GN: Majalah GAYa NUSANTARA No 07/Tahun 07
Resensi
Albert Nobbs
Website
LGBTIQ Adalah Hak Asasi Manusia
21 Program Siaran di RRI Surabaya 23
www.gayanusantara.or.id
Nomor Rekening
Training Community Organizers
Bank BNI Cabang UNAIR Surabaya a.n. Yayasan Gaya Nusantara
Directory
Puisi
Kepada Aku, 2
Cerita
Sampul :
Cowok Berjaket Merah
14 pesert a workshop Membangun Karakt er Pribadi Waria 2012, diikut i oleh kawan-kawan waria Jawa Timur.
ekapur Sirih
Awal bulan Okt ober t epat nya 1 Okt ober biasa diperingat i sebagai Hari Kesakt ian Pancasila. Meski banyak usaha-usaha unt uk menghapuskan Pancasila dan menggant ikannya dengan ideologi t ert ent u, namun f akt anya kesakt ian Pancasila masih t et ap memancar ke seluruh penj uru negeri, khususnya di masyarakat pecint a pluralisme. Walau t erkadang harus t erj adi berbagai bent uran dan bent rokan, namun t et ap banyak pihak yang mempert ahankan Pancasila kit a. Dan t ent u saj a opt imis Pancasila bakalan menang.
Berbicara t ent ang Pancasila t ent unya t idak lepas dari semboyan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda namun t et ap sat u. Jika dikait kan dengan LGBTIQ, t ent unya sangat j elas sekali bahwa LGBTIQ masih dibedakan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia. Orang masih lebih bisa menerima perbedaan SARA dibandingkan dengan LGBTIQ. Jadi t ak heran bila sampai saat ini masih banyak st igma dan diskriminasi yang dialami LGBTIQ.
Sila pert ama t ent ang Ke-Tuhan-an, namun seolah-olah sila it u t idak berlaku bagi LGBTIQ. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa LGBTIQ adalah sekumpulan orang-orang yang t ak ber-Tuhan, kaum pendosa, walau f akt anya banyak kawan-kawan kit a yang menganut agama/ keyakinan dan beribadah menurut agama/ keyakinannya it u. Belum lagi adanya larangan bagi kawan-kawan waria unt uk beribadah di t empat - t emat ibadah yang ada.
Pun begit u dengan sila ke dua t ent ang kemanusiaan, banyak j uga masyarakat t ermasuk beberapa keluarga sendiri yang t idak “ memanusiakan” LGBTIQ secara beradab. Anggapan sebagai sampah masyarakat at au kaum pinggiran masih t et ap melekat hingga sekarang. Belum lagi t indak-t indak kekerasan yang t idak manusiawi, masih kerap dilakukan pada LGBTIQ.
Juga dengan sila ke lima keadilan sosial, sepert inya j uga masih belum ramah pada LGBTIQ. Tidak semua lapangan pekerj aan mau menerima LGBTIQ, khususnya waria yang berpakaian dan berpenampilan perempuan at au lesbian yang berpakaian dan berpenampilan laki-laki. Berbagai layanan publik pun masih mendiskriminasikan LGBTIQ, sepert i layanan kesehat an yang t idak ramah pada waria.
Masih banyak lagi bent uk-bent uk t indakan lain yang t idak sesuai dengan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika yang kerap dilakukan oleh sebagian besar masyarakat kit a t erhadap LGBTIQ. Namun komunit as LGBTIQ di Indonesia t idak t inggal diam, mereka t et ap memperj uangkan hak-haknya unt uk mendapat kan perlakukan yang sama di negeri ini secara t erus-menerus t anpa kenal lelah. Termasuk upaya Dede Oet omo selaku pendiri dan ket ua dewan pembina GAYa NUSANTARA unt uk menembus keanggot aan komisioner Komnas HAM Republik Indonesia. Semoga perj uangan ini t et ap ada hasilnya.
(Redaksi)
Jo m Jo m B Bl o ? lo?
“ Jomblo? Enggak banget . . . . . ” begit u kat a salah seorang kawan gay. Beberapa orang kawan gay lainnya j uga mengakui lebih enak bila ada orang lain yang menemaninya, daripada sendirian alias menj omblo. “ Biar ada yang meluk-meluk kalo malem, ” kat a si
A. “ Unt uk t eman berbagi, ” kat a si B. “ Teman hidup sampai t ua bila memungkinkan, ” kat a si C. “ Agar gak susah-susah cari orang buat ML, ” kat a si D. Beragam j awaban sesuai kebut uhan pribadi masing-masing langsung muncul begit u dit anyakan t ent ang pent ingnya suat u relasi bagi mereka. Pada int inya mereka menganggap pent ing adanya suat u relasi.
Bagaimana bent uk relasi it u sendiri, memang masih sangat t erbat as cont ohnya, sehingga masing-masing individu gay melakukan relasi sesuai dengan apa yang dianggap cocok dengan karakt er dan kepribadian mereka. Dan semuanya it u sah-sah saj a, karena memang sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
Relasi yang t erj adi pun begit u beragamnya. Ada yang unt uk j angka wakt u lama, ada pula yang super singkat . Ada yang dengan sat u pasangan saj a, ada pula yang dengan banyak pasangan. Ada yang sekedar berhubungan seks saj a, ada pula yang melibat kan perasaan sayang dan cint a. Semuanya menj adi pilihan dari masing-masing individu yang menj alaninya. Beberapa cont oh relasi yang sering kit a j umpai dalam komunit as gay ant ara lain:
• Monogami
Relasi sat u orang dengan sat u pasangan. Dari mulai awal hubungan sampai akhir hubungan, hanya dengan sat u orang saj a. Namun di luar pasangan t et apnya it u, dimungkinkan j uga t erj adinya perselingkuhan secara diam-diam. Biasanya perselingkuhannya hanya sebat as hubungan seks saj a, bukan unt uk relasi t et ap yang serius. • Poligami
Relasi sat u orang dengan lebih dari sat u pasangan. Ada kemungkinan masing- masing pasangannya saling t ahu siapa yang menj adi madunya, t api ada kemungkinan j uga t idak saling t ahu. Ada yang akur dengan madunya, ada pula yang t idak, sehingga kerap t erj adi persaingan di ant ara mereka.
• Poliamori
Relasi ant ara lebih dari dua orang yang saling mencint ai dan saling berhubungan seks. Di sini pihak-pihak yang t erlibat biasanya saling bisa menerima sat u dengan yang lain, sehingga prakt is t idak ada rasa cemburu, karena masing-masing dari mereka saling berhubungan j uga.
• Hubungan terbuka
Relasi di mana masing-masing pasangan dapat berhubungan dengan orang lain dalam berbagai kemungkinan, di mana semua orang yang t erlibat saling t ahu dan dapat menerimanya. Dalam relasi ini, biasanya akan t erbuka kepada pasangan t et apnya t ent ang siapa-siapa saj a orang-orang lain yang berada di ant ara mereka, khususnya yang pernah t erlibat hubungan seks dengan mereka. Dan mereka t idak marah kalau pasangannya mengaku berkencan dengan si A, si B at au si C.
• One night stand (cinta satu malam)
Hubungan seks yang t erj adi hanya dalam sat u kesempat an. Tidak harus dalam sat u malam, namun dapat j uga hanya sat u j am saj a. Biasanya hanya sekali it u saj a, lalu menghilang dan t idak pernah berj umpa lagi. Sering disebut cint a model t issue at au nasi bungkus, yang sekali pakai langsung dibuang. Kenyakan murni hanya unt uk hubungan seksual semat a.
