ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HEPATITIS B.pp (1)
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN HEPATITIS B
DISUSUN OLEH
SUSANTI
TRI SUGIARTI
IRMA CAHYANI
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Islam As-Syafi’iyah
2016
APA ITU HEPATITIS B...???
Hepatitis B merupakan peradangan atau
inflamasi pada hepar yang umumnya terjadi
akibat infeksi virus hepatitis B. Manifestsi
klinis penyakit ini bervariasi dari akut sampai
kronis yang dapat berlanjut menjadi sirosis hati
atau kanker hati
PENATALAKSANAAN MEDIS
Pengobatan
antaranya :
pada hepatitis B ditekankan pada pada tindakan pencegahan di
pemberian
vaksi hepatitis B dan immunoglobulin segera setelah bayi lahir
dengan ibu dengan HBsAg positip.
Tidak
menjadi pendonor darah selama masih dinyatakan positip hepatitis B.
Istirahat
total pada periode akut selama 1 -2 bulan.
Diet
tepat untuk pasien hepatits B : tinggi kalori rendah lemak dan protein,
tidak mengandung gas, rendah garam dan pembatasan cairan.
sesudah 6 minggu.
Obat – obatan terpilih
Anti virus sering di gunakan kombinasi dari inteferon alfa dan lamivudin.
•Interferon
Dosis : dewasa 5 micro unit/hari atau 10 micro unit/hari
Aturan pakai : 3 kali seminggu selama 4 – 6 bulan
Merk dagang : roferon, pegasys, peg-intron, biferon dsb
•Lamivudin
Pemberianya di kombinasikan dengan anti virus lain.
Dosis : per oral 300mg/hari ( 1 tablet 150mg, 2x sehari atau 1 tablet 300mg)
Efek samping mual dan sakit kepala
•Pengobatan simtomatis misalnya:
Anti emetik : ondansentron 4mg inj 3x sehari
Analgetik : tramadol kaplet 3x1 jika nyeri
Anti piretik : Parasetamol tablet 500mg 3x sehari jika demam diatas 38ºC
•Kortikosteroid
Diberikan bila terdapat reaksi imun yang berlebihan, misalnya hidrocortison
100mg IV per 6jam, hanya pada kasus yang berat. Dosis awal 40mg/hari dan
dikurangi secara bertahap sampai berhenti sesudah 6 minggu.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1.
•
•
•
•
Anamnesa identitas klien
Riwayat kesehatankeluhan utama msk rs.
Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat penyakit terdahulu.
Riwayat kesehatan keluarga
2. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tingkat kesadaran CM, kunjungtiva anemis, bibir
kering, pasien tampak lemah dan kesakitan, ikterus, suhu 38,5°C
Sistem respirasi : dalam batas normal.
Sistem kardiovaskuler : dalam batas normal.
Sistem musculoskeletal : kekuatan otot 4/4/4/4 tampak lemah dan mudah
lelah
Sistem integument : kulit tampak kuning, kering, CRT 2 detik, tugor
kulit elastic.
Abdomen :
Inspeksi : Pembesaran pada daerah perut sebelah kanan atas.
Auskultasi : bising usus (+)
Palpasi : pada hepar teraba keras, membesar (batas normal 4
– 8cm pada garis midsternal dan 6 – 12cm pada garis
midklavikula), nyeri saat ditekan pada abdomen sebelah
kanan atas, skala nyeri 6 - 8
Perkusi : hypertimpani.
3. PERSEPSI DAN POLA KEGIATAN SEHARI - HARI
Pola nutrisi
Makan : tidak napsu makan, porsi makan tidak habis, mual, muntah 1x / lebih
dalam sehari
Minum : minum air putih
Pola eliminasi
BAB :feces berwarna pucat.
BAK : urine berwarna lebih gelap, seperti teh.
Pola aktivitas dan latihan.
Pasien tidak dapat melakukan kegiatan sehari- hari selama sakit, lemas, mudah
lelah, dan membutuhkan bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya.
Pola istirahat tidur.
Pasien tidak bisa istirahat total seperti biasanya karena nyeri pada abdomen,
sakit kepala dan puritis.
Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pola hubungan dengan orang lain.
Pola presepsi diri dan konsep diri.
Pola nilai kepercayaan/ keyakinan.
