BAB I PENDAHULUAN - Isi Pedoman KTSP-set up

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 poin 19 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan tertentu seperti yang termaktub dalam pasal tersebut adalah tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan.

Amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa kurikulum dikembangkan dengan prinsip keragaman agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah dan peserta didik. Di dalam Lampiran Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dinyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk PAUD adalah kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik satuan PAUD. Artinya kurikulum di tingkat satuan pendidikan termasuk satuan PAUD Amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa kurikulum dikembangkan dengan prinsip keragaman agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah dan peserta didik. Di dalam Lampiran Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dinyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk PAUD adalah kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik satuan PAUD. Artinya kurikulum di tingkat satuan pendidikan termasuk satuan PAUD

Merujuk pada ketentuan tersebut di atas, dipastikan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan keharusan disusun oleh dan dilaksanakan di satuan PAUD.

B. Tujuan

1. Menjadi rujukan satuan PAUD dalam menyusun Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan yang akan diterapkan di

satuannya.

2. Mejadi panduan bagi pendidik dan kepala satuan PAUD

dalam mengembangkan program yang akan dijadikan

program layanan di satuan PAUDnya.

3. Menjadi rujukan bagi pembina PAUD di lapangan dalam

memberikan pembinaan dan penyeliaan layanan PAUD di

lapangan.

C. Sasaran

1. Guru

2. Pengelola satuan Pendidikan Anak Usia Dini

3. Pengawas dan Penilik Pendidikan Anak Usia Dini

4. Pemangku kepentingan dari berbagai unsur.

D. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;

3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2010 tentang

Perubahan atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun

2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

5. Peraturan Presiden RI Nomor 60 Tahun 2013 tentang

Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137

Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia

Dini sebagai pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013

BAB II PRINSIP DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PAUD

A. Prinsip-prinsip Penyusunan KTSP

Berpusat pada anak

Kontekstual

Kompetensi dan Dimensi Perkembangan

Pembentukan kepribadian

KTSP Sesuai tahap perkembangan

Sesuai cara belajar

Holistik Integratif

Melalui bermain

Membangun pengalaman

belajar Konteks Sosial Budaya

1. Berpusat pada anak dengan mempertimbangkan potensi, bakat, minat, perkembangan, dan kebutuhan anak, termasuk kebutuhan khusus.

Kurikulum menempatkan anak sebagai pusat tujuan. Kurikulum yang disusun memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan tingkat usia ( age appropriateness), selaras dengan potensi, minat dan karakteristik termasuk kebutuhan khusus anak secara individu ( individual appropriateness).

Kurikulum juga bersifat inklusif dengan mengakomodir kebutuhan dan perbedaan anak baik dari aspek jenis kelamin, sosial, budaya, agama, fisik, maupun psikis, sehingga semua anak terfasilitasi sesuai dengan potensi masing-masing tanpa ada diskriminasi aspek apapun.

2. Kurikulum dikembangkan secara Kontekstual

Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan karakter daerah, kondisi satuan PAUD, dan kebutuhan anak. Kurikulum tingkat satuan

operasional yang memungkinkan pengembangan sesuai dengan karakteristik, visi, misi lembaga PAUD masing-masing.

3. Mencakup semua dimensi kompetensi dan program pengembangan

Kurikulum PAUD untuk mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mencakup semua program pengembangan nilai agama dan moral, fisik-motorik (Motorik kasar, motorik halus, kesehatan dan perilaku keselamatan), kognitif (Belajar dan pemecahan masalah, berfikir logis, berfikir simbolik),Bahasa (memahami bahasa reseptif, mengekspresikan bahasa, keaksaraan), sosial-emosional (Kesadaran diri, rasa tanggungjawab untuk diri dan orang lain, perilaku prososial) dan seni (kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimajinasi dengan gerakan, musik, drama dan beragam bidang seni lainnya).

4. Program pengembangan sebagai dasar pembentukan kepribadian anak

Kurikulum dirancang untuk membangun sikap spiritual dan sosial bukan menjawab tes-tes, ujian, kuis, atau pengetahuan jangka pendek lainnya. Sikap spiritual dan sosial yang dimaksud adalah perilaku yang mencerminkan sikap beragama, hidup sehat, rasa ingin tahu, sikap estetis, bersikap kreatif, percaya diri, sabar, mandiri, peduli, menghargai dan toleran, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, tanggung jawab, rendah hati dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan

orang dewasa lainnya di lingkungan rumah, tempat bermain dan satuan PAUD.

5. Memperhatikan tingkat perkembangan anak

Kurikulum disusun dengan memperhatikan kesinambungan secara vertikal (antara tujuan pendidikan nasional, tujuan lembaga, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran) dan kesinambungan horizontal (antara tahap perkembangan anak: usia lahir – 2 tahun,

usia 2- 4 tahun dan usia 4-6 tahun merupakan rangkaian yang saling berkesinambungan).

6. Mempertimbangkan cara anak belajar

Kurikulum mengakomodir pelaksanaan pembelajaran yang memungkinkan anak membentuk pengalaman belajar dengan cara belajar anak. Anak belajar mulai dari dirinya kemudian ke luar dirinya, dari konkrit ke abstrak, sederhana ke komplek, mudah ke sulit yang dilakukan dengan cara melakukannya sendiri ( hands on experience).

7. Holistik – integratif

Kurikulum mengembangkan semua aspek perkembangan secara seimbang melalui layanan pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, kesejahteraan maupun layanan perlindungan anak. Layanan pedagogis berfokus pada stimulasi perkembangan anak terutama pada stimulasi perkembangan mental-intelektual dan sosial-emosional. Layanan kesehatan dan gizi terutama ditujukan untuk membantu pertumbuhan anak. Layanan perlindungan ditujukan untuk Kurikulum mengembangkan semua aspek perkembangan secara seimbang melalui layanan pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, kesejahteraan maupun layanan perlindungan anak. Layanan pedagogis berfokus pada stimulasi perkembangan anak terutama pada stimulasi perkembangan mental-intelektual dan sosial-emosional. Layanan kesehatan dan gizi terutama ditujukan untuk membantu pertumbuhan anak. Layanan perlindungan ditujukan untuk

8. Belajar melalui bermain

Proses membangun pengalaman bersifat aktif. Anak terlibat langsung dalam kegiatan bermain yang menyenangkan. Selama bermain anak menggunakan ide-ide baru mereka, belajar

mengambil keputusan, dan memecahkan masalah sederhana.