• Teman tapi mesra (TTM)
Relasi dua at au lebih orang t anpa komit men, dapat melibat kan hubunga seks at au t idak. Biasanya hubungan seksual akan muncul bila mereka sama-sama membut uhkannya. Di luar it u mereka bert eman biasa, baik sebaik t eman j alan, t eman curhat , t eman kerj a dan sebagainya. Tidak ada rasa cemburu bila salah sat u dari mereka berhubungan dengan orang lain.
• Seks dunia maya (cybersex)
Hubungan erot ik melalui dunia maya, misalnya chat t ing int ernet , webcam dan sebagainya. Murni hanya unt uk menyalurkan hasrat seksual, walau dimungkinkan muncul rasa sayang at au cint a. Namun yang past i mereka yang berhubungan hanyalah bert emu di dunia maya, bukan di dunia nyat a.
• Seks telepon (phonesex).
Hubungan erot ik melalui t elepon. Hampir sama dengan cyberseks, namun medianya menggunakan t elepon, melalui pembicaraan-pembicaraan erot is yang membangkit kan gairah seks, lengkap dengan desahan dan j erit an erot is.
• Seks sms.
Hubungan erot ik melalui sms. Hampir sama dengan cybersex dan phonesex, namun yang ini melalui permainan kat a-kat a erot is dari sms.
Selain cont oh-cont oh relasi t ersebut , dimungkinkan pula ada bent uk-bent uk relasi yang lain. Semua bisa berkembang sesuai sit uasi dan kondisi yang ada. Mana yang menj adi relasi pilihanmu? Tent unya kamu yang t ahu j awabnya. Memilih unt uk t idak t erlibat dalam suat u relasi j uga sah-sah saj a kok. . . . . IBHOED
(Sumber: Modul “ Gay Kereeen: Gay yang Pede, Berani, Sehat , dan Ceria” )
http://dc166.4shared.com/doc/ujnCHZq2/preview010.png
Seks Seks, , Gender Gender, , Seksualitas Seksualitas
Ilmu penget ahuan biomedik maupun psikososiokult ural makin lama makin paham akan kerumit an dan keanekaragaman seks (biologis), (ident it as dan ekspresi) gender dan seksualit as (orient asi, pilihan, ekspresi at au t indak/ perilaku seksual) kit a manusia.
Sekarang kit a t ahu bahwa kit a t idak hanya dilahirkan sebagai laki-laki at au perempuan saj a, t et api j uga sebagai berbagai t ipe int erseks, dan bahwa pembagian ket iganya pun t idak selalu rapi. Namun karena dominasi binerisme dalam ilmu penget ahuan biomedik modern, banyak bayi at au anak yang seks biologisnya t idak dengan segera dapat dit ent ukan adalah laki-laki at au perempuan it u, acapkali t anpa memperhat ikan haknya unt uk menent ukan nasib sendiri, menj alani pembedahan at au pemberian hormon sehingga di belakang hari dapat menyebabkan keadaan yang merugikan mereka.
Kit a yang t elit i mengamat i manusia di sekit ar kit a j uga sudah lama t ahu bahwa t idak semua anak laki-laki t umbuh menj adi laki-laki dewasa, dan t idak semua anak perempuan besar menj adi perempuan dewasa. Sebagian menj adi waria, t omboi, sent ul, andro, no label dll. Ilmu penget ahuan maupun gerakan hak asasi manusia (HAM) j uga kian mant ap dengan konsep ident it as maupun ekspresi gender sert a t ransgender(isme), yang mencakupi j uga t ranseksual(it as) dan t ransvest it (isme). Kit a yang merasa diri laki-laki at au perempuan pun, apabila punya kecerdasan, kepekaan dan kebij akan unt uk Kit a yang t elit i mengamat i manusia di sekit ar kit a j uga sudah lama t ahu bahwa t idak semua anak laki-laki t umbuh menj adi laki-laki dewasa, dan t idak semua anak perempuan besar menj adi perempuan dewasa. Sebagian menj adi waria, t omboi, sent ul, andro, no label dll. Ilmu penget ahuan maupun gerakan hak asasi manusia (HAM) j uga kian mant ap dengan konsep ident it as maupun ekspresi gender sert a t ransgender(isme), yang mencakupi j uga t ranseksual(it as) dan t ransvest it (isme). Kit a yang merasa diri laki-laki at au perempuan pun, apabila punya kecerdasan, kepekaan dan kebij akan unt uk
Kit a j uga makin sadar akan kompleksit as seksualit as kit a, apakah it u melibat kan orient asi seksual, pref erensi seksual at aupun ekspresi at au t indak/ perilaku seksual. Alf red C. Kinsey, salah seorang perint is st udi seksualit as, pada t ahun 1948 dalam kaj iannya Sexual Behavior in t he Human Male, sudah menunj ukkan bahwa orient asi seksual kit a ada pada suat u skala t uj uh t it ik ant ara het eroseksualit as eksklusif (Kinsey 0) dan homoseksualit as eksklusif (Kinsey 6). Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) III (1993) t erbit an Direkt orat Kesehat an Jiwa, Direkt orat Jenderal Pelayanan Medik, Depart emen Kesehat an Republik Indonesia; Diagnost ic and St at ist ical Manual (DSM) IV dari Ikat an Psikiat ri Amerika (APA); dan Int ernat ional
Classi fi cat ion of Diseases (ICD) 10 dari Organisasi Kesehat an Sedunia (WHO), ket iga-t iganya menyat akan homoseksualit as sebagai varian biasa dari seksualit as manusia, dan bahkan menganj urkan agar dalam kasus orang yang ragu-ragu akan homoseksualit asnya, psikolog dan psikiat er mengarahkannya menj adi homoseks yang lebih dapat menerima diri.
Akan t et api kesadaran cerdas mengenai ket iga aspek kemanusiaan kit a it u belum menj adi bagian dari penget ahuan umum penyelenggara negara, pemimpin agama/ adat at aupun masyarakat secara luas. Sebagian ilmuwan pun masih t idak mau t ahu at aupun kalau sudah t ahu t idak mau menerima
f at wa ilmiah di at as, at as nama moralit as usang yang dianut nya t anpa berpikir j auh sebagai penget ahuan yang bert erima. Sement ara it u masyarakat dalam segala dinamikanya berkembang, sehingga muncul konst ruksi-konst ruksi sosial macam lesbian, gay, biseks, t ransgender (waria), met roseksual, hidup bersama t anpa nikah (kohabit asi), selain konst ruksi gender dan seksualit as yang lebih konvensional.
Keanekaragaman seks biologis, (ident it as) gender dan seksualit as macam it ulah yang sekarang ada di semua masyarakat di dunia. Pert anyaan int inya kemudian adalah bagaimana kit a menghadapi keanekaragaman it u dengan adil dan beradab berdasarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia yang berlaku
universal. DEDE OETOMO
Lesbian Lesbian Corner Corner
Mencari Mencari
Pekerjaan Pekerjaan Buat Lesbian Buat Lesbian
Ada seorang t eman lesbian but ch cerit a dia t idak dit erima bekerj a karena
dia lesbian. Sedangkan seorang t eman yang j uga seorang but ch bercerit a kalau dia baru di t erima bekerj a padahal rambut nya baru dipot ong model mohawk.
