Materi - Teknik Pidato.pdf

B. Fungsi Pidato

  1 TEKNIK PIDATO A.

  3. Memengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan sukarela.

  4. Deskriptif  bertujuan untuk melukiskan atau menggambarkan suatu keadaan.

  3. Argumentatif  bertujuan untuk meyakinkan pendengar.

  2. Persuasif  bertujuan untuk mendorong, meyakinkan, dan mengajak pendengar untuk melakukan sesuatu hal.

  1. Informatif  bertujuan memberikan laporan atau pengetahuan yang menarik kepada pendengar.

  Menentukan tujuan pidato adalah langkah awal yang sangat penting untuk menuju pidato yang sukses. Berikut adalah tujuan diadakannya sebuah pidato, yaitu :

  5. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur dengan ucapan yang kita sampaikan.

  4. Menenangkan massa atau khalayak ramai.

  2. Mempermudah komunikasi dalam organisasi.

   Definisi Pidato

  Memberikan suatu pemahaman atau informasi kepada orang lain.

  Fungsi pidato merupakan hal utama yang perlu diketahui sebelum kita membawakan pidato. Hal ini yang akan menjadi pemandu saat berpidato, sehingga kita dapat melalui jalan yang jelas dan tujuan yang tepat. Fungsi-fungsi yang dimaksudkan tersebut, antara lain : 1.

  4. Penyampaian jelas dan menarik.

  3. Cara penyampaiannya sesuai dengan kondisi pendengar.

  2. Isi pidato mengandung kebenaran.

  Pidato yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Mengandung tujuan yang jelas.

  Berpidato bukanlah suatu pekerjaan yang sederhana karena dalam berpidato menyangkut beberapa unsur penting, seperti pembicara, pendengar, tujuan dan isi pidato, persiapan, teknik dan etika dalam berpidato. Pidato merupakan pengekspresian ide/gagasan, penyajian informasi untuk membangkitkan kepedulian pendengar, agar melakukan pendalaman dan tindak lanjut atas apa yang menjadi topik bahasan. Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut.

  Pidato merupakan kegiatan berbicara di depan orang banyak untuk menyampaikan suatu tujuan atau gagasan, pikiran atau informasi dari pembicara kepada orang lain dengan cara lisan. Melakukan pidato berhubungan dengan retorika, yaitu seni menggunakan bahasa dengan efektif yang diartikan juga sebagai seni membujuk atau memengaruhi orang banyak.

C. Tujuan Pidato

  2 5. Rekreatif  bertujuan untuk menggembirakan atau menghibur pendengar.

  6. Edukatif  bertujuan untuk menekankan pada aspek-aspek pendidikan.

  7. Entertain  bertujuan memberikan penyegaran kepada pendengar yang sifatnya lebih santai.

D. Metode Pidato

  Dalam menyampaikan pidato ada beberapa metode yang dapat digunakan. Metode- metode tersebut dapat menjadi pilihan dalam penyampaian pidato. Metode-metode tersebut, yaitu : 1.

  Impromptu  metode membawakan pidato tanpa persiapan (spontan) dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan.

  2. Ekstemporan  metode membawakan pidato yang dipersiapkan dengan menjabarkan materi pidato yang terpola secara lengkap.

  3. Naskah  metode membawakan pidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi yang dibacakan secara langsung.

  4. Menghafal  metode membawakan pidato dengan cara membuat suatu rencana pidato dan menghafalkannya kata demi kata.

  Impromptu Bahasa yang digunakan singkat sehingga tidak membosankan dan bisa bebas memilih topik bahasan namun tetap sesuai acara.

  Materi kadang tidak disampaikan secara urut atau sistematis, sifatnya mendadak, kurang persiapan sehingga kemungkinan ada yang terlupa. Ekstemporan Materi yang disampaikan dapat diungkapkan secara sistematis dan lengkap.