9. Memberi pengalaman belajar

Penyusunan kurikulum memberikan pengalaman belajar anak tentang berbagai konsep keilmuan, teknologi, dan seni secara dinamis melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, sesuai dengan tahapan perkembangan anak, nilai moral, karakter yang ingin dibangun, dan budaya Indonesia.

10. Memperhatikan dan melestarikan karakteristik sosial budaya

Kurikulum mempertimbangkan lingkungan fisik dan budaya ke dalam proses pembelajaran untuk membangun kesesuaian antara pengalaman yang sudah dimiliki anak dengan pengalaman baru Kurikulum mempertimbangkan lingkungan fisik dan budaya ke dalam proses pembelajaran untuk membangun kesesuaian antara pengalaman yang sudah dimiliki anak dengan pengalaman baru

B. Prosedur Operasional Penyusunan KTSP

1. Analisis Konteks

a. Satuan PAUD membentuk Tim Pengembang Kurikulum Satuan PAUD.

b. Tim Pengembang Kurikulum melakukan analisis kontek dengan mempelajari berbagai dokumen perundangan, kondisi, peluang, dan tantangan yang terkait dengan b. Tim Pengembang Kurikulum melakukan analisis kontek dengan mempelajari berbagai dokumen perundangan, kondisi, peluang, dan tantangan yang terkait dengan

Beberapa perundangan yang terkait dengan kurikulum PAUD adalah:

1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

2) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3) Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

4) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, sebagai pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini;

5) Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini

6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pasal 7

7) Kerangka pembangunan PAUD Indonesia atau Renstra Pembangunan PAUD di daerah.

8) Buku-buku terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, dan acuan lainnya.

2. Penyusunan Dokumen KTSP PAUD

a. Tim Pengembang Kurikulum Satuan PAUD menyusun draft kurikulum dengan memperhatikan hasil analisis konteks di tahap sebelumnya.

b. Pembahasan draft kurikulum oleh semua Tim Pengembang untuk menelaah kembali kesesuaian kurikulum dengan perundangan dan tujuan lembaga.

c. Tim Pengembang melakukan review dengan memperhatikan masukan dan perbaikan-perbaikan.

d. Satuan PAUD/ Yayasan menetapkan kurikulum Satuan PAUD

e. Sosialisasi Kurikulum kepada seluruh guru, tenaga kependidikan, komite satuan PAUD/Komite orang tua.

3. Pengesahan Dokumen KTSP PAUD

a. Kepala Satuan PAUD mengajukan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD yang sudah ditetapkan oleh Satuan PAUD/Ketua Yayasan ke Dinas Pendidikan Kabupaten untuk disyahkan atau setidaknya diketahui.

b. Dinas Pendidikan dalam hal ini pejabat yang ditunjuk sesuai dengan kewenangannya menyetujui dokumen kurikulum untuk dapat diterapkan di satuan PAUD yang bersangkutan.

c. Kepala Satuan PAUD/Pengelola menerapkan dan mengawasi pelaksanaan kurikulum dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di satuan PAUD tersebut.

BAB III PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PAUD (KTSP)

A. Dokumen KTSP

Dokumen

berisi Visi, Misi,Tujuan,Karakteristik Kurikulum, Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran dan Kalender Pendidikan yang berisi Program Tahunan yang diterapkan di Satuan PAUD.

I disebut

Dokumen II disebut juga dokumen program yang berisi Program Semester (Prosem), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) , dan Penilaian perkembangan anak.

Lampiran terdiri dari Kalender Pendidikan, Standar Operasional Prosedur (SOP), dan Tata Tertib Satuan PAUD.

Outline KTSP PAUD

Naskah akhir KTSP PAUD yang akan dihasilkan sesuai dengan sistimatika sebagai berikut:

Halaman Judul Kata Pengantar Lembar Pengesahan Daftar Isi

BAGIAN I . PROFIL LEMBAGA

A. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD

B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD (penyelenggara, pengelola dan guru dan Uraian Tugas

C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD

D. Status Satuan lembaga PAUD (negeri/swasta, izin operasional, akreditasi, dll)

BAGIAN II. DOKUMEN I

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD

3. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD

B. Visi, Misi Dan Tujuan Satuan Paud

1. Visi Satuan PAUD

2. Misi Satuan PAUD

3. Tujuan Satuan PAUD

C. Karakteristik

D. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran

E. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan

F. Standar Operasional Prosedur

BAGIAN III. DOKUMEN II

A. Program Semester

B. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan

C. Rencana Pelaksanaan Program Harian

D. Penilaian Perkembangan Anak

BAGIAN IV. PENUTUP

BAGIAN V. LAMPIRAN

1. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan

2. Program Semester

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

5. Penilaian Perkembangan Anak

6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak

7. dll yang dianggap perlu

B. Teknik Penyusunan KTSP

I. Profil Lembaga

A. Sejarah Singkat Satuan PAUD

Sejarah singkat menguraikan perjalanan lembaga dari dibentuk hingga perkembangan saat ini termasuk prestasi yang telah dicapainya.

Sejarah singkat diperlukan untuk mengingatkan rangkaian panjang perkembangan satuan PAUD.