Lalu apakah yang membedakan kedua t eman t ersebut dat as? Banyak
t eman lesbian yang mengat akan bahwa menj adi seorang lesbian it u sulit unt uk mendapat pekerj aan.
Apakah memang benar sepert i it u? Bahwa dunia bekerj a t ert ut up bagi
seorang lesbian? Menurut saya pernyat aan it u t idak benar dan kurang t epat . Banyak t eman lesbian yang berhasil dan sukses di dunia kerj a. Yang perlu diperhat ikan para lesbian dalam mencari pekerj aan.
• Pert ama t anya pada dirimu sendiri pekerj aan sepert i apa yang kamu inginkan. Kebanyakan orang t idak t ahu dia ingin bekerj a sebagai apa, yang pent ing bekerj a dan dapat uang. Sehingga dia t idak bisa mengukur kemampuan yang dimiliki dengan kebut uhan ket erampilan yang dibut uhkan unt uk pekerj aan t ersebut .
• Kedua : ket ahui pot ensi apa yang kamu miliki? Dan kemampuan apa
yang menj adi andalanmu. Ij asah pendidikan apa yang t elah kamu miliki. Bidang pekerj aan apakah yang sesuai dengan t ingkat pendidikanmu sekarang. Kalau kamu Cuma lulusan SMU dan mencari pekerj aan yang mensyarat kan sarj ana t ent u akan sulit unt uk dit erima. Kalau kamu lulusan t eknik dan mencari yang menj adi andalanmu. Ij asah pendidikan apa yang t elah kamu miliki. Bidang pekerj aan apakah yang sesuai dengan t ingkat pendidikanmu sekarang. Kalau kamu Cuma lulusan SMU dan mencari pekerj aan yang mensyarat kan sarj ana t ent u akan sulit unt uk dit erima. Kalau kamu lulusan t eknik dan mencari
• Ket iga : Lihat Penampilanmu sendiri : apakah ada Krit eria t ernt ent u yang mengharuskan kamu berpenampilan khusus dalam pekerj aan yang kamu lamar. Misal unt uk j abat an CS, SPG, PR yang mengharuskan berpenampilan
f eminim dan berdandan cant ik, t ent u kamu akan sulit mendapat kannya kalau penampilanmu but chie abis. Kesan pert ama it u kadang j uga mempengaruhi, sepert i memilih t elur, kit a t idak pernah t ahu isinya bagus at au t idak j adi yang dilihat adalah penampilan luarnya. Jadi usahakan penampilan yang sesuai unt uk bekerj a.
• Keempat set elah kamu menget ahui pekerj aan apa yang kamu ingin dan paling sesuai dengan dirimu. Mulailah persiapkan dirimu unt uk melamar pekerj aan. Buat lamaran pekerj aan yang bagus. Kamu bisa melihat di cont oh- cont oh membuat surat lamaran. Baik di t oko buku maupun di int ernet . lihat kelemahanmu dan kelebihanmu bila ada yang bisa dit ingkat kan segera t ingkat kan kemampuanmu. Belaj ar bisa darimana saj a at au siapa saj a. apalagi sekarang int ernet menyaj ikan segala inf ormasi yang bisa kamu dapat kan.
• Kelima siapkan diri unt uk mulai int ervie pekerj aan, bersikaplah dengan t epat : Ini yang paling menent ukan kamu dalam mendapat kan pekerj aan. Selama int erview kamu harus bisa menunj ukkan sikap yang smart , menyenangkan, percaya diri dan siap bekerj a.
Jadi ket ahui dulu apakah kelebihan dan kelemahanmu sebelum melamar pekerj aan, lalu perbaiki semua kelemahanmu dan t ambah ket erampilanmu. Pilihlah pekerj aan yang sesuai dengan dirimu, buat lah lamaran pekerj aan yang represent at ive. Persiapkan dirimu sebaik-baiknya dan bangun rasa percaya dirimu.
Jangan halangi dirimu sendiri dengan label “ karena aku lesbian maka aku sulit mendapat pekerj aan” orient asimu adalah hakmu dan bukan penghalang unt uk mendapat kan apa yang t erbaik buat kamu. Kamu bisa berkarya dan bekerj a meskipun kamu lesbian. Bangun t erus kemampuanmu, asah ket erampilanmu dan j angan pernah menyerah maka kamu akan mendapat kan
apa yang kamu mau. Poedj iati Tan
Kisah Kisah Sejati Sejati
1/01/home1.jpg
iskriminasi
http://ownsweethome.us/wp-content/uploads/201
Olahraga Bola Voli Olahraga Bola Voli
Aduh, bingung harus mulai cerit a dari mana, Mas. Hidup saya biasa-biasa saj a kok. Sej ak kecil memang suka pernak-pernik yang dipakai perempuan. Kayak baj u, aksesoris, sepat u, j uga dandanan. Sif at -sif at saya j uga cenderung
f eminin ket imbang maskulin. Tapi, unt uk t ampil t ot al sebagai waria sepert i sekarang, t ent unya perlu proses. Ya, zaman SD dan SLTP banyak yang ngat ain, ” Lembeng…lembeng…banci…banci…” Saya sih cuek saj a. Memangnya kenapa kalau lembeng at au banci?
Yang sedikit berbeda dari t eman-t eman waria adalah hobi saya: olahraga bola voli. Wah, saya suka banget olahraga ini. Kayak udah bagian t ak t erpisahkan dari hidup saya. Kalau nggak pegang bola, rasanya gimana git u hehe…badan malah sakit semua. Biasanya di kampung main voli bareng t eman- t eman sekit ar rumah. Tiap ada lomba-lomba ant ar RT t uj uh belasan past i ikut . Dan orang-orang kampung sudah melihat pot ensi it u. Jadi, kalau ada olahraga voli malah dipanggil unt uk ikut part isipasi. Senang rasanya bisa menyalurkan bakat t erpendam dan menunj ukkan ke masyarakat kalau bisa berprest asi.
Tent unya saya ingin t erus mengembangkan bakat ini. Di SLTP memilih ekst rakurikuler olahraga bola voli daripada yang lain. Oya, saat it u saya sudah kemayu lho. Mengingat saat it u pakai ident it as laki-laki, t ent unya saya masuk klub bola voli laki-laki. Ada sih beberapa t eman yang sirik. Tapi, saya bawa sant ai saj a. Malah t erpacu menunj ukkan kemampuan lebih dibanding t eman yang mengej ek it u. Saya bukt ikan dengan mengikut i lomba ant ar sekolah. Saya t ak mau dipandang sebelah mat a oleh orang lain. Unt uk it ulah saya t unj ukkan dengan prest asi.
11
Menginj ak SMU, bakat saya semakin berkembang. Orang-orang mengident ikkan saya dengan olahraga bola voli. Hampir t iap hari mengasah bakat , t ak peduli di rumah at au di sekolah. Saya dilihat sebagai salah sat u murid berbakat di sekolah dan dij adikan priorit as dalam klub bola voli. Di sisi lain, j iwa f eminin pun berkembang. Saya raj in mempercant ik diri, cara j alan lebih anggun, bicara lemah lembut , dan rambut agak panj ang. Pinginnya sih punya rambut t ergerai panj ang sepert i sekarang. Tapi, dulu ‘ kan murid laki-laki nggak boleh punya rambut sepunggung, Mas hehe… Agak menahan diri j uga, sih. Hm, di ant ara cerit a sukses it u, saya mengalami diskriminasi dan pengalaman pahit yang bikin kecewa. Pengalaman yang t ak mungkin saya lupakan sampai sekarang.
