahmanirahim Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

  Skripsi ini tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah diterbitkan. Demikian juga Skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian Skripsi ini di hadapan sidang munaqosah Skripsi.

  Demikian surat pemyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, Agustus 2008 Peneliti

NURUL OOYUM

  NIM. 11406413 M OTTO

  . »W« -> ' ' . ^ C i

  

(U , i * / ^ i )... | £

^ L5*1—O ..

  Artin>a : ... t o / , / nu‘nKhitim K nikm ut A llah niscaya t o m * t o m am pu m e n ^ h ilu n ^ iy a ... ( Q .S Ibrohim / 14: 34)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada : 1. Almamaterku sebagai wahana menimba ilmu pengetahuan.

  2. Kedua orang tua tercinta.

  3. Suami, Anakku dan saudaraku tersayang.

  4. Sahabat-sahabatku tersayang.

KATA PENGANTAR

  Puji dan rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini. Sholawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada Rasulullah SAW, tauladan bagi seluruh umat.

  Penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang berkenan membantu dalam penulisan Skripsi ini, khususnya kepada yang terhormat:

  1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga beserta staf yang memberikan bantuan serta ijin dalam penyusunan Skripsi ini.

  2. Bapak Hammam M.Pd, selaku pembimbing yang telah memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

  3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak membekali ilmu pengetahuan kepada penulis selama belajar di Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

  4. Kepala Sekolah MI Miftakhul Huda Bengkal Kranggan Temanggung, yang telah memberi ijin dan bantuan selama penelitian ini.

  5. Suami, Kakak dan anakku, yang telah memberi dorongan dan pengertian selama pembuatan Skripsi ini.

  6. Teman-teman yang membantu dalam penulisan Skripsi ini.

  7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Skripsi ini.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempuma, oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis harapkan demi perbaikan Skripsi ini, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Amin.

  Salatiga, Agustus 2008 Penulis

  

D A F T A R IS I

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB III HASIL PENELITIAN.................................................................

  30

  

  

  

  3. Susunan Komite dan Struktur Organisasi MI Miftakhul

  

  

  

  

  

  8. Proses Belajar Mengajar di MI Miftakhul Huda Bengkal

  34

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  

DA FTA R TA B EL

  

  

  

  

  

  

ABSTRAK

  NURUL QOYUM, NIM. 11406413, Metode Belajar Kelompok Dan Belajar Individu

  

Serta Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi Aqidah Akh/ak Pada

Siswa Mi Miftakhul Huda Bengkal Kranggan Temanggung Tahun Ajaran 2007/2008.

  Jurusan Tarbiyah Program Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  Bidang studi aqidah akhlak merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang digunakan sebagai wahana pemberian pengetahuan, bimbingan dan pengembangan kepada siswa agar dapat memahami, meyakini dan menghayati kebenaran ajaran Islam, serta bersedia mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

  Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimana perbedaan hasil prestasi belajar antara siswa yang ikut bimbingan belajar kelompok dengan belajar individu pada bidang studi aqidah akhlak pada siswa kelas II MI Miftakhul Huda Bengkal Kranggan Temanggung dan 2) Bagaimana pengaruh antara siswa yang ikut bimbingan belajar kelompok dan belajar individu terhadap hasil prestasi belajar siswa kelas II MI Miftakhul Huda Bengkal Kranggan Temanggung.

  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II MI Miftakhul Huda Bengkal Kranggan Temanggung yang berjumlah 28 anak, tetapi yang digunakan untuk sampel hanya 24 anak, karena 2 anak pindah kelas dan 2 anak tidak naik kelas

  Data diambil dari hasil tes pada kegiatan belajar mengajar di MI Miftakhul Huda Bengkal Kranggan Temanggung.

  Hasil analisis dari perhitungan dan analisa tersebut adalah ada perbedaan antara siswa yang belajar kelompok dengan yang belajar individu dengan nilai perbedaan 1,008. Nilai rata-rata yang belajar kelompok = 7,75 sedangkan yang belajar individu =

  6,83. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa yang belajar kelompok lebih tinggi nilainya dibanding siswa yang belajar sendiri Kesimpulan dari penelitian ini yaitu : 1) Besar perbedaan antara siswa yang belajar kelompok dengan yang belajar individu adalah 1,008. Nilai rata-rata yang belajar kelompok : 7,75 sedangkan yang belajar individu : 6,83 dan 2) Berdasarkan nilai rata-rata tersebut di atas, maka siswa yang belajar kelompok lebih tinggi nilainya dibanding dengan siswa yang belajar individu. Berdasarkan analisis data diperoleh nilai t hitung : 3,26 > t tabel = 2,074 dengan taraf signifikan 5 % dan db : 22, t tabel : 2,074 maka hasil perhitungan secara empiris ada pada daerah penolakan hipotesis nol