Contoh:

Taman Kanak-Kanak Kenanga didirikan pada tahun 2005 dibawah naungan Yayasan Mahardika. Tokoh yang paling berjasa dalam membidani lahirnya Taman Kanak-Kanak Kenanga adalah tiga serangkai yakni Ibu Haryono, Ibu Astiti, dan Bapak Badrudin. Ibu Haryanto yang saat itu tercatat sebagai Ibu Lurah merasa prihatin melihat banyak anak-anak usia 4-6 tahun yang berkerumun tanpa ada aktivitas pembelajaran. Bu Haryanto menyampaikan kegundahannya kepada dua tokoh masyarakat yakni Bapak Badrudin dan Ibu Haryono yang kemudian disepakati untuk membuat kelompok bermain untuk mengelola kegiatan bermain anak hingga lebih terprogram. Kegiatan awal dilaksanakan di halaman kantor kelurahan dengan menggunakan alat permainan seadanya yang digelar bongkar pasang. Ternyata sambutan masyarakat sangat antusias. Tagl 21 Mei 2005 kelompok bermain berubah nama dengan nama Taman Kanak-Kanak Kenanga dengan diresmikan oleh Bapak Camat Kedoya didampingi 3 pendiri. Sebagai kepala sekolah pertama ditunjuk Bapak Badarudin dan Ibu Haryono sebagai guru untuk peserta didik yang berjumlah 20 orang. Langkah berikutnya dilembagakan dan mengajukan perizinan ke Dinas Kabupaten ….dst.

b. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD

Alamat dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD

menjelaskan:  Lokasi dimana PAUD berada dengan alamat lengkap bila

Contoh perlu diberi gambar peta lokasi. Taman Kanak-Kanak Kenanga terletak di Jalan Kenanga

Nomor 25 Rt 12 Rw 17 Kelurahan Balangbong Kecamatan Kedoya Kabupaten Abal-Abal Provinsi Mercury.

c. Status Satuan PAUD

Menerangkan status lembaga secara administratif. Misalnya Taman Kanak-Kanak Kenanga telah memiliki izin operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Abal-Abal nomor 10 A/kep/2006 untuk program Taman kanak-Kanak dan telah lulus akreditasi dari BAN PNF tahun 2013 dengan Nomor sertifikat ….

d. Kepengurusan

Kepengurusan menjelaskan:

 Struktur kepengurusan di satuan PAUD termasuk

tugasnya masing-masing.

Contoh:

STRUKTUR KEPENGURUSAN TAMAN KANAK-KANAK KENANGA

Ketua Yayasan

Mahardika

Kepala Sekolah

Tenaga

TK Kenanga

Administrasi

Guru TK A

Guru TK B

1. Ketua Yayasan Mahardika bertanggung jawab dalam:  Pengembangan pendidikan di TK Kenanga  Bekerjasama dengan berbagai pemangku kebijakan dalam

rangka optimalisasi sumber belajar dan sumber dana, dst.

2. Kepala TK Kenanga, bertanggung jawab dalam:

 Pengembangan program Taman kanak-Kanak  Mengkoordinasikan guru-guru Taman kanak-kanak  Mengelola administratif Taman kanak-Kanak  Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja guru

Taman Kanak-Kanak  Melakukan evaluasi terhadap program pembelajaran di Taman

Kanak-Kanak

3. Guru bertanggung jawab dalam:

 Menyusun rencana pembelajaran  Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya  Mencatat perkembangan anak  Menyusun pelaporan perkembangan anak  Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program

parenting.

4. Tenaga Administrasi, bertanggungjawab dalam:

 Memberikan pelayanan administratif kepada guru, orangtua dan peserta didik

 Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik  Mengelola sarana dan prasarana Taman Kanak-Kanak  Mengelola keuangan

C. Dokumen I:

a. Latar Belakang , menjelaskan:  Alasan

kurikulum di satuan PAUD  Pentingnya pengembangan kurikulum bagi satuan

PAUD.

Contoh:

1. Latar Belakang

Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas di masa datang. Oleh karena itu layanan PAUD harus dirancang dengan seksama dengan memperhatikan perkembangan anak, perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya yang berkembang. Memahami kondisi tersebut, maka Taman Kanak-Kanak Kenanga … (sesuai nama satuan PAUD) memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD.

Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun oleh Tim Pengembang Lembaga yang terdiri dari Kepala Sekolah, Yayasan, Tim Guru dan Komite orang tua dengan bimbingan Penilik PAUD/Pengawas TK. Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun sebagai acuan penyelenggaraan dan pengelolaan keseluruhan program dan pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga juga dijadikan sebagai patokan untuk melaksanakan pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan, program dan keseluruhan kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai tolok ukur untuk peningkatan dan perbaikan mutu satuan pendidikan secara bertahap dan berkesinambungan.

Dst.....

b, Tujuan, menjelaskan:

 Manfaat disusunnya KTSP bagi lembaga, guru, dan

orang tua peserta didik PAUD.

Contoh:

2. Tujuan KTSP

Tujuan Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun sebagai:

a. Acuan bagi Pengelola dan Guru dalam menyusun program layanan, kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang mendukung pencapaian keberhasilan belajar anak.

b. Informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan oleh satuan PAUD kepada peserta didik

c. Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian pembinaan.

d. Dst.

c. Dasar dan Rujukan, menjelaskan:  Berbagai rujukan yang digunakan dalam

penyusunan KTSP, baik berupa undang-undang, peraturan, kebijakan daerah, atau rujukan lainnya .

3. Dasar Penyusunan KTSP Taman Kanak- Kanak Kenanga

a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif;

c. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, sebagai pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini;

e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini;

f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013;

g. Pedoman Penyusunan KTSP Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2014;

h. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan PAUD.

4. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan PAUD

Visi

Visi merupakan cita-cita jangka panjang yang ingin diwujudkan

atau diraih oleh Satuan PAUD. Berisi gagasan besar yang ingin

dicapai oleh satuan PAUD

Berorientasi kedepan( jangka panjang), tidak untuk dicapai pada kondisi saat ini.

Visi perlu disusun oleh satuan PAUD untuk:

1) Menjadi arah yang ingin dicapai oleh satuan.

2) Membangun kesamaan pemahaman pada semua pelaksanaan

(pendidik dan tenaga kependidikan) yang ada di satuan PAUD

sebagai cita-cita bersama yang ingin diwujudkan.

3) Membangun motivasi pendidik, tenaga kependidikan, dan

orang tua untuk meraih cita-cita bersama.

Contoh:

Visi Taman Kanak-Kanak Kenanga

“Membentuk generasi yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri, ceria dan berakhlak mulia”

Misi

Misi adalah upaya umum yang ditempuh oleh satuan pendidikan PAUD dalam rangka mewujudkan visi satuan

pendidikan yang telah dirumuskan. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukan, dan bagaimana melakukannya.

Misi penting ditetapkan oleh satuan PAUD untuk:

1) Menjadi acuan dalam penyusunan program kerja satuan PAUD.

2) Menjadi acuan dalam pengembangan satuan PAUD yang

akan datang

3) Menggambarkan kekhasan atau keunggulan layanan di satuan PAUD

Cara penyusunan misi:

1) Menjabarkan indikator dari setiap nilai atau cita-cita yang ada dalam visi.