Cerit anya begini, Mas. Pihak sekolah diundang mengikut i kej uaraan bola voli ant ar sekolah. Ini kesempat an emas membawa nama baik sekolah. Klub bola voli berlat ih keras biar j adi j uara. Tent u saya ambil bagian di sit u, berusaha menunj ukkan kemampuan t erbaik. Hampir dua bulan t im bekerj a keras meningkat kan kapasit as, mengat ur st rat egi permainan, t ermasuk mempelaj ari kelemahan lawan biar bisa memukul t elak. Hingga t ibalah moment um it u. Seminggu sebelum kej uaraan saya mendengar kabar yang merunt uhkan semangat dan kekecewaan yang mendalam: saya dikeluarkan dari t im oleh pihak sekolah.
Bayangkan, Mas, saya sudah mat i-mat ian lat ihan, memberikan yang t erbaik bagi sekolah, nyat anya didepak begit u saj a. Alasannya pun sama sekali t ak masuk akal: saya dinilai t erlalu f eminin dalam t im laki-laki. Gila nggak, t uh?! Pihak sekolah sama sekali t ak menghargai kerj a keras saya selama ini. Saya marah dan kecewa. Yang lebih menyakit kan, pelat ih bukannya membela, t api malah ikut kebij akan sekolah yang ngawur it u. Saya prot es, t api sama sekali t ak didengar. Jadilah begit u nelangsa melihat t im bola voli berangkat mengikut i pert andingan t anpa saya.
Saya memang kecewa pada pihak sekolah, t api t idak pada olahraga bola voli. Lulus sekolah, saya semakin giat berlat ih, ingin menunj ukkan bahwa saya layak berprest asi. Saya bergabung dengan salah sat u klub di Surabaya. Lalu t ibalah kesempat an unt uk membalas kekecewaan it u. Saya lolos mengikut i Kej urda t ingkat Jawa Timur mewakili kot a Surabaya, yang pelaksanaannya di Madura. Syukurlah, t im t idak mempermasalahkan ident it as saya sebagai waria sepert i sekarang ini. Saya t et ap dit empat kan dalam klub laki-laki karena t idak ada kat egori waria. Saya berlat ih sangat keras, t ak ingin menyia-nyiakan kesempat an ini. Singkat cerit a, saya berhasil mewuj udkan cit a-cit a, berhasil mencapai j uara 2. Suj ud syukur dan t erharu merasakan semua ini. Kekecewaan saya t erbayar oleh pencapaian t inggi, lebih dari yang saya harapkan. Pant ang put us asa, t et ap semangat , dan mau belaj ar dari kegagalan. It ulah kuncinya. (sepert i dicerit akan narasumber dan dirangkai Ant ok Serean)
Ngondek, Ngondek,
http://0.tqn.com/d/sanfrancisco/1/0/y/V/-/-/rainbowumbrella800.jpg
Menular Menular Gak Sih? Gak Sih?
“ Eh. . . . j angan dekat -dekat dengan orang ngondek lho, nant i kamu t ert ular ngondek j uga. . . . ” It u adalah himbauan seseorang gay kepada t emannya, karena dia t akut kalau t emannya menj adi ngondek saat bergaul dengan sekumpulan gay-gay ngondek lainnya. Permasalahan t ent ang ngondek menular at au t idak ini kemudian dilemparkan ke dalam salah sat u grup di FB (nama grupnya t idak saya sebut kan) unt uk kemudian dikoment ari beberapa anggot a grup, sehingga menj adi sebuah diskusi sant ai yang menarik melalui j ej aring sosial. Berikut ini adalah koment ar beberapa anggot a grup yang saya t ulis inisial nama akun FB-nya saj a.
• HF: Memakai ist ilah t ert ular kok sepert i penyakit ya? Kalau ist ilah t erbawa mungkin lebik cocok. Karena kit a ini makhluk sosial, ot omat is akan ada sif at -sif at kit a yang menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial kit a.
• GG: Set uj u dengan HF, karena lingkungan kadang bisa menent ukan kepribadian kit a.
• HH: Iya, set uj u j uga, lama-lama bisa j adi ikut -ikut an deh. • CD: Kadang orang yang bilang ngondek it u menular j ust ru adalah orang
t er-ngondek yang ada di bumi. • PE: Kit a bisa t erbawa ngondek karena kit a memang mau membuka diri dan mengikut inya. Kalau gak mau ya gak bakalan kebawa ngondek kan? • LCM: Just ru yang sering t erj adi adalah ikut an pakai bahasa binan yang dibawakan dengan ngondek sekali. • TDM: Sebenarnya bukan t ert ular, lebih t epat nya t erj adi pert ukaran nilai. Karena selama kit a berint eraksi dengan orang lain, secara sadar at au t idak sebenarnya t erj adi saling mempengaruhi, baik dalam hal berpikir at aupun cara bert indak. Dalam berhubungan dengan orang lain, kit a berusaha bisa mengert i, menerima dan memahaminya. Dalam proses ini akhirnya kit a memasukkan beberapa nilai yang cocok dengan kit a, baik secara sadar at aupun t idak.
Menarik sekali koment ar-koment ar mereka, di mana pada dasarnya mereka semua t idak sepakat bila dikat akan ngondek it u bisa menular, alasannya karena memang ngondek bukanlah penyakit . Dan hal ini memanglah benar. Ngondek at au t idaknya seseorang t ent unya didasarkan pada pribadi masing- masing. Bisa memang sudah punya ‘ bakat alam’ unt uk ngondek, yang kemudian semakin diekspresikan dalam lingkungan pergaulan mereka, bisa pula t idak ngondek namun ikut -ikut an ngondek sesuai dengan lingkungan pergaulan yang mereka libat i, sekedar menj aga et ika pergaulan saj a. Yang j elas banyak j uga orang t idak menj adi ngondek hanya karena berada di lingkungan gay-gay yang ngondek. Jadi apakah ngondek menular? Tent u t idak. . . . .
( KB )
Puisi Puisi
Kepada Aku, 2
Tentang sepi yang melarut di sepanjang tubuh waktu Kalender yang lengser dari dinding, dari meja Mengeja keinginan-keinginan yang dingin
Kepada aku, nama dengan aksara penuh racauan Setelah G menjadi puisi, menemu pembaca yang mengkritisi Maka, apalah yang hendak kumaknai dari H Kiranya bukan penanda kehancuran
Aku, akuilah kehilangan Warna senja yang selalu dirindu Alamat pulang yang gegas dituju
Tentang sendiri yang menghanyutkan angan Kenangan jadi lusuh bagi si sulung Di mana berkibar bayang-bayang baru? Mestinya langkah setia bersisian cahaya
Kepada aku, kepada nama yang disebut sepenuh kasih Ibu mengerjap senyap di kedua lengannya Berharap bukan ananda yang seharusnya rebah Di sana, menjadi diri yang memahami tabah
Manado, Agustus 2012.
Arther Panther Olii,
sastrawan Manado. Penulis buku puisi Sepuluh Kelok di Mouseland.