  (Ho) dan Ha diterima. Hal ini berarti hipotesis yang berbunyi : Ada pengaruh yang bermakna antara prestasi belajar siswa yang mengikuti bimbingan belajar kelompok dan belajar individu siswa MI Miftakhul Huda Bengkal Kranggan Temanggung.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang studi aqidah akhlak merupakan salah satu bagian dari mata

  pelajaran Pendidikan Agama Islam yang digunakan sebagai wahana pemberian pengetahuan, bimbingan dan pengembangan kepada siswa agar dapat memahami, meyakini dan menghayati kebenaran ajaran Islam, serta bersedia mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.11

  Bidang studi aqidah akhlak meliputi materi-materi tentang perbuatan apa yang hams diperbuat dan apa yang tidak diperbuat oleh manusia terhadap sesama maupun terhadap alam. Dengan akhlak yang baik akan mendorong siswa untuk bertingkah laku sesuai norma dan aturan yang berlaku, dan apabila kelak teijun di masyarakat akan tidak mudah terpengaruh dengan perkembangan jaman dan pergeseran nilai-nilai etika. Maka pendidikan aqidah akhlak merupakan bidang studi yang wajib diajarkan di tingkat Madasrasah

  Ibtidaiyah untuk membentuk perilaku siswa agar selalu dijalan kebenaran dan menurut aturan ajaran agama.

  Dalam proses belajar mengajar bidang studi aqidah akhlak dikatakan berhasil apabila sekolah tersebut menghasilkan kemampuan maksimal dalam bidang studi aqidah akhlak yang tercermin pada tingkah laku siswa dan hasil *

  1 H. Nasrun Rusli, M ateri Pokok Aqidah Akhlak I, Direktorat Jenderal Pembinaan

  2 prestasi di sekolah, namun demikian untuk mencapai hal tersebut tidak mudah karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Diantara beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain adalah kemampuan cara belajar siswa tersebut, guru mempunyai keyakinan bahwa cara belajar yang baik akan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Namun demikian siswa tidak mungkin dapat menemukan sendiri cara belajar yang efektif tanpa bimbingan dari guru, lebih- lebih di lingkungan sekolah, bimbingan dari guru sangat mutlak diperlukan.

  Proses belajar mengajar khususnya bidang studi aqidah akhlak. Kegiatan belajar merupakan salah satu kegiatan yang sangat diperhatikan oleh siswa dalam mendalami materi yang diberikan oleh guru. Proses belajar yang sifatnya menyusahkan akan dapat menimbulkan masalah bagi siswa yaitu kesulitan memilih cara belajar yang baik. Dengan memperhatikan masalah tersebut, bila siswa tidak mampu mengatasi masalah akan menghambat dalam belajar sehingga akan mempengaruhi prestasi belajamya.

  Secara garis besar ada dua cara belajar dalam bidang studi aqidah akhlak yaitu cara belajar kelompok dan cara belajar individu. Dua cara belajar tersebut dimana hak siswa yang berlajar individu lebih baik prestasinya dari pada belajar kelompok, meskipun dalam kenyataannya jumlah relatif tidak banyak. Di pihak lain siswa yang belajar secara kelompok lebih menguntungkan dari pada belajar secara individu, karena dalam belajar kelompok kecuali mereka itu bisa memberi bantuan kepada teman yang kemampuan berfikimya kurang akan terbantu dari siswa yang pandai tapi juga lebih akrab, dapat memecahkan masalah secara bersama-sama. Sedangkan belajar individu yaitu belajar sendiri

  3 dan apabila menemui kesulitan belajamya tidak bisa menanyakan kepada orang lain sehingga sering menjadi putus asa. Dengan demikian perkembangan secara utuh dalam belajar kiranya lebih tepat dengan cara belajar kelompok. Hal ini dimungkinkan karena siswa yan belajar secara individu apabila tidak mengerti atau memahami apa yang dipelajari tidak ada yang membantu memecahkan masalahnya.

  Anak merupakan amanah Allah SWT kepada setiap orang tua, mereka diserahi tanggung jawab untuk menjadikan manusia yang berkepribadian dan berbudi luhur sesuai dengan ajaran Islam. Dalam pandangan Islam, setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, bersih dan bebas dari segala macam dosa. Ia menjadi baik atau buruk tergantung kepada pendidikan atau lingkungannya, bukan kepada tabiatnya yang asli.

  Melalui pelajaran aqidah akhlak di sekolah diharapkan siswa akan memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik sesuai dengan norma- norma yang berlaku di Indonesia. Hal yang demikian itu menunjukkan bahwa tujuan dari pengajaran tidak hanya sebatas aspek pengetahuan saja, namun dapat diwujudkan dalam bentuk dan perilaku kehidupan.