2) Menetapkan fasilitasi yang harus dilakukan satuan PAUD untuk mendukung indikator yang ada dalam visi.

Contoh rumusan misi

3) Menjabarkan strategi yang akan diambil satuan PAUD untuk

mencapai visi.

Contoh Misi Taman Kanak-Kanak Kenanga

a. Menyelenggarakan layanan pengembangan holistik integratif.

b. Memfasilitasi kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan sesuai dengan tahapan perkembangan, minat, dan potensi anak.

c. Membangun pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat dan berakhlak mulia secara mandiri.

d. Membangun kerjasama dengan orang tua, masyarakat, dan lingkup terkait dalam rangka pengelolaan PAUD yang professional, bertanggungjawab dan berdaya saing nasional.

Tujuan

Tujuan Tujuan berisi rumusan hasil keluaran/ output yang dicapai

pada waktu tertentu. Visi dirumuskan untuk pencapaian

jangka waktu panjang, sedangkan tujuan dirumuskan untuk

pencapaian jangka waktu pendek atau biasanya dikaitkan

dengan lulusan yang diharapkan.

Contoh rumusan tujuan:

Tujuan Taman Kanak-Kanak Kenanga

a. Mewujudkan anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan mandiri

b. Mewujudkan anak yang mampu merawat dan peduli terhadap diri sendiri, teman, dan lingkungan sekitarnya.

c. Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, karya, dan gerakan sederhana.

d. Menjadikan anak beragama sejak dini.

e. Menciptakan iklim belajar yang kondusif bagi penyelenggaraan

pendidikan, perawatan, pengasuhan, dan perlindungan anak.

f. Menjadi lembaga rujukan PAUD tingkat Kabupaten/Kota /Propinsi/nasional.

5. Karakteristik KTSP

Karakteristik KTSP diisi dengan penjabaran tentang nilai, kebijakan, dan strategi yang ditetapkan dan diterapkan di satuan PAUD dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan satuan PAUD serta mewujudkan output PAUD yakni kesiapan belajar anak. Isi karakteristik KTSP setidaknya memuat:

a. Nilai/prinsip yang digunakan oleh satuan lembaga

b. Model pembelajaran yang digunakan

c. Kegiatan-kegiatan yang menjadi kekhasan Satuan PAUD

Pentingnya menetapkan Karakteristik KTSP:

1. Penjabaran dari visi, misi, dan tujuan satuan PAUD

2. Dasar dalam pengembangan struktur kurikulum satuan

PAUD

3. Membedakan dengan KTSP satuan PAUD lainnya.

Contoh: Karakteristik Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga

Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun dengan mengusung nilai-nilai Islami sebagai dasar untuk pengembangan karakter peserta didik. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan antara lain: kepemimpinan, jujur, kreativitas, dst… Penerapan nilai-nilai dilakukan melalui pembiasaan rutin yang diterapkan selama anak berada di satuan PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga. Dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, dan partisipatif, Taman Kanak-Kanak Kenanga menerapkan model pembelajaran sentra, dimana kelompok anak dalam satu hari bermain dalam satu sentra yang didalamnya berisi berbagai aktivitas sebagai pemenuhan densitas main. Sentra yang disiapkan adalah: sentra imtaq, sentra balok, sentra bahan alam, sentra persiapan, dan sentra main peran. Untuk kelompok usia 4-6 tahun bermain di sentra persiapan sebanyak 2 kali dalam seminggu dalam rangka membantu kematangan

keaksaraan anak … dst.

6. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran

Program Pengembangan:

Program pengembangan berisi program pengembangan nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, sosial-emosional,

Lembar Latihan 3

bahasa, dan seni. Setiap program pengembangan mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan anak

Muatan Pembelajaran

Muatan Pembelajaran berisi kumpulan materi yang akan dikenalkan pada anak untuk mendukung pencapaian kompetensi dasar dan kompetensi inti pada setiap anak.

Muatan pembelajaran ditetapkan oleh satuan PAUD dengan memperhatikan:

a. Tahapan perkembangan anak

b. Kompetensi Dasar yang ingin dicapai

c. Visi, misi dan tujuan lembaga

d. Kearifan lokal

e. Keunggulan lembaga

Langkah-Langkah Penyusunan Muatan Pembelajaran/Materi

a. Tuliskan setiap program pengembangan (nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni)

b. Tuliskan KD yang tercakup dari setiap program pengembangan

c. Tentukan kata kunci yang diharapkan dari setiap KD

d. Jabarkan konsep atau materi yang tercakup atau yang mencirikan kata kunci

e. Sesuaikan materi dengan kemampuan yang pada umumnya dicapai anak pada kelompok usia tertentu dan visi, misi, tujuan, dan kekhasan satuan PAUD.

Cara pengisian:

a. Kolom 1 berisi program pengembangan (nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional,

dan seni)

b. Kolom 2 berisi Kompetensi Dasar

c. Kolom 3 berisi materi yang telah dikembangkan dari KD.

Berikut adalah contoh materi pembelajaran yang tertuang dalam Dokumen I (KTSP).

CONTOH PROGRAM PENGEMBANGAN DAN MUATAN PEMBELAJARAN/MATERI KURIKULUM PAUD TK "KENANGA"

Program Kompetensi yang Pengem-

Muatan Pembelajaran/Materi

Dicapai

bangan

Nilai Agama 1.1 Mempercayai adanya  Mengetahui sifat Tuhan sebagai pencipta, dan Moral

ciptaan-ciptaan Tuhan, Ciptannya

Tuhan melalui

mengenal

membiasakan mengucap-kan kalimat pujian terhadap ciptaan Tuhan

1.2 Menghargai diri  Terbiasa saling menghormati (toleransi) sendiri, orang lain,

agama, mengucapkan keagungan Tuhan dan lingkungan

sesuai agamanya, merawat kebersihan diri, sekitar sebagai rasa

diri atau teman, syukur kepada Tuhan

tidak

menyakiti

menghargai teman (tidak mengolok-olok), hormat pada guru dan orang tua, menjaga dan merawat tanaman, binatang peliharaan dan ciptaan Tuhan