Resensi Resensi Film Film
Albert Nobbs
Genre
: Drama
Tanggal Rilis : 27 Januari 2012 Sutradara
: Rodrigo García
Pemain : Glenn Close, Mia Wasikowska, Aaron Johnson, Janet McTeer, Jonathan Rhys Meyers, Brendan Gleeson, Maria Doyle Kennedy
Naskah
: Glenn Close, John Banville
Produser : Pierre-Francois Bernet, Glenn Close, Bonnie Curtis,
Susan Holmes, Julie Lynn, Alan Moloney, Patrick
O’Donoghue
Distributor : Roadside Attractions Durasi
: 113 menit
Situs Resmi : www.albertnobbsmovie.com
16
Film Albert Nobbs yang diadapt asi dari panggung Broadway dan novel dari George Moore pada t ahun 1982. Set t ing cerit a ini pada akhir abad ke 19 di Irlandia. Film yang dimainkan dengan bagus oleh art is kawakan Glenn Close . Glenn Close memerankan dengan baik peran Albert Nobbs yang menj adi laki- laki. Sebagian besar sit uasi t erj adi di sekit ar hot el kecil di mana Nobbs t elah lama bekerj a sebagai pelayan, yang t inggal di sebuah kamar di lant ai t erat as bersama para pelayan lainnya. Dia mengumpulkan set iap peny uang yang dia punya dan disimpan di lant ai kamarnya. Set iap malam dia mencat at uangnya mulai dari pemasukan dan pengeluaran.
Yang paling menarik adalah ket ika dia dimint a sekamar dengan dekorat or “ Mr Halaman” (Janet McTeer). Semalaman dia t idak berani t idur dan memilih t idur di lant ai karena mengira Mr. Halaman seorang laki-laki. Dia j uga kuat ir dengan uang simpanannya yang di bawah lant ai. Dan ket ika menget ahui Mr. halaman t ernyat a j uga seorang perempuan, Nobbs merasa menemukan t eman. Apalagi ket ika dia mengunj ungi rumah Halaman dan bert emu dengan “ ist erinya” yang seorang penj ahit . Dia melihat bet apa bahagianya kehidupan pasangan it u, mempunyai rumah yang indah dan pekerj aan sendiri. Membuat Nobbs yang ingin membuka sebuah t oko sendiri semakin bersemangat mewuj udkan impian it u. Nobbs ingin mewuj udkan impian it u bersama Helen t eman kerj anya. Sayang Helen j at uh cint a dengan Joe, Joe memint a Helen unt uk menerima aj akan Nobbs dan memanf aat kan Helen unt uk memint a segala macam barang mahal at au makanan. Nobbs mengat akan keinginannya unt uk menj adikan Helen sebagai ist erinya dan membuka t oko. Tapi Helen ingin meninggalkan Irlandia dan dia t erbuai dengan impian Joe yang ingin ke Amerika. Joe memint a Helen unt uk mengambil keunt ungan dari cint a Nobbs kepadanya. Unt uk dij adikan modal bagi mereka berdua unt uk ke Amerika.
Ket ika menget ahui Helen sedang hamil dan Joe t idak menginginkannya, Nobbs menawarkan diri unt uk menikahinya. Tet api sayang Helen menolaknya karena dia t idak mencint ai Nobbs. Nobss berusaha membela Helen ket ika dia sedang bert engkar dengan Joe dan menyebabkan kepalanya t erbent ur dengan keras. Nobbs kembali ke kamarnya dan esok harinya dia dit emukan meninggal di kamarnya. Dokt er menemukan t ernyat a dia seorang perempuan dan pemilik hot el menemukan semua simpanan uang Nobbs.
Anda dapat melihat act ing Glenn Close yang prima bagaimana dia dapat berperan dengan baik menj adi seorang wait ers laki-laki. Orang yang melihat past i mengira it u memang laki-laki dan bukan Glenn Close. Dan bagaimana ket akut an dia ket ika sekamar dengan laki-laki dan ket ahuan kalau dia seorang perempuan. Saya j uga sering melihat bagaimana t eman lesbian sering berusaha at au j at uh cint a dengan t eman perempuan st raight dan hanya diperas uangnya saj a set elah it u dit inggalkan menikah dengan pria. (Poedj iat i Tan)
Cerita Cerita
Cowok Cowok Berjaket Berjaket
Merah Merah
By Jibril
Namaku Fandi. Usiaku 22 t ahun. Aku percaya bahwa cint a dicipt akan Tuhan bagi seluruh umat manusia. Baik sesama j enis maupun berlainan j enis. Lakukanlah yang ingin kalian lakukan. Hidup yang hanya sekali ini akan berart i kalau diisi kebahagian dari dalam j iwa. Mencint ai orang lain bukanlah dosa, karena cint a anugerah Tuhan. Kalau dit anya, siapa yang mencipt akan cint a? Past i j awabannya Tuhan.
Kisah ini t erj adi saat lebaran kemarin. Aku dan seluruh keluarga angkat berkunj ung ke Riau, Pekanbaru. Tepat nya di daerah Airmolek. Selamat menyimak ya. *** “ Bang, kit a j alan, yuk?” uj ar Andi padaku.
“ Ke mana?” sahut ku seraya menat ap mat anya, lalu kembali SMS-an dengan t eman
FB di Cikampek.
“ Yah, ke mana kek, yang pent ing gak di rumah. Bosen, ” cet us Andi ket us sambil
merent angkan t anganya.
“ Udah malem, besok aj a, kit a baru nyampe, kan. Bukannya t arawih, eh malah
keluyuran, ” sahut ku malas. “ Kit a ke pasar aj a, Bang. Di sana banyak cewek, ” lanj ut nya. “ Ahh, aku capek kali, Ndi. Mau t idur aj a. Besok ‘ kan masih ada wakt u, “ aku beringsut
t idur, males keluar. Lagian aku orang baru di sini, belum t ahu keadaannya sepert i apa. Selain it u, t awaran mencari cewek bikin eneg. Lain halnya kalau dia ngaj ak cari cowok. Aku akan berpikir ulang meski badan lelah.
*** Pagi it u aku berj alan kaki menuj u pert okoan yang t idak j auh dari rumah bibi di
Simpang Kelawat . Aku hendak mencari det ergent karena lupa membawa dari rumah. Tak sengaj a aku melihat seorang lelaki sebayaku duduk sendirian di depan t oko sambil SMS-an. Lelaki it u t idak melihat ku, t api aku t ert arik memperhat ikannya. Waj ahnya bersih, hidungnya mancung, kulit nya sama denganku, kuning langsat . Melihat sikapnya
Aku pun masuk ke dalam, mencari keperluan lainnya. Cowok it u masih sibuk dengan HP-nya. Aku berlalu t anpa basa-basi. Sekit ar empat langkah berj alan, aku menoleh ke belakang. Berharap cowok gant eng it u mau melirikku. Naas. Cowok it u masih belum melihat ku. Mau j ual t ampang, eh malah kecewa. It ’ s okay. Nggak apa-apa. Besok ‘ kan masih ada wakt u. Dalam perj alanan pulang aku kepikiran, begit u penasaran.
Malam t akbiran t iba. Aku dan Andi naik sepeda mot or keliling pasar Air Molek. Kami singgah sebent ar
di alun alun pasar Sri Gading. Rat usan kembang api raksasa bert aburan meledak di langit . Suasana malam it u indah sekali. Kendaraan dan mobil memadat i ruas j alan raya. Kumandang t akbir bergema di sepanj ang j alan, masj id, dan pasar.