  Perilaku sebagai bentuk transfer dalam bidang akhlak merupakan satu hal yang senantiasa diperhatikan dalam kehidupan masyarakat. Hal ini disebabkan perilaku dalam kehidupan masyarakat, dan perilaku merupakan gambaran dan wujud dari pengajaran aqidah akhlak yang telah diberikan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul “Metode Belajar Kelompok dan Belajar Individu serta Pengaruhnya Terhadap

  4 Prestasi Belajar Bidang Studi Aqidah Akhlak pada Siswa MI Miftakhul Huda Bengkal Kranggan Temanggung Tahun Ajaran 2007/2008”.

B. Perumusan Masalah

  Dari uraian tentang latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut:

  1. Bagaimana perbedaan prestasi belajar antara siswa yang ikut metode belajar kelompok dengan belajar individu pada bidang studi aqidah akhlak pada siswa kelas II MI Miftakhul Huda Bengkal Kranggan Temanggung ?

  2. Bagaimana pengaruh antara siswa yang ikut metode belajar kelompok dan belajar individu terhadap hasil prestasi belajar siswa kelas II MI Miftakhul Huda Bengkal Kranggan Temanggung ? C.

  Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan pokok permasalahan tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :

  1. Mengetahui perbedaan prestasi belajar antara siswa yang ikut metode belajar kelompok dengan belajar individu pada bidang studi aqidah akhlak pada siswa kelas II MI Miftakhul Huda Bengkal Kranggan

  Temanggung ?

  2. Mengetahui sejauhmana perbedaan pengaruh antara siswa yang ikut bimbingan belajar kelompok dan belajar individu terhadap hasil prestasi belajar siswa kelas II MI Miftakhul Huda Bengkal Kranggan Temanggung ?

  5 D. Manfaat Penulisan Dari penelitian yang dilaksanakan dapat diambil beberapa manfaat antara lain :

  1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi diri sendiri, yaitu lebih memahami tentang prestasi siswa yang ikut belajar kelompok dan belajar individu.

  2. Bagi guru, dapat dijadikan bahan masukan untuk meningkatkan kineijanya dalam upaya melaksanakan tugas dal am proses belajar mengajar.

  3. Memberi sumbangan pemikiran dalam upaya peningkatan dan kemajuan pendidikan dan menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan dan sebagai tambahan pustaka bagi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

E. Hipotesis

  Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh yang siknifikan antara siswa yang ikut bimbingan belajar kelompok dan individu terhadap prestasi belajar siswa kelas II MI Miftakhul Huda Bengkal Kranggan Temanggung.

  Yang dibuktikan dengan adanya : Ha (Hipotesis keija) menyatakan : “Ada pengaruh yang siknifikan antara siswa yang ikut bimbingan belajar kelompok dan individu terhadap prestasi belajar siswa kelas II Ml Miftakhul Huda Bengkal Kranggan Temanggung”.

  6 Ho (Hipotesis nihil) menyatakan : Tidak ada pengaruh yang siknifikan antara siswa yang ikut bimbingan belajar kelompok dan individu terhadap prestasi belajar siswa kelas II MI Miftakhul Huda Bengkal Kranggan Temanggung”

F. Difinisi Operasional

1. Prestasi Belajar

  Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang tela dilakukan atau dikeijakan. Prestasi juga dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor/nilai, yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran tertentu. Indikatomya sebagai berikut : daya serap terhadap bahan pelajaran untuk mencapai prestasi tinggi dan perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran yang dicapai siswa.

2. Bidang Studi Aqidah Akhlak

  Materi aqidah akhlak adalah salah satu bidang studi yang membahas tentang ajaran Islam dalam segi aqidah akhlak yang merupakan bagian dari pendidikan agama Islam secara keseluruhan yang membahas dan memberi bimbingan kepada siswa agar memahami, menghayati, meyakini, serta bersedia mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

3. Belajar Kelompok

  Kegiatan belajar kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan secara bersama dan mempunyai aturan-aturan bagi anggotanya.

  7 Indikatomya adalah hasil prestasi yang dicapai setelah dilakukan belajar kelompok.

4. Belajar Individu

  Belajar individu adalah kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing individu tanpa bantuan orang lain. Indikatomya adalah hasil prestasi yang dicapai setelah dilakukan belajar secara individu.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

  Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa penelitian kuantitatif, prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku dalam penelitian.

  2. Populasi dan Sampel

  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II MI Miftakhul Huda Bengkal Kranggan Temanggung yang beijumlah 28 anak, tetapi yang digunakan untuk sampel hanya 24 anak, karena 2 anak pindah kelas dan 2 anak tidak naik kelas. 3

  3. Jenis dan Sumber Data

  a. Jenis Data Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, setelah data diperoleh secara lengkap, maka data tersebut dianalisis berdasarkan statistik dan diberi makna.