2.13 Memiliki perilaku yang  Terbiasa berbicara sesuai fakta, tidak mencerminkan sikap

curang dalam perkataan dan perbuatan, jujur

tidak berbohong, meng-hargai kepemilikan orang lain, mengembalikan benda yang bukan haknya, mengerti batasan yang

Program Pengem-

Kompetensi yang Muatan Pembelajaran/Materi

Dicapai

bangan

boleh dan tidak boleh dilakukan, terus terang, anak senang melakukan sesuatu sesuai aturan atau kesepakatan, dan mengakui kelebihan diri atau temannya

3.1 Mengenal kegiatan  Doa-doa (doa sebelum dan sesudah belajar, beribadah sehari-hari

doa sebelum dan sesudah makan, doa 4.1. Melakukan kegiatan

sebelum dan bangun tidur, doa untuk beribadah sehari-hari

kedua orang tua), mengenal hari-hari besar dengan tuntunan

agama, hari-hari besar agama, cara ibadah orang dewasa

sesuai hari besar agama, tempat ibadah, tokoh keagamaan.

3.2 Mengenal perilaku  Perilaku baik dan santun disesuaikan baik sebagai cerminan

agama dan adat setempat; akhlak mulia

dengan

misalnya tata cara berbicara secara santun, 4.2. Menunjukkan periaku

cara berjalan melewati orang tua, cara santun sebagai

meminta bantuan, cara menyampaikankan cerminan akhlak mulia

terima kasih setelah mendapatkan bantuan, tata cara beribadah sesuai agamanya misalnya; berdoa, tata cara makan, tata cara memberi salam, cara berpakaian, menolong teman, orang tua dan guru.

Fisik 2.1 Memiliki perilaku yang  Kebiasaan anak makan makanan bergizi Motorik

mencerminkan hidup

kebiasaan merawat diri sehat

seimbang,

misalnya; mencuci tangan, menggosok gigi, mandi,

berpakaian bersih,menjaga kebersihan lingkungan misalnya; kebersihan tempat belajar dan lingkungan, menjaga kebersihan alat main dan milik pribadi.

3.3. Mengenal anggota  Nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, fungsi, dan

tubuh, cara merawat, kebutuhan agar gerakannya untuk

anggota tubuh tetap sehat, berbagai pengembangan

gerakan untuk melatih motorik kasar dalam motorik kasar dan

kekuatan, kestabilan, motorik halus

kelenturan,

keseimbangan, kelincahan, kelenturan, 4.3. Menggunakan

koordinasi tubuh.

anggota tubuh untuk  Kegiatan untuk latihan motorik kasar antara pengembangan

lain merangkak, berjalan, berlari, merayap, motorik kasar dan

berjinjit, melompat, meloncat, memanjat, halus

bergelantungan, menendang, berguling dengan menggunakan gerakan secara terkontrol, seimbang dan lincah dalam menirukan berbagai gerakan yang teratur (misal: menirukan gerakan benda, senam, tarian, permainan tradisional, dll).

 Keterampilan motorik halus untuk melatih

Program Pengem-

Kompetensi yang Muatan Pembelajaran/Materi

Dicapai

bangan

koordinasi mata dan tangan, kelenturan pergelangan

tangan, kekuatan dan kelenturan jari-jari tangan, melalui kegiatan antara

lain;

meremas, menjumput,

meronce,

menggunting, menjahit,

baju, menali sepatu, menggambar, menempel, makan, dll  Permainan motorik kasar atau halus dengan

mengancingkan

aturan.

3.4. Mengetahui cara  Cara merawat kebersihan diri (misal: hidup sehat

mencuci tangan, berlatih toilet, merawat 4.4 Mampu menolong diri

gigi, mulut, telinga, hidung, olahraga, sendiri untuk hidup

mandi 2x sehari; memakai baju bersih) , sehat

memilih makanan dan minuman yang sehat, makanan yang diperlukan tubuh agar tetap sehat,

 Cara menghindarkan diri dari bahaya kekerasan (melindungi anggota tubuh yang terlarang : mulut, dada, alat kelamin, pantat;

waspada terhadap orang

asing/tidak dikenal),  Cara menghindari diri dari benda-benda berbahaya misalnya pisau, listrik, pestisida, kendaraan saat di jalan raya

 Cara menggunakan toilet dengan benar

tanpa bantuan  Kebiasaan buruk yang harus dihindari (permen, nonton tv atau main game lebih dari 1 jam setiap hari, tidur terlalu larut malam, jajan sembarang).

Kognitif 2.2 Memiliki perilaku yang  Membiasakan eksploratif, mencerminkan sikap

 Cara bertanya

ingin tahu  Cara mendapatkan jawaban. 2.3 Memiliki perilaku yang

 Pemahaman tentang kreatif, mencerminkan sikap

 Membiasakan kerja secara kreatif, kreatif 3.5 Mengetahui cara

 Cara mengenali masalah, memecahkan masalah

 Cara mengetahui penyebab masalah, sehari-hari dan

 Cara mengatasi masalah, berperilaku kreatif

 Menyelesaikan kegiatan dengan berbagai 4.5 Menyelesaikan

cara untuk mengatasi masalah. masalah sehari-hari secara kreatif

3.6 Mengenal benda-  bentuk dua dimensi (persegi, segi tiga, benda disekitarnya

bulat, segi panjang),

Program Pengem-

Kompetensi yang Muatan Pembelajaran/Materi Dicapai bangan

(nama, warna,  bentuk tiga dimensi (kubus, balok, limas, bentuk, ukuran, pola,

tabung), ukuran (panjang-pendek, sifat, suara, tekstur,

 besar-kecil, berat-ringan, sebentar-lama), fungsi, dan ciri-ciri

bilangan (satuan, puluhan), lainnya)

 tekstur (kasar-halus, keras-lunak),  suara (cepat-lambat, keras-halus, tinggi-

4.6 Menyampaikan

rendah),

(berdasarkan warna, bagaimana benda-

tentang apa dan

 pengelompokkan

bentuk, ukuran, fungsi, warna-bentuk, benda di sekitar yang

ukuran-bentuk, warna- dikenalnya (nama,

warna-ukuran,

ukuran-bentuk),

warna, bentuk,  membandingkan benda berdasarkan ukuran ukuran, pola, sifat,

“lebih dari – kurang dari”, “paling/ter) suara, tekstur,

 mengurutkan benda berdasarkan seriasi fungsi, dan ciri-ciri

(kecil-sedang-besar)

lainnya) melalui  mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi berbagai hasil karya

(sangat kecil- lebih kecil- kecil- besar- lebih besar- paling besar),

 pola ABC-ABC, ABCD-ABCD berdasarkan urutan warna, bentuk, ukuran, bunyi, warna, fungsi, sumber, dll.