Pulangnya aku melint asi t oko t empat belanj a t adi pagi. Dan lagi-lagi cowok berambut spike it u duduk seorang diri di sudut t oko, yang kurasa milik orangt uanya. Dia memang t idak melihat ku karena j alan ini ramai sekali. Tapi aku melihat waj ahnya yang dit impa cahaya t erang lampu 100 wat t dengan j elas. Waj ah t ampannya t erlihat indah bak malaikat . Dia menat ap set iap orang yang lewat dengan mat a nanar.
“ Dia nggak t akbiran? Kenapa sendirian aj a?” lirihku sambil melint as. Cowok yang membuat penasaran it u t erlihat t enang memandangi set iap orang yang
melint as di depan rumahnya. Ada beberapa cust omer yang dat ang dan belanj a di t oko. Ayahnya dan seorang perempuan cant ik sibuk melayani pembeli. Dia sant ai sambil mendengarkan musik dan menggoyang-goyangkan kedua kakinya. Celana j eans dan kaos put ih melekat dibadannya. Kenapa dia nggak gabung sama t eman-t emannya ya? Apa dia nggak punya t eman? Perasaan di dekat rumahnya banyak cowok sebaya dengannya deh. Ah, mungkin dia lebih senang sendirian. Seribu t anda-t anya berkecamuk dalam pikiranku.
Hari raya pun t iba. Inilah saat nya aku bergaya segagah mungkin. Aku memakai sarung merah bermot if kot ak-kot ak kehit aman, baj u koko put ih, t anpa peci di kepala. Saj adah biru kuselempangkan di pundak kanan. Set engah bot ol minyak wangi non alkohol kut uang di badan. Hmm…harumnya sepert i malaikat . Siapa t ahu di sini ada cowok yang sama denganku. Kuakui banyak cowok brondong yang t ampan dan gagah di sini. Namun cowok di t oko it u lebih menarik perhat ianku. Aku berangkat bareng keluarga naik mobil ke pelat aran masj id. Rat usan orang sudah memenuhi ruangan ibadah saat mendengar ceramah.
Aku sesekali mengit ari seisi masj id. Berharap bisa berj umpa dengan cowok di depan t oko it u. Tapi, dari sekian brondong dan pemuda t ampan, aku t ak melihat nya. Selepas shalat Ied, aku menyalami orang yang t erdekat denganku. Pikiranku masih t erpaku pada cowok it u. Kok nggak keliat an. Apa dia nggak shalat ya? Aku kelimpungan mencarinya. Dia t et ap nggak keliat an. Aku bersedih hat i j adinya.
Set elah beberapa hari berlebaran, esok hari kami akan pulang ke Jambi, karena t anggal 23 sudah kembali bekerj a. Sebagai rasa t erima kasih, aku ingin memberi bibi bingkisan. Aku ingin membelikannya sembako, sepert i gula, t eh, kopi, rot i, sirup, dan lainnya. Mumpung masih ada uang. Jam t uj uh pagi aku berangkat ke t oko dibonceng
Andi. Aku hanya mengenakan celana Monst er berwarna biru berbahan dasar kain dan kaos dibalut j aket hit am.
Di luar dugaan, aku berj umpa dengan cowok it u. Jant ungku seket ika berdet ak kencang. Huf f , aku mengambil naf as dan berusaha t enang. Aku nggak mau keliat an aneh di depannya. Aku cuek saj a. Dia memakai j aket merah, helm, dan t as ransel di punggungnya. Kent ara sekali mau pergi j auh. Sebenarnya dia sudah siap berangkat . Ent ah kenapa t urun dari mot ornya, lalu masuk ke dalam t oko. Ada secercah harapan bisa kenalan dengannya. At au sekedar merasakan t angannya yang lembut . Tapi kalau unt uk melihat penisnya sangat must ahil. Kenal saj a belum. Ah, aku pura-pura cuek. Padahal sebenarnya udah nggak t ahan pingin meluk dan mencium aroma t ubuhnya.
“ Bu, bel i gul anya 1 kil o, ” uj arku pada ibu berambut gonj es. “ Berapa?” lanj ut ku menanyakan harganya. “ Sepul uh ribu. Kamu dari mana?” t anya ibu it u. Aku t ak heran mendengar pert anyaan
it u, sebab biasanya yang melayani perempuan cant ik adik si cowok gant eng.
“ Saya dari Jambi, Bu, ” j awabku singkat . Aku t ak melihat cowok berj aket merah it u.
Tapi aku merasakan dia mendengar ucapanku. Malah aku merasa seolah dia mencari t ahu t ent ang diriku, mungkin penasaran. Ibunya meninggalkanku sej enak. Dia menuj u t eras t oko.
“ Engko bal ine oj o suwi-suwi (Nant i pulangnya j angan lama-lama), ” uj ar ibu it u pada
si j aket merah. Oh, mereka orang Jawa j uga t oh, bat inku. Ibu it u kembali masuk ke dalam.
Pupus sudah harapanku. Cowok berj aket merah pergi mengendarai mot ornya. Oh Tuhan, belum puas menat ap waj ahnya, sekarang dia sudah pergi. Kira-kira pergi ke mana yah? Kenapa t ak pamit an padaku? Duh nyesel sekali kenapa t ak kenalan dengannya.
Malam harinya aku t ak bisa t idur, kepikiran t erus. Pergi ke mana ya? Sampai pagi menyingsing, saat nya pulang ke kampung halaman. Set elah pamit an, kami berangkat ke Jambi naik mobil, melewat i lint as t imur. Ot omat is akan melewat i rumah cowok it u lagi.
Saat melint as di depan t oko it u, hanya ada seorang perempuan yang menyapu di halaman. Berart i dia belum pulang. Berart i kami memang bukan j odoh. Apesss… apesss. Tiba t iba aku t ersent ak, ada seorang lelaki duduk sendiri agak menyudut .
“ Ya Allah. . . , ” uj arku t erkej ut . Sekilas mat a kami berpandangan. Ia sont ak berdiri dan menat apku. Aku yang duduk di depan mobil hanya bisa menat apnya dari dalam. Mobil melaj u kencang, alhasil t ak bisa melambaikan t angan. Cowok it u masih berdiri menat apku dari j auh. Ada gurat an kecewa di waj ahnya. Mungkin dia merasakan hal yang serupa denganku. Saling menyesal karena t idak mencoba saling mengenal. Dari balik kaca spion mobil, aku t erus melihat nya.
Senyummu indah meluluhkan hat iku Tat apan mat amu menyej ukkan j iwaku Waj ahmu ibarat ment ari yang menerangi hat i Kuingin menyapa meski sesaat …
Wahai engkau lelaki t ampan, Tidakkah engkau merasa get aran cint aku ini Belum sebulan kit a berj umpa, Namun set ahun rasa rinduku unt ukmu Aku mencint aimu, Sayangku
LG L GB BT TI IQ Q
Adalah Adalah
Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusia
Vit rin Haryant i S. Pd. Vit rin Haryant i S. Pd.
Akt ivit as sehari-hari penulis berada di dua lembaga, yang pert ama di Lembaga Advokasi Yogyakart a (LAY) sebagai Koordinat or dan yang kedua di Lembaga Ombudsman Daerah Provinsi DIY (LOD DIY) sebagai Asist en. Lembaga Advokasi Yogyakart a bergerak unt uk melakukan advokasi, j alur yang dipilih saat ini adalah advokasi non lit igasi unt uk permasalahan-permasalahan st rukt ural yang t erj adi baik di lingkup DIY, maupun nasional. Saat ini Lembaga Advokasi Yogyakart a yang dalam hal ini merupakan part isipan Forum LSM DIY bersama-sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang t ergabung di Jaringan Perempuan Yogyakart a sedang melakukan advokasi unt uk kasus penyerangan diskusi Irshad Manj i di Lembaga Kaj ian Islam dan Sosial (LKiS) Kamis, 10 Mei 2012 lalu.