  8

  b. Sumber Data Pengambilan data dengan cara tatap muka dengan guru dan siswa melalui informan dalam penelitian ini adalah para pelaku kegiatan yang diharapkan mampu memberi informasi secara memadai sesuai aspek- aspek kajian yang dirumuskan, antara lain anak didik, orang tua atau guru.

4. Pengumpulan Data

  a. Observasi Dalam kegiatan pengumpulan data, teknik observasi merupakan teknik utama wawancara. Pengamatan (observasi) adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.2’

  Dalam pelaksanaannya, peneliti mengadakan pengamatan terhadap kegiatan proses pembelajaran di kelas dan di luar kelas dengan cara terns menerus sampai data yang dikumpulkan benar-benar menggambarkan situasi yang nyata dan respentatif.

  Adapun langkah-langkah dalam observasi sebagai berikut: 1) Berusaha memperoleh dahulu pengetahuan apa yang akan diobservasi.

  2) Menyelidiki tujuan-tujuan yang umum maupun yang khusus dari masalah research untuk menentukan apa yang harus diobservasi.

  3) Membuat suatu cara untuk mencatat hasil-hasil observasi. 4) Membatasi dengan tegas macam-macam tingkat kategori yang akan digunakan.

  5) Mengadakan observasi secermat-cermatnya. 6) Mencatat tiap-tiap gejala secara terpisah. 7) Mengetahui baik-baik alat pencatatan dan tata caranya mencatat sebelum melakukan observasi.

  b. Dokumentasi Dalam konsep penelitian, teknik dokumentasi berarti suatu cara mencari data yang mengenai hal-hal atau variabel yang merupakan catatan, transkrip, buku surat kabar, majalah, agenda, legger, notulen rapat, dan sebagainya. ' ’

  Dalam pelaksanaannya teknik dokumentasi dalam penelitian ini diperoleh dari data-data yang telah menjadi arsip di MI Miftakhul Huda Bengkal Kranggan Kabupaten Temanggung.

  Dokumen yang dibutuhkan adalah : foto, soal-soal tes, hasil raport dan berfungsi sebagai alat pendukung kelancaran dalam penelitian.

  c. Test Dalam penelitian ini menggunakan metode test dengan tujuan untuk memperoleh hasil penilaian dengan tepat dan cepat.

5. Tempat dan Waktu Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftakhul Huda Bengkal Kranggan Temanggung dan waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 3

  3) Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta. Rineka Cipta. 1996. him 234

  10

  sampai dengan April 2008 dalam jangka waktu 3 bulan pada semester 2 tahun 2008 yang berjumlah 24 siswa.

6. Metode Analisa Data

  Penelitian ini dengan metode eksperimen yaitu kegiatan penelitian dengan sengaja membimbing, menentukan suatu kejadian atau keadaan kemudian diteliti bagaimana akibatnya.

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisa statistik. Adapun rumus yang penulis gunakan untuk mengelola data yang sudah terkumpul dengan rumus :4)

  Mx - My t = ________ N

  Keterangan t : Merupakan t hitung Mx : Bimbingan belajar kelompok My : Belajar individu N : Jumlah Sampel Adapun langkah-langkah dalam menghitung t-test sebagai berikut:

  Z F x

  1. Mx = ------- Nx

  ZFy My = -------

  Ny 4) Sutrisno Hadi, Statistik Jilid II. Yogyakarta : Rineka Cipta, 1994.

  11 I F x 2

  2. SDx2 = .............. Mx2 Nx

  Z F y 2 SDy2 = ------- - My2

  Ny SDx2

  3. SDMx2 = ------- Nx - 1 SDy2

  SDMy2 = ------- Ny - 1

  4. SDbm = y S r m x 2+ S E m y Mx - My 5 t = -------------

  SDbm Keterangan: SEFx = Standar distribusi kuadrat dari X SD2y = Standar distribusi kuadrat dari Y SD2Mx = Standar distribusi kuadrat mean dari sampel X SCFMy = Standar distribusi kuadrat mean dan sampel Y SD2 bm = Standar kesalahan mean

  6. Mencari derajat kebebasan (db) db = Nx - 2 Untuk mengetahui perbedaan tersebut maka digunakan rum us : 5)

  Mohamad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung : Angkasa. 1993. him 183

  12 n % = ----- x 100

  H Keterangan : n = nilai yang diperoleh

  H = jumlah seluruh nilai

H. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah pembahasan yang sistematis dan konsisten dari keseluruhan skripsi ini, maka perlu disusun sedemikian rupa sistematika pembahasan. Adapun sistematika pembahasan sebagai berikut:

  Bab pertama, adalah bab pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab kedua, adalah bab kajian pustaka akan dipaparkan tentang pengertian bidang studi aqidah akhlak, prestasi belajar, pengertian belajar, prinsip-prinsip belajar, fakto-faktor yang mempengaruhi belajar, belajar kelompok, belajar individu, kerangka pikir.