  Seakan-akan kurang siap karena perlu berkali-kali menunduk untuk melihat catatan. Naskah Materi yang disampaikan terencana dengan baik, lengkap, dan sistematis. Kalimat yang digunakan dapat dikoreksi ulang sehingga tidak ada hal yang terlupakan.

  Membosankan, interaksi dengan pendengar kurang, suara menoton, bersifat kaku, mata pembicara selalu ditujukan ke bawah sehingga tidak bisa bebas memandang pendengar. Menghafal Materi yang disampaikan tersusun secara sistematis dan melatih daya ingat.

  Apabila lupa akan memengaruhi isi pidato, membosankan, dan suara menoton.

F. Teknik Penyajian Pidato

  3 E.

  6. Program atau materi disajikan dengan urutan yang jelas.

  3. Penutup (saran, ajakan, dan salam penutup).

  2. Isi (paparan materi yang terdiri dari latar belakang, inti, pembahasan, dan kesimpulan).

  Secara umum, kerangka pidato terbagi menjadi tiga bagian, yaitu : 1. Pendahuluan (salam pembuka, memperkenalkan diri, gambaran umum materi).

  12. Menggunakan bahasa tubuh yang mendukung komunikasi Anda dengan pendengar.

  11. Menggunakan nada dan volume suara, serta kecepatan bicara secara bervariasi.

  10. Membuat dan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman, minat, atau sikap pendengar, jika diperlukan.

  9. Kejelasan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat agar pendengar tidak bosan atau terkesan monoton.

  8. Gunakan variasi suara dalam memberikan penekanan pada hal-hal yang penting.

  7. Berikan ikhtisar butir-butir yang penting, baik selama sajian maupun pada akhir sajian.

  5. Menghindari penggunaan kata-kata yang meragukan dan berlebihan.

   Jenis-jenis Pidato

  4. Mengorganisasikan materi sajian dengan urut dari hal yang mudah ke hal yang sulit dan lengkap.

  Memberi penekanan dengan cara mengadakan variasi dalam gaya penyajian.

  2. Menggunakan contoh dan ilustrasi yang mempermudah pendengar dalam memahami 3.

  1. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami pendengar.

  Dalam menyampaikan materi pidato diperlukan strategi penyampaian yang baik agar menarik simpati pendengar. Teknik penyajian pidato yang baik, yaitu :

  6. Pidato pertanggungjawaban  pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban mengenai suatu tugas yang sudah dilaksanakan dalam suatu periode tertentu.

  5. Pidato laporan  pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan tertentu.

  4. Pidato peresmian  pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.

  3. Pidato sambutan  pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.

  2. Pidato pengarahan  pidato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.

  Jenis-jenis pidato dapat dibedakan berdasarkan isinya, antara lain : 1. Pidato pembukaan  pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau MC.

G. Kerangka Pidato

H. Langkah/Persiapan Pidato

  Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum berpidato, antara lain: 1. Menentukan topik pidato.

  2. Menentukan tujuan pidato.

  3. Mengumpulkan dan mengolah data/bahan pidato.

  4. Menganalisis pendengar.

  5. Menyusun dan menyempurnakan kerangka pidato.

  6. Latihan membawakan pidato.

I. Kesalahan Saat Berpidato

  Beberapa kesalahan yang sering terjadi saat berpidato, antara lain : 1. Kesalahan dalam penampilan dan sikap, meliputi : a.

  Penampilan yang tidak semangat.

  b.

  Kurang ada kontak mata dengan pendengar.

  c.

  Hanya mengarahkan mata dan perhatian pada satu titik atau tempat di dalam ruangan.

  d.

  Gerak-gerik yang tidak terkontrol.

  e.

  Tangan dimasukkan ke dalam saku.

  f.

  Berdiri sambil memeluk mimbar.

  g.

  Tidak tenang. Kesalahan dalam berbicara, meliputi : a.