Di samping it u kegiat an yang sedang dilakukan LAY adalah menunggu hasil akhir advokasi yang dilakukan bersama lembaga lain yang t ergabung dalam Masyarakat Ant i Kekerasan Yogyakart a (Makaryo) yang berupa put usan kasasi t erhadap penyerangan, perusakan, dan int imidasi pencabut an Penelit ian Lembaga Ombudsman Swast a DIY (LOS DIY) 11 Februari 2008 lalu, t erkait penyimpangan dana rehabilit asi dan rekonst ruksi gempa di DIY 27 Mei 2006.
Sedangkan akt ivit as sehari-hari LOD DIY sebagai lembaga pengawas pelayanan publik di DIY adalah menerima laporan masyarakat DIY t erkait dugaan penyimpangan administ rasi publik yang dilakukan oleh aparat ur penyelenggara pemerint ahan di Provinsi DIY. Beberapa laporan yang masuk t erkait dengan kekerasan yang dilakukan oleh Sat uan Polisi Pamong Praj a t erhadap LGBTIQ, perlakuan diskriminasi rumah sakit t erhadap pasien LGBTIQ, dan sebagainya. Di samping it u LOD DIY j uga melaksanakan
Puisi
program-program di ant aranya mensosialisasikan LOD DIY, melakukan penelit ian t erkait pelayanan publik di DIY, menerbit kan j urnal dan bulet in LOD DIY, memperkuat j ej aring dengan mult i st ake holder, dan akt ivit as-akt ivit as lain sesuai t ugas dan wewenangnya.
Pandangan pada LGBTIQ Menj adi seorang Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Int erseksual, at aupun
Queer yang biasa kit a sebut dengan LGBTIQ merupakan pilihan bagi set iap orang t anpa adanya t ekanan dari pihak manapun t ermasuk negara, karena ident it as gender dan orient asi seksual adalah hak asasi set iap manusia. Siapapun berhak menent ukan orient asi seksualnya, apakah mau menj adi het eroseksual, homoseksual, at au biseksual.
LGBTIQ idealnya bebas unt uk mengekspresikan diri sesuai ident it as gender dan orient asi seksualnya t ersebut t anpa diskriminasi, namun kondisi f akt ual saat ini masih j auh dari ideal. LGBTIQ seringkali t erpaksa harus sembunyi-sembunyi menunj ukkan ident it asnya, karena t ekanan dari pihak-pihak t ert ent u, dit ambah lagi perlindungan dari negara t erhadap LGBTIQ masih sangat lemah, bahkan dapat dikat akan t idak ada.
Negara seringkali melakukan pembiaran dan j ust ru menj adi pelaku diskriminasi t erhadap LGBTIQ. Sebagai cont oh, saat di sekolah siswa dengan j enis kelamin perempuan diwaj ibkan menggunakan seragam berupa kemej a dan rok, sedangkan siswa dengan j enis kelamin laki-laki diwaj ibkan menggunakan seragam berupa kemej a dan celana, t idak diperbolehkan bagi siswa perempuan menggunakan celana dan siswa
LGBTIQ merupakan pilihan
laki-laki menggunakan rok.
bagi setiap orang tanpa
Diskriminasi di t empat kerj a pun,
adanya tekanan dari pihak
t erut ama sekt or f ormal past i dirasakan
manapun termasuk negara,
j uga oleh t eman-t eman LGBTIQ, sej ak awal
karena identitas gender dan
mendaf t ar sampai saat sudah bekerj a,
seorang dengan j enis kelamin laki-laki t ent u orientasi seksual adalah hak t idak diperbolehkan unt uk menggunakan rok asasi setiap manusia
dan berdandan selayaknya orang dengan j enis kelamin perempuan sebagai ident it asnya sebagai seorang waria. Kalau pun it u t et ap dilakukan, waria t ersebut t idak akan dit erima bekerj a dan kalau pun sudah bekerj a dapat diberhent ikan dari pekerj aannya.
Dalam akt ivit as keorganisasian, kelompok LGBTIQ yang akan menyelenggarakan sebuah diskusi, workshop, lomba, dan akt ivit as keorganisasian yang lain ket ika mendapat ancaman penyerangan dari pihak-pihak t ert ent u j ust ru dilarang unt uk diselenggarakan oleh polisi, bukannya dilindungi oleh polisi dalam perannya sebagai aparat penegak hukum yang melindungi warganya, supaya kegiat an dapat berj alan dengan lancar. Dan masih banyak lagi diskriminasi dan kekerasan yang t erj adi dan dialami oleh t eman- t eman LGBTIQ, baik fi sik maupun psikis.
Perj uangan unt uk mewuj udkan harapan mendapat kan persamaan hak t anpa diskriminasi bagi LGBTIQ masih sangat panj ang. Unt uk it u perlu j ej aring yang kuat baik secara int ernal LGBTIQ, maupun ekst ernal bersama kelompok-kelompok mainst ream dalam memperj uangkannya. Dengan j ej aring yang kuat baik int ernal LGBTIQ dengan kelompok mainst ream di luar LGBTIQ secara nasional maupun int ernasional, bukan t idak mungkin impian unt uk dapat mengubah waj ah Indonesia menj adi negara yang menj unj ung t inggi persamaan hak dan nir-kekerasan dapat t erwuj ud.
Program Program Siaran di RRI Siaran di RRI
Surabaya Surabaya
GAYa NUSANTARA bekerj asama dengan RRI Pro2 95, 20 FM, Surabaya, membuat program siaran bersama. Dengan t et ap mempert ahankan nama yang digagas pihak RRI, yakni Suara Kreat ivit as. Program ini rut in set iap dua minggu sekali, pada hari Minggu, mulai pukul 21. 00 – 22. 00 wib. “ Kami memang menyediakan space siaran unt uk komunit as-komunit as di Surabaya dan sekit arnya. Suara Kreat ivit as segmennya lebih ke anak muda yang kreat if dan inspirat if . Jadi, kami dari RRI sangat t erbuka ket ika t eman- t eman GN mengaj ak bekerj asama, ” j elas Joe, Program Direct or RRI.