 Mencocokkan lambang bilangan dengan

jumlah bilangan  Hubungan satu ke satu, satu ke banyak, kelompok ke kelompok  Lambang bilangan  Mencocokkan

3.7 Mengenal lingkungan  Keluarga (hubungan dalam keluarga, peran, sosial (keluarga,

kebiasaan, garis keturunan, dst), teman, tempat

 teman (nama, ciri-ciri, kesukaan, tempat tinggal, tempat

tinggal dst),

ibadah, budaya,  lingkungan geografis (pedesaan/ pantai/ transportasi)

pegunungan/kota),

4.7 Menyajikan berbagai  kegiatan orang-orang (di pagi/sore hari, karya yang

dst), pekerjaan (petani, buruh, guru, dll), berhubungan dengan

 budaya (perayaan terkait adat, pakaian, lingkungan sosial

tarian, makanan, dst), (keluarga, teman,

 tempat-tempat umum (sekolah, pasar, tempat tinggal,

kantor pos, kantor polisi, terminal, dst), tempat ibadah,

 berbagai jenis transportasi (transportasi budaya, transportasi)

darat, air, udara, transportasi dahulu, dan dalam bentuk gambar,

sekarang).

bercerita, bernyanyi,

 Lambang negara

dan gerak tubuh 3.8Mengenal lingkungan

 Hewan , misalnya; jenis (nama, cirri-ciri,

Program Pengem-

Kompetensi yang Muatan Pembelajaran/Materi

Dicapai

bangan

alam (hewan,

bentuk),

tanaman, cuaca,  Kelompok hewan berdasarkan makanan tanah, air, batu-

(herbivore, omnivore, carnivore), batuan, dll)

 kelompok hewan berdasarkan manfaat 4.8 Menyajikan berbagai

(hewan ternak/peliharaan/buas), karya yang

 tanaman dikenalkan dengan jenis (tanaman berhubungan dengan

darat/air, perdu/batang, buah/hias/kayu, lingkungan alam

semusim/tahunan),

(hewan, tanaman,  bermacam bentuk dan warna daun dan cuaca, tanah, air,

bermacam akar),

batu-batuan, dll)  berkembang biak (biji/ stek/ cangkok/ dalam bentuk gambar,

beranak/ membelah diri/daun), bercerita, bernyanyi,

 cara merawat tanaman, dst, dan gerak tubuh

 gejala alam (angin, hujan, cuaca, siang- malam, mendung, siklus air, dst), tanah, batu,

 sebab akibat kejadian, dst. 3.9 Mengenal teknologi

 Nama benda,

sederhana (peralatan  bagian-bagian benda, rumah tangga,

 fungsi,

peralatan bermain,  cara menggunakan secara tepat, dan cara peralatan

merawat. Alat dan benda yang dimaksud pertukangan, dll)

dapat berupa peralatan sekolah, perabot 4.9 Menggunakan

rumah tangga, perkakas kerja, peralatan teknologi sederhana

elektronik, barang-barang bekas pakai. untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)

Sosial 2.5 Memiliki perilaku yang  Cara memberi salam pada guru atau emosional

mencerminkan sikap

teman,

percaya diri  Cara untuk berani tampil di depan teman, guru, orang tua dan lingkungan sosial lainnya,

 Ara menyampaikan keinginan dengan

santun.

2.6 Memiliki perilaku yang

 Aturan bermain,

mencerminkan sikap  Aturan di satuan PAUD taat terhadap aturan

 Cara mengatur diri sendiri misalnya sehari-hari untuk

membuat jadwal atau garis waktu melatih kedisiplinan

 Cara mengingatkan teman bila bertindak

tidak sesuai aturan

2.7 Memiliki perilaku yang  Cara menahan diri saat marah,

Program Pengem-

Kompetensi yang Muatan Pembelajaran/Materi Dicapai bangan

mencerminkan sikap  Ciri diri dan orang lain sabar (mau menunggu  Cara antri

giliran, mau  Cara menyelesaikan gagasannya hingga mendengar ketika

tuntas,

orang lain berbicara)  berusaha tidak menyakiti atau membalas untuk melatih

dengan kekerasan

kedisiplinan 2.8 Memiliki perilaku yang

 Pemahaman tentang mandiri, mencerminkan

 Perilaku mandiri,

kemandirian  Cara merencanakan, memilih, memiliki inisiatif untuk belajar atau melakukan sesuatu tanpa harus dibantu atau dengan bantuan seperlunya

2.9 Memiliki perilaku yang  Keuntungan mengalah mencerminkan sikap

 Cara menawarkan bantuan pada teman peduli dan mau

atau guru,

membantu jika  Cara menenangkan diri dan temannya diminta bantuannya

dalam berbagai situasi,  senang berbagi makanan atau mainan. 2.10 Memiliki perilaku

 Perilaku anak yang menerima perbedaan yang mencerminkan

teman dengan dirinya, sikap kerjasama

 Cara menghargai karya teman,  Cara menghargai pendapat teman, mau

berbagi, mendengarkan dengan sabar pendapat teman,

 Cara berterima kasih atas bantuan yang

diterima,

2.11 Memiliki perilaku

 Kegiatan transisi,

yang dapat  Cara menghadapi situasi berbeda menyesuaikan diri

 Cara menyesuaikan diri dengan cuaca dan

kondisi alam.

2.12 Memiliki perilaku  Pemahaman tentang tanggung jawab yang mencerminkan

 Pentingnya bertanggung jawab sikap tanggungjawab

 Cara bertanggung jawab (mau mengakui kesalahan dengan meminta maaf),  Cara merapihkan/ membereskan mainan pada tempat semula,  mengerjakan sesuatu hingga tuntas,  mengikuti aturan yang telah ditetapkan

walaupun

sekali-kali masih harus

diingatkan,  senang menjalankan kegiatan yang jadi tugasnya (misalnya piket sebagai pemimpin harus membantu menyiapkan alat makan, dst).