  Terlalu banyak mengulang.

  b.

  Tempo bicara yang terlalu cepat.

  c.

  Suara yang menoton, tidak ada tinggi rendah.

  d.

  Terlalu banyak bunyi-bunyian yang mengganggu sebagai tanda tidak menguasai materi pidato.

  e.

  Penggunaan dan penerapan kata-kata asing yang salah.

  J. Etika Berpidato

  Ada beberapa etika yang harus diperhatikan saat berpidato, yaitu : 1. Etika berpidato di depan umum : a.

  Mengenakan pakaian yang sesuai dengan suasana pertemuan, rapi, bersih, dan sopan.

  b.

  Tampil dengan bersahaja, sopan, dan rendah hati.

  c.

  Menyisipkan beberapa humor segar dalam pidato.

  d.

  Gunakan kata-kata yang sopan, halus, dan sederhana.

  e.

  Sebagai kata penutup jangan lupa mengucapkan maaf bila terdapat tutur kata yang kurang berkenan, dan lain-lain.

2. Etika berpidato di depan pejabat : a.

  Menghilangkan rasa rendah diri.

  b.

  Jangan tampil seolah-olah menggurui, sikap lebih tahu, dan lain-lain.

  4 c.

  Jangan terlalu memberikan penghormatan yang berlebihan pada pendengar.

  3. Etika berpidato di depan pemuka agama : a.

  Jangan mengeluarkan kata-kata yang dapat menyinggung umat beragama.

  b.

  Jangan ada nada merendahkan atau memuji agama tertentu.

  c.

  Perbanyak istilah-istilah keagamaan.

  4. Etika berpidato di depan para wanita : a.

  Bila pembicara seorang laki-laki, hati-hati jangan sampai menyinggung harkat dan martabat wanita.

  b.

  Menggunakan istilah-istilah yang tepat, seperti ibu-ibu atau saudari sekalian.

  c.

  Hindari kata-kata kasar, kurang senonoh, dan kurang sopan.

  5. Etika berpidato di depan pemuda/mahasiswa : a.

  Pidato harus mengutamakan penalaran yang berkaitan dengan dunia anak-anak muda.

  b.

  Jangan mengeluarkan kata-kata yang bersifat menentang.

  c.

  Jangan mengkritik dan menyalahkan anak-anak muda.

  6. Etika berpidato di depan masyarakat desa : a.

  Jangan berbohong.

  b.

  Gunakan kata-kata yang sopan dan sederhana, kapan perlu menyisipkan beberapa istilah dalam bahasa setempat.

   Teknik Berbicara dalam Pidato

  Teknik berbicara perlu diperhatikan untuk menghasilkan cara berbicara yang lebih profesional dalam berpidato. Teknik berbicara meliputi :

  1. Intonasi  nada suara, irama bicara, atau alunan nada dalam melafalkan kata-kata.

  Sebaiknya suara tidak datar, tetapi mengandung irama atau berirama, dan jangan berbicara terlalu cepat.

  2. Artikulasi  kejelasan pengucapan kata-kata atau pelafalan kata. Setiap kata yang diucapkan haruslah jelas dan benar, sehingga mudah dimengerti atau dipahami.

  3. Aksentuasi  logat atau dialek dalam berbicara.

  4. Phrasing  dalam berbicara sebaiknya memberikan jeda agar dapat dimengerti.

  5. Stressing  lakukan tekanan pada kata-kata tertentu yang dianggap penting untuk menunjukkan penegasannya. Dengan memberikan energi dalam suara, maka tidak akan menimbulkan kesan lemah.

  L. Hal Penting Lain

  Beberapa hal penting lain yang berkaitan dengan berpidato yang perlu mendapat perhatian adalah :

  1. Posisi berbicara. Seorang pembicara harus sedapat mungkin dilihat oleh semua pendengar. Kalau boleh tidak duduk, usahakan untuk berdiri, agar semua pendengar dapat menatap wajah dan penampilan pembicara.