  Bab ketiga, adalah hasil penelitian akan dipaparkan tentang gambaran umum lokasi subyek penelitian dan penyajian data vanabel.

  Bab keempat, akan disajikan analisis data Pada bab kelima, merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bidang Studi Aqidah Akhlak Bidang studi aqidah akhlak adalah salah satu bidang studi yang

  membahas tentang ajaran Islam dalam segi Aqidah Akhlak yang merupakan bagian dari pendidikan agama Islam secara keseluruhan yang membahas dan memberi bimbingan kepada siswa agar memahami, menghayati, meyakini, serta bersedia mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

1. Pengertian Akhlak

  Dilihat dari sudut bahasa (etimologi), perkataan akhlak (bahasa Arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk, khuluk yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku dan kebiasaan. Maka akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut akhlak yang mulia atau perbuatan buruk disebut akhlak tercela sesuai dengan pembinaannya.

  Pengertian akhlak dapat diartikan sebagai berikut: 6>

6) Muhammad Sukiram, Pendidikan Agam a Islam. Semarang : IK1P Veteran Press, 2006,

  14 Artinya : “Al-Khulk ialah sifatyang tertanam dalam jiwayang menimbulkan

  macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan

2. Perkembangan Akhlak Anak

  Perkembangan akhlak mempunyai aspek kecerdasan dan aspek impulsive. Anak harus belajar apa saja yang benar dan yang salah. Berikut akan peranan- peranan dalam perkembangan akhlak : 7)

  a. Peranan Kebiasaan dan Peraturan Dalam setiap kelompok anak, tindakan tertentu dianggap

  “benar’ atau “salah” karena tindakan itu menunjang atau dianggap menunjang atau menghalangi kesejahteraan anggota kelompok.

  Kebiasaan yang paling penting dibekukan menjadi peraturan hukum, dengan hukuman tertentu bagi yang melanggamya. Orang tua, guru dan orang orang lain yang bertanggung jawab membimbing anak harus membantu anak belajar menyesuaikan diri dengan pola yang disetujui.

  b. Peranan Hati Nurani Hati nurani sebagai kendali internal bagi perilaku individu menurut tradisi, anak dilahirkan dengan hati nurani atau kemampuan untuk mengetahui apa yang benar dan yang salah. Hati nurani juga dikenal dengan sebuatan “cahaya dari dalam” atau “auprego” dan

  7) Muhammad Sukiram, Pendidikan Agam a Islam. Semarang : IKTP Veteran Press 2006, him .178

  15 “polisi internal”. Dalam proses polisi internal merupakan standar internal yang mengendalikan perilaku individu, membentuk standar tingkah laku internal terlalu rumit bag anak-anak. Akibatnya perilaku mereka harus dikendalikan oleh batas-batas yang ditentukan oleh lingkungan.

  c. Peran Interaksi Sosial Interaksi sosial memegang peran penting dalam perkembangan moral, pertama dengan memberi anak standar perilaku yang disetujui kelompok sosialnya dan yang kedua, dengan memberi anak didik sumber motivasi untuk mengikuti standar tersebut melalui persetujuan dan ketidak-setujuan sosial. Anak yang berinteraksi sosial dengan anak lain yang perilaku moralnya sesuai dengan perilaku di rumah, di sekolah, dan masyarakat luas akan meletakkan dasar bagi perilaku moral yang akan mengarah ke penyesuaian pribadi dan sosial yang baik dengan meningkatnya usia. 3

3. Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak

  Nilai-nilai disini yang akan dibahas adalah tentang usaha untuk membedakan antara yang baik dan buruk yang diambil dari sesuatu apapun itu bentuknya bisa melalui media pengajaran dan media hiburan yang didalamnya mengandung arti yang sangat luas.

  Nilai-nilai pendidikan akhlak yang diambil berdasarkan A1 Qur’an diantaranya tentang berbakti kepada orang tua yang terdapat pada surat A1

  16 Isra’ ay at 24, sedangkan mendidik anak terdapat pada surat at-Tahrim ayat 6 dan surat Ali Imran ayat 110.8)

  Behavior in conformity with the moral code o f the social group “moral” comes from the Latin word “mores”, meaning, manners, custom, and folkways. Moral behavior is controller by moral concepts - the rules o f behavior to which the members o f a culture have became accustomed and which determine the expected behavior patterns o f all group members ”.9)

  Dengan menghayati aqidah akhlak diharapkan sistem nilai yang menyangkut keimanan, berpadu dengan sistem norma yang menyangkut syari’at dapat terwujud, karena manusia mempunyai kesadaran batin sehingga gerak tingkah lakunya, seharusnya mempunyai kontak dengan batinnya. 10)

4. Materi Aqidah Akhlak Kelas II di MI

  Materi aqidah akhlak kelas II di MI meliputi: a. Kalimat Toyibah.

  b. Asmaul Husna c. Berakhlak terpuji dan beradab secara Islami.

  d. Akhlak tercela.