Program Pengem-

Kompetensi yang Muatan Pembelajaran/Materi

Dicapai

bangan

3.13 Mengenal emosi diri  Cara menghadapi orang yang tidak dikenal, dan orang lain

 Penyebab sedih, marah, gembira, kecewa, atau mengerti jika ia menganggu temannya 4.13 Menunjukkan reaksi

akan marah, jika ia membantu temannya emosi diri secara

akan senang, mengendalikan emosi secara wajarr

wajar

mengungkapkan apa yang kebutuhan, keinginan,

3.14 Mengenali

 Cara

(lapar ingin makan, dan minat diri

dirasakannya

kedinginan memerlukan baju hangat, perlu 4.14 Mengungkapkan

payung agar tidak kehujanan, kepanasan, kebutuhan, keinginan

sakit perut perlu obat), dan minat diri dengan

mengambil makanan sesuai cara yang tepat

 Teknik

kebutuhan, menggunakan alat main sesuai dengan gagasan yang dimilikinya,

 membuat karya sesuai dengan gagasannya,

dst

Bahasa 2.13. Memiliki perilaku  Cara berbicara secara santun, menghargai yang mencerminkan

teman dan orang yang lebih tua usianya sikap rendah hati dan

 Pemahaman sikap rendah hati santun kepada orang

 Contoh perilaku rendah hati dan santun tua, pendidik, dan teman

3.10 Memahami bahasa  cara menjawab dengan tepat ketika reseptif

(menyimak

ditanya,

dan membaca)  cara merespon dengan tepat saat 4.10 Menunjukkan

atau buku yang kemampuan

mendengar

cerita

dibacakan guru,

berbahasa reseptif  melakukan sesuai yang diminta dengan (menyimak dan

beberapa perintah,

membaca)  menceritakan kembali apa yang sudah

didengarnya

keinginannya, ekspresif

3.11 Memahami bahasa

 Mengungkapkan

menceritakan kembali, (mengungkapkan

 bercerita tentang apa yang sudah bahasa secara verbal

dilakukannya,

dan non verbal)

perasaan emosinya 4.11 Menunjukkan

 mengungkapkan

dengan melalui bahasa secara tepat. kemampuan

buku untuk berbagai berbahasa ekspresif

 Menggunakan

kegiatan

(mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)

3.12 Mengenal  membaca gambar, membaca symbol, keaksaraan awal

 menjiplak huruf,

melalui bermain  mengenali huruf awal di namanya,

Program Pengem-

Kompetensi yang Muatan Pembelajaran/Materi

Dicapai

bangan

4.12 Menunjukkan menuliskan huruf-huruf namanya, kemampuan keaksara-  menuliskan pikirannya walaupun hurufnya an awal dalam

masih terbalik atau tidak lengkap, berbagai bentuk karya  hubungan bunyi dengan huruf  mengucapkan kata yang sering diulang- ulang tulisannya pada buku cerita,  mengeja huruf,  membaca sendiri  hubunngan angka dan bilangan

Seni 2.4 Memiliki perilaku yang  cara menjaga kerapihan diri, dan mencerminkan sikap

 cara menghargai hasil karya baik dalam estetis

bentuk gambar, lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni lainnya,

 cara merawat kerapihan-kebersihan-dan

keutuhan

benda

mainan atau milik

pribadinya.

3.15 Mengenal berbagai  Membuat berbagai hasil karya dan aktivitas karya dan aktivitas

seni gambar dan lukis, seni suara, seni seni

musik, karya tangan dan lainnya 4.15 Menunjukkan karya

 Menampilkan hasil karya seni dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media

KETERANGAN:

Muatan Pembelajaran/Materi berisi konsep-konsep yang akan dikenalkan pada anak untuk mencapai pemenuhan Kompetensi yang diharapkan. Muatan pembelajaran/Materi merujuk pada Kompetensi Dasar dan dikembangkan oleh satuan PAUD. Contoh di atas adalah Muatan pembelajaran/Materi yang cocok untuk anak usia dini, tetapi Satuan PAUD dapat mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai dengan Visi dan Misinya. Misalnya jika Satuan PAUD memiliki visi pengembangan entrepreneurship atau kepemimpinan atau budaya maka dapat memperkaya materi di atas.

7. Pemetaan Pengembangan Kompetensi

Pengembangan Sikap diterapkan secara rutin yang dituangkan dalam jadwal kegiatan rutin harian. Pengembangan sikap dilakukan melalui keteladanan dari guru secara konsisten. Untuk membentuk konsistensi pembentukan sikap maka kegiatan rutin dipandu dalam Standar Operasional Prosedur (SOP).

8. Program Khusus dan Pendukung

Program khusus dan pendukung dimaksudkan adalah program- program yang dilaksanakan di Satuan PAUD sebagai program unggulan yang memperkuat program pengembangan untuk mencapai Kompetensi Dasar dan mencapai VISI, MISI, dan tujuan satuan PAUD.

Program khusus dapat berupa pengayaan materi atau pengembangan minat anak sesuai dengan kekhasan satuan PAUD. Misalnya kegiatan marching band, pengenalan seni daerah, pengenalan bahasa daerah, dll.

Program Pendukung berupa program-program pelibatan orang tua, masyarakat, atau pihak-pihak lainnya yang dapat memperkuat pelaksanaan layanan PAUD. Termasuk dalam program pendukung adalah proram parenting, pembentukan komite satuan PAUD, kerjasama dengan Puskesmas, dll.

9. Alokasi Waktu Penerapan Kurikulum PAUD

1. Alokasi waktu dimaksudkan adalah jumlah jam kegiatan yang dilaksanakan setiap hari dan setiap minggu di satuan PAUD.

2. Alokasi waktu kegiatan hanya dihitung dari jumlah jam tatap muka saja.

3. Alokasi waktu kegiatan minimal untuk setiap kelompok usia anak berbeda jumlahnya, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Alokasi jumlah jam untuk layanan anak usia lahir – 2 tahun jumlah jam belajar paling sedikit 120 menit (2 jam) dalam seminggu.

b. Alokasi jumlah jam untuk layanan anak usia 2 – 4 tahun jumlah jam belajar paling sedikit 360 menit (6 jam) dalam seminggu

c. Alokasi jumlah jam untuk layanan anak usia 4 – 6 tahun jumlah jam belajar paling sedikit 900 menit (15 jam) dalam seminggu.