4. Pemeriksaan penunjang
N0
PEMERIKSAAN
NILAI NORMAL
1
ASR(SGOT)
ASR ( SGOT) W
DENGAN HEPATITIS B
DISUSUN OLEH
SUSANTI
TRI SUGIARTI
IRMA CAHYANI
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Islam As-Syafi’iyah
2016
APA ITU HEPATITIS B...???
Hepatitis B merupakan peradangan atau
inflamasi pada hepar yang umumnya terjadi
akibat infeksi virus hepatitis B. Manifestsi
klinis penyakit ini bervariasi dari akut sampai
kronis yang dapat berlanjut menjadi sirosis hati
atau kanker hati
PENATALAKSANAAN MEDIS
Pengobatan
antaranya :
pada hepatitis B ditekankan pada pada tindakan pencegahan di
pemberian
vaksi hepatitis B dan immunoglobulin segera setelah bayi lahir
dengan ibu dengan HBsAg positip.
Tidak
menjadi pendonor darah selama masih dinyatakan positip hepatitis B.
Istirahat
total pada periode akut selama 1 -2 bulan.
Diet
tepat untuk pasien hepatits B : tinggi kalori rendah lemak dan protein,
tidak mengandung gas, rendah garam dan pembatasan cairan.
sesudah 6 minggu.
Obat – obatan terpilih
Anti virus sering di gunakan kombinasi dari inteferon alfa dan lamivudin.
•Interferon
Dosis : dewasa 5 micro unit/hari atau 10 micro unit/hari
Aturan pakai : 3 kali seminggu selama 4 – 6 bulan
Merk dagang : roferon, pegasys, peg-intron, biferon dsb
•Lamivudin
Pemberianya di kombinasikan dengan anti virus lain.
Dosis : per oral 300mg/hari ( 1 tablet 150mg, 2x sehari atau 1 tablet 300mg)
Efek samping mual dan sakit kepala
•Pengobatan simtomatis misalnya:
Anti emetik : ondansentron 4mg inj 3x sehari
Analgetik : tramadol kaplet 3x1 jika nyeri
Anti piretik : Parasetamol tablet 500mg 3x sehari jika demam diatas 38ºC
•Kortikosteroid
Diberikan bila terdapat reaksi imun yang berlebihan, misalnya hidrocortison
100mg IV per 6jam, hanya pada kasus yang berat. Dosis awal 40mg/hari dan
dikurangi secara bertahap sampai berhenti sesudah 6 minggu.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1.
•
•
•
•
Anamnesa identitas klien
Riwayat kesehatankeluhan utama msk rs.
Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat penyakit terdahulu.
Riwayat kesehatan keluarga
2. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tingkat kesadaran CM, kunjungtiva anemis, bibir
kering, pasien tampak lemah dan kesakitan, ikterus, suhu 38,5°C
Sistem respirasi : dalam batas normal.
Sistem kardiovaskuler : dalam batas normal.
Sistem musculoskeletal : kekuatan otot 4/4/4/4 tampak lemah dan mudah
lelah
Sistem integument : kulit tampak kuning, kering, CRT 2 detik, tugor
kulit elastic.
Abdomen :
Inspeksi : Pembesaran pada daerah perut sebelah kanan atas.
Auskultasi : bising usus (+)
Palpasi : pada hepar teraba keras, membesar (batas normal 4
– 8cm pada garis midsternal dan 6 – 12cm pada garis
midklavikula), nyeri saat ditekan pada abdomen sebelah
kanan atas, skala nyeri 6 - 8
Perkusi : hypertimpani.
3. PERSEPSI DAN POLA KEGIATAN SEHARI - HARI
Pola nutrisi
Makan : tidak napsu makan, porsi makan tidak habis, mual, muntah 1x / lebih
dalam sehari
Minum : minum air putih
Pola eliminasi
BAB :feces berwarna pucat.
BAK : urine berwarna lebih gelap, seperti teh.
Pola aktivitas dan latihan.
Pasien tidak dapat melakukan kegiatan sehari- hari selama sakit, lemas, mudah
lelah, dan membutuhkan bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya.
Pola istirahat tidur.
Pasien tidak bisa istirahat total seperti biasanya karena nyeri pada abdomen,
sakit kepala dan puritis.
Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pola hubungan dengan orang lain.
Pola presepsi diri dan konsep diri.
Pola nilai kepercayaan/ keyakinan.
4. Pemeriksaan penunjang
N0
PEMERIKSAAN
NILAI NORMAL
1
ASR(SGOT)
ASR ( SGOT) W