  8> Muhammad Sukiram, Pendidikan Agama Islam. Semarang : IKIP Veteran Press 2006, him. 178

9) Hurlock, Elizabeth B., C hild Development Sixth Edition, (Me Graw Hill : Series Psychology, 1978. hlm.386.

  17 B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

  Dalam kamus umum Bahasa Indonesia prestasi didefinisikan sebagai kecakapan nyata yang dapat diukur langsung dengan tes. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dilakukan atau dikeijakan.111

  Prestasi juga dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor, yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran tertentu. Prestasi di sekolah merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Prestasi merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah dan hasil pelajaran merupakan perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap.

  Adapun istilah belajar dalam hal ini dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan.12) Dari bahasa di atas nampak jelas bahwa yang dimaksud prestasi belajar adalah hasil yang dikuasai oleh seorang individu berupa pengetahuan, keterampilan atau sikap siswa. Hasil belajar siswa ini diperoleh baik melalui bimbingan belajar di dalam maupun diluar sekolah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perubahan sikap dan tingkah laku siswa. Kemudian hasil belajar siswa yang diperoleh melalui belajar mengajar ini diberitahukan kepada siswa melalui dokumen resmi berupa nilai raport.

  U)Muhibin Syah. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Lugos Wacana. 1999. him. 192

12> Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yangM empenganihinya. Jakarta : Renika Cipta. 1995.

  18

2. Indikator Prestasi Belajar

  Pada prinsipnya pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologi sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa.,3) Pengungkapan perubahan tingkah laku khususnya pada murid, sangat sulit. Hasil ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang berupa intangible (tak dapat diraba), oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang teijadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta maupun yang berdimensi karsa. Dalam memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah dengan mengetahui garis-garis besar indikator (petunjuk adanya prestasi tertentu).

3. Batas Minimal Prestasi Belajar

  Setelah mengetahui indikator prestasi perlu pula mengetahui bagaimana menetapkan batas minimal keberhasilan belajar siswa. Hal ini penting karena mempertimbangkan batas terendah prestasi siswa yang dianggap berhasil dalam arti luas. Keberhasilan dalam arti luas meliputi ranah cipta, rasa dan karsa siswa. Dari ranah-ranah tersebut walaupun berkaitan satu sama lainnya, kenyataannya sukar diungkap sekaligus bila hanya melihat perubahan yang teijadi pada salah satu ranah. Contoh : seorang siswa yang mempunyai nilai tinggi dalam bidang agama Islam 1

  3

  19 belum tentu rajin beribadah shalat, sebaliknya siswa yang hanya mendapat nilai cukup dalam bidang studi tersebut justru menunjukkan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

  C. Belajar

1. Pengertian Belajar Belajar merupakan kebutuhan setiap manusia yang ingin maju.

  Kegiatan belajar itu sendiri berlangsung sejak kecil, misalnya belajar berbicara, beijalan dan lain-lain.

  Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan masyarakat.14)

  Sedangkan Njawarah mendefmisikan belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur yatu jiwa dan raga.151 Mengacu pada defmisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan dengan melibatkan dua unsur, jiwa dan raga yang teijadi karena adanya perubahan dalam sistem urat saraf individu.

14) Siameto, Belajar dan Faktor-faktoryang Mempengaruhinya. Jakarta : Renika Cipta. 1995.

  him. 2 15 )

  f

  20

2. Faktor-Faktor Belajar

  Faktor yang mempengaruhi belajar secara garis besar dibagi menjadi dua faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor-faktor belajar tersebut adalah :16)

  a. Faktor yang Berasal dari dalam Diri Siswa 1) Faktor Fisiologi

  Faktor fisiologi adalah kondisi fisik atau jasmani seseorang yang mempengaruhi belajar. Faktor fisiologi dibagi menjadi dua : keadaan jasmani, keadaan jasmani pada umumnya

  Pertama,

  dapat melatar belakangi aktivitas belajar. Keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dibanding keadaan jasmani yang kurang segar/ letih. Kondisi fisik yang lain yaitu tidak cacat, baik cacat jasmani maupun rohani.