Ketentuan: Satuan PAUD yang menyelenggarakan layanan untuk kelompok usia 4-6 tahun sekurang-kurangnya menyelenggarakan kegiatan pembelajaran selama 540 menit (9 jam) setiap minggu dan ditambah dengan kegiatan pengasuhan terprogram oleh orang tua di rumah selama 360 menit (6 jam) setiap minggu.

Contoh: Alokasi pembelajaran di Satuan PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga adalah 21 jam @ 60 menit (1.260 menit) dalam seminggu. Kegiatan pembelajaran tatap muka dilaksanakan selama 5 hari dimulai dari pukul 7.30 – 11.45. Jadwal kegiatan harian dilampirkan dalam lampiran KTSP.

10. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan

Kalender pendidikan dan Program Tahunan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kalender pendidikan merupakan pemetaan waktu selama satu tahun ajaran berdasarkan waktu efektif yang akan dilaksanakan di satuan pendidikan. Sedangkan program tahunan berisi deskripsi setiap kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun pelajaran di satuan pendidikan.

Kalender Pendidikan penting disusun, untuk:

1) Acuan bagi pendidik dan pengelola menyusun kegiatan

pembelajaran dalam setahun.

2) Informasi bagi orang tua tentang berbagai kegiatan yang

akan dilaksanakan dan diikuti peserta didik dalam kurun

waktu setahun.

Kalender pendidikan berisi seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga dalam satu tahun ajaran. Kalender pendidikan dapat Kalender pendidikan berisi seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga dalam satu tahun ajaran. Kalender pendidikan dapat

Kegiatan tersebut terdiri dari kegiatan yang terkait dengan:

1. Pelaksanaan kurikulum

a. Permulaan tahun ajaran

b. Kegiatan puncak tema

c. Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tiap bulan

d. Hari-hari libur

e. Waktu belajar efektif

2. Kegiatan Khusus

a. Kegiatan mendatangkan nara sumber

b. Mengunjungi tempat yang terkait dengan tema,

c. Kegiatan bazar anak,

d. Pentas seni anak,

e. Perayaan hari-hari besar, atau

f. Lainnya

3. Kegiatan Pendukung

a. Pertemuan orang tua,

b. Open house

c. Hari keluarga, dan sebagainya.

Kegiatan tahunan ini disusun oleh guru dan tenaga kependidikan di satuan PAUD, serta disosialisasikan kepada seluruh orang tua peserta didik.

Contoh Kalender Pendidikan Taman Kanak-Kanak Kenanga

JULI AGUSTUS

2 9 16 23 30 14 - 19 orientasi peserta didik baru

5 12 19 26 SABTU

4 - 9 bermain bersama bunda (masa dan pengenalan visi misi

transisi)

25 bhakti sosial 11 -23 tema 17 agustus di sekolah 28 - 29 hari raya idul fitri

baruku

21 - 31 libur hari raya idul fitri

30 puncak tema lomba 17 agustusan

SEPTEMBER OKTOBER

4 11 18 25 Tema: keluargaku 27 Puncak Tema bermain dengan

SABTU

keluarga

Contoh Program Tahunan TK Kenanga

No KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN 1 Pelaksanaaan kurikulum

a. Permulaan tahun ajaran

14 Juli 2015

b. Kegiatan puncak tema Hr Jumat Minggu ke 4 di bulan genap (setiap 2 bulan sekali)

c. Hari-hari libur 1. Libur semester 1

20 – 30 desember 2015 2. Libur semester 2

20 – 30 juni 2015 3. Libur hari raya idul fitri

28 Juli – 3 Agustus 2015

d. Pembagian laporan perkembangan anak 1. Semester 1

19 desember 2015 2. Semester 2

18 Juni 2015

e. Penerimaan peserta didik baru Januari – Juli 2016 2 Kegiatan Pendukung a. Kegiatan mendatangkan nara

3 kali sesuai tema sumber b. Kunjungan ke belajar,

3 kali sesuai tema c. Kegiatan bazaar anak,

akhir ramadhon, hari jadi satuan d. Pentas seni anak,

PAUD

e. Perayaan hari-hari besar 2 kali saat pembagian laporan perkembangan 3 Kegiatan Keorangtuaan a. Pertemuan orang tua,

Setiap hari rabu minggu ke 4 b. Open house,

Untuk calon wali murid di minggu ke 3 bulan Juni

c. Hari keluarga Setiap akhir tahun ajaran

Catatan: format kalender pendidikan dan program tahunan sifatnya tidak baku, lembaga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan

11. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pembelajaran

Standar operasional merupakan langkah-langkah untuk menjalankan suatu pekerjaan dengan berpedoman pada tujuan yang akan dicapai. Penetapan langkah tersebut dituangkan secara tertulis mengenai apa yang harus dilakukan,kapan,dimana, oleh siapa dan dengan cara bagaimana. Sehingga SOP menjadi cara baku, yang disepakati dan diterapkan oleh semua orang yang ada di satuan PAUD.

Setiap satuan PAUD diwajibkan membuat SOP sebagai pengendali pelaksanaan kurikulum. SOP ini ditujukan agar keseluruhan praktek pembelajaran di setiap satuan PAUD dapat dilaksanakan secara optimal dan berkualitas.

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

IMPROVING CLASS VIII C STUDENTS’ LISTENING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING STORYTELLING AT SMPN I MLANDINGAN SITUBONDO IN THE 2010/2011 ACADEMIC YEAR

8 135 12

SOAL ULANGAN HARIAN IPS KELAS 2 BAB KEHIDUPAN BERTETANGGA SEMESTER 2

12 263 2

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

BAB IV HASIL PENELITIAN - Pengaruh Dosis Ragi Terhadap Kualitas Fisik Tempe Berbahan Dasar Biji Cempedak (Arthocarpus champeden) Melalui Uji Organoleptik - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 2 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform di Lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 2 12

BAB IV HASIL PENELITIAN - Penerapan model pembelajaran inquiry training untuk meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 23