Terhit ung sudah sembilan kali siaran sej ak program ini berj alan. Narasumbernya t idak t erbat as t eman-t eman di GN saj a, t et api j aringan yang berkait an dengan t opik yang diangkat . Sepert i pada t opik Coming Out , GN mengaj ak Dian Dipayoni unt uk berbagi pengalamannya. Sardj ono Sigit , selaku PIC dari GN mengungkapkan, ” Ini kesempat an yang sangat bagus unt uk promosi beragam isu, sepert i gender, seksualit as, HIV & AIDS, at au t opik-t opik t erhangat di masyarakat . Mengingat segmennya anak muda, kami membawakannya j uga dengan st yle anak muda, yang lebih sant ai, bahasa lugas, namun t et ap serius. Respon pendengar awalnya t idak t erlalu posit if . Set elah beberapa kali siaran semakin bagus. Hal ini bisa dilihat dari meningkat nya int eraksi dalam bent uk pert anyaan via t elepon langsung at au sms saat siaran. ”
Siaran t erakhir pada hari Minggu, 30 Sept ember 2012, dengan narasumber Edyt h Revanat ha dan Sardj ono Sigit (f ot o saat siaran). Topik yang diangkat : Salahkah yang Aku Rasakan? Siaran berikut nya bisa dihit ung dua minggu set elah t anggal t ersebut . Topik- t opik yang pernah dibawakan ant ara lain: Coming Out , Pacar Posesif , Long Dist ance Relat ionship (LDR), Cowok Feminin dan Cewek Maskulin, dll. So, daripada bet e di Minggu malam, lebih baik dengerin Suara Kreat ivit as. Bisa request lagu, curhat , dan past inya t ambah ilmu. Kami t unggu part isipasi t eman-t eman semua. (Ant ok)
Wajah Wajah
Membangun Karakter Membangun Karakter
Pribadi Waria Pribadi Waria
Workshop Waria I
“ Selama ini j arang sekali diadakan workshop khusus waria. Di GN sendiri, ini pert ama kalinya. Sebagai lembaga yang f okus pada gerakan LGBT, GN berusaha mengembangkan kapasit as t idak hanya pada t eman-t eman gay, t api j uga waria, dan ke depannya lesbian. Semoga LGBT bisa bersinergi sat u sama lain, khususnya t eman-t eman waria bisa menyikapi persoalan sehari-hari dengan bekal workshop ini, ” j elas Khanis Suvianit a, kepala divisi Hak Asasi Manusia, Polit ik dan Penyadaran Publik (HP3) GAYa NUSANTARA.
Workshop ini memang dikhususkan unt uk waria, dengan cakupan perwakilan lembaga-lembaga di Jawa Tmur. Pelaksanaannya selama t iga hari:
26 – 28 Juni 2010. Jumlah pesert anya direncanakan 18 waria. Namun karena kesibukan yang t ak bisa dit inggalkan, 4 waria mengundurkan diri, sehingga t ot al pesert a 14 waria. Tempat nya di kant or GN, Jl. Moj o Kidul I No. 11A, Surabaya. Mengingat wakt unya bert epat an dengan bulan puasa, workshop digelar mulai
I membahas dasar-dasar HAM, sepert i prinsip universal, hak dan kewaj iban, diskriminasi dan non diskriminasi. Mat eri II dalam bent uk kelompok, masing- masing kelompok menj elaskan pasal-pasal dalam konvenan Hak Sipil dan Polit ik. Mat eri III t ent ang Prinsip-prinsip Yogyakart a. Pesert a dimint a membaca, memahami, lalu membuat cont oh kasus. Mat eri t erakhir t ent ang razia. Pesert a memprakt ekkan sikap yang dialami ket ika ada razia, lalu f asilit at or membimbing bagaimana bersikap yang benar dengan alibi dasar-dasar hukum yang berlaku.
Hari kedua dibagi dua sesi: Gender, Seks, dan Seksualit as; dan Perlindungan unt uk Pembela LGBTI. Ibu Maimunah dari Unair membimbing pesert a unt uk memahami perbedaan Gender, Seks, dan Seksualit as. Sebagai cont oh kasus, pesert a diaj ak berdiskusi t ent ang Bissu di Bugis. Mat eri dikembangkan mengenai konsep gender dan seksualit as di Indonesia. Sebagai penut up sesi, menont on fi lm Ngudal Piwulang Wandu. Sesi selanj ut nya dengan f asilit at or Raf ael da Cost a. Ia membuka dengan gambaran t ent ang kesadaran keamanan dan perlindungan yang meliput i: lingkungan, analisa resiko, cara mengurangi kerent anan, cit ra organisasi, memahami ancaman, insiden keamanan, dan mencegah penyerangan. Fasilit at or memberikan role play t ent ang preman yang pernah dipukul akan membalas ke waria, t ermasuk urut an penanganan dan pelaporan ke lembaga hukum t erdekat . Lebih lanj ut , j uga digali penyebab waria t idak berani melaporkan penindasan yang dialami karena ket akut an, sepert i balas dendam, malah disalahkan, t idak ada bukt i, t idak ada saksi dll. Dari sini diharapkan bisa mengubah mindset waria sehingga berani melaporkan ke lembaga bant uan hukum.
Hari ket iga j uga dibagi dua sesi: assert i fi t as dan rencana t indak
lanj ut (RTL). Wulan, psikolog Ubaya, mengaj arkan cara bicara yang assert if ket ika berhadapan dengan orang-orang yang bersikap t idak menyenangkan, sepert i dihina, diej ek, dicaci-maki. Ia mengaj ak pesert a mere fl eksikan dengan pengalaman sehari-hari. Mbak Sheila merespon, bahwa sering diej ek anak- anak sekolah. Lalu melakukan pendekat an, bicara baik-baik ke anak-anak, j uga pihak sekolah, sehingga t ak t erulang lagi, bahkan malah akrab. Sesi dilanj ut kan dengan role play kelompok 2 orang: 1 sebagai waria, 1 sebagai preman. Dari sini diaj arkan bagaimana bicara yang assert if dengan preman yang malak, menghina, memaksa, at au merampas hart a benda. Sebagai penut up, Khanis Suvianit a mengaj ak pesert a bikin RTL workshop lanj ut an. Hal-hal yang dibut uhkan unt uk workshop kedua, yakni public speaking, membangun kepercayaan diri, pendalaman gender dan seksualit as, aspek HAM t erkait Sat pol PP, dan mengumpulkan kisah hidup waria.
Workshop Waria II (lanjutan)
Workshop waria II merupakan lanj ut an dari pert ama ke t ahap advance, dengan pesert a sama, karena diharapkan masing-masing pesert a bisa j adi leader di komunit as masing-masing. Kalau dengan pesert a baru dikhawat irkan sulit mengikut i dasar-dasar yang t elah diberikan. Workshop ini bert aj uk “ Membangun Karakt er Pribadi Waria” . Diharapkan t eman-t eman waria lebih memahami diri sendiri dan bisa menyiasat i ancaman dari luar. Selama workshop lebih banyak dilakukan lat ihan, sharing, diskusi, menyangkut persoalan real di lapangan. Pelaksanaannya selama t iga hari: 7 – 9 Sept ember 2012 di kant or GAYa NUSANTARA, pukul 11. 30 – 17. 30 wib.
Hari pert ama dibuka oleh Khanis Suvianit a dengan berbagi pengalaman pesert a pasca mengikut i workshop I. Banyak peningkat an yang dirasakan pesert a, sepert i lebih percaya diri, bersikap bij ak menghadapi t ekanan dari luar, dan membuat workshop-workshop kecil di komunit asnya. Lalu masuk ke mat eri I: Teori dan diskusi seks, gender, dan seksualit as lanj ut an. Bahasan lebih luas dan kompleks menyangkut keragaman t ransgender di seluruh dunia, int erseks, ident it as gender, dan t ranseksual. Diskusi berj alan seru dengan re fl eksi pengalaman pesert a, sepert i pandangan waria t omboy. Usai cof f ee break, dilanj ut kan mat eri penerimaan diri. Di sini, pesert a diaj ak memahami diri sendiri, mengungkap hal-hal yang menghambat percaya diri, unt uk selanj ut nya dicarikan solusi dan peningkat an kemampuan. Dalam sesi ini j uga diadakan diskusi ant ar pesert a, saling memberi masukan, dan mengarahkan ke sikap-sikap posit if .
Hari kedua diisi aspek hukum dengan mat eri keput usan presiden t erkait