  Kedua , keadaan fungsi jasmani yaitu keadaan jasmani tertentu

  seperti fungsi panca indera. Panca indera berpengaruh penting terhadap proses belajar seseorang, terutama pendengaran dan penglihatan. Fungsi panca indera merupakan syarat berlangsungnya belajar dengan baik.

  2) Faktor Psikologi Fakor psikologi adalah keadaan jiwa seseorang yang mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang. Faktor psikologi

  21 dalam belajar meliputi : inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.17)

  b. Faktor yang Berasal dari Luar Diri Siswa Selain faktor yang berasal dari diri siswa, ada juga faktor yang berasal dari luar diri siswa. Dalam hal ini, faktor yang berasal dari luar diri siswa meliputi: 18)

  1) Faktor Non Sosial dalam Belajar Faktor non sosial yang berpengaruh terhadap proses dan belajar siswa, misalnya suhu udara. Udara yang segar memberi kondisi belajar yang baik dari pada udara yang panas, kelembaban udara, cuaca, musim yang sedang berlangsung. Hal itu merupakan kejadian-kejadian alam. Maka dapat dikatakan bahwa faktor non sosial merupakan keadaan lingkungan dan kejadian alam atau kondisi lingkungan. 2) Faktor Sosial dalam Belajar

  Faktor sosial dalam belajar adalah wujud manusia dan representasinya (wakil) maupun wujud lain yang langsung berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar, seperti kondisi sekolah, masyarakat, tetangga, serta teman-teman sepermainan di

  17 ) Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Renika Cipta. 1995. him. 55 18

  22 sekitar perkampungan siswa tersebut selanjutnya, faktor tersebut dibedakan menjadi tig a:

  a) Cara orang tua mendidik anak Cara orang tua mendidik anak, besar pengaruhnya terhadap hasil belajar anak. Orang tua yang kurang memperhatikan anaknya, mungkin acuh tak acuh memperhatikan kemajuan anaknya, akan menjadi penyebab kesulitan belajar anak.19’

  b) Suasana Rumah Kondisi atau suasana rumah yang meliputi situasi di dalam rumah atau kejadian-kejadian yang sering teijadi dalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Apabila suasana rumah terlalu ramai dapat menyebabkan anak tidak bisa belajar dengan baik, maka perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram.1 20)

  9

  c) Keadaan Ekonomi Keluarga Tinggi rendahnya tingkat ekonomi keluarga banyak menentukan proses belajar anak, misalnya anak yang berasal dari keluarga yang ekonomisnya tinggi maka segala kebutuhan sekolah dapat dipenuhi. Adapun anak yang berasal dari keluarga

19) Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Renika Cipta. 1995.

  him. 60

20) Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Renika Cipta. 1995.

him. 63

  23 yang ekonomisnya rendah, kebutuhan sekolahnya kurang terpenuhi sehingga mengakibatkan dorongan belajar kurang. Maka ekonomi keluarga juga berpengaruh dominan dalam proses keberhasilan dapat mempengaruhi keberhasilan pendidikan.2!)

  Lingkungan masyarakat yang dapat mempengaruhi proses belajar anak antara lain : 1) Kegiatan dalam masyarakat

  2) Media massa 3) Teman bergaul.

3. Prinsip-Prinsip Belajar

  Salah satu tugas guru adalah mengajar untuk menstransfer pengetahuan barn kepada siswa. Dalam melaksanakan pembelajaran pengetahuan tentang teori dan prinsip belajar dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat. Selain itu guru dapat mengembangkan dan memiliki sikap yang diperlukan untuk menunjang peningkatan belajar siswa.

  Prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/ pengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual.2 22)

  1

21) Slameto. Belajar dan Faklor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Renika Cipta. 1995.

  him. 63

  24

  a. Perhatian dan Motivasi Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar.

  Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin teijadi belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.

  Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi juga dipengaruhi oleh nilai- nilai yang dianggap penting dalam kehidupannya. Sikap siswa dapat menimbulkan dan mengarahkan kreativitasnya.

  Motivasi dapat bersifat internal, artinya datang dari dirinya sendiri, dan bersifat ekstemal artinya datang dari orang lain misalnya : guru, orang tua, teman. Motivasi juga dibedakan atas motif instrinsik yaitu tenaga pendorong yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukan, dan motif ekstrinsik yaitu tenaga pendorong yang ada di luar perbuatan yang dilakukan tetapi menjadi penyertanya. Sebagai contoh, siswa belajar sungguh-sungguh karena di dorong oleh keinginan naik kelas.

  b. Keaktifan Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak adalah makhluk aktif. Belajar hanya mungkin teijadi apabila anak aktif mengalaminya sendiri. Belajar adalah menyangkut apa yang harus dikeijakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru sekedar pembimbing dan pengarah.