  5

  2. Mengatur suara dalam berpidato. Usahakan mengeluarkan suara dengan jelas, tegas, dan nyaring, serta sesuaikan dengan ruang pertemuan, apakah ruang kecil atau aula yang luas dan besar.

  3. Volume, intonasi dan pelafalan. Pada saat berpidato, usahakan mengatur volume suara, intonasi, dan pelafalan.

  4. Sisipkan humor yang sopan, segar dan relevan.

  5. Gerak tubuh, seperti tangan, telapak tangan, jari, kepala, raut muka, dan lain-lain juga mendukung daya tarik dalam berpidato, namun jangan terlalu berlebihan, dan harus sesuai dengan apa yang sedang dibicarakan.

  6. Penggunaan mikrofon. Bila ada mikrofon, gunakanlah dengan sebaik-baiknya. Jangan menempel di mulut, namun agak jauh dari mulut pada saat berbicara agar suaranya bagus.

  7. Penggunaan LCD projector, alat peraga, atau papan tulis (bila ada) akan sangat efektif untuk menunjang kegiatan saat berpidato.

  6

Dokumen yang terkait

1 PROGRAM STUDI ILMU TANAH A. Pendahuluan - 1.kurikulum ps ilmu tanah 2016

0 1 20

a. Sejarah Unila - 3.buku panduan d3 dan s1 Sejarah Visi dan Misi

0 1 18

6 ASPEK SOSIAL DALAM PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Abdul Mutalib Dosen Tetap Prodi Pendidikan Agama Islam STAI Muara Bulian abdulmutalibmpdigmail.com Abstract - View of ASPEK SOSIAL DALAM PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

0 0 21

5 PERAN PENGAJIAN ANTARA MAGHRIB ISYA (PAMI) DALAM MENGATASI BUTA AKSARA AL-QUR’AN DI DESA OLAK KECATAMAN MUARA BULIAN-BATANG HARI JAMBI Ansori Dosen Tetap Prodi Pendidikan Agama Islam STAI Muara Bulian ansori1183yahoo.co.id Abstract - View of PERAN PENGA

0 0 14

1. Definisi Kepemimpinan 2 - Kepemimpinan

0 0 18

3 PERAN GURU DALAM MENANAMKAN NILAI NILAI AGAMA ISLAM PADA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL-FALAH KOTA JAMBI Dodi Harianto Dosen Tetap Prodi Pendidikan Agama Islam STAI Muara Bulian infostai-muarabulian.ac.id Abstract - View of PERAN GURU DALAM MENANAMK

0 1 9

2 PENDIDIKAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN SEBAGAI MITRA SEJAJAR LAKI-LAKI Amiruddin Dosen Tetap Prodi Manajemen Pendidikan Islam STAI Muara Bulian infostai-muarabulian.ac.id Abstract - View of PENDIDIKAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN SEBAGAI MITRA SEJAJAR LAKI

0 0 23

3 MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR YANG KONDUSIF DAN EFEKTIF DALAM MENDUKUNG PROSES PEMBELAJARAN YANG BERKUALITAS Muhammad Yusup Dosen Tetap Prodi Pendidikan Agama Islam STAI Muara Bulian muhammadyusup57yahoo.co.id Abstract - View of MENCIPTAKAN SUASANA BELAJA

0 0 19

2 PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH PADA PASUTRI Pakinah Herliani Dosen Tetap Prodi Hukum Ekonomi Syariah STAI Muara Bulian hasibuan_herlianiyahoo.co.id Abstract - View of PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH PADA PASUTRI

0 0 23

ACTIVE INDEPENDENT POSITION OF INDONESIA IN RIVALITY OF THE US - CHINA IN SOUTHEAST ASIA IN ACCORDANCE WITH DEFENSE SYSTEM EQUIPMENT PROCUREMENT

0 0 28