  25

  c. Keterlibatan Langsung/ Berpengalaman Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey dengan “Learning by doing" yaitu belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung.

  Keterlibatan siswa di dalam belajar terutama adalah keterlibatan mental emosional, keterlibatan dalam kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan pembentukan sikap dan nilai juga pada saat mengadakan latihan dalam pembentukan keterampilan.

  d. Pengulangan Menurut teori psikologi, daya belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamati, menanggap, mengingat, mengkhayal, berpikir. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang. Daya-daya yang dilatih dengan pengulangan akan menjadi sempuma.

  e. Tantangan Dalam situasi belajar, siswa menghadap suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempeiajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan dengan mempeiajari bahan belajar. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan itu tercapai maka ia akan masuk dalam medan barn atau tujuan

  26 barn. Agar pada anak timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik, maka bahan belajar haruslah menantang. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya. Bahan belajar barn mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya.

  f. Balikan dan Penguatan Kunci dari belajar ini adalah “Law o f effect” yaitu siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik merupakan balikan yang berpengaruh bagi usaha belajar selanjutnya.

  Siswa yang mendapat nilai baik mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi. Sebaliknya siswa yang mendapat nilai jelek, karena takut

  I

  tidak naik kelas maka terdorong untuk belajar lebih giat. Kegiatan berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen yang merupakan cara belajar ..... mengajar yang memungkinkan teijadinya balikan dan penguatan.

  g. Perbedaan Individual Siswa merupakan individual yang unik, artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis. Setiap siswa memiliki perbedaan yang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian dan sifat-sifatnya. Penggunaan metode atau strategi

  27 belajar mengajar yang bervariasi dapat melayani perbedaan kemampuan siswa.

4. Fase-Fase dalam Proses Belajar

  Menurut Jerome S. Bruner, salah seorang penentang teori S-R Bond, dalam proses pembelajaran siswa menempuh tiga episode atau fase yaitu: 23)

  a. Fase Informasi Seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai yang sedang dipelajari. Diantara informasi yang diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan berdiri sendiri, adapula yang berfungsi menambah, memperhalus, dan memperdalam pengetahuan yang sebelumnya telah dimiliki.

  b. Fase Transformasi Informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual supaya kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan pada hal-hal yang lebih luas.

  c. Fase Evaluasi Seorang siswa akan menilai sendiri sampai sejauh mana pengetahuan (informasi yang telah ditransformasikan tadi) dapat dimanfaatkan

  28 untuk memahami gejala-gejala lain atau memecahkan masalah yang dihadapi.

D. Belajar Kelompok dan Belajar Individu

  Belajar kelompok merupakan salah satu bentuk tugas guru dal am kegiatan belajar mengajar, untuk menyampaikan atau menjelaskan materi pada siswa.

  Belajar adalah suatu bentuk pertemuan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman.

  Kegiatan belajar kelompok atau belajar bersama merupakan kegiatan yang mempunyai aturan-aturan bagi para anggotanya. Belajar kelompok disini adalah belajar yang bersangkutan dalam rangka meningkatkan hasil belajar. Adapun ciri yang nampak dalam suasana belajar kelompok adalah keijasama pada setiap siswa yang mengikuti kegiatan itu harus aktif dalam memecahkan masalah-masalahnya.

  Dengan belajar kelompok ini selain untuk mengidentifikasi kelemahan dan kckurangan-kekurangan yang dialami anak, juga dapat sekaligus memperbaiki kesalahan yang dialami anak, yang mungkin akan dibetulkan temannya. Jadi anak dapat mengoreksi dirinya dan juga timbul saling koreksi di antara anak-anak tersebut241

  24’ Rusda Koto Sutadi, Sri Maryati Dellana, Permasalahan Anak Taman Kanak-kanak.

Dokumen yang terkait

ENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 TANGGUL JEMBER TAHUN 2008/2009

0 4 18

PENINGKATAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PRINGSEWU SELATAN TAHUN 2012/2013

0 5 39

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 GEDUNG AIR KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

18 98 79

ANALISIS PENGARUH GAYA BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA SE KECAMATAN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 20152016 DENGAN MOTIVASI BELAJAR SEBAGAI VARIABE

2 25 238

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI ILMU SOSIAL SMA N 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20072008

1 0 71

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED PADA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 20122013

0 0 8

PENGARUH MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DI MI MUHAMMADIYAH 25 SURABAYA KELAS III, IV DAN V SKRIPSI

0 0 16

HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 3 132

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN FIQIH MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V MI BANSARI KECAMATAN BANSARI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 20072008 SKRIPSI

0 1 78

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI HARAM BERPUASA MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI KENTENGSARI 02 CANDIROTO TEMANGGUNG TAHUN 2008 - Test Repository

0 1 87